14 BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PASAR MODAL DI AMERIKA SERIKAT 2.1 PENGERTIAN DAN SEJARAH PASAR MODAL AMERIKA SERIKAT Secara sederhana Pasar Modal dapat didefinisikan sebagai pasar yang memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh perusahaan swasta37. Dengan demikian, pasar modal berarti suatu pasar di mana dana-dana jangka panjang baik utang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana-dan jangka panjang yang merupakan utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya berbentuk saham38. Melalui pasar modal, sektor usaha mendapatkan sumber pembiayaan yang likuid dan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikannya melalui berbagai instrument yang ditawarkan. Sejarah pasar modal berjalan dengan aktivitas ekonomi negara-negara maju sejak abad pertengahan. Tata aturan dalam beraktivitas di pasar modal berkembang sejalan dengan pergerakan ekspansi kolonialisme ekonomi bangsa-bangsa Eropa di Asia, Amerika Tengah, dan Selatan. Pada masa itu aktivitas perekonomian dititikberatkan pada sektor pertanian dan perkebunan. Aktivitas perekonomian demikian terus membesar, karena keuntungan yang diraih juga luar biasa besar. Negara-negara Eropa seperti Belanda, Inggris, Spanyyol, Portugis, Perancis kian maju berkat eksploitasi hasil pertanian dan perkebunan terutama rempah-rempah di negeri jajahannya. Akibatnya, terjadi peningkatan intensitas permintaan akan produk pertanian dan perkebunan yang berimbas pada pembengkakan modal dan biaya pengiriman. Pembesaran skala usaha-usaha pertanian dan perkebunan tentunya mengakibatkan 37 Nasarudin, op.cit., hal.13 38 Yayasan Mitra Dana. Penuntun Pelaku Pasar Modal Indonesia. Jakarta : 1991, hal 33. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 15 meningkatnya keperluan dana, maka mulailah diperkenalkan suatu modus penghimpunan dana dari masyarakat Eropa. Modus itu terus berkembang yang kemudian menjadi cikal bakal pasar modal. Seiring dengan populernya pasar modal, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar modal memerlukan suatu aturan main agar proses bertransaksi dapat menjadi tertib, adil, tidak menimbulkan kekacauan dan merugikan salah satu pihak39. Sejarah pasar modal di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1700, dimana kegiatan pasar modal sudah dilakukan di New York secara informal. Lokasinya ditepi jalan yang memiliki dinding tinggi untuk penghalang kalau ada serbuan kaum Indian. Nama jalan itu sekarang terkenal di seluruh dunia dengan nama Wall Street. Pada tahun 1792, 24 pialang saham di New York dan pedagang-pedagang saham menandatangani Buttonwood Tree Agreement, dalam perjanjian diadakan pemisahan antar dealers barang-barang komoditi dan dealers surat-surat berharga. Bahkan akhirnya pada bulan Maret tahun 1792 para dealers melakukan suatu pertemuan rahasia di Hotel Corri’s untuk mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya dari Button Wood Tree Agreement, dan secara resmi dibentuk lembaga bursa di New York Stock Exchange (NYSE)40. Pada tahun 1817 asosiasi pialang tersebut secara demokratis atas prakarsa sendiri menyiapkan pembentukan New York Stock and Exchange Board, yang merupakan cikal bakal otoritas pasar modal yang saat ini terkenal dengan nama Securities and Exchange Commission (SEC).41 Periode tahun 1817 sampai perang sipil (civil war) merupakan periode dimana perdagangan di Stock Exchange meningkat secara terus menerus. The Mohawk and Hudson Rail Road merupakan perusahaan yang pertama kali mencatatkan sahamnya di bursa. Perdagangan terhadap saham perusahaan ini dimulai pada bulan Agustus tahun 1830 dan akhirnya diikuti oleh perusahaanperusahaan lain yang mencatatkan sahamnya pula.42 39 Nasarudin. Op.cit. hal 54 40 www.nyse./About/History.com, diakses pada 10 Oktober 2008 41 Nasarudin, op.cit, hal. 54 42 George L. Leffler, Loring C. Farwel, Stock Exchange (Third Edition: New York, 1963), hal.82 Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 16 Di permulaan tahun 1850 terjadi perkembangan yang menarik di pasar modal. Pada waktu itu uang yang beredar sangat banyak yang diakibatkan oleh meningkatnya kesejahteraan di California. Suatu laporan menunjukan bahwa 12 bulan sebelum Juni 1853 merupakan suatu masa dimana kemakmuran begitu cepat terjadi dan nampaknya tidak akan pernah terjadi lagi. Akan tetapi tiba-tiba gambaran tersebut menjadi gelap, hal ini dimulai ketika London mulai menjual surat berharga di Amerika Serikat. Pasar modal mengalami bearish. Kejadian ini terjadi pada tahun 1853. Dan Wall Street dikatakan sebagai kota wabah dan suram dimana para brokers dan dealers berganti keluar masuk seperti hantu. Pada tahun 1863 terjadi perubahan nama New York Stock Exchange and Board menjadi New York Stock Exchange. Selama periode tahun 1860 sampai dengan tahun 1900 terdapat beberapa orang yang akhirnya dikenal dalam sejarah pasar modal sebagai “The Greatest Manipulator”. Mereka antara lain Daniel Drew, Commodore Van der Bilt dan Jim Fisk. Pada masa 1900 pasar modal lebih berkembang pesat di Amerika Serikat. Di mana pun di berbagai negara pesatnya sektor riil dan keuangan akan memacu perkembangan industri pasar modal. Perkembangn ini memunculkan kebutuhan akan perlunya peraturan perundang-undangan dan regulator untuk menjaga kegiatan pasar modal dari kejahatan dan perbuatan yang merugikan para pihak. Sebagai contoh, pasar modal di Amerika Serikat begitu berkembang. Saat ini Amerika Serikat mempunyai 2 pasar modal nasional, yaitu New York Stock Exchange (NYSE) dan American Stock Exchange (ASE), 7 pasar modal regional, yaitu Boston Stock Exchange, The Chicago Board, Options Exchange, the Cincinnati Stock Exchange, the Inter-Mountain Exchange, The Midwest Stock Exchange, the Pacific Stock Exchange dan Philadelphia Stock Exchange dan 1 Over-The-Counter yang terkenal dengan NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 17 Quotiation).43NASDAQ diperuntukan bagi perusahaan kecil yang tidak bias mencapai kualifikasi untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal nasional (NYSE dan ASE) untuk menawarkan sahamnya. NYSE dan ASE lebih banyak memperdagangkan efek, sementara bursa-bursa regional memfokuskan pada perdagangan option.44 Mengenai pengaturan-pengaturan pasar modal di Amerika Serikat pada awalnya berbeda-beda tidak nasional, dimulai oleh peraturan-peraturan tingkat negara bagian. Yang pertama sekali mempunyai peraturan yang demikian adalah negara bagian Kansas, dengan Undang-Undang tahun 1911, yang merupakan pioner terhadap pengaturan tentang Licencing System yang komprehensif, yang antara lain mensyaratkan suatu registrasi terhadap securities dan securities salesman. Pelanggaran terhadap kewajiban registrasi tersebut dianggap sebagai suatu perbuatan kriminal. Dan kemudian sejak saat itu pula mulai populer istilah “Undang-Undang Langit Biru” (Blue Sky Law), suatu istilah yang ditujukan terhadap Undang-Undang Pasar Modal yang dikeluarkan oleh negara bagian di Amerika Serikat. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi pihak investor dari saham-saham di perusahaan tidak benar.45 Selanjutnya mengikuti Undang-Undang di negara-negara bagian, maka tanggal 2 Juli 1934, Congress Federal di Amerika Serikat membentuk suatu badan nasional yang mengurus pasar modal, yang sangat disegani, yang disebut dengan Securities Exchange Commission (SEC) melalui UndangUndang yang dikenal dengan The Securities Exchange Act tahun 1934. Pada tahun 1929 Wall Street mengalami keruntuhan Keruntuhan ini merupakan salah satu peristiwa kehancuran bursa yang paling besar dalam sejarah Amerika. Peristiwa kehancuran bursa tersebut juga dikenal dalam beberapa tahapan yang dikenal dengan julukan Black Thursday (Kamis Hitam) yang merupakan awal terjadinya keruntuhan pada bursa dan Black Tuesday 43 Thomas Lee Hazen, The Law of Securities Regulation, 3rd Edition, West Publishing Co., St. Paul Minnesota, USA, 1996, h.2, sebagaimana dikutip oleh M.Irsan Nasaruddin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal, op.cit., hlm. 57. 44 Ibid 45 Munir fuady, Pasar Modal Modern,(Bandung: PT. CITRA ADITYA BAKTI 1996), hal.16 Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 18 (Selasa Hitam) yaitu saat kehancuran terjadi yang membuat panik hingga lima hari setelahnya. Pada saat terjadinya kehancuran tersebut, kota New York sedang bertumbuh menjadi ibukota finansial yang utama dan metropolis. New York Stock Exchange (NYSE) ketika itu merupakan bursa efek yang terbesar di dunia.46 Kegembiraan luar biasa dan keuntungan besar dari pasar yang bergairah (bullish) berakhir seketika pada hari Kamis tanggal 24 Oktober 1929 yang dikenal dengan Black Thursday, sewaktu harga-harga saham di NYSE berjatuhan semuanya pada hari itu dan berlangsung terus selama sebulan mencapai nilai terendah yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Terjadi kepanikan dimana semua orang menjual saham yang dimilikinya. Setelah keruntuhan tersebut, Dow Jones Industrial Average (DJIA) pulih lebih awal pada tahun 1930, lalu jatuh kembali mencapai titik terendah pada tahun 1932. Para penjual "short" ini dipersalahkan atas Runtuhnya Wall Street 1929. Peraturan yang mengatur penjualan short ini mulai diimplementasikan pada tahun 1929 dan tahun 1940. Presiden Herbert Hoover menyalahkan para penjual "short" dan juga J. Edgar Hoover menyatakan bahwa ia akan melakukan penyelidikan terhadap penjual "short" atas peran mereka dalam memperpanjang depresi. Peraturan yang diberlakukan pada tahun 1940 melarang reksadana untuk melakukan penjualan "short" (undang-undang ini diperbarui pada tahun 1997). Beberapa contoh khusus dari kegiatan penjualan "short" secara massal adalah selama masa "gelembung ekonomi" (economic bubble), seperti pada masa gelembung dot-com (dot-com bubble) , dimana pada periode tersebut penjual "short" berharap akan terjadinya koreksi pasar. Pengumuman Food and Drug Administration (FDA) atas persetujuannya terhadap suatu obat seringkali menyebabkan pasar bereaksi secara tidak masuk akal; penjual "short" menggunakan kesempatan ini. Berita-berita negatif seperti adanya gugatan terhadap suatu perusahaan juga akan merangsang para pedagang profesional untuk melakukan penjualan saham secara "short". Hingga akhir tahun 1954, pasar bursa tidak pernah kembali seperti pada saat sebelum tahun 1929.47 46 <http://www.cfo.com/printable/article.cfm/9059304/c_9064230?f=options> disunting dari <http://id.wikipedia.org/wiki/Runtuhnya_Wall_Street_1929> diakses pada 10 Oktober 2008. 47 DJIA 1929 to Present (Yahoo! Finance) disunting dari <http://id.wikipedia.org/wiki/Runtuhnya_Wall_Street_1929> diakses pada 1 Mei 2008. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 19 Tujuan utama dari pembentukan SEC ini adalah untuk mengatur bursa efek dan mencegah penyalahgunaan oleh perseroan sehubungan dengan penawaran saham dan penjualan efek serta pelaporan keuangan perseroan. SEC diberikan kewenangan untuk mengizinkan dan mengatur perdagangan efek. 2.2 The “Securities Exchange Commission” Sebagai Regulator Pasar Modal Amerika Serikat The Securities Exchange Commission atau biasa disebut SEC adalah suatu badan independen dari pemerintah Amerika Serikat yang memiliki tanggung jawab utama untuk mengawasi pelaksanaan dari peraturan-peraturan dibidang perdagangan efek dan mengatur pasar perdagangan pada bursa efek.48 SEC didirikan pada tahun 1934 berdasarkan pasal 4 dari Securities Exchange Act of 1934 (kini dikodifikasi dalam Title 15 of the United States Code § 78d) dan secara umumnya merujuk pada Undang-undang (UU) tahun 1934.49 Sebagai tambahan dari UU tahun 1934 yang menjadi dasar pembentukannya, pembentukan SEC juga sebagai pelaksanaan dari Securities Act of 1933, Trust Indenture Act of 1939, Investment Company Act of 1940, Investment Advisers Act of 1940, Sarbanes-Oxley Act of 2002 dan ataupun aturan-aturan lainnya untuk membantu pemerintah Amerika Serikat dalam membuat peraturan tentang pasar modal. Tujuan utama dari pembentukan SEC ini adalah untuk mengatur bursa efek dan mencegah penyalahgunaan oleh perseroan sehubungan dengan penawaran saham dan penjualan efek serta pelaporan keuangan perseroan. SEC diberikan kewenangan untuk mengizinkan dan mengatur perdagangan efek. Saat ini SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan 6 peraturan hukum yang utama dalam industri perdagangan efek yaitu :50 1. Securities Of 1933 2. Securities Exchange of 1934 48 “Securities Exchange Commission”, <http://id.wikipedia.org/wiki/Securities_and_Exchange_Commission>, diakses pada 8 April 2008. 49 “Securities Echange Commission”, op.cit. 50 Ibid. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 20 3. Trust Indenture of 1939 4. Investment Company of 1940 5. Investment Advisers of 1940 6. Sarbanes-Oxley of 2002. Kewenangan yang diberikan oleh Kongres Amerika Serikat kepada SEC mengizinkan SEC untuk melaksanakan penerapan hukum sipil terhadap perorangan ataupun perusahaan yang antara lain melakukan kejahatan akuntansi, memberikan informasi yang tidak benar, terlibat dalam insider trading ataupun pelanggaran lainnya terhadap undang-undang pasar modal (securities law).51 Guna melaksanakan mandat yang diberikan maka SEC menetapkan suatu aturan yang mewajibkan perusahaan publik untuk menyerahkan laporan keuangan secara berkala setiap kwartal dan juga laporan tahunan. Sebagai bagian dari kewajiban laporan tahunan maka pimpinan puncak dari perusahaan harus menyediakan pula ringkasan berupa analisa dan diskusi manajemen yang menggambarkan tentang kinerja perseroan ditahun yang lampau dan bagaimana cara perseroan dalam menghadapinya. Manajemen biasanya juga menggambarkan target kedepan perseroan dan proyek-proyek baru perseroan kedepannya. Dalam upaya untuk meningkatkan lingkup pelayanan bagi para investor maka SEC membuat suatu database yang dapat diakses secara online yang diberi nama EDGAR (The Electronic Data Gathering, Analysis, and Retrieval system) dimana para investor dapat mengakses semua informasi yang dimiliki oleh SEC.52 Laporan kwartal dan tahunan dari perusahaan publik adalah merupakan hal yang sangat penting bagi para investor dalam mengambil suatu keputusan investasinya dalam pasar modal. Tidak seperti dalam perbankan, investasi pada pasar modal tidaklah dijamin oleh lembaga Federal yang bernama Federal Deposit Insurance Corporation5354 . 51 Ibid. 52 Ibid. 53 Lembaga semacam ini di Indonesia disebut Lembaga Penjamin Simpanan (Indonesia Deposit Insurance Corporation). Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 21 Potensi untuk memperoleh imbal hasil besar haruslah disesuaikan dengan risiko yang dihadapi investor. Kewajiban untuk keterbukaan keuangan dan informasi penting tentang perusahaan penerbit saham dan sekuriti dapat memberikan suatu informasi yang serupa baik kepada investor perorangan maupun kepada investor perseroan tentang keadaan suatu perusahaan publik sehingga dengan demikian meningkatkan keamanan publik disamping mengurangi Insider Trading dan penipuan. Dan semua laporan ini dapat diakses melalui sistim EDGAR system. Dengan kantor pusatnya di Washington DC, SEC terdiri dari 5 orang Komisaris yang ditunjuk oleh Presiden Amerika berdasarkan pertimbangan dan nasehat dari Senat dan masing-masing untuk masa jabatan selama 5 tahun. Pengangkatan mereka dilakukan secara berurutan setiap tahunnya sehingga dengan demikian masa jabatan salah satu Komisaris akan berakhir pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Untuk menjaga agar SEC tetap bersifat non-partisan maka tidak boleh lebih dari 3 komisaris yang berasal dari partai yang sama. Presiden juga menunjuk salah seorang dari komisaris tersebut sebagai ketua yang merupakan jabatan puncak pada SEC. 55 Pada SEC, terdapat 4 divisi , 18 kantor dan kurang lebih 3.100 staf, dan disamping kantor pusatnya di Washington DC , SEC memiliki pula 11 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh wilayah Amerika Serikat.56 Komisaris dibantu oleh staf ahli yang termasuk didalamnya akuntan, insinyur, penguji, pengacara, dan analis pasar. Para profesional tersebut ditugaskan kedalam berbagai macam divisi dan jabatan. Empat Divisi utama pada SEC adalah:57 1. Divisi keuangan perusahaan adalah merupakan divisi yang mengawasi keterbukaan perusahaan publik seperti halnya dengan pendaftaran transaksi, penggabungan usaha. Divisi ini bertanggung jawab atas 54 “Securities Exchange Commission”, op.cit. 55 Ibid 56 Ibid. 57 Policing The Secuities Market: An Overview Of The SEC.Investopedia, Investopedia Inc., 21 Oct, 2005. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 22 pengelolaan EDGAR. Divisi ini juga memiliki tanggung jawab umum yang meliputi: membantu komisi untuk menetapkan dan meminta kepatuhan terhadap standar pelaporan keterbukaan keuangan dan ekonomi dari wakil atas permohonan dan mengurus syarat keterbukaan yang utama dari Securities Act of 1933, The Securities Exchange Act of 1934, dan The Trust Indenture Act of 1939.58 2. Divisi regulasi pasar bertanggung jawab untuk mengawasi organisasi regulator mandiri (Self-Regulatory Organization) seperti New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers (NASD) dan Municipal Securities Rulemaking Board (MSRB) serta seluruh perusahaan pialang dan bank investasi. Divisi ini juga mengajukan usulan-usulan perubahan peraturan dan operasi pengawasan dari industri. Dalam praktiknya SEC mendelegasikan banyak sekali kewenangannya dalam hal penerapan hukum dan pembuat aturan kepada NYSE dan NASD. Dalam kenyataannya pula semua perusahaan perdagangan efek yang belum diatur oleh organisasi regulator mandiri lainnya haruslah menjadi anggota NASD. Pedagang efek individual harus mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh NASD untuk menjadi "Proxy Solicitation”. 3. Divisi manajemen investasi bertugas mengawasi perusahaan manajemen investasi yang biasanya menerbitkan reksadana serta penasehat profesional mereka. Divisi ini melaksanakan ketentuan dalah hukum sekuritas federal (federal security law) khususnya Undang-Undang Perseroan tahun 1940 dan Undang-undang Penasehat Investasi tahun 1940. 4. Divisi penegakan hukum ini bekerja sama dengan 3 (tiga) divisi lainnya serta komisi lainnya untuk melakukan investigasi atas pelanggaran terhadap securities law serta peraturan-peraturan terkait lainnya serta melakukan tindakan hukum sebagaimana yang diamanatkan oleh undangundang terhadap pelaku pelanggaran tersebut. SEC umumnya melakukan investigasi secara tertutup. Staf SEC dapat saja meminta dokumen secara sukarela serta pernyataan-pernyataan pimpinan 58 K.Fred Skousen, op.cit, page. 14. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 23 perusahan, ataupun dapat meminta surat perintah penyelidikan dari SEC dimana berdasarkan surat perintah tersebut maka staf SEC dapat melakukan upaya paksa guna meminta dokumen-dokumen serta pernyataan saksi-saksi. SEC dapat mengajukan tuntutan yang disebut "law suit" pada Pengadilan Distrik di Amerika Serikat ataupun proses administratif dihadapan hakim peradilan administratif (Administrative Law Judge-ALJ). SEC tidak memiliki kewenangan dalam hal pidana namun dapat menyerahkan dugaan atas perbuatan pidana yang terjadi kepada negara dan jaksa penuntut federal. Beberapa fungsi dari kantor utama yang berada dibawah komisi yaitu beberapa kantor cabang dan regional sebagai perwakilan administrasi dan pelaksanaan dari perundang-undangan pasar modal federal. Kantor-kantor berfungsi sebagai mata dan telinga dari komisi dan memiliki kekuatan yang dipertimbangkan untuk memulai investigasi terhadap kemungkinan kejahatan dari hukum pasar modal, ketika bekerja dalam hubugannya dengan divisi, dewan umum dan kepala akuntan. Laporan Hukum pasar modal federal memberikan beberapa fungsi yang spesifik kepada kantor regional yaitu:59 a) Menginvestigasi transaksi pada efek; b) Memeriksa anggota dari bursa, broker, agen, penasihat investasi, dan perusahaan investasi; c) Menghukum tindakan-tindakan yang Injunctive atau keputusan yang memutuskan hak; memberikan bantuan pada jaksa-jaksa Amerika Serikat dalam kasus-kasus kriminal; d) Ikut serta dalam kasus-kasus yang termasuk dalam bab 9 dan 11 pada aturan kepailitan di daerah-daerah geografis yang telah ditentukan; e) Membuat fasilitas komisi lebih siap sedia untuk masyarakat umum dari wilayah tersebut. 59 Ibid. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 24 Posisi Akuntan yang paling berkuasa di Amerika Serikat yaitu kepala akuntan dari SEC. Kantor kepala akuntan tersebut bertanggung jawab kepada komisi untuk semua perhitungan akuntasi dan audit yang terjadi pada administrasi hukum pasar modal.60 Kantor penasehat umum merupakan kepala kantor hukum dari komisi ini. Kantor ini berperan sebagai titik penting untuk semua yang kewenangan untuk naik banding dan litigasi lain yang diajukan oleh komisi. Tugas dari kantor ini yaitu mewakili komisi didalam proses yang berhubungan dengan pengadilan; menangani berbagai divisi mengenai urusan hukum; menyediakan naseha dan bantuan hukum kepada komisi, baik di divisinya dan kantor-kantornya berdasarkan interpretasi Undang-Undang, pembuat aturan, hal legislatif dan masalah-masalah hukum lainnya.61 Disamping bekerja sama dengan organisasi regulator independen (SRO) seperti NYSE dan NASD maka SEC pun bekerja sama pula dengan badan federal lainnya, regulator efek negara, serta dengan badan penegak hukum lainnya:62 1) Pada tahun 1988 dibentuk suatu kelompok kerja dinamakan Working Group on Financial Markets (kelompok kerja pada pasar keuangan) . Kelompok kerja ini diketuai oleh Sekretaris Keuangan Amerika Serikat (Secretary of the Treasury) dan termasuk pula didalamnya adalah Ketua SEC, Ketua Federal Reserve dan Ketua Commodity Futures Trading Commission (badan pengawas bursa berjangka komoditi Amerika Serikat). Sasaran dari pembentukan kelompok kerja ini adalah guna meningkatkan integritas, efisiensi, ketertiban dan daya saing 60 Ibid. 61 Ibid. 62 “RegulatoryStructure”,<http://www.sia.com/capitol_hill/html/securities_regulation.htm >,Sebagaimana dikutip dari <http://id.wikipedia.org/wiki/Securities_and_Exchange_Commission>,Diakses pada 8 April 2008. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 25 dari pasar keuangan disamping itu pula guna memelihara kepercayaan investor.63 2) Securities Act of 1933 awalnya dikeluarkan oleh Federal Trade Commission (FTC). Securities Exchange Act of 1934 mengalihkan tanggung jawab ini dari FTC kepada SEC. Misi utama dari FTC adalah untuk mempromosikan perlindungan konsumen dan untuk membasmi praktik bisnis anti-persaingan usaha. FTC mengatur tentang praktik bisnis umum dimana SEC memusatkan perhatiannya pada pasar modal. 3) Municipal Securities Rulemaking Board (MSRB) didirikan pada tahun 1975 oleh Kongres Amerika untuk mengembangkan aturan-aturan bagi perusahaan yang terlibat dalam penjaminan efek dan perdagangan efek. MSRB dipantau oleh SEC, namun MSRB tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penerapan hukum atas aturan yang dibuatnya. 2.3 Tindak Pidana di Pasar Modal Amerika Serikat Pada dasarnya tindak pidana pasar modal di Amerika Serikat dengan tindak pidana pasar modal yang ada pada seluruh negara tidak berbeda. Pada pasar modal terdapat beberapa tindak pidana yang mungkin sudah kita dengar sebelumnya seperti margin trading, cornering the market, painting the tape, insider trading atau perdagangan orang dalam, maupun false rumor or information atau informasi palsu. Kesemua itu dapat digolongkan dalam manipulasi pasar atau penipuan. Bedanya tindakan antara penipuan dan manipulasi pasar terletak pada akibat dari perbuatan tersebut. Jika manipulasi pasar yang dilakukan sudah jelas bahwa pasar akan termanipulasi sehingga akibatnya antara lain bahwa 63 “U.S Treasury”, <http://www.ustreas.gov/offices/domestic_finances/financial_markets/fin-market-policy/>, sebagaimana dikutip dari dikutip dari <http://id.wikipedia.org/wiki/Securities_and_Exchange_Commission>,Diakses pada 8 April 2008. Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 26 harga saham menjadi semu. Sementar itu, jika tindakan penipuan yang dilakukan, maka dengan informasi atau keadaan yang tidak sebenarnya tersebut jelas akan ada pihak yang dirugikan, tanpa mesti mempunyai akibat kepada pasar yang termanipulasi.64 Tindak pidana dan aktivitas di pasar modal telah semakin kompleks yang antara lain berdampak pada semakin canggihnya teknik yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam melakukan tindak pidana di pasar modal. Tindak pidana dibidang pasar modal mempunyai karakteristik yang khas, yaitu antara lain adalah “barang” yang menjadi objek dari tindak pidana adalah informasi, selain itu pelaku tindak pidana tersebut bukanlah mengandalkan kemampuan fisik seperti halnya pencurian atau perampokan mobil, akan tetapi lebih mengandalkan pada kemampuan untuk membaca situasi pasar serta memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Tiga bentuk tindak pidana yang terkenal di masyarakat luas dan Amerika Serikat khususnya adalah: 1. Insider Trading (Perdagangan Orang Dalam) Insider Trading merupakan suatu transaksi perdagangan saham yang sangat ditakuti terjadi di pasar modal, walaupun begitu Insider Trading ini sangat sukar dibuktikan. Di dalam kamus Black’s Law Dictionary (West Publishing, Co1979. Fifth Edition) didefinisikan mengenai Insider Trading yaitu: “Buying and selling of corporate share by officer, director and stock holder who own more than 10% of stock of corporation listed on national exchange” Dalam Black’s Law Dictionary juga diberikan definisi mengenai Insider, yaitu “With respect to federal regulation of purchase and sale of securities, refers to anyone who has a knowledge of fact not available to the general public.” Definisi ini menurut peraturan atau hukum Amerika Serikat, bertalian dengan transaksi jual beli surat-surat berharga yang ditujukan pada siapa-siapa saja yang mempunyai pengetahuan tentang data yang 64 Munir, op.cit, hal. 148 Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 27 tersedia bagi masyarakat umum. Pengetahuan tentang data yang dimaksud dapat meliputi informasi tentang keadaan keuangan suatu perusahaan (company’s financial situation) yang diperoleh terlebih dahulu sebelum masyarakat umum memperolehnya. Istilah inside information itu sendiri berasal dari suatu teori keuangan yaitu Efficiency Market Theory (EMT). Teori ini mengatakan, bahwa suatu market dapat dikatakan sebagai market yang efisien jika semua informasi yang relevan sudah tercermin di dalam harga saham, dan informasi ini tidak dapat digunakan untuk meraih tingkat penghasilan yang melebihi tingkat penghasilan rata-rata.65 Secara limitatif yang dimaksud dengan insider (orang dalam) dari suatu perusahaan adalah para pegawai, direksi, dan para pemegang saham yang memiliki lebih dari 10% (sepuluh persen) saham yang tercatat di bursa. Insider trading ini pada awalnya dilakukan di Amerika Serikat dan merupakan penyebutan yang diberikan didalam pasar modal Amerika Serikat terhadap suatu transaksi yang dilakukan dengan penggunaan informasi yang konfidensial dan rahasia oleh pejabat-pejabat perusahaan yang karena jabatannya dapat mencari keuntungan, sebab informasi tersebut tidak diberikan pada masyarakat umum. Secara teknis pelaku perdagangan orang dalam (insider trading) dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pihak yang mengemban kepercayaan langsung maupun tidak langsung dari emiten atau perusahaan publik atau disebut juga sebagai pihak yang berada dalam fiduciary position, dan pihak yang menerima informasi orang dalam dari pihak pertama (fiduciary position) atau dikenal dengan Tippees.66 Manager-manager perusahaan, direktur atau pejabat-pejabat lain dalam perusahaan tersebut mempunyai informasi atau pengetahuan mengenai perusahaan dan berdasarkan informasi tersebut mereka membeli atau menjual saham perusahaan yang dimilikinya untuk mendapatkan 65 http://en.wikipedia.org/wiki/Insider_trading diakses pada 14 Oktober 2008 66 Nasarudin, op.cit, hal 268 Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 28 keuntungan pribadi. Pejabat-pejabat yang lain tersebut itu adalah pengacara, akuntan, supervisor, serta ahli-ahli pengetahuan yang karena pekerjaannya mendapatkan informasi mengenai perusahaan tersebut. Mereka merupakan pihak yang termasuk golongan pertama. Menurut Marzuki Isman, Insider Trading merupakan suatu praktek kotor yang dilakukan dalam perusahaan, emiten, para pialang dan orangorang dalam lingkungan pasar modal, kecurangan yang dilakukan pada umumnya adalah memanfaatkan data rahasia suatu perusahaan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan orang lain atau kepentingan perusahaan yang menyuruhnya dan praktek Insider Trading umumnya dilakukan oleh suatu kelompok yang mempunyai jaringan kerja yang luas.67 Dari pengertian Insider Trading tersebut diatas, maka secara yuridis, diketemukan beberapa elemen dari suatu pranata hukum insider trading, yaitu sebagai berikut:68 1. adanya perdagangan efek. 2. dilakukan oleh orang dalam perusahaan 3. adanya inside information 4. inside information tersebut belum terbuka untuk umum 5. perdagangan dimotivisir oleh adanya inside information tersebut 6. tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Di dalam pasar modal praktek insider trading ini dilarang dilakukan karena beberapa hal yaitu:69 1) Praktek insider trading ini tidak fair. Hal ini dapat diketahuin bahwa harga pihak yang mempunyai informasi saja yang dapat mengambil keuntungan. Sedangkan pihak yangtidak mempunyai informasi merasa dirugikan. 