PAKET PELATIHAN

advertisement
PANDUAN INSTRUKTUR
Decentralized Basic Education 2
STRUKTUR MATERI MODUL (bagian 1): TATAP MUKA
Sesi
2.1.
2.2.
2.3.
TOPIK
Pelatihan Tahap II
Refleksi Tugas Mandiri I
Demonstrasi Pembelajaran Sains (Teori, Praktek, dan
Penilaian)
Demonstrasi Sains Interaktif
Peran Kepala Sekolah dalam Membina Profesi Guru Sains SD
Total Waktu Kegiatan
Durasi
15 mnt
105 mnt
1,5 jam
1,5 jam
5 jam
STRUKTUR MATERI MODUL (bagian 2): KEGIATAN MANDIRI
Sesi
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
TOPIK
Kegiatan Mandiri Tahap II: Mengembangkan LPS dan
LHP
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Benda dan Sifatnya
Energi dan Perubahannya
Bumi dan Alam Semesta
Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat
Total waktu Kegiatan Mandiri 2 x 5 jam
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
Durasi
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
2 jam
10 jam
1
Decentralized Basic Education 2
DAFTAR ISI
A. Pengantar
B. Tujuan
C. Hasil Yang Diharapkan
D. Topik yang dimasukkan kedalam Sertifikat
E. Alat dan Bahan untuk semua sesi
F. Jadwal Pelatihan KKKS
Sesi 2.1
Sesi 2.2
Sesi 2.3
Diskusi Tugas Mandiri I
Demonstrasi Pembelajaran Sains SD (Teori + Praktek+ Penilaian)
Demonstrasi Sains Interaktif
Peran Kepala Sekolah dalam Membina Profesi Guru Sains
G. Rencana Sesi
Lembar Bacaan dan Lembar Kegiatan
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
2
Decentralized Basic Education 2
Pelatihan KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah)
Waktu : 30 jam (10 jam Tatap Muka + 20 jam Belajar Mandiri)
A. Pengantar
Sains adalah ilmu pengetahuan yang dihasilkan ahli sains melalui metode ilmiah.
Hasil kerja ahli sains (ilmuwan) yang dikerjakan atau dibuktikan menurut metode
ilmiah Sejumlah peristiwa-peristiwa di alam yang setiap harinya dapat kita amati
merupakan bagian dari konsep sains. Matahari terbit, matahari terbenam, mendung, hari
cerah, hari berawan, kilat, petir, hujan, angin, air, ombak lautan, pelangi, fatamorgana,
mendidih, menyublim, menguap, mencair, mengembun, proses-proses yang terjadi pada
manusia, hewan, tumbuhan, merupakan proses-proses sains yang dapat dipelajari oleh
manusia.
Dalam pelatihan ini tidak semua konsep-konsep yang berkaitan dengan sains
dipaparkan. Akan tetapi hanya beberapa saja, kemudian peserta diminta menambahkan
apa saja yang terjadi di sekitar kehidupannya untuk menjelaskan konsep sains.
Inti Program Pelatihan DBE-2 berfokus pada pengembangan kapasitas semua pihak
yang terkait di daerah untuk merancang dan menyampaikan pelatihan yang efektif bagi
guru, kepala sekolah, dan lembaga terkait lainnya di dalam gugus sasaran DBE-2.
Kepala Sekolah memiliki peran yang amat penting karena merupakan salah satu
variable yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Pengelolaan Sekolah mencakup
beberapa unsure seperti: mengembangkan dan merawat fasilitas sekolah, merencanakan
pengadaan sumber belajar, menjalin kerja sama dengan orang tua dan masyarakat
dalam penyelenggaraan sekolah, dan menjamin mutu pendidikan yang diterima siswa.
Pada pelatihan ini akan dibahas contoh peran kepala sekolah secara aktif dalam
mendorong kemajuan pendidikan di sekolah, serta membina profesionalisme para
gurunya, khususnya dalam mengembangkan proses pembelajaran sains.
Diharapkan semua KKKS ini memiliki kemampuan baik secara terpisah maupun
bersama-sama dalam mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran Sains di
Sekolah Dasar.
B. Tujuan Umum
Membangun KKKS menjadi tim yang kompak, efektif, dan efisien yang siap
untuk mendukung terselenggaranya proses pembelajaran sains yang berkualitas di SD,
memahami peran kepala sekolah dalam memimpin dan melakukan proses pembinaan
profesional bagi para guru, serta merancang program penjaminan mutu pendidikan
sains di setiap sekolah yang dipimpinnya.
Tujuan Khusus:



Memastikan anggota KKKS memahami kurikulum pendidikan sains di SD
Memastikan anggota KKKS mengidentifikasi dan merancang strategi untuk
memecahkan berbagai masalah pembelajaran sains di SD
Memastikan anggota KKKS merancang program pembinaan guru sains di SD
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
3
Decentralized Basic Education 2


Memastikan anggota KKKS dapat menyusun dan melaksanakan program KKKS
yang sesuai dengan kebutuhan para guru dalam pengembangan kemampuan
profesionalnya.
Memperkenalkan peserta pada strategi DBE-2 berkaitan dengan pembelajaran sains
yang PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan)
C. Hasil Yang Diharapkan
Dalam jangka pendek diharapkan:
 Terbentuknya KKKS sebagai tim yang solid yang siap untuk mengembangkan
program-program pembinaan guru sains di SD
 Tersedianya seri-seri modul yang telah diujicobakan dalam bidang Proses
Penjaminan Mutu Pembelajaran Sains SD
 Setiap anggota KKKS memiliki peran yang didefinisikan secara jelas dan
bahwa setiap anggota akan dihargai kontribusinya terhadap tim
 Anggota KKKS memahami tugasnya yang akan dating
 KKKS dapat merancang jadwal kegiatan KKKS berikutnya setelah pelatihan
Dalam jangka panjang diharapkan:






KKKS dapat memilih jenis-jenis strategi penjaminan mutu pembelajaran sains
yang tepat sesuai dengan kebutuhan sekolah
KKKS dapat mendiskusikan implementasi setiap jenis strategi dan pendekatan
KKKS memperoleh keterampilan mengembangkan program pembinaan
kemampuan professional bagi peningkatan kualitas pembelajasan sains di SD
KKKS dapat mempelajari strategi manajemen perubahan pendidikan sains di
SD
Adanya peningkatan secara umum mutu pendidikan sains SD pada sekolahsekolah binaan yang berakibat munculnya peningkatan kinerja para siswa
dengan naiknya nilai prestasi belajar, lingkungan belajar yang lebih
menyenangkan, serta tenaga pendidik yang lebih professional
Model-model penjaminan mutu pendidikan sains SD yang telah diujicobakan
dapat ditiru dan dosebarluaskan ke sekolah di daerah lain baik oleh pemerintah
maupun LSM
D. Topik Yang Dimasukkan dalam Sertifikat
Daftar Topik
 Silabus dan RPP Sains
 Strategi Peningkatan Pembelajaran Sains di SD
 Integrasi Metode Pembelajaran Sains di SD
 Demonstrasi Pembelajaran Sains (Teori, Praktek, dan Penilaian)
 Peran Kepala Sekolah dalam Membina Profesi Guru Sains SD
 Demonstrasi Sains Interaktif
 Kegiatan Mandiri
30 jam
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
4
Decentralized Basic Education 2
E. Alat dan Bahan untuk Semua Sesi
 Whiteboard dan  LCD dan layar
 Kertas Flipchart dan
spidol
spidol
 Photocopying
 Journals (1/peserta)  Map file (1/peserta)
 File folders
 Selotip, gunting,
 Spidol berwarna
(1/peserta)
cutter, kertas catatan
berwarna
Upayakan
- Jumlah tempat duduk tersedia lebih dari jumlah peserta
- Ada dinding untuk menempelkan kertas flipchart
- Tersedia meja panjang dan besar untuk meletakkan berbagai
handouts
- Kursi dapat diatur sesuai keperluan tiap sesi
F. JADWAL PELATIHAN KKKS
Pelatihan Tahap ke-2
Waktu
15 menit
105 menit
Sesi
90 menit
90 menit
2.2
2.3
2.1
Topik
Diskusi Tugas Mandiri I
Demonstrasi Pembelajaran Sains (Teori +
Praktek + Penilaian)
Rehat
Demonstrasi Sains Interaktif
Peran Kepala Sekolah dalam Membina
Profesi Guru Sains SD
Tugas Mandiri (10 jam)
G. Rencana Sesi
Hasil Yang
Diharapkan
Waktu: 15 menit
Peserta :



Metode
Mengajar
Topik: Diskusi Tugas Mandiri I
Memahami manfaat Tugas Mandiri I bagi peningkatan kualitas
pembelajaran sains SD
Mengidentifikasi kesulitan yang ditemukan dalam mengerjakan
Tugas Mandiri I
Memahami hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada
Tugas Mandiri II
Tanya jawab, diskusi, curah pendapat,
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
5
Decentralized Basic Education 2
Seting Kelas
Materi
Sumber
Pendahuluan
Prosedur
Penutup
Kelompok kecil
Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Sains
Tugas Mandiri
5 menit Fasilitator melakukan tanya jawab dengan peserta
tentang manfaat Tugas Mandiri I
5 menit Fasilitator melakukan Tanya jawab dengan peserta
tentang kesulitan atau kendala yang ditemukan dalam
mengerjakan Tugas Mandiri I
5 menit  Fasilitator dan peserta menyimpulkan cara-cara
memperbaiki dan meningkatkan kualitas Tugas
Mandiri
Sesi: 2.1 Demonstrasi Pembelajaran Sains (Teori, Praktek,
Penilaian)
Sesi:2.1.
