Laporan Pelaksanaan Open Government Indonesia 2015 Daftar Isi

advertisement
LaporanPelaksanaanOpenGovernmentIndonesia2015
DaftarIsi:
Pendahuluan:RencanaAksiOpenGovernmentIndonesia2015
PencapaianRencanaAksi
KomitmenUnggulan2015
Penutup(LessonsLearneddanRekomendasi)
Pendahuluan:RencanaAksiOpenGovernmentIndonesia2014-2015
Rencana Aksi Open Government Indonesia 2014-2015 diluncurkan pada Mei 2014
oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan
(UKP4). Rencana Aksi 2014-2015 merupakan Renaksi OGI yang ketiga sejak inisiatif
OpenGovernmentIndonesiadiluncurkanolehWakilPresidenBoedionopadaJanuari
2012.
Renaksi OGI 2014-2015 menyimpan keunikan tersendiri karena: 1) dari segi jumlah
lebih banyak dari rencana aksi sebelumnya. Ini adalah sebuah upaya perluasan
semangatdanpraktekketerbukaandilebihbanyakkementerian/lembaga;2)renaksi
2014-2015 disusun dan dijalankan di periode transisi politik baik di tahun 2014
maupun 2015. Di tahun 2014 berlangsung pemilihan umum legislatif dan Presiden,
yang kemudian terjadi transisi pucuk kepemimpinan pemerintahan dari Presiden
SusiloBambangYudhoyonokePresidenJokoWidodo.Sepanjangtahun2015,terkait
dengan transisi politik dimaksud, kendaraan operasional OGI hanya berjalan ¼ dari
kapasitasutuhsebelumnyadi2015;halinidisebabkanberakhirnyamasatugasUKP4
per 30 Desember 2014, perpindahan kepengurusan dari UKP4 ke Kementerian
PPN/Bappenas, dan proses penganggaran untuk membentuk kembali sebuah
Sekretariatyangmembutuhkanwaktu.
Walaupun kepengurusan OGI efektif berpindah tangan ke Kementerian
PPN/Bappenas dengan fasilitasi dukungan Kantor Staf Presiden dan Kementerian
LuarNegeri(seringdisebut‘TroikaOGI’)padakuartalpertama2015,SekretariatOGI
sebagai ‘kendaraan operasional’ utama dapat secara efektif beroperasi di kuartal
keempattahun2015.
Periode transisi politik dalam proses penyusunan dan implementasi Rencana Aksi
OGI 2014-2015 ditenggarai membawa konsekuensi terhadap kurang optimalnya
realisasi upaya reformasi yang dicoba diusung melalui komitmen-komitmen yang
tertuang di dalamnya. Tidak adanya ‘kendaraan operasional’ dan tidak adanya
manajemen koordinasi implementasi Renaksi OGI yang memadai adalah dua hal
yangmelatarbelakangirendahnyatingkatketercapaianRenaksiOGI2015.
PencapaianRencanaAksi
Secara garis besar, hasil capaian 21 Kementerian/Lembaga terhadap 52 komitmen
yangtertuangdidalamRenaksiOGI2014adalahsebagaiberikut:
1
Gra+ikStatusCapaian2015
21%
Tercapai(100%)
48%
Tidaktercapai(1-99%)
Tidakdilaksanakan(0%)
31%
Dari52komitmen,sebanyak25komitmen(atausebesar48%daritotalkomitmen)
berhasilmencapaitargetcapaiandan27komitmentidaktercapai.Dari27yangtidak
tercapai pada saat verifikasi hasil capaian (Januari-Februari 2016), 16 komitmen
(31%) sudah mulai dijalankan namun belum mencapai target capaian dan 11
komitmen(21%)samasekalitidakdilaksanakanataupuntidakberhasilmendapatkan
konfirmasidaripenanggungjawabterkait.
Secararingkas,tingkatketercapaianRenaksiOGI2015besertafaktorpendukungnya
terangkumdidalamtabeldibawahini.
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Tercapai
Prosentase
(jumlah)
Area
Pengembangan
FaktorPendukung
48%(25)
1. Pelibatan
partisipasipublik
dalam
penyusunan
standar
pelayanan
publik;
2. Pembuatandan
pengembangan
sistemPortal
OpenData;
3. Perbaikansistem
danmekanisme
penyelesaian
sengketa
informasi;
4. Optimalisasi
fungsiBadan
Pengawas
RumahSakit;
1. Adanyalandasan
hukumterkait
komitmenyang
terlaksana
2. Renaksi/
komitmenyang
disepakati
tertuangdi
dalamrencana
kerja,program,
dananggaranK/L
terkait.
3. Adanya
komitmenyang
kuatdariunit
atauK/L
penanggung
jawab;
4. Adanya
reformersdalam
2
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Prosentase
(jumlah)
Area
Pengembangan
FaktorPendukung
5. Pengembangan
dan
implementasi
saluran
pengaduandi
sektor
kesehatan;
6. Pengembangan
sistemlayanan
darurat
kesehatanbagi
publik;
7. Mendorong
keterlibatan
masyarakat
dalam
pengawasan
pelaksanaan
pengadaan
barangdanjasa;
8. Pengembangan
Sistem
Pemantauan
PasarKebutuhan
Pokok(SP2KP);
9. Peningkatan
infrastrukturdan
kualitaslayanan
pertanahan;
10. Peningkatan
pemanfaatan
datapertanahan
melaluiintegrasi
data;
11. Transparansi
informasi
seluruhregulasi
pertanahan
dalamsatu
dokumen
terintegrasi;
12. Tersedianya
standarlayanan
danbusiness
process
pengelolaanTKI
secaraonline;
13. Penguatanakses
K/Lterkaityang
menjadiagenagen
keterbukaan;
5. Adanyapeer
pressuredari
multimultistakeholder
groupterhadap
target/indikator
yangharus
dicapai
3
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Prosentase
(jumlah)
Area
Pengembangan
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
FaktorPendukung
informasiterkait
kesempatan
kerjaTKIsecara
online;
Terbentuknya
perwakilan
PPTKISdiluar
negerisebagai
pemberi
informasi,
pembina,dan
helpdeskbagi
paraTKI;
Pengelolaanhaji
yangdilakukan
secara
transparandan
akuntabel;
Mendorong
transparansi,dan
akuntabilitas
layananpublikdi
KantorUrusan
Agama(KUA);
Transparansi
pengelolaan
SumberDaya
Alamdalam
lingkupareaEITI;
Transparansi
pengelolaan
SumberDaya
Alamdalam
rangka
mendukung
akuntabilitas;
Transparansi
pelaksanaan
renegosiasi
KontrakKarya;
Implementasi
danpublikasi
informasi
RencanaAksi
Nasional
PemenuhanHak
Penyandang
Disabilitastahun
4
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Tidaktercapai
Prosentase
(jumlah)
31%(16)
Area
Pengembangan
FaktorPendukung
2014-2023;
21. Perlindungan
OrangDengan
GangguanJiwa
(ODGJ)melalui
pemberdayaan
masyarakat;
22. Mendorong
partisipasipublik
melalui
pengembangan
kawasan
terintegrasiskala
mikro;
23. Pengelolaan
SampahBerbasis
Komunitasdi
Pasar
Percontohan;
24. Mendorong
pemahaman
publiktentang
pertaniandan
pemerataan
kualitaspetani
khususnya
daerah
tertinggal;
25. Mendorong
kontribusipetani
dalam
peningkatan
kualitasproduksi
pertaniandi
wilayahnya.
1. Peningkatan
1. Transisipolitik
kualitaslayanan
danperubahan
informasipublik
nomenklatur
padabidang
beberapa
koordinasikesra;
kementerianikut
2. Terbentuknya
membawa
KomisiInformasi
dampak
Daerahdi
terhadapproses
seluruhprovinsi;
konsolidasidi
3. Terlaksananya
internal
ketentuan/pedo
kementerian
manteknis
yang
menyangkut
menyebabkan
5
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Prosentase
(jumlah)
Area
Pengembangan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
perlindungan
BadanPublik
dalam
memberikan
pelayanan
informasi
Penguatan
Infrastruktur
mekanisme
penyelenggaraan
layananpublik;
Pengembangan
partisipasipublik
melalui
optimalisasi
media
pengaduan
masyarakat;
Mendorong
partisipasipublik
dalam
melakukan
pengawasan
kualitaslayanan
publik.
Pelaksanaan
monitoring
kualitas
pelayananpublik
melalui
mekanisme
pemeringkatan
kualitaslayanan;
Peningkatan
jumlah
pemerintah
daerahyang
mengeluarkan
Standar
Pelayanan
sebagaiacuan
kualitas
pelayanan
publik;
Transparansi
proses
penyelesaian
pengaduan
FaktorPendukung
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
beberapatarget
capaianbelum
dapatterpenuhi
Kurang
efektifnya
komunikasi
selamamasa
penyusunandan
penetapan
renaksi
BeberapaK/L
belummemiliki
mekanisme
pemantauandan
evaluasiyang
efektifterhadap
penyelenggaran
pelayananpublik
Tingkat
komitmenK/L
yangberbedabedaterhadap
realisasiatas
targetyang
sudahdisepakati
Pemotongan
anggarandi
tengahtahun
berjalan
Rendahnyalevel
komitmenuntuk
berkolaborasi
maupunmenjadi
agen
keterbukaandi
masing-masing
unitkerja
Kurang
optimalnya
koordinasi,baik
diintra
kementerian
maupuninterkementerian
Tidak
tersedianya
informasiyang
jelasterhadap
6
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Prosentase
(jumlah)
Area
Pengembangan
masyarakat;
10. Pengembangan
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Tidakdilaksanakan
21%(11)
1.
2.
FaktorPendukung
pelaksanaan
renaksiyang
menyulitkan
dilakukannya
proses
monitoringdan
evaluasi
sistem
penyelesaian
pelanggaranlalu
lintassecara
online;
Penyederhanaan
prosedurdan
pelaksanaan
layanan
pengurusanSIM,
STNKdanBPKB
secaraonline;
Pengawasan
pelayananpublik
dibidang
pengaturanarus
lalulintas;
Pencegahan
fatalitas
kecelakaanlalu
lintas;
Peningkatan
kapasitas
pengelolaandan
pembinaanbagi
organisasi
kepemudaan
Transparansi
pelaksanaan
pengadaandi
sektorhulu
migasdan
minerba;
Pembinaankaum
miskindi
perkotaan
melalui
sentralisasilokasi
pembinaan.
Mendorong
1. Tidakadanya
transparansidi
kesepakatandi
lingkungan
awalantara
perguruantinggi;
UKP4denganK/L
Peningkatan
penanggung
kualitas
jawabterhadap
guru/dosen
komitmen
7
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Prosentase
(jumlah)
Area
Pengembangan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
melaluimetode
pembelajaran
online;
Mendorong
kegiatanriset
dankegiatan
aplikasiteknologi
terapan;
Transparansi
pelaksanaan
reklamasidan
pascatambang
dalamsetiap
tahapannyadi
sectormigasdan
minerba;
Transparansi
informasi
menyangkut
aktivitas
pengelolaan
produk
kehutanan;
Peningkatan
kinerjalembaga
DPR-RIdanDPRD
melaluipublikasi
informasikepada
publik;
Mendorong
transparansidan
akuntabilitas
LembagaDPR-RI;
Implementasi
sistem
pengumpulan
danpublikasi
informasi
mengenai
pelepasandan
transferB3ke
media
lingkungan;
ImplementasiUU
KIPdanmandat
keterbukaandi
UUSektoraldi
sektor
FaktorPendukung
2.
3.
4.
5.
6.
Kurang
efektifnya
komunikasi
selamaproses
perumusandan
penetapan
renaksi
Tidak
tertuangnya
renaksididalam
rencanakerja
dananggaranK/L
Renaksitidak
dijalankan
karenatidak
sesuai
kewenangan
atautupoksiK/L
Rendahnyalevel
komitmenuntuk
berkolaborasi
maupunmenjadi
agen
keterbukaandi
masing-masing
unitkerja
Tidak
tersedianya
informasiyang
jelasterhadap
pelaksanaan
renaksiyang
menyulitkan
dilakukannya
proses
monitoringdan
evaluasi
8
Tingkat
Keberhasilan/
Ketercapaian
Prosentase
(jumlah)
Area
Pengembangan
FaktorPendukung
kehutanandan
lingkungan
hidup;
10. Mendorong
partisipasi
masyarakat
dalam
perumusan
kebijakan
menyangkut
lingkungan
hidup;
11. Mendorong
partisipasipublik
dalammenjaga
kelestariandan
pemanfaatan
lingkunganhidup
daerahpesisir.
Secara utuh, Tabel Capaian Rencana Aksi Open Government Indonesia 2015
terlampirLAMPIRANA.
Sebagaiperbandingan,dibawahiniadalahtabeltingkatketercapaian100%renaksi
OGIdaritahun2012.
2015
2012
2013
2014
JumlahKL
14
13
24
21
Renaksi
38
21
64
52
Capaian
(100%)
76.6
85.7
54.7
48
KomitmenUnggulan2015
Komitmen unggulan didefinisikan sebagai komitmen yang jika diselesaikan
berpotensi membawa dampak transformatif terhadap keberlangsungan hidup
masyarakat luas. Berdasarkan kriteria dimaksud, ada dua komitmen unggulan yang
menjadi bagian dari Rencana Aksi 2014 dan terus dilanjutkan di tahun 2015. Dua
komitmen ini merupakan refleksi keseriusan pemerintah Indonesia untuk
membentuk pemerintahan yang lebih transparan, responsif, dan akuntabel dengan
pemanfaatanteknologisebagaialatbantuuntukmeningkatkanefektifitastatakelola
pemerintahan.
