File - kiki MPE UNS

advertisement
PANDANGAN ILMIAH DAN FILOSOFIS
TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKANNYA
A. PANDANGAN ILMIAH TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI
PENDIDIKANNYA
1. Antropologi Biologis/Fisik
Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan,
karakteristik jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia.
Antroplogi ilmiah mencakup: antropologi biologis, antropologi sosial
budaya, arkeologi, dan linguistic. Antropologi biologi sering disebut
antropologi fisik, yaitu studi tentang fosil dan kehidupan manusia sebagai
organism biologis. (Beals, 1997: 1)
Karekteristik dari antropologi biologis bahwa manusia adalah
Homo Sapiens yang merupakan puncak evolusi organik dari makhluk
hidup. Manusia memiliki cirri khas diantaranya: berjalan tegak,
mempunyai otak yang besar dan kompleks, hewan yang tergeneralisasi
atau dapat hidup dalam berbagai lingkungan, serta memiliki perode
kehamilan yang panjang dan anak lahir tak berdaya. Adapun
kedudukannya dalam klasifikasi makhluk hidup sebagai berikut:
Dunia: binatang
Phylum: chordota
Kelas: mamalia
Orde: primate
Famili: hominidae
Genus: homo
Spesies: sapiens
Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan yaitu berupa lahir
dan berkembangnya antropologi pendidikan. Sedangkan implikasi dalam
praktek pendidikan bahwa konsep-konsep antropologi biologi landasan
pendidikan (landasan antropologis pendidikan) berupa:
Adanya keharusan dan kemungkinan pendidikan
1
Adanya keragaman praktek pendidikan, baik dalam sejarah
manusia maupun dalam bentuk praktek pendidikan dalam suatu
zaman.
2. Antropologi Budaya
Batasan dalam antropolgi sosial budaya adalah mempergunakan
teknik-teknik riset historis, observasi, wawancara dalam studio rang yang
hidup sekarang. Antropologi budaya memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Manusia adalah organisme sosiobudaya.
b. Komponen utama budaya yaitu adanya sebuah kelompok/masyarakat,
sebuah lingkungan dalam kelompok/masyarakat, sebuah budaya
material, sebuah tradisi budaya dan kegiatan-kegiatan serta perilaku
manusia.
c. Karakteristik utama budaya yaitu tingkah laku kultural dipelajari,
tingkah laku kultural terorganisasi dalam pola-pola tingkah laku, polapola budaya diajarkan orang dan berlangsung dari satu generasi ke
generasi lainnya, budaya mempunyai aspek material dan non material,
budaya tersebar secara seragam oleh anggota masyarakat, tingkah laku
kultural menjadi sebuah cara hidup serta budaya terus menerus
berubah.
Implikasi dalam praktek pendidikan bahwa konsep antropologi
sosial budaya menjadi landasan pendidikan (landasan antropologis
pendidikan) berupa keharusan dan kemungkinan pendidikan; keragaman
kegiatan pendidikan berdasarkan sistem budaya, kesatuan budaya regional
dan kelompok subkultural. Sedangkan implikasi dalam pengembangan
teori pendidikan berupa lahir dan berkembanganya antropologi pendidikan
yang dipelopori Frans Boa dan Margareth Mead serta adanya kebutuhan