Hasil Yang
Diharapkan
Waktu: 105 menit Topik: Demonstrasi Pembelajaran Sains
Peserta :
 Melakukan demonstrasi pembelajaran sains pada materimateri pokok di kelas tinggi: kelas IV, V, VI
 Menerapkan pendekatan, metode dan media yang tepat pada
setiap materi yang didemonstrasikan
 Melakukan pengamatan terhadap setiap demonstrasi
 Memberi masukan dan saran terhadap setiap demonstrasi
untuk menyempurnakan setiap demonstrasi yang akan
menjadi model demonstrasi bagi guru sains di sekolahnya
Metode
Mengajar
Seting Kelas
Materi
Sumber
Bahan
Tanya jawab, diskusi, curah pendapat, demonstrasi
Pendahuluan
Kelompok kecil (4 kelompok)
Kurikulum Sains SD, Buku
Pengalaman di Sekolah
Tungku, tabung spritus, es, kapur barus, tabung reaksi, penjepit,
korek api, Planetarium.
5 menit Fasilitator mereview tujuan sesi dan mengemukakan
maksud sesi ini adalah untuk mencari model
demonstrasi pembelajaran sains yang dapat bermanfaat
dan dapat diterapkan di sekolah masing-masing.
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
6
Decentralized Basic Education 2
Prosedure
30 menit Tiap Kelompok diminta mempersiapkan bahan untuk
mengajar sesuai dengan RP yang telah ditetapkan.
Kel.1: mendemonstrasikan Pembelajaran Sains SD kelas
VI (Planet), menggunakan Planetarium
Kel.2: mendemonstrasikan Pembelajaran Sains SD kelas
VI (Daur Hidup)
Kel.3: Mendemonstrasikan Pembelajaran Sains SD kelas
III (Energi)
Kel.4: Mendemonstrasikan Pembelajaran Sains SD kelas
III (Benda dan Sifatnya) :
60 menit Setiap kelompok mensimulasikan mengajar materi yang
telah dipersiapkan masing-masing 15 menit
Penutup
Evaluasi
Peserta yang tidak menyajikan mengamati setiap
demonstrasi dan mengisi format pengamatan
5 menit Media, alat dan bahan yang telah digunakan ketika
demonstrasi dipajang di atas meja atau pada dinding
5 menit  Fasilitator mereviu tujuan-tujuan sesi dan
menanyakan apakah ada tujuan yang belum tercapai .
 Fasilitator meminta peserta untuk mengemukakan
pikiran kedalam format evaluasi.
Bacaan Sesi 2.1 Berbagai Metode Pembelajaran Sains
1. Ceramah
2. Curah gagasan
(Brainstorming)
Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.
Komunikasi pada umumnya lebih dominan berlangsung
satu arah, guru lebih banyak menjelaskan sambil sesekali
terjadi tanya jawab antara siswa dan guru. Metode
ceramah cocok digunakan untuk menyampaikan fakta
atau pendapat yang tidak ditemukan melalui bahan
bacaan, untuk memotivasi siswa agar bersemangat dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Umumnya metode ini
dilakukan di hadapan jumlah siswa yang banyak melebihi
30 orang yang jika digunakan metode lain justru kurang
efisien.
