JARINGAN KOMPUTASI Ashwin Sasongko* PENDAHULUAN Bidang Computational Science berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan teknologi komputer kinerja tinggi ( High Performance ComputingHPC), sehingga membuka dimensi baru dalam perkembangan dunia riset dan rekayasa/rancang bangun dan pemodelan fenomena alam melalui pendekatan model matematika. Kemampuan dalam bidang Computational Science & Engineering sangat diperlukan oleh Indonesia untuk mengantisipasi persaingan global, mengingat setiap industri maju selalu memerlukan teknologi HPC untuk rancangan produk dan proses inovatif sehingga waktu yang diperlukan dalam pengembangan konsep produk sampai pemasaran dapat dikurangi secara radikal. Di sisi lain jaringan berkembang sebagai suatu media untuk suatu perubahan sosial, menciptakan peluang baru pada pasar informasi dan konektivitas, dan memperluas batasan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan dari segi waktu dan ruang. Ilmu pengetahuan dan informasi adalah sumberdaya yang strategis pada saat ini dan abad mendatang : Pengaksesan terhadap sumberdaya ini melalui jaringan elektronik adalah sangat vital untuk suatu negara seperti Indonesia, yang secara geographis sangat besar dan terdiri dari ribuan pulau. Dalam makalah ini saya ingin sedikit mengulas tentang perkembangan dunia komputasi dan jaringan komputer yang membentuk suatu konvergensi sehingga mendorong berkembangnya computational network. Teknologi Komputasi Performansi Tinggi Penggunaan HPC di industri pada awalnya adalah dalam bidang perminyakan dan penerbangan dimana diperlukan dan dibutuhkannya suatu simulasi dan modeling. Saat ini banyak pengguna menggunakan teknik-teknik simulasi ini untuk lebih cepat memasarkan produknya dengan kualitas yang lebih baik. Bidang-bidang seperti chemistry and pharmacy drug design telah memberikan keuntungan substansial, dimana pengguna belajar untuk mengintegrasi hasil-hasil simulasi dengan pekerjaan laboratorium. Teknik non-linier modeling yang awalnya digunakan untuk crash analysis dan perancangan senjata, kini dapat digunakan untuk fabrikasi botol dan * Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan – BPP Teknologi 1 kaleng minuman. Manufaktur toilet menggunakan simulasi fluid dynamic untuk mengembangkan model yang penggunaan airnya rendah, dan analisa finite element digunakan untuk perancangan klub golf. Penggabungan antara teknik-teknik matematik dan teknik HPC, memungkinkan perusahaan mengadakan fisibiliti dan optimasi studi yang tadinya tidak mungkin. Bidang-bidang lain yang juga menggunakan HPC ini antara lain elektronik, automotif, energi, cuaca dll. Penggunaan HPC pada Bisnis Walaupun kecepatan pemasaran produk dengan kualitas ynag lebih baik dan penghematan biaya merupakan motivasi dari perusahaan untuk penggunaan HPC, implementasi HPC untuk bisnis engineering juga berkembang. Karena dimungkinkan untuk membuat model-model dari perusahaan-perusahaan besar dengan anak perusahaan yang berada di tempat yang berjauhan untuk data-mining dan transaksi informasi yang berjumlah terabyte, dengan dukungan jaringan komunikasi (sebagai frontend transaksi). Ini telah dilakukan oleh salah satu perusahaan kartu kredit dalam menangani transaksi. HPC digunakan karena memberikan kecepatan proses dan kapasitas memori yang besar. Ada tiga pendorong utama penggunaan HPC pada industri. Pertama adalah meningkatnya price/performance dari teknologi yang ada saat ini. Sepuluh tahun yang lalu superkomputer kelas menengah berharga US $13 juta, lima tahun yang lalu US $8,4 juta dan saat ini US $…. , dan akan terus menurun. Ini disebabkan pula oleh power dari superkomputer yang telah dapat dilakukan di desktop. Faktor kedua yang menjadi pendorong adalah banyaknya aplikasi perangkat lunak yang mencakup berbagai jenis simulasi, dari kimia, thermodinamik sampai dengan linier programing. Sedangkan faktor ketiga yang menjadi pendorong adalah meningkatnya jumlah SDM yang terlatih dalam menggunakan teknik-teknik ini. Dengan berkembangnya standard, bahasa, sistem basis data dan perangkat lunak aplikasi maka pasar juga akan berkembang sejalan dengan kemampuan untuk menggunakan sistem HPC baik oleh lembaga-lembaga litbang maupun industriindustri yang bersifat komersial. JARINGAN PENELITIAN DAN INFORMASI Jaringan Penelitian mendukung komunikasi antar peneliti di masing-masing institusi penelitian, universitas dan industri untuk saling berbicara, untuk bekerjasama, sharing hasil dan publikasi, akses terhadap data penelitian dan basis data dan menggunakan secara bersama remote fasilitas. Diantara remote fasilitas yang dapat 2 digunakan secara bersama ini adalah HPC komputer. Diantara layanan standard yang tersedia dalam jaringan ini seperti e-mail, dokumen elektronik dan transfer data, berita iptek dan alat eksplorasi seperti WWW dan Gopher. Karakteristik yang membedakan antara jaringan penelitian dan jaringan elektronik lainnya adalah : • Digunakan oleh masyarakat iptek • Dibandingkan dengan jaringan komersial , mempunyai toleransi standard , reliabilitas dan sekuriti yang tidak terlalu ketat • Biaya operasi yg lebih rendah • Didukung oleh institusi (bukan oleh individual peneliti) • Biaya penggunaaan kapasitas jaringan dan bukan volume data • Didukung oleh pemerintah melalui subsidi Perkembangan Jaringan Penelitian Awal dari jaringan elektronik data penelitian dimulai sejak tahun 1960-an, ketika peneliti dari masyarakat pertahanan dan computer science di Amerika Serikat ingin mengembangkan suatu sistem secara remote yang dapat mengakses mainframe computer. The Advanced Research Project Agency dari Departemen Pertahanan Amerika merancang suatu jaringan baru yang disebut ARPANET. Didasarkan pada teknologi paket switching. Ini dilanjutkan pada tahun 1970an dengan dikembangkannya protokol yang menangani trafik data untuk menghubungkan antar jaringan komputer. Pengembangan jaringan penelitian dalam banyak negara, termasuk di Indonesia sangat tergantung dari pemerintah dan bantuan luar negeri, paling tidak pada tahap awal. Pemerintah mendukung pengembangan jaringan dengan tujuan : 1. Untuk menyediakan infrastruktur penelitian 2. Mendukung menuju jaringan yang lebih maju 3. Merupakan bagian dari National Information Infrastructure. Perkembangan teknologi internet yang menjadi tulang punggung Global Information Infrastucture (GII) telah mendorong konvergensi antara teknologi Informasi dan teknologi telekomunikasi yang dampaknya secara global terhadap peradaban manusia diperkirakan akan lebih drastis jika dibandingkan dengan revolusi industri pada awal abad 20. Berbagai jasa baru seperti Internet Telephony ( Voice Over IP ), Internet commerce, Video on Demand, yang merupakan penggelaran teknologi multi media di atas Internet (Multimedia Over IP) menawarkan alternatif yang sangat atraktif, karena gabungan teknologi-teknologi itu memungkinkan perkembangan berbagai aplikasi bisnis melalui jaringan global tersebut. Semua itu telah mendorong 3 berkembangnya berbagai pola interaksi komersial yang melibatkan para pelaku bisnis dan konsumennya secara interaktif melalui media Internet. Perkembangan tersebut harus kita ikuti, agar kita tidak terisolasi dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem global. Yang perlu kita antisipasi adalah kebutuhan bandwidth yang besar untuk menyalurkan lalulintas informasi multimedia. Oleh karena itu Indonesia perlu mengembangkan National Information Infrastructure,karena tanpa infrastruktur tersebut kita tidak dapat secara optimal memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang berkembang dengan cepat di dalam Global Information Infrastructure untuk memperluas jaringan perdagangan pengusaha nasional. Dalam hal ini pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengkoordinasikan rencana pengembangan Nusantara-21 serta berbagai aplikasi seperti E-Commerce, Telemedicine, Teleeducation yang setara dengan perkembangan yang ada di dalam infrastruktur global. Namun dengan kondisi perekonomian nasional pada saat ini, terjadi hambatan dan keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu kita perlu menentukan strategi baru agar pewujudan infrastruktur informasi itu tidak terhambat oleh keterbatasan dana pemerintah dan swasta nasional. KESIMPULAN Beberapa prinsip-prinsip dasar sebagai berikut perlu diperhatikan dalam pembangunan Jaringan Penelitian 1. Penyediaan dukungan dan insentif pemerintah secara proaktif untuk mendorong inovasi, liberalisasi, dan promosi bisnis informasi. 2. Penyediaan dukungan litbang untuk mengadopsi dan mengembangkan teknologi yang lebih cost-efective 3. Memperkenalkan tiga pilar iptek modern bagian dari pembentukan sumber daya manusia. 4. Menumbuhkan koalisi antara pemerintah dan swasta untuk mengembangkan Jaringan Penelitian 5. Meningkatkan dukungan dan partisipasi dari lembaga-lembaga keuangan dan perbankan Saya sadari bahwa dibelakang topik yang akan dibahas dalam lokakarya ini terkandung berbagai permasalahan yang kompleks dan tidak dapat diselesaikan secara parsial. Oleh karena itu melalui lokakarya ini saya mengharapkan munculnya pemikiran-pemikiran yang positif dan bermanfaat dari para pembicara dan peserta bagi kemajuan perkembangan jaringan komputasi di Indonesia, agar dapat secara nyata membantu menggerakkan kembali roda perekonomian nasional. 4 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : ASHWIN SASONGKO 2. Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 16 Mei 1954 3. Instansi : BBPT 4. Pekerjaan / Jabatan : Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material 5. Riwayat Pendidikan : (setelah SMA sampai sekarang) • ITB, Jurusan Elektro Teknik (S1) • Aston University-UK., Jurusan Power Electronic (S2) • Aston University-UK., Jurusan Power Electronic (S3) • Mengikuti berbagai training/kursus dalam dan luar negeri 6. Pengalaman Kerja : • 1998 - sekarang : Komisaris PT Pos Indonesia : Komisaris PT GE Teknologi Indonesia • 1998 - : Direktur Usaha Pertahanan Badan Pengelola BUMN • 1990 - 1998 : Direktur Teknologi PT LEN Industri • 1985 - 1986 : Kepala Pusat Produksi Elektroteknika, Lembaga Elektronika Nasional • 1980 - 1985 : Kepala Laboratorium Peralatan & Mesin Listrik, Lembaga Elektronika Nasional 7. Organisasi Professional • : Pengurus dan anggota organisasi profesi, dalam dan luar negeri 5 HOME KOMPUTASI DALAM SAINS DAN TEKNOLOGI NUKLIR X