Aloe vera

advertisement
PENGARUH MASERAT LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP
KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus) JANTAN
HIPERGLIKEMIA
EFFECT OF Aloe veraLEAF GEL MACERAT ON BLOOD
CHOLESTEROL LEVEL IN HYPERGLICEMIC MALE MICE
(Mus musculus)
Eva Anriani Lubis, Saepudin1, Soesy Asiah Soesilawati
Program Studi Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi, FPIMPA UPI
ABSTRACT
Research on the effect of Aloe vera (Aloe vera) leaf gel macerate on blood
cholesterol level of hyperglicemic mice (Mus musculus) has done. The purpose of this
study was to analyze the effect of giving the Aloe vera (Aloe vera) leaf gel macerate on
blood cholesterol level, so this research can be used for the basic information to
develop an anti-hyperlipidemia drug by Aloe vera and this research also analyze
effect the different dose of Aloe vera leaf gel macerate on blood cholesterol level in
mice. An hyperglicemic condition was induced by giving 0,65 ml/100g BW alloxan to
the mice intrevenaly. Complete Random Draft (CRD) with five repeatitions and four
treatment (positive control hyperglicemic by alloxan induced without giving an Aloe
vera macerate, a hyperglicemic mice give a dose Aloe vera 0,70; 1,05; 1,40ml/100g
BW/day) used in this study.Four months old male mice were subjected to the Aloe vera
leaf gel macerate by gavage for 30 days after 30 days acclimatization. On day 31
mice’s blood colected by injured the tail, and 1,5 µl blood sample was measured by
Cholesterol-meter to get a concentration of cholesterol in mice’s blood. The results,
show all ofAloe vera leaf gel macerate doses significantly lowering the concentration
of blood cholesterol level. The most effective dose was Aloe vera 1,05 ml/100g
BW/day which get the best decrease concentration on blood cholesterol level
(164,6±28,5 mg/dl) in hyperglicemic mice. Aloe vera macerate can decrease blood
cholesterol level because it contain the active substance such as flavonoid, fiber,
unsaturated fatty acid and Vitamin A,B E. Based on these results we can conclude that
the Aloe vera leaf gel macerate can be used to decrease concentration of blood
cholesterol level in hyperglicemic mice.But then in the aplication of Aloe vera macerat
as antihypercholesterolemic the dose and time should be pay attention more because
in the long term use with high dose, Aloe vera macerate can cause a contra affect such
a hypocholestrolemia.
Keywords: Aloe vera, Cholesterol, hyperglicemia, mice (Mus musculus), Alloxan
______________________________
1.
Penulis Penanggung Jawab
Eva Anriani Lubis, Saepudin1, Soesy Asiah Soesilawati
Pengaruh Maserat Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Kadar Kolesterol Darah
Mencit (Mus musculus) Jantan Hiperglikemia
Kolesterol adalah salah satu jenis
sterol yang berfungsi vital karena ikut
menjadi bagian struktural dari membran
sel, juga sebagai bahan untuk pembentukan
berbagai hormon steroid, asam empedu
dan vitamin D3. Kolesterol tidak dapat
diedarkan langsung oleh darah karena tidak
larut
dalam
air,
sehingga
untuk
mengedarkannya, diperlukan molekul
“pengangkut” yang disebut lipoprotein
(Kurnadi, 2009). Beberapa metabolisme
lemak terjadi di semua sel tubuh, sekitar
80% kolesterol yang disintesis di dalam
hati diubah menjadi garam empedu yang
berfungsi untuk mengemulsi lemak dan
disekresikan kedalam empedu. sisanya
diangkut dalam lipoprotein dibawa oleh
darah ke seluruh jaringan tubuh (Guyton&
Hall, 1997).
Menurut Agoreyo et al. (2008),
kolesterol dalam darah yang berlebihan
akan tertimbun di dalam dinding pembuluh
darah dan menimbulkan suatu kondisi yang
disebut atherosklerosis yaitu penyempitan
atau pengerasan pembuluh darah yang
dapat
menyebabkan meningkatnya
tekanan
darah.