antropologi filsafat anak.
3. Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku
individu dalam
keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan
2
sampai balita, dari masa kanak-kanak sampai dewasa serta masa tua
(Woordward & Marquis, 1955:3). Menurut pandangan psikologis,
karakteristik individu yang belajar yaitu: unik, banyak kesamaan daripada
perbedaannya, mempunyai berbagai diri, sebuah organism total,
mempunyai kesiapan bertindak, mempunyai tugas-tugas perkembangan,
mempunyai berbagai kebutuhan, mempunyai kecenderungan umum dalam
bertingkah laku, mempunyai tujuan khusus dan merupakan motivator
dirinya sendiri.
Implikasi psikologi dalam parktek pendidikan berupa landasan
psikologis pendidikan yaitu konsep-konsep psikologis tentang individu
yang menjadi dasar pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Selain
itu, adanya pandangan bahwa pendidikan = individualisasi atau proses
pengembangan individu.
Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan yaitu lahir dan
berkembangnya psikologi pendidikan yang dipelopori oleh Thorndike.
Serta lahir dan berkembangnya aliran pembaharuan pendidika yang
disebut developmentalisme oleh Pestalozzi, Herbart dan Froebel.
4. Sosiologi
Sosiologi dalah studi tentang struktur sosial (Reading:1977:195).
Sosiologi mengemukakan tentang karakteristik masyarakat, bahwa
manusia adalah animal sociale (binatang yang hidup bermasyarakat).
Reading menyatakan bahwa masyarakat adalah sebuah kelompok dengan
suatu budaya yang terorganisasi untuk memberikan kepuasan bagi
kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan-kepentingan semua orang, dalam
arti sempit adalah struktur sosial.
Ginsberg mengemukakan komponen-komponen masyarakat yaitu
morfologi sosial, control sosial, proses sosial dan patologi sosial.
Sedangkan Broom dan Selznick mengemukakan komponen masyakarakat
terdiri dari organisasi sosial, budaya, sosialisasi, kelompok-kelompok
primer, stratifikasi sosial, asosiasi (perkumpulan), tingkah laku kolektif,
penduduk dan ekologi.
3
Implikasi dalam praktek pendidikan berupa landasan sosiologis
pendidikan yaitu konsep-konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar
penyelenggaraan pendidikan. Kemudian masyarakat sebagai ekologi
pendidikan dan terakhir, pendidikan = sosialisasi (proses menjadi anggota
masyarakat yang diharapkan).
Sedangkan implikasi dalam pengembangan teori pendidikan adalah
sebagai berikut:
Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi pendidikan yang
dipelopori oleh Henry Suzzalo
Mendorong
lahir
dan
berkembangnya
ilmu
pendidikan
kependudukan
Mendorong lahir dan berkembangnya aliran sosiologisme pendidikan
atau sociological tendency in education yang lebih menekankan
konsep pendidikan pada proses sosialisasi daripada individualisasi.
5. Politika
Politika adalah studi tentang pemerintahan negara. Manusia
hakikatnya sebagai animal poiticon (Aristoteles) atau binatang yang hidup
