Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695 TEKNIK FORENSIK BANGUNAN GEDUNG DALAM IDENTIFIKASI BENCANA Oleh Indra Yurmansyah, Lusyana Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Kampus Limau Manis Padang ABSTRAK Dari kejadian- kejadian fenomena alam seperti gempa mengakibatkan kerugian baik asset kepemilikan pribadi, swasta ataupun pemerintah yang sangat besar sekali. Maka untuk menyelamatkan asset-aset tersebut diperlukan seorang ahli teknik yang benar-benar independen untuk dapat membantu dan mengambil keputusan untuk menghadapi bencana, dan yang benar-benar menguasai dalam bidangnya yang dikenal sebagai Forensic Engineering. Forensic Engineering adalah seseorang atau team yang harus sesuai dengan bidangnya seperti teknik struktur, teknik geoteknik, teknik hidro, teknik transportasi dan lain sebagainya yang mampu memberikan saran-saran perbaikan Kata Kunci : Teknik Forensik PENDAHULUAN Berbagai bencana adalah tidak henti-hentinya benar-benar merupakan fenomena alam. mendera Negara Indonesia. Gempa, banjir, tanah longsor, gelombang pasang, angin rebut, Wilayah Indonesia menurut teori kebakaran, kecelakaan transportasi baik dilaut, pelat/lempeng tektonik (theory of plate tectonic) darat maupun udara. Akibat bencana ini telah berada pada tiga lempeng besar yang saling menimbulkan kerugian yang tidak ternilai, baik bergerak satu terhadap yang lain. Akibat dari secara fisik meliputi sarana dan prasarana kondisi maupun non fisik, yang meliputi kondisi sosial, terhadap psikologis trauma masyarakat bahkan dapat tahunnya terjadi ratusan peristiwa gempa dan terjadinya beberapa diantaranya merupakan gempa besar penurunan perekonomian masyarakat yang sangat drastis. yang tersebut bahaya merusak. Indonesia sangat rawan gempa, dimana setiap Diketahui bahwa wilayah Indonesia merupakan tempat pertemuan dua Kejadian bencana yang terjadi dialam ini dapat buah jalur gempa dunia aktif yaitu jalur Circum dikategorikan sebagai bencana alam ( murni Pasific dan Mediteranian Belt. akibat perubahan yang terjadi pada alam (natural disaster) dan bencana akibat ulah Memperhatikan kondisi tersebut maka perlu tangan manusia atau artificial disaster misal perhitungan ketika merencanakan bangunan yang jelas dan nyata, antara lain : illegal loging, yang memungkinkan pengaruh getaran gempa penambangan liar yang dapat menimbulkan tersebut terhadap konstruksi. Karena bahaya seperti banjir, tanah longsor dan sebagainya. gempa sukar untuk diketahui kapan terjadi dan Sementara bencana alam seperti gempa bumi, berapa besar goncangannya, maka akibat curah hujan yang sangat tinggi, badai/puting bencana yang diakibatkannya akan selalu beliung, gelombang pasang bahkan tsunami mengancam manusia yang dapat menghilangkan harta benda serta kehilangan 96 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695 nyawa manusia. Seperti kejadian gempa besar Pada bulan september 2007 terjadi gempa yang terjadi di Sumatera beberapa waktu yang cukup besar dengan kekuatan 6,7 MM dari lalu pada bulan Desember 2006 didaerah Siberut dan esok harinya dari Bengkulu yang Nangroe Aceh Darussalam. Gempa dengan berkekuatan kekuatan dengan mengakibatkan kota Padang dan sekitarnya gelombang tsunami akibat dari bencan alam terjadi kerusakan-kerusakan yang cukup berat meluluhlantakan pada bangunan yang juga menghilangkan 9,3 MM yang daerah diikuti tersebut dengan menelan korban jiwa lebih dari dua