Fisiologi - WordPress.com

advertisement
Fisiologi
Hepar dan Siklus
Enterohepatika
HEPAR
Merupakan kelenjar yg terbesar dalam tubuh
Berat : + 1,5 kg
Letak : dlm rongga perut, kanan atas, dibawah
diafragma
 Lapisan yang meliputi hepar :
- Permukaan luar diliputi tunika serosa tdd
jaringan ikat longgar dan mesotelium, kecuali
pada pars affixa
- Dibawahnya tdp kapsul jar ikat :
Kapsula dari GILSSON



Fungsi hepar

Fungsi eksokrin
memproduksi empedu yg dikeluarkan
kedlm duodenum ( 0,5-1 lt/hari )
Empedu tdd:
◦ Bile acid, lecithin, urea, bile pigmen
(bilirubin), neutrl Fat, air, cholesterol,
bile salt
o
Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat.
Bergantung kepada kebutuhan tubuh, ketiganya dapat
saling dibentuk.
o
Untuk tempat penyimpanan berbagai zat seperti
mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun
yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya :
pestisida DDT).
o Untuk
detoksifikasi dimana hati
melakukan inaktivasi hormon dan
detoksifikasi toksin dan obat.
o Untuk fagositosis mikroorganisme,
eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau
rusak.
o Untuk sekresi, dimana hati memproduksi
empedu yang berperan dalam emulsifikasi
dan absorbsi lemak
Metabolisme Bilirubin
Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk
jingga ikterus yang merupakan bentuk
akhir dari pemecahan katabolisme heme
melalui proses reaksi oksidasi-reduksi
Metabolisme
 bilirubin meliputi pembentukan bilirubin,
transportasi bilirubin, asupan bilirubin,
konjugasi bilirubin, dan ekskresi bilirubin


Heme  biliverdin
(enzim heme
oksigenase)
Biliverdin larut air
direduksi  bilirubin
oleh enzim biliverdin
reduktaseBilirubin
bersifat lipofilik dan
terikat dengan
hidrogen serta pada
pH normal bersifat
tidak larut.
Bilirubin +albumin(nontoksik)
serum  ke sel hepar
ditranfer melalui sel membran
yang berikatan dengan ligandin
(protein Y), mungkin juga
dengan protein ikatan
sitotoksik lainnya.
Berkurangnya kapasitas
pengambilan hepatik bilirubin
tak terkonjugasi berpengaruh
terhadap pembentukan
ikterus fisiologis.

Bilirubin nonkonjugasi
bilirubin konjugasi (larut
dalam air di retikulum
endoplasma dengan
bantuan enzim uridine
diphosphate glucoronosyl
transferase (UDPG-T).) 
Bilirubin ke dalam
kanalikulus empedu.
(Sedangkan satu molekul
bilirubin yang tak
terkonjugasi akan kembali
ke retikulum endoplasmik
untuk rekonjugasi
berikutnya)

bilirubin kandung
empedu, saluran
cerna feces.

usus halus 
dikonversikan 
tidak terkonjugasi
oleh enzim betaglukoronidase
Resorbsi bilirubin
dari saluran cerna
ke hati untuk
dikonjugasi disebut
sirkulasi enterohepatik.
Ekskresi empedu
•
•
•
•
•
Fungsi empedu
Kandungan empedu
Sirkulasi enterohepatik
cara kerja empedu
Faktor pemicu sekresi
empedu (kimiawi,
hormon, saraf)
Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia
==>
fisiologis
atau
patologis
.Risiko
hiperbilirubinemia meningkat pada bayi yang mendapat ASI, bayi kurang
bulan, dan bayi yang mendekati cukup bulan.
Neonatal hiperbilirubinemia terjadi :
1. peningkatan produksi atau penurunan clearance bilirubin dan lebih sering
terjadi pada bayi imatur.
2. Hiperbilirubinemia yang signifikan dalam 36 jam pertama biasanya
disebabkan karena peningkatan produksi bilirubin (terutama karena
hemolisis), karena pada periode ini hepatic clearance jarang memproduksi
bilirubin lebih dari 10 mg/dL.
3.Peningkatan penghancuran hemoglobin 1% akan meningkatkan kadar
bilirubin 4 kali lipat.
 Pada
hiperbilirubinemia fisiologis bayi baru
lahir,
1. peningkatan bilirubin tidak terkonjugasi >2
mg/dl pada minggu pertama kehidupan.
2.Kadar bilirubin tidak terkonjugasi itu biasanya
meningkat menjadi 6 sampai 8 mg/dl pada
umur 3 hari dan akan mengalami penurunan.
3. Pada bayi kurang bulan, kadar bilirubin tidak
terkonjugasi akan meningkat menjadi 10
sampai 12 mg/dl pada umur 5 hari.
 Dikatakan
hiperbilirubinemia patologis
apabila terjadi saat 24 jam setelah bayi
lahir, peningkatan kadar bilirubin serum
>0,5 mg/dl setiap jam, ikterus bertahan
setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau
14 hari pada bayi kurang bulan, dan adanya
penyakit lain yang mendasari (muntah,
letargi, penurunan berat badan yang
berlebihan, apnu, asupan kurang).
7/21/2017
Download