1.) InisiatifOpenDataIndonesia
SalahsatutantanganyangdihadapipemerintahIndonesiadalamrangka
peningkatanpelayananpublik,maupunpeningkatankualitaskebijakanpublik
9
adalahminimnyasinergitastatakeloladatadaninformasiantar
kementerian/lembagayangdapatmembantumenghasilkandata-datayang
akurat,mutakhir,lengkap,danterbukauntukdibagi-pakaiantarpemangku
kepentingan.InisiatifOpenDataIndonesiaberupayamenjawabtantangan
tersebut.
Inisiatifyangdiluncurkanpadatahun2014iniberupayamenyediakandata
yangmudahdiaksesdandipergunakankembalidalamsatuportal,yang
dinamakanPortalDataIndonesia:data.go.id.
PortalDataIndonesia(data.go.id)sampaidenganDesember2015telah
tersambungke31instansidenganrincian:14Kementerian;10Lembaga;3
Pemda(PemprovDKIJakarta,PemkotBandung,PemkabBojonegoro);1
BUMN(PT.KAI);3instansi/organisasi/sumberdatalainnya:EITI,LAPOR!,
Indodapoer.
Sebagaisalahsatunegaradiduniayangmenggelutiupaya‘opendata’,sejak
2014IndonesiasecarasukarelaikutsertadidalamevaluasiglobalOpenData
yangdinamakan‘OpenDataBarometer’yangdiselenggarakanWorldWide
WebFoundation,OpenKnowledgeInternational(OKFN),danOECDOpen
DataReview.
DidalampemeringkatanOpenDataBarometer20151,Indonesiamenduduki
peringkat40,turun4peringkatdariposisike-36ditahun2014.Salahsatu
faktorturunnyaperingkatIndonesiaadalahtidakditemukanupaya-upaya
signifikandidalammendoronginisiatifopendatainiditahun2015.
Penurunanperingkatinibisadipahami,mengingatadanyaprosestransisi
politikyangterjadidipenghujungtahun2014.Selainituupayasosialisasi
maupunmendapatkanbuy-indariKementerian/Lembagaterhadapkonsep
dataterbukajugaditenggaraisepertisebuahupayamerubahcarakerjaatau
cultureyangsudahberpuluh-puluhtahunterinternalisasisebelumnyadi
dalambirokrasipemerintahan.
MengingatpentingnyaagendaperbaikantatakeloladatadiIndonesia,upaya
mengkonsolidasikankomitmenlebihbanyakkementerian/lembagauntuk
membenahiisuopendataakanterusdikembangkandidalamRenaksiOGI
2016-2017.
2.) LayananAspirasidanPengaduanOnlineRakyat(LAPOR)
Beroperasinyasaluranumpanbalikdaripublikadalahcarapalingefisien
untukmengetahuikualitaslayananpublikyangdiselenggarakanoleh
pemerintah.Akuntabilitaspemerintahsalahsatunyaditentukanmelalui
responsivitaspemerintahdidalammenindaklanjutisetiapkebutuhanwarga.
InisiatifLAPORdikembangkanuntukmemastikantersedianyasaluranbagi
1Lebihdetailinformasimengenaipenilaianopendatabarometer,dapatdilihatdi
http://opendatabarometer.org
10
masyarakatuntukmenyampaikanaduanataupunaspirasimerekaterkait
pelayananpublikyangmerekaterima.
LAPORdiluncurkanditahun2011sebagaiembriodarisistemaspirasidan
pengaduanmasyarakatyangterhubungdantermanfaatkandiseluruhK/L
danPemerintahDaerah.
RencanaAksi2015menargetkanketerhubunganLAPORdengan25
Provinsi/Kabupaten/Kota.Sampaidenganakhir2015,LAPORbaruberhasil
terhubungdi14pemerintahdaerah.Tantanganutamadidalammenrealisasi
targetdimaksudadalahtertundanyapenandatangananNotaKesepahaman
BersamaantaraKantorStafPresiden,KementerianPANRB,danOmbudsman
RIsebagaitigainstansipenjuruyangbertanggungjawabterhadap
pemanfaatandanpengembanganLAPORsebagaiSistemPengelolaan
PengaduanPublikNasional(SP4N).
