PERKUMPULAN

advertisement
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR
17 TENTANG ORGANISASI
KEMASYARAKTAN DAN PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2013
Disampaikan Oleh :
DRS. LA ODE AHMAD, M.Si
DIREKTUR ORGANISASI KEMASYARAKATAN
SURABAYA, 22 JANUARI 2017
DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERUBAHAN REGULASI TENTANG ORMAS
UU 8/1985
• Ormas
merupakan
organisasi masyarakat
yg harus diawasi dan
diwaspadai
• Pengebirian
peran
Ormas dan merangkul
Ormas hanya untuk
menjadi alat legitimasi
kebijakan
• Pendekatan kekuasaan
(masuk pada paket UU
politik)
• Penerapan
konsep
“pembinaan”
dan
kontrol thdp Ormas
UU 17/2013
• Ormas
merupakan
organisasi masyarakat
sebagai social capital
dan
mitra
pembangunan nasional
• Penguatan
peran
Ormas dengan cara
pelibatan ormas dlm
pembangunan
serta
melaksanakan
pemberdayaan Ormas
• Pendekatan hukum
• Penerapan
konsep
pemberdayaan
PENGERTIAN
Organisasi Kemasyarakatan adalah
organisasi yang didirikan dan dibentuk
oleh masyarakat secara sukarela
berdasarkan kesamaan aspirasi,
kehendak, kebutuhan, kepentingan,
kegiatan, dan tujuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan demi
tercapainya tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
DASAR KEBIJAKAN
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan
Putusan MK Nomor 82/PUU-XI/2013
Putusan MK Nomor 3/PUU-XII/2014
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2016
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 59 Tahun 2016 tentang Ormas yang
didirikan Oleh WNA
Ketentuan Umum Pendirian Ormas
Pendirian
Didirikan oleh 3 (tiga) orang
Warga Negara Indonesia atau lebih
YAYASAN
BERBADAN HUKUM
PERKUMPULAN
Bentuk
BERJENJANG
TIDAK
BERBADAN HUKUM
TIDAK BERJENJANG
KLASIFIKASI ORMAS
ORMAS
DIBENTUK
PEMERINTAH
Dibentuk berdasarkan peraturan
per-UU-an, misal Badan
Pembudayaan Kejuangan 45,
Pramuka, PMI, FKUB,
Veteran dll
DIBENTUK
MASYARAKAT
Dibentuk secara sukarela,
berdasarkan kesamaan aspirasi,
kehendak, kebutuhan,
kepentingan,
kegiatan, dan tujuan
DIBENTUK
PARPOL
Dibentuk oleh partai politik untuk
melaksanakan program kerja
Parpol, misal AMPG,
Pemuda Kabah dll
UU No. 17
Tahun 2013
HAK, KEWAJIBAN. LARANGAN
DAN SANKSI ORMAS
HAK
KEWAJIBAN
LARANGAN
SANKSI
MENGATUR
MENGURUS
RT ORGANISASI
MELAKSANAKAN
KEGIATAN
SESUAI TUJUAN
ORANISASI
MENGGUNAKAN BENDERA/LAMBANG NRI
PERINGATAN
TERTULIS
(1, 2, 3)
MEMPEROLEH
HAK CIPTA
ATAS NAMA,
LAMBANG,
TANDA GAMBAR
MEMPERJUANGKAN CITA2 &
TUJUAN ORG.
MELAKSANAKAN
KEGIATAN
ORMAS
MENDAPAT
PERLINDUNGAN
HUKUM DALAM
BERKEGIATAN
BEKERJASAMA
DG PEM, PEMDA,
SWASTA,
ORMAS &
PIHAK LAIN
MENJAGA
KEUTUHAN
NKRI
MEMELIHARA
NILAI2 AGAMA,
BUDAYA, MORAL,
ETIKA, NORMA
MENJAGA
KETERTIBAN
UMUM &
KEDAMAIAN
MENGELOAAN
KEU. YG TRANSP
& AKUNTABEL
PARTISIPASI
PENCAPAIAN
TUJUAN NEGARA
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA,
ATRIBUT LEMBAGA PEMERINTAHAN
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA
NEGARA LAIN/LEMBAGA/BADAN
INTERNASIONAL TANPA IZIN
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA,
SIMBOL SEPERTI GERAKAN SEPARATIS
MENGGUNAKAN NAMA, LAMBANG, BENDERA,
TANDA GAMBAR ORMAS LAIN/PARPOL
MELAKUKAN TINDAKAN PERMUSUHAN THD SARA
MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN,
PENISTAAN, PENODAAN AGAMA
MELAKUKAN KEGIATAN SEPARATIS
MELAKUKAN KEKERASAN, MENGGANGGU
TRAMTIB, DAN MERUSAK FASUM/FASOS
MELAKUKAN KEGIATAN PENEGAKAN HUKUM
MENERIMA/MEMBERIKANSUMBANGAN YG
BERTENTANGAN PER-UU-AN
MENGUMPULKAN DANA UTK PARPOL
MENGANUT, M’NGEMBANGKAN, MENYEBARKAN
PAHAM YG BERTENTANGAN DG PANCASILA
PENGHENTIAN
BANTUAN DAN/
ATAU HIBAH
PENGHENTIAN
SEMENTARA
KEGIATAN
PENCABUTAN
SKT ATAU
PENCABUTAN
STATUS
BADAN HUKUM
ASAS, CIRI, SIFAT
ASAS
tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945
CIRI
ormas dapat mencantumkan ciri tertentu yang
mencerminkan kehendak dan cita-cita Ormas yang tidak
bertentangan dengan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
SIFAT
sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, dan demokratis
TUJUAN
1. Meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat
3. Menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
4. Melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika,
dan budaya yang hidup dalam masyarakat
5. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup
6. Mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong
royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat
7. Menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa
8. Mewujudkan tujuan negara
FUNGSI
1. Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan
anggota dan/atau tujuan organisasi
2. Pembinaan dan pengembangan anggota untuk
mewujudkan tujuan organisasi
3. Penyalur aspirasi masyarakat
4. Pemberdayaan masyarakat
5. Pemenuhan pelayanan sosial
6. Partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga,
dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
7. Pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
10
6
HAK
1. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi
secara mandiri dan terbuka
2. Memperoleh hak atas kekayaan intelektual untuk nama
dan lambang Ormas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
3. Memperjuangkan cita-cita dan tujuan organisasi
4. Melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi
5. Mendapatkan
perlindungan
hukum
terhadap
keberadaan dan kegiatan organisasi
6. Melakukan kerja sama dengan Pemerintah, Pemerintah
Daerah, swasta, Ormas lain, dan pihak lain dalam
rangka pengembangan dan keberlanjutan organisasi
11
7
KEWAJIBAN
1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan
organisasi
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Memelihara nilai-nilai agama, budaya, moral, etika,
dan norma kesusilaan serta memberikan manfaat
untuk masyarakat
4. Menjaga
ketertiban
umum
dan
terciptanya
kedamaian dalam masyarakat
5. Melakukan pengelolaan keuangan secara transparan
dan akuntabel
6. Berpartisipasi dalam pencapaian tujuan negara
IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG
NOMOR 17 TAHUN 2013
1.
Kepada ormas diberikan pilihan jenis ormas (Badan hukum atau
tidak badan hukum);
2.
Membuka ruang yang luas kepada ormas tuk terdaftar
(Kementerian, Prov, Kab/Kota, atau Kecamatan);
3.
Masih adanya kekeliruan dalam memaknai SKT sebagai ijin
operasinal sesuai lingkup terdaftar;
4.
Rendahnya kesadaran ormas untuk terdaftar, terdaftar hanya jika
ada kebutuhan tertentu.
HASIL PUTUSAN MK
Putusan MK Nomor 82/PUU-XI/2013 & Putusan MK Nomor 3/PUU-XII/2014
Tanggal 23 Desember 2014
PASAL YANG DIUBAH
Pasal yang mendapatkan
perubahan:
1.Pasal 5
2.Pasal 29 ayat (1)
PASAL YANG DIHAPUSKAN
Pasal yang dihapuskan:
1.Pasal 8;
2.Pasal 16 ayat (3);
3.Pasal 17;
4.Pasal 18;
5.Pasal 23;
6.Pasal 24;
7.Pasal 25;
8.Pasal 34;
9.Pasal 40 ayat (1); dan
10.Pasal 59 ayat (1) huruf a.
GARIS BESAR PUTUSAN MK
TERHADAP UU 17/2013 TENTANG ORMAS
►
Pemerintah
organisasi;
tidak
boleh
mencampuri
urusan
internal
►
Pemerintah tidak boleh membatasi ruang gerak ormas dengan
menerapkan pendaftaran sesuai ruang lingkup atau pendataan
bagi ormas;
►
Ormas diberikan kebebasan untuk terdaftar atau tidak;
►
Pemerintah tidak boleh intervensi terhadap perkembangan
suatu ormas, hidup, berkembang, dan ”mati”nya suatu ormas
tidak perlu campur tangan pemerintah, biarkan berjalan
dengan alami.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
NOMOR 82/PUU-XI/2013
PENDAPAT MAHKAMAH
…. Menurut Mahkamah, yang menjadi prinsip pokok bagi ormas yang tidak
berbadan hukum, dapat mendaftarkan diri kepada instansi pemerintah
yang bertanggungjawab untuk itu dan dapat pula tidak mendaftarkan diri.
Berdasarkan prinsip kebebasan berkumpul dan berserikat, suatu ormas
yang tidak mendaftarkan diri pada instansi pemerintah yang berwenang,
tidak mendapat pelayanan dari pemerintah (negara).
Negara tidak dapat menetapkan Ormas terlarang, atau Negara tidak dapat
melarang kegiatan suatu Ormas sepanjang tidak melakukan kegiatan yang
mengganggu keamanan, ketertiban atau melakukan pelanggaran hukum
KERANGKA PIKIR SISTEM PENDAFTARAN ORMAS
(SESUDAH PUTUSAN MK No. 82/PUN-XI/2013
Pasal 8, 3, 17, 18, 23, 24, 25 DIHAPUSKAN)
BASIS
ANGGOTA
BADAN
HUKUM
ORMAS
TIDAK
BADAN
HUKUM
PERKUMPULAN
TIDAK
BASIS
ANGGOTA
KESBANGPOL
SETEMPAT/
KESBANGPOL PROV/
DITJEN POLPUM
RUU PERKUMPULAN
KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAM
YAYASAN
UU 16/2001 jo UU 28/2004
SISTEM
INFORMASI ORMAS
SYARAT PENDAFTARAN ORMAS TIDAK BADAN HUKUM
►
►
SURAT KETERANGAN
TERDAFTAR
►
►
►
►
►
►
akta pendirian yang dikeluarkan oleh notaris yang memuat
AD atau AD dan ART;
program kerja;
susunan pengurus;
surat keterangan domisili;
nomor pokok wajib pajak atas nama Ormas;
program kerja;
surat pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan atau
tidak dalam perkara di pengadilan; dan
surat pernyataan kesanggupan melaporkan kegiatan.
SYARAT PENDAFTARAN ORMAS TIDAK BADAN HUKUM
►
►
►
AD/ART
Ormas
►
►
►
►
►
nama dan lambang;
tempat kedudukan;
asas, tujuan, dan fungsi;
kepengurusan;
hak dan kewajiban anggota;
pengelolaan keuangan;
mekanisme penyelesaian sengketa dan pengawasan
internal; dan
pembubaran organisasi.
SISTEM INFORMASI ORMAS
Kementerian
Hukum dan HAM
Kementerian
Dalam Negeri
Sistem
Informasi
Ormas
Kementerian
Sosial
Dikoordinasikan dan
diintegrasikan oleh
Menteri Dalam Negeri
Kementerian
Agama
Kementerian
Terkait Lainnya
 Kementerian terkait memberikan update data kepada Mendagri setiap 6
bulan sekali
 Sistem Informasi Ormas yang terhubung secara online harus
dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung
sejak peratuan pemerintah ini diundangkan
YAYASAN
DAN PERKUMPULAN
DASAR HUKUM BADAN HUKUM SOSIAL
•
UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (UUY) yang diundangkan
06 Agustus 2001 dan berlaku efektif 06 Agustus 2002,
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 28 Tahun 2004
•
Staatblad 1870 Nomor 64 (PERKUMPULAN)
•
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013
•
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun
Pelaksanaan Undang-Undang tentang Yayasan,
•
Peraturan pemerintah Nomor 2 tahun 2013
•
Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pengesahan
Badan Hukum Yayasan
•
Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Pengesahan
Badan Hukum Perkumpulan
2008
tentang
PENGERTIAN YAYASAN & PERKUMPULAN
• Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai
anggota.
• Perkumpulan adalah badan hukum yang merupakan kumpulan orang,
didirikan untuk mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dan tidak membagikan
keuntungan kepada anggotanya.
BADAN HUKUM TERCATAT DI KEMENKUMHAM
YAYASAN
• Jumlah Yayasan terdaftar
182.379
• Pengesahaan dilakukan sejak
6 Agustus 2002
PERKUMPULAN
• Jumlah Perkumpulan terdaftar
119.381
• Pengesahan dilakukan sejak
pra kemerdekaan
Jumlah Ormas Berbadan Hukum : 301. 760 Badan Hukum Pertanggal 16/12/2016
Pendirian Yayasan
Didirikan oleh satu orang/lebih
• Dilakukan dengan Akta Notaris
Dokumen kelengkapan Pengesahan Badan Hukum Yayasan antara lain :
Salinan akta Yayasan bermaterai yang dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indonesia
1 (satu) eksemplar
Surat pernyataan tempat kedudukan disertai alamat lengkap yayasan yang
ditandatangani oleh Pengurus Yayasan dan diketahui oleh lurah atau kepala desa
setempat;
Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Yayasan
Bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 100.000,untuk pemesanan nama yayasan
Bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 250.000,untuk pengesahan badan hukum yayasan
Bukti penyetoran atau keterangan bank atas nama Yayasan atau pernyataan tertulis
dari pendiri yang memuat keterangan nilai kekayaan yang dipisahkan sebagai
kekayaan awal untuk mendirikan Yayasan
Surat pernyataan pendiri mengenai keabsahan kekayaan awall
Syarat pengajuan
Pendirian
Perkumpulan
• salinan Akta Pendirian
• surat keterangan domisili;
• nomor pokok wajib pajak atas nama
perkumpulan; dan
• surat pernyataan tidak sedang dalam sengketa
kepengurusan
atau dalam
perkara
di
pengadilan.
• slip asli bukti pembayaran PNBP pengesahan
Ke rekening Ditjen AHU
(Pengajuan permohonan Diajukan oleh pendiri melalui Notaris ke
Kemenkumahan secara Online melalui layanan Ditjenahu.go.id)
KEGIATAN YAYASAN (2)
Kegiatan keagamaan, antara lain:
Mendirikan sarana ibadah.
Mendirikan pondok pesantren dan madrasah.
Menerima dan menyalurkan amal zakat, infaq, dan
sedekah.
Meningkatkan pemahaman keagamaan.
Melaksanakan syiar agama.
Studi banding keagamaan.
KEGIATAN YAYASAN (3)
Kegiatan kemanusiaan, antara lain:
Memberi bantuan kepada korban
bencana alam.
Memberi bantuan kepada pengungsi
akibat perang.
Memberi bantuan kepada tuna wisma,
fakir miskin, dan gelandangan.
Mendirikan dan menyelenggarakan
rumah singgah dan rumah duka.
Memberikan perlindungan konsumen.
Melestarikan lingkungan hidup.
ORGAN YAYASAN
PEMBINA
ORGAN
YAYASAN
PENGURUS
• Pembina disarankan minimal 3 orang
• Pengawas minimal 1 orang
• Pengurus terdiri dari
Ketua, Sekretaris, Bendahara
• Pengurus bertindak untuk dan atas
nama Yayasan
• Masa tugas organ Yayasan 5 tahun
PENGAWAS
ORGAN PERKUMPULAN
RAPAT ANGGOTA
Pengurus
Pengawas
•Rapat Anggota Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
•Pengurus bertindak selaku Eksekutif yang menjalankan
kegiatan
•Pengawas bertindak selaku organ yang melakukan
pengawasan berjalannya kegiatannya
• …………
TERIMA KASIH
Download