ratus ribu Kejadian yang sama berulang kembali terjadi gempa yang cukup besar didaerah Kepulauan Nias dengan kekuatan 8,2 MM, Pariaman dengan kekuatan 7,9 SR yang yang mengakibatkan kehilangan harta benda meluluhlantakan dan nyawa manusia. Kemudian diikuti dengan Sumatera Barat dengan kerusakan bangunan gempa maret 2007 yaitu gempa vulkanik di dan manusia seperti Table 1 dan Tabel 2. Solok Maret Yang di Singkarak bulan sama. nyawa manusia yang berjumlah 12 orang. orang meninggal dunia. Pada hamper 2005 Sumatra terjadi Barat kota dan kabupaten di juga berdampak kerusakan bangunan di beberapa kota Solok, Bukittinggi, Payakumbuh, dan menghilangkan nyawa manusia berjumlah 52 orang. Tabel 1. Data Sebaran Kerusakan Sector Perumahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total Lokasi Kabupaten/Kota Kota Padang Kota Pariaman Kota Solok Kota Padang Panjang Kota Tanah Datar Kota Padang Pariaman Kota Kepulauan Mentawai Kab. Agam Kab. Solok Kab. Pasaman Kab. Pasaman Barat Kab. Pesisir Selatan Kehidupan Pra-Bencana Jumlah Jumlah KK Rumah 150.421 178.970 15.154 17.124 11.234 12.805 9.177 10.941 Rusak Berat Rusak Sedang Rusak Berat 33.597 6.514 2 17 35.816 3.960 2 164 37.615 2.931 6 413 82.717 91.069 89.400 86.690 28 57.788 115 16.430 105 13.694 16.191 17.188 3 - 136 97.907 80.211 53.925 75.580 102.903 786.489 112.029 89.863 59.454 78.236 112.387 865.087 11.796 145 197 3.240 1.156 114.483 3.797 243 13 3.046 3.596 67.182 4.353 357 931 2.862 5.510 68.913 97 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695 Tabel 2. Data korban No Lokasi Kabupaten/Kota Meninggal 1 2 3 4 5 6 7 Kota Padang Kota Pariaman Kota Solok Kota Padang Panjang Kota Tanah Datar Kota Padang Pariaman Kota Kepulauan Mentawai 8 9 10 11 12 Total Kab. Agam Kab. Solok Kab. Pasaman Kab. Pasaman Barat Kab. Pesisir Selatan 313 32 3 675 80 5 9 1.117 Luka-luka Berat Ringan 431 771 148 278 6 14 527 528 90 5 7 1.214 Hilang Pengungsi 2 - - 2 410 410 47 5 25 20 1.688 Dari kejadian- kejadian fenomena alam dari Teknik Forensic dan repair pada bangunan dan gempa mengakibatkan konstruksi bangunan yang disebabkan oleh kerugian baik asset kepemilikan pribadi, swasta kerusakan akibat bencan alam murni ( natural ataupun pemerintah yang sangat besar sekali. disaster ) atau kerusakan diakibatkan oleh Maka tangan manusia (artificial disaster ). diatas yang untuk telah menyelamatkan asset-aset tersebut diperlukan seorang ahli teknik yang benar-benar independen untuk dapat membantu dan mengambil keputusan untuk menghadapi bencana ini, dan yang benarbenar menguasai dalam bidangnya yang dikenal sebagai Forensic Engineering. TUJUAN Tujuan bidang ilmu Forensic ini adalah untuk membuka wawasan pemerintah, masyarakat, praktisi dalam bidang asuransi, lembaga pengambil keputusan dalam permasalahan yang terjadi berdasarkan teknik Forensic. Forensic Engineering adalah seseorang atau team yang harus sesuai dengan bidangnya seperti teknik struktur, teknik geoteknik, teknik TINJAUAN PUSTAKA hidro, teknik transportasi dan lain sebagainya Faktor penyebab kerusakan bangunan Bangunan sejak awal perencana, yang pelaksana mampu memberikan saran-saran hingga masa pemakaiannya perbaikan. berkemungkinan untuk mengalami kerusakan Oleh karena itu agar dapat diperoleh dan akibat beberapa faktor : diketahui penyebab suatu kerusakan bangunan ataupun sturktur konstruksinya maka perlu dikembangkan suatu bidang ilmu yang Faktor Umur Bangunan