HinggaApril2015,LAPOR!telahdigunakanolehlebihdari290.000pengguna
danmenerimarata-ratalebihdari800laporanmasyarakatperharinya.Selain
keterhubungandenganpemerintahdaerah,sampaidenganDesember2015
LAPORjugatelahterhubungdengan81Kementerian/Lembaga,70BUMN,
dan60PerwakilanRIdiluarnegeri.
PenetapanLAPORsebagaisalahsatuProgramPrioritasNasionaldengan
targetkeluaranutamaberupapemanfaatansistemLAPORsebagaiSistem
PengelolaanPengaduanPelayananPublikNasional(SP4N)jugasemakin
diperkuatmelaluiPermenPANRBNo.3/2015tentangRoadMap
PengembanganSP4N.ImplementasipetajalanpengembanganSP4Nperlu
didukungkoordinasilintasKementerian/LembagadanPemerintahDaerah
danolehkarenaituaksi-aksimemperkuatkoordinasimaupunresponsivitas
dariLAPOR-SP4NakanterusmenjadibagiandariRencanaAksiOGI20162017.
Penutup
Tahun2014-2015merupakanperiodetransisipolitikyangmembawasejumlah
dampakterhadappelaksanaanRencanaAksiOpenGovernmentIndonesiamaupun
pengelolaanSekretariatOpenGovernmentIndonesiasecarakeseluruhan.Lessons
learneddanrekomendasidariLaporanImplementasiRencanaAksiOGI2014tetap
validdijadikanmasukanbagipemangkukepentinganterkaitdidalammanajemen
pengelolaanOGI.
TigalessonslearnedtambahanuntukimplementasiAksi2015secaraspesifikantara
lain:
1) TerbentuknyaSekretariatNasionalOGIhampirdipenghujung2015,
menyebabkantidakadanyamesinpenggerakOGIyangsecarakhusus
melakukanpemantauanatauupayadebottleneckingterhadapaksi-aksiyang
11
berpotensitidaktercapai.Konsekuensinyaadalahsecarapraktisselama
tahun2015komunikasiduaarahantaraSekretariatdenganinstansi
penanggungjawabsangatminimterjalindanolehkarenaituresiko
ketidaktercapaiantidakberhasiltermitigasidenganbaik;
2) PeriodetransisipolitikdanabsennyadukunganoperasionaldariSekretariat
Nasionalditahun2015menyebabkankurangnyakoordinasiantaraTimInti
OGIyangterdiriatasperwakilan7(tujuh)Kementerian/Lembagadan7
(tujuh)organisasimasyarakatsipil.DimasakepemimpinanUKP4,TimIntiini
menjadisalahsatuenablingenvironmentterhadapketercapaiankomitmenkomitmendidalamRencanaAksisebelumnya.
3) Prosespenyusunanrencanaaksiyangbelumterintegrasidengansiklus
perencanandanpenganggaranpemerintahmenjadisalahsatufaktorutama
ketidaktercapaianbanyakaksi.Hampir50%dariaksiyangtidaktercapai
bukanmerupakanbagiandariRencanaKerjaPemerintahdanalhasiltidak
menjadikomitmendankonsekuensinyatidakteranggarkan.
Darirefleksipembelajarandiatas,laporaninihendakmerekomendasikan3(tiga)
langkahstrategisdalamkepengelolaanOGIdimasamendatang:
1) Perludirumuskansebuahdokumenpetajalanpemerintahanterbuka,
sebagaiacuanbersamaparapihakterkaitkebijakanpemerintahanterbuka.
Disisilain,petajalandapatmenjadipedomanuntukmerumuskantarget
capaiansertastrategiyangdiperlukan.Dengandemikian,dokumeninidapat
menjadimediakomunikasiantarapemerintahdanmasyarakat.
2) KesuksesanimplementasiRencanaAksiperludilihatsebagaisebuahupaya
bersamabaikpemerintahmaupunpemangkukepentinganlainnya.
Pemerintahperlumulaimempertimbangkanupaya-upayauntuk
memperkuatkapasitaspemangkukepentinganlainnyasepertimisalnya
organisasimasyarakatsipilagarsecarakonstruktifdapatberkontribusi,
bukanhanyadalamprosesperumusanrencanaaksi,namunjugasampai
denganprosesimplementasidanpemantauancapaianrencanaaksi(from
co-creationtoco-implementationandco-monitoring).
3) PenyelarasansikluspembahasanRencanaAksiOGIdengantahapan
perencanaandanpenganggaranperluterusdiupayakan.Jikadilakukan
denganbenar,secaraotomatisjugaakanmembantupelaksanaankebijakan
pengarusutamaantatakelolapemerintahan(goodgovernance).
***
12
Download