Brainstorming merupakan suatu teknik yang efektif untuk
mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa, misalnya
guru meminta siswa untuk menyebutkan secara cepat
nama-nama sungai yang mereka ketahui. Teknik ini juga
dapat membantu siswa untuk mengaplikasikan ke dalam
materi baru secara mudah dan cepat. Contohnya, setelah
belajar huruf ‘C’, siswa dapat menyebutkan semua katakata yang diawali dengan huruf ‘C’ yang mereka ketahui.
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
7
Decentralized Basic Education 2
Studi kasus menggunakan situasi yang sesungguhnya
yang dapat memberikan siswa pembelajaran yang
kontekstual dan berharga. Biasanya, guru akan
menyiapkan sebuah cerita yang berkaitan dengan konsep
ataupun ketrampilan yang akan dipelajari. Siswa
kemudian berdiskusi untuk melakukan analisa, sintesa
dan evaluasi atas fakta-fakta ataupun situasi yang ada
dalam kasus tersebut.Studi kasus dapat efektif apabila
siswa dapat mengkaitkannya dengan situasi tertentu dan
apabila pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dapat
membantu mengarahkan diskusi.
Guru memperlihatkan bagaimana ia melakukan sesuatu
4. Demonstrasi
yang kemudian harus diikuti oleh siswa, misalnya
menanam bunga ataupun mengukur meja belajar. Setelah
itu, siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan itu
sendiri.
Siswa didorong untuk ‘menemukan’ pengetahuan baru
5. Penemuan
sendiri. misalnya siswa diminta untuk mengukur jari-jari
dan keliling beberapa benda berbentuk bundar, dan
kemudian kelilingnya dibagi dengan jari-jarinya, hal ini
dilakukan untuk setiap benda. Siswa akan menemukan
bahwa hasilnya akan hampir sama (ketidaktepatan dapat
disebabkan penghitungan yang kurang akurat). Setelah ini
barulah guru menjelaskan konsep Pi.
Siswa diajak keluar kelas untuk melihat situasi yang lain
6. Kerja Lapangan
seperti misalnya halaman sekolah, toko-toko terdekat,
rumah di sekitar sekolah dan libatkan mereka untuk
mempelajari sesuatu yang baru di tempat tersebut. Siswa
juga dapat melakukan survei untuk kegiatan proyek untuk
pelajaran sosial, ataupun membuat peta lingkungan
sekitar untuk matematika, ataupun menggunakan
ketrampilan berbahasa yang baru untuk mewawancarai
penjaga toko. Kegiatan lapangan ini merupakan
kesempatan yang unik bagi banyak siswa untuk dapat
mengaplikasikan pembelajaran mereka di dalam situasi
yang kontekstual.
7. Pemecahan Masalah Guru mendorong siswa untuk mencari, menemukan dan
memecahkan persoalan.Siswa dilatih untuk melakukan
percobaan untuk menjawab suatu masalah. Langkahnya
dikenal dengan metode ilmiah yaitu dimulai dengan
merumuskan masalah, mengumpulkan data, merumuskan
hipotesis, menguji hipotesis dengan eksperimen, dan
menarik kesimpulan. Metode eksperimen ini merupakan
ciri khas pembelajaran sains, karena lengkah metode
ilmiah adalah langkah kerja ilmiah yang umumnya
dilakukan oleh para ilmuwan dalam menemukan suatu
3. Studi kasus
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
8
Decentralized Basic Education 2
teori atau memecahkan suatu masalah di alam.
Diskusi kelompok dapat digunakan dalam berbagai
8. Diskusi kelompok
macam situasi belajar dan membantu pemahaman
terhadap pandangan yang berbeda-beda yang mungkin
muncul selama kegiatan berlangsung. Meskipun interaksi
antar sesama siswa merupakan sesuatu yang berharga,
apabila memungkinkan, kegiatan ini perlu struktur dan
diarahkan oleh guru agar dapat memperoleh manfaat yang
maksimal. Kemampuan guru dalam mengajukan
pertanyaan, menjaga agar diskusi tetap pada fokusnya
serta merangkum semuanya amatlah penting.
Guru mengajak siswa mengunjungi objek tertentu untuk
9. Karyawisata
mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran
sekolah. Objek karyawisata adalah tempat yang memiliki
nilai akademis sehingga dapat difungsikan sebagai
laboratorium, sebagai tempat untuk memperkaya
pengetahuan dan wawasan tentang hal-hal yang benar
terjadi. Objek karyawisata bisa berupa: museum, bank,
pasar, candi, pelabuhan, pabrik, dll.
Pembicara tamu dapat membuat topik-topik menjadi lebih
10.Pembicara Tamu
personal dengan menggunakan cara-cara yang tidak dapat
dilakukan guru. misalnya dengan cara meminta seorang
penjual buah untuk menjelaskan bagaimana cara ia untuk
memperoleh keuntungan, maka siswa memperoleh
pengetahuan kontekstual mengenai matematika dan
persentase. Pembicara tamu juga dapat menjadi sumber
bagi kurikulum yang terintegrasi, misalnya sang penjual
buah tadi dapat pula menjelaskan mengenai bercocok
tanam dan memanen (ilmu pengetahuan), serta studi
sosial (aktivitas ekonomi tingkat lokal). Setelah kegiatan
ini, siswa dapat menuliskan apa yang mereka pelajari, dan
ini berarti mereka melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan bahasa.
11.Riset perseorangan/ Sama halnya dengan tugas membaca umum, riset
perseorangan sebaiknya dibimbing oleh seorang guru.
Projek
Adalah tugas seorang guru untuk mengarahkan siswa ke
sumber-sumber yang relevan sedemikian rupa agar siswa
memahami bagaimana mereka dapat menggunakan
sumber-sumber itu sendiri di kemudian hari. Keuntungan
yang diperoleh dari pendekatan ini adalah siswa
mengarahkan diri mereka sendiri dalam pembelajaran.
Sementara itu, kerugiannya adalah kegiatan ini memakan
waktu dan tergantung pada motivasi pembelajar.
Efesiensi kegiatan membaca siswa dapat ditingkatkan
12.Membaca
apabila siswa diberikan beberapa pertanyaan yang harus
dijawab berdasarkan bacaan yang mereka baca, akan
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
9
Decentralized Basic Education 2
13.Simulasi/
Bermain peran
14. Lembar Kerja
tetapi penyediaan waktu untuk membaca untuk
kesenangan dapat mendorong siswa untuk suka membaca
yang pada akhirnya kegiatan ini dapat menguntungkan
mereka di kemudian hari.
Dengan bermain peran, siswa memerankan peran dari
orang-orang yang berbeda yang berada dalam sebuah
situasi dan mencoba, secara spontan, menemukan solusi.
Hal ini memungkinkan siswa untuk melakukan analisa
dan menemukan solusi, selain itu, dalam kegiatan ini
siswa juga dapat melihat suatu situasi dengan perspektif
yang baru.
Simulasi memungkin siswa untuk mencoba sesuatu yang
mungkin mereka akan alami di kehidupan nyata dan juga
memberikan mereka konteks dari topik yang mereka
diskusikan.
Pemberian lembar kerja yang harus dikerjakan di kelas
dapat merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi siswa
karena dengan itu mereka dapat berpikir sendiri tanpa
dipengaruhi oleh yang lain. Hasil pemikiran yang
dilakukan sendiri kemudian dapat didiskusikan dalam
kelompok. Namun demikian, perlu diperjelas tingkat
pemikiran apa yang dikendaki dari siswa di dalam lembar
kerja tersebut. (misalnya mengingat kembali
pengetahuan, sintesa, evaluasi, dsb.) dan pastikan juga
untuk mengimbangi hal ini dengan kegiatan yang lain
untuk memastikan bahwa siswa mengembangkan dan
menerapkan ketrampilan berpikir yang lain.
Sesi : 2.2 Demonstrasi Sains Interaktif
Sesi : 2.2.
Waktu: 90 menit
Topik : Demonstrasi Sains Interaktif
Hasil yang
Peserta pelatihan akan
Diharapkan
 Mampu melakukan kegiatan pembelajaran sains terpadu yang
merangsang kreativitas belajar anak tentang materi sains
 Mengembangkan instrumen pembelajaran terpadu sains untuk
merangsang kreativitas ingatan siswa akan konsep-konsep sains
yang saling berkaitan satu sama lain dalam kehidupan sehariharinya.
Metode
Tanya jawab, Diskusi, Curah Pendapat, Penugasan
Mengajar
Setting Kelas
Alat dan Bahan
Materi/Sumber
Pendahuluan
Kelompok Kecil
Sound System, Microphone,
Bacaan Sesi : 2.2. Pembelajaran Sains Terpadu.
5 menit
Fasilitator mengemukakan kepada peserta bahwa
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
10
Decentralized Basic Education 2
Kegiatan Inti
25 menit
15 menit
30 menit
Penutup
10 menit
Evaluasi
5 menit
tujuan sesi ini adalah untuk mengaitkan konsepkonsep sains satu sama lain dalam kehidupan sehariharinya.
Kemudian fasilitator membagi amplop berisi
sejumlah konsep tentang peristiwa sains dalam
kehidupan sehari-hari dan menuliskannya dalam
metaplan.
Tiap peserta menghubungkan konsep-konsep tersebut
sehingga menunjukkan keterhubungan satu dengan
lain, dimana:
Kel 1: Berkaitan dengan sinar matahari
Kel 2. Berkaitan dengan suhu
Kel 3: Berkaitan dengan hewan
Kel 4: Berkaitan dengan tumbuhan
Kemudian peserta menyatukan peristiwa-peristiwa
itu kedalam bentuk bagan alir yang saling berkaitan
satu arah atau bagan alir multi arah
Peserta menempelkan bagan alir yang disusunnya
pada kertas flip-chart kemudian menempelkannya
pada dinding kerja masing-masing.
Tiap kelompok melakukan presentasi secara gallery
dan menjelaskannya. Peserta lain mengemukakan
pertanyaan dan saran untuk menyempurnakan setiap
bagan alir yang telah dibuat tiap kelompok.
Fasilitator mengakhiri session dan bersama peserta
merumuskan kesimpulan tentang keterkaitan antara
benda-benda hidup dan tak hidup di alam
Fasilitator mereview tujuan sesi dan menanyakan
pada peserta untuk memastikan apakah tujuan sesi
telah tercapai
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
11
Decentralized Basic Education 2
Contoh LEMBAR ISIAN UNTUK PESERTA
FLOW-CHART
KAITAN ANTAR PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PADANG PASIR
........................... ?
SINAR MATAHARI
PELANGI
.................... ?
PENDERITA
RACHITIS
.................... ?
FOTOSINTESIS
TUMBUHAN
PEDATI
KERBAU
MAKAN RUMPUT
BURUNG JALAK
........................ ?
PETANI MEMBAJAK
SAWAH
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
12
Decentralized Basic Education 2
Contoh LEMBAR ISIAN UNTUK PESERTA
FLOW-CHART
KAITAN ANTAR PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Thermometer
AC
SUHU
Air mendidih
Air membeku
Termos Es
Termos Nasi
Lemari es
Kipas Angin
Keringat
Berselimut
Sakit Deman
Dokter memberi obat
Bodrexin
Termorex
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
13
Decentralized Basic Education 2
Contoh LEMBAR ISIAN UNTUK PESERTA
FLOW-CHART
KAITAN ANTAR PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dinamo Speda
Rice Cooker
LISTRIK
PLTA
Blender/kulkas
Kipas angin
Tiang Listrik
Kawat Listrik
Membayar rekening listrik
Meteran Listrik
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
14
Decentralized Basic Education 2
Contoh LEMBAR ISIAN UNTUK PESERTA
FLOW-CHART
KAITAN ANTAR PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Berjalan
Melompat
HEWAN
Berenang
Memakan rumput
Melahirkan anaknya
Disambar Elang
Bertelur dan mengerami telurnya
Ayam berjalan
bersama-anak-anaknya
Telur menetas
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
15
Decentralized Basic Education 2
Bacaan Sesi 2.2
PEMBELAJARAN SAINS TERPADU
==============================================================
Runutan peristiwa yang memperlihatkan bentuk keterpaduan satu peristiwa atau
satu benda dengan peristiwa atau benda lainnya yang dikenal dengan pembelajaran
terpadu. Dengan pembelajaran terpadu yang dikaitkan dengan kondisi alam nyata
dan pernah disaksikan siswa, maka siswa akan merasakan manfaat belajar dan ada
ketertarikan dalam belajar karena siswa dapat mengikuti jalannya penjelasan guru
dengan pengetahuan atau pengalaman awal yang telah dimilikinya.
Dalam pembelajaran sains, sejumlah konsep dapat dipadukan untuk menjelaskan
konsep utama yang akan diajarkan. Misalnya untuk menjelaskan konsep suhu, maka
guru dapat mengaikkannya dengan Bodrexin, Termorex, anak yang sedang sakit
demam, air mendidih, air membeku, berkeringat, teriknya matahari, termometer,
dan lain sebaginya. Demikian juga untuk menjelaskan tentang konsep tumbuhan,
maka guru dapat memberikan keterangan tambahan dikaitkan dengan : cahaya
matahari untuk fotosintesis, sawah, kebun, hutan, sayur-sayuran, taman dengan
kebun bunganya, kayu dan papan untuk perumahan, dan sebagainya.
Dengan mengaitkan konsep-konsep dalam kehidupan sehari-hari dalam
pembelajaran terpadu maka kita diharapkan dapat:







Menginventarisasi sejumlah peristiwa alam yang berkaitan satu sama lainnya
Menyusun flow-chart kaitan peristiwa alam tersebut dalam satu bagan
Mampu mengembangkan model desain flow-chart sejumlah peristiwa alam
terpadu untuk pengembangan diri.
Mampu mengembangkan model desain flow-chart sejumlah peristiwa alam
terpadu untuk pengembangan pemahaman siswa terhadap keterpaduan sains.
Mengembangkan instrumen flow-charta pengamatan sains untuk dapat
dikerjakan oleh siswa di sekolah.
Diupayakan konsep pendukung yang menyusun bagan alir tersebut
menggunakan istilah atau peristiwa yang dikenal siswa atau pernah
diketahuinya. Gunakan istilah-istilah setempat dalam bahasa Ibu
Setelah selesai periksa kembali dan perbaiki arah bagan alir atau kelengkapan
bagan alir yang menurut anda kurang pas. Untuk lebih baik diskusikan dengan
teman-teman guru.
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
16
Decentralized Basic Education 2
Contoh Bagan Alir :
1. Materi Pokok : Kegiatan Makan
NASI
SAYURAN
PISANG ATAU PEPAYA
CUCI TANGAN
LAUK-PAUK
MAKAN
MINUMAN
LAP TANGAN
TIDAK BERCAKAP-CAKAP
MENGUNYAH
2. Materi Pokok : Hidup Sehat
MANDI
MENGGOSOK GIGI SABUN MANDI SHAMPOO
ISTIRAHAT
MAKAN BERGIZI
HIDUP SEHAT
RUMAH BERSIH
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
BEROLAH RAGA
TIDAK ADA SAMPAH
17
Decentralized Basic Education 2
Sesi: 2.3 Peran Kepala Sekolah dalam Membina Profesionalisme
Guru Sains SD
Sesi:2.3
Waktu: 90 menit
Hasil Yang
Diharapkan
Peserta :




Metode
Mengajar
Seting Kelas
Materi
Sumber
Pendahuluan
Prosedure
Topik: Refleksi Hasil Demonstrasi
Pembelajaran Sains
Mengenal proses pembelajaran sains, dan pentingnya LPS dan
LHP dalam pembelajaran Sains
Membahas setiap demonstrasi yang telah dilakukan pada sesi 2.1
Membahas setiap LPS dan LHP yang telah dibuat pada sesi 2.2
Memberikan saran dan masukan kepada kelompok lain untuk
penyempurnaan hasil kerja setiap kelompok
Tanya jawab, diskusi, curah pendapat,
Kelompok kecil
Kurikulum Sains SD
Pengalaman di sekolah
5 menit  Fasilitator mereviu tujuan sesi bahwa diskusi pada
sesi ini adalah untuk proses pembinaan Kepala
Sekolah terhadap profesionalisme guru sains
25 menit Fasilitator mempersilakan setiap wakil kelompok untuk
menanggapi hasil demonstrasi kelompok lain dengan
mengacu pada lembar pengamatan demonstrasi
maksimum 5 menit.
25 menit Fasilitator mempersilakan setiap wakil kelompok untuk
menanggapi LPS kelompok lain maksimum 5 menit.
25 menit Fasilitator mempersilakan setiap wakil kelompok untuk
menanggapi LHP kelompok lain maksimum 5 menit.
Penutup
Evaluasi
5 menit

Fasilitator dan Peserta menyimpulkan hasil diskusi
tentang bagaimana cara Kepala Sekolah melakukan
proses pembinaan terhadap profesionalisme guru
sains SD
5 menit  Fasilitator mereviu tujuan-tujuan sesi dan
menanyakan apakah ada tujuan yang belum tercapai .
 Fasilitator meminta peserta untuk mengemukakan
pikiran kedalam format evaluasi.
Paket Pelatihan Pengantar Sains – KKKS II (Tahap II)
18
Download