EFEKTIVITAS MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I DI BIDAN DESA GOGODALEM KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG Cahya Kiswanti1), Ari Andayani2), Moneca Diah L3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo ABSTRAK EFEKTIVITAS MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I DI BIDAN DESA GOGODALEM KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG. Berdasarkan data yang diperoleh dari bidan desa Gogodalem, terdapat 1 kematian ibu bersalin akibat nyeri yang tidak tertangani yang berdampak partes lama. Pada proses persalinan ibu bersalin mengalami nyeri, sebenarnya nyeri pada ibu bersalin merupakan hal fisiologis tetapi sebagian besar ibu bersalin beranggapan nyeri yang dialaminya tidak wajar dan menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Di bidan desa gogodalem sebelumnya belum pernah menerapkan tehnik pengurangan rasa nyeri dengan terapi musik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi musik klasik tehadap penurunan nyeri persalinan kala I di bidan desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian quasi experiment, rancangan non equivalent control group. Populasi penelitian ini seluruh ibu bersalin di bidan desa Gogodalem yaitu HPL pada bulan Juni terdapat 31 ibu bersalin, Besar sampel dari minimal sampel penelitian eksperimen yang sederhana adalah 10 responden untuk setiap kelompok secara kebetulan ada. Alat ukur penelitian ini adalah skala intensitas nyeri. Media terapi yang dipakai adalah musik klasik mozart. Hasil uji statistik Independent t tes menunjukan ada efektivitas terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat nyeri ibu bersalin kala I sebesar 10,8%, Dilihat dari pengukuran nyeri dari kelompok intervensi pre-test sebesar 7.40 dan post-test 6.60. Nilai t hitung sebesar 2,652 dengan pvalue sebesar 0,016. Terlihat bahwa p-value 0,016 < (0,05). Ini menunjukan ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri persalinan sesudah diberikan terapi musik klasik antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada ibu bersalin di bidan wilayah Gogodalem. penelitian ini diharapkan ibu bersalin kala I dapat menggunakan terapi musik klasik sebagai salah satu cara mengurangi nyeri. Kata Kunci : Musik Klasik, Nyeri persalinan kala I ABSTRACT THE EFFECTIVENESS OF CLASSICAL MUSIC TOWARD THE REDUCTION OF LABOR PAINS ON FIRST STAGE IN THE MIDWIFE OF GOGODALEM VILLAGE BRINGIN SUB-DISTRICT SEMARANG REGENCY. Based on data obtained from the midwife at Gogodalem Village, there is a case of maternal death due to untreated pain that affecting prolonged delivery process. On this process, the mother has pain. Although this is a natural physiological thing but most of mothers considered that pain they experienced is unfair and cause anxiety and fear. In the midwife of Gogodalem Village the technique by using music therapy in pain reduction has not be applied previously. The purpose of this study is to find the effectiveness of classical music therapy toward the reduction of labor pains on first stage in the midwife of Gogodalem Village Bringin Sub-district Semarang Regency. 1 Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang This study used quasi-experiment design with non-equivalent control group. The population in this study was all women giving birth in the midwife of Gogodalem Village that the expected birth in June as many as 31 mothers. The instrument of this study used pain intensity scales. Media in therapy used classical Mozart music. The results of study by using Independent t-tests indicate that the classical music therapy is effective in reducing maternal level pain on first stage by 10.8%. Based on the pain scale measurements on the intervention groups at pretest is 7:40 and 6.60 for posttest. The counted Tvalue of 2.652 while p-value of 0.016 that meaning that p-value <α (0.05). It indicates that there is a significant difference in maternal pain intensity by administering