Dengan bertambahnya usia bangunan tampaknya sangat diperlukan diamasa-masa terjadi penurunan kualitas dan kemampuan mendatang yaitu untuk menahan beban, bila tidak dilakukan pemeliharaan secara teratur, maka secara 98 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695 singkat dapat dikatakan bahwa kerusakan getaran bangunan kelelahan tergantung pada waktu (time dependent). yang matahari Penurunan kualitas dapat dipengaruhi oleh terjadi atau dan menimbulkan dapat fatigue, hujan menimbulkan pengaruh silih berganti dapat pada bahan gempa dapat dekarbonisasi pengaruh radiasi gaya yang bekerja dari luar atau dari dalam bangunan, gaya komponen itu sendiri. Pengaruh gaya dalam mengakibatkan kerusakan pada komponen non bentuk jangka panjang dapat menimbulkan struktural dan struktural. proses rangkak ( Creep ), Garis Design Kualitas Kontruksi Garis Kenyataan menurut C2=a+t Batas Bawah Masa konstruksi Gambar 1. Masa Pakai Perencanaan VS Kenyataan pada Struktur Beton Faktor Kondisi Tanah dan Air Tanah Penempatan seluruh penurunan bangunan berdiri yang terjadi dapat dihindari terutama sekali penurunan tidak seragam diatas tanah, kecuali bangunan tradisional yang (differential settlement) yang menimbulkan dikenal bangunan panggung atau rumah diatas tegangan ekstra pada komponen bangunan lain air yang sering dengan pondasi tapak. Sifat tanah berbeda antara satu lokasi dengan lokasi Air lainnya walaupun dalam satu lokasi yang permasalahan pada bangunan. Ada beberapa sekecil apapun prilaku tanahpun berbeda, pengaruh akibat air tanah yang tinggi antara perbedaan tanah tersebut akibat mekanisme lain : pelumutan, perembesan pada komponen pembentukannya. bangunan dan dapat mengangkat akibatnya Bila hendak mendirikan tanah intensif basement terjadinya daya angkat ( up lift ) dan sifat fisis dan mekanisnya. Semua ini tujuan untuk memilih pondasi yang tepat untuk bangunan tersebut sehingga dinding memberikan terjadi mendapat pada dapat bangunan harus dilakukan penelitian yang untuk tekanan juga atau lantai ketika terjadi perubahan kadar air tanah akibat perubahan musim. Tanah dengan kemampuan mengambang ( swelling ) dan menyusut ( shrinkage ) sangt tinggi dapat menimbulkan 99 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 tegangan ekstra yang besar ISSN : 1858-3695 terhadap Peristiwa longsor dapat terjadi dimana saja bila komponen struktur bawah ( Sub Structure keseimbangan daya dukung tanah terganggu Component ). akibat hal-hal tersebut diatas. Faktor Angin Faktor Petir Angin sangat dibutuhkan manusia dalam Di beberapa daerah di Indonesia petir kehidupan namun angin dapat juga merupakan merupakan jenis bencana alam yang sering ancaman bagi manusia, angin kencang sering terjadi. Sembaran petir sering mengakibatkan mengakibatkan kerusakan pada bangunan. korban jiwa dan kerusakan pada bangunan Untuk itu pula perlu diketahui prilaku angin serta peralatan listrik dalam bangunan. disuatu daerah dan diperhitungkan terhadap bangunan dengan bentuk tertentu dan Faktor Kualitas Bangunan bangunan dengan ketinggian tertentu, angin Suatu bangunan terbentuk dan tersusun dapat menimbulkan daya isap ataupun daya dari berbagai macam dan jenis bahan, apakah tekan dan juga pada bangunan asimetris dapat bahan alami atau bahan buatan, sehingga mengakibatkan kualiatas dari masing-masing bahan yang efek gaya punter / torsi (torsion). digunakan jelas. Pemilihan kualitas dari bahan bangunan yang dipakai harus ditentukan dari Faktor Gempa berdasarkan tujuan pengguna yaitu apakah Gempa sebagaimana angin merupakan bangunan sementara atau bangunan permanen fenomena alam yang akan terjadi pada tempat atau bangunan dengan spesifik tertentu seperti dan waktu tertentudan dapat berulang pada tahan terhadap zat reaktif, tahan terhadap lokasi yang sama dengan periode ulang kebakaran dan sebagainya. tertentu. Pergerakan kulit bumi biasanya terjadi secara mendadak yang diakibatkan terlepasnya energy yang ditahan oleh kulit bumi yang saling bergesekan atau berbenturan. Faktor Hama Rayap adalah fauna jenis serangga yang paling banyak mengakibatkan kerusakan pada Energi yang dilepaskan dapat merambat bahan kayu, terutama sekali menyerang kayu keseluruh penjuru dengan kecepatan rambat yang tidak diawetkan dengan membuat sarang tergantung pada kedalaman dan jarak gempa didalam tanah dan berkumpul dalam koloni serta kondisi tanah dimana bangunan didirikan. yang besar. Serangan pada bahan kayu sering Selain hal tersebut kerusakan pada struktur tidak terlihat dan baru disadari bila bahan telah tergantung pada jenis dan kualitas bangunan. mengalami rayap Faktor Longsor Tanah untuk kerusakan berat. menghancurkan Kemampuan bahan kayu sangat dahsyat, koloni rayap dengan 60.000 longsor dapat terjadi akibat anggota mampu menghabisi kayu pinus beberapa dampak seperti : banjir, curah hujan berukuran 40 m x 2 x 4 cm selama 118 s.d 157 yang pembebanan hari. Sedangkan dengan berkoloni 1-2 juta ekor bangunan, getaran kendaraan beban, gempa akan menghabiskan kayu 1 m3 diperlukan tinggi, erosi tanah, dan lain-lain. 100 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695 waktu 9.000 s.d 21.000 hari bila penyerang memahami teknologi yang harus digunakan berasal dari 1 koloni saja. dalam pelaksanaan. Faktor Kualitas Perencanaan Faktor Perubahan Fungsi Daya tahan sangat Sering dijumpai suatu bangunan berubah ditentukan berbagai unsure yang mungkin fungsi dari fungsi awalnya seperti bangunan mempengaruhi atau pemilihan bahan yang perumahan menjadi bangunan perkantoran digunakan. Berdasarakan hal tersebut maka ataupun bangunan industry ataupun bangunan dilakukan berbagai asumsi ataupun pendekatan yang yang diperlukan dalam bangunan beban-beban suatu yang bangunan proses penentuan tiga dua tingkat. tingkat menjadi Semua ini akan bekerja. mengubah asumsi dasar perencanaan semula. Selanjutnya berdasarkan beban yang mungkin Perubahan ini semua akan mempengaruhi bekerja dilakukan analisis kekuatan-kekuatan terhadap beban yang bekerja dan selanjutnya dengan asumsi-asumsi mekanika struktur yang akan mempengaruhi stabilitas atau usia layan dianggap bangunan. sesuai. mungkin direncanakan Tidak jarang ditemukan bangunan yang mengalami kerusakan akibat kelalaian manusia yang kurang tepat dalam mengambil asumsi atau pendekatan yang seharusnya diperhitungkan akan Faktor Kebakaran Kebakaran dapat terjadi kapan dan dimana saja, sehingga peristiwa ini dapat terjadi pada mempengaruhi bangunan. Untuk itu perlu semua jenis dan kualitas dipahami secara jelas oleh perencana bahwa Berdasarkan teori kebakaran dapat terjadi bila karakteristik suatu wilayah, bahan bangunan terdapat 3 unsur yaitu : yang akan dipakai dan philosopi mekanika - Benda/bahan bakar struktur yang tepat perlu dipertimbangkan - Sumber panas dan dengan - Oksigen matang sebelum menentukan bangunan. pilihannya dalam perencanaan. Kesalahan- Kebakaran terjadi bila ketiga unsur sumber kesalahan dalam penentuan asumsi-asumsi penyebab api tersebut mencapai titik nyala. akan mengakibatkan kerusakan bangunan. Kebakaran dapat terjadi akibat peristiwa alam seperti sambaran petir atau dampak bencana Faktor Kesalahan Perencana gempa. Tetapi berdasarkan penelitian pada Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada bangunan yang mengalami umumnya kebakaran karena kesalahan manusia. kerusakan, banyak diantaranya yang kesalahan dalam pelaksanaan. Kesalahan ini karena para pelaku pembangunan seperti pengawas dan Jenis Dan Type Kerusakan Bangunan Jenis kerusakan yang terjadi pada pelaksana tidak melaksanakan secara tepat bangunan sangat bervariasi, tergantung pada sesuai aturan yang telah direncanakan dalam penyebab kerusakan yang mempengaruhi. Dari spesifikasi lain setiap klasifikasi jenis kerusakan, masih dapat ketidakmampuan pelaksana yang kurang dalam dibedakan atas berapa penyebab. Dari satu oleh perencana, masalah penyebab kerusakan masih dapat 101 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695 menghasilkan lebih dari satu tipe kerusakan, creep yang terjadinya dalam waktu cukup maka secara kelompok besar dapat dibagi lama dan sulit untuk diteksi ( Greenspan beberapa tipe kerusakan menurut Syafei Amri, dkk, 1989 ). 2006 : - Kerusakan komponen arsitektur - Kerusakan Structure) komponen dan struktur membengkaknya atas (Upper bawah Kerusakan komponen mekanikal biaya, biaya yang dikeluarkan terlalu besar untuk kegiatan (Sub Structure ) - Kerusakan yang terjadi berkaitan dengan dan pekerjaan tersebut, menyelesaikan pekerjaan waktu. elektrikal Tampak geoteknik kegagalan proyek kegagalan dapat masuk tepat struktur kerusakan Menurut Skempton dan Mc Donald 1956; fungsional dan struktural, namun tidak Bromhead 1984; Boscardin & Cording 1989; menutup kemungkinan pada kerusakan Fed & Carper 1997 type kerusakan adalah tersembunyi ( latent ) dan membengkaknya sebagai berikut : biaya. Kerusakan arsitektural Keperluan Ahli Tipe kerusakan ini sangat berkaitan dengan Dari kondisi kerusakan yang terjadi perlu retak-retak pada bangunan gedung, lantai dicari penyebab kerusakan, siapa yang dan cat penutup. Retakan pada plester bertanggung jawab, apakah dapat diajukan dinding > 0,5 mm lebar, retak pada dinding kepengadilan, ganti rugi yang menjadi pasangan batu > 1 mm lebar, perlu korban. Oleh karena itu dibutuhkan seorang dipertimbangkan Ahli sesuai dengan bidan keahliannya guna sebagai nilai ambang untuk bangunan berpenghuni ( Burland dkk, memberikan 1997 ). terjadinya kerusakan akibat bencana, atau Kerusakan fungsional sebab-sebab lain, Berkaitan dengan penggunaan bangunan bertanggung jawab, (pintu dan jendela macet, retakan dinding rekomendasi luas dan plester berjatuhan, dinding atau perbaikannya. Ahli ini harus mempunyai lantai miring). Gerakan tanah dapat sebagai pengalaman, keahlian dalam bidangnya penyebab kerusakan ini. atau dikeanal sebagai Ahli Teknik Forensic Kerusakan struktural (Foren-sic Engineer). Seorang Forensic merupakan kerusakan yang berkaitan dengan stabilitas bangunan ( runtuh dalam siapa serta yang memberikan penanggulangan atau Menyelidiki kerusakan, kekurangan Menentukan penyebab masalah tersebut (kerusakan, keruntuhan dsb), visual. Misalnya penurunan mutu material pekerjaan. Hal ini baru dapat diketahui dan sebab atau keruntuhan suatu konstruksi, Kerusakan tersembunyi, Berkaitan dengan tidak dapat dilihat secara tentang Engineer mempunyai tugas : mendukung beban ), termasuk kerusakan total dari struktur. jawaban Dalam banyak kasus memberikan rekomendasi tentang perbaikannya, Menentukan siapa yang harus kalau ada review design, uji standar bahan, bertanggung jawab akan kerusakan dan lain-lain. Contoh pengaruh piping, atau kemunduran suatu konstruksi. 102 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695 Sumber penyebab kerusakan 1a . Pedoman pemeriksaan darurat Resiko Keruntuhan Resiko Lainnya ? Pantas utk difungsikan Informasi (bahaya, hati-hati, aman), Pembatasan (Dilarang masuk, masuk terbatas, bebas masuk) 1b Klasifikasi kerusakan Perkuatan Perbaikan Pedoman Penentuan Kriteria Kerusakan Kemungkinan untuk digunakan selanjutnya Pemeriksaan intensif 2 Pedoman Pemeriksaan intensif Perlu diperbaiki ? Perencanaan restorasi A B C D E 103 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 A B C ISSN : 1858-3695 D E Restorasi 3 Pedoman Restorasi Rancangan restorasi Pelaksanaan restorasi Digunakan kembali Dibongkar Gambar 2 Skema penentuan penanggulangan kerusakan bangunan Menurut ASCE (Greespan dkk, 1989) KESIMPULAN kualifikasi Menghadapi keadaan alam yang tidak bisa seorang Forensic Engineer adalah : dipastikan apa yang akan terjadi kedepan, Seorang expert dalam bidangnya, maka Mempunyai pengetahuan yang seksama pencegahan awal sebelum terjadi kerusakan pada subject yang diselidiki, yang Pengetahuan sebagai expert dapat juga meluluhlantakan bagi ahli teknik yang berpengalaman di khususnya dibidang konstruksi, untk itu peran bidangnya, Forensic Bila subject yang diselidiki tidak sesuai dengan bidangnya, pekerjaan tersebut harus ditolak, Dan perlu dihindari sebagai seorang Forensic Engineer adalah konflik kepentingan, prasangka, pembelaan (Carper, 1989) Seorang Forensic Engineering (FE) harus sampai pada final konklusi. Sebagai suatu badan ataupun pribadi yang sebagai bahan dapat persiapan menghancurkan segala Engineering sector sangat atau atau kehidupan diperlukan. dipercaya mampu memberikan saran ataupun solusi menghadapi kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi dikarenakan natural disaster atau artificial disaster Daftar Pustaka Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2009. Rencana Aksi Rehabilitas Dan Rekonstruksi wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi di Prov. Sumatera Barat tahun 2009- 2011 104 Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 Dicky.R.Munaf. 2003. Maintenance. Concrete yayasan Repair jhon ISSN : 1858-3695 & Hi-tech Idetama. Jakarta Drajat Haedajamanto. 2010. Kerusakan dan Keruntuhan Bangunan Sipil Akibat Gempa, HAKI, Padang Indrayurmansyah. 2010. System Perbaikan Kerusakan struktur Beton. Mersycoorp. Padang Kabul Basah Forensik Suryolelono. Geoteknik 2008. Dalam Teknik Identifikasi Bencana. Pertemuan Ilmiah Tahunan XII HATTI Sjafei Amri. 2004. Teknologi Beton A-Z, Penerbit UI Press dan JHT, Jakarta Sjafei Amri. 2006. Teknologi Audit Forensik, Repair dan Retrotif untuk rumah dan Bangunan Gedung. Yayasan Jhon Hi Tech Idetama. Jakarta. Stevi Tummelar .2010. Praktek Konstruksi yang Salah di jumpai pada berbagai Gedung Pasca Gempa Sumatera Barat 30 sept 2009. HAKI, Padang Tim studi Teknis BP3. 2009. Laporan Studi Teknis Arkeologis Masjid Raya Ganting Kota Padang, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Batusangkar 105