67 Marzuki Usman, Joko Kusnadi. Menjaring Laba Di Bursa Saham. Cet 1 (Jakarta:1989), hal 90 68 Munir, op.cit, hal 167 69 Ibid, hal.168 Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 29 2) Terbukti bahwa hanya pihak yang mempunyai informasi saja yang dapat mengambil keuntungan diatas rata-rata yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang tidak memiliki informasi. 3) Insider trading akan menghambat efisiensi secara tidak langsung karena akan terjadi kecurangan dari public terhadap kewajaran pasar modal. 4) Praktek Insider trading ini jika dilakukan dalam volume yang besar akan mengakibatkan hancurnya suatu pasar modal. Insider trading dapat dikatakan sebagai salah satu kejahatan dalam pasar modal yang paling besar dampak negatifnya akan tetapi paling sedikit dalam pembuktiannya. Karena itu di Amerika Serikat SEC telah berulang kali menyatakan dengan tegas bahwa terhadap insider trading ini merupakan top priority enforcement target. Peraturan yang menyangkut Insider Trading terdapat didalam Securities Act tahun 1934 section 10 (b)-5. SEC juga menjatuhkan tindakan disiplin bagi broker yang bersangkutan, karena dianggap telah melakukan tindakan insider trading berbentuk penipuan (fraud or deceit) terhadap pihak pembeli saham yang bersangkutan. Bahkan bukan hanya seorang Tippees yang dapat dikenakan hukuman, biasanya atasan dari Tippees tersebut juga dimintakan tanggung jawabnya berdasarkan teori “Tanggung Jawab Pengganti” (Vicarious Liability). 2. Margin Trading Di dalam dunia pasar modal juga dikenal komoditi perdagangan saham yang dinamakan Margin Trading. Menurut The Grolier International Dictionary margin itu berarti, an amount in monet, or represented by securities, deposited by costumer with broker as a provision again cost and transaction made on account. Di dalam Black’s Law Dictionary margin adalah: “ a Sum of money, or it’s equivalent, place in the hard of a stock broker by the principle or person on whose account a Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 30 purchase or sale is to be made, as a security to the former against losses to which he maybe exposed by subsequent fluctuation in the market value of the stock. By The costumer when he uses his broker credit to buy a security.” Sedang margin mempunyai arti “the Purchase of a stock commodity with payment in part in cash (called the margin) and in part by loan, ussualy the loan is made by the brokers fective the purchase.” Dengan transaksi margin trading ini maka seorang investor dapat melakukan transaksi saham untuk membeli suatu saham dan pembelian harga saham itu dapat dilakukan atau dibayar dengan uang pinjaman yang dijamin dengan efek tersebut. Margin Trading merupakan suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan efek kepada nasabahnya berupa fasilitas pinjaman dana, sehingga nasabah hanya perlu membayar sejumlah prosentase tertentu dari harga efek yang dibeli. Nasabah diwajibkan membayar bunga kepada perusahaan efek atas dana pinjaman tersebut.70 Dalam Margin Trading ini dikenal beberapa pihak yang dapat memberikan pinjaman atau jaminan atas transaksi yang dilakukan oleh investor : 1) Pinjaman yang dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini bank 2) Pinjaman yang diberikan oleh perusahaan efek atau perusahaan dimana investor melakukan pinjaman saham Di beberapa pasar modal investor yang ingin membeli saham dapat meminjam dana dari perusahaan efek tempat dimana ia melakukan pemesanan untuk membeli saham. Untuk maksud pembelian saham tersebut investor yang merupakan nasabah dari perusahaan tersebut wajib membayar uang muka dalam jumlah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Besarnya uang muka ini berbeda-beda di tiap bursa berkisar antara 40% hingga 80%.71 70 “Kegairahan Transaksi Saham Dipicu Perdagangan Margin.” Kompas (14 Februari 1997). 71 Corry Pertiwi, Menakar Manfaat Margin Trading di Pasar Modal, Bisnis Indonesia, 11 Mei 1990, hal.5 Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 31 Pemberlakuan uang muka minimal 80% dari nilai transaksi dalam rangka mengurangi penggunaan margin untuk kegiatan spekulasi. Dengan uang muka minimal 80% dari nilai transaksi berarti perusahaan efek hanya bisa memberikan kredit minimal 20% dari nilai pembelian saham. Apabila pemodal tidak memiliki uang tunai sebagai uang muka, maka sebagai gantinya dapat menyerahkan efek tersebut sebagai kredit pembelian saham yang dananya akan ditanggung oleh perusahaan efek. Nilai jaminan efek tersebut diperhitungkan harga 70% dari harga pasar untuk saham dan 90% untuk obligasi. Secara teoritis, perdagangan marjin baru bias berjalan dengan baik jika perusahaan efek memberikan kredit kepada investor pada gilirannya memiliki kredit dari bank-bank komersial jika mengalami kesulitan likuiditas bisa mendapatkan bantuan melalui bank sentral. Semakin longgarnya perusahaan efek dalam memberikan fasilitas margin trading kepada nasabahnya, merupakan salah satu pemicu semakin bergairahnya transaksi saham di bursa. Kinerja bursa semakin meningkat , antara lain diukur dari semakin meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan, semakin meningkatnya frekuensi, volume dan nilai transaksi harian akibat membaiknya likuiditas saham.72 Pokok persoalan dalam margin trading adalah kontrak diantara perusahaan efek dan investor. Margin Trading berpotensi menimbulkan perselisihan antara nasabah atau investor dengan perusahaan efek, misalnya jika salah satu pihak melanggar kontrak yang telah disepakati. Dalam transaksi margin trading ini seharusnya berlaku prinsip good faith and good communication73, karena pelaksanaannya lebih berdasarkan kontrak. Jika salah satu prinsip tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya , maka praktek margin trading akan menimbulkan masalah, yang biasanya disebabkan karena kebiasaan yang saling percaya dan para pelaku enggan mengkonfirmasikan setiap transaksi yang terjadi. 72 Kompas, op.cit. 73 Kontrak Margin Trading Harus Jelas,” Bisnis Indonesia (21 Februari 1997) Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 32 Resiko yang dapat ditimbulkan dari transaksi saham dengan fasilitas margin trading antara lain adalah: 1) Bagi perusahaan efek - Resiko kredit akibat nasabah tidak bisa mengembalikan uang pinjamannya. - Resiko akibat turunnya nilai saham dan nasabah tidak dapat menambah marginnya. 2) Bagi investor, resiko yang mungkin ditanggung adalah: Investor harus siap jika terjadi penurunan nilai saham, sehingga investor harus menambah marginnya atau melikuidasi maupun menjual saham yang dikuasakannya kepada perusahaan efek. Dalam keadaan seluruh aktiva keuangan maka kemungkinan kecil nilai margin yang akan kembali atau bahkan masih menyisakan kewajiban tambahan pada perusahaan efek. SEC dalam menanggulangi permasalahan margin trading telah mengeluarkan peraturan melalui The Securities Exchange Act tahun 1934 rule 10b-16. 74 74 http://www.answers.com/topic/securities-and-exchange-commission-rules, diakses pada 16 Oktober 2008 Universitas Indonesia Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 33 BAB 3 SHORT SELLING 3.1 PENGERTIAN SHORT SELLING Seiring dengan pertumbuhan Pasar Modal di dunia, maka berkembang pula kemampuan para pelaku Pasar Modal dalam transaksi Pasar Modal dan berinteraksi dengan keadaan pasar. Seseorang membeli efek di pasar modal berdasarkan pertimbanganpertimbangan antara lain bahwa emiten memiliki prospek pertumbuhan yang bagus, dibawah kontrol manajemen yang profesional, memiliki keunggulankeunggulan terhadap kompetitornya dan lain-lain.75 Biasanya seorang investor menanamkan modalnya di pasar modal dengan cara membeli efek pada suatu tingkat harga dengan perhitungan bahwa ia akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga efek tersebut. Namun ada kalanya jika pasar dalam keadaan lesu (bearish market) yang berarti pemodal tidak dapat mengharapkan kenaikan harga-harga efek di pasaran karena harga efek itu sendiri sudah tinggi. Pelaku pasar modal yang jeli dapat memperkirakan bahwa tingkat harga yang tinggi akan segera diikuti dengan penurunan harga. Mereka pun menangkap peluang untuk memperoleh keuntungan dari penurunan harga tersebut. Pada intinya, tujuan dilakukannya short sale sama dengan tujuan transaksi biasa, yankni untuk memperoleh keuntungan. Yang menjadi perbedaan adalah short sale dilakukan dengan cara menjual suatu efek pads tingkat harga dengan perhitungan bahwa harga efek tersebut akan turun dan si penjual akan membeli kembali efek tersebut pada harga yang lebih rendah.76 Di Indonesia transaksi semacam ini diatur oleh peraturan Bapepam – LK Nomor V.D.6 mengenai Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi Nasabah dan Peraturan Bursa Efek Jakarta Nomor 19 Tahun 1997 tentang transaksi marjin. 75 “ Short Selling Basic Training”, http://www.google.com/berita/htm, 13 Oktober 2008 76 “Short Selling”, http://www.google.com/berita/htm, diakses pada 13 Oktober 2008 Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 34 Jadi seorang pialang tidak harus langsung menyerahkan efek yang dijualnya pada saat itu juga. Hal ini memungkinkan pihak-pihak yang tidak memiliki efek yang dimaksud untuk bertransaksi atas efek tersebut. Para short sellers menggunakan tenggang waktu T+4 untuk menunggu penurunan harga efek yang telah dijualnya itu untuk kemudian membelinya kembali pada harga yang lebih murah. Dengan cara semacam itulah ia mendapatkan keuntungan (capital gain) yaitu dari selisih harga jual dan harga beli. Kamus istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan dan Perbankan menyebutkan pengertian Short Selling sebagai, “Penjualan saham oleh seseorang dimana penjual tersebut tidak memiliki sekuritas tersebut atau menjual sekuritas yang dipinjam dari pihak lain.” The Blacks Law Dictionary merangkum pengertian Short Selling sebagai: “A contract for sale of share of stock which the seller does not own, or certificate, for which are not in control, so as to be available for delivery at the time when under the rules of the exchanges delivery must be made.” Penekanan dari pengertian diatas adalah penjualan efek yang tidak dimiliki oleh si penjual namun tetap harus diserahkan pada waktu yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan The Grolier International Dictionary menuliskan bahwa Short Sale adalah: “Short Sale of securities or commodities not on the immediate possession of the seller but whose delivery is anticipated before the close of the contract.” Pengertian Short Sale juga diatur dalam United States of America Securities and Exchange Commision (SEC) rule 3b General Rules and Regulation under Securities Exchange Act 1934, pengertian ini kemudian diganti menjadi Regulation SHO rule 200. Yang dapat digolongkan sebagai short sale adalah: 1. any sale of a security which the seller does not own or 2. any sale which is consummated by the delivery of a security borrowed by or for account of the seller. Pengaturan oleh SEC diatas membuka kemungkinan dilakukannya peminjaman efek untuk kepentingan si penjual. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 35 The New York Stock Exchange berpendapat bahwa yang dapat digolongkan sebagai short sale adalah: 1. suatu penjualan dari efek yang tidak dimiliki oleh penjualnya 2. penjualan itu dipengaruhi oleh penguasaan efek yang dipinjam oleh atau untuk rekening dari si penjual. Sedangkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1648/KMK.013/1990 menggolongkan short selling sebagai tindakan jual semu, yaitu penjualan efek yang belum dimiliki oleh si penjual atau yang diselesaikan dengan penyerahan efek. 3.2 BENTUK-BENTUK SHORT SELLING Menurut F. Gracia dalam Encyclopedia of Banking and Finance, transaksi short sale dapat dibagi kedalam 3 jenis yaitu:77 1. Speculative Short Sale 2. Short Sale against the box 3. Arbitrage Short Sale 1. Speculative Short Sale Pada transaksi bentuk ini, seorang penjual tidak memiliki sahamsaham yang hendak dijual semu. Oleh karena itu ia harus mengusahakannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud dengan mengusahakannya secara tidak langsung adalah melalui perantara (pialang atau broker)nya untuk meminjamkan saham-saham tersebut. Peminjaman saham tesebut dilakukan agar si penjual (short seller) dapat menyerahkan saham yang telah dijualnya itu pada waktu jatuh temponya kelak. 2. Short Sale Against the Box Dalam transaksi Short Sale Against the Box, penjual memiliki saham yang dimaksud akan tetapi si penjual lebih memilih untuk menjual saham lain yang sejenis dengan cara meminjam saham lain untuk 77 F. Garcia, Encyclopedia of Banking and Finance, (New York : The Bankers Publishing Company, 1975), hal. 137 Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 36 penyerahannya. Yang dimaksud dengan Box dalam pengertian di atas adalah Safe Deposit Box atau rekening si penjual.78 Adapun motivasi short seller untuk memilih transaksi jenis ini adalah antara lain untuk: a. memindahkan periode pajak dari satu tahun untuk beikutnya. Setiap akhir tahun buku (tahun taqwim) akan dilakukan perhitungan untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar seseorang. Apabila seseorang tidak menginginkan keuntungan yang diperolehnya atas suatu saham terhitung pada tahun taqwim tersebut, maka ia dapat melakukan jual semu untuk memindahkan keuntungannya itu ke tahun pajak berikutnya. Caranya adalah dengan menjualnya pada akhir bulan Desember untuk membelinya kembali pada awal Januari. Dengan demikian, saham-saham itu tidak akan terhitung dalam kepemilikannya. Misalnya, seorang investor memiliki saham sebanyak 1000 lembar dengan nilai @ Rp. 1.000,00 sehingga berjumlah sebesar Rp. 1.000.000,00. Setiap lembar saham tersebut mengalami kenaikan sebesar @ Rp. 200,00 menjadi @ Rp. 1.200,00. Pada saat ini adalah tanggal 20 Desember. Penjualan pada saat ini akan menghasilkan keuntungan total sebesar @ Rp. 200.000,00 yang akan masuk ke dalam perhitungan tahun pajak yang sedang berjalan. Dengan melakukan penjualan short sale against the box, maka keuntungan tersebut tidak akan masuk ke dalam perhitungan tahun pajak yang sedang berjalan melainkan “dipindahkan” ke tahun pajak berikutnya. b. Penghindaran kerugian Apabila seseorang menguasai sejumlah saham-sahamyang panjang (long) maka tidak tertutup kemungkinan adanya pemerosotan harga saham-saham tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, maka dijuallah saham-saham lain yang sejenis secara semu. Dengan keuntungan yang diperoleh maka ia dapat menutup kerugian atas 78 George F Leffer & Loring C. Farwell, “The Stock Market” third edition, (New York: The Ronalds Press Company, 1963), hal. 229 Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 37 saham-saham yang dipegangnya. Tipe seperti ini sering dilakukan oleh seorang corporate insider. c. Mengatasi kesulitan penyerahan Tipe semacam ini dimanfaatkan dalam keadaan seseorang tidak dapat melakukan penyerahan atas saham-saham yang dimilikinya. Misalnya karena seseorang sedang sakit. Karena ia tidak mungkin menyerahkan saham-saham yang dimilikinya sendiri, maka ia melakukan jual semu dengan penyerahan saham yang dipinjamnya dari orang lain. Apabila sahamnya sendiri telah tersedia, maka ia dapat memenuhi penyerahan yang seharusnya. 3. Short Selling for Arbitration Purpose Kata “Arbitrase” dalam kamus bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pembelian atau penjualan secara stimultan atas barang yang sama dalam 2 pasar atau lebih dengan harapan akan memperoleh laba dari perbedaan harganya.79 Merajuk dari pengertian diatas, maka jual semu tipe ini dapat diartikan sebagai: a. Transaksi antar bursa yang berbeda Suatu saham dimungkinkan untuk dijual pada beberapa bursa yang berbeda. Short selling for arbitration purpose dilakukan dengan cara menjual saham di bursa yang pertama dan membeli saham sejenis di bursa kedua yang memiliki harga lebih rendah. Selisih harga antar kedua bursa itulah yang menjadi keuntungan bagi si penjual. Namun dalam praktek sehari-hari, harga saham sejenis terlampau jauh. b. Arbitrase antar sekuritas yang equivalen Misalnya dengan membeli convertible bond lalu diubah menjadi saham biasa, kemudian menjual saham tersebut untuk mendapat keuntungan. Pedagang yang profesional akan dapat mencium 79 Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, “Arbitrase”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. 3 (Jakarta: Balai Pustaka, 1990) Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 38 kesempatan semacam ini. Hal ini dapat timbul pada saat suatu convertible bond baru muncul di pasaran.80 3.3 PERBANDINGAN REGULASI MEKANISME TRANSAKSI SHORT SELLING DI INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT Setelah mengetahui pengertian dan bentuk-bentuk dari transaksi short selling, maka menimbulkan pertanyaan apakah sebenarnya yang menjadi motivasi seseorang untuk melakukan transaksi semacam itu. Alasan Paling mendasar bagi seorang investor untuk bertransaksi secara short maupun long adalah untuk mengambil keuntungan (capital gain). Dengan mengambil posisi short, maka seorang investor memiliki perhitungan bahwa suatu saham akan mengalami penurunan harga. Dengan demikian sang investor memutuskan untuk menjual semu saham yang tidak dimilikinya itu untuk kemudian membeli kembali (buy back) saham-saham tersebut pada tingkat harga yang lebih rendah dari harga penjualan untuk menutup transaksi tersebut. Pada dasarnya mekanisme transaksi short selling adalah:81 1. Seorang investor melakukan peminjaman saham (ada peraturan yang berbeda-beda disetiap negara yang membatasi batasan perbandingan jumlah peminjaman yang dapat dilakukan dengan dana yang tersedia sebagai deposit pada akun pialang.). 2. Investor menjualnya dan hasilnya dikreditkan kedalam akunnya pada perusahaan pialang saham. 3. Investor harus "menutup" posisinya dengan cara melakukan pembelian kembali saham . Apabila harga turun maka ia akan memperoleh keuntungan namun apabila harga naik maka akan merugi. 4. Investor akhirnya mengembalikan saham tersebut kepada sipemberi pinjaman. 80 George F Leffer and Loring C Farwell, op.cit, hal.231 81 Short selling, Op.cit. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 39 Tetapi di Indonesia sendiri, karena sudah ada peraturan yang mengatur yaitu Peraturan Nomor V.D.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-258/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek. Maka mekanisme transaksi short selling di Indonesia harus mengikuti peraturan yang telah dibuat. Mekanisme Pembiayaan Transaksi Efek Nasabah terdiri Ketentuan Umum pada angka 6 peraturan No.V.D.6. Nasabah yang akan melakukan transaksi short selling harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan yang ada pada peraturan No. V.D.6 angka 3 yaitu: a. memiliki rekening efek regular, untuk mengetahui riwayat transaksi nasabah; b. telah membuka rekening pembiayaan transaksi short selling untuk nasabah yang akan melakukan transaksi short selling pada perusahaan efek berdasarkan Perjanjian Pembiayaan dan masih memiliki rekening efek regular untuk menampung transaksi efek yang tidak dibiayai oleh perusahaan efek; c. telah menyetorkan jaminan awal dengan nilai paling kurang sebesar Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk masing-masing rekening efek pembiayaan transaksi short selling. Dalam hal Perusahaan efek yang akan melakukan transaksi short selling harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan yang ada pada peraturan No.V.D.6 angka 2 huruf a butir 5) yaitu memiliki perikatan dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan, Perusahaan Efek lain, Bank Kustodian, dan atau pihak lain yang disetujui BAPEPAM dan LK untuk meminjam efek yang diperlukan bagi penyelesaian transaksi penjualan efek. Ketentuan umum yang lain adalah Nilai Jaminan Pembiayaan atas kewajiban nasabah dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling adalah: Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 40 a. jumlah uang yang tercatat pada saldo kredit sebagai jaminan dalam rekening pembiayaan transaksi short selling. b. nilai pasar wajar efek pada posisi long sebagai jaminan dalam rekening efek pembiayaan transaksi short selling pada buku pembantu efek setelah menghilangkan haircut. Ketentuan umum terakhir adalah perusahaan wajib melakukan pencatatan transaksi short selling sesuai dengan ketentuan akuntansi perusahaan efek yang berlaku. Pada pembiayaan transaksi short selling telah diatur dalam angka 6 huruf c, yaitu: 1) Sebelum menyetujui untuk membiayai penyelesaian Transaksi Short Selling, petugas kredit di bagian pesanan dan perdagangan Perusahaan Efek wajib: a) memastikan telah tersedia sejumlah dana dan atau Efek di Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling sebagai Jaminan Awal; b) mempertimbangkan ketersediaan Efek pada saat penyelesaian Transaksi Short Selling antara lain: (1) memiliki Efek lain yang dapat dikonversi atau ditukar menjadi Efek yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling; atau (2) telah melaksanakan hak atas opsi atau waran untuk memperoleh Efek yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling. c) memastikan bahwa nasabah telah menandatangani perjanjian pinjam meminjam Efek dengan Perusahaan Efek; dan d) memastikan bahwa nasabah telah memahami hak dan kewajiban berkenaan dengan Transaksi Short Selling tersebut. 2) Nilai pembiayaan Efek atas Transaksi Short Selling adalah sebesar nilai pasar wajar Efek yang ditransaksikan secara short selling oleh nasabah yang dibiayai oleh Perusahaan Efek dan dicatat pada saldo Posisi Short Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling di buku pembantu Efek. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 41 3) Nilai Jaminan Awal paling kurang 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Transaksi Short Selling atau Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) mana yang lebih tinggi. 4) Nilai Jaminan Pembiayaan paling kurang 150% (seratus lima puluh perseratus) dari nilai Transaksi Short Selling pada saat Transaksi Short Selling pertama terjadi, dimana Jaminan Pembiayaan dimaksud paling kurang terdiri dari Jaminan Awal dan dana yang diterima dari penjualan Efek melalui Transaksi Short Selling dimaksud. 5) Nilai Jaminan Pembiayaan atas Transaksi Short Selling yang wajib dipelihara nasabah paling kurang 135% (seratus tiga puluh lima perseratus) dari nilai pasar wajar Efek pada Posisi Short. 6) Jika nilai Jaminan Pembiayaan mengalami penurunan dan atau nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short mengalami kenaikan sehingga nilai Jaminan Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf a butir 2) kurang dari 135% (seratus tiga puluh lima perseratus) dari nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short, maka Perusahaan Efek wajib melakukan Permintaan Pemenuhan Jaminan kepada nasabahnya dan nasabah wajib memenuhi Permintaan Pemenuhan Jaminan, sehingga nilai Jaminan Pembiayaan tidak kurang dari 135% (seratus tiga puluh lima perseratus) dari nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf c butir 5). 7) Jika nasabah tidak memenuhi Permintaan Pemenuhan Jaminan sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf c butir 6) paling lambat 3 (tiga) hari bursa, maka Perusahaan Efek pada hari bursa ke-4 (keempat) wajib segera membeli Efek yang dijual melalui Transaksi Short Selling yang dibuktikan dengan melakukan penawaran beli sehingga nilai Jaminan Pembiayaan tidak kurang dari 135% (seratus tiga puluh lima perseratus) dari nilai pasar wajar Efek pada Posisi Short. 8) Jika nilai Jaminan Pembiayaan kurang dari 120% (seratus dua puluh perseratus) dari nilai pasar wajar Efek pada Posisi Short, maka Perusahaan Efek wajib segera membeli Efek pada Posisi Short yang dibuktikan dengan melakukan penawaran beli sehingga nilai Jaminan Pembiayaan Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 42 tidak kurang dari 135% (seratus tiga puluh lima perseratus) dari nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short. 9) Perusahaan Efek wajib menyampaikan konfirmasi secara tertulis kepada nasabahnya atas transaksi pembelian sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf c butir 7) dan butir 8), yang dibedakan dengan konfirmasi tertulis atas transaksi berdasarkan pesanan nasabah pada hari yang sama dengan pembelian Efek nasabah oleh Perusahaan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf c butir 7) dan butir 8). 10) Transaksi Short Selling dibatasi dengan ketentuan: a) Harga penawaran jual yang dimasukkan dalam sistem perdagangan Bursa Efek harus di atas harga yang terjadi terakhir di Bursa Efek; dan b) Perusahaan Efek wajib memberi tanda “short” pada saat pelaksanaan order jual pada sistem perdagangan Bursa Efek. Pasar modal di Amerika Serikat diawasi oleh badan independent Securities and Exchange Commission (SEC). Menurut SEC rule 3b-3 General Rules and Regulation under Securities Exchange Act 1934 yang telah diganti dengan Regulation SHO rule 200, yang dapat digolongkan sebagai short Sale adalah: 1). Any sale of a security whish the seller does not own or 2). Any sale which is consumted by the delivery of a security borrowed by or for account of the seller. Mekanisme jual semu atau short selling dalam praktek perdagangan saham, nasabah yang ingin melakukan short selling harus mempunyai general account yang melengkapi perjanjian nasabah. Karena dalam jual semu terdapat suatu batas (margin) peminjaman saham dari pialang atau perantara perdagangan saham untuk memenuhi penyerahan saham tersebut. Dan juga terdapat pembatasan khusus pada setiap pelaksanaan perintah jual semu, bahwa setiap penjualan saham harus ditulis long atau short sale, hal ini diatur dalam Securities and Exchange Commission rule 10a-1(b).82 Securities Exchange sendiri telah mengeluarkan Regulation SHO untuk menanggulangi terjadinya gagal serah maupun bayar. Terlebih pada rule 82 F Garcia, op.cit. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 43 203(b) Regulation SHO, dimana pada peraturan tersebut dijelaskan dengan jelas mengenai borrowing and delivery requirements. Pada peraturan 203(b)(3) juga lebih ditekankan apabila terjadinya gagal serah oleh brokerdealer. Bunyi dari peraturan ini adalah: 1. A broker or dealer may not accept a short sale order in an equity security from another person, or effect a short sale in an equity security for its own account, unless the broker or dealer has: i. Borrowed the security, or entered into a bona-fide arrangement to borrow the security; or ii. Reasonable grounds to believe that the security can be borrowed so that it can be delivered on the date delivery is due; and iii. Documented compliance with this paragraph (b)(1). 2. The provisions of paragraph (b)(1) of this section shall not apply to: i. A broker or dealer that has accepted a short sale order from another registered broker or dealer that is required to comply with paragraph (b)(1) of this section, unless the broker or dealer relying on this exception contractually undertook responsibility for compliance with paragraph (b)(1) of this section; ii. Any sale of a security that a person is deemed to own pursuant to §242.200, provided that the broker or dealer has been reasonably informed that the person intends to deliver such security as soon as all restrictions on delivery have been removed. If the person has not delivered such security within 35 days after the trade date, the brokerdealer that effected the sale must borrow securities or close out the short position by purchasing securities of like kind and quantity; iii. Short sales effected by a market maker in connection with bona-fide market making activities in the security for which this exception is claimed; and iv. Transactions in security futures. 3. If a participant of a registered clearing agency has a fail to deliver position at a registered clearing agency in a threshold security for thirteen consecutive settlement days, the participant shall Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 44 immediately thereafter close out the fail to deliver position by purchasing securities of like kind and quantity: i. Provided, however, that a participant of a registered clearing agency that has a fail to deliver position at a registered clearing agency in a threshold security on the effective date of this amendment and which, prior to the effective date of this amendment, had been previously grandfathered from the close-out requirement in this paragraph (b)(3) (i.e., because the participant of a registered clearing agency had a fail to deliver position at a registered clearing agency on the settlement day preceding the day that the security became a threshold security), shall close out that fail to deliver position within thirty-five consecutive settlement days of the effective date of this amendment by purchasing securities of like kind and quantity; ii. Provided, however, that if a participant of a registered clearing agency has a fail to deliver position at a registered clearing agency in a threshold security that was sold pursuant to Rule 230.144 of this chapter for thirty-five consecutive settlement days, the participant shall immediately thereafter close out the fail to deliver position in the security by purchasing securities of like kind and quantity; iii. Provided, however, that a participant of a registered clearing agency that has a fail to deliver position at a registered clearing agency in a threshold security on the effective date of this amendment and which, prior to the effective date of this amendment, had been previously excepted from the close-out requirement in paragraph (b)(3) of this section (i.e., because the participant of a registered clearing agency had a fail to deliver position in the threshold security that is attributed to short sales effected by a registered options market maker to establish or maintain a hedge on options positions that were created before the security became a threshold security), shall immediately close out that fail to deliver position, including any adjustments to the fail to deliver position, within 35 consecutive settlement days of the effective date of this amendment by purchasing securities of like kind and quantity; iv. If a participant of a registered clearing agency reasonably allocates a portion of a fail to deliver position to another registered broker or dealer for which it clears trades or for which it is responsible for settlement, based on such broker Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 45 or dealer's short position, then the provisions of this paragraph (b)(3) relating to such fail to deliver position shall apply to the portion of such registered broker or dealer that was allocated the fail to deliver position, and not to the participant; and v. If a participant of a registered clearing agency entitled to rely on the 35 consecutive settlement day close-out requirement contained in paragraph (b)(3)(i), (b)(3)(ii), or (b)(3)(iii) of this section has a fail to deliver position at a registered clearing agency in the threshold security for 35 consecutive settlement days, the participant and any broker or dealer for which it clears transactions, including any market maker, that would otherwise be entitled to rely on the exception provided in paragraph (b)(2)(ii) of this section, may not accept a short sale order in the threshold security from another person, or effect a short sale in the threshold security for its own account, without borrowing the security or entering into a bona-fide arrangement to borrow the security, until the participant closes out the fail to deliver position by purchasing securities of like kind and quantity; Dijelaskan bahwa jika terjadi gagal serah setelah T+3, ataupun 13 hari setelah hari penentuan penyerahan atau ia telah gagal menyerahkan saham ketika peraturan baru ini disahkan selama 35 hari berturut-turut, maka harus dilakukan “close out” yaitu mengganti saham tersebut. Sifat dari peraturan ini adalah menanggulangi jika sampai terjadi gagal serah. Karena pada peraturan ini, dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika ia gagal dalam menyerahkan saham pada hari yang ditentukan. SEC rules 10-a – 1(a) menyatakan bahwa tidak ada seorang pun untuk beban sendiri maupun beban orang lain mengakibatkan atau melakukan suatu jual semu di bursa nasional atas surat berharga yang: 1). Diberi harga dibawah dari pada harga penjualan terakhir sehingga akan memperngaruhi penjualan atau harga pasar, atau 2). Memberikan harga-harga lain kecuali harga tersebut di atas harga lain yang terdahulu dari penjualan surat berharga itu yang dapat memperngaruhi penjualan. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 46 Ini berarti bahwa perintah penjualan semu bisa dilakukan pada tingkat harga “plus stick” atau “zero plus stick”.83 Tick berarti pecahan minimum dari fluktuasi harga, biasanya setengah pecahannya. Plus tick adalah pembatasan apabila angka-angka transaksi yang ada di lantai perdagangan adalah 20, 19, 19setengah.Maka perintah jual semu tidak boleh dilaksanakan pada angka 19 karena harga tersebut kurang dari minimal setengah dibandingkan dengan harga sebelumnya yaitu 20. Jual semu baru bisa dilaksanakan dengan atau pada harga 19setengah. Karena dibandingkan dengan transaksi sebelumnya maka sudah memenuhi fluktuasi harga yang setengah itu. Zero plus stick adalah pembatasan harga apabila transaksi yang ada di lantai bursa 20, 19, 19setengah. Dimana transaksi jual semu boleh dilaksanakan pada 19 setengah, karena walaupun fluktuasinya nol dibandingkan dengan transaksi sebelumnya, akan tetapi masih lebih tinggi dari 1/8 daripada harga lain yang sebelumnya lagi yaitu 19. Perintah jual semu tidak boleh dilaksanakan pada minus tick atau pun ada zero minus tick. Minus tick artinya angka-angka transaksi di lantai bursa misalnya adalah 20, 201/8, 20. Harga jual semu yang terakhir adalah 20 tidak boleh dilaksanakan karena minus kalau dibanding transaksi bsebelumnya yakni 201/8. Demikian juga pada zero plus tick, misalnya angka-angkanya 20, 201/8, 20,20. Harga terakhir adalah 20 tidak boleh dilaksanakan karena meskipun fluktuasinya nol disbanding dengan harga yang sebelumnya harga tersebut minus 1/8 dari minimum dengan transaksi yang sebelumnya lagi yaitu 201/8. Dalam kenyataan bisa saja terjadi harga yang minus tick maupun harga yang zero minus tick dilaksanakan. Untuk melaksanakan atau menyelenggarakan suatu pelaksanaan setiap pencatat perdagangan lantai bursa harus bertukar informasi dengan setiap saham yang diperdagangkan sehingga dapat mengetahui harga terakhir serta mengetahui apakah fluktuasinya plus atau minus. Securities and Exchange Commission juga membuatkan pengecualian untuk membebaskan dari pembatasan harga diatas84 yakni: 1. Setiap penjualan oleh orang yang berkepentingan pada beban tersebut, akan tetapi itu pun apabila ia memiliki surat berharga yang dijual itu dan 83 84 Ibid F Garcia, op.cit. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 47 ingin menyerahkan secepat mungkin tanpa kesulitan yang tidak semestinya atau adanya biaya-biaya tambahan. 2. Untuk setiap penjualan yang ‘long’ 3. Untuk penjualan yang kurang dari satu lot, 4. Untuk setiap penjualan yang kurang dari satu lot oleh dealer untuk menutupi perintah penjualan saham yang kurang dari satu lot oleh nasabahnya, 5. Setiap penjualan oleh dealer kurang dari satu lot untuk mengubah posisi ‘long’, yang kurang dari satu lot namun penjualan ini tidak mengubah posisi dealer kurang dari satu lot menjadi suatu unit yang lebih besar, 6. Setiap penjualan yang berhubungan dengan transaksi arbitrase antara pasar yang berbeda, 7. Setiap penjualan yang berhubungan dengan transaksi arbitrase yang berlainan. Salah satu karakteristik dari transaksi short sale adalah dengan menjual efek yang tidak dimiliki oleh si penjual. Namun si penjual tetap memiliki kewajiban untuk melakukan penyerahan atas efek yang telah dijualnya pada waktu yang telah ditentukan. Guna memenuhi kewajiban tersebut, maka penyelesaiannya antara lain adalah dengan melakukan peminjaman efek.85 Untuk keperluan itu, maka hadirlah pihak ketiga sebagai pemberi pinjaman efek (lender). Biasanya yang berperan sebagai pemberi pinjaman adalah perusahaan efek atau secara perorangan kita kenal sebagai pialang. Perusahaan efek mendapatkan efek untuk dipinjamkan itu dari berbagai sumber.86 Yang paling umum adalah dipinjamkan dari rekening nasabah lain yang mengambil posisi long. Sumber yang kedua adalah dari rekening perusahaan efek itu sendiri. Selain itu dapat pula dipinjamkan dari perusahaan efek lain. Sumber yang terakhir adalah dipinjamkan dari investor institusional.87 85 Short selling, Op.cit 86 Ibid 87 Ibid Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 48 Untuk melakukan pinjaman tersebut, sebelumnya perusahaan efek harus mengadakan perjanjian dengan klien-kliennya dalam bentuk kontrak marjin (margin agreement). Izin untuk meminjam dan meminjamkan efek dikenal sebagai customer loan consent dan perjanjian itu hanya membolehkan perusahaan efek untuk meminjamkan kembali hanya sampai batas tertentu dari efek yang dimiliki oleh nasabahnya itu. Saham-saham itu dapat dipinjamkan dengan tiga macam cara, yaitu: 1) rate, 2) flat loan, 3) premium88 Dalam pinjaman dengan cara rate, pemberi pinjaman menerima cash collateral sebagai jaminan pinjamannya sebesar nilai pasar dari saham yang dipinjamkannya itu. Peminjaman dengan cara flat loan artinya tidak ada kompensasi untuk kedua belah pihak yang terlibat. Pihak pemberi pinjaman tidak menerima kompensasi dari penerima pinjaman, demikian pula sebaliknya, penerima pinjaman tidak menerima bunga atas cash collateralnya. Bentuk terakhir adalah tipe premium. Pada jenis peminjaman ini penerima pinjaman harus membayar suatu harga tertentu yang didasarkan pada jumlah saham dan lamanya pinjaman berlangsung. Namun perlu diketahui bahwa si pemberi pinjaman memiliki hak untuk menarik kembali pinjamannya itu kapan saja sesuai dengan permintaannya. Perintah untuk melakukan transaksi short sale baru menjadi efektif sampai seorang pialang menerima persetujuan dari biro peminjaman efek bahwa efek yang dimaksud tersedia untuk dipinjam. Pemberi pinjaman tetap memiliki haknya untuk menerima deviden baik yang berbentuk tunai maupun saham, rights offering, maupun spin-offs. Satu-satunya hak yang beralih dari si pemberi pinjaman adalah hak untuk memberikan suara. Apabila selama kurun waktu peminjaman terjadi pembayaran deviden oleh emiten, maka investor yang bertransaksi secara short sale diwajibkan untuk membayarkan deviden sejumlah yang dibagikan itu kepada pemberi pinjaman. Apabila terjadi pemecahan saham (stock split), misalnya suatu saham dipecah menjadi dua, maka si peminjam harus menggantikan jumlah lembar saham yang 88 Paul Jessup, Competing For Stock Market Profits (Canada: John Wiley and Sons, 1974), hal 160. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 49 dipinjamnya itu sebanyak dua kali lipat, meskipun secara teoritis nilai nominal keseluruhannya tetap sama. Dengan melakukan jual semu, maka akan tercipta dua posisi long. Posisi long yang “sebenarnya” beralih kepada si pembeli dari saham yang dijual secara short pada waktu penyelesaian transaksi. Sedangkan posisi long “bayangan” dipegang oleh orang yang meminjamkan saham tersebut kepada si short seller. Salah satu keuntungan yang diperoleh oleh pemberi pinjaman yang memberikan efeknya untuk dipinjam oleh short seller ialah ia akan menerima jaminan uang tunai (cash collateral) untuk seluruh sahamnya dalam harga pasar yang berlaku. Dengan kata lain ia akan memperoleh uang tunai dengan tetap mempertahankan kepemilikannya atas efek-efek tersebut. Dengan uang tunai yang dimilikinya itu ia dapat menginvestasikannya kembali dalam efek-efek lain yang akan memberikannya pemasukan tambahan. 3.4 RESIKO SHORT SELLING Dalam setiap bentuk usaha, resiko merupakan bagian yang tak terpisahkan. Resiko merupakan suatu bentuk konsekuensi yang harus diperhitungkan oleh setiap pelaku usaha atas setiap tindakan yang diambilnya. Oleh sebab itu, untuk menjalankan suatu usaha diperlukan kecermatan dalam perhitungan serta kejelian untuk menangkap peluang guna memperoleh keuntungan. Tak terkecuali dalam transaksi short selling ini. Selain peluang untuk mendapatkan keuntungan, tentu terdapat resiko-resiko yang harus diperhatikan. Rasa yang pertama dan terutama adalah mengalami kerugian. Setiap pelaku pasar modal tentu tidak ingin rugi. Apalagi transaksi di pasar modal sering kali diasosiasikan dengan tindakan spekulasi atau untung-untungan. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Meskipun terdapat unsur spekulasi, dalam membuat keputusan tentunya diperlukan analisa yang tajam serta perhitungan yang cermat terhadap gerak pasar dan kecenderungannya. Sehingga dapat diperkirakan keadaan di waktu yang akan dating. Para short seller yang bermotifkan profit membaca keadaan pasar pada saat itu dan memperkirakan bahwa harga suatu efek di masa yang akan dating Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 50 akan segera mengalami penurunan. Oleh karena itu ia memutuskan untuk melakukan jual semu untuk memperoleh keuntungan. Namun tidak ada jaminan bahwa di masa yang akan datang harga efek tersebut pasti akan turun. Bagaimana bila yang terjadi adalah kebalikannya? Umumnya orang membeli efek pada suatu tingkat harga dengan harapan akan menjual kembali efek tersebut pada level harga yang lebih tinggi. Misalnya Tuan X membeli 2000 lembar saham dengan harga Rp. 1.500,00 per lembarnya. Resiko yang terburuk yang dapat terjadi adalah harga saham tersebut mengalami penurunan hingga titik Rp. 0. Artinya Tuan X akan mengalami kerugian sebesar 100%. Resiko semacam itu dapat dikalkulasikan sebelumnya. Namun apabila seorang investor melakukan penjualan efek secara short dengan harapan harga efek tersebut akan mengalami penurunan, maka tidak aka nada jaminan kepastian bahwa harga efek tersebut akan turun. Apabila yang terjadi adalah sebaliknya, harga efek mengalami kenaikan? Misalnya, Tuan Z menjual 300 lembar saham seharga Rp. 1.500,00 per lembar dengan perhitungan bahwa harga efek tersebut akan turun dan ia akan membeli efek tersebut pada tingkat harga yang lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan. Apabila harga efek tersebut mengalami kenaikan, tidak ada yang dapat memperkirakan sampai batas harga berapa harga efek tersebut akan tetap naik. Tuan Z mempunyai resiko yang tak terbatas (infinite risk), karena ia tetap harus membeli efek-efek tersebut guna menyelesaikan transaksi short yang telah dilakukannya. Kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi adalah ketidakmampuan si short seller menyerahkan sejumlah saham yang telah dijualnya pada wkatu yang telah ditentukan.Ancaman tindakan gagal serah adalah sanksi administratif dan / atau sanksi pidana. Ancaman gagal serah erat kaitannya dengan tindakan cornering, yaitu suatu tindakan untuk menguasai pasokan saham yang beredar di pasar sehingga terjadi kelangkaan (shortage) di pasaran untuk mengontrol harga saham tersebut. Tindakan cornering ini umumnya dilakukan dengan melakukan sejumlah transaksi semu untuk mengkatrol harga saham di pasar. Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 51 Harga yang terus melambung tinggi “menjebak” para short sellers untuk melakukan aksi jual semu saham-saham tersebut. Harga terus melambung sementara itu terjadi kelangkaan saham tersebut di pasar karena saham itu telah lebih dahulu di – corner sehingga ketika tiba jatuh temponya para short sellers tidak mampu untuk melakukan penyerahan atas saham-saham dimaksud. Jebakan cornering juga dapat dilakukan dengan cara meminjamkan efek hasil dari cornering terlebih dahulu kepada short seller tetapi kemudian menarik kembali saham dalam pinjaman tersebut sehingga pelaku short selling harus mencarinya di pasaran.89 Resiko yang kedua adalah resiko “short squeeze”, yaitu suatu fenomena dimana harga saham terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap saham tersebut. Seorang short seller yang menjual efek dimana ia tidak memilikinya, cepat atau lambat tentu tetap harus menutup transaksi tersebut atau mengganti pinjaman atas efek yang telah dijualnya itu. Harga pasar dibentuk oleh besarnya permintaan dan penawaran (demand and supply). Apabila permintaan akan suatu jenis saham lebih besar dari penawaran yang tersedia, maka akan menggiring harga pada kenaikan yanglebih tinggi lagi. Hal ini dapat menjadi bumerang bagi para short seller karena ia tetap harus membeli saham tersebut berapapun harganya untuk kepentingan penyelesaian transaksi yangtelah dibuatnya. Transaksi short selling umumnya melibatkan peminjaman efek yang harus dibarengi dengan jaminan tunai (cash collateral). Besarnya jaminan yang harus dimiliki oleh nasabah menurut ketentuan BAPEPAM - LK No. V.D.6 angka 14 adalah sebesar dua kali lipat dari besarnya jumlah nilai pinjaman. Hal ini tentunya harus sudah diperhitungkan sebelumnya oleh para pelaku short selling karena selain resiko kerugian dari transaksi itu sendiri terdapat pula resiko kehilangan jaminan yang telah dijaminkan itu. Resiko terakhir yang harus diingat adalah bahwa harga saham di pasar bursa selalu bergerak naik turun. Namun terdapat kecenderungan bahwa cepat 89 Munir Fuady, op.cit, hal 163 Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 52 atau lambat harga suatu saham akan mengalami kenaikan. Dengan mengambil posisi short, tentu akan menentang arus pergerakan pasar. Untuk meminimalisir resiko yang mungkin ditanggung, maka seorang investor harus membuat perhitungan yang matang dalam mengambil suatu keputusan terutama bagi investor yang mengambil posisi short. Salah satu kiat yang dapat dipergunakan adalah dengan diversifikasi resiko dalam portofolio (portofolio viewpoint).90 Selain berisikan saham “short” tentu akan lebih baik apabila ia juga memiliki saham–saham yang “long”. Dengan penganekaragaman saham seperti itu, dapat diseimbangkan antara laba ekstrim dengan kerugian ekstrim yang mungkin diderita. Dengan resiko yang telah dibahas diatas, tetap saja banyak investor, broker, atau dealer yang menggunakan short selling sebagai sarana untuk mencari keuntungan. Timbullah perselisihan mengenai benar atau tidaknya transaksi short selling. Ada yang pro terhadap short selling dan ada pula yang kontra. Secara singkat alasan-alasan yang pro terhadap short selling adalah: 1. Short selling mirip dengan praktek perdagangan yang lain, misalnya seorang petani yang menjual hasil buminya sebelum panen, ataupun penjual koran yang dibayar dimuka. 2. Short selling adalah untuk menekan tingginya harga karena short sale didorong oleh tingginya harga saham yang tidak wajar. 3. Menyediakan harga yang lunak bagi pasar karena akhirnya penjual short sale akan membeli kembali. 4. Untuk menstabilkan harga dengan menekan harga yang terlalu tinggi dan mendukung pertimbangan harga pada penutupan.91 5. Untuk mengadakan efek inflasi dari pembelian margin tadi.92 6. Untuk mempertinggi kesinambungan pasar dengan menambah jumlah dan pembeli. 90 Paul F. Jessup, Op.cit, hal.163 91 Ibid 92 Ibid Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia 53 Sedangkan masyarakat yang kontra terhadap jual semu mempunyai beberapa argumentasi terhadapnya, yaitu: 1. Short selling tidak beranalogi pada praktek perdagangan lain karena pada akhirnya yang lebih menguntungkan adalah penjual barang atau jasa karena control dan pemilikan tetap berada pada penjual. 2. Jual semu sesungguhnya meningkatkan volume dan pengaruh ketika harga sedang turun, dan hanya sedikit pengaruhnya terhadap penekanan harga yang terlalu tinggi. 3. Waktu untuk harga yang lunak bagi pasar disediakan pada penutupan ditingkat harga yang rendah. 4. Harga turun tersebut berpengaruh terhadap minat para investor di pasar. 5. Short selling bersifat deflasi pada pembeli margin.93 6. Dapat mengurangi kesinambungan pasar dengan efeknya yang merosot. 93 Ibid Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia