Siloam Senior Health Community Oktober 2015 6 Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara Tahukah Anda bahwa kanker payudara memiliki angka kejadian tertinggi di antara kanker-kanker pada wanita? 10 Insight Deteksi Dini untuk Penanganan Lebih Dini 18 what’s on Acara Halal bihalal Bersama Siloam Senior Health Community 1 EDITOR’S LETTER Sahabat Senior, Pelindung DR.dr. Andry M.M., M.H.Kes Kamaljeet Singh Gill Pemimpin Redaksi Sharon Tjokrorahardjo Dalam konsep rangkaian tulisan, kami ulas juga cara mencegah dan menangani kanker tersebut, terutama dengan menekankan kepada pola hidup sehat. Redaksi Sintha Amelia Vinda Ratna Sania Muhamad Yusuf Nigar Pandrianto Luciana S Lestari Erizka Prafitasari Di sisi lain, mulai edisi ini kami menghadirkan rubrik We Commit, yang menceritakan sisi lain Siloam Hospitals. Harapan kami, kehadiran majalah SILVER Siloam Senior Health Community dapat menjadi sumber informasi bermanfaat bagi Anda. Tak hanya untuk memperkaya pengetahuan tetapi juga untuk Anda terapkan dalam menjaga dan memelihara kesehatan sehari-hari. Sirkulasi Siloam Head Office Gedung Fakultas Kedokteran UPH Lippo Karawaci - 31st floor Jl. Boulevard Jend. Sudirman no. 1688 Lippo Village, Tangerang, 15811 Direct : +62 21 2566 8000 Selamat membaca. Email [email protected] www.siloamhospitals.com Tim Kreatif CRE8 – Communication Boutique Kompas Gramedia Building Unit 2, 4th Floor Jl. Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530 Tel: (021) 533 0150, 533 0170, Ext 32138 Fax: (021) 530 4776 Email: [email protected] Web: www.idealogy.co.id 2 Disesuaikan dengan peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia yang jatuh setiap tanggal 26 Oktober, edisi kali ini kami mengangkat tema kanker payudara. Jenis kanker yang seperti disampaikan DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk di artikel Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara memiliki tingkat kejadian tertinggi di antara kanker-kanker lain pada wanita. Dear Readers, This edition commemorates World Breast Cancer Day, which falls on the 26th of October, by highlighting breast cancer as the main theme. This theme is particularly important considering that breast cancer has the highest prevalence rate among women compared to other types of cancer. Read about this and more in “Taking a Closer Look at Breast Cancer” with Dr. dr. Samuel J. Haryono Sp.B(K) Onk as well as in our other articles around the theme, such as articles on cancer prevention and treatment in which we emphasize the importance of healthy lifestyle. There are also other sections in this magazine, including the newly introduced We Commit, where we feature a different side of Siloam Hospitals. Finally, we hope that SILVER Siloam Senior Health Community magazine can be your source of reliable and useful information. Not only adding to your knowledge, we also wish the information are applicable to help you staying healthy and well. Content’s 4 Greetings dr. Melissa Luwia, MHA Hospital Director MRCCC Siloam Hospitals Semanggi 10 6 INSIGHT Deteksi Dini untuk Penanganan Lebih Dini cover story Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara 8 12 14 Healthy Tips Cegah Kanker Payudara dengan Pola Hidup Sehat we commit Tulus dan Melayani dengan Hati 16 Leisure Menikmati Southeast Asia Cuisine di Seribu Rasa. 18 what’s on Acara Halalbihalal Bersama Siloam Senior Health Community 20 what’s on Di Usia Senja, Hidup Dapat Lebih Bermakna PROFILE DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk 23 QUIZ Teka-teki Silang 3 Greetings dr. Melissa Luwia, MHA Hospital Director MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Sebagai wujud kepedulian dan perhatian kami terhadap penderita kanker termasuk usia senior, kami memiliki Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi yang menangani kasus-kasus kanker. Rumah sakit ini dilengkapi dengan peralatan mutakhir dan fasilitas terlengkap di Asia Tenggara untuk penanganan kanker, termasuk untuk pemeriksaan dan pengobatan kanker payudara. “ MRCCC merupakan rumah sakit swasta pertama yang dirancang untuk menjadi pusat pengobatan penyakit kanker di Indonesia. “ Terkait dengan kanker payudara, fasilitas yang kami miliki di sini antara lain fasilitas untuk pemeriksaan awal yaitu Mamografi dan Ultrasonografi, dimana kombinasi pemeriksaan antara Mamografi dan Ultrasonografi akan meningkatkan ketepatan diagnosis dalam mendeteksi dini kanker payudara. Selain itu kami juga memiliki laboratorium patologi dan Molecular Diagnosis Center untuk mendiagnosa lebih lanjut dan menentukan langkah pengobatan. The Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi is where we provide treatments for cases of cancer. This hospital reflects our commitment, genuine care, and attention to the patients, including those who receive their diagnosis at older age. MRCCC is the first private hospital that since its inception was designed to be Indonesia’s center for treatments of cancer. The hospital is equipped with the most advanced and most complete facilities in Southeast Asia to treat different types of this disease, including breast cancer, its examination as well as treatment. For breast cancer in particular, we offer early detection services, treatments, and palliative and rehabilitative care as well as psychological 4 Foto: Possore.com attention. We have Mammography and Ultrasound equipment, whereby examination using both devices will enhance diagnosis accuracy in breast cancer early detection. We also have pathology laboratory and Molecular Diagnosis Center for further diagnosis and treatment planning. Selanjutnya, tentu saja fasilitas pengobatan yang dapat dilakukan melalui operasi, radio terapi dan kemoterapi. Untuk pasien kemoterapi kami memiliki layanan khusus, baik yang rawat inap maupun yang tidak. Untuk pasien kemoterapi yang tidak perlu dirawat inap kami memiliki unit One Day Care Oncology. Seluruh fasilitas dan proses di atas ditunjang dengan tim yang sudah berpengalaman di bidangnya. Tak ketinggalan, untuk melengkapi layanan, kami juga bekerja sama dengan banyak asuransi kesehatan, termasuk BPJS. Melalui majalah ini, saya ingin mengajak seluruh wanita di Indonesia untuk semakin aware terhadap kanker payudara dengan memeriksakan payudaranya sedini mungkin dan tidak menunda pengobatan. Pelayanan untuk kanker payudara meliputi deteksi dini, konsultasi, pengobatan, paliatif, dan rehabilitatif dengan memperhatikan juga aspek psikologis. Further, we are equipped to carry out surgery, radiotherapy, and chemotherapy procedures. We care for chemotherapy patients who stay overnight as well as patients who return to their homes at the end of a day’s treatment. To ensure their convenience, we have designed special services, including the dedicated One Day Care Oncology Unit. All facilities and procedures that we have here are operated and carried out by our team of highly experienced medical staff. To complement our services, we also work with many health assurance providers, including government health insurance BPJS. In this edition, I wish to promote deeper understanding and knowledge regarding breast cancer to all Indonesian women. With better awareness, I hope they will be encouraged to have their health checked as early as possible and, when necessary, to undergo treatment without delay. 5 COVER STORY Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara Taking a Closer Look at Breast Cancer Tahukah Anda bahwa kanker payudara memiliki angka kejadian tertinggi di antara kanker-kanker pada wanita? Di Indonesia, pencari pengobatan kanker payudara terbanyak (60-70%) didapatkan pada stadium lanjut (stadium III dan IV). Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri kanker payudara secara dini sangatlah penting guna menurunkan stadium yang ditemukan terlambat, serta menghindari kematian disebabkan kanker dan penanganan yang lebih parah. Untuk menyatakan bahwa sesuatu adalah penyebab, ketahuilah risiko-risiko kanker payudara. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada kelenjar payudara. Faktor-faktor risikonya, bila ada dan meningkat, dapat meningkatkan kemungkinan terjadi kanker payudara. Faktor risiko kanker payudara terbagi dalam kelompok risiko yang tidak dapat dihindari dan yang dapat dihindari. Faktor 6 Compared to other types of cancer, breast cancer has the highest prevalence rate among women. In Indonesia, statistically, 60% to 70% of patients seeking breast cancer treatment are already in the later stage of the disease, i.e. stages III and IV. It is therefore critical to catch signs of breast cancer early on in order to lower the percentage, help prevent deaths caused by cancer, and prevent the need for aggressive treatment. What are the causes of breast cancer? First, we need to be aware of the disease and its risk factors. Breast cancer is a type of malignant tumor that starts in the cells of the breasts. A person will have a higher risk risiko yang tidak dapat dihindari misalnya: jenis kelamin wanita, riwayat keluarga, menarche usia dini, dan menopause usia lebih lanjut, sedangkan faktor obesitas pasca-menopause, konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan merokok, terapi sulih hormon, tingkat aktivitas rendah dapat dihindari dan diubah. Dalam hal faktor usia, wanita di atas usia 40 tahun, atau wanita yang sudah mengalami menopause lebih rentan terkena kanker payudara dibanding wanita pre-menopause. Dengan kata lain, risiko tersebut meningkat seiring bertambahnya usia. Obesitas (kegemukan) juga dapat memperbesar risiko, terlebih lagi jika kegemukan terjadi pada pasca-menopause. Hal tersebut disebabkan peningkatan kadar hormon estrogen bersamaan dengan peningkatan kuantitas jaringan lemak pada berat badan berlebih. GEJALA. Adanya benjolan di payudara merupakan gejala yang paling umum pada kanker payudara. Lalu, benjolan seperti apa yang patut dicurigai sebagai kanker? Jika benjolan tersebut tidak terasa nyeri, kepadatannya cenderung keras, permukaannya tidak rata, dapat melekat ke dasar dinding dada ataupun permukaan kulit payudara, itu adalah gejala kanker payudara. Penampilan kulit payudara mengerut dan berlesung menyerupai kulit jeruk, atau puting tertarik melesak ke dalam, dan keluarnya cairan kemerahan dari puting perlu diwaspadai sebagai kanker. Kanker payudara yang diketahui dan dikenali sejak dini memiliki kemungkinan mendapatkan penanganan yang jauh lebih baik hasilnya, kekambuhan yang lebih jarang, serta harapan hidup yang lebih panjang, bahkan estetika payudara yang lebih terjaga. Oleh karena itu, setiap perempuan perlu mengupayakan pencegahan dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan payudara secara teratur. to develop breast cancer if the risk factors are present and continue to increase. Risk factors can be preventable and non-preventable. Non-preventable risks include female gender, family medical history, early menarche and menopause while the preventable ones such as post-menopause obesity, alcohol consumption, smoking habit, hormone therapy and sedentary lifestyle can be averted by taking actions to change them. Risk factor is also associated with age. Women over 40 years old, or women experiencing menopause, are more vulnerable to breast cancer. Obesity, especially postmenopausal, also contributes to increasing risk factor since the increase of estrogen level and quantity of fat tissue will take place at the same time. KNOWING THE SYMPTOMS. A lump in the breast is the most common symptom of breast cancer. However, not all lumps are cancerous and therefore we need to know the certain characteristics of a lump that would raise the alarm. A lump that is painless, felt like a hard mass, has uneven edges, and may felt attached to the chest wall or skin may well be symptoms of breast cancer. There are also other symptoms relating to the changes of shape and skin of the breasts that we have to pay attention to. These changes may include puckered and dimpled skin like an orange skin, retracted nipple, and reddish nipple discharge. Remember that early identification and diagnosis of breast cancer means the person has higher chance of seeing positive results of treatments, plus other benefits: lower possibility of recurrence, better longevity, and maintained breast shape. Remind yourself and others to undergo early detection and regular breast check, as it is essential for all women to make the effort to prevent breast cancer. Sumber: DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk 7 Profile DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk Melihat Risiko Terkena Kanker Payudara dengan Tes Genetik Identify Risk of Breast Cancer through Genetic Testing Kanker payudara merupakan kanker yang cukup banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Risiko terkena kanker payudara pun dapat meningkat sejalan bertambahnya usia. Namun seiring berkembangnya teknologi untuk mendeteksi dini dan peningkatan kualitas pengobatan, kini banyak perempuan yang mampu melawan kanker tersebut. Ibarat sebuah pepatah yang mengatakan ‘sedia payung sebelum hujan’, kira-kira hal itulah yang ingin disampaikan oleh DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk. Dokter spesialis bedah kanker ini berpesan bahwa sebelum seseorang positif terkena kanker payudara, maka ada baiknya melakukan tindakan pencegahan. Salah satu bentuk pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan screening atau penapisan untuk menunjang deteksi dini yang sudah dicanangkan selama ini. Jadwal Praktek DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(k)Onk MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Bagian Onkologi Lt.2, Ruang 14 Waktu: Senin 19.00 - selesai Rabu 14.00 - selesai Jumat 14.00 – selesai Untuk perjanjian silahkan menghubungi bagian pendaftaran Lt.2 Tlp: 021-29962797 8 The number of breast cancer cases found among Indonesian women is in fact quite high. The risk of developing breast cancer is also higher as a person ages, although the development of early detection technology and improved treatment efficacy have helped growing the number of patients that are fighting back the disease. Still, it is best for us to keep cancer away by taking preventive measures, as surgical oncologist Dr. dr. Samuel J. Haryono Sp. B (K)Onk recommends. There are various preventive actions to take, including early screening or detection. Early detection can be done using a number of methods. An example and the most common one is mammography. However, a recent breakthrough in medical technology Ada beberapa cara melakukan deteksi dini. Cara yang paling umum dilakukan adalah mamografi, namun belakangan ada teknologi baru di bidang kedokteran yang dapat mendeteksi risiko terkena kanker payudara pada seseorang, yaitu melalui pemeriksaan gen BRCA (BReast CAncer Susceptibility Gene) atau tes genetik untuk kanker payudara. Memang, salah satu faktor risiko seseorang terkena kanker payudara adalah faktor genetik, atau “terwaris” dari keluarga. Pria yang aktif dalam organisasi World Federation Surgical Oncology ini menjelaskan, apabila hasil test genetik memberikan hasil positif untuk gen BRCA1, maka risiko kumulatif sampai 10 tahun untuk mengalami kanker payudara adalah sebesar 80-90%, atau sekitar 10 kali lipat lebih besar dari populasi umum. Pembawa gen BRCA2 mempunyai risiko kumulatif mengalami kanker payudara sebesar 28% pada usia 50 tahun dan 84% pada usia 70 tahun. Jadi tinggi sekali. Melalui pemeriksaan gen BRCA, kita semakin dini mengantisipasi dan proaktif melakukan pencegahan, seperti menerapkan pola reproduktif yang optimal dan pemantauan diagnosis dini kanker dan pertanda tumor secara rutin. Pria yang menempuh studi bedah onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menambahkan bahwa dengan mengetahui hasil pemeriksaan BRCA, dokter dapat menganalisa lebih lanjut dan mengambil tindakan pencegahan, misalnya dengan melakukan terapi pengangkatan payudara profilaktik lebih awal. “Tindakan pengangkatan yang disertai dengan rekonstruksi dapat mencegah seseorang terkena kanker payudara hingga lebih dari 90%. Tentu keberhasilan pencegahannya lebih mantap jika dibandingkan dengan obat-obatan (personalized medicine) yang cenderung mahal, dan hanya untuk menahan berkembangnya kanker selama satu atau dua tahun,“ jelas pria yang juga aktif mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada ini. Pemeriksaan dan pemetaan gen merupakan sebuah kemajuan besar dalam era genomik di dunia. Pemeriksaan ini menjadi salah satu alternatif untuk melakukan penapisan, deteksi dini, terutama bagi mereka yang memiliki keluarga dengan sejarah kanker payudara dan kanker-kanker lain. now allows us to learn the risk of developing breast cancer by looking at our genes. That method is BRCA (BReast CAncer susceptibility gene) testing. The new technology takes into account that the disease can be passed on and that our genes are among the risk factors of breast cancer. A person whose genetic testing comes back with positive result for BRCA1 gene, will have 80-90% of cumulative risk over the next ten years to develop breast cancer – or ten times higher than the general population. Meanwhile, carrier of BRCA2 gene has 28% cumulative risk of breast cancer by the age of 50 and 84% by the age of 70. These percentages are significantly high and BRCA testing will enable us to anticipate breast cancer much earlier. Knowing our risk will encourage us to proactively take preventive steps, such as having better reproductive planning and taking regular check for early signs of cancer and tumor. Dr. Samuel added that the result of BRCA testing could be used by doctors to make further analysis and apply preventive procedures, such as prophylactic mastectomy or breast removal. “Breast removal and reconstruction can reduce the risk of someone developing cancer by over 90%. This certainly indicates a more successful result of preventive treatment compared to personalized medicine that is not just more costly, but also only effective to hold the development of cancer for one to two years,” explained dr. Samuel, who studied surgical oncology at the Faculty of Medicine, University of Indonesia. Genetic testing and mapping indeed marks an important milestone in the genomic era around the world. BRCA testing is now accepted as one of cancer screening and early detection methods and is especially relevant for those who have cancer, breast or other types, in their family history. 9 Insight Deteksi Dini untuk Penanganan Lebih Dini Detect Early, Treat Early Deteksi dini kanker payudara dapat menyelamatkan banyak nyawa setiap tahunnya. Sudahkah Anda melakukan pemeriksaan payudara dengan rutin? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi atau mendiagnosa kanker payudara. 1.SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri Teknik ini dilakukan dengan cara meraba payudara sendiri untuk memeriksa apakah ada benjolan pada payudara. Langkah ini dapat dilakukan tiap bulan, pada satu minggu atau 10 hari setelah menstruasi. Sementara bagi yang sudah menopause, pemeriksaan dapat dilakukan rutin tiap bulan dengan menentukan sendiri tanggalnya. 2.Mamografi Mamografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X, yang dapat memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil. Perempuan berusia 40 tahun ke atas disarankan menjalani pemeriksaan ini secara rutin setiap tahun. 3. Ultrasonografi (USG) USG biasanya digunakan untuk mengevaluasi lebih lanjut masalah payudara yang tampak pada 10 Early detection of breast cancer can save a lot of lives every year. The key to early detection is regular breast check using one or more of the following methods: 1.Self-Exam This is the method to perform on your own by feeling your breasts and the area around them to check for any lump. You can do this once a month at one week or 10 days after the end of your menstrual cycle. For postmenopausal women, you may set your own date and follow the schedule regularly every month. 2.Mammography With mammography, breast examination is carried out using X-ray that can show any abnormality in the breasts down to the smallest signs. This is the method recommended for women over 40 years of age to have every year. 3.Ultrasonography Ultrasound is typically used to further examine symptoms detected through mammogram. Ultrasound can determine if a lump is in fact cancerous or only a symptom of cyst. mamogram. Melalui USG dapat dibedakan apakah benjolan tersebut mengarah ke kanker atau kista. 4. Magnetic Resonance Imaging (MRI) MRI merupakan alat deteksi yang lebih sensitif dari mamografi. Dalam beberapa kasus, pasien harus menjalani scan MRI untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih jelas pada area yang diduga terkena kanker. 5.Biopsi Biopsi merupakan langkah untuk memastikan adanya kanker payudara, dimana bagian dari jaringan sel yang diduga kanker diangkat dan diperiksa menggunakan mikroskop. Biopsi dapat dilakukan dengan teknik jarum suntik atau pembedahan. Begitu seseorang didiagnosa kanker payudara, maka diharuskan untuk segera mengambil langkah pengobatan. Semakin dini ditangani, maka tingkat penyembuhan kanker semakin tinggi. Pengobatan kanker payudara berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung dari stadium, apakah masih dalam stadium awal, stadium dini (I, II, IIIA) atau stadium lanjut (IIIB dan IV). Berikut ini adalah jenis-jenis pengobatan kanker payudara. • Pembedahan Pembedahan atau operasi merupakan langkah umum untuk mengangkat kanker. Biasanya dilakukan pada pasien stadium dini. Pembedahan dapat dilakukan dengan Masektomi yaitu pengangkatan seluruh bagian payudara, atau Lumpektomi yaitu operasi yang hanya menghilangkan benjolan dan beberapa jaringan di sekitar payudara. • Terapi Biologi Terapi biologi merupakan terapi yang memicu sistem imun tubuh untuk melawan kanker. Biasanya terapi ini digunakan untuk pasien yang sudah sampai pada stadium lanjut. Sumber: DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk 4.Magnetic Resonance Imaging (MRI) MRI technology has better sensitivity than mammography. In some cases, patients need to take MRI scan in order to get clearer result of examination in areas suspected of cancer. 5.Biopsy A biopsy procedure, using needle or surgery, is performed to determine breast cancer by taking cell sample from a suspected area. The sample is then taken and examined under a microscope. The result of examination will lead to a diagnosis. In a case where patient is diagnosed with breast cancer, treatment is the immediate next step to go. Surviving breast cancer is possible and the chance of recovery is higher in patients that receive their treatment early. Depending on which stage of the disease they are in – non-invasive, early (i.e. stages I, II, and IIIA), and advanced (i.e. IIIB and IV) – different patients may receive different treatments. Find the list of treatments used for breast cancer below. • Surgery Surgery is a procedure usually performed on earlystage patients. Aiming to remove the cancer, a surgery can be mastectomy – that is removing the entire breast – or lumpectomy, in which only the tumor and some tissues around the breast are removed. • Radiotherapy The goal of this therapy is to kill cancer cells by using high-energy rays. • Terapi Radiasi Terapi menggunaan sinar berenergi tinggi yang bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker. • Chemotherapy This type of treatment relies on drugs to entirely destroy cancer cells. • Kemoterapi Pengobatan kanker menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk menghancurkan seluruh sel kanker sampai ke akarnya. • Hormone therapy Using drugs, hormone therapy targets and fights cells of breast cancer that are receptive to certain hormones. • Terapi Hormon Terapi menggunakan obat untuk menyembuhkan kanker payudara yang sensitif terhadap hormon-hormon tertentu. • Biological therapy Biological therapy stimulates the body’s immune system to fight cancer. This therapy is commonly used for patients who are at the advanced stage of the disease. 11 Healthy tips Cegah Kanker Payudara dengan Pola Hidup Sehat Healthy Lifestyle – the Way to Prevent Breast Cancer Selain faktor genetik, tidak sedikit kasus kanker payudara yang berkaitan dengan faktor gaya hidup tidak sehat. Untuk itu, simak kiat sehat mencegah kanker payudara berikut ini. Menjalankan kebiasaan hidup sehat merupakan cara yang paling mudah untuk mencegah kanker payudara. Contoh kebiasaan hidup sehat adalah menjaga pola makan dengan asupan yang sehat dan berhenti/tidak merokok serta mengonsumsi minuman beralkohol. Sudah menjadi polemik bahwa makanan kaya antioksidan dapat menjaga imunitas tubuh. Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti apel, belimbing, kiwi, jeruk, alpukat, mangga, pepaya, dan semangka. Selain itu juga makanan yang mengandung riboflavin, betakaroten, kalsium, folat, lutein, vitamin A, dan vitamin D, contohnya: ikan salmon, yogurt, kacangkacangan, wortel, brokoli, dan sayuran hijau. 12 Although breast cancer can be hereditary, there are also a large number of cases where the risk factors are associated with lifestyle – in this case, the unhealthy one. Read more to learn some health tips that may help you preventing the disease. Your lifestyle may be the simplest key for you to stay free from breast cancer. Stopping and avoiding smoking, reducing the amount of alcohol consumption, and maintaining healthy diet by getting your body nutritious intake of food are just some of the examples of healthy lifestyle. When it comes to food, antioxidants have been widely known as effective to keep the immunity of our body. Antioxidants can be found in fruits, such as apple, star Menurut anjuran beberapa kelompok ahli nutrisi, sebaiknya hindarilah makanan yang mengandung zat karsinogenik yang dapat memicu kanker, misalnya yang diproses dengan cara dipanggang atau dibakar sampai hangus kehitaman, makanan yang digoreng pada suhu tinggi menggunakan minyak goreng, serta makanan yang diawetkan dengan garam natrium nitrit, misalnya: daging olahan. Selain itu penting pula untuk mempertahankan berat badan ideal, terutama bagi perempuan yang berusia di atas 50 tahun. Risiko kanker payudara akibat kelebihan berat badan akan semakin tinggi bagi perempuan yang sudah memasuki masa menopause. Hal tersebut dikarenakan, semakin lanjut usia, sel-sel lemak yang terdapat dalam payudara dapat memicu peningkatan kadar estrogen dalam jumlah besar, di mana estrogen dapat menjadi penyebab kanker payudara. WHO (World Health Organization) memberikan rekomendasi untuk berusaha mempertahankan berat badan ideal tanpa upaya berlebihan untuk menurunkan berat badan. Oleh karena itu, di samping menjaga pola makan yang sehat, kita perlu mengimbangi pula dengan berolah raga secara teratur. Tidak perlu olah raga yang berat. Senam aerobik, bersepeda, dan berjalan santai sangat disarankan. Hanya diperlukan 30 menit per hari, minimal dua kali dalam seminggu. fruit, kiwi, orange, avocado, papaya, and watermelon, to salmon, yoghurt, nuts, carrot, broccoli as well as other green vegetables – all are rich with elements that are also good for your body like riboflavin, beta-carotene, calcium, folate, lutein, Vitamin A, and Vitamin D. You may have also heard from nutritionists to avoid carcinogenic food. Carcinogens, which are the trigger for cancer, may appear as a reaction to everyday cooking methods. Food that is roasted or grilled until crispy burnt or charred, or fried at high temperature will contain carcinogens. Another type of food we should also avoid is food preserved using sodium nitrite, such as quick-serving meat. But, food is not the only thing to keep a watch on. There are other aspects we need to pay attention to, such as weight. Maintaining our weight at the ideal range is important, especially for women over 50 years old. This is because the risk of breast cancer due to obesity is higher among women undergoing menopause. As women age, fat cells in the breast can stimulate a significantly higher level of estrogens, which in turn may lead to cancer. One thing to keep in mind, as the World Health Organization recommends, maintaining ideal weight is not about trying excessively to lose it. So, combine your nutritious diet with regular exercise. No heavy activities are required, as you can take on aerobic, cycling or even walking at a pace most comfortable for you. Just remember to do your exercise 30 minutes per day, at least two times per week, to stay strong and healthy. Sumber: DR. Dr. Samuel Johny Haryono, Sp. B(K)Onk 13 WE COMMIT Wiwi Umairoh Sejumput Senyum di Siloam Lippo Village Menawarkan Kehangatan Behind the Warm Smile at Siloam Lippo Village Seperti banyak hal dalam kehidupan, pekerjaan maupun profesi adalah sebuah pilihan. Jika itu pilihan, maka profesi tersebut akan dijalani sepenuh hati. Itulah yang akan membuat seseorang merasa dirinya punya arti. Begitu juga dengan Wiwi Umairoh atau yang akrab disapa Wiwi. Wiwi bekerja di Siloam Hospitals Lippo Village sebagai Server, yang berada di bawah Nutrition & Dietetic Department. Tugasnya adalah melayani pasien dengan menawarkan makanan dan minuman, terutama kepada pasien rawat jalan. Perempuan kelahiran 8 Desember 1993 silam ini memulai karier di Siloam sejak tahun 2013. “Bekerja di lingkungan rumah sakit adalah impian saya sejak kecil. Dari dulu saya senang melihat para staf di rumah sakit yang dengan tulus melayani para pasien,” kata Wiwi. Kecintaannya terhadap pekerjaan membuat Wiwi selalu tiba di tempat kerja lebih awal. “Sebenarnya jam kerja dimulai pukul 7 pagi, tapi pukul 6.30 saya sudah sampai. Saya ingin datang lebih awal agar leluasa mempersiapkan segala sesuatunya, dan memastikan kebutuhan pasien sudah tercukupi semua,” tuturnya. Dalam satu hari, Wiwi dapat melayani lebih dari 20 orang pasien. Sebagai Server, Wiwi berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan sebaikbaiknya kepada seluruh pasien dengan tulus tanpa membedakan pasien satu dengan lainnya. Ia ingin setiap pasien dapat tersenyum selama berada di Siloam Hospitals. Baginya, senyum pasien mengikis lelah yang dirasakan pada saat bertugas. 14 As with many things in life, a career is a matter of choice. A job that we choose on our own inspires us to work with commitment and dedication. In turn, the days that we spend will be ones that are worthwhile and fulfilling. This certainly illustrates the experience of Wiwi Umairoh, or Wiwi for short, a Server under the Nutrition & Dietetic Department of Siloam Hospitals Lippo Village. Daily, she brings food and drinks to the patients, especially outpatients. Born on December 8th, 1993, Wiwi started working in Siloam in 2013. “As a little kid, I dreamed of working at a hospital. I have always loved seeing the hospital staff and the care they showed to the patients,” said Wiwi. Wiwi’s passion for her job motivates her to always arrive early at the hospital. “My work actually starts at 7, but I make it a habit to be here by 6.30 every morning. That way I have enough time to prepare everything and make sure that the patients’ needs are well taken care of,” Wiwi said. The day starts with Wiwi making her first deliveries to lab patients. Pharmacy is her second stop, where she would also welcome and help patients who need direction. She would then continue her rounds to serve welcome drinks to other outpatients. On average, Wiwi serves 20 patients in one day. It’s her commitment as a Server to deliver the best care to all patients without exceptions. She is looking forward to put smiles on the faces of all patients during their time at Siloam Hospitals – the smiles that would make the day’s hard work paid off. Kehadiran seorang Server memberikan warna tersendiri di Siloam Lippo Village. Dengan pelayanan yang lebih ini, seluruh pasien yang sedang dalam perawatan dapat menunggu dengan lebih nyaman, tidak bosan dan tentu saja merasa senang merasa diperhatikan. Tugas Bukan Beban Wiwi memang tidak memandang tugastugasnya sebagai beban. Karena beban selalu membuat seseorang melakukan tugas dengan terpaksa. Sebaliknya, bagi Wiwi tugas merupakan sesuatu yang harus dihargai. Oleh karena itu ia selalu melakukan semua tugasnya dengan tulus. Tidak mengherankan jika kemudian banyak pasien yang selalu ingin mengajak bicara Wiwi. Bukan hanya untuk urusan rawat jalan, melainkan juga untuk sekadar mencurahkan isi hati. Medengar tumpahan perasaan ataupun keluhan pasien itu, Wiwi tidak hanya membalasnya dengan simpati, melainkan juga dengan memberi semangat kepada pasien. “Bahagia rasanya jika ada pasien yang ingat dan senang dengan keberadaan saya,” kenang Wiwi yang sering diminta oleh pasien untuk berfoto bersama. Orang-orang seperti Wiwi memang memberikan warna tersendiri bagi pasien. Ia adalah lini paling depan pelayanan. Sesungguhnya, tak hanya Wiwi yang ingin memberikan pelayanan yang hangat kepada pasien, tetapi semua insan Siloam Hospitals Terkait dengan kinerja Wiwi selama ini, Indriyani W.P., SGz, Head of Nutrition & Dietetic Department yang juga atasan Wiwi pun memberikan penilaian yang baik. “Sebagai atasan saya salut dengan Wiwi. Anaknya rajin dan disiplinnya sangat tinggi. Ia terlihat sangat mencintai pekerjaannya,” ujar Indriyani. Having a Server at Siloam Lippo Village gives a special impression. This extra mile in the service department ensures patients convenience; no more listless waiting and the attention is surely welcomed. Never a Burden Seeing our job as merely an obligation could make it challenging to perform, but not to Wiwi who found her work as something she truly appreciated. For her, it is more than just about doing what she is asked to do, and this is the key behind her sincerity. Patients are also always keen to talk to Wiwi - not just to ask for her assistance around the hospital, but more than that they see her as someone that they can talk to about their personal concerns. Perhaps it’s the way Wiwi genuinely sympathizes with them, or how she always tries to give them encouragement, that makes her special. After all, what comes from the heart will transpire on the outside. Wiwi told how patients often ask to take pictures with her, a gesture that made her happy. “Patients who remember me and value my help always make my day,” she said. It is clear that for Wiwi this is not about personal gain. The satisfaction of a job well done is what she is hoping for, as happy patients equal with a good day in Wiwi’s book. People like Wiwi make the difference in a day of a patient. Serving at the front line, they represent the warm services extended by all staff of Siloam Hospitals. Regarding Wiwi’s performance, Indriyani W.P. SGz., Head of Nutrition & Dietetic Department and Wiwi’s superior gave her very positive observation. “As her boss, I commend Wiwi’s work. She’s a hard worker and highly disciplined. She loves her job and it shows,” said Indriyani. 15 Leisure Menikmati Southeast Asia Cuisine di Seribu Rasa Savoring Southeast Asia Cuisine at Seribu Rasa Jika Anda termasuk penggemar masakan Southeast Asia, maka Seribu Rasa merupakan tempat yang harus Anda kunjungi. Restoran yang terletak di Gandaria City, Jakarta Selatan ini merupakan gerai kedua setelah dibuka di Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat. Sesuai dengan namanya, restoran ini menawarkan beribu kenikmatan kepada pelanggan melalui cita rasa hidangannya. Di tempat ini, pelanggan dapat menikmati kelezatan hidangan lokal dan seafood yang merepresentasikan kekayaan cita rasa Southeast Asia dan Indonesia. Hal lain yang membuatnya semakin istimewa adalah, setiap resep di Seribu Rasa dibuat dari bahan-bahan paling segar dan diolah langsung oleh chef-chef berpengalaman. 16 Seribu Rasa is the right spot for you who crave Southeast Asia cuisine. Started its first operation in Central Jakarta, Agus Salim Street, Seribu Rasa has now expanded to its second outlet in Gandaria City Mall, South Jakarta. True to its name, Seribu Rasa offers a burst of flavors from each of its fine items in the menu. With a blend of dishes including seafood, the menu represents the diverse taste of Southeast Asia and Indonesia. All recipes are special, made from freshest ingredients and prepared by the restaurant’s experienced chefs. Lemon grass chicken Sepiring Oriental Seafood Cakwee bisa menjadi pilihan tepat untuk memulai pengalaman bersantap. Potongan cakwe goreng berisi adonan udang yang dimasak dengan saus asam manis ini merupakan salah satu hidangan pembuka favorit di tempat ini. Sebagai alternatif lainnya, Anda juga dapat memesan Hokkien Spring Roll atau Udang Gulung Tempoe Doeloe yang tak kalah lezatnya. Start with Seribu Rasa’s favorite appetizer – Oriental Seafood Cakwee. Fried cakwee with shrimp filling, the