Dampak Industri Pertanian Kelapa Sawit Terhadap Berkurangnya

advertisement
Jurnal Nasional Ecopedon
JNEP Vol. No. (2015) 041-045
KESESUAIAN LAHAN
http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id.
Dampak Industri Pertanian
Kelapa Sawit Terhadap
Berkurangnya Ikan Di
Perairan dan Flora serta
fauna.
Koresponden: [email protected] : hp, 082317873002
1.
Tanaman perkebunan merupakan salah satu sektor terpenting
dalam perkembangan perekonomian masyarakat di indonesia,
salah satunya yaitu kelapa sawit, propinsi sumatra barat
merupakan sentra perkebunan di indonesia, yang memiliki banyak
perusahaan-perusahaan besar kelapa sawit. Indonesia memang
sangat cocok dijadikan sebagai tempat pengembangan
perkembunan kelapa sawit karena potensi sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang berlimpah dapat di fungsikan dalam
pengembangan kelapa sawit. Karena itu, perluasan lahan terus
dilakukan di sejumlah daerah sehingga menimbulkan berbagai
dampak, baik positif maupun negatif. Para investor melihat hal ini
sebagai prospek yang cerah bagi pengembangan perkebunan
kelapa sawit sehingga perluasan terus menerus dilakukan di
daerah yang berpotensi. Pengembangan dan perluasan
perkebunan kelapa sawit tersebut tentu saja membutuhkan lahan
yang tidak sedikit dan menimbulkan dampak yang tidak sedikit
pula. Pembukaan dan perluasan lahan untuk kelapa sawit
menimbulkan banyak dampak bagi lingkungan, termasuk bagi
masyarakat sekitar juga akan merasakan dampak dari perluasan
lahan kelapa sawit tersebut, di satu sisi pembangunan dan
pengembangan kelapa sawit memberikan dampak positif bagi
masyarakat, seperti mengurangi tingkat pengangguran di
indonesia, pembangunan sarana transportasi, tempat ibadah,
saranan olahraga, dan lain-lain, namun hal tersebut tidak
sebanding dengan dampak negatif yang ditimbulkan, dan juga
pemberian pupuk kimia secara terus menerus merupakan salah
satu yang mengakibatkan dampak negatif salah satu nya adalah
kematian ikan di perairan yang disebabkan oleh pembuangan
limbah pabrik kelapa sawit tersebut, kurangnya kesadaran akan
suatu perusahaan tersebut untuk memikirkan dampak dari
pemberian pupuk kimia ini. Pembuangan limbah pencucian
pupuk dan pencucian pestisida kesungai dan laut, pembuangan
limbah cair yang dilakukan secara terus menerus secara sadar atau
tidak sadar hal ini lah yang dapat menimbulkan dampak bagi
lingkungan, untuk daerah sumbar (khususnya) yang disampaikan
selalu keuntungan ekonominya saja (Dampak Positif), sedangkan
yang untuk dampak negatif
banyaknya hal yang kurang
disampaikan karena lebih dominan yang disampaikan hanya hal
yang bersangkutan dengan ekonominya (Dampak Positif) atau
lebih untuk menginformasikan keuntungan nya saja. fakta yang
diperoleh merupakan referensi dan menelusuri dari studi kasus
kerusakan lingkungan di sumbar dan beberapa media seperti
internet dan koran lalu digabungkan dengan ilmu kesesuaian
lahan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan beberapa isu-isu
lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan industri dan
perusahaan kelapa sawit di sumbar.
Fitri Hidayani*
Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian , Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271
Diterima : juni 2015/ Diterbitkan: September
Agustus 2015
Pendahuluan
2015/online :
Abstrak
Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan
unggulan di Indonesia yang memberikan pendapatan terbesar
dalam bidang industri produk utamanya adalah cruide palm
oil(CPO). Budidaya kelapa sawit ini tersebar diseluruh propinsi
di Indonesi, sampai sekarang sudah mencapai 22 propinsi yang
mengembangkan
budidaya
tanaman
sawit
tersebut.
Peningkatan produksi kelapa sawit ini dilakukan dengan
penggunaan pupuk kimia. Masalah yang akan dipecahkan
mengangkat dampak negatif yang ditimbulkan dari perkebunan
kelapa sawit tidak hanya dampak positif saja. Tujuan nya adalah
agar kita dapat meminimalisir dampak kerusakan lingkungan.
Penggunaan secara terus menerus dapat mengakibatkan
kerusakan pada lingkungan, dan juga setiap limbah pabrik yang
mengalir kelaut memiliki dampak negatif yang dapat merusak
dan mematikan biota yang terdapat pada perairan tersebut,
banyaknya dampak negatif tersebut yang terlihat secara nyata
sebaiknya bisa menemukan perbaikan atau perubahan agar
bebagai dampak tersebut dapat teratasi salah satu yang bisa
dilakukan adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan
beralih kepada penggunaan pupuk yang ramah lingkungan
seperti pupuk organik. Metoda yang digunakan pada
pembuatan jurnal ini adalah dengan menggunakan studi litertur
dan internet, hasil dari beberapa refensi yang telah ditemukan
terjadinya perubahan sosial, penurunan hasil tangkap nelayan
dan hasil pertanian (contoh kasus dampak lingkungan tersebut)
seperti kematian kerang di tepi pantai, binatang-binatang yang
terancam punah seperti rusa, orang hutang dan lainlain. jadi
sebaiknya lakukanlah perubahan mulai dari kita pribadi untuk
lebih memikirkan lingkungan dan dampak negatif yang akan
terjadi dari setiap tindakan saat kita membudidayakan suatu
nkomoditi. Dapat disimpulkan dampak negatif yang
ditimbulkan, hilangnya tanaman dan hewan langka akibat
hutan yang berubah menjadi perkebunan kelapa sawit,
menurunkan pendapatan petani, kekurangan ikan dan biota
laut
2.
Bahan dan Metode
2.1. Lokasi penelitian
Tempat pelaksanaan studi pustaka sederhana ini yaitu di
politeknik pertanian negri payakumbuh. Pada tanggal 08 Juni 2015
sampai 13 Juni 2015.
Kata kunci : Kerusakan Lingkungan, Dampak limbah
pabrik.
41
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014)41-45
2.2. Alat dan Bahan
Gambar. 3 : Salah satu perkebunan terletak di tepi laut sumatra
barat.
Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
laptop/komputer, kertas, pena, data data yang didapatkan dari
studi literatur dan internet.
3.
Hasil dan Pembahasan
Gambar. 1 : Contoh kemaatian ikan di salah satu sungai di sumbar
karena pencemaran industri kelapa sawit.
(Sumber : Aflizar)
(Sumber : Aflizar)
Gambar. 2 : Contoh kemaatian ikan di salah satu sungai di
sumbar karena pencemaran industri kelapa sawit.
Gambar. 4 : Salah satu perkebunan terletak di tepi laut sumatra
barat.
]
(Sumber : Aflizar)
(Sumber : Aflizar)
Dapat dilihat dari gambar diatas semakin banyaknya lahan yang
biasa dimanfaatkan sebagai hutan sekarang dialih fungsikan
menjadi lahan sawit, lahan kelapa sawit yang seharusnya
dimanfaatkan sebagai hutan, akan menimbulkan pencemaran
karena pemupukan yang diberikan untuk kelapa sawit ini adalah
pemupukan kimia yang akan mengalir pada perairan
Dapat dilihat dari gambar-gambar di atas merupakan dampak
terhadap pencemaran perairan yang mengakibat kan kematian
dan kepunahan terhadap biota laut, hal diatas merupakan
beberapa bukti yang menimbulkan kerugian terhadap lingkungan
kita, kerusakan dan kondisi lingkungan laut yang semakin parah
karena terjadinya penumpukan sedimen di laut dari erosi tanah
perkebunan sawit +20.000 ha, penurunanan kwalitas air laut
karena penumpukan pestisida dan limbah cair pabrik pengolahan
kelapa sawit, nelayan hidup dibawah garis kemiskinan dan anakanak mereka putus sekolah, dan terjadi kebodohan.
44
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol..2 No.2 (2014)41-46
Gambar 5 : Salah satu perkebunan terletak di tepi laut sumatra
barat.
Gambar 7 : Foto Nelayan.
(Sumber : http://www.permatani.org)
Dapat dilihat dari gambar diatas berkurang nya jumlah ikan di laut
mengakibatkan para nelayan sulit dalam menemukan ikan dalam
jumlah banyak, dan kehidupan ekonomi para nelayang juga
memiliki penurunan karena pengahasilan yang didapatkan
semakin berkurang.
Gambar 8 : Demo masyarakat.
(Sumber : Aflizar )
(Sumber : http://www.permatani.org)
Gambar di atas merupakan salah satu study kasus para masyarakat
yang melakukan demo karena dampak industri kelapa sawit.
Dapat dilihat dari gambar diatas hasil dari penelitian bapak aflizar
yang telah meneliti tentang kematian ikan pada teluk air bangis.
Penduduk air bangis (+ 30.000 jiwa) yang umumnya para nelayan,
sekarang nelayan menderita karena sedikitnya ikan di perairan
tersebut.
Tabel 1. Jumlah Pupuk Anorganik yang Terbuang dari Tanaman
Kelapa Sawit di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014.
Efisien
Jumlah
Jumlah
Jumlah
-si
pupuk
Jenis
pupuk yang
pupuk yang
Penyer
yang
pupuk
terserap
terbuang
apan
diberikan
(kg)
(kg)
Pupuk
(kg)
Pupuk
73.697.609,7
90.074.856,3
45%
163.772.466
N
0
0
Pupuk
35%
54.590.822
19.106.787,70 35.484.034,30
P
Pupuk
54.590.822,0
54.590.822,0
50%
109.181.644
K
0
0
147.395.219,4 180.149.712,6
Total
337.544.932
0
0
Gambar 6 : Foto nelayan.
Keterangan :
Luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Barat pada
tahun 2014 adalah 381.754 ha (Ditjen Perkebunan, 2014).
Jumlah populasi tanaman kelapa sawit/ha adalah 143 batang.
(Irawan, 2014).
(Sumber : http://www.permatani.org)
43
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014)41-45
Jumlah populasi tanaman kelapa sawit di Provinsi Sumatera Barat
mencapai 54.590.822 batang.
Gambar 10 : Spesies lanka (Burung beo)
Dosis pemupukan N (Urea, ZA) = 3 kg/batang/th
P (SP-36, RP) = 1 kg/batang/th
K (KCl, MOP)= 2 kg/batang/th
Pada Tabel 1 dapat terlihat bahwa jumlah pupuk yang terbuang
lebih banyak dari pada jumlah pupuk yang terserap oleh tanaman
kelapa sawit. Di tahun 2014 jumlah pupuk N yang diberikan pada
tanaman kelapa sawit pada luas areal 381.754 ha mencapai
163.772.466 kg, tetapi jumlah pupuk N yang terserap oleh tanaman
hanya 73.697.609,70 kg, dengan demikian ada sebanyak
90.074.856,30 kg pupuk N yang terbuang percuma. Sedangkan
jumlah pupuk P dan K yang diberikan mencapai 54.590.822 kg dan
109.181.644 kg, akan tetapi jumlah pupuk P dan K yang terserap
oleh tanaman hanya 19.106.787,70 kg dan 54.590.822 kg, dengan
demikian ada sebanyak 35.484.034,30 kg pupuk P dan 54.590.822
kg pupuk K yang terbuang percuma. Total pupuk anorganik (N, P,
dan K) yang diberikan pada tanaman sawit di Provinsi Sumatera
Barat selama tahun 2014 adalah 337.544.932 kg dan total pupuk
anorganik yang terserap oleh tanaman hanya 147.395.219,40 kg
sehingga total pupuk anorganik yang terbuang dari tanaman
kelapa sawit di Provinsi Sumatera Barat selama tahun 2014 adalah
sebanyak 180.149.712,60 kg.
Banyaknya pupuk anorganik yang terbuang disebabkan karena
efisiensi penyerapan pupuk yang rendah. Efisiensi penyerapan
pupuk N oleh tanaman kelapa sawit hanya 45% dari jumlah pupuk
yang diberikan, begitu juga dengan efisiensi penyerapan pupuk P
dan pupuk K hanya mencapai 35% dan 50% dari jumlah pupuk
yang diberikan.
Kerugian lingkungan yang ditimbulkan akibat pupuk yang
terbuang ini adalah pupuk tersebut tercuci ke sungai dan laut
sehingga berakibat pada kerusakan lingkungan sepeti matinya
biota yang ada di sungai dan laut. Pencucian pupuk ke sungai dan
laut ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam penentuan
batas wilayah tanam yang boleh di tanami kelapa kelapa sawit jika
ditinjau dari segi aspek kesesuain lahannnya. Apabila hal ini terus
dibiarkan dalam jangka panjang maka akan menyebabkan
kematian ikan dalam skala besar di sungai dan laut serta akan
berdampak buruk pada kesehatan manusia apabila mengkonsumsi
ikan yang berasal dari sungai maupun laut yang telah tercemar
akibat pencucian pupuk anorganik (Aflizar, 2010). Selain jumlah
pupuk yang terbuang ada beberapa spesies yang langka akibat
pencemaran yang terjadi karena limbah pabrik kelapa sawit.
(Sumber : http:// www.velweror.blogspot.com)
Gambar 11 : Spesies langka (Rusa)
(sumber : http: http:// www.almendah. Org)
Gambar diatas merupakan beberapa contoh spesies lang yang
berkurang salah satu penyebab nya adalah pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh limbah pabrik kelapa sawit.
4.
Kesimpulan dan Saran
Dari pembahasan diatas limbah industri adalah limbah cair dari
industri kelapa sawit yang di buang kelahan atau hasil pencucian
pupuk dan pestisida yang merupakan penyumbang limbah yang
berkontribusi paling besar terhadap degradasi lingkungan di darat
dan perairan.Sudah nampak fakta terjadinya kerusakan
lingkungan, masalah sosial dan punahnya beberapa spesies.Saran :
Agar pemerintah dan perkebunan kelapa sawit saling bekerja sama
untuk menjaga kelestarian lingkungan dan tidak hanya
mementingkan keuntungan dari segi ekonominya saja.
Gambar 9 : Spesies langka (Orang Utan)
5. Ucapan Terimakasih
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa
sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul
“Dampak Industri Pertanian Kelapa Sawit Terhadap Kematian
Ikan Di Perairan dan Kepunahan Biota”. Penulis juga
mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar Ph.D yang telah
membagi ilmu tentang kesesuaian lahan dan membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini, dan juga saya
mengucapkan terimakasih karena telah mengizinkan saya
menggunakan hasil penelitian bapak untuk melengkapi data data
dari penulisan jurnal ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman Manajemen Produksi Pertanian
semester 6 angkatan 2012, Tidak lupa juga penulis ucapkan
(Sumber : http://www.infounik.org)
44
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol..2 No.2 (2014)41-46
terimakasih kepada Desra Andriani, Mela Febrianti dan Lusi Erika
cintya selaku teman dekat penulis yang telah menyemangati dan
membantu penulis selama pembuatan jurnal ini.
Daftar Pustaka
[1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan .Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh
[2] Aflizar.2015. Bahan-bahan
kuliah kesesuaian lahan di
politeknik negri payakumbuh.
[3] Riska. 2009. Dampak pembukaan lahan perkebunan kelapa
sawit terhadap kehidupan masyarakat
[4] http:// Saveourborneo.Org/index2.Written by Administrator
Monday.
[5] http://ditjenbun.pertanian.go.id/setditjenbun/berita-238pertumbuhan-areal-kelapa-sawit-meningkat.html
45
Download