Bahan Bacaan Komunikasi Efektif Pengertian Komunikasi Efektif Semua orang dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tetapi tidak semuanya mampu berkomunikasi secara efektif. Lalu apa itu komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif dapat dipahami sebagai komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain. Perubahan sikap ini biasanya terlihat pada proses maupun masa pasca komunikasi. Komunikasi yang efektif biasanya memiliki tujuan untuk memudahkan orang lain dalam memahami pesan yang disampaikan oleh seorang pemberi pesan (komunikator). Selain itu, komunikasi yang efektif juga bertujuan supaya informasi yang disampaikan dapat menimbulkan feedback dari si penerima pesan (komunikan). Karena alasan-alasan tersebut, maka proses komunikasi yang efektif haruslah dilakukan dengan menggunakan bahasa yang jelas dan dapat dipahami oleh orang lain. Menurut Jalaluddin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi. Komunikasi yang efektif hanya dapat terjadi jika komunikator dan komunikan memiliki persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila: 1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya. 2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim. 3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim. Hambatan Komunikasi Efektif Kenapa penting melakukan komunikasi efektif? Karena banyak orang mengalami hambatan ketika berkomuniaksi. Misalnya beberapa hal dibawah ini: 1. 2. 3. 4. 5. Pesan tidak jelas dan menimbulkan tafsiran/ persepsi lain Cara penyampaian tidak tepat atau tidak disukai komunikan’ Komunikator dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi Hubungan antara komunikator dengan komunikan tidak baik Berbicara terlalu lambat dan terlalu cepat (lisan) atau kalimat terlalu kompleks dan naskahnya panjang (tertulis) 6. Terlalu sering muncul “gumaman” dalam berbicara, seperti emm, eeee, ooo, dsb. Gumaman akan menimbulkan persepsi, pembicara tidak menguasai materi pembicaraan. Unsur-unsur Komunikasi Efektif Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif, maka sebuah proses komunikasi harus mengandung unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi setidaknya harus terdiri dari enam hal, yaitu; sumber, komunikator, pesan, channel, komunikasi itu sendiri, dan efek. Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan yang hendak disampaikan. Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsurunsur komunikasi dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen, dan lain sebagainya. Komunikator sebagai salah satu unsur dari unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai orang yang membawa dan menyampaikan pesan. Dalam komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam memengaruhi komunikan (penerima pesan). Komunikator harus memiliki ketrampilan untuk memilih sasaran dan menentukan tanggapan yang hendak dicapai. Sebelum melakukan proses komunikasi, komunikator harus memperhitungkan apakah komunikan mampu menangkap pesan yang disampaikannya. Komunikator juga harus bisa menentukan media yang akan digunakan untuk melakukan persuasi sehingga lebih efisien dalam mencapai sasaran. Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai materi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan oleh komunikator dalam berbagai cara, misalnya saja melalui katakata, nada suara, hingga gerak tubuh dan ekspresi wajah. Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat berwujud dalam berbagai bentuk, diantaranya: a. Pesan informative Pesan informatif bersifat memberikan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang menuntun komunikan untuk mengambil keputusan b. Pesan persuasif Pesan persuasif adalah pesan yang berisikan bujukan yang bertujuan untuk memberikan perubahan sikap komunikan. Perubahan yang terjadi merupakan perubahanan yang tidak dipaksakan, melainkan berasal dari kehendak diri sendiri. c. Pesan koersif Pesan koersif adalah kebalikan dari pesan persuasif. Pesan koersif bersifat memaksa dengan mengandalkan sanksi-sanksi untuk menekan komunikan. Channel merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut dengan media komunikasi. Media komunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni media komunikasi personal dan media komunikasi massa. Media komunikasi personal digunakan oleh dua orang atau lebih untuk saling berhubungan. Sifat dari media komunikasi ini pribadi, sehingga dampaknya tidak bisa dirasakan oleh orang banyak. Contoh dari media komunikasi personal adalah telepon, aplikasi chatting (whatsapp, line, BBM), dan juga Skype. Media komunikasi yang kedua adalah media komunikasi massa. Media komunikasi ini digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari satu atau beberapa orang kepada khalayak ramai. Karena sifatnya yang masif, maka media komunikasi massa dapat memiliki dampak yang besar bagi banyak orang. Contoh media komunikasi massa adalah televisi, radio, hingga yang terbaru adalah media sosial (instagram, twitter, youtube). Komunikasi sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dibedakan dalam berbagai macam kategori, mulai dari segi sifatnya, arahnya, hingga jumlah orang yang terlibat di dalamnya. Unsur-unsur komunikasi ini umumnya dibedakan berdasarkan kategori sifat, yakni dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. a. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan simbolsimbol verbal. Simbol-simbol verbal ini dapat diwujudkan ke dalam bentuk lisan maupun tulisan. Unsur-unsur komunikasi secara lisan dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih melalui hubungan tatap muka secara langsung tanpa ada jarak maupun peralatan yang menjadi medianya. Unsur-unsur komunikasi lisan dapat terlihat pada kegiatan “ngobrol” yang dilakukan oleh orang-orang ketika berada di kantor, sekolah, kampus, ataupun tempattempat lainnya. Selain secara lisan, unsur-unsur komunikasi verbal juga dapat dilakukan melalui tulisan. Unsur-unsur komunikasi ini dapat berupa surat-menyurat konvensional, surat elektronik (email), chatting, dan lain sebagainya. b. Komunikasi Non Verbal Komunikasi non verbal merupakan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui simbol-simbol lainnya. Komunikasi non verbal dapat ditunjukkan oleh tubuh manusia secara alami melalui gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. Sementara itu, komunikasi non verbal dapat pula ditunjukkan dari hal-hal lain seperti gaya berpakaian, potongan rambut, intonasi suara, hingga gaya berjalan. Efek merupakan unsur-unsur komunikasi yang memiliki definisi hasil akhir dari suatu komunikasi. Efek komunikasi dapat beraneka macam dan dapat dilihat dalam tiga kategori: a. Personal opinion Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang pada suatu masalah tertentu b. Publik opinion Public opinion merupakan penilaian sosial mengenai suatu hal berdasarkan proses pertukaran pikiran. c. Majority opinion Majority opinion dapat dipahami sebagai pendapat yang disetujui oleh sebagian besar publik atau masyarakat. Unsur-unsur Komunikasi Menurut William J. Seller Jika sebelumnya kita telah membahas unsur-unsur komunikasi secara umum, maka William J Seller ternyata memiliki pendapat tersendiri mengenai unsur-unsur komunikasi. Menurutnya, unsur-unsur komunikasi dapat dipecah ke dalam unsurunsur komunikasi yang lebih luas. William J. Seller membagi unsur-unsur komunikasi menjadi delapan, yakni: 1. Lingkungan komunikasi Lingkungan sebagai unsur-unsur komunikasi memiliki tiga komponen penting, yaitu: Fisik; merupakan tempat dimana komunikai berlangsung. Sosial-psikologis; meliputi peran yang dijalankan oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi. Budaya dan lingkungan sosial juga berpengaruh dalam unsur-unsur komunikasi ini. Temporal (waktu); Mencangkup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung. 2. Enkoding-Dekoding Dalam ilmu komunikasi, tindakan menghasilkan pesan disebut dengan encoding. Sementara tindakan menerima pesan disebut dengan decoding. Oleh karena itu, seorang komunikator seringkali disebut sebagai encoder dan seorang komunikan disebut sebagai decoder. Sama seperti sumber-penerima, dalam proses komunikasi, kita juga melakukan proses encoding-decoding sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Proses ini terjadi secara simultan dan timbal balik. 3. Sumber Penerima Unsur-unsur komunikasi selanjutnya adalah sumber penerima. Sumber penerima merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap otang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) sekaligus penerima (komunikan). 4. Kompetensi Komunikasi Kompetensi komunikasi sebagai unsur-unsur komunikasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif. Kompetensi dalam unsur-unsur komunikasi ini mencangkup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam memengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan. 5. Feed Back Feed back atau umpan balik dalam unsur-unsur komunikasi adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. 6. Gangguan Gangguan dalam unsur-unsur komunikasi adalah gangguan yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dalam unsur-unsur komunikasi dapat membuat pesan yang disampaikan oleh komunikator berbeda dengan pesan yang diterima oleh komunikan. 7. Saluran Saluran komunikasi merupakan unsur-unsur komunikasi berupa media yang dilalui oleh pesan. Komunikasi seringkali berlangsung melalui lebih dari satu saluran, namun menggunakan dua, tiga, atau lebih saluran yang terjadi secara tumbang tindih. 8. Pesan Pesan sebagai unsur-unsur komunikasi memiliki banyak bentuk. Manusia mengirim dan menerima pesan melalui salah satu atau kombinasi dari panca indera. Sama seperti unsur-unsur komunikasi yang telah dibahas sebelumnya, pesan dalam unsur-unsur komunikasi menurut William J. Seller juga terbagi dalam berbagai kategori. Lima Kunci Komunikasi Efektif Tersenyum salah satu cara untuk menjalin komunikasi yang baik adalah secepat mungkin menjalin hubungan baik. Tersenyumlah dan gunakan kontak mata ketika akan memulai percakapan. Pastikan bahwa anda sangat senang bisa berbicara dengannya. Sangat penting untuk mengetahui topik terhangat saat berdiskusi untuk itu lakukan update informasi terbaru. Berbicaralah Dengan Jelas ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain untuk menghindari kebiasaan berbicara dengan suara terlalu kecil atau parau sehingga orang lain sulit menangkap maksud Anda. Cara terbaik untuk melatihnya adalah dengan merekam suara Anda saat berbicara. Lalu dengarkan kembali hasil rekaman itu dan putuskan apa yang seharusnya Anda ubah dari cara Anda bicara. Santai Anda dapat menjadi komunikator yang baik jika Anda dapat berbicara dengan santai (rileks). Jika Anda gugup, Anda akan berbicara cepat sehingga sulit dipahami. Anda juga dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman karena kegugupan Anda. Jangan Monoton Anda tentu tidak ingin orang lain menajdi bosan saat berbicara dengan Anda. Anda dapat membuat mereka tertarik denagn menghindari berbicara dengan suara monoton. Anda dapat melakukan sedikit variasi dan mengubah volume saat Anda berkomunikasi. Dengar dan Pahami Ingatlah, komunikasi adalah proses dua arah. Anda perlu mendengar dan memahami apa yang dikatakan orang lain jika Anda ingin berkomuniaksi secara efektif dengan mereka. Orang lain juga akan kehilangan minat berbicara dengan Anda, jika Anda terus-menerus bicara dan tidak pernah mendengarkan mereka. Komunikasi Efektif Formula 7C Completeness, Lengkap! Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima. Dalam dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H ( What, Who, When, Where, Why, How). Conciseness, Ringkas! Menggunakan sedikit mungkin kata-kata. Menghindari menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan kalimat seefektif mungkin. Consideration, Penuh Pertimbangan! Memperhatikan sudut pandang orang lain, pola piker, tingkat pendidikan, minat, kebutuhan, kepentingan, dan emosinya. Clarity, Jelas! Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal, dan tidak membingungkan atau menimbulkan persepsi lain. Concreteness, Nyata! Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret didukung fakta-fakta spesifik dan angka. Pesan konkret tidak disalahtafsirkan. Courtesy, Tata Krama! Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias, serta mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan. Correctness, Benar! Pesan yang disampaikan harus benar dari segi subtansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran. Lima Hukum Komunikasi Efektif Rumus lain yang ditawarkan para ahli adalah konsep REACH yang disebut “The 5 Inevitable Laws of Effective Communication”, yakni Respect, Empathy, Audible, Clear, dan Humble. Respect. Menghargai komunikan atau menajga harga diri orang lain Empathy. Kemampuan menempatkan diri kita pad asituasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Ini diawali dengan kemampuan mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan siakp yang positif. Audible. Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik Clarity. Pesan yang disampaikan jelas, tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Humble. Rendah hati, tidak angkuh atau arogan, tidak merasa “lebih”dari orang lain, termasuk di dalamnya memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, dan lemah lembut. Sumber Bacaan: 1. 2. 3. 4. Psikologi Komunikasi, Jalaludin Rahmat What is Effective Communication? livestrong.com Seven C’s of Effective Communication, managementstudyguide.com Komunikasipraktis.com