berpolitik. Bidang ilmu politik meliputi: teori politik, lembaga-lembaga
politik, partai-partai politik, kelompok-kelompok politik dan pendapat
umum serta hubungan internasional.
Implikasi politika dalam praktek pendidikan adalah sebagai
berikut:
Konsep politika sebagai landasan political pendidikan atau menjadi
dasar penyelenggaraan pengelolaan pendidikan makro nasional.
Terjalinnya kerja sama internasional dalam bidang pendidikan
Pendidikan = civilisasi (proses menjadi warga negara yang
diharapkan)
Pendidikan kewarganegaraan mempunyai kedudukan dan peranan
yang penting
Pendidikan politik.
4
Implikasi politika dalam pengembangan teori pendidikan antara
lain:
Lahir dan berkembangnya politika pendidikan/pendidikan nasional
yang dipelopori oleh Guizot, Fischer, Horace Mann dan Henry
Benhard, K.H dewantoro dan Moh. Syafei
Lahir dan berkembangnya studi pendidikan internasional.
6. Ekonomika (Ilmu Ekonomi)
Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia memperoleh
kemakmuran materiil manuisa. Karakteristik ekonomika bahwa manusia
dalam ekonomika = animal economicus yaitu binatang yang terus
berusaha memperoleh kemakmuran materiil. Bidang ekonomi yang dikaji
yaitu konsumsi, produksi, distribusi dan pertumbuhan sepanjang waktu.
Satuan ekonomi yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Implikasi ekonomika dalam praktek pendidikan antara lain:
Landasan economical pendidikan yaitu konsep ekonomik yang
menjadi dasar atau landasan pendidikan.
Kondisi
ekonomi
mempengaruhi
kemampuan
dan
kegiatan
pendidikan
Pendidikan = penanaman modal dalam sumber daya manusia atau
human investment (ditinjau dari ekonomi makro)
Pendidikan = profesionalisasi (ditinjau dari ekonomi mikro).
Implikasi ekonomika dalam pengembangan teori pendidikan antara
lain:
Lahir dan berkembangnya ekonomika pendidikan yang dipelopori
secara konseptual oleh Adam Smith, Alfred Marshall, J. Alan
Thomas, G.D. Schultz.
Lahir dan berkembangnya studi pendidikan dan pembangunan.
5
B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI
PENDIDIKANNYA
1. Filsafat Umum/Murni
Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya.
(Beck, 1979:2). Berdasarkan telaah filosofis, karakteristik filsafat adalah
sebagai berikut:
Kritis, yaitu berpikir mengungkapkan dan memecahkan masalah
secara menyeluruh dan mendalam
Spekulatif (kontemplatif), yaitu berpikir menerobos melampoi fakta
atau data-data yang tersedia dalam rangka menemukan hal yang
hakiki.
Fenomenologis, yaitu berpikir berawal dari gejala dan kemudian
mencoba terus menguliti, mengurangi, mereduksi hal-hal yang tak
penting, untuk sampai pada hal yang menjadi hakikat dari gejala
Normatif, yaitu berpikir yang tertuju untuk mencari hal-hal yang
seharusnya.
Obyek filsafat adalah pertanyaan umum yang terbuka/abadi, yaitu
pertanyaan yang tidak pernah selesai dijawab sepanjang hidup manusia.
Obyek yang menjadi lingkup pertanyaan filsafat adalah segala sesuatu
dalam alam semesta dengan segala isinya. Adapun cabang filsafat sebagai
berikut:

Metafisika yaitu hakikat kenyataan masih terbagi lagi menjadi 4, yaitu:
ontology (hakikat kenyataan alam semesta), teologi (hakikat Tuhan),
kosmologi (hakikat alam) dan humanologi (hakikat manusia).

Epistimologi = hakikat mengetahui dan pengetahuan, sedangkan
logika = menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.

Aksiologi yaitu hakikat nilai, terbagi menjadi etika (hakikat baik dan
jahat) serta estetika (hakikat indah dan jelek).
Aliran-aliran filsafat umum adalah sebagai berikut:
6
Metafisika
Humanologi
1) Idealisme
Kenyataan = sebuah
dunia pikiran/rohaniah
Binatang yang berpikir
2) Neo-Thomisme
Kenyataan = sebuah
dunia rasio dan Tuhan
Makhluk yang beripikir
dan beriman/percaya
Pengetahuan diperoleh
melalui rasio dan
percaya
Pengetahuan tentang
kebaikan diperlukan
agar dapat berbuat baik.
Kebikan tertinggi adalah
kebaikan yang
bersumber pada
pengetahuan dan Tuhan
Epistimologi Pengetahuan yang
benar melalui mata
batin/pikiran/intuisi
Aksiologi
Manusia diatur oleh
kewajiban-kewajiban
moral yang bersumber
dari Tuhan
4) Eksperimentalisme/
Instrumentalisem
Metafisika
Kenyataan = sebuah dunia
pengalaman
Humanologi Binatang yang berevolusi fisik,
psikis dan sosial
Epistimologi Pengetahuan diperleh melalui
pengalaman pendriaan
Aksiologi
Yang baik adalah yang ternyata
berguna dalam masyarakat
3) Realisme
Kenyataan = dunia
benda-benda
Binatang yang berbuat
Pengetahuan yangbenar
diperoleh melalui
pengalaman pendriaan
Manusia diataur oleh
hukum alam
5) Eksistensialisme
Kenyataan = sebuah dunia
keberadaan manusia di dunia
Binatang yang bebas mewujudkan
dirinya
Pengetahuan diperoleh melalui
pengalaman
Nilai ditentukan oleh kebebasan
memilih dari seseorang pribadi.
Implikasi filsafat murni dalam praktek pendidikan yaitu munculnya
konsep-konsep filsafat ilmu seperti metafisika, epistimologi dan aksiologi
yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan (landasan filosofis
pendidkan).
Implikasi
berikutnya
berupa
Froebel
merupakan
munculnya
sekolah
penerapan
gagasan
percobaanseperti:
 Kindergarten
dari
pendidikan idealistic
 Casa De Bambini merupakan sekolah dari Montessori yang
merupakan penerapan gagasan pendidikan naturalistik
7
 Laboratory school dari J. Dewey merupakan penerapan gagasan
pendidikan pragmatic/eksperimentalistik, dsb.
Implikasi filsafat murni dalam teori pendidikan sebagai berikut:
 Munculnya filsafat pendidikan dipelopori oleh Plato
 Lahir dan berkembangnya aliran filsafat pendidikan, seperti:
idealisme (pendidikan = pemekaran kemampuan berpikir), realisme
(pendidikan = pemekaran kemampuan berbuat dan berpengalaman),
eksperimentalisme (rekonstruksi pengalaman yang terus menerus
sepanjang hidup), eksistensialisme (pendidikan = perwujudan
kebebasan diri sendiri).
2. Filsafat Antropologi/Antropologi Filosofis
Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki
hakikat
manusia
sebagai
keseluruhan,
atau
manusia
seutuhnya.
Pengetahuan filosofis tentang manusia pada dasarnya dalah refleksi
manusia tentang dirinya sendiri dan manusia dapat merefleksikan tentang
dirinya sendiri hanya jika menjadi pribadi yang mengenal dirinya. Jadi
tujuan utama filsafat antropologi adalah mencerminkan dirinya menjadi
seorang pribadi. Objek kajian filsafat antropologi antara lain: masalah
hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia
dengan Tuhan.
Karakteristik manusia seutuhnya bahwa satu yang terkandung di
dalamnya banyak aspek (one in many). Manusia seutuhnya adalah animal
symbolicum. Karakteristik lain:

Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
untuk mengkomunikasikan pikirannya (animal sociale)

Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
untuk menyatakan pikiran sebagai milik manusia yang unik (animal
rationale)

Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
untuk menalar dan sadari sebagai pribadi yang menalar.
8

Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
untuk mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan suatu yang
kreatif.

Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
maka dapat mengadakan perbedaan moral

Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
dapat menyadari sendiri sebagai pribadi
Implikasi filsafat antropologi dalam praktek pendidikan antara lain
sebagai berikut:

Konsep manusia seutuhnya sebagai dasar tujuan pendidikan

Pendidikan = humanisasi (proses mewujudkan kemanusiaan, atau
proses menuju tercapainya manusia seutuhnya

Tujuan utama dalam hidup mencapai perwujudan diri sendiri secara
kooperatif
Implikasi
filsafat
antropologi
dalam
pengembangan
teori
pendidikan antara lain sebagai berikut:

Timbul kebutuhan studi filsafat antropologi anak yang tertuju
membahas hakikat anak (anak membawa dosa dari Adam dan hawa di
surge; anak dilahirkan sebagai tabula rasa atau tanpa pembawaan; anak
dilahirkan baik; anak dilahirkan tidak berdaya tapi penuh potensi)

Mendorong lahir dan berkembangnya pedagogik atau ilmu mendidik
yang memadukan aspek faktual dengan aspek normative, yang
dipelopori oleh Herbart (perpaduan antara aspek filosofis yang
menentukan tujuan-tujuan pendidikan dengan aspek psikologis yang
menentukan cara-cara atau metode-metode pendidikan).
9
Download