3310 - UPT Perpustakaan Universitas Ngudi Waluyo

advertisement
EFEKTIVITAS MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN NYERI
PERSALINAN KALA I DI BIDAN DESA GOGODALEM
KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
Cahya Kiswanti1), Ari Andayani2), Moneca Diah L3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo
ABSTRAK
EFEKTIVITAS MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN NYERI
PERSALINAN KALA I DI BIDAN DESA GOGODALEM KECAMATAN BRINGIN
KABUPATEN SEMARANG. Berdasarkan data yang diperoleh dari bidan desa Gogodalem,
terdapat 1 kematian ibu bersalin akibat nyeri yang tidak tertangani yang berdampak partes lama.
Pada proses persalinan ibu bersalin mengalami nyeri, sebenarnya nyeri pada ibu bersalin merupakan
hal fisiologis tetapi sebagian besar ibu bersalin beranggapan nyeri yang dialaminya tidak wajar dan
menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Di bidan desa gogodalem sebelumnya belum pernah
menerapkan tehnik pengurangan rasa nyeri dengan terapi musik. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui efektivitas terapi musik klasik tehadap penurunan nyeri persalinan kala I di bidan desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.
Desain penelitian quasi experiment, rancangan non equivalent control group. Populasi
penelitian ini seluruh ibu bersalin di bidan desa Gogodalem yaitu HPL pada bulan Juni terdapat 31
ibu bersalin, Besar sampel dari minimal sampel penelitian eksperimen yang sederhana adalah 10
responden untuk setiap kelompok secara kebetulan ada. Alat ukur penelitian ini adalah skala
intensitas nyeri. Media terapi yang dipakai adalah musik klasik mozart.
Hasil uji statistik Independent t tes menunjukan ada efektivitas terapi musik klasik terhadap
penurunan tingkat nyeri ibu bersalin kala I sebesar 10,8%, Dilihat dari pengukuran nyeri dari
kelompok intervensi pre-test sebesar 7.40 dan post-test 6.60. Nilai t hitung sebesar 2,652 dengan pvalue sebesar 0,016. Terlihat bahwa p-value 0,016 <  (0,05). Ini menunjukan ada perbedaan yang
signifikan intensitas nyeri persalinan sesudah diberikan terapi musik klasik antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol pada ibu bersalin di bidan wilayah Gogodalem. penelitian ini
diharapkan ibu bersalin kala I dapat menggunakan terapi musik klasik sebagai salah satu cara
mengurangi nyeri.
Kata Kunci : Musik Klasik, Nyeri persalinan kala I
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF CLASSICAL MUSIC TOWARD THE REDUCTION OF
LABOR PAINS ON FIRST STAGE IN THE MIDWIFE OF GOGODALEM VILLAGE
BRINGIN SUB-DISTRICT SEMARANG REGENCY. Based on data obtained from the midwife
at Gogodalem Village, there is a case of maternal death due to untreated pain that affecting
prolonged delivery process. On this process, the mother has pain. Although this is a natural
physiological thing but most of mothers considered that pain they experienced is unfair and cause
anxiety and fear. In the midwife of Gogodalem Village the technique by using music therapy in
pain reduction has not be applied previously. The purpose of this study is to find the effectiveness
of classical music therapy toward the reduction of labor pains on first stage in the midwife of
Gogodalem Village Bringin Sub-district Semarang Regency.
1
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
This study used quasi-experiment design with non-equivalent control group. The population
in this study was all women giving birth in the midwife of Gogodalem Village that the expected
birth in June as many as 31 mothers. The instrument of this study used pain intensity scales. Media
in therapy used classical Mozart music.
The results of study by using Independent t-tests indicate that the classical music therapy is
effective in reducing maternal level pain on first stage by 10.8%. Based on the pain scale
measurements on the intervention groups at pretest is 7:40 and 6.60 for posttest. The counted Tvalue of 2.652 while p-value of 0.016 that meaning that p-value <α (0.05). It indicates that there is a
significant difference in maternal pain intensity by administering classical music therapy between
the intervention group and the control group in the midwife of Gogodalem Village. The mothers are
expected to use classical music therapy as a way to reduce the maternal pain.
Keywords : Classical music, Maternal pain on first stage
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri
yang timbul akibat pembukaan serviks dan
kontraksi uterus (Mander, 2003)
Nyeri pada saat persalinan menempati
skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan (Wall
& Melzack, 2004). Nyeri memang bersifat
obyektif bagi setiap individu, tetapi jika tidak
teratasi dengan baik maka akan menimbulkan
Angka Kesakitan Ibu, dimana dari angka
kesakitan tersebut juga akan meningkatkan
Angka Kematian Ibu. Nyeri dalam proses
bersalin lebih memberi dampak negatif secara
fisiologis maupun psikologis bagi seorang
ibu. Bagi sebagian ibu, nyeri ini dapat
menimbulkan respon klinis yang beragam
seperti rasa cemas (Ade Hasman, 2008).
Efek dari kecemasan dalam persalinan
dapat mengakibatkan kadar katekolamin yang
berlebihan pada Kala 1 menyebabkan
turunnya aliran darah ke rahim, turunnya
kontraksi rahim, turunnya aliran darah ke
plasenta, turunnya oksigen yang tersedia
untuk janin serta dapat meningkatkan
lamanya Persalinan Kala 1.
Penelitian yang berkaitan dengan
kejadian persalinan lama, 65% disebabkan
karena kontraksi uterus yang tidak efisien.
Menurut Old et al (2000), adanya
disfungsional kontraksi uterus sebagai respon
terhadap kecemasan sehingga menghambat
aktifitas uterus. Respon tersebut adalah
bagian dari komponen psikologis, sehingga
dapat dinyatakan bahwa faktor psikologis
2
mempunyai pengaruh terhadap terjadinya
gangguan proses persalinan.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk
pengurangan nyeri dapat dilakukan metode
non-farmakologis
seperi
mendengarkan
musik, ternyata musik bersifat teraupetik.
Jurnal efek terapi musik pada nyeri
persalinan dan kecemasan ibu primigravida
di Taiwan, dari Yu-Hsiang Liu, Mei-Yueh
Chang and Chung-Hey Chen menyatakan
bahwa aplikasi musik dalam manajemen nyeri
menjadi populer dalam kedokteran dalam dua
dekade terakhir (Browning 2000, Richards et
al. 2007). Mekanisme untuk meningkatkan
kenyamanan pasien adalah dipicu oleh
stimulus
pendengaran
musik,
yang
mengesampingkan sinyal rasa sakit yang
dibawa oleh serabut saraf yang lebih kecil.
Selain itu, musik yang dirasakan oleh otak
kanan dapat merangsang kelenjar hipofisis
untuk melepaskan endorfin untuk mengurangi
nyeri (Boso et al. 2006). Musik mengubah
rasa sakit Persepsi melalui efek afektif (yaitu
suasana hati membaik, meningkatkan
relaksasi dan mengurangi kecemasan) dan
efek kognitif (kontrol meningkat dan
gangguan) pada nyeri persepsi untuk nyeri
modulasi (Trout 2004, Menon & Levitin
2005).
Hasil survey pendahuluan yang
dilakukan di bidan desa Gogodalem, terdapat
1 kematian ibu bersalin akibat nyeri yang
tidak tertangani yang berdampak partes lama.
Pada proses persalinan ibu bersalin
mengalami nyeri, sebenarnya nyeri pada ibu
bersalin merupakan hal yang fisiologis tetapi
sebagian besar ibu bersalin beranggapan nyeri
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
yang
dialaminya
tidak
wajar
dan
menimbulkan kecemasan dan ketakutan akan
dirinya dan bayinya. Di bidan desa
gogodalem sebelumnya belum pernah
menerapkan tehnik pengurangan rasa nyeri
dengan terapi musik. Berdasarkan studi
pendahuluan peneliti melakukan observasi
kepada 2 ibu bersalin kala 1 yang diberikan
terapi musik klasik, ibu bersalin sebelum
diberikan musik mengalami nyeri berat
dengan skala nyeri 7 dan 8, stelah dilakukan
terapi musik mengalami penurunan nyeri
menjadi nyeri sedang dengan skala nyeri 5
dan 6. Ibu bersalin merasakan lebih santai
dari sebelumnya, nyeri yang dirasakan dapat
terkontrol dan lebih percaya diri bahwa nyeri
adalah hal yang fisiologis dialaminya.
