1. Masalah Pemasaran

advertisement
Oleh :
Edwin Karim, SE., MM
Pengembangan UKM
Peranan UKM dalam perekonomian
• UKM memiliki peranan yang penting dalam pereekonomian.
• UKM memiliki peranan yang dapat dilihat pada PDB, eksport non-migas,
penyertaan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas SDM yang cukup
berarti. Jadi pengusaha kecil sebagai bagian terbesar pelaku bisnis
Indonesia
• UKM sebagai konsep Perusahaan dan Aspek Pengusaha.
• UKM menghadapi tantangan yang bersifat global dalam bentuk blokblok perdagangan.
• Kendala UKM : kualitas SDM, tingkat produktivitas dan kualitas produk
dan jasa, Teknologi dan informasi, faktor produksi, sarana dan
prasarana, aspek pendanaan dan pembiayaan, iklim usaha, koordinasi
pembinaan belum berjalan baik.
• Peluang UKM seperti komitmen politik pemerintah, pembangunan
berkeadilan dan transparan, kesediaan SDM berkualitas (eks. PHK),
SDA beraneka ragam, terpuruknya UB, dll.
Masalah-masalah dalam UKM
• Penyebab kekurangberhasilan UK di Indonesia dalam memperbaiki
kondisi atau kinerja kelompok UK, dari posisi lemah dan tradisional
keposisi yang kuat dan modern adalah tekanan orientasi program
dan kebijakan pemerintah lebih terletak pada aspek sosial daripada
pada aspek ekonomi dan bisnis.
• Permasalahan mendasar bagi UKM adalah dibidang manajemen yaitu
dalam menentukan pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan
dan tahap perkembangan usaha.
• Pengusaha kecil kurang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan usaha
atau belum mampu menyusun prioritas langkah yang dilakukan dalam
pengembangan manajemennya, selain belum dapat memperhitungkan
azas manfaat dan biaya dari perubahan dan penerapan manajemen
yang sesuai.
- 1. Masalah Pemasaran -
Pemasaran sebagai salah satu kendala yang sangat
kritis UKM.
• “Kemampuan menghasilkan produk tetapi tidak
sertai kemampuan memasarkan produk
tersebut adalah kehancuran.”
• Masalah pemasaran yang dihadapi UKM adalah tekanan-tekanan
persaingan, baik dipasar domestik dari produk eks. UB, import,
maupun dipasar eksport.
• Fokus Permasalahan Usaha Kecil pada bidang pemasaran :
• Persaingan pasar dan produk,
• Akses terhadap informasi pasar,
• Kelembagaan pendukung usaha kecil.
• Sebab munculnya Permasalahan : Sumber daya
manusia yaitu tingkat pendidikan dan keterampilan
pengusaha khususnya tentang pemasaran.
Pengusaha dengan pendidikan dan keterampilan
memadai mampu menyusun rencana dan strategi
pemasaran. Mengalami kesulitan untuk memenuhi
standar-standar yang terkait dengan produksi dan
perdagangan.
• Solusi atas permasalahan tersebut : perbaikan
sisi intern seperti peningkatan kualitas sumber
daya manusia, maupun ektern seperti penciptaan
iklim usaha yang sehat, kemitraan yang seimbang
dan saling menguntungkan, arus informasi yang
merata dan kontinyu, peran lembaga baik asosiasi,
pemerintah, lembaga lainnya.
- 2. Masalah Bahan Baku -
• Keterbatasan bahan baku (dan inputinput lainnya) juga sering menjadi
salah satu kendala serius bagi
pertumbuhan output atau
kelangsungan produksi bagi banyak
UKM.
3. Keterbatasan Teknologi,
 UKM di Indonesia umumnya masih
menggunakan teknologi lama/ tradisional dalam
bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi
yang sifatnya manual.
 Keterbelakangan teknologi mengakibatkan
rendahnya total factor produktivity dan efisiensi
dalam proses produksi, juga rendahnya kualitas
produk yang duhasilkan.
 Keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia,
khusunya UKM seperti ketersedian bahan baku
yang banyak, tenaga kerja murah, akan semakin
tidak penting dimasa datang dan akan diganti
dengan keunggulan komparatif dalam teknologi
dan SDM.
- 4. Masalah Kemitraan -
 Kemitraan mengandung arti bahwa meskipun
tingkatannya berbeda, hubungan yang terjadi
merupakan hubungan yang setara (sebagai mitra)
bukan sebagai bentuk hubungan yang merupakan
manisfestasi hubungan patron-klien.
 Pola kemitraan yang dikenal dengan PIR
(Perusahaan Inti Rakyat). Perusahaan besar
berperan sebagai inti sedangkan perusahaan kecil
sebagai plasma. Perusahaan besar memperoleh
manfaat berupa skala usahanya bertambah besar,
sedangkan perusahaan kecil memanfaat teknologi
dan jaringan perusahaan besar.
 Perkembangan lebih lanjut, kemitraan memasuki
pada kegiatan-kegiatan penyerahan sebagian
pekerjaan kepada perusahaan lain, serta pola
hubungan permodalan.
5. Masalah Sumber Daya Manusia
 Permasalahan sumber daya manusia akan
meliputi :
 Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja. Deskripsi
pekerjaan kurang atau tidak jelas dan sering
mengarah kepada one man show. Terdapat
keterbatasan energi, waktu, maupun pikiran.
 Permasalahan Tenaga Kerja. Sulit mencari dan
mempertahankan tenaga kerja yang loyal, disiplin,
jujur, dan tanggung jawab tinggi.
 Permasalahan kemampuan pengusaha yang relatif
masih lemah.
 Keterbatasan SDM pula merupakan kendala serius
bagi kebanyakan UKM di Indonesia, terutama
dalam aspek-aspek enterpreneurship, manajemen,
teknik produksi, pengembangan produk,
engineering design, quality control, organisasi
bisnis, akuntansi, data processing, teknik
pemasaran, dan penelitian pasar.
 Untuk menanggulangi masalah SDM melalui
pelatihan adalah sangat penting dan merupakan
cara yang efektif. Banyak UKM khususnya usaha
mikro tidak sanggup menanggung sendiri biaya
pelatihannya.
 Keterbatasan SDM merupakan salah satu
ancaman serius bagi UKM di Indonesia untuk dapat
bersaing dipasar domestik maupun internasional.
- 6. Masalah Keuangan  UKM, khususnya UK di Indonesia menghadapi dua masalah




utama dalam aspek finansial yaitu : Mobilisasi modal awal
(star-up capital) dan akses kemodal kerja dan finansial
jangka panjang untuk investasi.
Lokasi bank terlalu jauh bagi banyak pengusaha yang
tinggal didaerah yang relatif terisolasi, persyaratan terlalu
berat, urusan administrasi bertele-tele, dan kurang informasi
mengenai skim-skim perkreditan yang ada dan
prosedurnya.
Bank merupakan sumber pinjaman yang dominan bagi
pengusaha IK.
Sebagian besar pengusaha yang tidak pernah meminjam
uang dari bank mengaku bahwa alasan utamanya tidak
mempunyai agunan.
Kurangnya informasi mengenai prosedur pimjaman, atau
prosedur terlalu sulit dan makan waktu, atau suku bunga
pinjaman terlalu tinggi.
 Jumlah pengusaha yang membiayai usahanya
sepenuhnya dengan uang sendiri atau dengan
modal sendiri dan pinjaman, lebih banyak
daripada jumlah pengusaha yang menggunakan
100% modal dari pihak lain.
 Pengusaha kecil belum melakukan
perencanaan, pencatatan, serta pelaporan
keuangan yang rutin dan tersusun baik, karena
perusahaan belum/tidak mempunyai dokumen
informasi kegiatan usaha dengan baik.
Pencatatan yang dilakukan kerap tidak sesuai
dengan kaidah-kaidah atau standar sistem
pencatatan yang berlaku.
Download