Document

advertisement
Definisi
Etika Pemerintahan
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
ETIMOLOGI ETIKA
• Etika berasal dari bahasa Yunani kuno
"ethos" (jamak: ta etha), yang berarti
adat, kebiasaan, cara berpikir, akhlak,
sikap, watak, cara bertindak. Kemudian
diturunkan kata ethics (Inggris), etika
(Indonesia).
• Etika juga berarti kebiasaan atau watak.
Ada juga yang mengartikan sebagai
kesediaan jiwa akan kesusilaan, atau
secara bebas dapat diartikan kumpulan
dari peraturan-peraturan kesusilaan.
• Solomon mengatakan etika merujuk kepada 2
hal yaitu (1) berkenaan dengan disiplin ilmu
(cabang filsafat). (2) Nilai-nilai hidup dan
hokum-hokum yang mengatur tingkah laku
manusia.
• Aristoteles juga memberikan istilah “ethica”
yang meliputi dua pengertian yaitu etika
meliputi kesediaan dan kumpulan peraturan,
yang mana dalam bahasa Latin dikenal
dengan kata Mores yang berarti kesusilaan,
tingkat salah satu perbuatan (lahir, tingkah
laku), kemudian perkataan Mores tumbuh dan
berkembang menjadi Moralitas yang
mengandung arti kesediaan jiwa akan
kesusilaan.
PENDAPAT AHLI
• K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan
norma-norma moral, yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
• W. J. S. Poerwadarminto: Etika
adalah ilmu pengetahuan tentang asasasas akhlak (moral).
• Prof. Dr. Franz Magnis Suseno: Etika
adalah ilmu yang mencari orientasi atau
ilmu yang memberikan arah dan
pijakan pada tindakan manusia.
• Ramali dan Pamuncak: Etika adalah
pengetahuan tentang prilaku yang
benar dalam satu profesi.
• H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang
menyelidiki, mana yang baik dan mana
yang buruk dengan memperhatikan
amal perbuatan manusia sejauh yang
dapat diketahui oleh akal pikiran.
Makna Etika Pemerintahan
• Etika berkenaan dengan sistem dari prinsip- prinsip moral
tentang baik dan buruk dari tindakan atau perilaku
manusia dalam kehidupan sosial;
• Etika berkaitan erat dengan tata susila ( kesusilaan), tata
sopan santun ( kesopanan ) dalam kehidupan sehari-hari
yang baik dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan,
bangsa dan negara.
• Etika dalam kehidupan didasarkan pada nilai, norma,
kaidah dan aturan tertentu.
• Etika dapat berupa : etika umum ( etika sosial ) dan etika
khusus ( etika pemerintahan ).
• Dalam kelompok tertentu dikenal dengan etika bidang
profesional yaitu kode etik PNS, kode etik kedokteran,
kode etik pers, kode etik pendidik, kode etik profesi
akuntansi, hakim, pengacara, dan lain sebagainya.
PEMAHAMAN
• Sumber dasar: Filsafat, ilmu pengetahuan,
sistem, moral, norma, dan aturan.
• Berlandaskan sistem : Nilai, Norma dan Aturan
Pemerintahan (Nilai filosofi dan Konstitusional );
• Dalam Konteks membangun dan mewujudkan
Good Governance (Pemerintahan yang baik,
bersih dan sehat);
• Fokus pada penyelenggaraan sistem
pemerintahan negara dalam mencapai tujuan
negara;
• Pendekatan pada Sistem, Struktur, Kultur dan
Perilaku Birokrasi Kelembagaan Pemerintahan
Pandangan Filsafat tentang
Etika Pemerintahan
1. Filsafat Idealisme Sokrates( 470-399 sM ) bahwa
kebenaran dan kebaikan nilai obyektif yang harus
dijunjung tinggi oleh semua orang.
2. Filsafat Idealisme dari Plato (namanya aslinya
Aristokles, 427-347sM ). Kebenaran sejati apa yang
tergam-bar dalam ide. “ Pemerintahan Negara Ideal
adalah komunitas etical untuk mencapai kebajikan
dan kebaikan”.
3. Filsuf Idealisme Thomas Hobbes ( 1588-1679 )
bahwa terkenal dengan Teori Perjanjian Sosial dalam
pemerintahan, Kedaulatan kekuasaan absulut dan
abadi, kekuasaan itu tertinggi dibatasi dengan UU.
4. Filsuf Idealisme John Locke ( 1632-1707 ) dengan Teori
Perjanjian bahwa kebahagiaan dan kesusilaan
dihubungkan dengan peraturan yaitu : perintah Tuhan,
UU Negara dan hukum pendapat umum dengan prinsip
liberty, eguality dan personality.
5. Filsuf Reusseauu dengan teori “ Contract Social “ .
Manusia mempunyai kekuasaan dan hak secara kodrat,
kekuasaan negara berasal dari negara dan negara
berasal dari rakyat. Intinya pemerintah yang berkuasa
tidak monarkhi absolut.
6. Filsuf Hegel dengan metode dialektika tentang
pemerintahan negara bahwa : negara penjelmaan dari
ide, rakyat ada demi negara agar ide kesusilaan, negara
mempunyai hukum tertinggi terhadap negara bagi
kebahagiaan rakyat.
LANDASAN
• Falsafah Pancasila dan Konstitusi/UUD 1945 Negara RI;
• TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme ;
• UU No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
• UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8
Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( LN No.
169 dan Tambahan LN No. 3090 );
• UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang dirubah dengan UU No. 3 Tahun 2005 dan UU No.
12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah ;
• PP No. 60 tentang Disiplin Pegawai Negeri .
RUANG LINGKUP
• Membahas keutamaan yang harus dilaksanakan
oleh pejabat pemerintahan
• Merealisasikan nilai-nilai:
* nilai kelembagaan (constitutional values)
* nilai pemerintahan (regime values)
• Membahas masalah utama dalam pelaksanaan
kekuasaan
* Masalah korupsi
* Masalah kolusi
* Masalah Nepotisme
• Dan lain-lain
The question
Apakah yang sebaiknya
(sesuatu yang baik dan benar)
yang saya lakukan?
CASE STUDY
• UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN)
• RUU Etika Penyelenggaraan Negara
• Kolusi, Korupsi dan Nepotisme
• Praktek Asusila
• Ketidakpuasan Konsumen Pelayanan
Publik
• Isu SARA dalam Berpolitik
Sekian dan ….
Download