K3-4 Faktor2 Kecelakaan Kerja

advertisement
K3
Keselamatan & Kesehatan Kerja
FAKTOR KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan kerja & penyakit akibat kerja di
Indonesia sangat beragam jumlah dan jenisnya.
Pencatatan kejadian kecelakaan kerja &
penyakit akibat kerja belum merupakan
pencatatan data yang akurat.
LOW BACK PAIN
Adalah nyeri pada tulang / otot pada punggung
bagian bawah. Gejala Low Back Pain adalah rasa seperti
terbakar, rasa tulang menusuk. Beban yg berlebih pada
punggung, postur tubuh yang salah, berdiri /
membungkuk dengan jangka waktu yg panjang, duduk
pada kursi yg tidak mempunyai sandaran penuh untuk
punggung, mengangkat, membawa, mendorong /
menarik beban yg berat / beban berat namun posisi
salah, atau terjatuh, ketegangan otot, cidera pada otot,
ligamen & disc yg menyokong tulang belakang.
NYERI TENGKUK
Otot-otot di bagian leher berguna untuk menyokong beban
leher & untuk bergerak, tapi karena sangat sedikit dilindungi
sehingga mudah terkena gangguan
Nyeri pada tengkuk terjadi pada waktu kerja :
Pekerjaan dengan beban berat
Pekerjaan manual dengan duduk
Pekerjaan yg duduk terus
PENYEBAB NYERI TENGKUK :
1. Trauma / luka / keseleo. Disebabkan oleh kecelakaan
kendaraan yg menyebabkan cedera lecutan (whiplash
injury)
2. Ketegangan kronis pada otot & tendon daerah tengkuk.
Disebabkan oleh sikap yg tidak baik selama bekerja.
Dimana ligamen sangat regang, otot menjadi lelah, sendi
leher & syaraf tertekan.
3.
Penyakit degeneratif & radang. Disebabkan karena
perubahan diskus & sendi yg prevalensinya meningkat
sesuai umur.
4.
Herniasi diskus dari salah satu ruas tulang belakang, dimana
diskus keluar dari antara ruas-ruas tulang belakang.
5.
Faktor psikososial. Beban kerja yg banyak, pekerjaan yg
monoton & kontrol yg rendah serta tingkat sosial.
6.
Kelainan kongenital. Lahir dengan bentuk vertebrata yg tidak normal /
ruas tulang belakang menekan spinal cord pada sambungan yg lepas di
leher.
7.
Infeksi. Gejala awal penyakit gondok, encephalitis & poliomyelitis, adalah
kekauan & rasa sakit pada leher.
8.
Kanker/ tumor ganas. Bila cukup besar dapat menekan saraf tepi & spinal
cord.
9.
Penyakit lain misal rheumatoid arthritis & fibromyalgia.
FAKTOR RISIKO DITEMPAT KERJA
1. Sikap tubuh
Kepala turun maju ke depan lebih dari 30, karena ada
penekanan pada otot supraspinatus > 30 mmHg sehingga
terjadi gangguan aliran darah, umumnya terjadi pada
pekerja industri perakitan. Sikap duduk yg benar : sedikit
lordosa pada pinggang & sedikit kifosa pada punggung.
Sikap duduk yang baik :
Tidak menghalangi pernafasan
Tidak menghambat sistem peredaran darah
Tidak menghalangi gerak otot / organ dalam tubuh
Persyaratan bekerja dengan duduk :
Pekerja nyaman selama bekerja
Tidak menimbulkan gangguan psikologis
Dapat bekerja dengan baik & memuaskan
PENCEGAHAN
Beberapa nasehat yg bermanfaat :
Menghindari bekerja dengan kepala turun / satu sisi dalam waktu yg
lama & berulang.
Sikap tubuh yg baik : tegap, dada terangkat, bahu santai, dagu masuk &
kepala, leher merasa kuat, longgar & santai.
Tidur dengan bantal / bantal urethane.
Memelihara sendi & otot yg fleksibel & kuat dengan latihan yg benar
pada leher.
K3
Keselamatan & Kesehatan Kerja
PERANCANGAN LINGKUNGAN
KERJA
DAMPAK KEBISINGAN
Psikis
Fisik
Kenyamanan
Komunikasi
Tidur
Emosi
Konsentrasi
Tensi,
Ketajaman pendengaran
Sementara Menetap
Pengaruh :
Dewasa sampai bayi (BB)
PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DITEMPAT KERJA
Pencahayaan kurang/lebih sama2 mengganggu. Diperlukan daerah
optimal antar daerah terang min & terang max agar pekerja dapat
melihat secara sehat & aman
Pencahayaan tempat kerja merupakan pencahayaan yang digunakan
untuk menerangi benda2 kerja ditempat kerja
Pencahayaan cukup & diatur secara baik membantu menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman, gairah kerja meningkat, K3 terjamin,
kecelakaan kerja menurun
MANFAAT PENGADAAN PENCAHAYAAN YANG BAIK
Memberikan kemudahan melihat tugas yang dihadapi
secara baik tanpa adanya gangguan yang berarti
Memberikan kenyamanan memandang yang tepat
Untuk pemeliharaan peralatan pencahayaan secara baik,
dapat dilakukan dengan memilih alat2, yang memudahkan
service
PENCAHAYAAN
Kurang Lelah, produksi menurun, waktu kerja
memanjang, kewaspadaan menurun, kecelakaan &
kesalahan meningkat, moral kerja terpengaruh
Berlebih Silau
Cukup Dapat teliti, cepat, tanpa upaya yang tak perlu,
membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman &
menyenangkan
Ditempat kerja Bila Local illumination, semua lampu
harus dihidupkan
Illumination seluruh ruangan dg General illumination
(pencahayaan local dimatikan)
Pencahayaan baik bila digunakan pencahayaan local &
general
STANDAR INTENSITAS PENERANGAN
PRESISI
Ringan
LUX
PRESISI
50-70 Diskusi,baca
(sedikit)
Sedang
200-300
Tinggi
400-700 Diskusi,baca
(banyak)
Sangat
Tinggi
1000-2000 Data Entry
LUX
300
400-500
500-700
VISUAL FATIGUE / KELELAHAN MATA
Penyebab :
1. Tingkat penerangan tidak memadai
2. Adanya kesilauan yang berasal dari penyinaran yang
berlebih
3. Kontras, kecerahan & fokus yang kurang
4. Tingkat kelembaban yang kurang
PENCEGAHAN VISUAL FATIGUE
Istirahatkan mata
Ubah irama gerak tubuh
Sering berkedip
Perhatikan jarak
Pencahayaan yang benar
Koreksi mata dengan kacamata
Download