Mata Kuliah AKUNTANSI MANAJERIAL Materi: AKUNTANSI TENAGA KERJA (ACCOUNTING FOR LABOR) Fakultas/Jurusan EKONOMI / AKUNTANSI MODUL : 09 Penyusun: SABARUDIN MUSLIM UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 ‘11 1 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Memahami pengertian Biaya Tenaga Kerja (Labor). 2. Memahami dan menjelaskan ciri-ciri direct labor dan indirect labor. 3. Membedakan dan dapat menghitung Pendapatan Kotor, Premi Lembur, dan isentif. 4. Menjelaskan sistem premi bonus berdasarkan jam kerja, sistem premi bonus berdasarkan satuan hasil (out put). 5. Menjelaskan Program Gaji dan Upah Insentif. 6. Menjelaskan sistem akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja (Accounting for Labor). ‘11 2 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana AKUNTANSI TENAGA KERJA (ACCOUNTING FOR LABOR) A. Pengertian Biaya Tenaga Kerja (Labor). Tenaga kerja merupakan daya fisik atau mental yang dikerahkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan. Elemen biaya tenaga kerja yang merupakan bagian dari biaya produksi adalah biaya tenaga kerja untuk karyawan di pabrik. Biaya tenaga kerja ada yang bersifat langsung (direct labor) ada yang bersifat tidak langsung (indirect labor). 1. Direct Labor. Ciri khas Direct Labor: Dapat relatif mudah ditelusuri (trace) ke produk yang dihasilkan. Merupakan komponen biaya utama (prime cost) dalam proses kegiatan menghasilkan produk. Dapat secara langsung diidentifikasi kepada produksi suatu produk. 2. Indirect Labor. Indirect labor mencakup seluruh biaya tenaga kerja lainnya yang berkaitan dengan upaya produksi, misalnya gaji mandor pabrik, security pabrik. Sama halnya dengan bahan penolong, indirect labor bagian dari biaya overhead pabrik. Pada perusahaan yang relatif kecil dimana jumlah karyawan juga relatif sedikit umumnya digunakan dua sistem penggajian, sebagian karyawan digaji dengan jumlah tetap per bulan dan sebagian lagi di gaji atas dasar hari kerja atau jam kerja. Sedangkan pada perusahaan yang relatif besar, sifat produksinya massa, dan memiliki jumlah karyawan yang relatif banyak sistem penggajian dapat digunakan dasar kontrak perjanjian kerja dengan organisasi karyawan, penelitian atas produktivitas, evaluasi jabatan atau pekerjaan, program pembagian laba, program insentip, program jaminan upah minimum dan sebagainya. Komponen tunggal terbesar dari imbalan karyawan ialah upah dan gaji. Upah (wages) ialah imbalan yang dibayarkan atas dasar pekerjaan per jam, harian atau ‘11 3 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana upah potongan, sedangkan gaji (salary) merupakan pembayaran tetap untuk jasajasa pengelolaan atau manajemen. Di antara faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam sistem penggajian pada perusahaan besar adalah program gaji dan upah insentip, karena merupakan elemen biaya tenaga kerja yang jumlahnya cukup besar dan berhubungan langsung dengan produktivitas atau kenaikan produksi perusahaan. Pendapatan kotor = Upah Reguler + Premi Lembur. Upah regular = jumlah keseluruhan jam kerja x tarif upah per jam regular. Premi lembur (overtime premium) = jumlah jam kerja lembur x tambahan imbalan untuk kerja lembur. B. Program Gaji dan Upah Insentif. Tujuan program insentif adalah meningkatkan produktivitas karyawan yang berarti meningkatkan penghasilan karyawan yang produktivitasnya tinggi dan sekaligus dapat menekan biaya produksi satuan Sistem program insentif: 1. Sistem premi bonus berdasarkan jam kerja: Premi sistem Halsey: Gaji = Tr (JA + ½ JE). Dimana: ‘11 4 Tr : Tarif upah per jam, JA : Jam Actual, JE : Jam Ekonomis, sebesar Jstd – JA Jstd : Jam Standar. Premi sistem Rowan: Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana Gaji = (1 + JE) X (JA x Tr) Jstd Premi sistem Bart: Gaji = 2. (Jstd x JA) Tr Sistem premi bonus berdasarkan satuan hasil. Straight Piece-work Apabila dalam standar waktu yang sudah ditentukan dapat menghasilkan jumlah produk yang melebihi standar jumlah produk yang dihasilkan akan memperoleh premi tertentu dalam persentase yang jumlahnya sama. Sedangkan apabila hasil produksi besarnya sama atau berada dibawah standar jumlah produksi yang dihasilkan tidak memperoleh premi. Contoh: Waktu standard untuk menghasilkan suatu unit produk 2,5 menit. Upah per jam Rp 7.440. Jika seorang pekerja dapat menghasilkan 26 unit dalam satu jam berapa premi dan upah yang diterima karyawan tersebut ? Jawab: Unit standar yang harus dihasilkan dalam per jam: 60 menit : 2,5 menit = 24 unit Upah standar per unit: Rp 7.440 : 24 unit = Rp 310 Premi yang diterima karyawan per jam: 2 unit x Rp 310 = Rp 620 Upah yang diterima karyawan per jam: 26 unit x Rp 310 = Rp 806 ‘11 5 Sistem Taylor Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana Pada pengupahan sistem ini apabila dalam waktu standar karyawan dapat menghasilkan jumlah produk yang melebihi hasil standar diberikan upah di atas tarip upah standar, karyawan yang menghasilkan jumlah produk sama dengan hasil standar diberikan upah sama dengan tarip standar, karyawan yang menghasilkan jumlah produk dibawah hasil standar hanya diberikan upah dibawah tarip upah standar. C. Premi lembur Premi lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja maksimal dalam satu periode tertentu sesuai dengan ketentuan yang diatur dadalam peraturan tenaga kerja, misalnya 40 jam seminggu. Apabila seorang karyawan bekerja melebihi waktu maksimal, disamping harus dibayar upah standard juga harus dibayar premi lembur sesuai dengan ketentuan yang ada, misalnya 50% dari upah standar. Contoh: seorang karyawan telah bekerja selama 45 jam minggu yang lalu. Upah regularnya per jam Rp 5.000 dan untuk lembur ia dibayar upah 1,5 kali upah regular. Hitung upah yang diterima karyawan ! Jawab: Upah regular : 40 x Rp 5.000 = Rp 200.000 Upah lembur : 5 x Rp 5.000 = Rp 25.000 Premi lembur : 5 x Rp 2.500 = Rp 12.500 Rp 237.500 Jurnal: Dr. WIP- BTKL FOH Control : 225.000 : 12.500 Cr. Biaya Gaji & Upah D. : 237.500 Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja (Accounting for Labor). Kegiatan yang terlibat dalam akuntansi biaya tenaga kerja: ‘11 1. Mengukur waktu kerja. 2. Mempersiapkan daftar gaji dan upah. 6 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 3. Mengalokasikan biaya gaji dan upah. Pada dasarnya akuntansi biaya tenaga kerja berhubungan dengan pencatatan secara terperinci atas biaya tenaga kerja yang harus diselenggarakan oleh Bagian Akuntansi Keuangan dan Bagian Akuntansi Biaya. Bagian Akuntansi Keuangan bertugas untuk menyelenggarakan pencatatan atas: 1. Terjadinya biaya gaji dan upah semua karyawan dan timbulnya hutang-hutang yang berhubungan dengan gaji dan upah, 2. Pembayaran atas hutang-hutang yang berhubungan dengan gaji dan upah. Sedangkan Bagian Akuntansi Biaya bertugas untuk menyelenggarakan pencatatan atas: 1. Pembuatan jurnal distribusi atas biaya gaji dan upah, 2. Memasukkan perincian biaya gaji dan upah pada setiap pesanan, proses, kegiatan atau departemen. CONTOH: Pada tanggal 25 Oktober 2009 Ngejreng Offset menerima pesanan untuk mencetak 2.400 unit kartu undangan khitanan dari Pak Simbolon. Pesanan ini mulai dikerjakan tanggal 26 Oktober 2009 dengan order number 251 dan diperkirakan selesai pada tanggal 30 Oktober 2009. Biaya Bahan Langsung (direct material) untuk pesanan ini terdiri dari 600 unit bahan A dengan harga Rp 3000 per unit dan 4.100 unit bahan B dengan harga Rp 1.250 per unit. Sedangkan bahan tidak langsung (indirect material) yang dipakai sejumlah 300 unit dengan harga Rp 150 per unit. Lima orang karyawan bagian produksi bekerja 8 jam per hari selama 5 (lima) hari dengan tarif Rp 8.000 per jam untuk menyelesaikan pesanan ini. Gaji yang dibayar untuk supervisor berjumlah Rp 500.000. FOH dibebankan (Applied FOH) ke produksi dengan tarif Rp 6.000 per Jam Kerja Langsung. Kipas dijual dengan harga Rp 5.300 per unit. Diminta : a. Buat ayat jurnal terkait transaksi di atas (pemakaian bahan langsung dan tidak langsung, pembebanan gaji dan upah, pembayaran gaji dan upah, pembebanan FOH, mencatat produk selesai & mencatat penjualan produk ke pelanggan) . b. Buat Kartu Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Sheet) untuk Order nomor 251 tersebut. ‘11 7 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana CONTOH : Divisi dari Pluto Corp. memproduksi beragam jenis produk, termasuk produk seri 321 dan seri 341. Beberapa waktu yang lalu, perusahaan pesaing memperkenalkan produk baru sebagai pesaing dari produk high-volume divisi ini, dengan harga jual yang jauh lebih rendah. Untuk lebih mendalami biaya produknya, manajer divisi akan melakukan perubahan sistem pada periode mendatang. Hingga saat ini, perusahaan masih menggunakan sistem yang mengakumulasikan seluruh biaya overhead ke dalam single cost pool dengan dasar alokasi DLH. Karena banyaknya jenis produk, maka manajemen memutuskan hanya memfokuskan pada dua produk, yaitu seri 321 (mewakili produk high-volume) dan seri 341 (mewakili produk low-volume). Data yang berhubungan dengan produk sample dan keseluruhan divisi adalah: Accounts Seri 321 Seri 341 Total Divisi Direct Material $ 6,000 $ 150 $ 25,000 Direct Labor 30,000 600 100,000 $ 36,000 $ 750 $ 125,000 Total Direct Costs ‘11 8 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana Overhead: Unit-Level Overhead .............................................................................. $ 140,000 240,000 Batch-Level Overhead ........................................................................... 200,000 220,000 Product-Level Overhead ........................................................................ Plant-Level Overhead ............................................................................. Total Overhead $ 800,000 Unit Produced 2,400 6 6,000 Direct materials pounds 36,000 200 100,000 40 5 1,000 Direct Labor Hours (DLH) 7,200 120 20,000 Machine Hours 3,800 30 10,000 Set-Ups 40 4 1,600 Set-Ups Hours 400 36 8,000 Design Hours 32 200 2,000 Material Requisitions Harga jual per unit $ 150 Harga jual per unit pesaing $100 ‘11 9 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. $ 1,500 Pool Cost Driver Unit-Level DLH Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana Batch-Level Number of Set-Ups Product Level Design Haours Plant-Level DLH Diminta: 1. Hitunglah cost per unit seri 321 dan seri 341 dengan Traditional Cost Systems!. 2. Hitunglah cost per unit seri 321 dan seri 341 dengan ABC Systems!. 3. Secara teoritis berdasarkan perhitungan di atas, mampukah perusahaan bersaing untuk seri 321 jika perusahaan menerapkan sistem baru?. SOAL: Divisi dari MaTaHaRi Inc. memproduksi beragam jenis produk, termasuk produk seri 33 dan seri 44. Beberapa waktu yang lalu, perusahaan pesaing memperkenalkan produk baru sebagai pesaing dari seri 44 dan produk high-volume lainnya, dengan harga jual yang jauh lebih rendah dibanding dengan harga jual MaTaHaRi. Untuk lebih mendalami biaya produknya, divisi ini akan melakukan perubahan sistem pada periode mendatang. Hingga saat ini, perusahaan masih menggunakan sistem biaya yang mengakumulasikan seluruh overhead ke dalam single cost pool dengan dasar alokasi DLH. Hasil pengamatan yang dilakukan terdapat beberapa aktivitas baru yang memicu timbulnya biaya overhead. Informasi yang dapat digunakan untuk penerapan sistem yang baru adalah: Pool Driver Machine Set-Up and Troubleshooting Set-Ups Hours Materials Handling Loads Handled Materials Administration Vendor Orders Engineering design Design Hours Machine operation and all remaining FOH Machine Hours Karena banyaknya jenis produk, maka manajemen memutuskan hanya memfokuskan pada dua produk, yaitu seri 44 (mewakili produk high-volume) dan seri 33 (mewakili produk low-volume). Data yang berhubungan dengan produk sample dan keseluruhan divisi adalah: Seri 33 Direct Material Direct Labor Total Direct Costs ‘11 10 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Seri 44 Total Divisi $ 15,000 $ 120,000 $ 1,320,000 6,000 60,000 300,000 $ 21,000 $ 180,000 $ 1,620,000 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana Overhead: Machine related: Machine operation ........................................................................ $ 200,000 140,000 Machine Set-Ups ........................................................................... $ 340,000 Total $ 135,000 Materials related: 195,000 Material handling .......................................................................... $ 330,000 Materials administration ................................................................ $ 100,000 Total 260,000 Engineering: $ 360,000 Troubleshooting ............................................................................... $ 900,000 Design ............................................................................................... Total Other Overhead ................................................................................ Total Overhead $ 1,930,000 Unit Produced 100 2,000 5,000 Load of material handled 20 60 15,000 Vendors orders 90 150 10,000 Direct Labor Hours (DLH) 450 6,000 25,000 Machine Hours 300 3,000 20,000 Set-Ups Hours 300 400 3,000 Design Hours 280 300 4,000 $ 800 $ 450 Harga jual per unit Harga jual per unit pesaing $ 300 Diminta: 1. Hitunglah cost per unit seri 33 dan seri 44 dengan Traditional Cost Systems!. 2. Hitunglah cost per unit seri 33 dan seri 44 dengan ABC Systems!. ‘11 11 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 3. Secara teoritis berdasarkan perhitungan di atas, mampukah perusahaan bersaing untuk seri 44 jika perusahaan menerapkan sistem baru?. SOAL: Furniture Co. Bergerak dibidang produksi almari kayu jati untuk ekspor. Perusahaan memproses produknya melalui dua departemen yaitu Assembling Department dan Finishing Department, dengan informasi dari bagian produksi untuk bulan Juni 2010 sebagai berikut: Description Assembling Dept. Finishing Dept. Units are processed Finish Goods WIP Ending (DM100% ; CC40%) WIP Ending (DM 70% ; CC60%) Loss product (beginning processed) Production cost: DM ............................................... DL ................................................. FOH .............................................. Total .............................................. 1.000 unit 700 unit 200 unit -100 unit -400 unit -100 unit 200 unit $ 22.500 $ 35.100 $ 46.800 $104.400 -$ 22.500 $ 24.750 $ 47.250 Diminta: Buatlah Cost Of Production Report untuk kedua departemen tersebut menggunakan average cost ‘11 12 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana DAFTAR PUSTAKA Willian K. Carter, Cost Accounting, 2009. Mardiasmo, Akuntansi Biaya, Andi Offset, Yogyakarta, 1994. ‘11 13 Akuntansi Manajerial Sabarudin Muslim, SE. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana