BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang

advertisement
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu
perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem
manajemen organisasi yang kompak, rapi dan saling mendukung akan
menghasilkan kesatuan aktivitas tenaga kerja dan proses produksi sebagai syarat
utama keberhasilan suatu perusahaan.
V.1. Bentuk Perusahaan
Pabrik Dimetil Eter yang akan didirikan, direncanakan mempunyai :
Bentuk
: Perseroan terbatas (PT)
Lapangan Usaha
: Industri Dimetil Eter
Lokasi Perusahaan
: Bontang, Kalimantan Timur
Alasan memilih bentuk perusahaan Perseroan Terbatas menurut Djoko
(2003) didasarkan atas beberapa faktor, antara lain:
1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar modal
atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang
berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan.
2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, artinya kelancaran
produksi hanya akan ditangani oleh direksi beserta karyawan sehingga
gangguan dari luar dapat dibatasi.
3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak
terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta
stafnya, dan karyawan perusahaan.
4. Efisiensi dari manajemen
Pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan
komisaris dan direktur utama yang berpengalaman.
5. Lapangan usaha lebih luas
BAB V Manajemen Perusahaan
67
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari
masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas
usahanya.
6. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan
adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
V.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan
komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik
antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik menurut Djoko
(2003) perlu diperhatikan beberapa azas sebagai pedoman, antara lain:
a. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas.
b. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam
organisasi.
c. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi.
d. Adanya kesatuan arah (unity of direction).
e. Adanya kesatuan perintah ( unity of command ).
f. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab.
g. Adanya pembagian tugas (distribution of work).
h. Adanya koordinasi.
i. Struktur organisasi disusun sederhana.
j. Pola dasar organisasi harus relatif permanen.
k. Adanya jaminan jabatan (unity of tenure).
l. Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan
jasanya.
m. Penempatan orang harus sesuai keahliannya.
BAB V Manajemen Perusahaan
68
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
Berpedoman pada asas-asas tersebut maka dipilih organisasi kerja line
and staff. Djoko (2003) menyatakan bahwa pada sistem ini garis wewenang lebih
sederhana, praktis dan tegas. Seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab
pada seorang atasan saja.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi
line and staff ini, yaitu:
1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas
pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staf, yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya, berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit
operasional.
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam pelaksanaan tugas
sehari-harinya diwakili oleh dewan komisaris, sementara itu tugas untuk
menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh seorang direktur utama yang dibantu
oleh direktur produksi dan direktur keuangan umum. Direktur produksi
membawahi bidang produksi, litbang, dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan
umum membawahi bidang umum, keuangan, dan pemasaran. Kedua direktur ini
membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab terhadap bagian
dalam perusahaan. Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi
dan masing-masing seksi akan membawahi para karyawan perusahaan pada
masing-masing bidang. Karyawan perusahaan dibagi dalam beberapa kelompok
yang dipimpin oleh seorang kepala regu, dimana setiap kepala regu akan
bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing seksi. Struktur organisasi
pabrik dimetil eter disajikan pada Gambar V.1. (Gunawan, 2003)
BAB V Manajemen Perusahaan
69
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
PRODUKSI
Kabag
Produksi
DIREKTUR
KEUANGAN DAN UMUM
Kabag
LITBANG
Kabag
Teknik
Kabag
Keuangan
Kabag
Umum
Kabag
Pemasaran
Gambar V.1. Sturktur Organisasi
V.3.
Tugas dan Wewenang
5.3.1
Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk
kepentingan pendirian dan berjalannya operasi suatu perusahaan. Para pemegang
saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang
mempunyai bentuk Perseroan Terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Para pemegang saham pada RUPS menurut Gunawan (2003) memiliki
wewenang sebagai berikut :
a. Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris
b. Mengangkat dan memberhentikan direktur
c. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan
BAB V Manajemen Perusahaan
70
Kasi
Penjualan &
Pembelian
Kasi
Pemasaran
Kasi
Humas
Kasi
Personalia
Kasi
Keuangan
Kasi
Administrasi
Keuangan
Kasi Utilitas
Kasi
Pemeliharaan
Kasi Safety &
Lingkungan
Staff LITBANG
Kasi
Laboratorium
Kasi
pengendalian
Kasi
Proses
KARYAWAN
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
5.3.2
Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik
saham, sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham.
Dewan komisaris memiliki wewenang sebagai berikut :
a. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target
perusahaan, alokasi sumber-sumber dana, dan pengarahan pemasaran
b. Mengawasi tugas-tugas direksi
c. Membantu direksi dalam melaksanakan tugas-tugas penting
5.3.3. Direktur Utama
Djoko (2003) menyatakan bahwa direktur utama merupakan pimpinan
tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju
mundurnya perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan
komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan
perusahaan. Direktur utama membawahi direktur produksi serta direktur keuangan
dan umum.
Tugas direktur utama adalah :
a. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan
pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada
pemegang saham.
b. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan
konsumen.
c. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan
rapat pemegang saham.
d. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi)
dan bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum).
Tugas direktur produksi adalah :
a. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi,
teknik, dan rekayasa produksi.
BAB V Manajemen Perusahaan
71
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
b. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas dari direktur keuangan dan umum adalah :
a. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran,
keuangan, dan pelayanan umum.
b. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
5.3.4 Kepala Bagian
Tugas dari kepala bagian menurut Djoko (2003) adalah mengkoordinir,
mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya
sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian
dapat bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada
direktur utama.
Kepala bagian terdiri dari:
1. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam
bidang mutu dan kelancaran produksi. Kepala bagian produksi membawahi
seksi proses, seksi pengendalian, dan seksi laboratorium.
Tugas seksi proses adalah :
a. Mengawasi jalannya proses produksi
b. Menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang
tidak diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian adalah menangani hal-hal yang dapat
mengancam keselamatan pekerja dan mengurangi potensi bahaya yang ada.
Tugas seksi laboratorium adalah :
a.
Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
b.
Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
c.
Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
BAB V Manajemen Perusahaan
72
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
2. Kepala Bagian Litbang
Tugas dan wewenangnya kepala bagian litbang menurut Djoko (2003)
adalah :
a.
Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang penelitian
dan pengembangan
b.
Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap mutu produk
c.
Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi
Kepala bagian litbang membawahi seksi litbang.
Tugas seksi litbang adalah :
a. Memperbaiki mutu produksi
b. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi
c. Meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai bidang
3. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik adalah :
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan
dan utilitas
b. Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya
Kepala bagian teknik membawahi seksi pemeliharaan, utilitas,
keselamatan kerja, dan penanggulangan kebakaran.
Tugas seksi pemeliharaan adalah :
a. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
b. Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Tugas seksi utilitas adalah :
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan
proses, air, steam, dan tenaga listrik.
Tugas seksi keselamatan kerja adalah :
a. Mengatur, menyediakan, dan mengawasi hal-hal yang berhubungan
dengan keselamatan kerja
b. Melindungi pabrik dari bahaya kebakaran
BAB V Manajemen Perusahaan
73
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
5.3.5 Kepala Seksi
Kepala Seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya
sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing
agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses
produksi. Setiap Kepala Seksi bertanggung jawab kepada kepala bagian
masing-masing sesuai dengan seksinya.
V.4. Pembagian Jam Kerja
Pabrik dimetil eter ini direncakan beroperasi 330 hari dalam satu tahun
dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari
libur digunakan untuk perawatan, perbaikan, dan shutdown. Sedangkan
pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu
Karyawan Shift dan Non Shift.
5.4.1. Karyawan Non Shift
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses
produksi secara langsung. Golongan karyawan harian adalah direktur,
kepala bagian, kepala seksi serta karyawan yang berada di kantor.
Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan
pembagian kerja sebagai berikut :
Jam kerja :
Hari Senin - Jumat
: Pukul 07.00 – 17.00
Jam Istirahat :
Hari Senin - Kamis
: Pukul 12.00 - 13.00
Hari Jumat
: Pukul 11.00 - 13.00
5.4.2. Karyawan Shift
Karyawan Shift adalah karyawan yang secara langsung menangani
proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang
mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi.
Golongan karyawan Shift ini adalah operator produksi, sebagian dari bagian
utilitas, pemeliharaan, laboratorium, dan bagian - bagian yang harus selalu
BAB V Manajemen Perusahaan
74
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik. Para karyawan
Shift akan bekerja secara bergantian selama 24 jam sebagai berikut :
Shift Pagi
: Pukul 07.00 - 15.00
Shift Sore
: Pukul 15.00 - 23.00
Shift Malam
: Pukul 23.00 - 07.00
Karyawan Shift ini dibagi menjadi 4 regu (A / B / C / D) dimana tiga regu
bekerja dan satu regu istirahat serta dikenakan secara bergantian. Untuk hari
libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, regu yang bertugas tetap
harus masuk.Jadwal pembagian kerja masing-masing kelompok ditampilkan
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel V.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift
Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pagi
A
A
D
D
C
C
B
B
A
A
Sore
B
B
A
A
D
D
C
C
B
B
Malam
C
C
B
B
A
A
D
D
C
C
Off
D
D
C
C
B
B
A
A
D
D
Tabel V.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift (Lanjutan)
Tanggal
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Pagi
D
D
C
C
B
B
A
A
D
D
Sore
A
A
D
D
C
C
B
B
A
A
Malam
B
B
A
A
D
D
C
C
B
B
Off
C
C
B
B
A
A
D
D
C
C
Tabel V.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift (Lanjutan)
Tanggal
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Pagi
C
C
B
B
A
A
D
D
C
C
Sore
D
D
C
C
B
B
A
A
D
D
Malam
A
A
D
D
C
C
B
B
A
A
Off
B
B
A
A
D
D
C
C
B
B
BAB V Manajemen Perusahaan
75
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
Jadwal untuk tanggal selanjutnya mengikuti urutan yang sudah ada dimana
shift yang off akan masuk pagi, shift pagi akan masuk sore, dan shift sore akan
masuk malam, demikian seterusnya.
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor
kedisiplinan para karyawan dan akan secara langsung mempengaruhi kelangsungan
dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh karyawan perusahaan
dikenakan absensi. Disamping itu masalah absensi digunakan oleh pimpinan
perusahaan sebagai salah satu dasar dalam mengembangkan karier para karyawan
di dalam perusahaan (Zamani, 1998).
V.5.
Status Karyawan dan Sistem Upah
Pada pabrik ini sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung pada status,
kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Menurut status karyawan dapat
dibagi menjadi tiga golongan Karyawan Tetap, Harian dan Borongan.
5.5.1. Karyawan Tetap
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan
(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian,
dan masa kerjanya.
5.5.2. Karyawan Harian
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi
dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
5.5.3. Karyawan Borongan
Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan
ini menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan.
V.6.
Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji
5.6.1. Penggolongan Jabatan
1. Direktur Utama
: Magister Ekonomi/ Teknik/Hukum
2. Direktur Produksi
: Sarjana Teknik Kimia
3. Direktur Administrasi dan Keuangan
: Sarjana Ekonomi/Akuntansi
BAB V Manajemen Perusahaan
76
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
4. Direktur Umum dan Pemasaran
: Sarjana Hukum/Ekonomi
5. Kepala Bagian Produksi
: Sarjana Teknik Kimia
6. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan: Sarjana Ekonomi/Akuntansi
7. Kepala Bagian Umum dan Pemasaran
: Sarjana Teknik Kimia/ Industri/
Ekonomi
8. Kepala Seksi
: Sarjana\
9. Operator
: D3 Teknik Kimia/D3 Teknik Mesin
/SMA/Sederajat
10. Sekretaris
: Sarjana/ Akademi Sekretaris
11. Dokter
: Sarjana Kedokteran
12. Lain-lain
: SLTA/Sederajat
5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji
Jumlah karyawan harus ditentukan secara tepat sehingga semua pekerjaan
yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Jumlah karyawan sesuai
jabatannya tercantum dalam Tabel V.2.
Tabel V.2. Jumlah Karyawan Non-Shift Menurut Jabatan
No.
Jabatan
Jumlah
1
Direktur Utama
1
2
Direktur Produksi dan Teknik
1
3
Direktur Keuangan dan Umum
1
4
Kepala Bagian Produksi
1
5
Kepala Bagian Litbang
1
6
Kepala Bagian Teknik
1
7
Kepala Bagian Keuangan
1
8
Kepala Bagian Umum
1
BAB V Manajemen Perusahaan
77
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
9
Kepala Bagian Pemasaran
1
10
Kepala Seksi Proses
1
11
Kepala Seksi Pengendalian
1
12
Kepala Seksi Laboratorium
1
13
Kepala Seksi Litbang
1
14
Kepala Seksi Pemeliharaan
1
15
Kepala Seksi Utilitas
1
16
Kepala Seksi Keamanan dan K3
1
17
Kepala Seksi Keuangan
1
18
Kepala Seksi Pembelian dan Penjualan
1
19
Kepala Seksi Administrasi
1
20
Kepala Seksi Personalia
1
21
Kepala Seksi Humas
1
22
Kepala Seksi Pemasaran
1
23
Karyawan Pemasaran
4
24
Karyawan Pembelian
4
25
Karyawan Keuangan
4
26
Karyawan Personalia
4
27
Dokter
2
28
Perawat
2
29
Sopir
3
Total
45
BAB V Manajemen Perusahaan
78
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
Tabel V.3. Jumlah Karyawan Shift Menurut Jabatan
No.
Jabatan
Jumlah
1
Karyawan Proses
8
2
Karyawan Pengendalian
8
3
Karyawan Laboratorium
8
4
Karyawan Pemeliharaan
8
5
Karyawan Utilitas
20
6
Karyawan Keamanan
8
Total
76
Tabel V.4 Perincian golongan dan gaji karyawan
Gol. Jabatan
Gaji/ Bulan
Kualifikasi
I
Direktur Utama
Rp. 50.000.000,00
S2 pengalaman 10 tahun
II
Direktur
Rp. 30.000.000,00
S1 pengalaman 10 tahun
III
Kepala Bagian
Rp. 11.500.000.00
S1/ D3 pengalaman
IV
Kepala Seksi
Rp. 7.000.000,00
S1/ D3 pengalaman
V
Sekretaris
Rp. 5.000.000,00
S1/ D3 pengalaman
V
Karyawan Biasa
Rp. 2.700.000,00 Rp. 7.000.000,00
SLTA/ D1/ D3/S1
V.7. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja
dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dan penghasilan
yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan
yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari
tua dan meninggal dunia.
Ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja meliputi (UU RI No.3,
1992) :
BAB V Manajemen Perusahaan
79
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol
dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
1. Jaminan Kecelakaan Kerja

Biaya pengangkutan.

Biaya pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan.

Biaya rehabilitasi.

Santunan berupa uang yang meliputi : santunan sementara tidak mampu
bekerja, santunan cacat sebagian atau selama-lamanya, santunan cacat total
untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental dan santunan kematian.
2. Jaminan Kematian

Biaya pemakaman.

Santunan berupa uang.
3. Jaminan Hari Tua
Jaminan hari tua dibayarkan secara sekaligus atau berkala, atau sebagian dan
berkala kepada tenaga kerja karena :

Telah mencapai usia 55 (lima puluh lima tahun), atau

Cacat total tetap setelah ditetapkan dokter.
Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, Jaminan Hari Tua dibayarkan kepada
janda atau duda atau anak yatim piatu.
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Rawat jalan tingkat pertama.

Rawat jalan tingkat lanjutan.

Rawat inap.

Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan.

Penunjang diagnostik.

Pelayanan khusus.

Pelayanan gawat darurat.
BAB V Manajemen Perusahaan
80
Download