BAB I

advertisement
BAB I
PENGERTIAN DAN PRINSIP KOMUNIKASI
No day without communication. Ungkapan yang sangat tepat untuk
menggambarkan interaksi antar manusia. Bahkan silent is communication too.
Banyak orang menggunakan kata “komunikasi” atau berbicara mengenai komunikasi.
Tapi apakah semua orang tahu dan mengerti apa ilmu komunikasi itu? Apa unsur
komunikasi? Apa prinsip komunikasi dan masih banyak pertanyaan lain mengenai
ruang lingkup ilmu komunikasi. Ternyata ilmu komunikasi itu sangatlah luas. Jika
manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, pastilah tidak bisa lepas dari
komunikasi. Kecakapan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis adalah
penting sekali bagi manusia guna menyampaikan pesannya kepada orang lain.
Lingkungan dan pekerjaan seseorang banyak berhubungan dengan bahasa dan
komunikasi.
Suatu penyelidikan yang pernah dilakukan di Amerika Serikat terhadap para
supervisor dalam suatu perusahaan menunjukkan bahwa mereka menggunakan
kira-kira 50% dari waktu kerjanya dalam bentuk komunikasi lisan, baik dalam
berbicara maupun dalam mendengarkan. Dari keseluruhan waktu yang dipergunakan
60% adalah dengan orang-orang bawahan, 30% dengan atasan mereka, dan 10%
dengan orang-orang lain yang setingkat dalam perusahaan.
1.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi,
berikut dikemukakan pendapat beberapa ahli:
Modul : Communication Principles
1
Leili Kurnia Gustini, S.Sos
Dale Yoder dkk.
Communication is the interchange of information, ideas, attitudes, thoughts,
ang/or opinions.
Komunikasi adalah pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran, dan/atau pendapat.
Stoner dan Wankel
Communication as the process by which people attempt to share meaning via the
transmission of symbolic messages.
Komunikasi sebagai proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan
pengertian melalui penyampaian pesan-pesan berupa lambang.
Dale S.Beach
Communication is the transfer of information and understanding from person to
person.
Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari orang yang satu
kepada orang yang lain.
Harold Koontz dkk.
Communication as the transfer of information from the sender to the receiver
with the information being understood by the receiver.
Komunikasi sebagai penyampaian informasi dari pengirim kepada penerima dan
informasi itu dimengerti oleh penerima.
1.2 PRINSIP KOMUNIKASI
Kesamaan pengertian dalam berkomunikasi dapat diibaratkan seperti dua
buah area yang bertindihan satu sama lain. Daerah yang bertindihan itu disebut
kerangka pengalaman (field of experience), yang menunjukkan adanya persamaan
antara A dan B dalam hal tertentu, misalnya bahasa atau simbol.
Modul : Communication Principles
2
Leili Kurna Gustini, S.Sos
Field of Experience
Source
encoder
Field of Experience
Signal
decoder Destination
Dari gambar di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi yakni :
◊
omunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama
antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing similar
experiences)
◊
Jika daerah tumpang tindih (the field of experience) menyebar menutupi
lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, maka akan
makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses yang efektif.
◊
Kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil menjauhi sentuhan kedua
lingkaran atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing, maka komunikasi
yang terjadi sangat terbatas.
Modul : Communication Principles
3
Leili Kurna Gustini, S.Sos
BAB II
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Unsur-unsur komunikasi disebut juga komponen atau elemen komunikasi. Elemen
komunikasi inilah yang menentukan atau mendukung terjadinya komunikasi. Model
yang paling dikenal mengenai unsur komunikasi adalah model komunikasi dari
Harold Laswell yang sering disebut dengan Formula Laswell.
Unsur-unsur Komunikasi (formula Laswell)
Who Says
Say What
In Which
Channel
To Whom
With What
Effect
Model dibangun agar kita dapat mengidentifikasi, menggambarkan atau
mengkategorikan komponen-komponen yang relevan dari suatu proses.
Model Analisis Dasar Komunikasi (Aristoteles) :
Siapa
Mengatakan Apa
Sumber
Pesan
Kepada Siapa
Penerima
Who says adalah komunikator, say what adalah pesan, in which channel adalah
saluran yang digunakan, to whom adalah komunikan, dan with what effect adalah
efek yang ditimbulkan dari proses komunikasi tersebut.
Modul : Communication Principles
4
Leili Kurna Gustini, S.Sos
2.1 KOMUNIKATOR
Pengertian Komunikator  pihak yang mengirimkan pesan. Disebut juga
sender (pengirim), sumber/encoder.
Komunikator harus bisa menyampaikan pesan. Harus tahu pesan yang ingin
disampaikan, media yang digunakan, hambatan yang mungkin ditemui, serta
khalayak yang akan menerima pesan.
Harus mengenal diri sendiri
Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi dan berkomunikasi
dengan orang lain, peningkatkan pengetahuan tentang diri. Dalam kehidupan
sehari-hari, mengenal diri adalah suatu hal yang penting jika kita menempatkan
diri di masyarakat. Dengan mengenal diri, kita dapat mengetahui kelebihan &
kelemahan yang ada pada diri kita.
Untuk memahami diri sendiri. Joseph Luft & Harington Ingham membuat suatu
konsep diri yang dikenal sebagai konsep Johari Window.
Information
known to others
Information
unknownto others
Information
know to self
Information
unknown to self
Open Area
Blind Area
Hidden Area
Unknown Area
Wilayah Terbuka (Open Area)
 Kita mengenal diri dalam hal kepribadian, kelebihan, kekurangan kita.
 Menurut konsep ini, kepribadian, kelemahan, kekurangan yang kita miliki
diketahui oleh kita juga diketahui oleh orang lain.
 Jika wilayah terbuka ini makin melebar maka kita akan lebih dapat memahami
orang lain maka komunikasi akan mengena dan sebaliknya.
Modul : Communication Principles
5
Leili Kurna Gustini, S.Sos
Wilayah Buta (Blind Area)
Pada wilayah ini, orang tidak mengetahui kekurangan yang dimiliki, tapi justru
diketahui oleh orang lain. Wilayah buta ini ada pada setiap manusia, sulit
dihapuskan sama sekali, kecuali mengurangi. Oleh karena itu, penting bagi
seseorang untuk bercermin pada nilai, norma, hukum yang diikuti.
Wilayah Tersembunyi (Hidden Area)
Kemampuan/kekurangan tidak diketahui oleh orang lain.
o Over disclose  sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu sehingga hal-hal
yang seharusnya disembunyikan malah diutarakan (misalnya konflik rumah
tangga).
o Under
disclose

terlalu
menyembunyikan
sesuatu
yang
seharusnya
dikemukakan. Dalam gangguan kejiwaan misalnya, sikap under disclose
menyulitkan psikiater.
Sikap lain dari under disclose  terlalu banyak tahu tentang orang lain tapi
tidak mau bicara tentang dirinya
Wilayah Tak Dikenal (Unknown Area)
 Wilayah paling kritis dalam komunikasi. Selain kita sendiri tidak mengenal diri,
orang lain tidak mengetahui siapa kita.
 JH  100% ada dalam diri namun kemudian wilayah sangat berbeda antara
satu dengan orang orang lain.
KONSEP DIRI WEAVER (1978)
Konsep Diri Weaver dimulai dengan Self Awareness, yaitu proses menyadari
diri tentang siapa aku, dimana aku berada dan bagaimana orang lain memandang
diriku. Jika menyadari, maka akan diterima sebagai kenyataan (self acceptance).
Dengan menerima kenyataan, orang dapat mengembangkan diri sendiri (self
Modul : Communication Principles
6
Leili Kurna Gustini, S.Sos
actualization). Jika kita memiliki keinginan untuk maju, maka akan diungkapkan
agar orang lain mengetahui (self disclose).
Selain mengenal diri, seseorang harus memiliki credibility (kepercayaan),
attractive (daya tarik), power (kekuatan).
Kredibilitas
adalah
seperangkat
persepsi
tentang
komunikator.
Seorang
komunikator agar lebih mudah dipercaya harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
Kredibilitas juga bisa bersumber dari tiga hal yaitu Ethos, Phatos dan Logos.
Ethos  kekuatan yang dimiliki komunikator dari sikap, karakter, sehingga
ucapannya dapat dipercaya.
Pathos  kekuatan yang dimiliki komunikator dalam mengendalikan emosi
pendengar.
Logos  kekuatan yang dimiliki komunikator melaui argumentasinya.
Tiga macam Kredibilitas
a. Initial Credibility
Kredibilitas
diperoleh
oleh
komunikator
sebelum
proses
komunikasi
berlangsung (misal : punya nama)
b. Derived Credibility
Kredibilitas diperoleh pada saat komunikasi berlangsung (misal : sewaktu
pidato, masuk akal, membangkitkan semangat)
c. Terminal Credibility
Kredibilitas diperoleh setelah pendengar/pembicara mengikuti ulasannya.
Seorang komunikator ingin dipercaya harus punya pengetahuan yang dalam,
pengalaman yang luas, kekuasaan/status sosial.
Kredibilitas bisa diperoleh jika (Berlo, 1960) :
1. Kemampuan komunikasi secara lisan & tertulis (communication skill)
2. Pengetahuan (knowledge)
Modul : Communication Principles
7
Leili Kurna Gustini, S.Sos
3. Sikap bersahabat (attitude)
4. Adaptasi dengan sistem sosial budaya
Daya tarik seseorang pun bisa menimbulkan kredibilitas yaitudaya tarik dalam hal :
-
kesamaan (similarity)
-
dikenal baik (familiarity)
-
disukai (liking)
-
fisik (physic)
2.2 MEDIA
Media adalah alat/sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak. Dalam komunikasi antar manusia, media yang paling
dominan dalam berkomunikasi adalah panca indera manusia seperti mulut, mata &
telinga.
1. Media antar pribadi  untuk hubungan perorangan (antar pribadi) maka media
yang digunakan ialah kurir (utusan), surat, telepon

Kurir  orang yang berkunjung ke pasar-pasar pada hari-hari tertentu,
supir yang dititipi pesan.

Surat  media komunikasi antar pribadi yang makin banyak digunakan
terutama dengan meningkatnya sarana pos serta banyak penduduk yang
dapat baca tulis.  lebih tertutup dan pribadi. Internet  e-mail.

Telepon  pribadi, bisnis, pemerintahan
2. Media Kelompok

Kurang dari 15 orang. Membicarakan hal-hal yang dihadapi oleh suatu
organisasi. Seminar, rapat, konferensi. Seminar biasanya membicarakan
suatu masalah dengan menampilkan pembicara/nara sumber (pakar).
Masalah  topik-topik tertentu.
Modul : Communication Principles
8
Leili Kurna Gustini, S.Sos

Konferensi  media komunikasi kelompok yang dihadiri oleh anggota dan
pengurus dari organisasi tertentu. Materi yang dibahas  masalah internal
& eksternal organisasi. Disebut juga kongres, muktamar, dll.
3. Media Publik
Misalnya rapat akbar  khalayak berasal dari berbagai macam tetapi masih
mempunyai homogenitas (misalnya kesamaan partai, agama, dll)
4. Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio, TV.
KARAKTERISTIK MEDIA KOMUNIKASI
Karakteristik
Media
Intra Personal
Inter Personal
Massa
Publik
Diterima oleh
Pikiran
Semua
Mata dan
telinga
Semua indra
Kode
Symbol dan
persepsi
Tertulis, lisan,
dan isyarat
Tertulis, lisan
Lisan dan
isyarat
Arus Pesan
Memusat
Dua arah
Satu arah
Satu arah atau
dua arah
Liputan
Pada diri
Terbatas
Banyak dan
tanpa batas
Banyak dan
terbatas
Kecepatan
Cepat pada diri
sendiri
Cepat dan
terbatas
Cepat dan
luas
Cepat tapi
terbatas
Khalayak
Sendiri
Individu dan
kelompok
Massa tak
terbatas
Kelompok
massa dan
terbatas
Muatan pesan
Terbatas
Terbatas
Banyak
Terbatas
Media
Diri sendiri
Setiap tempat
Tv,radio,film,
surat kabar
Mimbar, alunalun, rapat
akbar
Modul : Communication Principles
9
Leili Kurna Gustini, S.Sos
Karakteristik Media Massa
1. Bersifat melembaga  pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang
yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai dengan penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah. Komunikasi dilakukan kurang memungkinkan terjadi dialog
antar pengirim dan penerima. Kalau terjadi biasanya memerlukan waktu dan
tertunda.
3. Bersifat terbuka. Pesan dapat diterima oleh banyak orang, tanpa mengenal
usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.
2.3 GANGGUAN DAN RINTANGAN BERKOMUNIKASI
Jenis-jenis gangguan dalam berkomunikasi:
1. Gangguan Teknis
Jika salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami gangguan.
2. Gangguan Semantik
a. Kata-kata menggunakan istilah asing
b. Beda bahasa
c. Struktur bahasa tidak benar
d. Latar belakang budaya
3. Rintangan Psikologis
Gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu.
Misalnya : curiga, berduka.
4. Rintangan Fisik
Geografis  rintangan yag disebabkan karena kondisi geografis. Misal : jauh,
tidak ada telepon, kantor pos, transportasi.
Organik  tidak berfungsinya salah satu panca indra.
5. Rintangan Status.
Disebabkan karena jarak sosial. Buruh-majikan, Atasan-bawahan, Senior-Yunior
Modul : Communication Principles
10
Leili Kurna Gustini, S.Sos
6. Rintangan Kerangka Berpikir
Rintangan yang disebabkan karena adanya perbedaan persepsi antara
komunikator & khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi.
7. Rintangan Budaya
Rintangan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma, adat, nilainilai yang dianut oleh pihak-pihak terlibat dalam komunikasi.
2.4 KHALAYAK
Khalayak disebut juga penerima, pembaca, audience, pemirsa, sasaran, decoder,
komunikan. Khalayak bisa berupa individu, kelompok & masyarakat
Tiga aspek yang perlu diketahui seorang komunikator menyangkut tentang
khalayak, yakni :
1. Aspek sosiodemografik
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Populasi, beberapa orang
d. Lokasi (desa, kota)
e. Tingkat pendidikan
f. Bahasa
g. Agama
h. Pekerjaan
i. Ideologi
j. Pemilihan media
2. Aspek profil psikologis, contoh
a. Emosi  sabar, temperamen, dll
b. Bagaimana pendapat-pendapat mereka
c. Adakah keinginan mereka yang perlu dipenuhi
d. Adakah selama ini mereka menyimpan rasa kecewa, frustasi, dendam
Modul : Communication Principles
11
Leili Kurna Gustini, S.Sos
3. Aspek karakteristik perilaku khalayak
a. Hobi
b. Nilai & norma  tabu
c. Mobilitas sosial
d. Perilaku komunikasi  introvert/ekstrovert
Masih bisa dikembangkan dengan memperbanyak masalah apa yang mendesak untuk
dibicarakan dengan mereka : masalah kesehatan, pemasaran, kredit, keamanan.
Cara untuk mengetahui data sosiodemografik, profil psikologis & karakteristik
perilaku khalayak :
1. Survey  akurat, memerlukan biaya, waktu, tenaga.
2. Data potensi / buku statistik yang ada  praktis, mudah, murah, tapi data
yang diperlukan mungkin tidak tersedia
3. Wawancara  mudah & praktis, daya ingat, introvert
Bagi seorang penerima informasi : keterampilan komunikasi yang dimiliki ialah
kemampuan memanfaatkan media komunikasi baik organic maupun mekanis.
2.5 EFEK
Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan seseorang dilakukan
oleh penerima sebelum & sesudah menerima pesan.
Pengaruh
yang bisa didapat oleh komunikan adalah pengaruh perubahan kognitif
(pikiran), afektif (sikap) dan behavioral (tingkah laku).
Efek juga berarti perubahan pada seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Modul : Communication Principles
12
Leili Kurna Gustini, S.Sos
TANGGAPAN BALIK
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik merupakan salah satu efek yang
berasal dari menerima. Tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur
lain seperti pesan & media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya,
alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengalami gangguan sebelum
sampai tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh
sumber.
Lingkungan  situasi 
Fisik
Sosial Budaya
Psikologis
Waktu
Modul : Communication Principles
13
Leili Kurna Gustini, S.Sos
BAB III
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
3.1 KOMUNIKASI VERBAL
Pesan yang dikirim oleh komunikator terdiri atas rangkaian simbol dan kode.
Manusia mempunyai kemampuan untuk menciptakan simbol dan kode.
Simbol  lambang yang dipunyai oleh suatu obyek.
Kode  seperangkat simbol yang telah disusun secara sistematis dan teratur
sehingga mempunyai arti.
Sebuah simbol yang tidak memiliki arti bukanlah kode (Berlo, 1960)
Lampu pengatur lalu lintas merupakan simbol polantas. Simbol warna yang telah
diatur sedemikian rupa merupakan kode bagi pemakai jalan.
