FERTILISASI (PEMBUAHAN) FERTILISASI (PEMBUAHAN) DEFINISI : PROSES BERSATUNYA KEDUA JENIS SEL KELAMIN (JANTAN DAN BETINA), SEHINGGA MENGHASILKAN SEL BARU YANG DISEBUT SIGOT. PROSES FERTILISASI TERDIRI DARI 2 ASPEK: • EMBRIOLOGIS – PENGAKTIFAN SEL TELUR • GENETIS – PENURUNAN UNSUR KEBAKAAN (DNA) DARI PEJANTAN UNSUR-UNSUR YANG BERPERAN: – SEL TELUR YANG MATANG – SPERMA DEWASA • TEMPAT • WAKTU : KAUDA AMPULA (1/3 TF) : TERGANTUNG SPESIES SEL TELUR TERDIRI DARI: • INTI. • SITOPLASMA (PROTEIN, BUTIRBUTIR LEMAK, ENZIM). • MEMBRAN PLASMA (MENGATUR ALIRAN ION-ION, TERUTAMA WAKTU FERTILISASI). TIPE-TIPE SEL TELUR: • JUMLAH KUNING TELUR; – – – MESO LECITAL (SEDANG) KATAK POLI LECITAL (BANYAK) UNGGAS OLIGO LECITAL (SEDIKIT) MAMALIA • DISTRIBUSI KUNING TELUR; – – – ISO LECITAL MAMALIA : OLIGOISOLECITAL TELO LECITAL UNGGAS : POLI TELO LECITAL CENTRO LECITAL SERANGGA • KUNING TELUR CADANGAN MAKANAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN EMBRIO MISAL : - MAMALIA : << DALAM TUBUH - UNGGAS : >> LUAR TUBUH SEL TELUR MEMPUNYAI 2 KUTUB : ANIMAL POLE DAN VEGETALPOLE MISAL : ANIMAL POLE - MAMALIA PB • - KATAK PIGMEN • - AYAM BINTIK MERAH SPERMATOZOA : • KEPALA INTI, AKROSOM • LEHER CENTRIOLE • EKOR KAPASITASI : SERANGKAIAN PERUBAHAN YANG TERJADI GUNA MEMPERSIAPKAN SPERMA UNTUK BERTEMU DAN BERINTERAKSI DENGAN OVUM PADA SAAT FERTILISASI. • TEMPAT : DI BAGIAN BAWAH ISMUS KAPASITASI PENTING, KARENA : • MENGEMBANGKAN MOTILITAS YG HIPERAKTIF • MENGANTARKAN PENETRASI SPERMA KE CUMULUS OOPHORUS • MEMPERSIAPKAN SPERMA MENJALANI REAKSI AKROSOME REAKSI AKROSOME : • TERJADI PERUBAHAN MEMBRAN KEPALA SPERMA STRUKTUR LIPID • ALBUMIN COATING FACTOR ASPEK-ASPEK DALAM PROSES KAPASITASI : • MORFOLOGIS • FISIOLOGIS • BIOKIMIA – PERUBAHAN LIPID – PERUBAHAN PROTEIN • REGULASI ION-ION Ca2+ >> JALUR JELAJAH SPERMATOZOA DALAM SALURAN KELAMIN JANTAN : TUB. SEM (SPERMA INMOTIL) RETE TESTIS DUKT. EFEREN EPIDIDIMIS (KAPUT, KORPUS, KAUDA (PENDEWASAAN) : - [ ] - MENGKERUT DUKT. DEF - AKROSOM < - MOTIL URETRA EJAKULASI SEMEN (SPERMA + PLASMA SEMEN) DALAM SALURAN KELAMIN BETINA VAGINA : MAMALIA SERVIK : BABI UTERUS : KUDA TRANSPOR : 1. AKTIF GERAKAN SPERMA 2. PASIF KONTRAKSI OTOT UTERUS UTJ BARRIER MENGHALANGI PERJALANAN SPERMA KE TEMPAT FERTILISASI LAPISAN SEL TELUR YANG HARUS DILEWATI SPERMA : 1. SEL-SEL KUMULUS EZM. HYALORONIDASE 2. ZONA PELUSIDA ZONA LIZIN 3. SELAPUT VITELIN TRANSPOR SPERMA MENCAPAI TUBA FALOPII : • • • • • • • JANTAN JANTAN BETINA BETINA BETINA BETINA 1. EJAKULASI 2. MOTILITAS EKOR SPERMA 3. GAYA KAPILER SERVIK 4. DAYA HISAP UTERUS 5. TEKANAN NEGATIF ABDOMEN 6. GERAKAN CILIA MUKOSA ALAT KELAMIN BETINA 7. KONTRAKSI OTOT POLOS SALURAN KELAMIN AKTIVITAS INDUK DIBUKTIKAN DENGAN SEL SPERMATOZOA YANG DIMATIKAN DENGAN PENAMBAHAN TINTA CINA AKAN TETAP MENCAPAI TEMPAT FERTILISASI AKTIVITAS UTAMA YANG TERJADI PADA PROSES FERTILISASI : 1. PENGENALAN SPERMA DAN SEL TELUR – – – TERJADI PERLEKATAN KEPALA SPERMA DAN SEL TELUR RESEPTOR Z. P. MENCEGAH PERLEKATAN ANTIBODI ANTI ZONA / TRYPSIN SPERMA : ANTIBODI ANTI SPERMA 2. PENETRASI SPERMA KE DALAM SEL TELUR - KAPASITASI REAKSI AKROSOME : -ZONALYSIN / AKROSIN -MOTILITAS SPERMA 3. FUSI GAMET SPERMA MENEMBUS Z. P. KEPALA KONTAK M. VITELIN ROTASI FUSI MEMBRAN M. PLASMA SPERMA LEPAS INTI : DEKONDENSASI PRONUKLEUS JANTAN SPERMA M. VITELIN REDUKSI II PB II 1. POLY SPERMA BLOCK : • PERUBAHAN RESEPTOR ZONA PELUSIDA SPERMA MENEMBUS Z. P. RESEPTOR MODIFIKASI Z. P. BERUBAH TIDAK DIKENALI SPERMA LAIN 2. REAKSI KORTEKS = SLOW BLOCK POLYSPERMA M. VITELIN BUTIR KORTEK LEPAS RONGGA PERIVITELIN