INTERNATIONAL DECLARATION ON HUMAN GENETIC DATA PERNYATAAN INTERNASIONAL MENGENAI DATA GENETIKA MANUSIA Konferensi Umum, Mengingat Universal Declaration Human Rights 10 Desember 1948, dua kovenan internasional United Nations International Covenants on Economic, Social and Cultural Rights dan on Civil and Political Rights pada tanggal 16 Desember 1966, United Nations International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination pada tanggal 21 Desember 1965, United Nations Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women pada tanggal 18 Desember 1979, United Nations Convention on the Rights of the Child pada tanggal 20 November 1989, United Nations Economic and Social Council Resolutions 2001/39 on Genetic Privacy and NonDiscrimination pada tanggal 26 Juli 2001 dan 203/232 mengenai Genetic Privacy and NonDiscrimination pada tanggal 22 Juli 2003, ILO Convention (No. 111) mengenai Discrimination in Respect of Employment and Occupation pada tanggal 25 Juni 1958, UNESCO Universal Declaration on Cultural Diversity pada tanggal 2 November 2001, Trade Related Aspects of Intelectual Property Rights Agreement (TRIPs) yang dilampirkan pada Agreement pembentukan World Trade Organization, yang berlaku pada tanggal 1 Januari 1995, Doha Declaration on the TRIPs Agreement and Public Health pada tanggal 14 November 2001 dan peranti hak-hak asasi internasional lain yang diterima oleh PBB dan badan-badan khusus sistem PBB, Mengingat secara lebih khusus Universal Declaration on Human Genome and Human Rights, yang diterima secara bulat dan aklamasi, pada tanggal 11 November 1997 dan yang disahkan oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada tanggal 9 Desember 1998 dan Guidelines for the Implementation of the Universal Declaration on the Human Genome and Human Rights yang diterima pada tanggal 16 November 1999 melalui 30 C/Resolution 23, Menyambut baik perhatian luas masyarakat secara luas terhadap Universal Declaration on the Human Genome and Human Rights, dukungan kuat yang telah diterimanya dari masyarakat internasional dan dampaknya bagi Negara Anggota dalam menarik darinya untuk perundangan, peraturan, norma dan standar, dan kode etika berperilaku dan panduan, Mengingat peranti internasional dan regional, hukum nasional, peraturan dan naskah etika yang berhubungan dengan perlindungan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan mendasar dan hormat pada martabat manusia sepanjang menyangkut pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data keilmuan, dan juga data kedokteran dan data pribadi, Menyadari bahwa informasi genetika merupakan bagian dari spektrum menyeluruh data kedokteran dan bahwa isi informasi data kedokteran yang mana saja, termasuk data genetika dan data proteomika sangatlah tergantung pada lingkungannya dan bergantung pada keadaan-keadaan khusus, Menyadari pula bahwa data genetika manusia memiliki suatu status khusus atas dasar sifat alaminya yang peka karena data ini menjadi dapat meramalkan prasyarat genetika mengenai perorangan dan bahwa daya meramal dapat lebih kuat daripada yang dinilai pada saat data itu diambil; data ini dapat memiliki suatu dampak nyata pada keluarga, termasuk keturunannya, menjangkau lintas generasi, dan dalam beberapa perkara pada keseluruhan kelompok; dapat mengandung informasi yang kepentingannya tidak dengan sendirinya diketahui pada waktu cuplikan biologi dikumpulkan; dan data dapat memiliki arti penting kebudayaan untuk orang atau kelompok, Menekankan bahwa semua data kedokteran, termasuk data genetika dan data proteomika terlepas dari isi informasi semunya, perlu diperlakukan dengan standar tinggi kerahasiaan yang sama, 1 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission Mencatat bertambahnya tingkat kepentingan data genetika manusia untuk tujuan-tujuan ekonomi dan perdagangan, Setelah melihat kebutuhan khusus dan kerawanan negara-negara berkembang dan kebutuhan untuk memperkuat kerja sama internasional dalam bidang genetika manusia, Mempertimbangkan bahwa pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia amatlah penting untuk kemajuan ilmu-ilmu hayati dan kedokteran, untuk penerapan-penerapannya dan untuk pengunaan data seperti itu untuk tujuan-tujuan bukan-kedokteran, Mempertimbangkan pula bahwa jumlah yang bertambah dari data pribadi dikumpulkan menjadikan ke-tidakdapat-telusuran sesungguhnya semakin sulit, yang Menyadari bahwa pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia memiliki risiko-risiko potensial untuk penyelenggaraan dan pematuhan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan mendasar dan hormat pada martabat manusia, Mencatat bahwa kepentingan-kepentingan dan kesejahteraan orang-perorangan perlu memiliki prioritas di atas hak-hak dan kepentingan-kepentingan masyarakat dan penelitian, Mengulangi prinsip-prinsip yang ditegakkan dalam Universal Declaration on the Human Genome and Human Rights, prinsip-prinsip kesamaan, keadilan, kesetiakawanan dan tanggungjawab dan juga hormat pada martabat manusia, hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan mendasar, khususnya kebebasan pemikiran dan pernyataan, termasuk kebebasan penelitian, dan kesendirian dan keamanan orang, yang harus menggarisbawahi pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia, Mencanangkan prinsip-prinsip berikut dan menerima Pernyataan yang ada ini. A. Hal-hal umum Pasal 1 – Tujuan dan cakupan (a) Tujuan Pernyataan ini ialah: untuk menjamin hormat pada martabat manusia dan perlindungan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan mendasar dalam pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi yang darinya data ini diturunkan, diacu yang selanjutnya sebagai “cuplikan biologi”, dalam memenuhi syarat-syarat kesamaan, keadilan dan kesetiakawanan, sementara memberi perhatian cukup pada kebebasan pemikiran dan pernyataan, termasuk kebebasan penelitian; untuk menegakkan prinsip-prinsip yang akan memandu Negara dalam perumusan perundangan dan kebijakan Negara dalam masalah-masalah ini; dan untuk membentuk dasar panduan pratek yang baik dalam bidang ini untuk lembaga dan perorangan yang berkenaan. (b) Pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan biologi yang mana saja harus bersesuaian dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. (c) Ketentuan-ketentuan dalam Pernyataan ini berlaku bagi pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi, kecuali dalam penyelidikan, pengungkapan, dan penindakan pelanggaran kriminal dan dalam uji keturunan yang tunduk pada hukum domestik yang bersesuaian dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. Pasal 2 – Penggunaan istilah Untuk tujuan Pernyataan ini, istilah-istilah yang digunakan berpengertian berikut: (i) Data genetika manusia: Informasi mengenai karakteristik yang dapat diwariskan dari perorangan yang diperoleh melalui analisis asam-asam nukleat atau melalui analisis keilmuan lain; 2 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission (ii) Data proteomika manusia: Informasi yang menyangkut protein seseorang termasuk pernyataan-pernyataan, modifikasi-modifikasi dan interaksi-interaksinya; (iii) Kesepakatan: Persetujuan yang mana saja dari dan dinyatakan dari yang diberikan secara bebas spesifik, memberi kejelasan seseorang terhadap data genetikanya yang dikumpulkan, diolah, digunakan dan disimpan; (iv) Cuplikan-cuplikan biologi: bahan biologi yang mana saja (misalnya darah, sel-sel kulit dan tulang atau plasma darah) yang padanya ada asam-asam nukleat dan bentukan genetika karakteristik seseorang; (v) Kajian genetika berbasis-penduduk: Suatu kajian yang bertujuan untuk memahami sifat dan cakupan variasi genetika di antara suatu populasi atau perorangan di dalam suatu kelompok atau antara perorangan lintas kelompok-kelompok yang berbeda; (vi) Kajian genetika perilaku: Suatu kajian yang bertujuan untuk memastikan hubungan yang mungkin antara karakteristik genetika dan perilaku; (vii) Prosedur invasif: Pencuplikan biologi menggunakan suatu metode yang melibatkan intrusi ke dalam tubuh manusia, seperti memperoleh suatu cuplikan darah menggunakan jarum dan suntikan; (viii) Posedur noninvasif: Pencuplikan biologi menggunakan suatu metode yang tidak melibatkan intrusi ke dalam tubuh manusia, seperti pengolesan oral; (ix) Data yang terkait dengan seseorang yang dapat diidentifkasi: Data yang mengandung informasi, seperti nama, tanggal lahir dan alamat, yang dengannya orang yang darinya data ini diturunkan dapat diidentifikasi; (x) Data yang tidak terkait dengan seseorang yang dapat diidentifikasi: Data yang tidak terkait dengan seseorang yang dapat diidentifikasi, melalui penukaran dari, atau pemisahan dari, semua informasi mengenai orang tersebut dengan penggunaan suatu kode; (xi) Data yang ditidakterkaitkan secara tidak dapat ditelusur kembali dengan orang yang dapat diidentifikasi: Data yang tidak terkait dengan orang dapat diidentifikasi melalui perusakan kaitan ke informasi yang mana saja yang dapat diidentifikasi mengenai orang yang menjadi asal cuplikan; (xii) Uji genetika: Suatu prosedur untuk menemukan kehadiran atau ketidakhadiran dari, atau pergantian dalam, suatu gen khusus atau kromosom, termasuk suatu uji tidak langsung untuk suatu produk gen atau metabolit khusus lain, yang terutama menunjukkan suatu pertukaran gen yang spesifik; (xiii) Penyaringan genetika: Uji genetika secara besar-besaran yang ditawarkan dalam suatu program terhadap suatu populasi atau sebagian dari itu yang bertujuan untuk menemukan karateristik genetika dalam orang yang tak bergejala; (xiv) Pemberian nasehat genetika: Suatu prosedur untuk menjelaskan implikasi temuan dari uji genetika atau penyaringan, keuntungannya dan risikonya yang dapat dipakai untuk membantu perorangan dalam penanganan jangka panjang mengatasi akibatnya; ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah uji genetika dan penyaringan; (xv) Penyesuaian silang: Persesuaian informasi yang mengenai seseorang atau kelompok yang berada dalam berbagai berkas data yang disusun untuk tujuan yang berbeda. Pasal 3 – Identitas perorangan Setiap individu mempunyai karakteristik susunan genetika. Walaupun begitu, indentitas seseorang seharusnya tidak dikurangi menjadi karakteristik genetika, karena ini menyangkut faktor-faktor pendidikan yang komplek, lingkungan dan pribadi dan ikatan emosi, sosial, rohani dan budaya dengan yang lain-lain dan menandakan kebebasan. Pasal 4 – Status khusus (a) Data genetika manusia memiliki status khusus karena: (i) Data ini dapat diramalkan dari kecenderungan genetika tentang perorangan; (ii) Data ini dapat memiliki dampak yang berarti tentang keluarga, termasuk keturunan, memperluas melalui generasi-generasi, dan dalam beberapa hal keseluruhan kelompok yang di dalamnya orang yang bersangkutan termasuk; (iii) Data ini dapat berisi informasi yang arti pentingnya tidak selalu diketahui pada waktu pengumpulan cuplikan-cuplikan biologi; (iv) Data ini dapat saja memiliki arti budaya untuk perorangan atau kelompok. (b) Pertimbangan sepatutnya diberikan kepada kepekaan data genetika manusia dan tingkat perlindungan yang tepat untuk data ini dan cuplikan-cuplikan biologi seharusnya dibangun. 3 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission Pasal 5 – Tujuan Data genetika manusia dan data proteomika manusia dapat dikumpulkan, diolah, digunakan dan disimpan, hanya untuk keperluan : (i) diagnosis dan perawatan kesehatan, termasuk penyaringan dan uji ramalan; (ii) penelitian kedokteran dan keilmuan lain, termasuk epidemiologi, khususnya studi genetika berbasis kependudukan, serta studi antropologi atau arkeologi, secara bersama mengacu untuk selanjutnya sebagai “penelitian kedokteran dan keilmuan”; (iii) kedokteran forensik, dan perkara perdata, pidana dan perkara hukum lain, dengan mengacu pada ketentuan Pasal 1(c); (iv) atau tujuan lain yang konsisten dengan Pernyataan Umum tentang Genom Manusia dan Hak-hak Asasi Manusia dan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. Pasal 6 – Prosedur (a) Secara etika penting bahwa data genetika manusia dan data proteomika manusia dikumpulkan, diolah, digunakan dan disimpan atas dasar prosedur transparan dan dapat diterima secara etika. Negara seharusnya berusaha untuk mengikutkan masyarakat luas dalam proses pengambilan keputusan tentang kebijakan-kebijakan umum untuk pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia dan data proteomika manusia dan evaluasi pengelolaannya, khususnya dalam kasus studi genetika berbasis kependudukan. Proses pengambilan keputusan ini, yang dapat menarik manfaat pengalaman internasional, seharusnya menjamin kebebasan berekspresi dari berbagai sudut pandang. (b) Komite etika yang bebas, multidisiplin dan pluralis, seharusnya dikembangkan dan dibangun pada tingkat nasional, regional, lokal atau lembaga, sesuai dengan aturan Pasal 16 dari Pernyataan Umum tentang Genom Manusia dan Hak-hak Asasi Manusia. Di mana perlu, komite etika pada tingkat nasional seharusnya dikonsultasi untuk penentuan standar, peraturan dan pedoman untuk pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi. Mereka seharusnya juga dikonsultasi tentang hal-hal yang tidak ada hukum nasionalnya. Komite etika pada tingkat lembaga atau lokal seharusnya dikonsultasi untuk aplikasinya untuk proyek-proyek penelitian khusus. (c) Bila pengumpulan, pengolahan, penggunaan dan penyimpanan data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi dilakukan dalam dua negera atau lebih, komite etika dalam Negara yang bersangkutan, bilamana tepat, seharusnya dikonsultasi dan peninjauan masalah ini pada tingkat yang tepat seharusnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang tertera dalam Pernyataan ini dan atas dasar standar etika dan hukum yang diterima oleh Negara yang bersangkutan. (d) Secara etika bahwa informasi yang jelas seimbang, cukup dan tepat harus disediakan untuk orang yang darinya dicari, kesepakatan sebelumnya bebas, memberi kejelasan dan dinyatakan. Informasi seperti ini harus, di samping menyediakan hal rinci lain, menyebutkan tujuan untuk apa data genetika manusia dan data proteomika manusia yang dicari dari cuplikan-cuplikan biologi, dan digunakan dan disimpan. Informasi ini seharusnya menunjukkan, bila perlu, risiko dan tindak lanjutnya. Informasi ini seharusnya juga menunjukkan bahwa orang yang bersangkutan dapat menarik kembali persetujuannya tanpa pemaksaan, dan ini seharusnya tanpa mencakup kerugian atau hukuman untuk orang yang bersangkutan. Pasal 7 – Ketidakpendiskriminasian dan ketidakpenstigmaan (a) Setiap usaha seharusnya dibuat untuk menjamin bahwa data genetika manusia dan data proteomika manusia tidak digunakan untuk keperluan yang mendiskriminasi dengan cara yang ditujukan untuk melanggar, atau mempunyai akibat merugikan hak-hak asasi manusia, kebebasan-kebebasan mendasar atau martabat manusia seseorang, perorangan atau bertujuan yang menuju kepada stigmatisasi dari perorangan, keluarga, kelompok atau komunitas. (b) Dalam hal ini, perhatian yang tepat seharusnya ditujukan pada temuan-temuan studi genetika berbasis kependudukan dan studi genetika perilaku dan interpretasinya. B. Pengumpulan Pasal 8 – Kesepakatan 4 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission (a) Kesepakatan sebelum, bebas, berpengetahuan, dan dinyatakana, tanpa bujukan oleh keuangan atau keuntungan pribadi lain, seharusnya didapat untuk pengumpulan data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi, apakah melalui prosedur invasif atau bukan-invasif, dan untuk pengolahan selanjutnya, penggunaan dan penyimpanan, apakah dilaksanakan oleh kelembagaan publik atau swasta. Batasan prinsip kesepakatan seharusnya hanya diberikan untuk alasanalasan mendesak melalui hukum domestik yang bersesuaian dengan hukum internasional hak-hak asasi manusia. (b) Bila, sesuai dengan hukum domestik, seseorang tidak mampu menyampaikan kesepakatan yang berpengetahuan, kewenangan seharusnya diperoleh dari perwakilan hukum, sesuai dengan hukum domestik. Perwakilan hukum seharusnya memperhatikan kepentingan terbaik orang yang bersangkutan. (c) Seorang dewasa yang tidak mampu bersepakat seharusnya sedapat mungkin mengambil bagian dalam prosedur otorisasi. Pendapat seorang anak kecil seharusnya dijadikan pertimbangan sebagai faktor penentu yang semakin menentukan sebanding dengan usia dan tingkat kedewasaan. (d) Dalam diagnosis dan perawatan kesehatan, penyaringan dan pengujian genetika anak kecil dan orang dewasa yang tidak dapat bersepakat biasanya akan hanya secara etika diterima bila ini berimplikasi penting untuk kesehatan orangnya dan memperhatikan kepentingan terbaiknya. Pasal 9 – Mencabut kesepakatan (a) Bila data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi dikumpulkan untuk keperluan penelitian kedokteran dan keilmuan, kesepakatan dapat ditarik oleh orang yang bersangkutan kecuali data tersebut diputus dari orang yang dapat diidentifikasi secara tidak dapat ditelusur kembali. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal 6(d), pencabutan dari kesepakatan seharusnya tidak mencakup baik kerugian atau denda pada orang yang bersangkutan. (b) Bila seseorang menarik kesepakatan, data genetika orang, data proteomika dan cuplikan-cuplikan biologi seharusnya tidak lagi digunakan kecuali data ini diputus secara tak dapat ditelusur ke orang yang bersangkutan. (c) Jika diputus secara tidak dapat ditelusur, data dan cuplikan-cuplikan biologi seharusnya diperlakukan sesuai dengan keinginan dari yang bersangkutan. Jika keinginan orang yang bersangkutan tidak dapat ditentukan atau tidak layak atau tidak aman, data dan cuplikan-cuplikan biologi seharusnya diputus secara tidakdapat-ditelusur kembali atau dimusnahkan. Pasal 10 – Hak untuk menentukan apakah hasil penelitian perlu diberitahukan atau tidak Bila data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi dikumpulkan untuk keperluan kedokterian dan penelitian keilmuan, informasi yang diberikan pada waktu kesepakatan seharusnya mengindikasi bahwa orang yang bersangkutan mempunyai hak untuk menentukan apakah perlu atau tidak diberi informasi hasilnya. Ini tidak berlaku untuk penelitian atas data yang diputus dari secara tidak-dapatditelusur-kembali ke orang yang dapat diidentifikasi atau untuk data yang tidak menjurus ke temuan perorangan yang menyangkut orang-orang yang telah berperan serta dalam suatu penelitian seperti itu. Bila cocok, hak untuk tidak diberi tahu seharusnya disampaikan kepada keluarga tertentu yang akan terpengaruh oleh hasilnya. Pasal 11 – Pembimbingan genetika Secara etika penting bahwa bila pengujian genetika yang dapat memiliki implikasi penting terhadap kesehatan seseorang sedang dipertimbangkan, pembimbingan genetika disediakan dengan cara yang sesuai. Pembimbingan genetika seharusnya tidak dijuruskan, beradaptasi budaya dan konsisten dengan kepentingan terbaik orang yang bersangkutan. Pasal 12 – Pengumpulan cuplikan-cuplikan biologi untuk kedokteran forensik atau dalam proses perdata, pidana dan proses hukum lain Bila data genetika manusia atau data proteomika manusia dikumpulkan untuk tujuantujuan kedokteran forensik atau dalam perkara perdata, pidana dan proses hukum lain, termasuk uji asal usul, pengumpulan cuplikan-cuplikan biologi, in vivo atau post-mortem, seharusnya dibuat hanya sesuai dengan hukum domestik yang konsisten dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. 5 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission C. Pengolahan Pasal 13 – Akses Tak seorangpun seharusnya ditolak akses data genetika dirinya sendiri atau data proteomika kecuali data tersebut terputus secara tidak-dapat-ditelusur-kembali ke orang itu sebagai sumber yang dapat diidentifikasi atau kecuali hukum domestik membatasi hak seperti itu untuk kepentingan kesehatan masyarakat, ketertiban umum atau keamanan nasional. Pasal 14 – Hak pribadi dan kerahasiaan (a) Negara seharusnya berusaha untuk melindungi hak pribadi individu-individu dan kerahasiaan dari data genetika manusia yang terkait untuk orang dapat diidentifikasi, keluarga atau, bila tepat, kelompok, sesuai dengan hukum domestik konsisten dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. (b) Data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi terkait dengan orang dapat diidentifikasi seharusnya tidak diungkapkan atau dapat diakses oleh pihak pihak ketiga, khususnya, majikan, perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga-lembaga pendidikan dan keluarga, kecuali untuk alasan kepentingan umum pada kasus-kasus terbatas untuk hukum domestik yang konsisten dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia atau bilamana kesepakatan sebelumnya, bebas, memberi kejelasan dan dinyatakan dari orang yang bersangkutan telah diperoleh sesuai dengan kesepakatan sesuai dengan hukum domestik dan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. Hak pribadi dari perorangan yang ikut dalam studi menggunakan data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi seharusnya dilindungi dan data seharusnya diperlakukan secara rahasia. (c) Data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi yang dikumpulkan untuk tujuan penelitian keilmuan seharusnya tidak biasanya dikaitkan ke orang yang dapat diidentifikasi. Meskipun bila data atau cuplikan-cuplikan biologi seperti ini tidak terkait dengan orang yang dapat diidentifikasi, pencegahan yang perlu seharusnya diambil untuk menjamin keamanan data atau cuplikan-cuplikan biologi. (d) Data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi yang dikumpulkan untuk keperluan tujuan penelitian kedokteran dan keilmuan masih dapat tetap terkait ke orang yang dapat diidentifikasi, hanya jika perlu untuk melakukan penelitian dengan ketentuan bahwa kesendirian dari individu dan kerahasiaan dari data atau cuplikan-cuplikan biologi terkait dilindungi sesuai dengan hukum domestik. (e) Data genetika manusia dan data proteomika manusia seharusnya tidak disimpan dalam bentuk yang memungkinkan data untuk diidentifikasi untuk waktu yang lebih lama dari yang diperlukan untuk mencapai tujuan untuk apa data dikumpulkan atau selanjutnya diproses. Pasal 15 – Kecermatan, keandalan, mutu dan keamanan Orang-orang dan satuan yang bertanggung jawab untuk mengolah data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi seharusnya mengambil tindakan yang perlu untuk meyakinkan ketelitian, keandalan, kualitas dan keamanan data ini dan pengolahan cuplikan-cuplikan biologi. Mereka seharusnya melakukan secara ketat, hatihati, jujur dan berintegritas dalam mengolah dan menginterpretasikan data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi, dengan memperhatikan implikasi etika, hukum dan sosial. D. Penggunaan Pasal 16 – Perubahan tujuan (a) Data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi yang dikumpulkan untuk satu dari tujuan yang dijabarkan dalam Pasal 5 seharusnya tidak digunakan untuk tujuan lain yang tidak sesuai dengan kesepakatan aslinya, kecuali sebelumnya, bebas, kesepakatan memberi kejelasan, dan dinyatakan diperoleh dari orang yang berkenaan sesuai dengan aturan dalam Pasal 8(a) atau kecuali penggunaan yang diusulkan, diputuskan oleh hukum, sejalan dengan alasan 6 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission kepentingan umum dan konsisten dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. Jika orang yang bersangkutan tidak berkapasitas untuk bersepakat, aturan dari Pasal 8(b) dan (c) seharusnya berlaku secara mutatis mutandis. (b) Bila kesepakatan terdahulu, bebas, memberi kejelasan dan dinyatakan tidak dapat diperoleh atau dalam hal data terputus yang tak dapat ditelusur dari seseorang yang dapat dikenali, data genetika manusia dapat digunakan sesuai dengan hukum setempat atau mengikuti prosedur konsultasi yang ditetapkan dalam Pasal 6(b). Pasal 17 – Cuplikan-cuplikan biologi yang disimpan (a) Simpanan cuplikan-cuplikan biologi dikumpulkan untuk keperluan lain dari yang diatur dalam Pasal 5 dapat digunakan untuk memproduksi data genetika manusia atau data proteomika manusia dengan kesepakatan sebelumnya, bebas, memberi kejelasan dan dinyatakan dari orang yang bersangkutan. Akan tetapi, hukum domestik dapat menyiapkan bahwa jika data seperti itu memiliki kepentingan untuk tujuan penelitian kedokteran dan ilmiah, misalnya: studi epidemiologi, atau keperluan kesehatan masyarakat, data dapat digunakan untuk tujuan tersebut sesudah konsultasi sesuai dengan prosedur yang dijabarkan dalam Pasal 6(b). (b) Aturan Pasal 12 seharusnya berlaku mutatis mutandis untuk simpanan cuplikancuplikan biologi yang digunakan untuk memproduksi data genetika manusia untuk kedokteran forensik. Pasal 18 – Sirkulasi dan kerjasama internasional (a) Negara seharusnya mengatur, sesuai dengan hukum domestiknya dan perjanjianperjanjian internasional, aliran lintas batas dari data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi sehingga mendorong kerjasama kedokteran internasional dan kerja sama keilmuan serta menjamin akses yang adil untuk data-data ini. Sistem seperti ini seharusnya berupaya menjamin pihak penerima menyediakan perlindungan yang cukup sesuai dengan prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Pernyataan ini. (b) Negara seharusnya melakukan setiap usaha, dengan perhatian yang perlu dan tepat untuk prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Pernyataan ini, melanjutkan mendorong penyebaran internasional dari pengetahuan keilmuan tentang data genetika manusia dan data proteomika manusia dan, dalam hal tersebut, untuk mendorong kerja sama keilmuan dan kebudayaan, khususnya antara negara industri dan negara-negara berkembang. (c) Peneliti seharusnya berusaha untuk membangun hubungan kerja sama berdasarkan sikap saling menghargai dengan memperhatikan masalah keilmuan dan etika sesuai dengan aturan Pasal 14, seharusnya mendorong sirkulasi bebas data genetika manusia dan data proteomika manusia untuk mendorong berbagi pengetahuan keilmuan, dengan ketentuan bahwa prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Pernyataan ini diperhatikan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Untuk tujuan ini, mereka seharusnya juga berusaha menerbitkan pada waktunya hasil-hasil penelitian mereka. Pasal 19 – Berbagi manfaat (a) Sesuai dengan hukum domestik atau kebijakan dan perjanjian-perjanjian internasional, kegunaan hasil dari penggunaan data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi yang dikumpulkan untuk penelitian kedokteran dan keilmuan seharusnya dimiliki bersama dengan masyarakat secara keseluruhan dan komunitas internasional. Dalam memberi pengaruh untuk prinsip ini, manfaat dapat berbentuk yang mana saja berikut ini : (i) bantuan khusus untuk orang-orang atau kelompok kelompok yang berpartipasi dalam penelitian; (ii) akses untuk perawatan kesehatan; (iii) aturan dari diagnosis baru, fasilitas-fasilitas untuk tindakan baru atau obat-obatan dari penelitian; (iv) dukungan untuk pelayanan kesehatan; (v) fasilitas untuk membangun kapasitas untuk tujuan penelitian (vi) pembangunan dan penguatan kapasitas negara-negara berkembang untuk mengumpulkan dan mengolah data genetika manusia, dengan mempertimbangkan masalah-masalah khususnya; (vii) bentuk lain yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Pernyataan ini. 7 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission (b) Batasan dalam hal ini dapat diberikan oleh hukum domestik dan persetujuanpersetujuan internasional. E. Penyimpanan Pasal 20 – Kerangka pemantauan dan pengelolaan Negara dapat mempertimbangkan pembangunan kerangka untuk memantau dan mengelola data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi berdasarkan atas prinsip-prinsip dari kebebasan, multidisiplin, pluralisme dan transparansi serta atas prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Pernyataan ini. Kerangka ini dapat juga menangani sifat dan tujuan penyimpanan data ini. Pasal 21 – Pemusnahan (a) Ketentuan dalam Pasal 9 berlaku mutatis mutandis pada kasus dari data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi yang tersimpan. (b) Data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi yang dikumpulkan dari tersangka dalam penyelidikan kriminal seharusnya dihancurkan bila tidak diperlukan lagi, kecuali dibolehkan oleh hukum domestik sesuai dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. (c) Data genetika manusia, data proteomika manusia dan cuplikan-cuplikan biologi seharusnya tersedia untuk keperluan forensik dan kegunaan perdata hanya sepanjang mereka diperlukan oleh hukum domestik konsisten dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. Pasal 22 – Penyocokan-silang Kesepakatan seharusnya diperlukan untuk pencocokan silang dari data genetika manusia, data proteomika manusia atau cuplikan-cuplikan biologi yang disimpan untuk tujuan diagnosis perawatan kesehatan dan tujuan penelitian kedokteran dan penelitian keilmuan lain, kecuali dijamin oleh hukum domestik untuk alasan pemaksaan dan konsisten dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. F. Promosi dan penerapan Pasal 23 – Penerapan (a) Negara seharusnya mengambil semua tindakan yang tepat, apakah secara legislatif, administratif atau bentuk-bentuk lain, untuk memberi efek pada prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Pernyataan ini, sesuai dengan hukum internasional dari hak-hak asasi manusia. Tindakan seperti ini seharusnya didukung oleh tindakan dalam cakupan pendidikan, pelatihan dan informasi umum. (b) Dalam kerangka kerja sama internasional, Negara seharusnya berusaha untuk membuat kerja sama bilateral dan multilateral yang memungkinkan negara-negara berkembang untuk membangun dan berbagi kapasitas pengetahuan keilmuan berkenaan dengan data genetika manusia dan kecakapan yang terkait. Pasal 24 – Pendidikan etika, pelatihan dan informasi Untuk mendorong prinsip-prinsip yang dijabarkan dalam Pernyataan ini, Negara seharusnya berusaha untuk mendorong semua bentuk pendidikan dan pelatihan etika pada semua tingkat juga menggalakkan program-program penyebaran informasi dan pengetahuan tentang data genetika manusia. Tindakan ini seharusnya ditujukan kepada sasaran khusus, khususnya peneliti dan anggota anggota komite-komite etika, atau ditujukan untuk umum. Dalam hal ini, Negara seharusnya mendorong partisipasi dari organisasi-organisasi antar-pemerintahan internasional dan regional dan organisasiorganisasi non-pemerintah internasional, regional dalam kegiatan ini. Pasal 25 – Peran International Bioethics Committee (IBC) dan Intergovernmental Bioethics Committee (IGBC) International Bioethics Committee (IBC) dan Intergovernmental Bioethics Committee (IGBC) harus membantu implementasi dari Pernyataan ini dan penyebaran dari prinsipprinsip yang dijabarkan. Atas dasar kolaborasi, kedua komite seharusnya bertanggung jawab atas pemantauan dan untuk evaluasi dari implementasinya, antara lain, atas dasar 8 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission laporan- laporan yang disiapkan oleh Negara. Kedua komite seharusnya bertanggung jawab khususnya untuk perumusan dari setiap pendapat atau usulan untuk keefektifan lebih lanjut dari Pernyataan ini. Komite ini seharusnya membuat rekomendasi sesuai dengan prosedur-prosedur dalam konstitusi UNESCO, yang ditujukan untuk Konferensi Umum. Pasal 26 – Penindaklanjutan oleh UNESCO UNESCO harus mengambil tindak lanjut yang tepat untuk menindaklanjuti Pernyataan ini sehingga mendorong kemajuan ilmu-ilmu hayati dan aplikasinya melalui teknologiteknologi atas dasar hormat pada martabat manusia dan pelaksanaan dan kepatuhan pada hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan mendasar. Pasal 27 – Pengingkaran perbuatan yang bertentangan dengan hak-hak asasi manusia, kebebasan-kebebasan mendasar dan martabat manusia Tidak ada dalam Pernyataan ini yang dapat ditafsirkan sebagai merujuk bagi Negara, kelompok atau orang mana saja pengakuan apa saja untuk melakukan kegiatan atau melaksanakan perbuatan apa saja yang bertentangan dengan hak-hak asasi manusia, kebebasan-kebebasan mendasar dan martabat manusia, termasuk, khususnya, prinsipprinsip yang tertera dalam Pernyataan ini. 9 Unofficial translation prepared by the Indonesian National Bioethics Commission