Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat UJI DAYA HAMBAT PERASAN UMBI BAWANG PUTIH (ALIUM SATIVUM LINN .) TERHADAP BAKTERI YANG DIISOLASI DARI TELUR AYAM KAMPUNG MASNIARI POELOENGAN Balai Besar Penelitian Veteriner Jl. RE. Martadinata No . 30, Bogor 16114 ABSTRAK Telur adalah suatu protein yang sangat dibutuhkan manusia dan juga merupakan tempat tumbuh mikroorganisme yang baik . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sensitivitas bakteri yang berasal dari telur terhadap perasan umbi bawang putih secara invitro, hasil isolasi telur ayam kampung terdapat bakteri Salmonella sp dan Escherichia coli. Efektivitas perasan antibakteri terhadap kedua bakteri dilakukan secara invitro dengan 4 konsentrasi yang berbeda yaitu 50 ; 25 ; 12,5 dan 6,25%. Hasil uji invitro menunjukkan bahwa perasan umbi bawang putih mempunyai efektivitas sebagai antibakteri terhadap Salmonella sp diameter daerah hambat (DDH) 12 .67 mm pada konsentrasi 50% dengan nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) 3,125% serta memiliki daya antibakteri terhadap Escherichia coli 15 .67 mm pada konsentrasi 50% dengan nilai KHM 3,125%. Semakin besar konsentrasi perasan bawang putih yang digunakan, maka semakin besar zona hambat yang terbentuk . Kata kunci : Umbi bawang putih, uji sensitivitas Salmonella sp dan Escherichia coli PENDAHULUAN Bawang putih merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat obat . Bawang putih berbentuk menyerupai gasing, baunya menyengat, berwarna putih, berasal dari familia Alliaceae dengan nama latin Allium sativum Linn . Bawang putih mengandung minyak atsiri, dialil sulfida, aliin, alisin enzim alinase, saponin, flavonoid, polifenol, vitamin A, B, dan C (DEPARTEMEN KESEHATAN Ri, 1995) . Salah satu zat aktif yang terkandung dalam bawang putih sebagai antimikroba selain minyak atsiri adalah alisin . Alisin dapat membunuh mikroba secara efektif, seperti kuman penyebab infeksi flu, gastroenteritis atau demam . Alisin dipercaya dapat membunuh bakteri Gram positif dan Gram negatif dan TAJUDIN, 2003) . Umbi bawang putih selain sebagai antibiotik alami juga dapat berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah masuknya kuman penyakit clan juga sebagai bumbu makanan yang berkhasiat sebagai karminatif, ekspektoran, obat tekanan darah tinggi, antiseptik, menurunkan kadar kolesterol dan sebagai obat (IYA1vI untuk penyakit kulit (DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 1991) . Salmonella sp dan Escherichia coli merupakan kuman pathogen terhadap hewan dan manusia . Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella dan Escherichia coli biasanya disebabkan karena makanan yang tercemar kuman tersebut, kemudian kuman ini berkembang biak seperti dalam daging, susu, telur dalam kondisi suhu dan lingkungan yang cocok, sehingga menimbulkan sakit apabila dimakan orang . Telur merupakan salah satu produk pangan berasal dari ternak unggas yang mudah rusak dan busuk, oleh karena itu perlu penanganan yang cermat sejak pemungutan dan pengumpulan telur dari kandang sampai penyimpanan pada konsumen (BUCKLE et al., 1987) . Telur merupakan media yang sangat mudah terkontaminasi oleh Salmonella sp dan Escherichia coli. Kulit telur kemungkinan mengandung Salmonella dan Escherichia coli yang berasal dari kotoran ayam dan mungkin mengkontaminasi isi telur pada waktu telur dipecahkan . Penelitian ini dimaksudkan utuk mengetahui daya antibakteri dari perasan umbi bawang putih 145 Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat terhadap bakteri yang di isolasi dari telur ayam kampung yaitu Salmonella sp dan Escherichia coli. MATERI DAN METODE Isolasi dan seleksi Salmonella sp dan Escherichia coli Isolasi bakteri Salmonella sp dan E. coli sesuai menurut STEEL's dan COWAN (1981) . Penyiapan stok bakteri Baktri uji hasil isolasi diinokulasikan pada nutrient agar miring dan diinkubasikan pada suhu 37°C selama 24 jam . Pembuatan suspensi bakteri Bakteri uji yang telah diinokulasi pada media biakan agar miring diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, dan tumbuh koloni bakterinya diambil dengan menggunakan sengkelit dan disuspensikan ke dalam tabung berisi 5 ml larutan NaCI fisiologis steril . Kekeruhan yang diperoleh kemudian disetarakan dengan standar Mc . Farland no . III yaitu 9 x 10 8 sel bakteri/ml, kemudian suspensi bakteri tersebut diencerkan dengan NaCI fisiologis steril sampai diperoleh konsentrasi 9 x 10 6 sel bakteri/ml, yang selanjutnya digunakan sebagai bakteri uji (TILTON et al., 1989) . Pembuatan perasan umbi bawang putih Umbi bawang putih dikupas dan dihaluskan, kemudian disaring dengan kain kasa . Hasil filtratnya dimasukkan ke dalam botol . Pembuatan konsentrasi perasan umbi bawang putih Perasan umbi bawang putih diencerkan dengan air suling steril sampai didapatkan konsentrasi 50, 25, 12,5 dan 6,25% . Jenuhkan kertas cakram steril ke dalamnya pada masing-masing konsentrasi 146 dengan cara memasukkan kertas cakrem ke dalam perasan umbi bawang putih yang diuji dan didiamkan selama 15 menit pada suhu kamar. Pengujian daya antibakteri perasan umbi bawang putih terhadap isolat bakteri dari telur Sebanyak 20 ml agar Mueller Hinton steril dimasukkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan memadat pada suhu kamar. Pindahkan secara aseptik 1 ml suspensi bakteri pada permukaan media agar Mueller Hinton . dengan menggunakan mikropipet . Ratakan suspensi bakteri tersebut dengan sengkelit di atas media agar dan biarkan selama 15 menit. Letakkan kertas cakram yang telah diisi dengan perasan umbi bawang putih sebanyak 15 il pada setiap konsentrasi 50, 25, 12,5 dan 6,25% dengan menggunakan pinset ke dalam cawan petri, kemudian inkubasi pada suhu 37 °C selama 24 jam . Pengamatan Hasil inkubasi akan terbentuk atau tidaknya diameter daerah hambat (DDH), kemudian diukur dalam satuan millimeter (mm) . Zona bening di sekitar cakram menunjukkan adanya daerah hambatan bakteri . HASIL DAN PEMBAHASAN Telur merupakan suatu protein dan merupakan tempat yang mudah terkontaminasi oleh mikroba . Dalam hal ini mikroba yang sangat dominan ditelur adalah Salmonella, namun juga ditemukan Psuedomona, Alcaligenes, Proteus dan E. coli (SIAGiAN, 2002) . Dari 30 telur ayam kampung berhasil diisolasi 2 jenis bakteri yaitu 3 isolat Salmonella spdan 3 isolatE. coli. Untukantimikroba yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi bawang putih yang mengandung alisin yang diduga sebagai antimikroba, selain itu juga mengandung minyak atsiri, dialil sulfida, aliin, enzim alinase, saponin, flavonoid, polifenol, vitamin A, B dan C . Hasil pengujian daya antibakteri dari perasan umbi bawang putih dapat dilihat dengan adanya diameter daerah hambat yang terbentuk . Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat Tabel 1 . Rataan diameter daerah hambat pertumbuhan bakteri Salmonella sp isolat 1,2,3 terhadap perasan umbi bawang putih Konsentrasi (%) 50 25 12,5 Diameter daerah hambat (mm) Salmonella sp (3) 12 9 Salmonella sp (2) 13 10 8 7 7 Salmonella sp (1) 13 9 6,25 Tabel I menunjukkan bahwa perasan umbi bawangputih dapatmenghambat bakteri Salmonella sp pada konsentrasi 50, 25, dan 12,5%, sedangkan pada konsentrasi 6,25%perasan umbi bawang putih sudah tidak dapat menghambat bakteri Salmonella sp . Escherrichia coli adalah bakteri patogen yang bersifat gram negatif, berbentuk batang, bersifat motil dengan flagella peritrikus serta pH optimum pertumbuhannya 7-7,5 dengan pH minimum 4 dan maksimum 8,5 (FR azIER dan WETHOFF, 1978). Rataan diameter zona hambat perasan umbi bawang putih terhadap bakteri E. coli dapat dilihat pada Tabel 2 . Tabel 2 . Rataan diameter daerah hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli isolat 1,2,3 terhadap perasan umbi bawang putih Diameter daerah hambat (mm) Konsentrasi (%) Escherichia coli (2) Escherichia coli (3) Escherichia coli (1) 15 12 16 13 16 12,5 10 11 10 6,25 8 8 8 50 25 Tabel 2 menunjukkan bahwa perasan umbi bawang putih pada konsentrasi 50, 25, 12,5 dan 6,25% dapat menghambat bakteri E. coli . Semakin besar konsentrasi maka semakin besar daerah hambat yang terbentuk baik terhadap bakteri Salmonella sp maupun terhadap E. coli. Perasan umbi bawang putih lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dibandingkan terhadap Salmonella sp, hal ini terlihat dengan lebih besarnya diameter daerah hambat yang terbentuk pada bakteri E. coli dan pada konsentrasi 6,25% masih dapat menghambat bakteri E. coli tetapi tidak terhadap bakteri Salmonella sp . Tabel 3 . Pengamatan hasil konsentrasi hambat minimal (KHM) 50% 25% Bakte Salmonella sp Escherichia coli Hasil dari konsentrasi hambat minimal (KHM) dengan metode dilusi agar pada konsentrasi 50, 25, 12,5 dan 6,25% dapat mengahambat pertumbuhan bakteri Salmonella sp dan E. coli, sedangkan pada konsentrasi 3,125% perasan umbi bawang putih tidak dapat lagi menghambat pertumbuhan bakteri tersebut . 