KEWARGANEGARAAN Modul ke: WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI Fakultas FASILKOM Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Nurohma, S.IP, M.Si Pendahuluan Abstract : • Menjelaskan Pengertian , kedudukan, fungsi, arah dan tujuan Wawasan nusantara, unsur-unsur dan faktorfaktor yang mempengaruhi wawasan nusantara, dan penerapan wawasan nusantara beserta tantangannya di era globalisasi saat ini. Kompetensi : • Mahasiswa mampu memahami Pengertian , kedudukan, fungsi, arah dan tujuan Wawasan nusantara, unsurunsur dan faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara, dan penerapan wawasan nusantara beserta tantangannya di era globalisasi saat ini. Pengertian Wawasan Nusantara KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI Pengertian Wawasan Nusantara • Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti memandang, meninjau, atau melihat, atau cara melihat. sedangkan istilah nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, serta diantara benua Asia dan benua Australia. • Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau citacita nasionalnya. Pengertian Wawasan Nusantara • Sedangkan wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. • Selain itu, ada beberapa pengertian wawasan nusantara, diantaranya berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN disebutkan: • Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Kedudukan, Fungsi, Arah, & Tujuan Wawasan Nusantara KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Maka, Wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut : • Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil. • UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional. • Wanus sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional. • Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konseptual. Fungsi & Tujuan Wawasan Nusantara Fungsi : • Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan : • Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Arah Pandangan Wawasan Nusantara Ada 2 arah pandangan dari wawasan nusatara yakni : Arah Pandang ke Dalam • Tujuannya adalah menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. • Arah pandang ke dalam maksudnya bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan. Arah Pandangan Wawasan Nusantara Arah Pandang ke Luar • Tujuannya adalah untuk menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negeri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta kerjasama dan sikap saling menghormati. • Maksud dari arah pandang ke luar adalah dalam kehidupan internasional, bangsa Indonesia harus bisa mengamankan kepentingan nasionalnya dalam segenap aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA Unsur-Unsur Dasar Wanus Pokok-pokok pikiran yang penting mengenai Wawasan Nusantara, dapat dikategorisasikan dalam 3 (tiga) unsur penting yaitu Unsur Wadah, Unsur Isi dan Tata Laku : • Wadah, Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen yaitu: • Wujud wilayah • Tata Inti Organisasi • Tata Kelengkapan Organisasi • Isi Wanus, meliputi cita-cita bangsa (pembukaan UUD 1945) dan asas manunggal yang terpadu yakni satu kesatuan daratan, perairan dan dirgantara, dan satu kesatuan politik, ekonomi, sosbud, hankam, kebijakan nasional/ pembangunan nasional. • Tata laku Wanus mencakup segi batiniah (mental) dan lahiriah (seiya sekata seperbuatan) Faktor-Faktor Yg Mempengaruhi Wanus Nusantara KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA Faktor yg Mempengaruhi Wanus Ada sejumlah faktor yg mempengaruhi konsepsi & perkembangan pelaksanaan wawasan nusantara di Indonesia, yaitu : Asas Kepulauan (Archipelagic Principle) Asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah. Kepulauan Indonesia Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia. sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai, yaitu ‘Hindia Timur’, ‘Insulinde’ oleh Multatuli, ‘nusantara’. ‘indonesia’ dan ‘Hindia Belanda’ (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda. Faktor2 yg Mempengaruhi Wanus Konsepsi tentang Wilayah Indonesia Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal konsepsi mengenai pemilikan & penggunaan wilayah laut sbb : – Res Nullius, (laut itu tidak ada yang memilikinya). – Res Cimmunis, (laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing Negara) – Mare Liberum, (wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa) – Mare Clausum (the right and dominion of the sea), bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yg dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil) – Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yg menjadikan dasar konvensi PBB tentang hukum laut. Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki Teritorial, Perairan Pedalaman, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landasan Kontinental Faktor2 yg Mempengaruhi Wanus Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah : • 1. Persediaan ikan yang semakin terbatas • 2. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia • 3. ZEE memiliki kekuatan hokum internasional Kemudian berhasil diperjuangkan dalam Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982 menerima “The United Nation Convention on the Law of the sea” (UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia (UU no.5/1983 & UU no.17/1985) Faktor2 yg Mempengaruhi Wanus Karakteristik Wilayah Nusantara Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut : Utara : 60 08’ LU ; Selatan : 110 15’ LS ; Barat : 940 45’ BT ; Timur : 1410 05’ BT. Jarak utara selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak barat timur sekitar 5.110 km. bila diproyeksikan pada peta benua Eropa, maka jarak barat timur tersebut sama dengan jarak antara London dengan Ankara, Turki. Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak tsb sama dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat. • Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2, yang terdiri atas daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan 127.166.163 km2. luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan Negara-negara Asia Tenggara merupakan yang terluas. Penerapan Wawasan Nusantara & Tantangannya KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA Penerapan Wawasan Nusantara Sampai dengan saat ini, problematika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak akan pernah berhenti dan malah semakin rumit dan kompleks. • Penetrasi Globalisasi yang syarat dengan nilai-nilai yang kadang bertentangan dengan kepribadian dan Jati diri Bangsa. Dalam keadaan demikian dikhawatirkan terjadilah erosi kebangsaan yaitu melunturnya semangat kebangsaan, rasa kebangsaan dan Jiwa Kebangsaan, sehingga pola pikir, sikap dan perilaku Warga Negara tidak lagi mengutamakan kepentingan bersama namun lebih mengedepankan kepentingan golongan bahkan kepentingan Individu. • Praktek penyelenggaraan pemerintahan, misalnya munculnya kebijakan otonomi daerah disinyalir oleh banyak kalangan semakin meningkatkan semangat kedaerahan. Penerapan Wawasan Nusantara • Di tingkat nasional, kita juga melihat terdapat praktek penyelenggaraan Negara yang mengalami kemunduran, misalnya dengan dicabutnya ketetapan MPR No. II/MPR/1989, tentang GBHN terutama pada Sub Ayat E tentang Wawasan Nusantara. Telah menjadi penanda buruk bahwa usaha untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di segala Bidang Kehidupan Nasional tidak lagi menjadi rambu-rambu penuntun dalam melangsungan kehidupan Bangsa dan Negara demi mencapai cita-cita dan tujuan Nasional sebagai mana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. • Dengan dinamika globalisasi yang semakin menggerus sendisendi kehidupan nasional, maka wawasan Nusantara justru perlu menjadi acuan pokok dalam memperkecil penetrasi global dan semakin memperkokoh kehidupan Bangsa Indonesia. Penerapan Wawasan Nusantara • Hal itu tercermin dalam dua substansi yang penting bahwa penerapan wawasan nusantara merupakan bentuk pancaran dari falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar negara sekaligus sumber dari segala sumber hukum dan pembangunan nasional sebagai bagian dari perwujudan tujuan nasional bangsa Indonesia yakni Indonesia, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. • Beberapa manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara, yakni; Diterimanya konsepsi Nusantara diforum internasional, Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, pembangunan ngr di berbagai bidang misalnya proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi, dsb. Tantangan Wanus dlm Globalisasi • Dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasional Sikap dan perilaku Bangsa berbeda-beda. Hal tersebut terjadi karena wawasan nasional setiap bangsa tidak sama. Wawasan Nasional suatu Bangsa ditentukan oleh berbagai faktor seperti kesejahteraan, kondisi dan konstelasi geografis, serta kondisi sosial budayanya. Oleh karena itu, wawasan nasional Indonesia, seperti halnya wawasan nasional bangsa atau Negara lain akan bersifat khas. • Enam konsepsi yg menjadi elemen wawasan nasional Indonesia ialah persatuan & kesatuan, Bhineka Tunggal Ika, Kebangsaan, Negara kebangsaan, Negara Kepulauan & Geopolitik, pada dasarnya dpt dipandang dari 2 dimensi pemikiran, yaitu dimensi kewilayahan dgn segenap isi di dalamnya, atau yg disebut realita & dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara atau yg disebut sbg fenomena kehidupan. Terima Kasih Nurohma, S.IP, M.Si