Fatah, Karakteristik Perikanan Kabupaten Banyuasin Jurnal PROTEIN Tangkap di Estuaria Sungai Sembilang Characteristic Of Fisheries Captured in Estuarian of Sembilang River, Banyuasin Khoirul Fatah, A. Karim Gaffar dan Rupawan Balai Riset Perikanan Perairan Umum Palembang Jl. Bringin 308 Marina Palembang, Sumatera Selatan, 30763. PO.BOX 1125. Telp. (0711) 537194, 537205 email: [email protected] Abstract Background: Estuarin of Sembilang River located on National Park area, in eastern beach of South Sumatera. This area covering with mangrove vegetation which is conservated and has high fluctuation of salinity. Estuarin is this area have important role as the center of fisheries captured activity in Banyuasin. Fisheries captured activity using various kind of fishing gears, whether is it commonly used in river or sea. This research was done on May up to November 2006 to find the diversity of fishing gears, its productivity, fish size, and price of each fish species. Methods: Fishing gears was grouping according Hickling and FAO, then it was descripted based on size, material, and operation. Direct observation was done to investigate fish species and its size. The data of marketing system and area, and price of fish captured was resulted from interview. Identification of fish species based on literature. Result: Result showed that esturian of Sembilang river is a fishing ground area of traditional fishermen whether as a group or individual. There are nine fishing gears used by the fishermen with 37 of fish species and shrimp captured. One of fish species (Polynemus indicus Show) have an economic value. Keywords : fishing gears, selectivity, price Abstrak Latar Belakang: Estuaria sungai Sembilang berada didalam kawasan taman nasional di panati timur Sumatera Selatan dengan vegetasi hutan mangrove yang dilindungi. Perairan estuaria sebagai sentra perikanan tangkap di Kabupaten Banyuasin dan kegiatan penangkapan menggunakan berbagai alat tangkap baik yang biasa digunakan di perairan sungai maupun yang sering digunakan di perairan laut. Estuari Sungai Sembilang merupakan salah satu sentra perikanan tangkap dengan dinamika kadar salinitas lebih tinggi, dengan vegetasi hutan mangrove yang dilindungi. Penelitian ini telah dilakukan selama 6 bulan sejak bulan Mei 2006 sampai dengan bulan Nopember 2006, ditujukan untuk mengetahui keragaman alat tangkap dan hasil tangkapan, sebaran ukuran dan harga jual masing-masing jenis. Metode: Alat tangkap dikelompokan menurut Hickling (1961) dan FAO (1990), kemudian dideskripsi berdasarkan ukuran, bahan dan cara operasional. Pengamatan langsung dilakukan untuk mengetahui keragaman jenis ikan hasil tangkapan dan keragaman ukuran. Data tentang sistem pemasaran, daerah pemasaran dan harga jual didapatkan dengan cara wawancara. Identifikasi jenis ikan didasarkan atas beberapa buku determinasi ikan Hasil: penelitian menunjukkan bahwa estuaria sungai sembilang merupakan ladang pengangkapan ikan (fishing ground) yang dilakukan oleh nelayan tradisional baik berkelompok maupun individual menggunakan 9 macam alat tangkap, hasil tangkapan terdiri dari 37 jenis ikan dan udang. Dari berbagai jenis ikan yang tertangkap terdapat jenis ikan yang berharga tinggi yaitu ikan cawang (Polynemus indicus Show). Kata kunci : Alat tangkap, selektifitas, harga jual. PENDAHULUAN 142 Secara geografis di Kabupaten Banyuasin bermuara beberapa sungai seperti Sungai Musi dan Sungai Upang, Sungai Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 Banyuasin, Air Telang dan Sungai Sembilang yang membentuk ekosistem estuaria yang berkoneksi dengan perairan laut di selat Bangka. Perairan estuaria merupakan sebagai biasa digunakan di perairan sungai maupun yang sering digunakan di perairan laut. Estuari Sungai Sembilang merupakan salah satu sentra perikanan tangkap dengan dinamika kadar salinitas lebih tinggi, dengan vegetasi hutan mangrove yang dilindungi. Di muara sungai Sembilang terdapat pemukiman (dusun) yang penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik perikanan tangkap di estuaria Sungai Sembilang dalam kaitan dengan perumusan pola pengelolaan perikan perairan umum telah dilakukan pada tahun 2006. MATERI DAN METODE Penelitian ini telah dilakukan selama 6 bulan sejak bulan Mei 2006 sampai dengan Karakteristik Perikanan Tangkap sentra perikanan tangkap di Kabupaten Banyuasin dan kegiatan penangkapan menggunakan berbagai alat tangkap baik yang bulan Nopember 2006 dengan metode survey di perairan estuaria Sungai Sembilang Kab Banyuasin (Gambar 1). Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan wawancara pada nelayan koperator. Alat tangkap dikelompokan menurut Hickling (1961) dan FAO (1990), kemudian dideskripsi berdasarkan ukuran, bahan dan cara operasional. Pengamatan langsung dilakukan untuk mengetahui keragaman jenis ikan hasil tangkapan dan keragaman ukuran. Data tentang sistem pemasaran, daerah pemasaran dan harga jual didapatkan dengan cara wawancara. Identifikasi jenis ikan didasarkan atas beberapa buku determinasi ikan Weber and De Beufort, (1916) dan Kottelat et al (1993). Sembilang Gambar 1. Lokasi penelitian di estuaria Sembilang Kabupaten Banyuasin HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Habitat Sungai Sembilang Sungai Sembilang merupakan sungai dataran rendah dengan daerah tangkapan air berada di pesisir timur Kabupaten Banyuasin dengan demikian masukan air laut lebih dominan dibanding air tawar. Muara Sungai Sembilang berada di kawasan Taman Nasional Sungai Sembilang yang merupakan kawasan konservasi hutan mangrove. Berdasarkan hasil pengukuran beberapa parameter mutu air diketahui bahwa mutu air di 143 Fatah, Jurnal PROTEIN estuaria Sungai Sembilang didominasi oleh air laut dengan salinitas terrendah 18 ppt pada musim hujan dan pada musim kemarau mencapai 45 ppt. Sifat reaksi berada pada sirkum netral dengan pH 6,5 – 7,5 dengan kecerahan yang relatif rendah (Tabel 1). Tabel 1. Kisaran mutu air di estuaria Sungai Sembilang. No Parameter Hasil Pengamatan 1 2 3 4 5 6 pH DO (mg O2/l) Salinitas (o/oo) Temperatur (oC) Kecerahan (cm) Kec. Arus 6,5 – 7,5 3,5 – 4,5 18 – 45 28 – 29 25- 30 0,034 m/det Vegetasi utama adalah Rhizophora dan Avicenia yang menyusun tegakan hutan Mangrove. Peranan mangrove dalam menunjang kegiatan perikanan pantai meliputi dua hal. Pertama, siklus hidup berbagai jenis ikan, udang dan moluska. Kedua, sebagai penyedia bahan organik yang merupakan sumber dalam rantai makanan. Produk serasah berperan penting dalam kesuburan perairan pesisir, sehingga kawasan ini paling produktif dibandingkan ekosistim pesisir lainnya (Rusila Noor., et al, 1999). Alat Tangkap Kegiatan perikanan di perairan estuaria Sungai Sembilang menggunakan 9 jenis alat tangkap yaitu rawai, jaring tangsi hanyut, jaring kantong, jaring cawang, belad, tuguk kumbang, sondong, jala udang, dan bubu (Tabel 2). Tabel 2. Alat tangkap, spesifikasi dan cara operasional di perairan estuaria kab Banyuasin No Nama Ilmiah Nama setempat Selektifitas 1 2 3 4 5 6 Pot trap Long line Gilnets Beach Barrier Trap Filtering Device Clap nets Bubu Rawai Jaring tangsi Jaring kantong Jaring Cawang Belad Sangat selektif Selektif Selektif Tidak selektif Selektif Sangat tidak selektif 7 Cast Nets Tuguk Tidak selektif Kumbang Sondong Jala Selektif Dari ke 9 jenis alat tangkap diatas, alat tangkap yang paling banyak digunakan oleh nelayan di estuaria Sungai Sembilang adalh gilnets ( berbagai macam jaring insang) dan belad. Selektif Operasional Statis Statis, umpan Dinamis, dihanyutkan Dinamis, dihanyutkan Dinamis, ditarik kapal Statis, ikan migrasi lateral. Statis, ikan migrasi longitudinal Dinamis, didorong dengan kapal Dinamis Berdasarkan selektifitas alat terhadap jenis ikan yang tertangkap, yang paling selektifa adalah bubu kepiting dan alat tangkap yang paling tidak selektif adalah belad (Tabel 3). Tabel 3. Selektifitas berbagai alat tangkap di estuaria Sembilang. No 1. Nama Alat Belad 2. Tuguk kumbang 3. Jaring kantong 4. 5. Jaring tangsi Sondong 144 Jenis ikan tertangkap Dukang, Belanak,Kerapu, Kiper, Sembilang, Grot, Lepu, Blambangan, Belubungan, Permato,Kakap, Pirang, Lidah, Tirusan, Pari, julung-julung, Lomek, Kepiting, Cumi, Sotong, Udang buku, Udang galah, Udang pepe. Gulamo keken, Bawal, Bilis, Bulu ayam, Belut laut, Blambangan, Pirang putih, Lidah, Layur, Lomek, Cumi, Sotong, Udang pepe, Udang petek. Duri, Gulamo keken, Bulu ayam, Buntal, Belut laut, Grot, Belumbungan, Pirang putih, Julung-julung, lomek. Duri, Cabe, Kerapu, Sembilang, Blambangan, Grot, Pirang putih, Pirang. Dukang, Gulamo keken, Bawal, Bulu ayam, Belut laut, Pirang putih, Layur, Vol. 14 No. 2 Tahun 2006 6. 7 8 9 Jala Jaring cawang Rawai Bubu Karakteristik Perikanan Tangkap Udang cat. Duri, Belanak, Sotong, Udang burung, Udang peci. Cawang, Bawal. Blambangan, Tirusan. Kepiting. Keragaman jenis hasil tangkapan Hasil penelitian di perairan estuaria sungai Sembilang ditemukan 37 jenis ikan dan Tabel 4. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 udang, yang terdiri dari 27 jenis ikan, 2 jenis cumi, 1 jenis kepiting, dan 7 jenis udang (Tabel 4). Keragaman Jenis ikan yang tertangkap oleh berbagai jenis alat tangkap di estuaria sungai Sembilang tahun 2006. Jenis Ikan Cawang Pari Tirusan Duri Dukang Gulamo keken Layur Lomex Julung-julung Bawal Bilis Bulu ayam Buntal Belut laut Belanak Kerapu Kiper Sembilang Blambangan Lepu Grot Belumbungan Pirang Putih Permato Kakap Pirang Lidah Kepiting Cumi-cumi Sotong Udang petek Udang peci Udang galah Udang buku Udang cat Udang Burung Udang pepe Nama ilmiah Polynemus indicus Show Amphotistius imbricatus Pseudesciaena soldado Arius leiotetocephalus Arius sagor Juhnius trachycephalus Trichiurus sp Harpodon nehereus Zenarchopterus buffonis Pampus sp Clupeichthys sp Coilia lindmoni Tetraodon palembangensis Taenioides anguillaris Liza melinoptera Epinephelus bleekeri Scatophagus argus Plotasus canius Lutjanus fuscescens Leptosynanceia asteroblepa Lutjanus russellii Otolithus rubber Lycothrissa crocodiles Ilisha elongata Lates calcarifer Setipinna taty Cynoglassus feldmanni Scyla serrata Loligo sp Sepia sp Oratosquilla sp Penaeus sp Macrobracium rosenbegii Macrobrachium sp Parapenaeopsis sp Penaeus merguiensis Metapenaeus ensis 145 Fatah, Hasil wawancara dengan nelayan estuaria sungai sembilang bahwa hasil ikan dijual kepada pedagang pengumpul yang datang ke lokasi penangkapan. Harga ikan sangan bervariasi mulai dari Rp 3.000 sampai dengan Rp 150.000 per kilogram ( Tabel 5). Ikan Cawang (P. indicus show) merupakan jenis ikan yang paling tinggi harganya yang merupakan komoditas ekspor ke Malaysia dan Singapore (Gambar 2). Tabel 5. Variasi harga beberapa jenis ikan di perairan estuaria Sembilang Kab. Banyuasin Tahun 2006. Jenis Ikan Harga/kg (Rp) Pirang 3000,Sembilang 7000,Duri 7000,Belanak Tirusan 10.000,Kakap 10.000,Gerot 15.000,Kerapu 15.000,Cawang 25.000,150.000,(untuk ukuran diatas 2 kg) Jurnal PROTEIN - - Perikanan tangkap di Perairan estuaria Sungai Sembilang dilakukan oleh nelayan tradisional skala kecil, menggunakan 9 macam alat tangkap. Hasil tangkapan terdiri dari 37 jenis ikan dan komoditas perikanan lainnya. Ikan cawang merupakan komoditas dengan harga yang paling tinggi. DAFTAR PUSTAKA Ditjen Bangda Depdagri dan PPLH Unsri. 1995. Studi Sosial Ekonomi dan Lingkungan dalam Manajemen Perairan Pesisir Pantai di Selat Bangka Sumatera Selatan. Marine Resouces Evaluation and Planning Project (MREF-Project, PART 1). Gaffar, Rupawan dan A.K, K.Fatah 2006. Riset Penangkapan Ikan di Perairan Estuaria yang Bermuara di Selat Bangkai. Laporan Teknis BRPPU Palembang. Hickling, C.F. 1961. Tropical inland fisheries. Jhon Wiley and Sons. New York. Munro Ian, S.R. M.Sc. (1955). The Marine and Fresh Water Fisher of Geylon. Department of External Affairs. Cambera. Rusila Noor, Y., Khazali, M dan Suryadiputra, I.N.N., 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PKA/WI-IP, Bogor. Gambar 2. Ikan Cawang (Polynemus indicus Show) KESIMPULAN 146 Weber, M and De Beufort, 1916. The Fishes of The Indo-Australian Arcohipelago. E.J. Brill ltd. Leiden. Jilid 1 s/d 12.