Selain
itu
dapat
menyebabkan penyakit yang terkait dengan
kardiovaskuler. Kondisi ini merupakan
cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan
stroke.Agoreyo et al. (2008) juga
menyebutkan penderita dengan kadar gula
darah tinggi pada umumnya akan
mengalami gangguan metabolisme lemak,
salah satunya adalah peningkatan kadar
kolesterol.
Kekurangan hormon insulin pada
penderita hiperglikemia mengakibatkan
kelebihan kadar glukosa dalam darah. Hal
tersebut juga mempengaruhi metabolisme
lemak
di
dalam
tubuh.
Akibat
berkurangnya hormon insulin maka akan
terjadi peningkatan mobilisasi lemak dari
daerah penyimpanan lemak, sehingga
menyebabkan terjadinya
peningkatan
katabolisme lemak yang disertaideposisi
lemak pada dinding pembuluh darah dan
mengakibatkan
timbulnya
gejala
atherosklerosis (Nugroho, 2012).
Dewasa ini, kebanyakan orang
cenderung menggunakan berbagai macam
obat sintetik, termasuk obat untuk
menurunkan kadar kolesterol. Namun,
Selain harganya mahal, penggunaan obat
sintetik dalam jangka panjang dapat
menimbulkan
efek
samping.
Obat
tradisional merupakan salah satu alternatif
dalam
pengobatan,
karena
efek
sampingnya dianggap lebih kecil dan
harganya lebih murah dibandingkan obat
sintetik (Siswanti, 2003).
Di alam ini, banyak sekali tanaman
obat yang biasa digunakan untuk
pengobatan tradisional. Beberapa metabolit
sekunder dari tanaman diketahui memiliki
efek dalam menurunkan kadar lipid dalam
darah (Rajasekaran, et al., 2006). Salah
satu tanaman obat yang biasa digunakan
adalah lidah buaya (Aloe vera). Lidah
buaya(Aloe vera) ini sudah lama dikenal
sebagai obat tradisional yang dapat
digunakan untuk mengobati berbagai jenis
penyakit
seperti
anti
inflamasi,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh
serta dapat digunakan sebagai antidiabetes
(Monir, 2006).
Beberapa penelitian mengenai
pemanfaatan
Aloe
verasebagai
antihiperlipidemia
pada
hewan
uji
hiperglikemia
telah
dilakukan
(Mohammed,
2011;
Monir,
2006;
Rajasekaran et al., 2006). Penelitianpenelitian terdahulu membuktikan bahwa
pemberian ekstrak Aloe vera
dapat
menurunkan kadar glukosa darah, kadar
kolesterol
dan
trigliserida
serta
meningkatkan kadar antioksidan pada tikus
putih jantan. Pada penelitian terdahulu
bagian daun yang digunakan adalah bagian
eksudat dari daun Aloe vera. Sementara
penelitian ini spesifik menggunakan bagian
gel dari daun Aloe vera yang diekstraksi
dengan metode alcoholic maseration
berbeda dengan metode sebelumnya yang
menggunakan metode simplisia kering atau
menggunakan evaporator dengan pelarut
air. Teknik maserasi ini merupakan teknik
ekstraksi padat-cair tanpa menggunakan
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
pemanasan. Teknik maserasi ini dipilih
karena dikhawatirkan senyawa-senyawa
termolabil yang terkandung didalam gel
Aloe vera akan rusak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh maserat lidah buaya
(Aloe vera) terhadapkadar kolesterol darah
mencit
(Mus
musculus)
jantanhiperglikemia.Kondisi hiperglikemia
ini dapat diinduksi dengan menggunakan
aloksanyang dapat merusak sel βpankreas
sehingga
menurunkan
produksi
insulin(Nugrahani, 2008).
METODE
Penelitian ini dilakukan dari bulan
Februari-Mei
2013di
laboratorium
Fisiologi dan Struktur Hewan Jurusan
Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Pendidikan Indonesia dan
kandang mencit pribadi di daerah Geger
Kalong, Bandung. Metode penelitian
adalah metode eksperimental dengan
obyek penelitian berupa Mencit (Mus
musculus) jantan berusia 4 bulan yang
dibagi menjadi lima kelompok perlakuan
(kontrol netral (tanpa aloksan dan tanpa
pemberian maserat Aloe vera); kontrol
positif (induksi Aloksan tanpa pemberian
maserat Aloe vera); induksi aloksan dan
pemberian maserat Aloe veradosis 0,70
ml/100 gramBB/ hari ; 1,05 ml/100
gramBB/hari.;1,40ml/100
gramBB/hari)
menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan lima kali pengulangan.
Perincian tahapan penelitian dijelaskan
sebagai berikut.
Penyiapan Kandang dan Hewan
Percobaan. Hewan yang digunakan adalah
25 ekor mencit (Mus musculus) jantan
albino dengan berat sekitar (20-30 gr) yang
dipelihara dalam 5 kandang.Keadaan
selama aklimasi dan perlakuan dikontrol
pada
kisaran
lingkungan
yang
tetap.Kondisi berat badan selama aklimasi
dan perlakuan diukur setiap hari.
Pengambilan dan Diterminasi
Sampel Aloe vera. Pengambilan sampel
dilakukan dari perkebunan lidah buaya di
Subang,
Jawa
Barat.
Diterminasi
didasarkan
pada
Buku
Klasifikasi
Conqruist (1981) kemudian dilanjutkan
dengan seleksi daun yang segar dan tidak
terserang penyakit.
Pembuatan Larutan Maserat
Sederhana Aloe vera. Pengambilan
maserat tanaman dilakukan dengan metode
maserasi atau perendaman bersumber dari
Pachanawan et al., (2008) dengan beberapa
modifikasi. Maserat komponen bioaktif
tanaman Aloe vera diambil menggunakan
pelarut alkohol 70% (Teknis) selama 72
jam. Tanaman direndam pada pelarut
dengan perbandingan 1:2 (w/v).Maserat
kasardisaring bertahap untuk memisahkan
larutan
dengan
ampas
potongan
tanaman.Terakhir dilakukan evaporasi
alkohol
pada
suhu
ruang
untuk
menghasilkan maserat dalam akuades.
Induksi
Aloksan
untuk
Menciptakan Keadaan Hiperglikemia.
Aloksan merupakan derivat pirimidin
sederhana yang merusak sel beta pankreas
sehingga
menurunkan
produksi
insulin.Aloksan yang didapatkan dalam
bentuk serbuk 10 gram dilarutkan dengan
aquades sebanyak 1L.Dalam percobaan ini
mencit diinduksi aloksan sebanyak 65
ml/kg BB secara intravena melalui vena
caudalis (Nugrahani, 2008). Pemberian
aloksan dilakukan satu kali dan untuk
melihat pengaruhnya dilakukan optimasi
Aloksan selama 72 jam (Simanjuntak et
al., 2002).
Perlakuan Hewan Percobaan.
Setelah induksi aloksan, mencit diberi
perlakuan dengan pemberian maserat Aloe
vera berbagai dosis (Aloe vera 0,70 ml/100
gramBB/
hari
;
1,05
ml/100
gramBB/hari.;1,40ml/100
gramBB/hari)
dengan metode gavage dalam kondisi yang
terkontrol. Penentuan dosis didasarkan
pada penelitian sebelumya pada tikus yang
dikonversi pada dosis mencit dengan Tabel
Konversi Laurence dan Bacharach. Pada
hari ke 31, hewan percobaan diambil
Eva Anriani Lubis, Saepudin1, Soesy Asiah Soesilawati
Pengaruh Maserat Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Kadar Kolesterol Darah
Mencit (Mus musculus) Jantan Hiperglikemia
darahnya dengan membuat perlukaan di
bagian vena caudalis menggunakan pisau
bedah lalu darah yang keluar dari
perlukaan tersebut dimasukkan ke dalam
strip pengukuranmerk Nesco yang secara
otomatis mengambil sample darah
sebanyak 15 µl untuk satu kali uji.
Pengukuran dilanjutkan dengan melakukan
pembacaan skala yang terdapat di layar
alat.Data hasil penelitian diolah secara
statistik dan ditampilkan dalam bentuk
diagram, tabel, juga deskripsinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang didapat dari penelitian
ini berupa data kadar kolesterol darah
mencit hasil perlakuan yang dilengkapi
oleh data berat badan mencit dari masa
aklimatisasi.
Gambar 1. Grafik Rerata Kadar
Kolesterol Darah
Pada Gambar 1 terlihat bahwa
kadar kolesterol darah mencit uji semakin
menurun seiring dengan meningkatnya
dosis maserat daun Aloe verayang
diberikan. Kadar glukosa darah tertinggi
terdapat pada kelompok kontrol positif
(188,4±51,9 mg/dl) yang diberi perlakuan
induksi aloksan tanpa diberi terapi maserat
daun Aloe vera. Kadar kolesterol terendah
terdapat pada perlakuan pemberian Aloe
vera dengandosis1,40ml/ 100 gram
BB(114,8±7,9
mg/dl).Uji
statistika
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh pemberian maserat daun Aloe
vera terhadap kadar glukosa darah mencit.
Hasil Kruskall-Wallis menunjukan nilai
signifikansi yang lebih kecil dari nilai
derajat kebebasan α (0,05) yakni sebesar
0.007,sehingga
kelima
kelompok
perlakuan memiliki dua atau lebih
kelompok yang memiliki nilai rata-rata
berbeda. , maka pengujian dilanjutkan
dengan Post hoc LSD untuk mencari
perlakuan mana yang paling berbeda
signifikan.
Tabel 1.Kadar Kolesterol Darah Mencit
setelah Perlakuan selama 30 Hari
Perlakuan
Kontrol Netral
Kontrol Positif
Aloe vera 0,70 ml/
100gr BB/ hari
Aloe vera 1,05ml/
100gr BB/ hari
Aloe vera 1,40ml/
100gr BB/ hari
Rerata Kadar
Kolesterol Darah
(mg/dl)
164,6±28,5bc
188,4±51,9c
134,0±13,4abc
133,0±32,7ab
114,8±7,9a
Nilai X±SD dalam satu kolom yang diikuti huruf
superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan
nyata pada derajatkepercayaan 95% dengan uji
LSD
Berdasarkan uji lanjut LSD (Tabel
1)menunjukan bahwa dosis Aloe vera 1,40
ml/ 100gr BB/hari merupakan dosis yang
paling berpengaruh dalam menurunkan
kadar gula darah hingga mencapai
114,8±07,9mg/dl, namun, angka tersebut
berada dibawah kadar kolesterol pada
mencit normal (kontrol netral: 164,6±28,5
mg/dl). Sehingga Aloe vera1,05ml/ 100gr
BB/ hari merupakan dosis yang paling
tepat karena memperlihatkan kadar
kolesterol darah hingga 133,0±32,7 mg/dl
mendekati kadar kolesterol kontrol normal
(164,6±28,5 mg/dl), sehingga penggunaan
Aloe
vera
sebagai
obat
antihiperkolesterolemia perlu diperhatikan
dosis serta jangka waktu penggunaanya.
Penggunaan Aloe vera secara terus
menerus dan dalam jangka waktu yang
lama dapat menyebabkan terjadinya
hipokolesterolemia atau kadar kolesterol
rendah.
Meningkatnya
kadarkolesterol
darah pada pemberian aloksan dapat
disebabkan oleh dua proses,yang pertama,
yaitu terbentuknya radikal bebas yang
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
menyebabkan teroksidasinya LDL yang
merupakan alat angkut bagi kolesterol.
LDL ini merupakan suatu kolesterol yang
kurang stabil dan rentan terhadap proses
oksidasi. Mekanisme yang kedua yaitu,
aloksan
menyebabkan
kerusakan
permeabilitas membran sel sehingga terjadi
kerusakan sel beta pankreas yang berfungsi
menghasilkan insulin. Dimana keberadaan
insulin ini secara tidak langsung dapat
mempengaruhi
metabolisme
lemak
termasuk kolesterol (Nugroho, 2012).
Insulin
diketahui
dapat
menghambat lipolisis oleh lipase.Insulin
dapat mengaktifkan lipoprotein lipase,
yang
meningkatkan
katabolisme
lipoprotein dalam menghambat produksi
VLDL oleh hati.Insulin juga dapat
merangsang aktivitas reseptor Apo B yang
merupakan reseptor LDL sehingga
mempertinggi degradasi LDL.Seperti
dipaparkan oleh Kurnadi (2009), bahwa
LDL hanya mengandung reseptor Apo B
yang berfungsi melekatkan LDL kepada
reseptor sel sehingga LDL dapat
diendositosis oleh sel-sel tubuh. Lebih
lanjut diketahui pula bahwa insulin
merangsang lipogenesis dengan cara
meningkatkan transport glukosa ke dalam
sel sehingga terjadi peningkatan persediaan
piruvat untuk sintesis asam lemak dan
gliserol.Aktivasi hormone-sensitive lipase
(HSL) pada keadaan defisiensi insulin
menyebabkan dilepaskankannya asam
lemak bebas dari jaringan adiposa.
Kelebihan asam lemak bebas akan
meningkatkan perubahan asam lemak
bebas menjadi fosfolipid dan kolesterol
(Rajasekaran et al., 2006).
Penelitian
ini
membuktikan
bahwa peningkatan kadarkolesterol darah
dapat diturunkan kembali
dengan
pemberian maserat Aloe vera. Antioksidan
pada maserat lidah buaya (Aloe
vera)seperti Flavonoid, vitamin E dan
vitamin A(Nugroho, 2012).Aloe verajuga
diketahui mengandung asam lemak tak
jenuh seperti Asam arachidonic, asam γlinolenic.mampu menghambat oksidasi
LDL dan menurunkan kadar kolesterol.
Asam-asam lemak tak jenuh ini dapat
menurunkan kadar kolesterol. Diduga
karena ester kolesterol dengan asam lemak
tak
jenuh
lebih
cepat
dimetabolisir.Sehingga ekskresi kolesterol
ke dalam usus diperbanyak (Kurnadi,
2009).
Serat yang terdapat pada Aloe
vera (polisakarida acemannan, lignin,
selulosa) juga dapat menghambat absorbsi
lemak dalam usus sehingga kolesterol yang
masuk dalam darah berkurang. Menurut
Shinnick (1991) serat larut air dapat
menurunkan kadar kolesterol darah hingga
5% atau lebih. Serat mengurangi kadar
kolesterol darah dengan cara mengikat
garam-garam empedu sehingga micelle
tidak dapat terbentuk dan meningkatkan
sekresi garam empedu melalui feses.
Meningkatnya ekskresi garam empedu
dalam feses, menyebabkan garam empedu
yang
masuk
kembali
ke
siklus
enterohepatik berkurang. Berkurangnya
absorpsi kolesterol ini menyebabkan
turunnya kadar kolesterol hati. Ini akan
meningkatkan pengambilan kolesterol
darah yang akan dipakai untuk mensintesis
garam empedu yang baru sehingga kadar
kolesterol darah menurun (Tala, 2009).
Komponen penting lainnya dalam
Aloe vera yang berpengaruh terhadap
penurunan kadar kolesterol adalah
campestroldan β-sitosterol. Campestroldan
β-sitosterol yang terkandung dalam Aloe
vera merupakan sterol yang berasal dari
tumbuhan (fitosterol) yang jika dikonsumsi
dapat menghambat absorbsi dari kolesterol
baik yang berasal dari diet maupun
kolesterol
yang
diproduksi
oleh
hepar.Hambatan
ini
terjadi
karena
fitosterol
ini
berkompetisi
dan
menggantikan posisi kolesterol dalam
micelle.Dengan
adanya
mekanisme
tersebut, kolesterol yang terserap oleh usus
jugasedikit
sehingga
pembentukan
kilomikron dan VLDL (Very Low Density
Lipoprotein)
juga
terhambat
mengakibatkan kadar LDL serum juga
Eva Anriani Lubis, Saepudin1, Soesy Asiah Soesilawati
Pengaruh Maserat Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Kadar Kolesterol Darah
Mencit (Mus musculus) Jantan Hiperglikemia
akan turun (Hapsari et al., 2009 dalam
Naim, 2011).
Penurunkan kadar kolesterol
oleh
maserat lidah buaya juga
dimungkinkan karena perbaikan sel β
pankreas, Sehingga sel tersebut mampu
memproduksi
insulin.
Insulin
menghambatLipase Sensitive Hormon
(LSH). Penghambatan LSH menyebabkan
terhentinya
hidrolisis
lemak
dan
pengubahan
asam
lemak
menjadi
fosfolipid
dan
kolesterol.Dengan
pemberian maserat Aloe vera yang
mengandung zat aktif berupa antioksidan
yang mengandung senyawa vitamin B,
vitamin C, polifenol, alkaloid dan flavoid
dapat digunakan untuk merangsang
pengeluaran insulin dari sel beta pankreas
diakibatkan
oleh
adanya
efek
perangsangan
saraf
simpatis
(simpatomimetik) dari alkaloid yang
berefek pada meningkatnya sekresi
insulin.Insulin yang terproduksi kembali
akan menghambat Lipase
Sensitive
Hormon (LSH).Penghambatan
LSH
menyebabkan
terhentinya
hidrolisis
lemak
dan pengubahan asam lemak
menjadi fosfolipid dan kolesterol(Ganong,
1983).
KESIMPULAN
Hasil
penelitian
yang telah
dilakukan menunjukan bahwa maserat
Aloe vera berpengaruh menurunkan kadar
kolesterol darah mencit (Mus musculus)
jantan hiperglikemia.Namun, dari ketiga
kelompok perlakuan diketahui tidak
menunjukan perbedaan yang signifikan
satu sama lain. Penurunan kadar kolesterol
darah paling tinggi adalah pada kelompok
perlakuan dengan dosis 1,40 ml/100gr
BB/hari. Hal ini menunjukkan bahwa
penurunan kadar kolesterol darah akan
semakin besar seiring dengan peningkatan
dosis maserat Aloe vera. Akan tetapi,
Dosis Aloe vera1,05ml/ 100gr BB/ hari
merupakan dosis yang paling tepat karena
memperlihatkan kadar kolesterol darah
hingga 133,0±32,7 mg/dl yang mendekati
kadar kolesterol darah normal, akan tetapi
dalam penggunaannya perlu diperhatikan
dosis dan lama waktu penggunaan karena
pemberian maserat Aloe vera dalam jangka
waktu yang lama secara terus menerus
dapat
menyebabkan
hipokolesterolemia.Penelitian lebih lanjut
perlu untuk dilakukan, untuk mengetahui
dosis maserat Aloe vera yang dapat
mempengaruhi kadar kolesterol darah pada
mencit. Selain itu, Uji terhadap kadar
trigliserida, HDL dan LDL perlu dilakukan
untuk mengetahui pengaruh yang lebih
spesifik Aloe vera terhadap lemak plasma.
DAFTAR PUSTAKA
Agoreyo FO, Agoreyo BO, Onuorah
MN.(2008). Effect of Aqueous
Extract of Hibiscus sabdariffa and
Zingiber officinale on Blood
Cholestrol and Glucose Level of
Rats.African
Journal
of
Biotehnology.7, (21): 3949-3951.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System
of Classification of Flowering Plants,
Columbia University Press, New York
GanongWF. (1983). Fisiologi Kedokteran.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.
Guyton& Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran (Edisi 9). Jakarta: EGC
Penerbit Buku Kedokteran.
Kurnadi KA. (2009). Dasar-dasar anatomi
dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Bandung:
Jurusan
Pendidikan
Biologi, FPMIPA UPI.
Laurence J,
Bacharach, M. (1964).
Analytical Toxology.Philadelphia :
CRC Press.
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
Mohamed EAK. (2011). Antidiabetic,
Antihypercholestermic
and
Antioxidative Effect of Aloe Vera Gel
Extract in Alloxan Induced Diabetic
Rats. Australian Journal of Basic and
Applied Sciences. 5, (11): 13211327.
Monir JP. (2006). The Effect Of Aloe Vera
Aqueous Extract On Glucose And
Lipid Levels In Diabetic Male Rats.
Iranian Journal of Diabetes and Lipid
disorder. 6,(4).
Naim H Y. (2011). Pengaruh Pemberian
Yoghurt Kedelai Hitam (Black
Soyghurt) terhadap Profil Lipid
Serum Tikus Hiperkolesterolemia.
[Online]. Tersedia: Naim H Y.
(2011).
Pengaruh
Pemberian
Yoghurt Kedelai Hitam (Black
Soyghurt) terhadap Profil Lipid
Serum Tikus Hiperkolesterolemia.
[Online].
Tersedia:
http://eprints.undip.ac.id/33302/1/Ha
mdan.pdf. [10 Juli 2013].
Nugrahani, A.R. (2008). Uji Penurunan
Kadar Glukosa Darah Infusa Herba
Daun Sendok (Plantago Mayor L.)
pada Kelinci Jantan yang Dibebani
Glukosa.[Online].
Tersedia:http://etd.eprints.ums.ac.id/
2338/1/K100040213.pdf[16
Desember 2012].
Nugroho,
CA.
(2012).
Aktivitas
Hipokolesterolimik Ekstrak Rosela
(Hibiscus sabdariffa) Pada Tikus
Putih Diabetes. Widya Warta. 01.
Pachanawan
A,
Pumkhachorn
P,
Rattanachaikunsopon P. (2008).
Potential of Psidium guajava
Supplemented
Fish
Diets
in
Controlling Aeromonas hydrophila
Infection in Tilapia (Oreochromis
niloticus). International Journal of
Pharma and Bio Sciences 106: 419–
424.
Rajasekaran S. Kasiappan R, Karuran S,
Sorimuthu S. (2006). Beneficial
Effects of Aloe vera Leaf Gel Extract
on Lipid Profile Status In Rats with
Streptozotosin Diabetes. Journal of
Clinical
and
Experimental
Pharmacology and Physiology. 33:
232-237.
Shinnick.
(1991).
Serat,
Benteng
Pertahanan
Tubuh.
[Online].
Tersedia: Naim H Y. (2011).
Pengaruh
Pemberian
Yoghurt
Kedelai Hitam (Black Soyghurt)
terhadap Profil Lipid Serum Tikus
Hiperkolesterolemia.
[Online].
Tersedia:
http://eprints.undip.ac.id/33302/1/Ha
mdan.pdf. [10 Juli 2013].
Simanjuntak JW, Badjongga HT, Yulinah,
Andreanus AS. (2002). Pengaruh
Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi
(Eurycoma longifolia jack) pada
Organ Reproduksi, Testosteron dan
Perilaku Seksual Tikus Sprague
Dawley Jantan dan Mencit ddY
Jantan.Sekolah
Farmasi
ITB.
Bandung.
[online].
Tersedia:
http://bahan-alam.fa.itb.ac.id
[1
Desember 2012].
Siswanti T. (2003). Pengaruh Ekstrak
Temu Putih (Curcuma zedoria Rosc.)
Terhadap Spermatogenesis dan
Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus
musculus L.).BioSMART.5 (1): 3842.
Tala ZZ. (2009). Faktor Makanan dan
Pengaruhnya Terhadap Profil Lipid.
Departemen Ilmu Gizi Fakultas
Kedokteran USU.
Download