Teknik Komunikasi dan Presentasi Yang Efektif

advertisement
Modul Diklatpim Tingkat IV
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV
Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara
Edisi Tahun 2008
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110
Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800187
Teknik Komunikasi dan Presentasi Yang Efektif
Jakarta - LAN - 2007
xxx hlm : 15 x 21 cm
ISBN : xxx-xxxx-xx-x
Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia
Jakarta, 2008
ii
Modul Diklatpim Tingkat IV
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
dari aspek kurikulum yang meliputi rumusan kompetensi, mata Diklat
dan strukturnya, metode dan skenario pembelajaran sampai pada
pengadministrasian penyelenggaranya. Dengan proses standarisasi ini,
maka kualitas penyelenggaraan dan alumni dapat lebih terjamin.
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
menegaskan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional,
diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang berkemampuan melaksanakan
tugas secara profesional. Untuk mewujudkan profesionalisme PNS ini,
mutlak diperlukan peningkatan kompetensi, khususnya kompetensi
kepemimpinan bagi para pejabat dan calon pejabat Struktural Eselon
IV baik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Sebagai pejabat
struktural yang berada pada posisi paling depan atau ujung tombak,
pejabat struktural eselon IV memainkan peran yang sangat penting karena
bertanggung jawab dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
secara langsung, sehingga buah karyanya dapat dirasakan secara
langsung oleh masyarakat.
Untuk mempercepat upaya peningkatan kompetensi tersebut, Lembaga
Administrasi Negara (LAN) telah menetapkan kebijakan desentralisasi
dalam penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV. Dengan
kebijakan ini, jumlah penyelenggaraan Diklat dapat lebih ditingkatkan
sehingga kebutuhan akan pejabat struktural eselon IV yang profesional
dapat terpenuhi. Agar penyelenggaraan dan alumni tersebut menghasilkan
kualitas yang sama, walaupun diselenggarakan dan diproses oleh
Lembaga Diklat yang berbeda, maka LAN menerapkan kebijakan
standarisasi program Diklat Kepemimpinan Tingkat IV. Proses
standarisasi meliputi keseluruhan aspek penyelenggaraan Diklat, mulai
iii
Salah satu unsur penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
yang mengalami proses standarisasi adalah modul atau bahan ajar untuk
para peserta (participants’ book). Disadari sejak modul-modul tersebut
diterbitkan, lingkungan strategis khususnya kebijakan-kebijakan nasional
pemerintah juga terus berkembang secara dinamis. Di samping itu, konsep
dan teori yang mendasari substansi modul juga mengalami perkembangan.
Kedua hal inilah yang menuntut diperlukannya penyempurnaan secara
menyeluruh terhadap modul-modul Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
ini.
Oleh karena itu, saya menyambut baik penerbitan modul-modul yang
telah mengalami penyempurnaan ini, dan mengaharapkan agar peserta
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dapat memanfaatkannya secara
optimal, bahkan dapat menggali kedalaman substansinya di antara sesama
peserta dan para Widyaiswara dalam berbagai kegiatan pembelajaran
selama Diklat berlangsung.
Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi, kami
haturkan terima kasih. Semoga modul hasil perbaikan ini dapat
dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 14 Maret 2008
KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
SUNARNO
iv
Modul Diklatpim Tingkat IV
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Lembar Judul. ....................................................................
Lembar Pengesahan ISBN. ..................................................
Kata Pengantar. ....................................................................
Daftar Isi. ...............................................................................
v
i
i
iv
vi
Modul Diklatpim Tingkat IV
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
2
Modul Diklatpim Tingkat IV
BAB I
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
dalam kelompok, pasangan, individu, dan kelas dengan berbagai
ragam bahan dan media pembelajaran.
PENDAHULUAN
C. Hasil Belajar
A. Latar Belakang
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif merupakan
keterampilan dan kemampuan inter disipliner yang mutlak dikuasi oleh
para para Pejabat dan staf di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dalam mewujudkan misi pelayanan sesuai visi dan misi instansinya.
Aplikasi modul ini dapat secara lebih khusus Anda terapkan kepada
kegiatan perencanaan, pengembangan bahan sajian dan penerapan
penyajian berbagai ruang lingkup bidang tugas dalam pemerintahan.
Dalam pelaksanaan tugas PNS, diskusi, penyajian dan presentasi
menjadi bagian penunjang keberhasilan pribadi, unit kerja, maupun
instansi secara keseluruhan. Bentuk-bentuk presentasi laporan, proyek,
penelitian, maupun untuk kebutuhan lain akan lebih menarik bila
disampaikan dengan teknik komunikasi dan presentasi yang memadai.
Setelah membaca modul Teknik Komunikasi dan Presentasi yang
Efektif ini peserta diharapkan mampu memahami strategi
komunikasi dan presentasi dengan teknik penyajian yang efektif
dan komunikatif dalam rangka membangun kolaborasi.
D. Indikator Hasil Belajar
Indikator-indikator hasil belajar adalah :
1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar
Komunikasi;
2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar
Presentasi;
3. Peserta mampu memahami dan menjelaskan tahapan persiapan
dan pelaksanaan presentasi;
4. Peserta mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis alat
bantu penyaji;
B. Deskripsi Singkat
Mata Diklat Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
membahas tentang dasar-dasar presentasi, jenis-jenis alat Bantu
penyajian, strategi penggunaan alat bantu, komunikasi non verbal
dalam penyajian, teknik menjawab pertanyaan, strategi penyajian
efektif dan komunikatif, serta penerapan kegiatan presentasi dan
komunikasi dalam suatu forum diskusi kelompok, seminar, dan
konferensi dalam lingkup nasional maupun internasional.
5. Peserta mampu memahami dan menjelaskan alat bantu sesuai
tujuan penyajian;
Jangka waktu pembelajaran mata Diklat ini adalah 8 jam pelatihan
dan dilaksanakan dengan metode kegiatan pertisipasi aktif peserta
8. Peserta mampu memahami dan menjelaskan teknik-teknik
pengembangan partisipasi dalam pertemuan ;
1
6. Peserta mampu memahami dan menjelaskan strategi penggunaan
alat bantu yang benar dan komunikatif;
7. Peserta mampu memahami dan menjelaskan peran dan jenis
komunikasi non-verbal dalam penyajian;
Modul Diklatpim Tingkat IV
3
9. Peserta mampu memahami dan menjelaskan teknik menjawab
pertanyaan pendengar;
10. Peserta mampu memahami dan menjelaskan strategi penyajian
yang efektif dan komunikatif;
E. Materi Pokok
Materi pokok yang dibahas dalam modul Teknik Komunikasi dan
Presentasi yang Efektif ini adalah :
1. Dasar-dasar Komunikasi;
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
BAB II
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
Setelah membaca Bab ini, peserta diklat diharapkan
mampu menjelaskan pengertian komunikasi secara umum,
konsep dasar komunikasi, proses terjadinya komunikasi,
komunikasi dalam dunia kerja, tahapan dalam
komunikasi, dan kriteria keberhasilan suatu komunikasi
2. Dasar-dasar Presentasi;
3. Alat bantu penyajian;
4. Strategi penyajian yang efektif dan komunikatif;
5. Teknik menjawab pertanyaan;
6. Komunikasi non verbal penyajian;
7. Penerapan presentasi dan komunikasi.
F. Manfaat
Berbekal hasil belajar pada modul Teknik Komunikasi dan Presentasi
yang Efektif ini peserta diharapkan mampu memahami dan
menerapkan bagaimana menyajikan berbagai makalah individu
maupun makalah kelompok, dengan mempersiapkan aneka ragam
bentuk penyajian yang berhubungan dengan bidang tugas masingmasing pada tingkat institusi, unit kerja maupun kebutuhan individu
sebagai Aparatur Negara yang kompeten dalam tugas dan
tanggungjawabnya.
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi secara umum dapat
diartikan sebagai proses penyampaian
informasi dari komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan media
dan cara penyampaian informasi yang
dipahami oleh kedua pihak, serta saling
memiliki kesamaan arti lewat transmisi
pesan secara simbolik.
Sebagai suatu proses penyampaian informasi, para individu yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi, khususnya komunikator perlu
merancang dan menyajikan informasi yang benar dan tepat sesuai
setting komunikasi, dan informasi tersebut disajikan dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi komunikasi dan
tingkat nalar penerimaan lawan komunikasi.
4
5
Modul Diklatpim Tingkat IV
B. Komponen Dasar Komunikasi
Dari rumusan pengertian komunikasi di atas dapat disimpulkan
bahwa suatu komunikasi yang lengkap memiliki enam komponen
dasar komunikasi yang meliputi komunikator (communicator),
komunikan (communicant), pesan atau esensi komunikasi (content)
adanya interaksi yang langsung maupun tidak langsung (interaction)
adanya penggunaan media komunikasi yang benar dan tepat (the
use of media), serta adanya pemahaman bersama akan esensi dan
tujuan komunikasi (mutual understanding).
Keenam komponen di atas merupakan suatu kesatuan utuh yang saling
mendukung dan integratif menentukan keberhasilan suatu komunikasi.
Oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang lengkap akan rincian
dan esensi yang terkandung dalam setiap komponen di atas.
Dari keenam komponen di atas, aspek pemahaman bersama sangat
dominan menentukan keberhasilan suatu komunikasi. Bagaimana cara
komunikator menyampaikan pesan dan informasi, dan bagaimana
komunikan menerima pesan informasi ditentukan oleh tingkat
pemahaman oleh kedua pihak selama komunikasi berlangsung.
C. Proses Terjadinya Komunikasi
Proses terjadinya suatu komunikasi membutuhkan serangkaian kegiatan
timbal balik antara komunikator dengan komunikan. Adanya pengulangan
siklus komunikasi sesuai tahapan yang terjadi memaksimalkan pencapaian
tujuan komunikasi, seperti tergambar dalam diagram berikut ini :
MENGIRIMKAN
MENERIMA
PESAN
PENGIRIM
(SUMBER)
PENYAN
DIAN
MENERIMA
PESAN
SALURAN
PENG
ARTIAN
PENE
RIMA
MENGIRIMKAN
Diagram 1: Proses terjadinya komunikasi
6
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Pihak pengirim (sumber) berfungsi sebagai komunikator
menyandikan pesan komunikasi dalam bentuk kode-kode
komunikasi (bahasa lisan, tulisan, gerak, atau melalui media). Pesan
itu selanjutnya disalurkan secara langsung atau tidak langsung
(melalui media komunikasi). Pesan yang disandikan ini selanjutnya
diartikan oleh pihak penerima (komunikan). Komunikan selanjutnya
memberikan respon terhadap pesan yang diterima dan seterusnya
secara berkesinambungan dan bergantian. Dengan adanya proses
pengulangan komunikasi antara komunikator dengan komunikan
dalam siklus di atas, maka dapat dipasikan bahwa suatu komunikasi
telah terjadi.
Dalam proses komunikasi di atas, komunikator yang secara umum
memulai kegiatan komunikasi perlu menyandikan informasi sesuai
dengan kondisi dan tingkat nalar komunikan. Dalam konteks
penggunaan media komunikasi (seperti telepon, telekonferensi, dan
media lainnya), komunikator perlu memastikan bahwa komunikan dapat
mengoperasikan media komunikasi dengan sebaiknya untuk
memaksimalkan pencapaian tujuan komunikasi. Faktor eksternal ini
sering menjadi penyebab ketidak berhasilan suatu komunikasi (contohnya
ketidakmampuan komunikan mengoperasikan alat komunikasi).
D. Komunikasi Dalam Dunia Kerja
Komunikasi dalam dunia kerja dapat berlangsung secara vertikal,
horizontal, top-down, bottom-up, internal, dan eksternal. Komunikasi
dalam dunia kerja biasanya memiliki beberapa kondisi umum yang
memberi konstribusi kepada keberhasilan komunikasi. Komunikator
dan komunikan sudah saling mengenal, tujuan komunikasi relatif
lebih jelas karena berhubungan dengan esensi tugas unit kerja, dan
seting komunikasi juga dapat menjadi lebih kondusif, dan cenderung
lebih informal.
Modul Diklatpim Tingkat IV
7
Komunikasi vertikal dapat terjadi antara bawahan terhadap atasan
atau sebaliknya dalam konteks pemberian laporan atau
menyampaikan hasil suatu kegiatan. Komunikasi top down terjadi
pada saat pimpinan suatu instansi atau unit kerja memberikan
pengarahan, bimbingan, dan pertemuan di mana atasan memiliki
informasi yang layak dan patut diketahui oleh bawahan. Komunikasi
bottom-up adalah interaksi yang terjadi antara bawahan dengan
atasan dalam beberapa konteks pekerjaan. Komunikasi internal
adalah komunikasi yang terjadi di antara pejabat maupun staf dalam
satu lingkup instansi atau organisasi, namun mungkin dengan unit
kerja yang berbeda. Komunikasi eksternal meliputi segala bentuk
interaksi yang terjadi antara individu atau instansi dengan instansi
lainnya.
Apapun seting komunikasi yang terjadi dalam dunia kerja, para
komunikator dan komunikan tetap harus merinci dan mengetahui
siapa yang menjadi komunikannya, apa tujuan komunikasi dan esensi
komunikasi apa saja yang perlu disajikan dalam komunikasi tersebut.
E. Tahapan Dalam Komunikasi
Pada komunikasi antara pribadi secara umum dimulai dari tahap
superfisial (dasar) sampai ketahap akrab (intim). Perubahan dari
tahapan umum kepada tahapan intim membutuhkan waktu yang
relatif tidak sama kepada setiap orang. Intensitas hubungan dan
esensi komunikasi dapat menjadi pemicu perubahan tingkat tahapan
komunikasi ini. Namun secara umum jenjang ini melalui tahapan
seperti uraian berikut :
1. Tahapan interaksi bidang kepribadian umum (public areas).
Pada tahap ini individu berusaha menghidari konflik, sedikit
evaluasi diri, namun disesuaikan dengan norma sosial pada situasi
tersebut.
8
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
2. Tahapan pertukaran eksplorasi (exploratory exchange). Pada
tahap ini pola komunikasi mencakup pengembangan kepribadian
umum (publik) dan melalui pembukaan aspek kepribadian khusus,
mulai akrab, rileks, dan mengarah pada saling kenal.
3. Tahapan pertukaran interaksi sosial efektif (effective interaction).
Pada tahap ini pola komunikasi mengarah kepada persahabatan
akrab, hubungan mengarah romantis, bebas, kasual, banyak
menggunakan kesadaran diri, walau masih ada keengganan untuk
membuka keintiman. Komunikasi terfokus pada saling belajar
dari satu sama lain.
4. Tahapan hubungan stabil (stable exchange stage). Pada tahap
ini pola komunikasi mengarah kepada keterbukaan umum pribadi
dalam semua tingkat, baik yang bersifat umum dan pribadi.
Komunikasi verbal dan non-verbal dalam tahap ini berorientasi
lingkungan dan mulai memiliki tahap emosi yang efektif terhadap
lawan bicara.
F. Penyebab Kegagalan Komunikasi
Di dalam komunikasi sering terlihat bahwa antara komunikator
dengan komunikan memiliki persepsi yang berbeda, hal ini bisa
saja disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya latar
belakang budaya, pendidikan, status sosial dan lain sebagainya.
Kalaupun semua faktor tersebut di atas dapat diatasi, namun masih
ada kemungkinan lain yang menyebabkan gagalnya suatu
komunikasi, ini bisa diperlihatkan pada gambar an penyebab gagalnya
komunikasi berikut ini :
Modul Diklatpim Tingkat IV
9
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
10
H. Latihan
Petunjuk. Beri jawaban lengkap kepada setiap butir pertanyaan berikut
ini. (tulis jawaban Anda dalam lembar terpisah dari modul ini)
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Sebutkan enam komponen dasar yang terdapat dalam suatu
komunikasi.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal.
4. Uraikan 2 dari 4 tahapan komunikasi.
Diagram 2: Penyebab Kegagalan Komunikasi
G. Kriteria Keberhasilan Komunikasi
Keberhasilan suatu komunikasi secara umum dipandang dari
ketercapaian tujuan komunikasi. Keberhasilan ini dapat dinilai dari
berbagai segi yang meliputi:
1. Kepercayaan penerima pesan (komunikan) terhadap komunikator serta keterampilan komunikator berkomunikasi (menyajikan
isi komunikasi sesuai tingkat nalar komunikan).
2. Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan kebutuhan
komunikan.
3. Pengalaman yang sama tentang isi pesan antara komunikator
dan komunikan.
4. Kemampuan komunikan menafsirkan pesan, kesadaran dan
perhatian komunikan akan kebutuhan atas pesan yang diterima.
5. Seting komunikasi yang kondusif (nyaman, menyenangkan dan
menantang).
6. Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media
yang sesuai dengan jenis indera penerima pesan.
5. Uraikan kriteria keberhasilan suatu komunikasi.
6. Sebutkan mengapa bisa terjadi kegagalan dalam komunikasi?
I. Rangkuman
Pemahaman dasar-dasar komunikasi dimulai dari pengertian konsep
komunikasi yang diartikan sebagai proses penyampaian informasi
dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media
dan cara penyampaian informasi yang tepat dengan tingkat
pemahaman esensi komunikan yang sama lewat transmisi pesan
informasi yang simbolik.
Rumusan suatu komunikasi lengkap memiliki enam komponen dasar
komunikasi yang meliputi komunikator, komunikan, pesan atau esensi
komunikasi, interaksi yang langsung maupun tidak langsung,
penggunaan media komunikasi yang benar dan tepat, dan
pemahaman bersama akan esensi dan tujuan komunikasi.
Keenam komponen komunikasi terintegrasi dan dalam
penerapannya mungkin berlangsung secara vertikal, horizontal,
top-down, bottom-up, internal, dan eksternal. Dalam dunia kerja,
komunikator dan komunikan secara umum sudah saling kenal dan
esensi komunikasi biasanya berhubungan dengan esensi tugas yang
menyebabkan setting komunikasi menjadi lebih kondusif dan
cenderung lebih informal.
Modul Diklatpim Tingkat IV
11
Arah pegerakan suatu komunikasi dari kondisi umum ke tingkat
akrab seringkali mengikuti tahapan yang mencakup: tahap interaksi
bidang kepribadian umum, tahap pertukaran eksplorasi, tahap
pertukaran interaksi sosial efektif, dan tahap hubungan stabil. Setiap
tahapan ini membutuhkan waktu komunikasi yang berbeda kepada
setiap komunikator dan komunikan.
Dalam penerapan, keberhasilan suatu komunikasi dinilai dari
ketercapaian tujuan komunikasi yang didukung oleh kepercayaan
komunikan terhadap komunikator serta keterampilan komunikator
berkomunikasi, daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan
kebutuhan komunikan, pengalaman tentang isi pesan antara
komunikator dan komunikan, dan kemampuan komunikan
menafsirkan pesan sesuai dengan indera penerima pesan.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
BAB III
DASAR-DASAR PRESENTASI
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan pengertian presentasi, komponen dasar
presentasi efektif, jenis presentasi lisan dalam dunia kerja,
kegagalan umum dalam presentasi, jenis penyaji yang
cenderung bermasalah, dan kriteria keberhasilan presentasi
A. Pengertian Presentasi
Presentasi, khususnya presentasi lisan,
merupakan bagian komunikasi di mana
dalam proses komunikasi ini ada inti yang
dikomunikasikan (content), ada proses
komunikasi (metode), dan ada media
penyajian (alat bantu) Kesemua komponen
ini saling terkait dalam menciptakan suatu
presentasi lisan yang optimal dan efektif.
Apa sebenarnya konsep presentasi lisan? Presentasi lisan dapat
disimpulkan sebagai komunikasi antara penyaji (presenter) dengan
sekelompok pendengar (audience) dalam situasi teknis, saintifik
atau profesional untuk suatu tujuan dengan menggunakan teknik
sajian dan media presentasi yang terencana.
12
13
Modul Diklatpim Tingkat IV
B. Evaluasi Kemampuan Presentasi Anda
14
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
6. Penutup sajian saya menjawab permasalahan dalam pembukaan, dan
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
8. Jumlah dan jenis alat bantu penyajian sesuai isi penyajian, dipilih berda- 5
4 3
2
1
jika memungkinkan berisi yang menguraikan tindakan pendengar.
Sebelum lanjut membahas komponen, jenis dan aplikasi presentasi
efektif, Anda wajib mengevaluasi kemampuan presentasi Anda saat
ini, dengan cara mengisi lembar evaluasi di bawah ini.
7. Alat bantu yang saya gunakan dipersiapkan dengan baik, simpel, mudah
Hasil evaluasi diri ini dapat anda gunakan untuk merancang dan
mengembangkan kompetensi presentasi lisan Anda sesuai dengan
tahap penguasaan presentasi lisan Anda saat ini.
9. Jika sajian saya persuasif, saya akan dukung dengan argumen logis
5
4 3
2
1
10. Rasa ingin tahu saya gunakan untuk meningkatkan antusias penyajian,
5
4 3
2
1
dibaca dan berisi pesan sajian.
sarkan kesesuaian dengan pendengar, tidak membosankan pendengar.
dan bukan menghalangi saya berkreasi.
11. Saran dan dampak penyajian jelas terlihat manfaatnya pada pendengar.
5
4 3
2
1
12. Saya mengkomunikasikan ide sajian dengan antusias kepada pendengar.
5
4 3
2
1
13. Latihan sebelum presentasi saya perlukan supaya penggunaan kartu pe-
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
17. (Jika memungkinkan), saya menyusun letak tempat duduk pendengar dan 5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
nyajian minimal dan perhatian saya kepada pendengar maksimal.
EVALUASI KEMAMPUAN PRESENTASI ANDA
14. Catatan sajian atau kartu penyajian saya berisi “kata kunci”, jadi saya
menghindari teknik presentasi dengan membaca teks.
Nama
: ......................................
Jabatan : .......................................
Bacalah setiap butir pertanyaan berikut ini, dan lingkari salah satu nomor yang
paling sesuai mencerminkan kemampuan presentasi Anda saat ini.
15. Latihan presentasi saya cobakan seperti penyajian sebenarnya dengan
menggunakan alat bantu yang digunakan pada saat presentasi sebenarnya.
16. Saya mempersiapkan jawaban terhadap pertanyaan yang saya antisipasi
dan saya melatih teknik menjawabnya.
mencobakan alat bantu penyajian jauh sebelum penyajian berlangsung.
SKALA PENILAIAN:
5 : Selalu (always);
4 : Biasanya (usually);
3 : Kadang-kadang (sometimes);
2 : Jarang sekali (occasionally);
1 : Tidak pernah (never).
18. Saya memberi perhatian (eye contact) yang sama kepada semua pendengar
dengar selama penyajian berlangsung.
19. Gerak tubuh saya (bahasa non-verbal) adalah natural dan dikembangkan
sesuai kebutuhan penyajian.
20. Suara saya kuat dan jelas terdengar kepada audience, bukan monoton.
Jumlah Skor pilihan
Skala Penilaian
1. Terlebih dahulu saya menentukan tujuan presentasi lisan sebelum meren-
5
4 3
2
1
81 - 100
canakan isi suatu penyajian lengkap.
2. Saya menganalisis keinginan, kebutuhan dan batasan kemampuan pen-
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
5
4 3
2
1
dengar saya.
3. Saya mulai menulis intisari penyajian, lalu mengembangkan aspek saji-
61 - 80
41 - 60
an tambahan yang berhubungan dengan hal itu.
4. Saya gabungkan latar belakang penyajian dan usulan setiap ide yang di-
PENJELASAN JUMLAH SKOR:
sajikan dalam presentasi.
5. Saya mengembangkan pembukaan sajian (introduction) yang bertujuan
meningkatkan perhatian pendengar, namun tetap berisi latar belakang
penyajian.
31 - 40
30
ke bawah
Anda seorang pembicara berpengalaman; namun untuk mencapai
keberhasilan presentasi maksimal, Anda masih membutuhkan pengulangan
teknik dasar presentasi melalui latihan.
Anda punya potensi untuk menjadi penyaji yang handal; namun perlu keseriusan
dalam penyajian, terus berlatih dan mencoba teknik-teknik presentasi.
Anda seorang pembicara biasa yang membutuhkan teknik-teknik dasar
persiapan, pengenalan dan peningkatan kepribadian untuk lebih berhasil
dalam presentasi lisan.
Anda akan mendapatkan peningkatan dramatis dalam presentasi jika Anda
serius berlatih terus.
Anda harus siap mengikuti semua teknik penyajian dalam sesi ini, dan
mungkin mendapatkan peningkatan yang sangat baik mengenai teknik
presentasi hanya jika Anda serius dan terus menerus mencobanya.
Modul Diklatpim Tingkat IV
15
C. Komponen Dasar Presentasi Efektif
Dalam suatu presentasi, khususnya presentasi lisan, terdapat tiga
kelompok peran yang saling mendukung efektivitas dan keberhasilan
suatu penyajian. Penyaji (presenter) adalah figur utama yang
menyajikan isi presentasi dan bertanggung jawab penuh dalam
kelangsungan dan efektivitas waktu penyajian. Moderator (chair
person) adalah figur kedua yang bertugas mengatur mekanisme
kelangsungan urutan dan tata cara penyajian. Kelompok ketiga adalah
pendengar (audience) yang berkumpul mengikuti penyajian untuk
tujuan yang berbeda seperti mencari jawaban atas permasalahannya,
mengikuti trend baru, di utus oleh instansinya, atas kemauan sendiri,
dan atau berbagai tujuan lainnya yang berbeda dari satu individu
kepada individu lain.
Dari ketiga peran utama di atas (penyaji, moderator, dan pendengar),
kelompok mana yang paling dominan dalam menentukan keberhasilan
suatu penyajian? Pertanyaan ini dapat diinterprestasikan dari
berbagai sudut pandang; namun pada dasarnya suatu penyajian lisan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para pendengar. Apabila
pendengar “mengerti” akan inti dan esensi suatu sajian, maka dapat
dikatakan presentasi tersebut berhasil. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa pendengar mempunyai kontribusi yang besar
dalam menentukan keberhasilan suatu penyajian.
16
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Dalam penerapannya presentasi pretemporaneous meliputi
presentasi dengan membaca teks (reading presentation) dan
presentasi dengan menghafal (memorized presentation). Sedang
presentasi extemporaneous meliputi presentasi spontan (the
impromptu Presentation), dan presentasi langsung dengan
menggunakan kartu (note cards presentation).
1. Presentasi Pretemporaneous
a. Presentasi Teks (Reading Presentation)
Presentasi teks (Reading Presentation) adalah suatu bentuk penyajian
lisan di mana penyaji sepenuhnya
menggunakan teks (membaca kata
demi kata). Contohnya dari bentuk
penyajian ini adalah penyajian surat
keterangan, kertas kerja sama, hasil
temuan atau penyajian mewakili
pembicara yang sebenarnya.
Jika anda HARUS mengunakan teknik presentasi ini, tulislah
teks anda dalam bahasa komunikatif. Selama penyajian, berikan
perhatian kepada semua pendengar, proyeksikan gaya ucapan
dan laval bicara anda beri contoh-contoh pendukung dan jagalah
kecepatan berbicara, intonasi suara anda jangan monoton.
D. Jenis-jenis Presentasi Lisan Dalam Dunia Kerja
Secara umum presentasi lisan dapat dikategorikan kedalam 2 (dua)
bagian besar yaitu : PRESENTASI PRETEMPORANEOUS,
segala jenis penyajian yang dipersiapkan sedemikian rupa tanpa
menyesuaikan isi sajian dengan kebutuhan pendengar, dan
PRESENTASI EXTEMPORANEOUS, segala jenis penyajian
yang disesuaikan dengan tingkat penerimaan pendengaran dan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendengar.
b. Presentasi Hafalan (Memorized Presentation)
Presentasi hafalan adalah suatu gaya penyaji lisan
di mana isi bahan sajian ditulis dalam bentuk teks
tertulis lalu dihafalkan. Contohnya bentuk
penyajian hafalan adalah laporan hasil studi
singkat, hasil kunjungan atau observasi.
17
Modul Diklatpim Tingkat IV
Jika Anda HARUS mengunakan teknik presentasi ini,
perhatikan gaya penyajian monoton. Kemampuan menghafal
yang terbatas akan terlihat kurang interaksi dengan pendegar
selama penyajian berlangsung karena konsentrasi penyaji
kepada hafalannya.
2. Presentasi Extemporaneous
a. Penyajian Spontan (the Impromptu Presentation)
Bentuk penyajian langsung adalah
penyajian lisan spontan informal tanpa
persiapan yang matang di pihak pembicara.
Contohnya dalam pertemuan khusus Anda
diminta memberikan sambutan karena
kapasitas dan posisi yang Anda miliki.
Jika Anda HARUS menggunakan teknik penyajian ini,
sebelum penyajian tentukan tujuan penyajian penyajian Anda,
urutkan pointer penyajian sesuai daya nalar pendengar,
sajikan contoh-contoh yang mendukung uraian isi sajian anda,
dan ulangi poin inti penyajian.
b. Penyajian Langsung Menggunakan Kartu (The Note
Card Presentation)
Uraian dalam penyajian lisan ini
disesuaikan dengan nalar pendengar,
namun inti penyajian lisan tetap
disesuaikan dengan tujuan penyajian.
Teknik penyajian ini bebas, natural,
dipersiapkan dengan sebaiknya, namun
tetap disesuaikan dengan tingkat
respon pendengar selama penyajian.
18
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Jika Anda menggunakan teknik sajian ini, persiapkan bahan
sajian Anda. Tulislah outline penyajian di kartu-kartu kecil
dan latihlah penyajian Anda sampai anda gunakan.
Sajikan penyajian Anda senatural mungkin, gunakan teknik
penyajian yang telah Anda persiapkan namun sesuaikan
dengan respon pendengar. Jangan khawatir kalau pendegar
melihat kartu penyajian Anda.
Dari keempat jenis presentasi lisan di atas, jenis penyajian
menggunakan kartu merupakan jenis presentasi lisan yang
paling berhasil. Penyajian tipe ini terkontrol dengan baik dan
sesuaikan dengan respon kemampuan pendengar.
E. Kegagalan Umum Dalam Presentasi
Mengapa suatu presentasi lisan tidak berhasil atau tidak mencapai
sasaran? Berikut ini dirangkum penyebab yang menjadikan suatu
penyajian lisan kurang efektif yaitu: riset data dan bahan sajian yang
kurang lengkap, organisasi dan urutan isi penyajian tidak jelas,
pemilihan kata, pengucapan dan intonasi bahasa kurang jelas,
penjelasan isi yang bertele-tele, penyajian kurang mampu meringkas
sari presentasi, data dalam penyajian tidak tepat dan/atau tidak
up-to-date, penyajian kurang mengetahui teknik presentasi lisan,
penyaji kurang persiapan dan kurang latihan penyajian lisan, analisa
peserta yang tidak memadai, terbatas atau tidak sesuai dan adanya
gangguan suara lain saat penyajian lisan berlangsung.
Modul Diklatpim Tingkat IV
19
F. Jenis Penyajian Yang Cenderung Bermasalah
Dalam Presentasi Lisan
Berbagai penyajian lisan dalam bentuk diskusi kelompok, diskusi
kelas, seminar, dan konferensi baik untuk tingkat nasional maupun
internasional, terdapat paling tidak 10 (sepuluh) jenis penyajian yang
biasanya menghadapi permasalahan dalam penyajian lisan. Jenis
penyajian ini bermasalah karena penyaji tidak dapat menggunakan
teknik penyajian dengan baik; isi dan bahan penyajian tidak sesuai
kebutuhan dirinya. Permasalahan jenis penyajian ini banyak
ditentukan oleh pengalaman dan kematangan berpresentasi sipenyaji
baik dalam situasi formal maupun informal. Jenis-jenis yang sering
menghadapi permasalahan meliputi jenis The Pitchman, The
Apologizer, The Antimiker, The Nonwit, The Malvisualizer, The
Dull Reader, The Platituder, The Loner, The Impresser, dan
The funster.
1. THE PITCHMAN. Semua penyajian disesuaikan dengan
bisnis yang sedang digeluti sendiri oleh penyaji dan wadah
penyajian digunakan sebagai bagian marketing bisnis pribadi.
2. THE APOLOGIZER. Gaya penyajian yang merendahkan
kemampuan presentasi sendiri, takut ditanya, biasanya penyaji
tipe ini mewakili orang lain. Pendengar kesal dan bosan akan
cara dan isi penyajian yang tak terarah.
3. THE ANTIMIKER. Gaya penyaji yang merasa macho, suara
lantang dan keras tanpa menghiraukan kehadiran tekhnologi micro
phone. Pendengar bagian belakang biasanya kesal karena uraian
penyajian kurang jelas atau volume suara yang terlalu keras.
4. THE NONWIT. Pada dasarnya tipe penyaji ini cenderung
formal, kaku dan memilih “lelucon” yang tidak tepat. “Lelucon”
diupayakan untuk menghibur pendengar, tetapi kenyataannya
sebaliknya menjadi bumerang kepada penyaji.
20
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
5. THE MALVISUALIZER. Suatu penyajian dengan berbagai
jenis alat bantu visual yang dipersiapkan namun tidak dapat
menggunakan dengan baik karena tidak menguasai teknik sajian.
Pendengar menjadi jengkel, dan isi sajian tidak jelas bagi
pendengar.
6. THE DULL READER. Penyaji membaca teks tanpa
menghirau kan respon pendengar terhadap bahan sajian.
Penyajian tipe ini terlihat monoton dan kaku.
7. THE PLATITUDER. Suatu gaya penyajian tanpa arah, tidak
terfokus, mengambang, sesuai dengan kesenangan dan
pengalaman penyaji sendiri.
8. THE LONER. Penyajian yang tidak menghiraukan pendapat
latar belakang dan kemampuan pendengar. Pendapat penyaji
sendiri yang dipaksakan kepada pendengar.
9. THE IMPRESSER. Penyaji puppet, peniru gaya orang lain
walau kelihatan kaku dan tidak sesuai dengan keadaan sendiri.
Merasa telah berhasil kalau telah menyajikan semua isi sajian
dengan gaya yang diingini sendiri.
10. THE FUNSTER. Penyajian dengan cerita bual, tidak tepat,
“boasting” cerita besar digabung namun tidak saling mendukung
atau kurang relevan dengan tema sajian.
G. Kriteria Keberhasilan Presentasi
Sama seperti komunikasi, keberhasilan suatu presentasi lisan selalu
dinilai dari ketercapaian tujuan presentasi. Artinya tingkat pemahaman
dan penerimaan pendengar atas esensi presentasi merupakan kriteria
dominan menetukan keberhasilan presentasi. Oleh karena itu penyaji
perlu mengkaji dan menentukan tujuan presentasi yang sesuai dengan
kondisi pendengar, dan seting presentasi. Untuk memaksimalkan
keberhasilan suatu presentasi, para penyaji perlu memperhatikan saran
berikut ini, teristimewa apabila penyajian lisan Anda dilaksanakan
Modul Diklatpim Tingkat IV
21
secara “direct” langsung kepada pendengar yaitu : usahakan menarik
perhatian peserta dan sejak awal penyajian, sajikan isi presentasi
secara sistematis dan jelas. Beri penjelasan Anda yang disesuaikan
dengan tingkat nalar pendengar, sajikan bukti dan contoh yang
memperkuat argumen Anda, dan tentukan tindak lanjut penyajian
bagi Anda dan bagi peserta.
H. Latihan
Petunjuk berilah jawaban lengkap kepada setiap butir soal berikut:
(Jawaban Anda dapat ditulis di lembar terpisah).
1. Jelaskan perbedaan penyajian lisan dengan teknik MEMBACA,
MENGHAFAL, SPONTANITAS, DAN DENGAN KARTU
PENYAJIAN.
2. Mengapa teknik penyajian dengan menggunakan kartu
disebutkan paling berhasil?
3. Uraiakan kelemahan umum yang mempengaruhi keberhasilan
suatu presentasi lisan.
4. Ada berapa jenis penyaji yang bermasalah dalam penyajian lisan.
Tuliskan tipe yang Anda ketahui dan mengapa mereka bermasalah?
5. Uraikan kriteria keberhasilan suatu presentasi.
I. Rangkuman
Pemahaman dasar-dasar presentasi selalu dimulai dari pengertian
presentasi yang berarti komunikasi antara penyaji dengan pendengar
dalam situasi teknis, saintifik atau profesional; dan untuk tujuan
tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan ragam media
presentasi.
Dalam pelaksanaannya, presentasi dikategorikan ke dalam 2 (dua)
bagian besar yaitu : presentasi pretemporaneous, segala jenis
penyajian yang dipersiapkan sedemikian rupa tanpa menghiraukan
22
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
kesesuaian isi sajian dengan kebutuhan pendengar, dan presentasi
extemporaneous, segala jenis penyajian yang disesuaikan dengan
tingkat penerimaan pendengar dan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pendengar. Presentasi pretemporaneous meliputi
presentasi dengan membaca teks dan presentasi hafalan. Sedang
presentasi extemporaneous meliputi presentasi spontan dan
presentasi langsung dengan menggunakan kartu.
Persiapan penyaji yang lengkap dan pengalaman berpresentasi
memberi kontribusi kepada keberhasilan suatu presentasi. Namun
kepada penyaji pemula perlu ditekankan untuk menghindari tipe
penyaji berikut ini yang cenderung menghadapi permasalahan
dalam penyajian. Penyajian ini adalah tipe The Pitchman, The
Apologizer, The Antimiker, The Nonwit, The Malvisualizer, The
Dull Reader, The Platituder, The Loner, The Impresser, dan
The Funster.
Akhirnya keberhasilan suatu presentasi dinilai dari ketercapaian
tujuan presentasi. Tingkat pemahaman dan penerimaan pendengar
atas esensi presentasi merupakan kriteria dominan menentukan
keberhasilan suatu presentasi lisan yang efektif.
24
Modul Diklatpim Tingkat IV
BAB IV
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
1. Chart;
2. Ilustrasi gambar, diagram dan peta;
ALAT BANTU PENYAJIAN
3. Video dan Film;
4. Slides, transparancies;
5. Sampel barang atau contoh;
Setelah membaca Bab ini, para peserta Diklat diharapkan
mampu menjelaskan dan menguraikan konsep dan peran alat
bantu penyajian, jenis-jenis alat bantu penyajian, persyaratan
alat bantu penyajian yang efektif, dan strategi pemilihan,
pengembangan dan penggunaan alat bantu efektif
6. Replika;
7. Handouts, moduls;
8. Manual, Pamphlets dan bulletin;
9. Cartoons, Poster, tanda khusus;
10. Foto, Textbook, Ilustrasi, Majalah;
11. Studi kasus (case studies);
A. Konsep dan Peran Alat Bantu Penyajian
12. Demonstrasi/peragaan.
Bahan sajian adalah segala bentuk bahan presentasi yang digunakan
oleh penyaji (hardware dan software) dalam proses presentasi untuk
tujuan memperjelas isi dan tujuan presentasi, membantu penyaji
menyajikan isi sajian, dan membantu mempermudah pendengar
mempelajari isi sajian.
Dari berbagai alat bantu di atas perlu dipilih alat bantu penyajian
yang sesuai dengan tujuan penyajian, esensi penyajian dan setting
presentasi tempat Anda melakukan presentasi. Berikut ini adalah
tips/strategi penggunaan alat bantu penyajian.
Alat bantu penyajian berperan sebagai media sajian yang menyajikan
konsep, contoh dan faktor penunjang dalam suatu presentasi,
sehingga dengan keberadaan alat bantu penyajian, substansi dan
tujuan penyajian jelas diterima oleh pendengar.
Tips/Strategi penggunaan Alat Bantu Penyajian
B. Jenis-jenis Alat Bantu Penyajian
Jenis alat bantu penyajianyang biasa digunakan dalam suatu
komunikasi formal dan/ atau presentasi adalah beberapa alat di
bawah ini, seperti:
23
1. Charts: biasanya digunakan mengarahkan pemikiran
menjelaskan bidang khusus, menyimpulkan, menunjukan trend
baru, hubungan dan perbandingan hal khusus. Informasi ini
biasanya tertuang dalam transparansi, slide, flipchart atau power
points. Kalau alat bantu anda berupa transparansi yang katakata maximum menggunakan penggunaan teks 6 kata per baris
dan 10 baris dalam satu visual dengan menggunakan frase/kata
kunci, bukan kalimat lengkap.
Modul Diklatpim Tingkat IV
25
2. Ilustrasi, Diagram, dan Peta: Alat bantu jenis ini digunakan
untuk menunjukan alur pergerakan, gambaran umum atau
impressi menyajikan mekanisme lengkap suatu kegiatan. Bahan
ini sangat berguna untuk mempengaruhi sikap dan emosi
pendengar melalui berbagai teknik efek dari film yang ditonton.
3. Video dan Film: sering digunakan untuk menyajikan peristiwa
secara utuh atau sebagian. Alat bantu ini sangat berguna untuk
menyampaikan sesuatu secara gamblang sesuai apa adanya atau
sesuai keinginan pembuat film.
4. Slides, transparansi: Sering digunakan menggambarkan
ilustrasi, prinsip, urutan kejadian yang dikembangkan melalui fotofoto.
5. Contoh Barang atau spesimen : bahan berikut ini digunakan
untuk menunjukan bentuk obyek barang yang sebenarnya.
6. Model atau replika: Alat bantu dalam ukuran kecil ini
menunjukan suatu operasi tanpa harus menggunakan materi
yang sebenarnya, membuat gambaran pekerjaan besar dalam
replika kecil dan hasil akhir suatu kegiatan proyek dalam dimensi
yang di perbesar untuk dapat menguraikan mekanisme kerjanya.
7. Handout, modul: Alat bantu ini biasanya digunakan oleh peserta
sebagai sumber bacaan dalam melakukan tugas tertentu sesuai
permintaan.
8. Manual, Pamphlets, Bulletin: Jenis alat bantu ini digunakan
untuk menyajikan informasi standar, petunjuk dan bahan referensi
awal suatu kegiatan.
9. Cartoon, Poster dan Tanda Khusus: Jenis alat bantu ini
digunakan untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat
pendengar terhadap bidang sajian.
26
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
10. Foto, Textbook atau Ilustrasi majalah: Jenis alat bantu ini
biasanya digunakan sebagai bahan diskusi untuk mengambarkan
situasi yang sebenarnya, bahan ilustrasi kepada topik khusus
dalam presentasi dan kegiatan khusus.
11. Studi Kasus: Jenis alat bantu ini biasanya digunakan secara
bersamaan dan saling berhubungan dengan topik sajian dengan
mengikuti prinsip khusus, latihan dan prosedur yang dijelaskan
diinterprestasikan dan diformulasi oleh kelompok tersebut.
12. Demonstrasi/Peragaan: Alat bantu ini digunakan untuk
menunjukkan bagaimana cara pelaksanaan metode khusus atau
prosedur suatu kegiatan.
C. Persyaratan Alat Bantu Penyajian Efektif
Alat bantu penyajian yang efektif harus dapat menyajikan inti/isi
sajian lebih baik dari ucapan (kalimat ucapan). Alat bantu presentasi
yang baik biasanya menggunakan kombinasi antara uraian, gambar,
grafis, dan teknologi.
Dalam mengembangkan alat bantu gunakan aspek artistik memadai,
aspek tata ruang media, dan aspek lain seperti warna untuk
memperjelas kata kunci penyajian. Warna utama untuk kata inti adalah
biru tua, hitam, coklat, dan merah tua, sedang warna untuk dekorasi
adalah hijau, kuning, ungu, dan abu-abu.
Setiap alat bantu yang digunakan harus berisi sajian fakta yang
akurat benar, dan up-to-date dengan ukuran yang sesuai dengan
seting ruangan dan jumlah pendengar. Alat bantu tersebut harus
terprogram rapi, jelas, terang dan mudah dibaca walau oleh
pendengar yang dibelakang sekalipun.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai persyaratan dalam
memilih dan mengembangkan alat bantu penyajian meliputi:
Modul Diklatpim Tingkat IV
27
28
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
1. aspek efektifitas bahan-tujuan jelas dan isi materi yang didukung
mudah dimengerti.
1. Tulislah isi pesan di atas kerta flipchart dengan ukuran tulisan
yang besar.
2. aspek efisiensi yang terkandung dalam bahan.
2. Jangan menulis “scribble” asal-asalan.
3. biaya yang lebih murah, baik saat pembelian, pengembangan dan
pemeliharaan.
3. Berdirilah pada satu sisi flipchart, jangan didepannya.
4. kesesuaian bahan dengan metode penyajian.
5. Beri tanda penggunaan flipchart.
5. kesesuaian media dengan karateristik peserta penyajian.
6. kalau tidak ada board flipchart, gunakan Blu-Tack.
6. pertimbangan praktis, dari segi tempat fasilitas yang ada,
keamanan penggunaan, daya tahan dan kemudahan memperbaiki.
7. Persiapkan flipchart dengan isi yang rumit sebelum penyajian.
7. ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya.
9. Gunakan kata kunci bukan kalimat lengkap dalam flipchart Anda.
4. Gunakan variasi warna untuk pesan dan dekorasi.
8. Maksimum 10 baris dalam satu flipchart.
10. Kembangkan judul dalam setiap lembar flipchart.
D. Strategi Pemilihan Dan Pengembangan Alat
Bantu Efektif
11. Gunakan warna untuk mempertegas isi sajian dalam flipchart.
Berikut ini beberapa strategi umum dalam pemilihan dan
pengembangan alat bantu penyajian yang efektif yang meliputi :
PETUNJUK PEMILIHAN
BEBERAPA ALAT BANTU PENYAJIAN
1. Tentukan judul penyajian dan tujuan penyajian.
2. Tentukan jenis kegiatan sesuai tujuan penyajian.
3. Tentukan target populasi pendengar (lokasi, jumlah, dll).
FLIPCHART
KONDISI UMUM
¾ Pendengar
¾ Di bawah 20 org
TRANSPARANSI/
SLIDES
SLIDES
¾ + 100 orang
¾ Lebih dari 100 org
¾ Segala bahan dapat
4. Pilih metode penyajian yang tepat.
¾ Tingkat Formalitas ¾ Informal
¾ Informal, Formal
5. Tentukan karakteristik pendengar anda, kemampuan awal, dll.
¾T e k n i
Pengembangan
digambar
¾ Simpel dapat di
¾ Proyektor / screen
Photo Copy
6. Pilih dan kembangkan media penyajian yang paling sesuai dengan
tujuan penyajian dan karakteristik pendengar.
7. Kembangkan pointer petunjuk penggunaan bahan tersebut.
Dalam pelaksanaan suatu penyajian, bahan penyajian seperti flipchart
sering sekali menjadi media penyajian utama. Berikut disajikan
beberapa strategi pengembangan dan penggunaan flipchart.
k ¾ Simpel
¾ Alat ruangan
¾ Waktu pembuatan
¾ Biaya
¾ Jepitan & Kertas
¾ Waktu menulis saja
¾ Murah
¾ Proyektor & Layar ¾ P e n g e m b a n g a n /
fotografi = cetak
¾ Menggambar/ketik
dapat di Photo Copy ¾ mahal
¾ Mahal kalau Typeset
Modul Diklatpim Tingkat IV
29
E. Strategi penggunaan Alat Bantu Penyajian yang
Efektif
Alat bantu adalah alat yang membantu memperjelas isi suatu
penyajian. Tujuan penggunaan alat bantu adalah untuk menarik
perhatan pendengar, meningkatkan daya tarik pendengar terhadap
penyajian, dan membantu pendengar untuk mengerti hubungan antara
topik, fakta, dan obyek penyajian.
Setiap inti sajian yang tertuang dalam alat bantu harus dijelaskan
dan disajikan menarik kepada pendengar. Oleh karena itu gunakan
variasi alat bantu seperti perbandingan statistik, dan alat lainnya
yang mendukung ide utama sajian Anda.
1. BERAPA ALAT BANTU IDEAL?
Setiap visual dalam penyajian lisan dapat digunakan untuk setiap
2 menit penyajian dan setiap peserta membutuhkan sekitar 2030 detik untuk konsentrasi kepada isi setiap visual. Visual harus
mendukung penyajian bukan menjadi pusat perhatian. Setiap
visual dalam presentasi harus dijelaskan isi dan hubungannya
dengan penyajian; jika Anda tidak menguraikan hubungannya
maka penyaji akan kelihatan sebagai robot yang hanya
mengoperasikan visual semata.
2. BAGAIMANA MENGGUNAKAN FLIPCHART?
Flipchart adalah salah satu alat bantu yang paling sering
digunakan dalam presentasi lisan. Untuk memaksimalkan
penggunaannya usahakan menempatkan Flipchart tersebut
disudut ruang, bukan ditengah ruangan. Tanyakan kepada
pendengar apakah mereka semunya dapat melihat Flipchart
tersebut dengan baik. Sesuaikan dengan respon pendengar. Jika
30
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Anda menggunakan chart yang telah dipersiapkan sebelumnya,
Anda tinggal menggunakan dan membaliknya sesuai kebutuhan.
Namun jika Anda belum mempersiapkan, usahakan tidak
berbicara pada saat menulis di flipchart. Setelah selesai menulis
baru anda uraikan maksudnya. Flipchart yang baik menggunakan
huruf cetak dan dengan ukuran huruf yang sesuai dengan kondisi
ruangan dan jumlah pendengar. Pada saat menggunakan filpchart
usahakan memberi perhatian tetap pada pendengar. Pada saat
membalik lembar chart jangan bicara sebelum Anda memutar
posisi Anda kembali menghadap pendengar.
Flipchart yang baik hanya berisi kata kunci atau singkatan.
Jumlah maksimal kata dalam satu chart sekitar 25 kata kunci.
Anda tidak perlu membaca kalimat panjang atau pernyataan
panjang yang terdapat dalam chart karena pendengar juga
membacanya. Uraian Anda harus runtut dan terlihat hubungan
kesinambungan antara satu ide dengan ide lainnya.
Jika inti sajian Anda kompleks dan membutuhkan empat atau
lima tahapan. Anda jangan menuliskan semua tahapan dalam
satu chart, namun dalam beberapa chart. Uraikan satu persatu
tahapan ini dengan jelas. Hal ini akan meningkatkan minat dan
perhatian pendengar dan mereka mencoba mamahami semua
uraian Anda apabila mereka ingin mendapatkan uraian lengkap
dari paparan ini.
F. Latihan
Petunjuk: Beri jawaban lengkap terhadap pertanyaan-pertanyaan
berikut: (jawaban Anda dapat ditulis di lembar terpisah)
1. Mengapa alat bantu perlu dalam penyajian lisan?
2. Bagaimana syarat alat bantu penyajian yang benar?
Modul Diklatpim Tingkat IV
31
3. sebutkan 3 jenis alat bantu penyajian yang anda ketahui dan
jelaskan fungsinya?
4. Berapa jumlah alat bantu yang ideal dalam suatu penyajian lisan?
5. Jelaskan perbadaan alat bantu OHP transparency dan flipchart.
Jelaskan penggunaannya masing-masing?
G. Rangkuman
Alat bantu yang efektif harus menyajikan data lebih baik dari ucapan.
Setiap alat bantu hanya berisi satu konsep utama saja dan diharapkan
lebih menggunakan gambar atau grafik dari pada kata-kata. Kalau
alat bantu harus menggunakan kata-kata, maksimum penggunaan
teks 6 kata per baris dan 10 baris dalam satu visual dengan
menggunakan frase/kata kunci, bukan kalimat lengkap.
Gunakan warna untuk memperjelas kata inti penyajian. Warna utama
untuk kata inti adalah biru tua, hitam, coklat dan merah tua, sedang
warna untuk dekorasi adalah hijau, kuning, ungu, dan abu-abu .
Setiap alat bantu berisi sajian fakta yang akurat, benar, dan up-todate dengan ukuran yang sesuai dengan seting ruangan dan jumlah
pendengar. Jumlah alat bantu harus disesuaikan dengan jumlah
pointer isi sajian Anda.
Jenis alat bantu yang, digunakan dalam penyajian lisan adalah:
1. Chart;
2. Ilustrasi, Diagram, Peta;
3. Video dan Film;
4. Slides, trasparansi;
5. Sampel barang atau contoh;
6. Replika;
7. Handouts, modul;
8. Manual, pamphlets, dan buletin;
32
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
9. Cartoons, Poster, Tanda;
10.Foto, textbook, Ilustrasi;
11. Study kasus;
12.Demontrasi.
Alat bantu penyajian adalah alat yang membantu penyaji memperjelas
isi suatu penyajian. Penggunaan alat bantu penyajian adalah untuk
menarik perhatian pendengar, meningkatkan daya tarik pendengar
terhadap penyajian, dan membantu pendengar untuk mengerti
hubungan antara topik, fakta dan objek sajian.
Setiap inti sajian yang tertuang dalam alat bantu penyajian harus
dijelaskan dan disajikan menarik kepada pendengar. Oleh karena
itu gunakan variasi alat bantu seperti: Perbandingan, statistik, dan
alat lainya yang sesuai dengan tujuan penyajian, dan mendukung
ide utama sajian Anda.
34
Modul Diklatpim Tingkat IV
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
BAB V
PRINSIP IPO
DALAM KOMUNIKASI DAN PRESENTASI KOMUNIKATIF
STRATEGI PENYAJIAN YANG
EFEKTIF DAN KOMUNIKATIF
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan
mampu menjelaskan dan menguraikan prinsip IPO dalam
komunikasi dan presentasi, tahapan persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi presentasi
A. Pengertian Komunikasi
Prinsip IPO (Input, Process, Output) dalam komunikasi dan
presentasi komunikatif mencakup keterampilan penyaji dalam mempersiapkan esensi presentasi dan menganalisis kemampuan calon
pendengar (input), menyajikan esensi presentasi dalam kegiatan
penyajian yang terstruktur (process), dan mengetahui ragam hasil
penyajian yang akan diperoleh pendengar setelah mengikuti kegiatan
penyajiannya (output). Setiap pointer yang tertuang dalam Prinsip
IPO ini perlu dicermati dan dipersiapkan penyajian dalam melakukan
suatu penyajian yang efektif dan komunikatif.
Prinsip IPO dalam komunikasi dan presentasi dirangkum dalam
bagan berikut ini :
33
Penyaji menentukan :
Penyaji melakukan :
Hasil penyajian :
Penguasaan Hasil Sajian
Dalam:
¾ Tujuan presentasi;
¾ Bahan presentasi;
¾ Metode penyajian;
¾ Alat & Eval. penyajian;
¾ Kemampuan awal pendengar;
¾ Tahapan penyajian;
¾ Kegiatan penyajian sesuai tahapan persiapan;
¾ Menetapkan PTT;
¾ Menetapkan LTT;
¾ Aktualisasi Tahapan
penyajian;
¾ Evaluasi penyajian;
¾ Aplikasi penyajian;
¾ Remediasi esensi sajian;
¾ Ranah kognitif;
¾ Ranah Afektif;
¾ Ranah Psikomotorik;
Catatan :
PTT
LTT
: Presenter’s Talking Time;
: Listener’s Talking Time.
B. TAHAPAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN
DAN EVALUASI PRESENTASI
Tahapan tangga berikut ini menyajikan ilustrasi langkah presentasi
lisan yang efektif mulai dari tahap persiapan, pengenalan diri dan
pengenalan pendengar sampai kepada tahap penyajian lisan. Ikuti
setiap langkah dengan seksama dan perhatikan rangkuman setiap
langkahnya, teristimewa apabila Anda memiliki kemampuan
presentasi lisan yang minim/terbatas atau belum pernah
berpresentasi lisan dalam situasi kelompok, dan konferensi.
Modul Diklatpim Tingkat IV
35
A
B
7
6
5
4
3
A
2
B
1
Rincian Tahapan Persiapan dan Penyajian Lisan Efektif.
A. Analisa pendengar dan situasi penyajian lisan.
B. Analisis penyaji dan tujuan penyajian lisan.
1. Pengumpulan bahan sajian yang akan digunakan;
2. Penentuan dan pemilihan inti/isi presentasi lisan;
3. Penentuan dan pengembangan alat bantu penyajian;
4. Pengembangan pembukaan penyajian;
5. Pengembangan penutup penyajian;
6. Latihan presentasi lisan/gladi resik;
7. Penyajian lisan langsung.
Tahap A : Analisa Pendengar dan Situasi
Penyajian Lisan
Dalam tahapan ini, Anda sebagai penyaji perlu melakukan analisa
keberadaan calon pendengar (audience) dan situasi (setting) tempat
penyajian yang akan Anda gunakan.
36
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Analisa pendengar secara umum meliputi :
1. Bidang tugas dan kelompok para pendengar. Apakah mereka
berasal dari bidang tugas tertentu (contohnya para guru, dokter,
pegawai pemerintah, dan sebagainya);
2. Lama mereka bertugas di instansi tersebut. Apakah bidang tugas
mereka berhubungan langsung dengan isi sajian Anda dan sudah
berapa lama mereka melakukan tugas tersebut;
3. Seberapa jauh pengetahuan pendengar akan isi presentasi Anda.
Perlu mengetahui sejauh mana cakupan penguasaan mereka
akan isi sajian yang akan dipresentasikan. Bidang apa yang belum
mereka kuasai dan aspek apa saja dari inti sajian Anda yang
mungkin menarik kepada pendengar;
4. Bagaimana tingkat kebutuhan mereka atas isi penyajian. Anda
diharapkan dapat menambah wawasan dan hal baru dalam
meningkatkan mutu kinerja pendengar.
Analisa pendengar secara khusus meliputi:
1. Bagaimana tanggapan mereka mengenai Anda sebagai penyaji.
Apakah mereka mengenal Anda secara pribadi atau sebaliknya?
Bagaimana tingkat penerimaan mereka kepada Anda sebagai
pembicara dalam situasi ini?
2. Apa alasan mereka menghadiri presentasi Anda? Apakah
memang benar untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau karena
paksaan atasannya.
Pilihlah teknik penyajian yang Anda paling sukai sesuai kepada
pendengar. Tentukan jenis informasi dan teknik penyajian lisan yang
menarik perhatian pendengar? Carilah informasi lainnya mengenai
pendengar yang meliputi kelompok usia, jumlah peserta, jenjang
pendidikan; dan mengenai situasi penyajian yang meliputi alokasi
waktu penyajian, suasana lokasi penyajian dan alat bantu yang
tersedia yang dapat Anda gunakan.
Modul Diklatpim Tingkat IV
37
Tahap B: Analisa Penyaji dan Tujuan Penyajian
Tentukan sejauh mana kemampuan Anda akan isi penyajian? Apakah
inti penyajian merupakan bagian dari pendidikan atau pengalaman
Anda? Hasil temuan Anda atau bidang tugas yang telah biasa Anda
geluti?
Tentukan tujuan penyajian Anda. Apakah tujuan presentasi Anda
persuasif, informasi, menghibur pendengar, atau mengevaluasi
sesuatu? Tujuan penyajian ini harus jelas kepada pendengar dan
kalau boleh harus mencerminkan aspek kebutuhan pendengar.
Kembangkan tujuan penyajian yang “SMART” sesuai dengan
kemampuan dan latar belakang pendengar dan hasil yang ingin Anda
capai. Tujuan yang SMART adalah tujuan yang khusus :”Specific:
(secara spesifik) dapat diukur dengan jelas. “Measurable”, dapat
dicapai “Achievable”, realistis sesuai keadaan dan kondisi penyajian :
“Realistic in Scope”, dan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia
“Time Bound”.
Tentukan tujuan penyajian lisan Anda dengan menjawab pertanyaan
pertanyaan berikut ini:
a. Apa yang ingin Anda capai di akhir penyajian? Apa kriteria
keberhasilannya?
b. Apa yang Anda inginkan dikuasai pendengar setelah mengikuti
presentasi ini? Apa kriteria keberhasilannya?
Langkah 1. Tahap Pengumpulan Bahan Penyajian Lisan
Tentukan sejauh mana cakupan isi presentasi yang telah Anda
kuasai? Tahap ini selalu berawal dari tingkat pengetahuan dan
penguasaan Anda saat ini akan isi sajian Anda. Setelah itu Anda
perlu mengobservasi sekeliling Anda dan kumpulan bahan yang dapat
digunakan dalam penyajian lisan Anda. Kalau perlu diskusikan
dengan pakar lainnya, teman atau baca beberapa publikasi mengenai
topik/isi presentasi Anda.
38
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Selama tahapan ini, tetap perhatikan tujuan presentsi lisan Anda.
Rangkuman isi penyajian perlu dirinci dengan baik. Anda mungkin
perlu mengembangkan pengantar khusus untuk setiap topik dan
bagaimana teknik penguraiannya.
Dalam tahapan pengumpulan bahan sajian ini, tulislah semua bahan
di kartu penyajian. Jangan khawatir jika Anda punyai banyak kartu
penyajian. Kartu-kartu ini akan Anda gunakan dalam menyeleksi
inti penyajian lisan Anda dikemudian hari.
Langkah 2. Tahap Seleksi dan Penentuan Inti Presentasi
Dari bahan yang telah diakumulasi dalam kartu penyajian, tentukan
dan pilihlah isi presentasi lisan Anda. Dalam seleksi ini Anda perlu
menentukan topik rangkuman inti beserta sub topiknya. Pilihan ini
harus disusun dalam pola susunan isi sesuai topik dan tujuan
penyajian. Suatu presentasi lisan harus dapat menjelaskan isi
penyajian secara rinci kepada pendengar, dan kartu. Kartu penyajian
yang akan Anda gunakan hanya berisi judul penyajian, outline dan
rincian sub-topik penyajian beserta kutipan (jika ada) conton–contoh,
frase dan tanda khusus lainnya untuk kelancaran penyajian Anda,
dan kemudahan kepada pendengar untuk mengikutinya.
Untuk menjamin keberhasilan suatu penyajian lisan, Anda harus
dapat menjelaskan isi penyajian secara rinci sesuai kebutuhan
pendengar, menyajikan keterkaitan antara topik-topik penyajian,
menjabarkan isi dengan menggunakan teknik bervariasi seperti
penyajian masalah, Solusi, sebab. Akibat, kronologi, dan sebagainya.
Semua kartu penyajian harus diurutkan dengan tanda khusus supaya
mudah Anda gunakan.
Modul Diklatpim Tingkat IV
39
Langkah 3. Tahap Memilih, Mengembangkan dan Mengguna
kan Alat Bantu Penyajian
Perlu Anda ingat bahwa apapun jenis alat bantu yang digunakan,
Anda sebagai penyaji harus dapat menggunakan alat tersebut dengan
baik. Penggunaan alat bantu merupakan tanggung jawab penuh dari
penyaji. Jangan mengharapkan penyelenggara atau moderator untuk
membantu Anda, khususnya dalam situasi seminar dan konferensi.
40
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Alat bantu apapun yang Anda gunakan selama penyajian harus
dapat membantu penyaji memperjelas isi penyajian (ukuran,warna,
dan isi harus jelas dan tepat). Volume suara harus lebih tinggi saat
menulis di papan, di flipchart, di OHP atau saat menggunakan
peralatan elektronik lainnya.
Langkah 4. Tahap Pengembangan Pembukaan Presentasi
“Tak kenal maka tak sayang” adalah suatu ungkapan yang bermakna bahwa kalau kita kurang mengenal atau tidak mengenal siapa
pembicara maka perhatian kita tidak dapat sepenuhnya diberikan
kepada penyajian, walaupun penyaji secara umum telah diberikan
kepada penyajian. Walaupun penyaji secara umum telah diperkenalkan oleh moderator, penyaji harus juga memperkenalkan dirinya
secara ringkas dan perkenalkan topik yang akan dibawakannya.
Pilih, kembangkan dan persiapkan semua alat bantu sebelum
presentasi dimulai. Urutan penggunaan media ini harus jelas dan tepat.
Jangan sajikan suatu alat bantu apabila Anda belum siap
menyajikannya, dan apabila alat bantu tersebut kurang berhubungan
dengan inti sajian Anda. Apabila Anda menggunakan peralatan
elektronik, persiapkan alat tersebut dengan lengkap sebelum peserta
memasuki ruang penyajian. Dan sewaktu menggunakan alat bantu
elektronik, usahakan berbicara lebih keras dan proyeksikan volume
suara dan lafal pengucapan Anda. Jangan sekali-kali berdiri diantara
pendengar dan alat bantu elektronik yang mengakibatkan alat tersebut
kurang jelas kepada pendengar. Setelah selesai menggunakan alat
bantu, matikan semua peralatan elektronik yang digunakan, dan
simpan alat tersebut dengan baik dan rapi.
Tujuan pembukaan adalah untuk menarik perhatian pendengar dan
memberi orientasi pendengar terhadap isi penyajian Anda.
Pembukaan ini harus bebas, jelas, casual dan natural. Untuk dapat
menarik perhatian pendengar Anda boleh menyajikan cerita ilustratif,
kutipan khusus, pertanyaan atau berikan komplemen kepada
pendengar. Untuk orientasi pendengar terhadap penyajian, Anda
boleh menyajikan rangkuman isi, dan latar belakang penyajian Anda.
Jangan sekali-kali minta maaf, berdebat atau meng-gunakan bahan
yang tidak relevan dengan sajian Anda. Mulailah pembukaan Anda
dengan bahasa isyarat yang baik seperti kefakuman sesaat dan
memandang pendengar. Berikan perhatian merata kepada seluruh
pendengar. Biasanya lama pembukaan penyajian berlangsung sekitar
10% dari alokasi waktu presentasi.
Modul Diklatpim Tingkat IV
41
Contoh Pembukaan Presentasi Lisan:
Selamat Pagi Ibu Bapak sekalian. Nama saya John
Rosinsky; Adapun judul makalah yang akan saya sajikan
adalah Peningkatan Kualitas Pengawasan di Industri ABM.
Dalam sajian pagi ini, saya akan menyampaikan 4 bagian
penting; pertama saya akan menguraikan sekilas tentang sejarah
pengawasan kualitas di Industri ABM, kemudian saya akan
membicarakan pola pengembangan dalam pengawasan kualitas
dibeberapa cabang industri kami. Bagian ketiga akan berisi
hasil yang dicapai dari pengawasan ini, dan dibagian akhir
saya akan sajikan arah dan masa depan dari pengawasan
kualitas di industry ABM. Diakhir penyajian saya akan berusaha
menjawab semua pertanyaan dari para pendengar.
Baiklah, saya akan mulai dengan sajian latar belakang
pengawasan di ….
Langkah 5 : Tahap Penutup Suatu Penyajian Lisan
Suatu presentasi lisan dikatakan lengkap apabila penyajian tersebut
memiliki komponen, PEMBUKAAN, PENJELASAN ISI,
PENUTUP DAN TANYA JAWAB. Pokok pemikiran yang perlu
Anda perhatikan dalam menutup presentasi lisan adalah :
Penutup sajian harus berisi elemen yang paling strategis dan berisi
rangkuman penyajian Anda. Penutup harus dapat memperjelas inti
penyajian dan bukannya menyajikan materi baru. Adapun alokasi
waktu yang biasanya diberikan kepada penutup dalam suatu
seminar dan konferensi adalah sekitar 5% dari seluruh waktu
penyajian. Selama penyajian lisan Anda, inti dapat diulangi antara 3
sampai 10 kali untuk memperjelasnya kepada pendengar, tentu
dengan gaya sajian yang berbeda.
42
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Langkah 6 : Tahap Latihan Penyajian atau Gladiresik.
Latihan penyajian lisan/gladi resik atau “Dummy Run” merupakan
langkah terakhir dalam persiapan presentasi lisan. Semakin berpengalaman seorang penyaji maka waktu latihan yang dibutuhkannya
semakin singkat dan bervariasi sesuai fokus perhatian dalam latihan
yang dilakukan.
Secara umum tujuan latihan penyajian adalah untuk meyakinkan kualitas
penampilan penyaji. Teknik latihan ini bervarisasi. Yang paling utama
Anda harus mencobakan latihan sendiri, latihan bersama teman, atau
latihan dengan direkam video/audio. Sewaktu latihan berlangsung,
cobalah mengingat outline penyajian, dan latihan sampai bahan sajian
dan isinya Anda kuasai. Perbaiki mekanisme penyajian Anda dengan
memperhatikan tutur bahasa, nada suara, lafal pengucapan, dan hal
lainnya seperti postur, gerak tubuh, dan ekspressi wajah.
Latihan penyajian meningkatkan rasa percaya diri Anda, dan latihan
ini menutupi kekurangan yang mungkin masih terdapat dalam teknik
penyajian Anda. Latihan juga berfungsi memacu penyaji untuk
terbiasa dengan bahan sajian, memacu Anda menggunakan alat
bantu, teristimewa alat bantu elektronik. Latihan mempersiapkan
Anda mengatasi potensi masalah atau pertanyaan yang mungkin
ditanyakan pendengar. Akhirnya latihan membantu Anda mengukur
penggunaan waktu dengan sebaiknya.
Langkah 7: Tahap Penyajian Presentasi Lisan
Tahapan ini dibagi atas tiga bagian besar yang meliputi kegiatan
yang perlu diperhatikan sebelum penyajian berlangsung, selama
penyajian dan kegiatan sesudah penyajian selesai.
Modul Diklatpim Tingkat IV
43
Kegiatan Penyaji Sebelum Penyajian:
Persiapkan semua peralatan yang “Anda butuhkan yang meliputi
susunan tata ruang, handout penyajian, mesin overhead projector
(OHP), transparency, laptop dengan LCD Projector dan alat bantu
penyajian lainnya seperti gambar, pointer, flipchart, dll. Selama
persiapan ini usahakan relax. Ini kesempatan Anda untuk
menunjukkan kemampuan Anda kepada pendengar dalam isi sajian
yang telah Anda persiapkan. Kalau perlu persiapkan gaya
penampilan dan kerapian busana Anda. Bersiaplah dan berikan
senyum kepada peserta yang mulai memasuki ruangan penyajian.
Kegiatan Penyaji Selama Penyajian Berlangsung
Selama penyajian berlangsung senantiasa pikirkan isi penyajian Anda
(CONTENT), siapa pendengar Anda (AUDIENCE), dan apa tujuan
penyajian Anda (PURPOSE). Gunakan kartu penyajian Anda
dengan sebaik-baiknya, tetapi Anda harus memberikan perhatian
yang merata kepada pendengar. Sajikanlah presentasi yang hidup,
antusias, bersahabat dan dengan sikap yang tulus Anda harus
berusaha menjadi diri Anda sendiri, jangan meniru gaya orang lain.
Sesuaikan volume suara dengan akustik ruangan dan jumlah pendengar teristimewa kalau Anda menggunakan microphone. Selama
penyajian tukarlah posisi penyajian Anda; variasikan antara berdiri,
duduk dan bergerak. Dengan demikian kesempatan pendengar
untuk tertidur berkurang karena gerakan kepala pendengar mengikuti
pendengar yang menjadi fokus perhatian selama penyajian.
Sewaktu menyajikan, jangan bicara terlalu cepat atau lambat,
variasikan kecepatan bicara Anda, volume suara dan intonasi. Sajikan
isi informasi pada tingkat menengah, tingkat perencanaan berdasarkan
kemampuan peserta.
44
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Setiap topik penyajian harus Anda presentasikan dengan urutan :
(a) FOCUSING, beri tanda kepada pendengar tentang topik yang
akan disajikan; (b) INFORMING beritahu pendengar akan isi topik
sajian Anda; dan (c) DEFOCUSING, rangkumlah apa yang baru
saja Anda sajikan.
Di awal penyajian Anda perkenalkan kembali diri Anda secara
singkat namun fokuskan kepada tema penyajian dan jelaskan alasan
pemilihan judul. Mengapa? Karena dalam tahapan ini Anda berusaha
memotivasi pendengar terhadap sajian Anda dan Anda menciptakan
tingkat kredibilitas Anda sebagai penyaji. Sajikan hubungan antara
topik. Focus, Inform, dan Defocus setiap topik dalam penyajian (isi
penyajian). Rangkumlah inti penyajian (Penutup). Gunakan alat
bantu yang telah Anda persiapkan dengan sebaik-baiknya dan diakhir
penyajian ucapkan terima kasih atas partisipasi pendengar dalam
penyajian.
Kegiatan Penyaji Setelah Penyajian Selesai
Setelah Anda berhasil melaksanakan penyajian lisan, kumpulkan
semua bahan penyajian Anda termasuk alat bantu dan peralatan
yang Anda gunakan. File bahan sajian ini dengan rapi untuk presentasi
lisan dimasa mendatang.
Kegiatan lain diakhir penyajian meliputi evaluasi penyajian Anda
dengan menulis perihal yang menurut Anda berhasil disajikan dengan
baik; perihal yang menurut Anda perlu lebih ditingkatkan di masa
mendatang dan perihal baru yang terlupakan atau yang Anda
dapatkan dari penyajian itu. Hasil evaluasi dan masukan ini akan
bermanfaat apabila Anda diminta menyajikan inti sajian yang sama
di masa mendatang.
Dari uraian di atas berikut ini dirangkum urutan perihal yang perlu
diperhatikan oleh pembicara yang meliputi:
Modul Diklatpim Tingkat IV
45
46
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
1. Ucapkan terimakasih kepada orang yang memperkenalkan
Anda;
14. Usahakan kalimat Anda singkat, jelas dan mudah dimengerti
pendengar;
2. Ucapkan terimakasih kepada pendengar atas kesempatan
penyajian Anda dan atas kerjasama yang baik dan kooperatif
selama penyajian;
15. Jangan bersandar ke podium selama penyajian;
16. Jagalah “Eye contact”/Perhatian. Berikan perhatian yang merata
kepada semua pendengar;
3. Jangan mengunyak permen karet atau merokok sewaktu
penyajian;
17. Tukarlah posisi bicara Anda untuk mengatasi kebosanan
pendengar;
4. Jangan basahi bibir Anda dengan lidah atau bersuara dari celah
gigi;
18. Variasikan intonasi dan kecepatan suara Anda. Kadang kala
cepat, lambat atau sedang;
5. Nomorilah kartu penyajian Anda atau handout Anda;
19. Lafal pengucapan kata harus jelas, diperlambat;
6. Rapihkan pakaian dan penampilan Anda sebelum penyajian,
bukan selama penyajian;
20. Ulangi penekanan “Key Words”/Kata kunci selama penyajian.
7. Jangan terlalu banyak penggunakan “Pet Phrases” seperti, “You
know”, “OK, “all right”, “Terrific”, “ahh”, “nah”, “Baiklah”.
8. Jangan lupa, pendengar terdiri dari individu yang menyinginkan
Anda berhasil. Mereka bukan musuh kita Mereka berada dipihak
kita;
9. Jangan gunakan “lelucon” yang tidak berhubungan dengan
penyajian Anda;
C. LATIHAN
Petunjuk: Berilah jawaban lengkap terhadap pertanyaan-pertanyaan
berikut: (jawaban Anda dapat ditulis dilembar terpisah).
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip IPO dalam
komunikasi dan presentasi?
2. Sebutkan 7 tahapan persiapan dan pelaksanaan suatu penyajian?
10. Jangan berteriak kepada pendengar. Gunakan microphone
seperlunya.
3. Sewaktu penyajian, uraikan isi penyajian Anda dengan tahapan
focusing, Informing, dan defocusing. Apa maksud pernyataan ini?
11. Waktu penyajian jangan lewat. Lebih baik penyajian dipersingkat
daripada diperpanjang;
4. Walau Anda telah diperkenalkan moderator, namun sebelum
memulai penyajian Anda diharapkan menyajikan perkenalan diri
dan thema penyajian Anda. Mengapa?
12. Jangan gunakan kata yang artinya kurang jelas atau Anda tidak
dapat mengucapkannya dengan laval, vocal dan intonasi yang benar;
13. Jangan bermain dengan koin, perhiasan, kancing atau alat lainnya
selama penyajian;
5. Uraikan rincian penggunaan waktu penyajian untuk tahap
pembukaan, tahap, penyajian isi dan tahap penutup.
Modul Diklatpim Tingkat IV
47
D. RANGKUMAN
Prinsip IPO (Input, Process, Output) dalam komunikasi dan
presentasi komunikatif mencakup keterampilan penyaji dalam
mempersiapkan esensi presentasi dan menganalisis kemampuan
calon pendengar (Input), menyajikan esensi presentasi dalam
kegiatan penyajian yang terstruktur (Process), dan mengetahui
ragam hasil penyajian yang akan diperoleh pendengar setelah
mengikuti kegiatan penyajiannya (Output).
Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyajian lisan, terdapat 7
tahapan penyajian yang mencakup: Pengumpulan bahan sajian;
Penentuan dan pemilihan inti presentasi; Penentuan dan
pengembangan alat bantu; Pengembangan pembukaan penyajian;
Pengembangan penutup penyajian; dan Latihan Presentasi Sedang
langkah ketujuh meliputi tanggung jawab dan perihal yang perlu
diperhatikan oleh penyaji sebelum penyajian, sewaktu penyajian dan
sesudah penyajian lisan selesai.
Selain ketujuh langkah di atas, penyaji juga perlu memperhatikan 2
aspek utama lainnya selama persiapan dan selama penyajian
berlangsung yang meliputi: Analisa pendengar dan situasi penyajian
lisan, dan Analisa penyaji dan tujuan penyajian lisan.
Untuk memaksimalkan suatu penyajian lisan, penyaji perlu
mengetahui mekanisme pembagian waktu penyajian. Untuk
pembukaan (Introduction) dialokasikan sekitar 10% dari total waktu
yang tersedia. Untuk paparan rincian inti penyajian (the content
of the talk) dialokasikan sekitar 75 – 85 % dari total waktu yang
tersedia. Untuk penutup (closing) dialokasikan sekitar 5% dari total
waktu penyajian. Selebihnya dialokasikan untuk sesi tanya jawab
yang dapat berlangsung selama penyajian atau diakhir penyajian.
Teknik dan rangkuman penyajian pada setiap urutan ini perlu di
perhatikan untuk memaksimalkan keberhasilan suatu penyajian.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
BAB VI
TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan mengapa pendengar bertanya,
menguraikan strategi persiapan dan pelaksanaan sesi tanya
jawab, teknik menjawab pertanyaan dalam presentasi, dan
teknik mengatasi demam panggung dalam suatu penyajian
A. Mengapa Pendengar Bertanya?
Dalam presentasi lisan, komponen tanya jawab sering digunakan
untuk mengukur kesuksesan suatu penyajian. Kualitas dan kuantitas
pertanyaan dapat menggambarkan sejauh mana pendengar
mengikuti dan mengerti isi penyajian.
Biasanya para pendengar bertanya karena mereka menghendaki
klarifikasi atas satu bagian penyajian Anda. Mereka tidak dapat
melihat aplikasi isi penyajian dengan kebutuhan mereka, atau mereka
tidak setuju dengan satu bidang penyajian Anda dan mencoba
memperluas cakupan pembahasan suatu topik tertentu.
B. Strategi Persiapan dan Pelaksanaan Sesi Tanya
Jawab
Sesi tanya jawab dalam presentasi lisan dapat dilaksanakan diakhir
penyajian atau selama penyajian berlangsung. Dalam sesi ini penyaji
harus dapat mengontrol pertanyaan dan jawaban yang diberikan
48
Modul Diklatpim Tingkat IV
49
terhadap pertanyaan. Penyaji harus mendengarkan pertanyaan
dengan seksama saat ditanyakan untuk mengetahui isi dan emosi
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kalau ada pertanyaan yang kurang
jelas, penyaji dapat mengulangi atau merangkum pertanyaan, namun
harus meminta persetujuan penanya apakah rangkuman tersebut
telah benar. Rangkuman ini membantu pendengar lainnya dalam
mengetahui inti pertanyaan dan membantu penyaji akan inti dari
pertanyaan tersebut.
Jangan sekali-kali menjawab pertanyaan yang tidak Anda ketahui
jawabannya. Jawaban Anda harus terstruktur, jika memungkinkan
harus didukung oleh bahan lainnya atau visual untuk memperjelas
uraian jawaban anda.
Sewaktu mempersiapkan penyajian Anda, jangan lupa mengantisipasi pertanyaan yang mungkin ditanyakan pendengar saat
presentasi lisan Anda. Setiap pertanyaan yang terlontar dari pendengar harus Anda simak secara lengkap; jangan dipotong. Jika
perlu ulangi pertanyaan yang kurang jelas Anda dengar, namun
jangan lupa meminta persetujuan penanya mengenai inti pertanyaannya.
Dalam memberi jawaban usahakan singkat dan jelas. Jika ada
penanya yang mengotot dan ingin berdebat, tawarkan untuk diskusi
setelah penyajian Anda. Dalam suatu penyajian Anda bertanggung
jawab kepada semua pendengar bukan hanya kepada penanya. Oleh
karena itu jangan terpancing berdebat atau terperangkap kepada
pertanyaan yang tidak berhubungan dengan penyajian Anda. Dalam
situasi Anda tidak tahu jawaban terhadap satu pertanyaan, beri tahu
penanya bahwa Anda tidak mempunyai jawaban yang lengkap
kepada pertanyaan tersebut, namun tawarkan solusi bahwa Anda
akan mencari jawabannya dan akan kembali kepada penanya;
setelah itu teruskan kepada pertanyaan lainnya.
50
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
C. Teknik Menjawab Pertanyaan Dalam Presentasi
Seperti diuraikan sebelumnya bahwa kualitas dan kuantitas
pertanyaan pendengar dapat menjadi perangkat evaluasi yang
menentukan keberhasilan suatu penyajian. Untuk ini jangan siasiakan kesempatan ini untuk melengkapi keberhasilan penyajian
Anda. Sebelum menjawab pertanyaan pendengar, berikut ini
diuraikan langkah dan teknik mendengarkan pertanyaan pendengar.
1. Dengarkan pertanyaan secara atentif tanpa interupsi. Lihatlah
siapa yang bertanya dan simak makna pertanyaan mereka.
2. Dengar pertanyaan secara empatis, jika mungkin dengarkan
dengan simpatik kepada penanya, kepribadiannya, emosinya
maupun motivasi yang ada dibelakang pertanyaan tersebut.
Secara rinci buatlah posisi Anda dalam posisi si penanya.
3. Dengarkan secara konstruktif kepada apa yang ditanyakan.
Dengarkan makna dari pertanyaan tersebut dan tunjukkan bahasa
gerak tubuh yang mengisyarakat anda memperhatikan
pertanyaannya. Hal ini akan memotivasi penanya untuk
memperjelas pertanyaannya. Observasi juga tingkat keseriusan
pendengar lainnya terhadap pertanyaan tersebut.
4. Dengarkan secara analitis kepada tanda-tanda khusus dalam
pertanyaan tersebut.
5. Selalu menanyakan pada diri sendiri : “Apa yang Anda maksud
dengan….?”
6. Dengarkan secara restropektif. Tangkaplah kata kunci dari
pertanyaan tersebut kalau perlu Anda boleh mencatatnya dalam
bahasa Anda sendiri.
7. Dengarkan dengan pikiran terbuka, teristimewa apabila Anda
tidak setuju dengan pertanyaan tersebut. Dengar apa yang
mereka utarakan, bukan apa yang anda inginkan atau harapkan
mereka tanyakan.
Modul Diklatpim Tingkat IV
51
D. Teknik Mengatasi Demam Panggung
Demam panggung adalah salah satu kendala yang paling besar
dalam presentasi lisan. Demam panggung adalah bagian dari faktor
psikologis yang selalu menghantui penyaji baru atau penyaji yang
belum berpengalaman. Mengapa demikian? Mereka selalu melihat
dari sudut kekurangan atau pandangan yang menganggap bahwa
pendengar akan selalu melihat aspek kelemahan penyajian. Dalam
realita suatu penyajian para pendengar adalah bagian dari presentasi
yang bersama-sama mengharapkan keberhasilan penyajian. Lalu
bagaimana mengatasi demam panggung ini?
Rasa demam panggung biasanya dikarenakan persiapan yang kurang
memadai, oleh karena itu Anda sebagai penyaji harus mempersiapkan penyajian dengan baik. Urutkan organisasi sajian dengan jelas
dan terkait antara satu point dengan point selanjutnya. Latihlah
penyajian Anda sebelum penyajian dilaksanakan. Sewaktu penyajian
usahakan relaks dengan cara menarik nafas panjang. Gunakan teknik
“inhale” - tarik nafas panjang “hold” - tahan sementara, dan
“exhale” - buanglah nafas Anda. Gunakan teknik ini dengan 2 - 3
kali sewaktu persiapan sebelum penyajian. Cara lain Anda boleh
minum air putih dingin untuk menurunkan tekanan psikologis Anda.
Inipun Anda lakukan sebelum penyajian dimulai.
Sebagai penyaji Anda adalah orang terpilih yang dianggap paling
berkompetensi menyajikan bahan sajian ini dalam alokasi waktu
yang tersedia. Jadi ini adalah waktu berharga yang diberikan kepada
Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda akan topik sajian yang
telah Anda persiapkan. Ini adalah waktu Anda. Katakan kepada
diri sendiri bahwa Anda adalah pemimpin dan pengguna waktu
selama presentasi lisan berlangsung.
Sewaktu Anda diperkenalkan moderator, dengarkan dengan
seksama perkenalan Anda, perjelas perkenalan ini apabila ada hal
yang kurang sesuai diawal penyajian Anda.
52
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
E. Latihan
Petunjuk : Beri Jawaban lengkap terhadap pertanyaan-pertanyaan
berikut: Jawaban Anda dapat ditulis di lembar terpisah.
1. Jelaskan teknik mengatasi pertanyaan pendengar dalam situasi
penyajian lisan.
2. Apa manfaat pertanyaan dalam suatu presentasi kepada penyaji?
3. Bagaimana cara terbaik mendengarkan pertanyaan dalam suatu
penyajian? Bagaimana pula teknik menjawabnya?
4. Demam panggung sering terjadi dalam suatu penyajian. Mengapa
hal ini terjadi? Bagaimana mengatasinya ?
F. Rangkuman
Pendengar bertanya karena menginginkan penjelasan isi sajian, tidak
melihat aplikasi isi penyajian terhadap kebutuhan mereka, tidak setuju
dengan bidang penyajian, atau mencoba memperluas cakupan pembahasan topik tertentu.
Sesi Tanya jawab biasanya dilaksanakan diakhir penyajian atau
selama penyajian berlangsung. Penyaji harus mengontrol pertanyaan
dan jawaban terhadap pertanyaan. Penyaji harus mendengarkan
pertanyaan dengan seksama untuk mengetahui isi dan emosi
pertanyaan. Kalau ada pertanyaan yang kurang jelas, penyaji dapat
mengulangi atau merangkum pertanyaan, namun harus meminta
persetujuan penanya apakah rangkuman tersebut telah benar.
Sewaktu mempersiapkan penyajian, antisipasi pertanyaan yang
mungkin timbul saat presentasi. Setiap pertanyaan harus Anda simak
secara lengkap; Jangan dipotong. Jawaban terhadap pertanyaan
harus singkat dan jelas. Jika ada penanya yang mengotot dan ingin
berdebat, tawarkan untuk diskusi setelah selesai penyajian Anda.
Modul Diklatpim Tingkat IV
53
Jangan terpancing berdebat atau terperangkap kepada pertanyaan
yang tidak berhubungan dengan penyajian Anda. Kalau Anda tidak
tahu jawaban terhadap pertanyaan, beritahu penanya bahwa Anda
tidak mempunyai jawaban yang lengkap saat ini, namun tawarkan
solusi bahwa Anda akan mencari jawabannya dan akan kembali
kepada penanya. Hal ini jauh lebih baik daripada mengarang jawaban
dan ternyata salah.
Demam panggung adalah faktor psikologis yang selalu menghantui
penyaji baru atau penyaji yang belum berpengalaman. Mereka selalu
melihat dari sudut kekurangan atau pandangan yang menganggap
bahwa pendengar akan selalu melihat aspek kelemahan penyajian.
Sebenarnya para pendengar adalah bagian dari presentasi yang
bersama-sama mengharapkan keberhasilan penyajian.
Rasa demam panggung biasanya disebabkan persiapan yang kurang
memadai. Persiapkan penyajian Anda dengan seksama. Untuk
mengatasi demam panggung Anda dapat menggunakan teknik
“Inhale’ – tarik nafas panjang. “hold”. Tahan sementara, dan
“exhale” , buanglah nafas Anda. Gunakan teknik ini selama 2-3
kali sewaktu persiapan sebelum penyajian. Cara lain, Anda boleh
minum air putih dingin untuk menurunkan tekanan psikologis Anda.
Cara lain adalah katakan juga kepada diri sendiri bahwa Anda adalah
pemimpin dan pengguna waktu selama presentasi lisan berlangsung.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
BAB VII
KOMUNIKASI NON VERBAL PENYAJIAN
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan pengertian komunikasi non-verbal, ragam
komunikasi non-verbal, dan jenis komunikasi non-verbal penyaji
A. Pengertian Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi gerak (non-verbal communication) adalah segala jenis
komunikasi antar pribadi yang terealisasi tanpa menggunakan bahasa
atau kata-kata.
Dalam suatu presentasi lisan, kesuksesan suatu penyajian biasanya
ditentukan oleh kemampuan bahasa verbal penyaji (7%), vokal dan
laval pengucapan penyaji (38%), dan ekspresi serta gerak tubuh penyaji
(55%). Jadi 93% kesuksesan suatu presentasi lisan bukan ditentukan
oleh kemampuan bahasa yang digunakan penyaji, tetapi oleh komunikasi
gerak (non-verbal elements) yang terjadi selama penyajian
(Menrabian).
Komunikasi non-verbal sering juga disebut sebagai “KINESICS,
NON-VERBAL COMMUNICATION”. Apapun terminology yang
digunakan, semuanya bermakna proses komunikasi antara dua pihak
dengan menggunakan kode bahasa isyarat, gerak diluar bahasa lisan
dan tulisan. Body language (bahasa tubuh) adalah gerak bagian tubuh
yang ditujukan untuk memperjelas dan/atau memberi arti kepada
penyajian Anda.
54
55
Modul Diklatpim Tingkat IV
B. Ragam Komunikasi
Penyajian
Non-Verbal
Dalam
Berikut disajikan beberapa gerak non-verbal pendengar yang perlu
disimak dan diperhatikan oleh penyaji. Setiap jenis gerak ini
memberikan makna penerimaan pendengar akan isi sajian Anda.
Rejection Gesture gerakan tubuh pendengar di mana tangan atau
kaki bersilang, bersandar ke meja, menggosok hidung, mata dan
telinga. Gerakan-gerakan ini menunjukkan bahwa pendengar
menolak atau tidak menyetujui apa yang kita sajikan.
Cooperation Gestures jenis gerakan sebagai bagian gerak tubuh
pendengar di mana orang duduk di sisi kursi, membuka kancing jas
atau jaketnya. Gerakan ini menunjukkan bahwa orang tersebut
tertarik atau menyenangi apa yang kita sajikan.
Interruption Gestures adalah gerakan angkat tangan dekat dengan
kuping, bibir atau arah depan tubuh. Gerakan ini menunjukkan bahwa
orang tersebut ingin menginterupsi karena mau bertanya, meluruskan
sesuatu hal, tidak setuju dengan uraian Anda, atau menolak apa
yang Anda sajikan.
Confidence Gestures: berdiri tegak, kurangi kedip mata, tetap
memperhatikan penyaji, memijit ujung jari, bersandar dengan tangan
di belakang kepala. Gerakan ini bermakna keyakinan akan sajian
Anda. Dia berada di pihak pembicara dan mungkin mau memberi
kontribusi untuk penambahan penjelasan atas uraian Anda.
Frustration Gestures: bunyi jari, napas tersengal, menggaruk bagian
belakang leher. Gerakan ini menunjukkan tingkat frustasi pendengar
kepada penyaji, mungkin karena apa yang disajikan bertentangan
dengan yang diketahui, kurang akurat, dan tidak dapat menerima isi
sajian penyaji.
56
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Nervous Gestures: bunyi kerongkongan, bersiul, meremas tangan.
Gerakan ini menunjukkan rasa grogi, mungkin karena merasa rendah
diri, kurang menguasai permasalahan, dan berada ditempat dan posisi
yang tidak/kurang sesuai.
Boredom Gestures: tapping kaki, gendering meja atau kursi, bermain
dengan pen, tangan menyangga kepala. Gerakan ini menunjukkan
tingkat kebosanan pendengar akan isi sajian. Hal yang di dengar tidak
menarik, tidak ada hal baru, telah menguasai isi sajian penyaji dan
menganggap sia-sia berada ditempat tersebut. Pemborosan waktu.
C. Komunikasi Non Verbal Penyaji Dalam Presentasi
Dalam suatu komunikasi dan presentasi efektif, penyaji perlu dan
wajib memperhatikan penggunaan gerak tubuh (body language).
Penyaji wajib memperhatikan postur tubuh rileks dan terbuka,
senyum kepada pendengar, beri perhatian merata kepada pendengar,
buka telapak tangan, tegap berdiri dengan posisi kaki lurus.
Selanjutnya penyaji menghindari tangan bersilang, terlihat kesal,
menghindari perhatian, menunjuk dengan jari, kelihatan tertekan,
kepal tangan, tangan dikantong, dan menggigit pena atau pensil.
Semua gerakan ini menunjukkan ketidak seriusan penyaji.
Gunakanlah gerak tubuh Anda yang natural, jangan dibuat-buat dan
jangan meniru gaya orang lain karena ini dapat berdampak fatal
terhadap penyajian Anda.
D. L A T I H A N
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini (Jawaban Anda dapat
ditulis di lembar terpisah.
Modul Diklatpim Tingkat IV
57
1. 93 % dari kesuksesan penyajian ditentukan oleh komunikasi gerak
(non-verbal communication). Apa maksud pertanyaan ini?
2. Berikan definisi Anda tentang bahasa gerak (non-verbal
communication).
3. Sebutkan 2 atau 3 jenis gerak tubuh yang biasa terdapat dalam
presentasi lisan. Apa makna setiap gerakan tersebut?
4. Uraikan gerak tubuh penyaji yang disarankan dalam presentasi lisan.
E. Rangkuman
Komunikasi non-verbal adalah semua gerakan bermakna sebagai
bagian dari proses komunikasi antara dua pihak dengan menggunakan
kode bahasa isyarat, gerak diluar bahasa lisan dan tulisan.
Kesuksesan penyajian ditentukan oleh kemampuan bahasa verbal
penyaji (7%), vokal dan lafal pengucapan penyaji (38%), dan ekspresi
serta gerak tubuh penyaji (55%). Jadi 93% kesuksesan presentasi
lisan bukan ditentukan oleh kemampuan bahasa yang digunakan
penyaji, tetapi oleh komunikasi gerak (non-verbal elements) yang
terjadi selama penyajian (Menrabhian).
Ragam bahasa gerak tubuh pendengar yang terdapat dalam
penyajian lisan dan perlu mendapat perhatian penyaji mencakup:
1. Rejection Gestures;
2. Cooperation Gestures;
3. Interruption Gestures;
4. Confidence Gestures;
5. Frustation Gestures;
6. Nervous Gestures;
7. Boredom Gestures;
58
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Gerak tubuh penyaji yang baik dalam suatu presentasi lisan adalah
gerakan tubuh yang normal berkali-kali normal, natural dan jangan
mengulangi gerak yang sama berkali-kali. Gerak tubuh, tangan dan
mimik serta raut wajah harus divariasikan. Gunakanlah gerak tubuh
Anda yang natural, jangan dibuat-buat dan jangan meniru gaya orang
lain karena ini dapat berdampak fatal terhadap penyajian Anda.
59
Modul Diklatpim Tingkat IV
BAB VIII
PENERAPAN PRESENTASI
DAN KOMUNIKASI
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Tema/topik pilihan boleh mengembangkan dari daftar berikut ini sesuai
latar belakang tugas peserta Diklatpim Tingkat IV atau kondisi
umum yang terjadi saat ini.
Contoh ragam pilihan dari fasilitator adalah:
1. Paparan satu kegiatan di organisasi tempat Anda bertugas;
2. Paparan tugas dan tanggung jawab Anda di kantor;
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan strategi persiapan presentasi dalam Kelompok,
dan menerapkan strategi presentasi dan komunikasi yang
efektif dalam kelompok.
3. Upaya meningkatkan produktifitas/efektifitas kerja di instansi/
unit kerja Anda;
4. Topik bebas, “up-to-date” namun ruang lingkup pembahasan
harus rinci;
5. Pilih satu topik dari kliping yang disediakan oleh fasilitator/
widyaiswara.
A. Persiapan Presentasi Dalam Kelompok
Dalam melakukan persiapan presentasi, peserta dibagi dalam
kelompok kecil (5 sampai 7 orang maksimum jumlah anggota dalam
setiap kelompok). Pembagian kelompok disarankan berdasarkan
jenis rumpun tugas dan tanggung jawab yang sama atau berdasarkan
permasalahan, minat dan atau topik bahasan yang sama.
Secara berkelompok pilih salah satu topik sajian yang akan Anda
sajikan atau pilih salah satu topik dari alternatif yang disajikan
fasilitator. Persiapkan suatu presentasi singkat dan lengkap.
B. Presentasi dan Komunikasi yang Efektif
Kelompok
Sebelum melakukan presentasi kelompok, fasilitator mengarahkan
seting penyajian kelompok, dan memberi contoh perangkat evaluasi
penyajian (lembar evaluasi pada sub heading c).
Jumlah waktu penyajian yang dialokasikan kepada setiap kelompok
sekitar 15 menit, dengan rincian penyajian sekitar 12 menit dan
tanya jawab sekitar 3 menit. Dalam setiap kelompok harus ada
penyaji moderator dan pendengar.
Selama penyajian suatu kelompok peserta dikondisikan sebagai
pendengar dan, kelompok lain beserta narasumber bertugas sebagai
evaluator yang menilai keberhasilan presentasi dengan menggunakan
lembar evaluasi penyajian. Setelah penyajian kelompok, narasumber
dan anggota kelompok lainnya diharapkan memberikan umpanbalik
(feedback) akan kelebihan dan kekurangan penyajian kelompok
yang dievaluasi.
Dalam tahap penyajian ini, anggota kelompok mempersiapkan bahan
penyajian yang meliputi transparansi penyaji atau slides dan kartu
penyaji, sedang moderator mempersiapkan biodata si penyaji dan
tata cara memperkenalkan penyaji.
Penyajian seperti diatas perlu disarankan dilakukan setelah semua
presentasi kelompok selesai untuk menjaga kemurnian penyajian
sesuai persiapan kelompok. Esensi dalam evaluasi ini diharapkan
berupa keterbukaan atas kelebihan dan kekurangan strategi
60
61
Modul Diklatpim Tingkat IV
berpresentasi yang dihadapi kelompok dan peserta kelompok.
Anggota kelompok dan peserta Diklat lainnya boleh bertanya atau
memberi komentar dan saran perbaikan. Kondisi evaluasi seperti
ini akan memotivasi peserta Diklat untuk saling belajar dari sesama
peserta lainnya.
62
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
PENJELASAN
C. TEKNIK PENYAJIAN
1. Adaptasi isi terhadap peserta
2. Penggunaan ruang penyajian
3. Penguasaan sesi tanya jawab
4. Variasi penyajian
C. Format Lembar Evaluasi Penyajian
D. PENGGUNAAN BAHASA
PENYAJI
: ……………...............
MAKALAH : ……………...............
INTANSI
: .................…………
1. Ketepatan dan perbendaharaan kata
EVALUATOR
: ……………..............
2. Bahasa isyarat (gerak tubuh)
PROGRAM
: ……………..............
Nilai Evaluasi : 1. Kurang, 2. Sedang, 3. Baik, 4. Sangat Baik
ASPEK YANG DINILAI
A. ORGANISASI PENYAJIAN
NILAI
3. Penekanan, jeda dan intonasi
4. Volume suara
PENJELASAN
E. ALAT BANTU PENYAJIAN
1. Pembukaan sajian
1. Kualitas alat bantu
2. Isi Penyajian
2. Penggunaan alat bantu
3. Penutup sajian
3. Organisasi isi
4. Urutan Argumentasi
4. Jumlah dan variasi alat bantu
NILAI PENYAJIAN
B. GAYAPENYAJIAN
KOMENTAR DAN SARAN
1. Penampilan selama sajian
2. Bahasa Isyarat (Non Verbal)
3. Perhatian Terhadap Peserta
4. Penggunaan Waktu sajian
EVALUATOR,
64
Modul Diklatpim Tingkat IV
BAB IX
PENUTUP
A. Simpulan
Keberhasilan suatu negara, institusi, organisasi, kelompok bahkan
individu tidak hanya ditentukan oleh tingkat kematangan intelektual
dan kompetensinya, tetapi juga dari kemampuan berkoordinasi,
berkolaborasi dan membangun jejaring kerja. Semua hal itu dapat
tercipta apabila semua orang kompeten dan terampil berkomunikasi,
dan berpresentasi, baik dalam situasi formal, informal dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kemampuan komunikasi dan presentasi merupakan keterampilan
yang dapat diasah, dipelajari dan ditingkatkan. Dengan mempelajari
modul ini paling tidak sudah mulai terbangun kemauan untuk
meningkatkan kompetensi diri menjadi komunikator dan penyaji yang
efektif dalam lingkup tugas dan dalam kehidupan ini.
Para peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebagai pemimpin
taktis, selalu dihadapkan kepada lingkup tugas di lingkungan
pemerintahan yang tumbuh, berkembang, dan berubah cepat ke arah
efektifitas dan efisiensi kerja. Dengan menguasai keterampilan
berkomunikasi dan berpresentasi ini, para alumni Diklat
Kepemimpinan Tingkat IV lebih terampil dalam menyampaikan
laporan, pemikiran, telaahan staf kepada pimpinan dan masyarakat
umum, sehingga substansi dari apa yang dikomunikasikan dan atau
dipresentasikan benar-benar dimengerti oleh pendengar.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
B. Tindak Lanjut
Kemampuan berkomunikasi dan berpresentasi merupakan
komunikasi yang integratif, artinya, kemampuan ini tidak langsung
sepenuhnya dikuasai dengan hanya membaca dan mempelajari
substansi modul dan tips-tips yang disajikan dalam modul ini.
Kemampuan ini perlu terus diasah dan dipraktikkan menjadi bagian
dari tugas dan tanggungjawab sehari-hari. Jangan lupa, ikuti semua
tahapan yang disajikan dalam modul dari tahap persiapan,
pengembangan bahan sajian, penyajian, dan tahap evaluasi.
Ketajaman Anda dalam mengevaluasi setiap kegiatan komunikasi
dan presentasi akan semakin meningkatkan kompetensi Anda dalam
berkomunikasi dan berpresentasi. Ingat, evaluasi tidak hanya
terhadap aspek yang menurut Anda “kurang berhasil”, tetapi juga
terhadap aspek komunikasi dan presentasi yang Anda anggap
“berhasil”. Mengapa?.
Apabila Anda semakin tertarik mengembangkan kompetensi Anda
dalam dunia presentasi dan komunikasi, disarankan agar Anda
memperdalam ilmu komunikasi dan presentasi dengan membaca
buku-buku dan terbitan yang tersedia dalam referensi dan daftar
pustaka modul ini.
Khusus kepada fasilitator dan/atau widyaiswara yang mengampu
modul “Teknik Presentasi dan Komunikasi Yang Efektif” di Diklat
Kepemimpinan Tingkat IV disarankan agar mempersiapkan
substansi pembelajaran secara integratif dan koordinatif dengan
menambahkan persiapan dan tahapan kegiatan moderator. Anda
perlu mempersiapkan beberapa topik presentasi sesuai dengan
bidang tugas atau lingkup institusi peserta, atau bahkan
mempersiapkan kliping koran/majalah yang menjadi bahan untuk
praktik kerja kelompok peserta Diklat.
Selamat mencoba.......
63
66
Modul Diklatpim Tingkat IV
DAFTAR PUSTAKA
Apabila Anda tertarik mendalami teknik komunikasi dan presentasi
dalam konteks bisnis, seminar dan konferensi nasional maupun
internasional. Anda disarankan memilih dan mempelajari beberapa sumber
dalam daftar pustaka berikut ini.
Anderson, Ronald H. (1993). Pemilihan dan Pengembangan Media
untuk Pembelajaran, Manajemen PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Brownell, Judi, (1986). Presentational Speaking, A Model for Success,
Suny, Binghanton, Mimeo, LSU, Astn University, Birmingham.
Collins, George Rowland. (1992). “Public Speaking” in Public
Speaking, and Influencing Men in Business, by Dele Carnegie,
The Windmill Press Ltd., Kongswood, Surrey Commercial Colour
Press, London.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Gelb, Michael. (1988). , Present Yourself, The Simple Way to Give
Powerful and Effective Presentations, Guild Publishing,
London.
Kerridge, David. (1988). Presenting Facts and Figures, Longman,
England.
Marpaung, P.M. (1988). Utilizing Realistic Resources in the teaching
of English, Network Journal, The Journal for English Teachers
in Indonesia, BD II LAN Jakarta.
Menrabhain. (1982)., Albert, “How the Message is Understood” in
Communication Skills Guide, Effective Speaking, by: Maria
Pemberton, The Industrial Society, Peter Runge House, London.
Piskurich, George M. Rapid, (2000) Instructional Design – Learning
ID fast and Right, Jossey – Bass Pfeifffer, San Fancisco.
Richards, Ian. (1988). How to Give a Successful Presentation, Better
Business Series, Graham & Trotman Limited, London.
Cunningsworth, Alan. (1983)., Evaluating and Selecting EFL Teaching
Materials, Heinermann Education Books.
Romiszowski, A.J. The Selection and Use of Instructional Media,
Kogan Page, London, 1988.
Boolittle, Robert J. (1984). Professional Speaking, A Concise Guide,
Scott. Foresman and Company, Glenview, Illinois, USA.
Simonson, Michael R.. (1988). Volker, Roger P., Media Planning and
Production, Charales E. Merill Publishing Company, Colombus,
Ohio,
Eisenberg, Anne. (1982). Effective Technical Communiation, McGraw
Hill, Inc, New York.
Ellis, Mark & Driscol,. (1992). Nina, Giving Presentations, Longman,
England.
Fitzpatrick Anthony. (1979). , English for International Conferences,
Materials for Language Practice, Pergamon Press Ltd.,
Oxford.
65
Stuart. (1988). The Public Speaker’s Bible, The Definite Guide to
Speaking in Public, Biddles Limited, Guild Publishing, Surrey,
London.
Suparman, Atwi, Prof. Dr. (1993). Desain Instruksional, Dikti, 1993.
Zimmer, Marc. (1987). Effective Presentations, Sphere Reference,
Sphere Bookd Limited, Suffolk.
68
Modul Diklatpim Tingkat IV
Kunci Jawaban Latihan
d. Tahap hubungan stabil (stable exchange stage).
5.
Kunci Jawaban Latihan Bab II - Dasar-Dasar Komunikasi
1.
2.
Komunikasi adalah proses peyampaian informasi dari komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan media dan cara
penyampaian informasi yang dipahami oleh kedua pihak, serta saling
memiliki arti lewat transmisi pesan secara simbolik.
Komponen dasar dalam suatu komuniksi mencakup:
a. komunikator (communicator);
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Keberhasilan suatu komunikasi dinilai dari ketercapaian tujuan
komunikasi yang meliputi:
a. Kepercayaan komunikan terhadap komunikator serta
keterampilan komunikator berkomunikasi;
b. Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan kebutuhan
komunikan;
c. Pengalaman yang sama tentang isi pesan antara komunikator
dan komunikan;
d. Kemampuan komunikan menafsirkan pesan;
e. Seting komunikasi yang kondusif (nyaman, menyenangkan dan
menantang);
b. komunikan (communicant);
c. pesan atau esensi komunikasi (content);
d. interaksi yang langsung maupun tidak langsung (interaction);
e. media komunikasi (the use of media);
f. pemahaman bersama akan esensi dan tujuan komunikasi (mutual
understanding).
3.
Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara bawahan
terhadap atasan atau sebaliknya dalam konteks laporan atau
menyampaikan hasil telaahan suatu kegiatan kerja.
4.
Keempat tahapan yang ada dalam suatu komunikasi adalah (pilih 2
dari 4) :
a. Tahap interaksi bidang kepribadian umum (public areas),
b. Tahap pertukaran eksplorasi (exploratory exchange),
c. Tahap pertukaran interaksi sosial efektif (effective interaction)
67
f. Sistem penyampaian pesan sesuai dengan jenis interaksi penerima
pesan;
70
Modul Diklatpim Tingkat IV
Kunci Jawaban Latihan Bab III
kontrol dengan baik penuh persiapan dan esensi penyajian
disesuaikan dengan respon dan kemampuan pendengar.
Dasar-dasar Presentasi
1.
2.
(a) Presentasi Teks (Teknik Membaca), penyaji sepenuhnya
membaca teks, tanpa menghiraukan respon pendengar, monoton
dan sulit dimengerti pendengar. (b) Presentasi Hafalan-penyaji
menghafalkan bahan sajian yang ditulis dalam teks tertulis.
Kemampuan penyaji umumnya terbatas dan teknik penyajian ini
cenderung monoton karena perhatian kepada pendengar sulit
diberikan karena konsentrasi penyaji pada hafalannya. (c) Penyajian
Spontanitas-bentuk penyajian langsung yang spontan dan informal
tanpa persiapan yang matang dipihak pembicara. Penyajian
mengambang karena kurang persiapan dan kurang terasa implikasi
langsung kepada pendengar. (d) Penyajian menggunakan kartupenyajian di mana isi sajian disesuaikan dengan nalar pendengar
dan tujuan penyajian. Teknik penyajian ini bebas, natural, dipersiapkan
dengan sebaiknya dan terlihat komunikasi dua arah antara penyaji
dengan pendengar.
Presentasi lisan dengan menggunakan kartu merupakan jenis
presentasi lisan yang paling berhasil karena tipe penyajian ini ter-
69
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
3.
Kelemahan umum yang mempengaruhi keberhasilan presentasi lisan
mencakup: riset data dan bahan sajian yang kurang lengkap,
organisasi dan urutan isi penyajian tidak jelas, pemilihan kata,
pengucapan dan intonasi bahasa kurang jelas, penjelasan isi yang
bertele-tele, penyaji kurang mampu meringkas sari presentasi, data
penyajian tidak tepat, penyaji kurang menguasai teknik presentasi
lisan, analisa peserta yang tidak memadai, dan gangguan suara lain
saat penyajian lisan berlangsung.
4.
Terdapat paling sedikit 10 jenis penyaji yang bermasalah dalam
penyajian lisan. Ke 10 jenis meliputi The Pitchman, The Apologizer,
The Antimiker, The Nonwit, The Malvisualizer, The Dull Reader,
The Platituder, The Loner, The Impresser, dan The Funster.
5.
Keberhasilan suatu presentasi dinilai dari ketercapaian tujuan
presentasi. Artinya tingkat pemahaman dan penerimaan pendengar
atas esensi presentasi merupakan kriteria dominan menentukan
keberhasilan suatu presentasi.
72
Modul Diklatpim Tingkat IV
Kunci Jawaban Latihan Bab IV
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Jenis alat bantu yang biasa digunakan dalam penyajian lisan adalah:
a. Charts;
Alat Bantu Penyajian
b. Ilustrasi, diagram,dan peta;
c. Video dan film;
1.
2.
Mengapa alat bantu perlu dalam penyajian lisan?
d. Slides, transparancies;
Alat bantu dalam presentasi lisan sangat diperlukan karena alat bantu
membantu penyaji memperjelas isi suatu penyajian. Selanjutnya tujuan
penggunaan alat bantu adalah untuk menarik perhatian pendengar,
meningkatkan daya tarik pendengar terhadap penyajian, dan
membantu pendengar untuk mengerti hubungan antar topik, fakta
dan objek yang disajikan.
e. Sampel barang atau contoh;
Bagaimana syarat alat bantu penyajian yang benar?
k. Studi kasus (case studies);
Alat bantu yang efektif harus menyajikan data lebih baik dari ucapan.
Setiap alat bantu hanya berisi satu konsep utama saja, dan diharapkan
lebih menggunakan gambar atau grafik dari pada kata-kata. Kalau
alat bantu harus menggunakan kata-kata, maximum penggunaan
teks 6 kata per baris dan 10 baris dalam satu visual dengan
menggunakan frase/kata kunci, bukan kalimat lengkap.
l.
Gunakan warna untuk memperjelas kata inti penyajian baik dalam
transparansi maupun power point. Warna utama untuk kata inti
adalah biru tua, hitam, coklat dan merah tua, sedang untuk warna
pembantu untuk dekorasi adalah hijau, kuning, ungu, dan abu-abu.
Setiap alat bantu berisi sajian fakta yang akurat, benar, dan up-todate dengan ukuran yang sesuai dengan seting ruangan dan jumlah
pendengar. Jumlah alat bantu harus disesuaikan dengan jumlah isi
sajian Anda.
3.
Sebutkan 3 jenis alat bantu penyajian yang Anda ketahui dan jelaskan
fungsinya:
71
f. Replika;
g. Handouts;
h. Manual, pamphlets,dan bulletin;
i.
Cartoons, posters, tanda khusus;
j.
Foto, text book, ilustrasi, Majalah;
Contoh dan cerita
m. Demonstrasi.
Fungsi dari setiap alat bantu ini adalah untuk membantu penyaji
memperjelas substansi sajian melalui fakta, gambar, data dan
informasi, sehingga substansi sajian jelas dimengerti pendengar.
4.
Berapa jumlah alat bantu yang ideal dalam suatu penyajian lisan?
Setiap visual dalam penyajian lisan dapat digunakan untuk setiap 2
menit penyajian dan setiap peserta membutuhkan 20-30 detik untuk
konsentrasi kepada isi setiap visual. Visual harus mendukung isi
penyajian bukan menjadi pusat perhatian. Setiap visual harus
dijelaskan isi dan hubungannya dengan penyajian; jika Anda tidak
menguraikan hubungannya maka penyaji; akan kelihatan sebagai
robot yang hanya mengoperasikan visual semata. Jumlah alat bantu
harus disesuaikan dengan jumlah pointer isi sajian Anda, yang
terpenting harus ada variasi alat bantu dan Anda dapat
menyajikannya pada waktu yang tepat untuk memperjelas maksud
sajian Anda.
Modul Diklatpim Tingkat IV
5.
73
Jelaskan perbedaan mendasar antara alat bantu OHP transparency
dan flipchat. Jelaskan penggunaannya masing-masing.
a. Flipchart yang baik hanya berisi kata kunci atau singkatan. Jumlah
maksimal kata dalam satu chart sekitar 25 kata kunci. Anda
tidak perlu membaca kalimat panjang atau pernyataan panjang
yang terdapat dalam chart karena pendengar juga membacanya.
Anda perlu menguraikan maknanya kepada pendengar. Uraian
Anda harus runtut dan terlihat hubungan kesinambungan antara
satu ide dengan ide lainnya.
b. Transparansi menggunakan kata-kata kunci di dalam transparansi.
Maximum penggunaan teks sebanyak 6 kata per baris dan 10
baris dalam satu visual dengan menggunakan frase/kata kunci,
bukan kalimat lengkap. Untuk memaksimalkan hasil transparansi,
gunakan warna dominan (biru, hitam, merah tua) untuk kata kunci
dan warna lembut (kuning, hijau, biru muda) untuk dekorasi.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Kunci Jawaban Latihan Bab V
Strategi Penyajian Yang Efektif dan Komunikatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip IPO dalam komunikasi
dan presentasi.
Prinsip IPO (Input, Process, Output) dalam komunikasi dan
presentasi komunikatif adalah keterampilan penyaji dalam
mempersiapkan esensi presentasi dan menganalisis kemampuan calon
pendengar (Input), menyajikan esensi presentasi dalam kegiatan
penyajian yang terstruktur (Process), dan mengetahui ragam hasil
penyajian yang akan diperoleh pendengar setelah mengikuti kegiatan
penyajiannya (Output).
2. Sebutkan 7 tahapan persiapan dan pelaksanaan suatu penyajian.
Ketujuh tahapan persiapan dan pelaksanaan suatu penyajian meliputi
tahap:
a) Pengumpulan bahan sajian yang akan digunakan;
b) Penentuan dan pemilihan inti/isi presentasi lisan;
c) Penentuan dan pengembangan alat bantu penyajian;
d) Pengembangan pembukaan penyajian;
e) Pengembangan penutup penyajian;
f) Latihan presentasi lisan/gladiresik;
g) Penyajian lisan langsung.
3. Sewaktu penyajian, uraikan isi penyajian Anda dengan tahapan
focusing, informing dan defocusing. Apa maksud pernyataan ini?
Tahapan Focusing, informing, dan defocusing dalam suatu
penyajian adalah tahapan yang perlu digunakan penyaji dalam
74
Modul Diklatpim Tingkat IV
75
menyampaikan esensi setiap pointer dalam sajiannya. Focusing berarti
memberi tanda kepada pendengar bahwa penyaji akan menyajikan
konsep tertentu. Informing adalah tahap penyampaian esensi sajian.
Defocusing adalah tahap pengulangan dari apa yang baru saja disajikan
sebelum melanjutkannya kepada pointer selanjutnya.
4 Walau Anda telah diperkenalkan moderator, namun sebelum memulai
penyajian, anda diharapkan menyajikan perkenalan diri dan tema
penyajian Anda, Mengapa?
Karena dalam tahapan ini Anda berusaha memotivasi pendengar
terhadap sajian Anda dan Anda menciptakan tingkat kredibilitas Anda
sebagai penyaji. Sajikan hubungan antara topik. Rangkumlah inti
penyajian. Gunakan alat bantu yang telah Anda persiapkan dengan
sebaik-baiknya dan diakhir penyajian ucapkan terimakasih atas
partisipasi pendengar dalam penyajian.
5. Uraikan rincian penggunaan waktu penyajian untuk tahap pembukaan,
tahap penyajian isi dan tahap penutup.
Tahap pembukaan suatu presentasi membutuhkan sekitar 10% dari
alokasi waktu sajian. Jumlah waktu ini sudah termasuk dengan alokasi
waktu yang diberikan kepada moderator dalam perkenalan. Tahap
sajian isi presentasi sekitar 75% -85% dari total waktu penyajian
yang digunakan untuk menyajikan esensi sajian termasuk tanya jawab
dengan peserta. Tahap penutup membutuhkan sekitar 5% alokasi
waktu untuk merangkum esensi sajian dan menyajikan dampak sajian
kepada pendengar.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Kunci Jawaban Latihan Bab VI
Teknik Menjawab Pertanyaan
1. Jelaskan teknik mengatasi pertanyaan pendengar dalam situasi
penyajian lisan.
Teknik mengatasi pertanyaan pendengar adalah mengantisipasi
pertanyaan yang mungkin ditanyakan pendengar saat presentasi lisan
Anda, kemudian pada saat penyajian, setiap pertanyaan yang terlontar
dari pendengar harus Anda simak secara lengkap; Jangan dipotong,
Jika perlu ulangi pertanyaan yang kurang jelas. Perbaiki pertanyaan
panjang atau pertanyaan yang kurang jelas Anda dengar, namun
jangan lupa meminta peersetujuan penanya mengenai inti
pertanyaannya.
2. Apa manfaat pertanyaan dalam suatu presentasi kepada penyaji?
Manfaat pertanyaan dalam suatu presentasi kepada penyaji adalah
untuk mengukur kesuksesan suatu penyajian. Kualitas dan kuantitas
pertanyaan dapat menggambarkan sejauh mana pendengar mengikuti
dan mengerti isi penyajian Anda.
3. Bagaimana cara yang terbaik mendengarkan pertanyaan dalam suatu
penyajian? Bagaimana pula teknik menjawabnya?
Penyaji harus dapat mengontrol pertanyaan dan jawaban yang
diberikan terhadap pertanyaan. Penyaji harus mendengarkan
pertanyaan dengan seksama saat ditanyakan untuk mengetahui isi
dan emosi pertanyaan pertanyaan tersebut. Kalau ada pertanyaan
yang kurang jelas, penyaji dapat mengulangi atau merangkum
pertanyaan, namun harus meminta persetujuan penanya apakah
rangkuman tersebut telah benar.
76
Modul Diklatpim Tingkat IV
77
Dalam memberi jawaban usahakan singkat dan jelas. Jika ada penanya
yang mengotot dan ingin berdebat, tawarkan untuk diskusi setelah
selesai penyajian Anda. Jangan terpancing berdekat atau
terperangkap kepada peertanyaan yang tidak berhubungan dengan
penyajian Anda.
4. Demam panggung sering terjadi dalam suatu penyajian. Mengapa
hal ini terjadi? Bagaimana mengatasinya?
Rasa demam panggung terjadi karena persiapan yang kurang
memadai. Penyaji harus mempersiapkan penyajian dengan baik.
Urutkan organisasi sajian dengan jelas dan terkait antara satu point
dengan point selanjutnya. Latihlah penyajian Anda sebelum penyajian
dilaksanakan.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Kunci Jawaban Latihan Bab VII
Komunikasi Non-Verbal Dalam Penyajian
1. 93% dari kesuksesan penyajian ditentukan oleh komunikasi gerak
(non-verbal communication). Apa maksud pernyataan ini?
Kesuksesan penyajian merupakan gabungan dari kemampuan bahasa
verbal penyaji (7%). Vocal dan laval pengucapan penyaji (38%), dan
ekspressi serta gerak tubuh penyaji (55%), Jadi (93% kesuksesan
presentasi lisan bukan ditentukan oleh kemampuan bahasa verbal yang
digunakan penyaji, tetapi oleh komunikasi gerak (non-verbal
elements) yang terjadi selama penyajian.
2. Tuliskan definisi Anda tentang bahasa gerak (non-verbal
communication).
Komunikasi non-verbal atau bahasa gerak adalah semua gerakan
bermakna komunikator dan atau komunikan yang digunakan sebagai
bagian dari proses komunikasi dengan menggunakan kode bahasa
isyarat, gerak diluar bahasa lisan dan tulisan.
3. Sebutkan 2 atau 3 jenis gerak tubuh yang biasa terdapat dalam
presentasi lisan. Apa makna setiap gerakan tersebut?
Rejection Gestures – Gerakan-gerakan ini menunjukkan bahwa
pendengar menolak atau tidak menyetujui apa yang Anda sajikan.
Cooperation Gestures – Gerakan ini menunjukkan bahwa orang
tersebut tertarik atau menyenangi apa yang Anda sajikan.
Interuption Gestures – Gerakan ini menunjukkan bahwa orang
tersebut ingin menginterupsi karena mau bertanya, meluruskan sesuatu
hal, tidak setuju dengan uraian Anda, atau menolak apa yang Anda
sajikan.
78
79
Modul Diklatpim Tingkat IV
Confidence Gestures - Gerakan ini bermakna keyakinan akan sajian
Anda. Dia berada dipihak pembicara dan mungkin mau memberi
kontribusi untuk penambahan penjelasan atas uraian Anda.
Frustration Gestures - Gerakan ini menunjukkan tingkat frustasi
pendengar kepada penyaji, mungkin karena apa yang disajikan
bertentangan dengan yang dia ketahui, kurang akurat, dan tidak dapat
menerima isi sajian penyaji.
Nervous Gestures - Gerakan ini menunjukkan rasa grogi, mungkin
karena merasa rendah diri, kurang menguasai permasalahan, dan
berada ditempat dan posisi yang tidak/kurang sesuai.
Boredom Gestures - Gerakan ini menunjukkan tingkat kobosanan
pendengar akan isi sajian. Hal yang didengar tidak menarik, tidak ada
hal baru, telah menguasai isi sajian penyaji dan menganggap sia-sia
berada ditempat tersebut, Pemborosan waktu.
4. Uraikan gerak tubuh penyaji yang disarankan dalam presentasi lisan.
Gerak tubuh penyaji yang baik dalam presentasi lisan adalah gerakan
normal, natural dan jangan mengulangi gerak yang sama berkali-kali.
Gunakanlah gerak tubuh yang natural, jangan dibuat-buat dan jangan
meniru gaya orang lain karena ini dapat berdampak fatal terhadap
penyajian Anda.
Selamat mencoba !!!
80
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif
Download