food is cooked with sweet and sour sauce, and presented neatly in small pieces. You can also go for Hokkien Spring Roll or Udang Gulung Tempoe Doeloe that taste just as delicious. Moving on to the main course, there is a wide selection of dishes including Seribu Rasa signature menu of Malacca Nasi Lemak and Gulai Fish-Head Tasik. Try also recipes from other parts of Southeast Asia, such as Thai Beef Green Curry, and accompany your meal with fresh juice or cocktail. If you still have room for more, the restaurant has a variety of tempting desserts from Es Campur Seribu Rasa to Klappertaart Sunda Kelapa. Complementing your dining experience with its contemporary ambience, Seribu Rasa Gandaria City can seat up to 134 customers and has two cozy private rooms. Untuk main course, Anda tidak boleh melewatkan Malacca Nasi Lemak atau Gulai Fish-Head Tasik yang merupakan signature dish Seribu Rasa. Atau bisa juga mencicipi makanan khas Southeast Asia lainnya, seperti Thai Beef Green Curry. Selingi makanan Anda dengan memesan fresh juice atau cocktail yang segar. Jika masih belum puas, restoran berkonsep kontemporer ini juga menawarkan aneka hidangan pencuci mulut yang menggugah selera, di antaranya, Es Campur Seribu Rasa dan Klapertaart Sunda Kelapa. Gerai di Gandaria City ini memiliki kapasitas 134 orang, dan dilengkapi dengan dua private room yang nyaman. Seribu Rasa Gandaria City Ground floor Jl. Sultan Iskandar Muda, Gandaria Jakarta Selatan Opening hours: 10.00 – 22.00 17 What’s On Acara Halal bihalal Bersama Siloam Senior Health Community Siloam Senior Health Community Halal bihalal Pada 8 Agustus 2015 lalu, Siloam Senior Health Community (SSHC) menggelar acara halal bihalal. Kegiatan ini diadakan di ruang serbaguna Siloam Hospitals TB Simatupang. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 30 anggota komunitas SSHC ini diisi dengan beberapa kegiatan, seperti senam senior dan sharing informasi mengenai osteoarthritis yang menghadirkan narasumber, dr.Widyastuti SU, Sp.OT. 18 On August 8th, 2015, Siloam Senior Health Community (SSHC) in Siloam Hospitals TB Simatupang and Heart Hospital Jantung Diagram Cinere organized halalbihalal gathering event. The event was held in Siloam TB Simatupang’s multi-function room and attended by more than 30 SSHC members. A series of activities were organized on the event such as exercise session for seniors and a talk on osteoarthritis. Inviting dr. Widyastuti SU, Sp.OT. as the speaker, the session raised awareness of SSHC members to have their joints and knees checked as early as possible, as ostheoarthritis that attacked the joints could cause irritating joint pains. dr. Widyastuti SU Sp.OT Menurut dr. Widyastuti, osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang dapat menimbulkan rasa nyeri mengganggu. Oleh karena itu, disarankan agar setiap anggota komunitas Siloam Senior memeriksakan sendi atau lututnya sedini mungkin. Pada saat yang sama, SSHC Rumah Sakit Jantung Diagram, Cinere, menggelar acara serupa. Acara ini diadakan di halaman Rumah Sakit Jantung Diagram dan dihadiri oleh 45 anggota komunitas SSHC. Kegiatan yang diisi senam jantung sehat dan ramah tamah pengurus SSHC dan anggota SSHC RS Jantung Diagram, bertujuan meningkatkan tali silahturahmi antara pengurus SSHC dan anggota SSHC. Anggota SSHC memeriksakan tekanan darah dan kadar gula darah sebelum acara dimulai. Meanwhile, at Jantung Diagram Hospital, 45 members of SSHC gathered outdoor at the hospital’s yard. With activities such as heart exercise, the meetup aimed to foster close relationship between SSHC staff and members. Meskipun duduk di kursi roda, semangat mengikuti senam tak pernah padam. Anggota SSHC saling bersalaman di puncak acara halalbihalal. 19 What’s On Di Usia Senja, Hidup Dapat Lebih Bermakna Lead a Meaningful Life in Older Age Bagi sebagian besar orang, memasuki usia senja merupakan sesuatu yang mencemaskan. Rasa sepi, jauh dari sahabat, dan kesehatan yang kadang-kadang terganggu, merupakan sumber kecemasan yang ingin dihindari. Namun semua itu akan sirna jika seseorang dapat memandang hidup lebih positif, selalu bersyukur, dan mau memaknai hidup. Itu yang diungkapkan oleh anggota Siloam Senior Health Community ketika menghadiri gathering yang diadakan oleh Rumah Sakit Jantung Diagram bulan September lalu. Mereka yakin, pada usia senja setiap orang harus dapat berbuat sesuatu yang lebih berarti sehingga hidup menjadi lebih bermakna. Seperti diungkapkan oleh Ibu Kusdwi Aristianti Situmeang (81). Baginya di usianya seperti sekarang, ia ingin lebih banyak melakukan sesuatu bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia ingin berbagi kepada siapa saja yang ia temui. “Itu sebabnya acara seperti ini sangat baik. Kita dapat bertemu dengan banyak orang untuk saling berbagi. Lagi pula acara gathering seperti ini 20 Aging, and to get to the phase of an older person, is an experience that not many people are looking forward to. There are certain worries that come along with it, such as feeling alone, being away from friends, and deteriorating health. However, the members of Siloam Senior Health Community (SSHC) choose to see this special phase in life on its bright side by staying positive and thankful. To them, this is the opportunity to add meaning to life. Interviewed during a gathering event for SSHC members at Heart Hospital Jantung Diagram in September, they believed that it was important for older people to use their time in meaningful ways by doing various activities that can enrich their days. 81 years old Kusdwi Aristianti Situmeang said she planned to do more for those around her and to share with anyone she met. Anggota SSHC, mengekspresikan diri dan menjalin kebersamaan. Senam bersama, agar sehat, ceria, dan selalu bersemangat. dapat mempererat silaturahmi. Silaturahmi itu memperpanjang usia kita,” kata Ibu Kusdwi yang akrab disapa Ibu Iwuk itu. Tanggapan senada juga disampaikan pasangan Ibu Tati Rusmiati (67) dan Bapak Samsu Udaya (69). Pasangan ini mengaku merasa beruntung dapat memperoleh kesempatan untuk bergabung dengan SSHC. “Acara seperti ini sangat bermanfaat