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional (DO) Variabel
Tabel 1 Defenisi Operasional
Variabel
Terapi Musik
klasik
Penurunan
Nyeri
Persalinan
Definisi
Operasional
Metode mendengarkan musik pada
ibu bersalin di bidan desa
Gogodalem Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang. Terapi ini
akan diberikan selama 15 menit yang
berguna
untuk
menurunkan
intensitas nyeri persalinan kala I
Rasa tidak nyaman yang dirasakan
ibu inpartu kala I yang ditimbulkan
oleh adanya his persalinan dan
kecemasan yang dirasakan ibu
bersalin di Bidan desa Gogodalem
Penelitian ini menggunakan desain
quasi-eksperiment dengan rancangan nonequivalent control group. Dipilih karena
peneliti akan mengukur sebanyak dua kali
yaitu sebelum dan sesudah. Populasi
penelitian ini seluruh ibu bersalin di bidan
Desa Gogodalem, yaitu HPL pada bulan Juni
terdapat 31 ibu bersalin. Sampel sebanyak 20
ibu bersalin normal dengan teknik sampel
menggunakan
accidental
sampling.
Pengukuran penurunan intensitas nyeri
menggunakan skala intensitas numerik
dengan observasi. Analisa data yang
digunakan
untuk
menguji
perbedaan
intensitas nyeri yang diberikan perlakuan
pada kelompok intervensi dan yang tidak
diberi perlakuan pada kelompok kontrol
menggunakan uji t tes-Independent karena
pada uji normalitas data berdistribusi normal.
3
Alat ukur
Hasil ukur
Skala
Musik klasik


Menggunakan
lembar
skala intensitas nyeri :
1-3: nyeri ringan
4-6: nyeri sedang
7-9: nyeri berat
10 : nyeri sangat berat
Kategori tingkat
nyeri
yang
digunakan
0 (tidak nyeri)
1-3 (ringan)
4-6 (sedang)
7-9 (berat)
10 (sangat berat)
Interval
Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2010) yang di
kutip dari Milton (1999) dalam Bondan
Palestin empat prinsip yang harus dipegang
dalam penelitian adalah :
1. Menghormati harkat dan martabat
manusia (respect for human dignity)
Persetujuan
subjek
dapat
mengundurkan diri sebagai objek
penelitian kapan saja dan jaminan
anomitas dan kerahasiaan terhadap
identitas dan informasi yang diberikan
oleh responden.
2. Menghormati privacy dan kerahasiaan
subjek penelitian (respect for privasi and
confidentiality)
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan kode 1 untuk responden
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
nomor 1, kode 2 untuk responden nomor 2
dan seterusnya hingga responden ke-n.
3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan
(respect for justice an inclusiveness)
Prinsip
keterbukaan
dengan
menjelaskan prosedur penelitian dan
untuk keadilan menjamin bahwa semua
subjek penelitian memperoleh perlakuan
dan keuntungan yang sama tanpa
membedakan
jender,
agama
dan
sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian
yang ditimbulkan (balancing harms and
benefit)
Sebuah
penelitian
hendaknya
memperoleh
manfaat
semaksimal
mungkin
bagi
masyarakat
secara
umumnya dan subjek penelitian secara
khususnya.
Peneliti
hendaknya
menimalkan dampak yang merugikan bagi
subjek.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar responden kelompok
intervensi memiliki pendidikan SMP
sejumlah 6 orang (60,0%), sedangkan pada
kelompok kontrol sebagian besar memiliki
pendidikan SD sejumlah 6 orang (60,0%).
3. Pekerjaan
Tabel 4 Distribusi
frekuensi
berdasarkan pekerjaan ibu
bersalin
di
bidan
desa
Gogodalem.
Intervensi
F
(%)
4
40,0
4
40,0
2
20,0
10
100
Pekerjaan
IRT
Swasta
Wiraswasta
Jumlah
Kontrol
F
(%)
6
60,0
2
20,0
2
20,0
10
100
Sebagian besar responden kelompok
intervensi sebagai ibu rumah tangga dan
swasta yaitu masing-masing sejumlah 4
orang (60,0%) dan demikian juga pada
kelompok kontrol sebagian besar ibu
rumah tangga, yaitu sejumlah 6 orang
(60,0%)
Hasil Penelitian
Analisa data Univariat
1. Umur
Tabel 2 Analisis deskriptif berdasarkan
umur ibu bersalin di bidan desa
Gogodalem.
Analisis univariat ini digunakan untuk
memberikan gambaran tiap variabel secara
tersendiri, yaitu gambaran tentang intensitas
nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik
dan intensitas nyeri sesudah diberikan musik
klasik pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi
musik klasik.
1. Intensitas nyeri sebelum diberikan terapi
musik klasik pada kelompok intervensi dan
kontrol
Tabel 5 Deskriptif
berdasarkan
intensitas
nyeri
sebelum
diberikan terapi musik klasik
pada kelompok intervensi dan
kontrol pada ibu bersalin di
bidan desa Gogodalem
Kelompok
Intervensi
Kontrol
N
10
10
Mean SD Min
28.60 2.993 20
26.30 4.296 20
Mx
36
33
Diketahui
bahwa
kelompok
intervensi umur paling muda 20 tahun dan
paling tua 36 tahun. Pada kelompok
kontrol umur paling muda 20 tahun dan
paling tua 33 tahun.
2. Pendidikan
Tabel 3 Distribusi
frekuensi
berdasarkan pendidikan ibu
bersalin
di
bidan
desa
gogodalem
Pendidikan
SD
SMP
SMA
sarjana
Jumlah
4
Intervensi
F
(%)
1
10,0
6
60,0
2
20,0
1
10,0
10
100
Kontrol
F
(%)
6
60,0
3
30,0
1
10,0
0
0,0
10
100
Kelompok
Intervensi
Kontrol
N
10
10
Mean
7,40
7,50
SD
0,966
1,080
Min Max
6
9
6
9
Rata-rata intensitas nyeri persalinan
ibu bersalin sebelum diberikanterapi musik
klasik pada kelompok intervensi sebesar
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
7,40 dengan standar deviasi 0,966, dengan
nyeri sedang 20,% dan nyeri berat
80,%.sedangkan intensitas nyeri pada
kelompok kontrol sebelum diberikan terapi
musik klasik sebesar 7,50 dengan standar
deviasi 1,080,dengan nyeri sedang 20%
dan nyeri berat 80%.
2. Intensitas nyeri sesudah diberikan terapi
musik klasik pada kelompok intervensi dan
yang tidak diberikan musik klasik pada
kelompokkontrol
Tabel 6 Deskriptif
berdasarkan
intensitas
nyeri
sesudah
diberikan terapi musik klasik
pada kelompok intervensi dan
yang tidak diberikan musik
klasik pada kelompok kontrol
Kelompok
Intervensi
Kontrol
n
10
10
Mean
6,60
7,60
SD
0,843
0,843
Min
5
6
Mx
8
9
Rata-rata intensitas nyeri pada
kelompok intervensi sesudah diberikan
terapi musik klasik sebesar 6,60 dengan
nyeri nyeri sedang 60% dan nyeri berat
40%.sedangkan rata-rata intensitas nyeri
pada kelompok kontrol yang tidak
diberikan terapi musik klasik sebesar 7,60
dengan nyeri sedang 10%, dan nyeri berat
90%.
Analisis data Bivariat
Analisis bivariat ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh efektivitas terapi musik
klasik terhadap penurunan nyeri pada ibu
bersalin di bidan desa Gogodalem. Untuk
mengetahui pengaruh ini menggunakan uji tIndependent.
1. Perbedaan intensitas nyeri sebelum dan
sesudah diberikan terapi musik klasik pada
kelompok intervensi
Tabel 7 Perbedaan intensitas nyeri
sebelum dan sesudah diberikan
terapi musik klasik pada
kelompok intervensi pada ibu
bersalin
di
bidan
desa
Gogodalem.
Perlakuan
Sebelum
Sesudah
5
N
10
10
Mean SD
7,40 0,966
6,60 0,843
T p-value
6,000 0,000
Rata-rata nyeri kelompok intervensi
sebelum diberikan terapi musik klasik
sebesar 7,40 kemudian berkurang menjadi
6,60 sesudah diberikan terapi musik klasik.
Hasil uji t, didapatkan nilai t hitung sebesar
6,000 dengan p-value 0,000 <  (0,05), ini
menunjukan ada perbedaan yang signifikan
intensitas nyeri kelompok intervensi
sebelum dan sesudah diberikan terapi
musik klasik.
2. Perbedaan intensitas nyeri sebelun dan
sesudah perlakuan pada kelompok kontrol
Tabel 8 Perbedaan intensitas nyeri
sebelum dan sesudah perlakuan
pada kelompok kontrol pada
ibu bersalin di bidan desa
Gogodalem.
Perlakuan
Sebelum
Sesudah
N
10
10
Mean SD
T
p-value
7,50 1,080 0,429 0,678
7,60 0,843
Rata-rata nyeri persalinan ibu
bersalin kelompok kontrol sebelum
perlakuan klasik sebesar 7,50 kemudian
sedikit meningkat menjadi 7,60 sesudah
perlakuan. Hasil uji t, didapatkan nilai t
hitung sebesar 0,429 dengan p-value
sebesar 0,678. Terlihat bahwa p-value
0,678 >  (0,05), ini menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan
intensitas nyeri persalinan kelompok
kontrol sebelum dan sesudah perlakuan
pada ibu bersalin di bidan wilayah
Gogodalem.
3. Efektivitas terapi musik klasik terhadap
penurunan nyeri kala 1
Tabel 9 Efektivitas terapi musik klasik
terhadap penurunan intensitas
nyeri persalinan pada ibu
bersalin
di
bidan
desa
Gogodalem
Kelompok
N
Mean
SD
T
Intervensi
Kontrol
10
10
6,60
7,60
0,843
0,843
2,652
pvalue
0,016
Rata-rata nyeri persalinan ibu
bersalin kelompok intervensi sesudah
diberikan terapi musik klasik sebesar 6,60
sedangkan pada kelompok kontrol yang
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
tidak diberikan perlakuan lebih tinggi yaitu
sebesar 7,60. Hasil uji t, didapatkan nilai t
hitung sebesar 2,652 dengan p-value
sebesar 0,016. Terlihat bahwa p-value
0,016 <  (0,05), ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan intensitas
nyeri persalinan sesudah diberikan terapi
musik klasik antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol sebelum pada ibu
bersalin di bidan wilayah Gogodalem. Hal
ini menunjukkan bahwa ada efektivitas
yang signifikan terapi musik klasik
terhadap penurunan intensitas nyeri
persalinan sebesar 10,8% pada ibu bersalin
di bidan wilayah Gogodalem.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata nyeri persalinan ibu bersalin
kelompok intervensi sesudah diberikan terapi
musik klasik sebesar 6,60 sedangkan pada
kelompok kontrol yang tidak diberikan
perlakuan lebih tinggi yaitu sebesar 7,60.
Artinya keefektivitasan setelah diberikan
perlakuan pada kelompok intervensi sebesar
10,8% dihitung dari pengukuran nyeri pada
kelompok intervensi pre-test sebesar 7.40 dan
post-test 6,60.
Setiap ibu bersalin mengalami nyeri
persalinan kala I yang timbul akibat adanya
pembukaan serviks yang menimbulkan
kontraksi uterus, apabila kontraksi semakin
sering dialami ibu bersalin maka nyeri yang
dirasakan ibu bersalin akan semakin berat,
yang mengakibatkan perubahan-perubahan
fisiologis pada tubuh ibu akibat kecemasan
yang timbul akibat nyeri persalinan kala I
seperti tekanan darah menjadi naik, denyut
jantung meningkat, pernapasan tidak teratur,
kehilangan cairan tubuh, kelelahan yang
sangat berat. Hal tersebut perlunya rileksasi
tubuh bagi ibu bersalin untuk meringankan
nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin dengan
cara mendengarkan musik yang dapat
mengurangi kecemasan, mengurangi rasa
sakit dan mengurangi persepsi nyeri.
Mekanisme
untuk
meningkatkan
kenyamanan pasien adalah dipicu oleh
stimulus
pendengaran
musik,
yang
6
mengesampingkan sinyal rasa sakit yang
dibawa oleh serabut saraf yang lebih kecil.
Selain itu, musik yang dirasakan oleh otak
kanan dapat merangsang kelenjar hipofisis
untuk melepaskan endorfin untuk mengurangi
nyeri (Boso et al. 2006).
Menurut pendapat Andrean (2006),
Musik klasik mozart adalah musik klasik
yang muncul 250 tahun yang lalu. Diciptakan
oleh Wolgang Amadeus Mozart. Selain
kemampuannya
untuk
menyembuhkan
berbagai penyakit, memberikan efek positif
pada ibu hamil dan janin, disamping itu
beberapa penelitian oleh Alfred dan Campbell
sudah membuktikan bahwa musik klasik
mozart bisa mengurangi nyeri pasien.
Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan
frekuensi yang tinggi pada musik klasik
mozart
mampu
merangsang
dan
memberdayakan kreatifitas dan motivatif
diotak.
Efektivitas merupakan suatu ukuran
yang memberikan gambaran seberapa jauh
target dapat tercapai.(Sedarmayanti, 2001).
Sesuai dengan yang telah diteliti oleh Wiwit
Vetrisia
diambil dari jurnal universitas
Sumatera Utara tahun 2011 yang meneliti
Efek Terapi Musik Klasik Terhadap Nyeri
Persalinan Di Klinik Ananda Medan
Intensitas nyeri responden sebelum dilakukan
intervensi rata-ratanya adalah 2,59 dengan
standar deviasi 0,499. Sedangkan rata-rata
intensitas nyeri responden setelah dilakukan
intervensi adalah 1,97 dengan standar deviasi
0,595. Dari uji statistik dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi
dan setelah dilakukan intervensi (nilai P <
0,05). Dari hasil penelitian ini diketahui terapi
musik efektif dalam menurunkanintensitas
nyeri pada persalinan kala I fase aktif.
Direkomendasikan dari hasil penelitianini
bahwa terapi musik dapat digunakan sebagai
intervensi dalam asuhan kebidanan kepada
ibu bersalin kala I fase aktif.
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa:
1. Intensitas nyeri sebelum diberikan terapi
musik klasik pada kelompok intervensi dan
kontrol. Pada kelompok intervensi
intensitas nyeri sebesar 7,40 dengan nyeri
berat 80% dan nyeri sedang 20%
sedangkan pada kelompok kontrol
intensitas nyeri sebesar 7,50 dengan nyeri
berat 80% dan nyeri ringan 20%.
2. Intensitas nyeri sesudah diberikan terapi
musik klasik pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol tidak diberi terapi musik
klasik. Pada kelompok intervensi intensitas
nyeri menurun menjadi 6,60 dengan nyeri
berat 60% dan nyeri sedang 40%
sedangkan pada kelompok kontrol
intensitas nyeri meningkat menjadi 7,60
dengan nyeri berat 90% dan nyeri sedang
10%.
3. Rata-rata nyeri persalinan ibu bersalin
kelompok intervensi sesudah diberikan
terapi musik klasik sebesar 6,60 sedangkan
pada kelompok kontrol yang tidak
diberikan perlakuan lebih tinggi yaitu
sebesar 7,60. keefektivitasan setelah
diberikan perlakuan pada kelompok
intervensi sebesar 10,8% dihitung dari
pengukuran
nyeri
pada
kelompok
intervensi pre-test sebesar 7.40 dan posttest 6,60.
Saran
1. Bidan
Berbagai hal yang menjadi nyeri
pada ibu bersalin yang mempengaruhi
respon nyeri pada saat persalinan kala I
berlangsung yang akan memberikan
dampak buruk pada fisik dan psikis oleh
karena itu diharapkan bidan memberikan
terapi musik klasik kepada ibu bersalin
kala 1 untuk menurunkan tingkat nyeri
pada ibu bersalin.
7
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan
dapat
menambah
referensi tentang efektivitas terapi musik
klasik terhadap penurunan nyeri persalinan
kala 1, dapat menjadikan hasil penelitian
ini sebagai referensi tambahan untuk
penelitian selanjutnya di perpustakaan dan
sebagai tambahan untuk bahan mengajar
dosen mata kuliah persalinan.
3. Peneliti lain
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
meneliti efektivitas musik klasik terhadap
penurunan nyeri persalinan kala 1 dengan
dihubungkan dengan variabel lain agar
dapat
menyempurnakan
penelitian
sebelumnya.
4. Responden
Melihat pada hasil penelitian bahwa
terapi musik klasik efektivitas untuk
menurunkan nyeri persalinan, maka ibu
bersalin kala 1 dapat menerapkan terapi
musik klasik sebagai salah satu cara dalam
mengatasi nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, E. 2007. Melahirkan tanpa rasa
sakit. Jakarta : PT Bhuana Ilmu
Populer
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik. Jakarta : Rineka
Cipta
Arini, SHD. 2008. Musik klasik. 24 Desember
2012. From http://sistemnada.com
Brunner, Suddarth. 2002. Keperawatan
medikal bedah, Edisi 8 Vol 1. Jakarta:
EGC
Danuatmaja, B. 2004. Persalinan normal
tanpa rasa sakit. Jakarta : puspa swara
Handerson, C. 2006. Konsep kebidanan
(Esesensial Midwifery). Jakarta : EGC
Hidayat, A A. 2010. Metode penelitian
kebidanan dan teknik analisis data.
Jakarta: Salemba Medika
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
Judha, dkk. 2012. Teori pengukuran nyeri &
nyeri persalinan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Rukiyah, Ai. 2009. Asuhan kebidanan II
(persalinan).
Jakarta
Timur
:
JNPKKR-POGI, YBP-SP
Kushariyadi.
2011.
keperawatan
Psikogeriatrik.
Medika
Terapi
modalitas
pada
klien
Jakarta : Salemba
Setiadarma, MP., Zahra, Roswiyani P. 2004.
Cerdas dengan musik. Jakarta : Puspa
Swara
Mander, R. 2003. Nyeri persalinan. Jakarta :
EGC
Silvia, R. 2009. Terapi musik. 28 0ktober
2012,
from
http://forum.psikologi.ugm.ac.id
Manson, 2009. Cerdas dengan terapi musik.
19
Oktober
2012,
from
http://bidandesa.com
Merrit, S. 2003. Simfoni otak. Bandung :
Kalifa
Stoppard, M. 2007. Kehamilan dan kelahiran.
Jakarta :Pustaka Pelajar
Sumarah, 2008. Perawatan ibu bersalin.
Yogyakarta : Fitramaya
Musbikin, I. 2006. Persiapan menghadapi
persalinan. Yogyakarta : Mitra Pusaka
Suririnah, 2009. Buku pintar kehamilan dan
persalinan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi
Kesehatan
dan
Ilmu
Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Tim penyusun kamus pusat bahasa. 2002.
Kamus besar bahasa indonesia Edisi
III. Jakarta : Balai Pustaka
Notoatmodjo. 2005. Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya
Varney, H. 2008. Buku ajar asuhan
kebidanan (edisi 4, Vol 2). Jakarta :
EGC
Potter,
Visnu, J. 2008. Kenali terapi musik. 19
Oktober
2012,
from
http://tanyadokteranda.com
Perry.
2006
Fundamental
keperawatan. Vol: 2. Jakarta : EGC
Rachmadi,
J.
2007.
Musik
dan
perkembangannya, bagian 2. 24
oktober
2012,
from
http://www.buletinpilar.org
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi metodologi
penelitian kesehatan.Yogyakarta :
Nuha Medika
8
Wijaya, P. 2008. Terapi musik
mengurangi
rasa
sakit
persalinan.
14
oktober,
http://tanyadokteranda.com
untuk
saat
from
Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu kebidanan.
Jakarta : YBBP-SP
Efektivitas Musik Klasik terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Desa
Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
Download