Diapositiva 1

advertisement
STRUKTUR PP NO 58 TAHUN 2016
TERDIRI DARI 10 BAB, 74 PASAL
BAB
JUDUL
I
KETENTUAN UMUM
II
PENDAFTARAN
III
PEMBERDAYAAN
IV
SISTEM INFORMASI ORMAS
V
PERIZINAN, TIM PERIZINAN, DAN PENGESAHAN
ORMAS YANG DIDIRIKAN OLEH WARGA NEGARA ASING
VI
PENGAWASAN
VII
MEDIASI PENYELESAIAN SENGKETA ORMAS
VIII
SANKSI
IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
X
KETENTUAN PENUTUP
KONSIDERANS & DASAR HUKUM
KONSIDERANS
DASAR HUKUM
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19, Pasal 40
ayat(71, Pasal 42 ayat (3), Pasal 50, Pasal 56, Pasal 57 ayat (3),
dan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 20 13 tentang Organisasi Kemasyarakatan
•Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
•Undang-Undang Nomor 17 lahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol3 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5430);
3
PENDIRIAN ORMAS
Pendirian
Didirikan oleh 3 (tiga) orang Warga Negara Indonesia atau lebih
YAYASAN
RUU PERKUMPULAN
KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAM
BERBADAN HUKUM
PERKUMPULAN
UU 16/2001 jo UU 28/2004
Pendaftaran
Didaftarkan kepada
BERJENJANG
TIDAK
BERBADAN HUKUM
TIDAK BERJENJANG
KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
Oleh Pengurus Ormas di
Tingkat Pusat
Ormas yang telah mendapat pengesahan badan hukum, tidak memerlukan SKT
KETENTUAN PENDAFTARAN ORMAS
Pengurus Ormas
Tingkat Pusat
Pengurus Ormas
Tingkat Pusat
Pengurus Ormas
Tingkat Pusat
• Melakukan Pendaftaran di Kementerian Hukum
dan HAM / Kementerian Dalam Negeri
• Melaporkan Keberadaan Kepengurusan di daerah
kepada Pemerintah Daerah Setempat
• Melampirkan surat pengesahan badan hukum /
surat keterangan terdaftar dan Kepengurusan di
Daerah
TATA CARA PENDAFTARAN
ORMAS TIDAK BERBADAN HUKUM
BERKAS PERMOHONAN
SURAT KETERANGAN TERDAFTAR (SKT)
BERKAS PERMOHONAN :
►
►
►
►
►
►
►
►
Akta pendirian yang dikeluarkan
oleh notaris yang memuat AD atau
AD dan ART;
Program kerja;
Susunan pengurus;
Surat keterangan domisili;
NOmor Pokok Wajib Pajak atas
nama Ormas;
Program kerja;
Surat pernyataan tidak dalam
sengketa kepengurusan atau tidak
dalam perkara di pengadilan; dan
Surat pernyataan kesanggupan
melaporkan kegiatan.
ISI AD/ART :
►
►
►
►
►
►
►
►
►
►
►
Nama dan Lambang;
Tempat Kedudukan;
Asas, Tujuan dan Fungsi;
Kepengurusan;
Hak dan Kewajiban Anggota;
Pengelolaan Keuangan;
Mekanisme Penyelesaian Sengketa
dan Pengawasan Internal; dan
Pembubaran Organisasi.
Ketua atau sebutan lain;
Sekretaris atau sebutan lain;
Bendahara atau sebutan lain.
PEMBERDAYAAN ORMAS
PEMERINTAH PUSAT
PEMERINTAH
PEMDA
KABUPATEN/KOTA
PEMBERDAYAAN
ORMAS DPT DILAKUKAN
OLEH ORMAS SENDIRI
DAN / ATAU
BEKERJASAMA DENGAN
ORMAS LAINNYA
LEMBAGA
NON
PEMERINTAH
MASYARAKAT
SWASTA
BENTUK PEMBERDAYAAN ORMAS
OLEH PEMERINTAH / PEMERINTAH DAERAH
FASILITASI
KEBIJAKAN
peraturan per-UU-an
yg mendukung
pemberdayaan ormas
PENGUATAN
KAPASITAS
KELEMBAGAAN
PENINGKATAN
KUALITAS SDM
penguatan manajemen org.
pendidikan & pelatihan
penyediaan data & informasi
pemagangan
pengembangan kemitraan
kursus
dukungan keahlian,
program, & pendampingan
penguatan kepemimpinan
& kaderisasi
pemberian penghargaan
penelitian & pengembangan
SELARAS DENGAN PROGRAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Pemberdayaan Ormas oleh Pemerintah hanya diberikan kepada
Ormas yang berbadan hukum dan Ormas yang terdaftar saja
BENTUK PEMBERDAYAAN ORMAS
OLEH LEMBAGA NON PEMERINTAH
Pemberian
Penghargaan,
ORMAS LAINNYA
Program
ORMAS
LAINNYA
MASYARAKAT
Bantuan
SWASTA
Dukungan
Operasional
Organisasi
Dilaksanakan sesuai dengan prinsip
kemitraan, kesetaraan, kebersamaan,
dan saling menguntungkan
SISTEM INFORMASI ORMAS
Data di
Kementerian
Hukum dan
HAM
Data di
Kementerian
Terkait
Data di
Kementerian
Dalam Negeri
 Kementerian
dan Instansi
terkait memberikan update
data kepada Mendagri setiap 6
bulan sekali
 Sistem Informasi Ormas yang
terhubung secara online
 Dilakukan pengamanan sesuai
standar pengamanan yang
sesuai peraturan perundangan
INTEGRASI DATA OLEH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ORMAS YANG DIDIRIKAN OLEH
WARGA NEGARA ASING
Badan hukum yayasan
asing (atau sebutan lain)
Badan hukum
yayasan asing
atau sebutan lain
yang mengelola
dana secara
mandiri
Badan hukum
yayasan asing
atau sebutan 1ain
yang
melaksanakan
program kegiatan
dari lembaga
donor asing
Badan hukum
yayasan yang
didirikan oleh
warga negara
asing bersama
warga negara
Indonesia
Badan hukum
yayasan yang
didirikan oleh
badan hukum
asing
WAJIB memiliki izin
Pemerintah Pusat
IZIN PEMERINTAH PUSAT
Tim Perizinan
Kemenlu
(Koordinator)
►
►
►
Kemenhan
►
Izin Prinsip
Badan hukum yayasan
ORMAS
LAINNYA
asing
(atau sebutan
lain)
Kemendagri
ORMAS
LAINNYA
Kemenkeu
Izin Operasional
Badan hukum yayasan
yang didirikan oleh warga
negara asing bersama
warga negara Indonesia
Kemen Setneg
Polri
►
►
►
►
Badan hukum yayasan
yang didirikan oleh badan
hukum asing
Didirikan dengan pengesahan
Menteri Hukum dan HAM
K/L Terkait
lainnya
Pemerintah
Pusat
ORMAS
LAINNYA
Pemerintah
Daerah
Adanya hubungan Diplomatik
Nirlaba
Izin paling lama 3 (tiga) tahun
Perpanjangan diajukan paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelum
izin prinsip berakhir
Harus ada perjanjian tertulis
dengen Kementerian/Lembaga
Harus ada rencana kerja
dengan pemerintah daerah
setempat
Tidak melebihi jangka waktu izin
prinsip
Perpanjangan diajukan 3 (tiga)
bulan sebelum izin operasional
berakhir
PENGAWASAN
PENGAWASAN
INTERNAL
PENGAWASAN
EKSTERNAL
Pengawas
Internal
menegakkan kode etik organisasi dan memutuskan pemberian
ORMAS
LAINNYA
sanksi dalam internal organisasi sesuai dengan AD/ART Ormas
Pengaduan
Tertulis
Unit Pelayanan Pengaduan Masyarakat
Pada Kementerian/Lembaga
danlatau Pemerintah Daerah
Pengaduan
TidakTertulis
Pengaduan memuat informasi subjek, objek, dan
materi pengaduan. Dilakukan secara objektif dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Masyarakat
ORMAS LAINNYA
Pemerintah dan/
atau Pemda
sesuai jenjang
Pemerintahan
Pemerintah
Pemda
Mendagri
Menlu
Gubernur
Bupati/Wali Kota
Tim Terpadu
untuk monitoring
dan evaluasi
Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah secara
terkoordinasi
PENYELESAIAN SENGKETA
Apabila penyelesaian
sengketa tidak tercapai
Atas permintaan pihak
bersengketa
Mekanisme
Sesuai AD/ART
MEDIASI
PEMERINTAH
Mediasi
Pemerintah
Permintaan Tertulis
Pihak Bersengketa
• Ditandatangani pihak yang
bersengketa
• Resume permasalahan
Ormas
Badan
Hukum
Ormas Tidak
Berbadan
Hukum
Menteri Hukum
dan HAM
Gubernur
Mendagri
Bupati
ORMAS LAINNYA
Delegasi
Wali Kota
Sepakat
Berdamai
Berita Acara Berdamai di-ttd
Para Pihak & Pemerintah,
Bersifat Mengikat
Tidak Sepakat
Berdamai
Pengadilan
Negeri
Kasasi
MA
Jika berpotensi menggangu ketenteraman & ketertiban, Pemerintah mencegah tanpa diminta pihak yang bersengketa
SANKSI
LARANGAN
SANKSI ADMINISTRATIF
MENGGUNAKAN BENDERA/LAMBANG NRI
Bagi
Ormas
yang
melanggar
kewajiban dan larangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2l dan Pasal 59
Undang-Undang 17 Tahun 2013
tentang Organisasi Kemasyarakatan
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA,
ATRIBUT LEMBAGA PEMERINTAHAN
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA
NEGARA LAIN/LEMBAGA/BADAN
INTERNASIONAL TANPA IZIN
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA,
SIMBOL SEPERTI GERAKAN SEPARATIS
KEWAJIBAN
MELAKSANAKAN
KEGIATAN
SESUAI TUJUAN
ORANISASI
MENJAGA
KETERTIBAN
UMUM &
KEDAMAIAN
MENJAGA
KEUTUHAN
NKRI
MENGELOAAN
KEU. YG TRANSP
& AKUNTABEL
MEMELIHARA
NILAI2 AGAMA,
BUDAYA, MORAL,
ETIKA, NORMA
PARTISIPASI
PENCAPAIAN
TUJUAN NEGARA
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA,
TANDA GAMBAR ORMAS LAIN/PARPOL
MELAKUKAN TINDAKAN PERMUSUHAN THD SARA
MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN,
PENISTAAN, PENODAAN AGAMA
MELAKUKAN KEGIATAN SEPARATIS
MELAKUKAN KEKERASAN, MENGGANGGU
TRAMTIB, DAN MERUSAK FASUM/FASOS
MELAKUKAN KEGIATAN PENEGAKAN HUKUM
MENERIMA/MEMBERIKANSUMBANGAN YG
BERTENTANGAN PER-UU-AN
MENGUMPULKAN DANA UTK PARPOL
MENGANUT, M’NGEMBANGKAN, MENYEBARKAN
PAHAM YG BERTENTANGAN DG PANCASILA
SANKSI
UPAYA PERSUASIF
 pemanggilan pengurus
Ormas untuk klarifikasi;
 menyampaikan bahwa
pelanggaran yang
dilakukan bertentangan
dengan peraturan perUU-an;
 meminta Ormas untuk
tidak mengulangi
pelanggaran;
 meminta pengurus
Ormas untuk menjaga
ketertiban umum serta
persatuan dan kesatuan
bangsa;
 meminta kepada Ormas
untuk mematuhi
peraturan per-UU-an.
SANKSI
ADMINISTRATIF
PERINGATAN
TERTULIS 1
PERINGATAN
TERTULIS 2
PERINGATAN
TERTULIS 3
MEMATUHI,
CABUT SANKSI
PENGHENTIAN
BANTUAN DAN/
ATAU HIBAH
NASIONAL:
PERTIMBANGAN MA
---------------------PROV, KAB/KOTA:
PIMPINAN DPRD,
KAJATI/KAJARI,
KEPALA
KEPOLISIAN
PUTUSAN
PENGADILAN
(PN ATAU MA)
CABUT STATUS
BADAN HUKUM
FATWA MA
CABUT
SKT
PENGHENTIAN
SEMENTARA
KEGIATAN
MEMATUHI,
CABUT SANKSI
Dilakukan secara
berjenjang
[Mendagri /
Menkumham,
Gubernur, Bupati /
Wali Kota
Berdasarkan Locus Kejadian
Setelah Pertimbangan Hukum
SANKSI BAGI ORMAS
BERBADAN HUKUM YAYASAN ASING
UPAYA PERSUASIF
SANKSI
ADMINISTRATIF
 pemanggilan pengurus
Ormas untuk klarifikasi;
 menyampaikan bahwa
pelanggaran yang
dilakukan bertentangan
dengan peraturan perUU-an;
 meminta Ormas untuk
tidak mengulangi
pelanggaran;
 meminta pengurus
Ormas untuk menjaga
ketertiban umum serta
persatuan dan kesatuan
bangsa;
 meminta kepada Ormas
untuk mematuhi
peraturan per-UU-an.
Peringatan Tertulis
Penghentian Kegiatan
ORMAS
BERBADAN
HUKUM
YAYASAN ASING
Menlu
Pembekuan Izin Operasional
Pencabutan Izin Operasional
Pembekuan Izin Prinsip
Menlu / Pimpinan
LembagaPemerintah
nonkementerian
Pencabutan Izin Prinsip
Sanksi Keimigrasian
Pemda
Koordinasi dengan
Tim Perizinan
KETENTUAN LAIN-LAIN
PASAL 72
1) DALAM HAL TERJADI PERUBAHAN KEPENGURUSAN ORMAS,
PENGURUS
ORMAS
MEMBERITAHUKAN
PERUBAHAN
KEPENGURUSAN DIMAKSUD KEPADA MENTERI, GUBERNUR,
ATAU BUPATI/WALIKOTA.
2) PEMBERITAHUAN
PERUBAHAN
KEPENGURUSAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) DISAMPAIKAN
SECARA TERTULIS PALING LAMA 30 (TIGA PULUH) HARI
TERHITUNG SEJAK TERJADINYA PERUBAHAN KEPENGURUSAN
TERIMA KASIH
Download