Teknik Pengukuran dan Alat Ukur

advertisement
Teknik Pengukuran dan Alat Ukur
Pengukuran Temperatur
8
Pengukuran suhu
• Skala suhu ditentukan dari titik beku dan titik
didih fluida pada tekanan atmosfir standar.
• Fluida yang digunakan dapat berupa air, air
raksa, dan alkohol
• Skala yang umum digunakan skala Fahrenheit
dan skala Celcius
• Koefisien muai alkohol > air raksa
• Alkohol digunakan untuk mengukur suhu lebih
rendah dari air raksa karena mudah mendidih
pada temperatur tinggi
• Alkohol tidak dapat untuk mengukur
temperatur dibawah – 37,8C
Skala pengukuran
• Titik beku air pada
tekanan 1 atm: 1C atau
32F
• Titik didih air pada
tekanan 1 atm: 100C
atau 212F
F  32.0  95 C
R  95 K
Metode Pengukuran Temperatur
• Perubahan fase
• Sifat ekspansi thermal
– Termometer air raksa (termometer dengan
menggunakan cairan dalam pipa kapiler)
– Termometer bimetal
• Sifat kelistrikan
– Termistor
– RDT (Resistor Detector Thermal)
• Pengukuran temperatur termoelektrik
– thermocouple
Perubahan fase
• Menggunakan acuan titik
didih fluida yang
digunakan.
• Bila cairan dan uap
terbentuk didalam
pyrometer bulb, maka
kenaikan tekanan uap
yang terjadi dapat
digunakan untuk
mengukur temperatur
dengan menggunakan
pressure gauge
Sifat ekspansi
• Termometer air raksa
• Perubahan temperatur
yang menyebabkan
perubahan volume
• Untuk terlihat lebih
jelas (sensitif)
digunakan pipa kapiler
• Ukuran kapiler
tergantung pada:
reservoir, zat cair dan
range temperatur
Sifat Ekspansi - Bimetal
• Termometer bimetal
• Terdiri dari 2 logam yang
berbeda koefisien muai
panjang dan diletakkan
bersama-sama
• 1 logam memiliki koefisien
muai panjang lebih besar
sehingga kenaikkan
temperatur akan
menunjukkan
penyimpangan (defleksi)
• Penurunan temperatur akan
menyebabkan defleksi
kearah yang berlawanan
Termometer bimetal
• Plat bimetal harus digabungkan menjadi 1
• Prinsip kerjanya
– T , plat bimetal melengkung ke arah logam yang
koefisien muainya <
– T , plat bimetal melengkung ke arah logam yang
koefisien muai >
• Material yang sering digunakan besi dan tembaga
– Contoh: besi-tembaga, T  lengkungan ke bagian
tembaga
• Aplikasi: oven, grill, alarm pemadam kebakaran
Bimetal: strip, spiral, helical
Termometer bimetal
• Hubungan antara radius curvature dengan
temperatur
• rc radius of curvature
• C material thermal expansion coefficient
– Invar (FeNi36=nikel iron alloy) = 1.7x10-8 m/mC
– Steel = 2x10-5 to 20x10-5 m/mC
• T temperature
• d thickness
Bimetal - Helical metal strip
Bimetal - Helical metal strip
Thermocouple
• Terdiri dari sambungan (junction) 2 kawat logam yang
berbeda
• Pada sambungan terdapat tegangan listrik yang
tergantung pada temperatur junction
• Perubahan temperatur menyebabkan perubahan
tegangan
• Temperatur range hingga 1800C
• Relatif tidak akurat dan tidak berulang (non repeatable)
dibanding dengan RTD dan thermistor
• Tahan terhadap kejutan dan getaran
Thermocouple
• 3 jenis efek pada
thermocouple
– Efek Seebeck
– Efek Peltier
– Efek Thomson
• Dasar rangkaian
termocouple
• Emf (electromotiveforce):
akan meningkatkan beda
tegangan pada rangkaian
• T1  T2
Thermocouple
• Efek Seebeck
– Bila 2 logam berbeda dihubungkan seperti pada
gambar, akan timbul tegangan listrik antara kedua
terminal yang besarnya tergantung pada
temperatur junctionnya, tapi tidak ada arus
mengalir pada rangkaian
• Efek Peltier
– Bila pada junction tersebut mengalir arus listrik
maka tegangan listrik yang terjadi akan berubah
naik atau turun tergantung arus listrik yang
mengalir pada junction tersebut
AB = coefficient Peltier
• Efek Thomson
– Bila sepanjang logam tersebut terdapat gradien
temperatur maka besarnya tegangan tersebut
akan berubah
 koefisien Thomson
Thermocouples
• Kombinasi material logam pada thermocouple
mempengaruhi:
– Temperatur range
– kalibrasi
• Kombinasi yang umum digunakan:
– J, K, E, T
Kombinasi material pada
thermocouple
Sifat Kelistrikan
• Thermometer resistance dibagi 2 kelompok
– Thermally Sensistive Resistor - Thermistor
– Resistance Temperature Detector - RTD
Thermistor
• Thermistor merupakan salah satu jenis sensor
temperatur dengan koefisien temperatur yang
tinggi
• Prinsip kerja
adanya perubahan tahanan listrik yang akan terjadi
jika temperatur suatu logam mengalami perubahan
• Beda dengan termometer pada umumnya,
termistor menggunakan resistor sebagai
pengukur temperatur
• Thermistor dibuat dari bahan oksida logam
campuran (sintering mixture), Cr, Co, Cu, Fe, Ni
yang akan berpengaruh pada karakteristik
thermistor
Thermistor
• Tingkat kepressian sangat baik dan akurat
• Untuk aplikasi pada temperatur rendah karena
rangkaian tahanan dapat saling menempel
dengan logam lain pada temperatur tinggi
sehingga pembacaan menjadi tidak akurat
• Perubahan hambatan resistor dapat dilakukan
pendekatan dengan 1st order
R – R0 = k (T – T0)
• K koefisien temperatur
Thermistor
• Hubungan antara hambatan dengan
temperatur
•  adalah parameter yang tergantung pada
jenis thermistor dengan range 3500 – 4600K
Thermistor
• Thermistor
Al2O3 , BeO , MgO
campuran Ba, timah, strontium titanates
• Hubungan hambatan pada thermistor dengan
temperatur
1. Rangkaian thermistor,
2. Pada temperatur tinggi, arus mengalir melalui
thermistor, bulb off
3. Pada temperatur rendah, arus mengalir tanpa
melalui thermistor, melainkan melalui bulb (bulb
on)
RTD- Resistor Temperature Detector
• Merupakan sensor untuk mengukur
temperatur dengan menggunakan tahanan dari
elemen RTD
• Terdiri dari wire coil
• Nilai resistansi/tahanan mudah berubah sesuai
dengan temperatur dan perubahannya hampir
secara linear
• Temp , Nilai tahanan 
• Range temperatur -260 to 650 C
RTD
• Material sensor: platinum, tungsten, nikel
alloys
• Memiliki higher repeatability, kestabilan dan
akurasi
• Paling rapuh dibanding thermocouple dan
thermistor
RTD
• Hambatan (R) dari konduktor dengan panjang
(l) dan luasan (Ac) dapat dinyatakan dengan
istilah resistivity (resistivitas) (e)
• Hubungan hambatan konduktor logam dengan
temperatur
• R0 nilai tahanan terukur pada temperatur T0
•  koefisien resistivitas temperatur (tabel 8.2)
• Konduktivitas: kemampuan bahan
menghantarkan panas, sedang resistivitas:
kemampuan bahan menahan panas
Relatif resistance 3 logam murni
(R0 pada 0C)
Resistance as a function of
temperature for materials used as
temperature sensors
Download