classical music therapy between the intervention group and the control group in the midwife of Gogodalem Village. The mothers are expected to use classical music therapy as a way to reduce the maternal pain. Keywords : Classical music, Maternal pain on first stage PENDAHULUAN Latar Belakang Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri yang timbul akibat pembukaan serviks dan kontraksi uterus (Mander, 2003) Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan (Wall & Melzack, 2004). Nyeri memang bersifat obyektif bagi setiap individu, tetapi jika tidak teratasi dengan baik maka akan menimbulkan Angka Kesakitan Ibu, dimana dari angka kesakitan tersebut juga akan meningkatkan Angka Kematian Ibu. Nyeri dalam proses bersalin lebih memberi dampak negatif secara fisiologis maupun psikologis bagi seorang ibu. Bagi sebagian ibu, nyeri ini dapat menimbulkan respon klinis yang beragam seperti rasa cemas (Ade Hasman, 2008). Efek dari kecemasan dalam persalinan dapat mengakibatkan kadar katekolamin yang berlebihan pada Kala 1 menyebabkan turunnya aliran darah ke rahim, turunnya kontraksi rahim, turunnya aliran darah ke plasenta, turunnya oksigen yang tersedia untuk janin serta dapat meningkatkan lamanya Persalinan Kala 1. Penelitian yang berkaitan dengan kejadian persalinan lama, 65% disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak efisien. Menurut Old et al (2000), adanya disfungsional kontraksi uterus sebagai respon terhadap kecemasan sehingga menghambat aktifitas uterus. Respon tersebut adalah bagian dari komponen psikologis, sehingga dapat dinyatakan bahwa faktor psikologis 2 mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan proses persalinan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk pengurangan nyeri dapat dilakukan metode non-farmakologis seperi mendengarkan musik, ternyata musik bersifat teraupetik. Jurnal efek terapi musik pada nyeri persalinan dan kecemasan ibu primigravida di Taiwan, dari Yu-Hsiang Liu, Mei-Yueh Chang and Chung-Hey Chen menyatakan bahwa aplikasi musik dalam manajemen nyeri menjadi populer dalam kedokteran dalam dua dekade terakhir (Browning 2000, Richards et al. 2007). Mekanisme untuk meningkatkan kenyamanan pasien adalah dipicu oleh stimulus pendengaran musik, yang mengesampingkan sinyal rasa sakit yang dibawa oleh serabut saraf yang lebih kecil. Selain itu, musik yang dirasakan oleh otak kanan dapat merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan endorfin untuk mengurangi nyeri (Boso et al. 2006). Musik mengubah rasa sakit Persepsi melalui efek afektif (yaitu suasana hati membaik, meningkatkan relaksasi dan mengurangi kecemasan) dan efek kognitif (kontrol meningkat dan gangguan) pada nyeri persepsi untuk nyeri modulasi (Trout 2004, Menon & Levitin 2005). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan di bidan desa Gogodalem, terdapat 1 kematian ibu bersalin akibat nyeri yang tidak tertangani yang berdampak partes lama. Pada proses persalinan ibu bersalin mengalami nyeri, sebenarnya nyeri pada ibu bersalin merupakan hal yang fisiologis tetapi sebagian besar ibu bersalin beranggapan nyeri Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang yang dialaminya tidak wajar dan menimbulkan kecemasan dan ketakutan akan dirinya dan bayinya. Di bidan desa gogodalem sebelumnya belum pernah menerapkan tehnik pengurangan rasa nyeri dengan terapi musik. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti melakukan observasi kepada 2 ibu bersalin kala 1 yang diberikan terapi musik klasik, ibu bersalin sebelum diberikan musik mengalami nyeri berat dengan skala nyeri 7 dan 8, stelah dilakukan terapi musik mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri sedang dengan skala nyeri 5 dan 6. Ibu bersalin merasakan lebih santai dari sebelumnya, nyeri yang dirasakan dapat terkontrol dan lebih percaya diri bahwa nyeri adalah hal yang fisiologis dialaminya. METODE PENELITIAN Definisi Operasional (DO) Variabel Tabel 1 Defenisi Operasional Variabel Terapi Musik klasik Penurunan Nyeri Persalinan Definisi Operasional Metode mendengarkan musik pada ibu bersalin di bidan desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Terapi ini akan diberikan selama 15 menit yang berguna untuk menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I Rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu inpartu kala I yang ditimbulkan oleh adanya his persalinan dan kecemasan yang dirasakan ibu bersalin di Bidan desa Gogodalem Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperiment dengan rancangan nonequivalent control group. Dipilih karena peneliti akan mengukur sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah. Populasi penelitian ini seluruh ibu bersalin di bidan Desa Gogodalem, yaitu HPL pada bulan Juni terdapat 31 ibu bersalin. Sampel sebanyak 20 ibu bersalin normal dengan teknik sampel menggunakan accidental sampling. Pengukuran penurunan intensitas nyeri menggunakan skala intensitas numerik dengan observasi. Analisa data yang digunakan untuk menguji perbedaan intensitas nyeri yang diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan yang tidak diberi perlakuan pada kelompok kontrol menggunakan uji t tes-Independent karena pada uji normalitas data berdistribusi normal. 3 Alat ukur Hasil ukur Skala Musik klasik Menggunakan lembar skala intensitas nyeri : 1-3: nyeri ringan 4-6: nyeri sedang 7-9: nyeri berat 10 : nyeri sangat berat Kategori tingkat nyeri yang digunakan 0 (tidak nyeri) 1-3 (ringan) 4-6 (sedang) 7-9 (berat) 10 (sangat berat) Interval Etika Penelitian Menurut Notoatmodjo (2010) yang di kutip dari Milton (1999) dalam Bondan Palestin empat prinsip yang harus dipegang dalam penelitian adalah : 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian kapan saja dan jaminan anomitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang diberikan oleh responden. 2. Menghormati privacy dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privasi and confidentiality) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kode 1 untuk responden Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang nomor 1, kode 2 untuk responden nomor 2 dan seterusnya hingga responden ke-n. 3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness) Prinsip keterbukaan dengan menjelaskan prosedur penelitian dan untuk keadilan menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan jender, agama dan sebagainya. 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefit) Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat secara umumnya dan subjek penelitian secara khususnya. Peneliti hendaknya menimalkan dampak yang merugikan bagi subjek. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagian besar responden kelompok intervensi memiliki pendidikan SMP sejumlah 6 orang (60,0%), sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar memiliki pendidikan SD sejumlah 6 orang (60,0%). 3. Pekerjaan Tabel 4 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan ibu bersalin di bidan desa Gogodalem. Intervensi F (%) 4 40,0 4 40,0 2 20,0 10 100 Pekerjaan IRT Swasta Wiraswasta Jumlah Kontrol F (%) 6 60,0 2 20,0 2 20,0 10 100 Sebagian besar responden kelompok intervensi sebagai ibu rumah tangga dan swasta yaitu masing-masing sejumlah 4 orang (60,0%) dan demikian juga pada kelompok kontrol sebagian besar ibu rumah tangga, yaitu sejumlah 6 orang (60,0%) Hasil Penelitian Analisa data Univariat 1. Umur Tabel 2 Analisis deskriptif berdasarkan umur ibu bersalin di bidan desa Gogodalem. Analisis univariat ini digunakan untuk memberikan gambaran tiap variabel secara tersendiri, yaitu gambaran tentang intensitas nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik dan intensitas nyeri sesudah diberikan musik klasik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi musik klasik. 1. Intensitas nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi dan kontrol Tabel 5 Deskriptif berdasarkan intensitas nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi dan kontrol pada ibu bersalin di bidan desa Gogodalem Kelompok Intervensi Kontrol N 10 10 Mean SD Min 28.60 2.993 20 26.30 4.296 20 Mx 36 33 Diketahui bahwa kelompok intervensi umur paling muda 20 tahun dan paling tua 36 tahun. Pada kelompok kontrol umur paling muda 20 tahun dan paling tua 33 tahun. 2. Pendidikan Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu bersalin di bidan desa gogodalem Pendidikan SD SMP SMA sarjana Jumlah 4 Intervensi F (%) 1 10,0 6 60,0 2 20,0 1 10,0 10 100 Kontrol F (%) 6 60,0 3 30,0 1 10,0 0 0,0 10 100 Kelompok Intervensi Kontrol N 10 10 Mean 7,40 7,50 SD 0,966 1,080 Min Max 6 9 6 9 Rata-rata intensitas nyeri persalinan ibu bersalin sebelum diberikanterapi musik klasik pada kelompok intervensi sebesar Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang 7,40 dengan standar deviasi 0,966, dengan nyeri sedang 20,% dan nyeri berat 80,%.sedangkan intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebelum diberikan terapi musik klasik sebesar 7,50 dengan standar deviasi 1,080,dengan nyeri sedang 20% dan nyeri berat 80%. 2. Intensitas nyeri sesudah diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi dan yang tidak diberikan musik klasik pada kelompokkontrol Tabel 6 Deskriptif berdasarkan intensitas nyeri sesudah diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi dan yang tidak diberikan musik klasik pada kelompok kontrol Kelompok Intervensi Kontrol n 10 10 Mean 6,60 7,60 SD 0,843 0,843 Min 5 6 Mx 8 9 Rata-rata intensitas nyeri pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi musik klasik sebesar 6,60 dengan nyeri nyeri sedang 60% dan nyeri berat 40%.sedangkan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi musik klasik sebesar 7,60 dengan nyeri sedang 10%, dan nyeri berat 90%. Analisis data Bivariat Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui pengaruh efektivitas terapi musik klasik terhadap penurunan nyeri pada ibu bersalin di bidan desa Gogodalem. Untuk mengetahui pengaruh ini menggunakan uji tIndependent. 1. Perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi Tabel 7 Perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi pada ibu bersalin di bidan desa Gogodalem. Perlakuan Sebelum Sesudah 5 N 10 10 Mean SD 7,40 0,966 6,60 0,843 T p-value 6,000 0,000 Rata-rata nyeri kelompok intervensi sebelum diberikan terapi musik klasik sebesar 7,40 kemudian berkurang menjadi 6,60 sesudah diberikan terapi musik klasik. Hasil uji t, didapatkan nilai t hitung sebesar 6,000 dengan p-value 0,000 < (0,05), ini menunjukan ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik. 2. Perbedaan intensitas nyeri sebelun dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol Tabel 8 Perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol pada ibu bersalin di bidan desa Gogodalem. Perlakuan Sebelum Sesudah N 10 10 Mean SD T p-value 7,50 1,080 0,429 0,678 7,60 0,843 Rata-rata nyeri persalinan ibu bersalin kelompok kontrol sebelum perlakuan klasik sebesar 7,50 kemudian sedikit meningkat menjadi 7,60 sesudah perlakuan. Hasil uji t, didapatkan nilai t hitung sebesar 0,429 dengan p-value sebesar 0,678. Terlihat bahwa p-value 0,678 > (0,05), ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri persalinan kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan pada ibu bersalin di bidan wilayah Gogodalem. 3. Efektivitas terapi musik klasik terhadap penurunan nyeri kala 1 Tabel 9 Efektivitas terapi musik klasik terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin di bidan desa Gogodalem Kelompok N Mean SD T Intervensi Kontrol 10 10 6,60 7,60 0,843 0,843 2,652 pvalue 0,016 Rata-rata nyeri persalinan ibu bersalin kelompok intervensi sesudah diberikan terapi musik klasik sebesar 6,60 sedangkan pada kelompok kontrol yang Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tidak diberikan perlakuan lebih tinggi yaitu sebesar 7,60. Hasil uji t, didapatkan nilai t hitung sebesar 2,652 dengan p-value sebesar 0,016. Terlihat bahwa p-value 0,016 < (0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri persalinan sesudah diberikan terapi musik klasik antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum pada ibu bersalin di bidan wilayah Gogodalem. Hal ini menunjukkan bahwa ada efektivitas yang signifikan terapi musik klasik terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan sebesar 10,8% pada ibu bersalin di bidan wilayah Gogodalem. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nyeri persalinan ibu bersalin kelompok intervensi sesudah diberikan terapi musik klasik sebesar 6,60 sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan lebih tinggi yaitu sebesar 7,60. Artinya keefektivitasan setelah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi sebesar 10,8% dihitung dari pengukuran nyeri pada kelompok intervensi pre-test sebesar 7.40 dan post-test 6,60. Setiap ibu bersalin mengalami nyeri persalinan kala I yang timbul akibat adanya pembukaan serviks yang menimbulkan kontraksi uterus, apabila kontraksi semakin sering dialami ibu bersalin maka nyeri yang dirasakan ibu bersalin akan semakin berat, yang mengakibatkan perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh ibu akibat kecemasan yang timbul akibat nyeri persalinan kala I seperti tekanan darah menjadi naik, denyut jantung meningkat, pernapasan tidak teratur, kehilangan cairan tubuh, kelelahan yang sangat berat. Hal tersebut perlunya rileksasi tubuh bagi ibu bersalin untuk meringankan nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin dengan cara mendengarkan musik yang dapat mengurangi kecemasan, mengurangi rasa sakit dan mengurangi persepsi nyeri. Mekanisme untuk meningkatkan kenyamanan pasien adalah dipicu oleh stimulus pendengaran musik, yang 6 mengesampingkan sinyal rasa sakit yang dibawa oleh serabut saraf yang lebih kecil. Selain itu, musik yang dirasakan oleh otak kanan dapat merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan endorfin untuk mengurangi nyeri (Boso et al. 2006). Menurut pendapat Andrean (2006), Musik klasik mozart adalah musik klasik yang muncul 250 tahun yang lalu. Diciptakan oleh Wolgang Amadeus Mozart. Selain kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai penyakit, memberikan efek positif pada ibu hamil dan janin, disamping itu beberapa penelitian oleh Alfred dan Campbell sudah membuktikan bahwa musik klasik mozart bisa mengurangi nyeri pasien. Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada musik klasik mozart mampu merangsang dan memberdayakan kreatifitas dan motivatif diotak. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai.(Sedarmayanti, 2001). Sesuai dengan yang telah diteliti oleh Wiwit Vetrisia diambil dari jurnal universitas Sumatera Utara tahun 2011 yang meneliti Efek Terapi Musik Klasik Terhadap Nyeri Persalinan Di Klinik Ananda Medan Intensitas nyeri responden sebelum dilakukan intervensi rata-ratanya adalah 2,59 dengan standar deviasi 0,499. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah dilakukan intervensi adalah 1,97 dengan standar deviasi 0,595. Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi (nilai P < 0,05). Dari hasil penelitian ini diketahui terapi musik efektif dalam menurunkanintensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif. Direkomendasikan dari hasil penelitianini bahwa terapi musik dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan kepada ibu bersalin kala I fase aktif. Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Intensitas nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi dan kontrol. Pada kelompok intervensi intensitas nyeri sebesar 7,40 dengan nyeri berat 80% dan nyeri sedang 20% sedangkan pada kelompok kontrol intensitas nyeri sebesar 7,50 dengan nyeri berat 80% dan nyeri ringan 20%. 2. Intensitas nyeri sesudah diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak diberi terapi musik klasik. Pada kelompok intervensi intensitas nyeri menurun menjadi 6,60 dengan nyeri berat 60% dan nyeri sedang 40% sedangkan pada kelompok kontrol intensitas nyeri meningkat menjadi 7,60 dengan nyeri berat 90% dan nyeri sedang 10%. 3. Rata-rata nyeri persalinan ibu bersalin kelompok intervensi sesudah diberikan terapi musik klasik sebesar 6,60 sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan lebih tinggi yaitu sebesar 7,60. keefektivitasan setelah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi sebesar 10,8% dihitung dari pengukuran nyeri pada kelompok intervensi pre-test sebesar 7.40 dan posttest 6,60. Saran 1. Bidan Berbagai hal yang menjadi nyeri pada ibu bersalin yang mempengaruhi respon nyeri pada saat persalinan kala I berlangsung yang akan memberikan dampak buruk pada fisik dan psikis oleh karena itu diharapkan bidan memberikan terapi musik klasik kepada ibu bersalin kala 1 untuk menurunkan tingkat nyeri pada ibu bersalin. 7 2. Institusi Pendidikan Diharapkan dapat menambah referensi tentang efektivitas terapi musik klasik terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1, dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya di perpustakaan dan sebagai tambahan untuk bahan mengajar dosen mata kuliah persalinan. 3. Peneliti lain Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti efektivitas musik klasik terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 dengan dihubungkan dengan variabel lain agar dapat menyempurnakan penelitian sebelumnya. 4. Responden Melihat pada hasil penelitian bahwa terapi musik klasik efektivitas untuk menurunkan nyeri persalinan, maka ibu bersalin kala 1 dapat menerapkan terapi musik klasik sebagai salah satu cara dalam mengatasi nyeri. DAFTAR PUSTAKA Andriana, E. 2007. Melahirkan tanpa rasa sakit. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arini, SHD. 2008. Musik klasik. 24 Desember 2012. From http://sistemnada.com Brunner, Suddarth. 2002. Keperawatan medikal bedah, Edisi 8 Vol 1. Jakarta: EGC Danuatmaja, B. 2004. Persalinan normal tanpa rasa sakit. Jakarta : puspa swara Handerson, C. 2006. Konsep kebidanan (Esesensial Midwifery). Jakarta : EGC Hidayat, A A. 2010. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Judha, dkk. 2012. Teori pengukuran nyeri & nyeri persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika Rukiyah, Ai. 2009. Asuhan kebidanan II (persalinan). Jakarta Timur : JNPKKR-POGI, YBP-SP Kushariyadi. 2011. keperawatan Psikogeriatrik. Medika Terapi modalitas pada klien Jakarta : Salemba Setiadarma, MP., Zahra, Roswiyani P. 2004. Cerdas dengan musik. Jakarta : Puspa Swara Mander, R. 2003. Nyeri persalinan. Jakarta : EGC Silvia, R. 2009. Terapi musik. 28 0ktober 2012, from http://forum.psikologi.ugm.ac.id Manson, 2009. Cerdas dengan terapi musik. 19 Oktober 2012, from http://bidandesa.com Merrit, S. 2003. Simfoni otak. Bandung : Kalifa Stoppard, M. 2007. Kehamilan dan kelahiran. Jakarta :Pustaka Pelajar Sumarah, 2008. Perawatan ibu bersalin. Yogyakarta : Fitramaya Musbikin, I. 2006. Persiapan menghadapi persalinan. Yogyakarta : Mitra Pusaka Suririnah, 2009. Buku pintar kehamilan dan persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Tim penyusun kamus pusat bahasa. 2002. Kamus besar bahasa indonesia Edisi III. Jakarta : Balai Pustaka Notoatmodjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Asdi Mahasatya Varney, H. 2008. Buku ajar asuhan kebidanan (edisi 4, Vol 2). Jakarta : EGC Potter, Visnu, J. 2008. Kenali terapi musik. 19 Oktober 2012, from http://tanyadokteranda.com Perry. 2006 Fundamental keperawatan. Vol: 2. Jakarta : EGC Rachmadi, J. 2007. Musik dan perkembangannya, bagian 2. 24 oktober 2012, from http://www.buletinpilar.org Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi metodologi penelitian kesehatan.Yogyakarta : Nuha Medika 8 Wijaya, P. 2008. Terapi musik mengurangi rasa sakit persalinan. 14 oktober, http://tanyadokteranda.com untuk saat from Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu kebidanan. Jakarta : YBBP-SP Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang