Zoologi Invertebrata SAYED MAULANA 0806103010051 CIRI CIRI UMUM KINGDOM ANIMAL Eukariot, Multiseluler Tidak memiliki dinding sel dan klorofil Heterotrof Dapat bergerak untuk memperoleh makanan dan mempertahankan hidupnya SIMETRI TUBUH A Terdiri dari tiga B C LAPISAN LEMBAGA Diploblastik Memiliki dua lapisan lembaga / tubuh yaitu: 1. Lapisan luar Ektoderm. 2. Lapisan dalam Endoderm. Triploblastik Memiliki tiga lapisan lembaga / tubuh yaitu: 1. Lapisan luar Ektoderm 2. Lapisan tengah Mesoderm 3. Lapisan dalam Endoderm RONGGA TUBUH Tidak memiliki rongga tubuh (Planaria) A RONGGA TUBUH Memiliki rongga tubuh semu/palsu (Nemathelminthes) P RONGGA TUBUH Memiliki rongga tubuh (Annelida) S Klasifikasi Kingdom Animal Filum invertebrata (tidak memiliki ruasruas tulang belakang) Filum vertebrata (memiliki ruas-ruas tulang belakang) 1. Protozoa Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/ alga) A. Avertebrata Tidak bertulang belakang B. Vertebrata Bertulang belakang a. Porifera Hewan berpori b. Coelenterata Hewan berongga c. Platyhelminthes Cacing pipih 2. Metazoa d. Nemathelminthes Cacing gilig Hewan bersel banyak e. Annellida Cacing gelang f. Mollusca Hewan lunak g. Arthropoda Hewan kaki beruas2 h. Echinodermata Hewan berkulit duri 1. Pisces Ikan 2. Amphibi Hidup di 2 alam 3. Reptil Hewan melata 4. Aves Burung 5. Mamalia Hewan menyusui Invertebrata terdiri dari 8 filum: Porifera (Hewan berpori) Coelenterata (Hewan berongga) Platyhelminthes (Cacing pipih) Nemathelminthes (Cacing gilig) Annelida ( Cacing gelang ) Mollusca ( Hewan lunak ) Arthropoda ( hewan kaki berbuku-buku ) Echinodermata ( Hewan berkulit duri ) (Hewan berpori) Ciri-ciri filum porifera Tubuh umumnya asimetri (tidak beraturan) , beberapa simetri radial Bentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tabung Tubuhnya berpori/ memiliki lubang-lubang kecil Belum memiliki jaringan dan organ shg disebut parazoa Hidup secara heterotrof (makan bakteri dan plankton) Habitat umumnya di laut beberapa spesies hidup di air tawar. Reproduksi secara sexual maupun asexsual Klasifikasi porifera berdasarkan bahan penyusun rangka Kelas Hexactinellida (tubuh memiliki spikula yang tersusun dari silika mirip bintang 6 lengan) Kelas Demospongiae (tubuh tersusun dari serabut spongin) Kelas Calcarea (tubuh tersusun dari calsium carbonat ) Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air Tipe askonoid (pori/ostium berhubungan langsung ke spongeosol. Sikonoid (pori / ostium dihubungkan dengan saluran bercabang dengan spongeosol) Leukonoid (pori / ostium banyak serta bercabang cabang membentuk rongga – rongga kecil. TIPE SALURAN AIR PADA PORIFERA Terdiri dari tiga tipe (Askon, sikon, leukon) Bagian – bagian tubuh porifera (Hewan berongga) Ciri – ciri Filum Coelenterata Memiliki rongga tubuh sbg alat pencernaan Memiliki sel penyengat (cnidoblas / nematokis) Simetri radial Bentuk polip (tabung) dan medusa(lonceng / payung) Merupakan hewan diploblastik Reproduksi secara sexual dan asexual. Pencernaan secara ekstraseluler dan intraseluler. HEWAN COELENTERATA POTONGAN MELINTANG COELENTERATA Klasifikasi Coelenterata Dibagi menjadi 3 kelas: Hydrozoa Ex: Hydra, Obelia Scyphozoa Ex: Aurelia aurita (ubur-ubur) Anthozoa Ex: Metridium sp. (mawar laut), Fungia sp., Oculina, Meandrina, Epiactis A. Hydra Hydra SIklus reproduksi Obelia B. Scyphozoa Bentuk polip dan medusa A B SIKLUS HIDUP Coelenterata (Cacing pipih) FILUM PLATYHELMINTHES Lapisan tubuh Triploblastik. Ukuran tubuh mikroskopis hingga 20 m. Tubuh simetri bilateral, pipih Tidak memiliki rongga tubuh (acoelomata). Pencernaan terdiri dari : mulut, faring, usus (tanpa memiliki anus). Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan ekskresi,hermaprodit. Habitat : air tawar, laut, tempat lembab, dalam tubuh hewan lain (parasit) Klasifikasi Turbellaria (berambut getar) Ex: Planaria Trematoda (cacing hisap) Ex: Fasciola hepatica (cacing hati) Cestoda (cacing pita) Ex: Taenia saginata, Taenia solium A. Turbellaria (cacing berambut getar) Planaria silia pada permukaan tubuh digunakan untuk bergerak. B. Trematoda CACING HATI alat isap digunakan untuk menempel dan menghisap makanan pada inangnya Bagian – bagian tubuh Cacing hati LARVA CACING HATI (kista) Larva cacing hati C. CACING PITA Struktur cacing pita bentuk seperti pita tubuh terdiri dari bagian skoleks, leher, dan proglotit. BAGIAN KEPALA CACING PITA scolex Suckers/pengisap Rostelum/pengait Taenia saginata Daur hidup cacig pita (Cacing gilig) Ascaris lumbricoides (cacing perut) (Cacing gelang) Klasifikasi Polychaeta (rambut banyak) Ex: Nereis, Arenicola, cacing wawo, cacing palolo Oligochaeta (rambut sedikit) Ex: Lumbricus teretris (cacing tanah), Tubifeks (cacing darah) Hirudinae Ex: Hirudo medicinalis (lintah), Haemodipsa zeylanica (pacet) LINTAH (Hirudo medicinalis) CACING TANAH BAGIAN BAGIAN TUBUH CACING TANAH Terdiri dari tiga bagian yaitu: mulut klitelum anus (Hewan bertubuh lunak) Gastropoda (kaki perut) Struktur Gastropoda Chepalophoda (kaki di kepala) Pelecypoda (kaki pipih) Trydacna Amphineura Cryptochiton sp atau kiton Scaphopoda (Hewan kaki beruas-ruas) Ciri-ciri (1) Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin. Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradaptasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh. Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. Ciri-ciri (2) Sistem saraf berupa tanggal tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera. Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi. Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh) Klasifikasi Kelas Crustacea (golongan udang). Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba). Kelas Myriapoda (golongan luwing). Kelas Insecta (serangga) Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (1) Perbandingan ciri dari kelas Arthropoda (2) 1. Crustacea (udang) Peran: sbg plankton Lobster 2. Arachnida (laba-laba) Klasifikasi: 1. Scorpionida 2. Arachnoidea 3. Acarina a. Scorpionida (kalajengking) contohnya: - Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng (Buthus) Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri. b. Arachnoidea (laba-laba) Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan) Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara) Laba-laba penjerat (di Malaysia) Laba-laba pemburu (di Meksiko) Laba-laba srigala Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa Tarantula (Rhechostica hentz) c. Acarina Caplak kudis (Sacroptes scabiei) Caplak unggas (Dermanyssus) Caplak sapi (Boophilus annulatus) Tungau (Dermacentor sp.) Peran Arachnida: Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya: a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda. c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing. 3. Myriapoda Klasifikasi: a. Chilopoda (kaki 1 psg tiap ruas) b. Diplopoda (kaki 2 psg tiap ruas) 4. Insecta (serangga) Hemimetabola 1. 2. 3. Telur Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya Holometabola Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Peran menguntungkan: Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera). Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori). Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan. Peran merugikan: Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras. Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap. (Hewan kulit berduri) Sistem Tubuh Echinodermata: Sistem Reproduksi: Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem Pernafasan: Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf 1. Asteroidea (Bintang laut) 2. Echinoidea (Landak laut) 3. Ophiuroidea (Bintang ular) 4. Crinoidea (Lilia laut) 5. Holothuroidea (Mentimun laut) Daftar Istilah: Abdomen : bagian perut Antena : sungut Apterygota : serangga tak bersayap Decapoda : hewan berkaki sepuluh Imago : bentuk serangga dewasa Kokon : selaput pelindung pupa dari insecta Nimfa : serangga muda yang bentuknya sama dengan bentuk dewasanya tetapi sebagian organ tubuhnya belum berkembang dengan baik. Daftar Istilah: Oselus : mata tunggal Ovipositor : tempat untuk menyimpan telur, terletak pada ujung terakhir perut belakang betina. Statocyst : alat keseimbangan pada udang Esofagus : kerongkongan Posterior : bagian ujung belakang dari tubuh Eksdisis : pergantian kulit Autotomi : pemutusan sebagian anggota tubuh Daftar Istilah: Karapaks : penutup cephalopoda dan cirsipedia Cephalothorax : bagian kepala menyatu dengan bagian dada Parthenogenesis : terbentuknya individu baru tanpa melalui pembuahan gamet jantan dan gamet betina Amubalakral : kaki pembuluh pada hewan Echinodermata Ampula : gelembung otot pada hewan Echinodermata Daftar Istilah: Sistem ambulakral : sistem saluran alir pada hewan echinodermata yang berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Tentakel : lengan hewan tingkat rendah yang panjang Pericardial : ruangan tempat jantung Madreprodit : lubang yang dilengkapi dengan sejenis saringan tempat keluar masuknya air laut, pada Echinodermata