14 12,5% 6,25% 3,125% - + + Senyawa antimikroba yang diduga sebagai antibakteri yaitu minyak atsiri dan allisin . Dugaan terhadap cara kerja allisin dalam menghambat pertumbuhan bakteri menurut peneliti di Weizmann Institute of Science adalah dengan menghambat dua jenis enzim . Enzim yang dihambat adalah sistein proteinase dan alkohol dehidrogenase . 1 47 Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakal Sistein preteinase adalah enzim yang memberikan juga efektif terhadap Escherichia kemampuan terhadap bakteri untuk merusak sel semua konsentrasi yang diuji . coli untuk tubuhdanjaringan,sedangkanalkoholdehidrogenase adalah enzim utama dalam metabolisme dan daya tahan bakteri . Allisin menghambat metabolisme dari bakteri (ANKRI Menurut DAFTAR PUSTAKA et al., 1997) . dan WILSON DROBY (2001) antimikroba yang terdapat dalam bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat kerja enzim yang tidak mengandung ANKRI, S ., T. MIRON, A . RABINKOV, M . WILCHEK and D . MIRELMAN . 1997 . Alicin from garlic strongly inhibits cysteine preteinases and cytopathic effects of Entamoeba histolytica . Antimikrobial Agents Chemother.41 (10) : 2286-2288 . gugus thiol . Gugus thiol yang sanggup dihambat adalah yang memiliki gugus -SO-S- dan tidak sanggup menghambat enzim dengan gugus thiol -SO-, SS dan -S- . Menurut DAVIDSON dan BRANEN (1993) penghambatan yang dilakukan oleh antimikroba ekstrak bawang putih adalah dengan merusak metabolisme sel dengan menginaktifkan protein -SH dengan proses oksidasi thiol menjadi disulfide pada proses penghambatan kompetitif dan dapat menghambat protein -SH yang terletak pada gugus alosentrik pada proses penghambatan nonkompetitif suatu enzim . FELDBERG et al. (1998) menyatakan bahwa antimikroba ekstrak bawang putih juga dapat menghambat metabolisme dinding sel dengan menghambat sistem reduksi pada grup sulfidril . KESIMPULAN DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA . 1991 . Daftar tanaman obat Indonesia . Pusat Penelitian Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta. DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. 1995 . Materi Media Indonesia . Jilid IV. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta . FELDBERG, R .S ., S .C . CHANG, A .N . KOTIK, M . NADLER, Z . NEUWIRTH, D .C . SUNDSTROM and N.H . THOMPSON. 1998 . In vitro mechanism of inhibition of bacterial cell growth by alilicin. Antimicribial Agents and Chemotheraphy. 32 (12) : 1763-1768 . IYAM, S .S dan TAJUDIN . 2003 . Khasiat dan manfaat bawang putih : Raja antibiotika alami . Agromedia Pustaka, Jakarta. 6 isolat (3 isolat Salmonella sp Escherichia coli) dan 30 sampel SIAGIAN A . 2002 . Mikroba patogen pada makanan dan sumber pencemarannya . USU Digital Library . sebagai berikut : dan 3 isolat telur ayam kampung . 2. DAVIDSON, M . and L .L . BRANEN . 1993 . Antimicrobial in Food. 2"d Edition . Marcell Dekker Inc., New York . ini dapat disimpulkan Dari hasil penelitian 1 . Diperoleh BUCKLE, K.A., R.A . EDWARDS, G .H . FLEET dan M. WooTON . 1987 . Ilmu Pangan. Terjemahan Hari Purnomo dan Adiono . UI Press, Jakarta . Perasan umbi konsentrasi bawang 50, 25, dan putih dengan 12,5% meberikan Salmonella sp, STEEL'S and COWAN . 1981 . Manual for identification of medical bacteria. Cambridge University Press, Sydney . daerah hambat terhadap sehingga dapat digunakan sebagai anti bakteri, namun pada konsentrasi 6,25% tidak memberikan daya anti bakteri . 3 . Daya antibakteri perasan umbi bawang putih 1 48 TILTON, R .C ., A.VAHERI and A . BALOWS . 1989. Rapid methods and automation in microbiology and imunology. Raven Press, New York . WILSON, C .H . and S . DROBY . 2001 . Microbial food contamination . CRC Press, London .