bagi orang seusia kami. Di sini kita memperoleh banyak hal, misalnya saja berbagi informasi mengenai kesehatan. Selain itu di sini kami juga masih bisa mengekspresikan diri,” papar Ibu Tati yang dalam berbagai kesempatan mencoba untuk mengajar Line Dance. Pak Samsu, sang suami, mengiyakan pendapat istrinya itu. “Selain itu, bagi saya, acara ini sangat memberikan hiburan. Saya belum pernah mengikuti acara seperti ini sebelumnya. Ini bagus sekali. Di sini kita juga menambah teman dan keluarga,” katanya. “Untuk orang seusia kita, apalagi sih yang dicari? Bisa sehat, merasa senang dan terus meningkatkan kualitas ibadah. Itu saja, kok,” tambah Pak Udaya. Menari bersama, ungkapan kegembiraan para anggota SSHC. Peserta tak ingin ketinggalan mencicipi hasil peragaan memasak. “This is the kind of positive event that we need where we get to meet and share with others,” said Ibu Iwuk, as Kusdwi is called. Tati Rusmiati, 67, and Samsu Udaya, 69, shared this view and said they were glad to be part of SSHC. “It’s a perfect event for people our age. We learn something new, too. There are new information around health and there are sessions for us to do what we like,” said Tati who was always up to teach Line Dance. Her husband Samsu agreed that, “This event is refreshing. This is my first time joining and I find it really nice. I meet new friends here who quickly become like a family.” “We don’t seek for too much once we’re older. All we want is to be healthy, enjoy our days, and be closer to our spirituality,” said Samsu. 21 What’s On Merayakan hari ulang tahun anggota bersamasama, menikmati kebahagiaan yang luar biasa. Para ibu, berkreasi dengan dance Cuci Tangan. Tak Sekadar Berkumpul Harus diakui gathering yang diadakan dengan mengundang anggota SSHC tidak hanya sekadar berkumpul, melainkan juga membentuk ikatan yang kuat di antara sesama anggota. Ikatan yang kuat ini tentu akan sangat berarti bagi setiap anggota komunitas. Hal ini disampaikan oleh pasangan Ibu Nani Nugroho (63) dan Bapak Dwi Nugroho (68). “Saya banyak mengikuti perkumpulan, misalnya paguyuban keluarga. Nah, di sini juga begitu, semua yang ada di sini adalah keluarga. Kita semua sama. Apa pun latar belakang kita, di sini kita tidak ada bedanya,” ujar Bapak Dwi. Di samping itu, tambah Ibu Nani, gathering seperti ini dapat membantu komunitas mengurangi stres. “Stres itu memicu banyak penyakit. Nah, kalau kita ngumpul begini kan kita melakukan refreshing,” ucapnya. Bagi Ibu Nani dan Bapak Dwi, menjalani hari-hari di usia mereka sekarang adalah persoalan memaknai hidup. Hidup sendiri memang tidak bermakna, namun setiap orang harus membuatnya lebih bermakna. Gathering anggota SSHC Rumah sakit Jantung Diagram yang diadakan di Cikopo, Bogor, Jawa Barat memang memiliki arti tersendiri bagi para anggota. Selain relasi, ini merupakan medium informasi dan ekspresi. Kegiatan seperti ini tentu tidak bakal hanya sekali dilakukan. Masih banyak aktivitas menarik lain yang akan melibatkan para anggota SSHC. Jadi, ikuti terus informasi kegiatan SSHC di majalah ini. 22 More Than Just a Meet Up SSHC gathering event was more than just a regular meet up. It created an environment for members to bond – something that everyone felt was important, as expressed by Nani Nugroho, now 63, and her husband Dwi Nugroho, 68. “I am part of different groups and associations. There is one, for example, for my extended family. I feel the same closeness here. We’re family, regardless of where we come from,” said Dwi. Nani added that this kind of gathering could help members manage their stress. “Stress is the root of many kinds of illness. We keep that away by seeing our friends and have some relaxed, fun time.” Both Nani and Dwi saw this stage in life as an opportunity, for a meaningful life is one we create ourselves. To them, it was up to us to lead a life of value. The SSHC gathering event of Heart Hospital Jantung Diagram was held in Cikopo in Bogor, West Java. Not only to foster friendship, what made the event even more memorable were the new knowledge and opportunity of self-expression. This program will certainly be held again in the future, plus other and more activities for SSHC members. Follow our next editions for more news on SSHC. QUIZ 1 Isilah teka-teki silang di bawah ini 2 3 Menurun 1. Cara untuk mendeteksi dini kanker payudara 2. Faktor yang mempertinggi risiko seseorang terkena kanker payudara 3. Terapi pengobatan kanker payudara dengan obat-obatan 4 5 Mendatar 4. Tanda umum kanker payudara yang terasa di bagian payudara 5. Sayuran hijau yang dapat mencegah kanker payudara Kirim jawaban melalui email ke [email protected] dengan mencantumkan subject: KUIS Silver+ Edisi Oktober 2015. Cantumkan nama lengkap, nomor identitas (KTP/SIM/Paspor), tanggal lahir, alamat lengkap dan nomor telepon. Setiap edisi akan dipilih tiga orang pemenang yang berhak mendapatkan souvenir Jawaban diterima paling lambat 15 Oktober 2015. Pengumuman pemenang dapat dilihat di Majalah Silver+ edisi November 2015. 23 GAMMA KNIFE CENTER INDONESIA Brain Surgery Without Knife •First Gamma Knife Perfexion in Southeast Asia and the Only One in Indonesia •More than 350 Successful Brain Disorders Treatments Within Three Years •Best Suited for Benign & Malignant Brain Tumors and Functional Brain Disorders •Highly Effective in Blood Vessel Malformations and Trigeminal Neuralgia •Lower Risk and Complications Compared to Conventional or Micro-surgical Options and Other Forms of Radiation Therapy •Single Day Treatment & No Intensive Care Unit (ICU) or Ventilator •Evidence Based Treatment of More Than 800,000 Patients Around the World •Supported by International Team of Experts in Neurosurgery, Radiation Oncology & Medical Physics [email protected] For Appointment and General Information, contact: 1 – 500 – 181 BALI KUTA • BALI NUSA DUA • BALI SUNSET • BALIKPAPAN • CIKARANG • DEPOK • JAKARTA KEBON JERUK • JAKARTA MAMPANG • JAKARTA SEMANGGI (MRCCC) JAKARTA TB SIMATUPANG • JAMBI • KUPANG • MAKASSAR • MANADO • MEDAN • PALEMBANG • PURWAKARTA • SURABAYA • TANGERANG LIPPO VILLAGE • TANGERANG RSUS www.siloamhospitals.com