Kode pada dasarnya dibedakan menjadi : kode verbal (bahasa) dan non verbal
(isyarat).
Komunikasi verbal, dalam pemakaiannya menggunakan bahasa, dapat
didefinisikan sebagai  seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur
sehingga menjadi himpunan kaliat yang mengandung arti.
Fungsi bahasa :
1. Mempelajari lingkungan sekeliling kita/dunia
2. Membina hubungan baik di antara sesama manusia
3. Menciptakan ikatan dalam kehidupan manusia
Bahasa mengembangkan pengetahuan manusia agar manusia dapat menerima
sesuatu dari luar dan juga berusaha untuk menggambarkan ide-ide kepada orang
lain.
Modul : Communication Principles
14
Leili Kurna Gustini, S.Sos
Bagaimana manusia mempelajari bahasa ? (3 teori)
1. Operant Conditioning
Menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response). Jika suatu
organisme dirangsang oleh stimuli dari luar, maka cenderung akan memberikan
reaksi. Anak mengetahui bahasa karena meniru apa yang diucapkan oleh orang
tuanya.
2. Teori Cognitif
Bahasa memiliki korelasi dengan pikiran. Kemampuan berbahasa yang ada pada
manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
3. Mediating Theory (teori penengah)
Manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa tidak saja bereaksi
terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar tetapi juga dipengaruhi
oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.
Kata-kata tidak bermakna, oranglah yang memberi makna. Proses pemberian makna
terjadi ketika kita menghubungkan lambang dengan yang ditunjukkan oleh lambang
itu.
TEKNIK PENGELOLAAN PESAN
Bagaimana cara menggunakan kode verbal dan kode non verbal dalam
penyusunan pesan ?
1. Penyusunan pesan yang bersifat informatif.
Tujuannya untuk memperluas wawasan dan kesadaran khalayak. 4 macam
penyusunan pesan yang bersifat informatif :
a. Space Order  penyusunan pesan berdasarkan tempat misalnya berita
regional, lokal, nasional, atau internasional
b. Time Order  penyusunan pesan berdasarkan waktu atau periode (pesan
disusun secara kronologis)
Modul : Communication Principles
15
Leili Kurna Gustini, S.Sos
c. Deductive Order  pesan disusun mulai dari hal-hal yang bersifat umum
ke hal-hal yang bersifat khusus, misalnya GBHN
d. Inductive Order  pesan disusun dari hal-hal yang bersifat khusus ke
umum.
Model penyusunan pesan informasi banyak dilakukan oleh para jurnalis dengan
menggunakan teknik piramida terbalik (inverted pyramid) :
Sangat penting
Kurang penting
Pesan disusun dari hal-hal yang sangat penting ke hal yang kurang penting dengan
mengandung unsur 5W + 1H (what, when, where, when, why, how)
2. Penyusunan pesan yang berifat persuasif
Tujuannya : mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak
Cara yang digunakan dalam penyunan pesan ini :
a. Fear appeal
Penyampaian pesan dengan menimbulkan rasa takut kepada khalayak.
b. Emotional appeal
Penyampaian pesan dengan menimbulkan emosional khalayak, misal :
masalah kesenjangan sosial, diskriminasi, masalah suku dan agama, dll
c. Reward appeal
Penyusunan pesan persuasi dengan menawarkan janji pada komunikan.
Misal : “kalau kamu tidak nakal, nanti mamah belikan mainan”.
Modul : Communication Principles
16
Leili Kurna Gustini, S.Sos
d. Motivational appeal
Disusun untuk menimbulkan motivasi psikokogis komunikan, misal :
memotivasi untuk memakai produk dalam negeri.
e. Humorious appeal
Pesan disusun disertai dengan humor, sehingga dalam penerimaan pesan,
komunikan tidak jenuh.
ORGANISASI PESAN
Lima langkah penyusunan pesan :
1. Attention (perhatian)
2. Need (kebutuhan)
3. Satisfaction (pemuasan)
4. Visualization (visualisasi)
5. Action (tindakan)
Jika ingin mempengaruhi orang lain, rebut lebih dahulu perhatiannya,
bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk bagaimana cara memuaskankebutuhan
tersebut, gambarkan dalam pikirannya keuntungan dan kerugian apa yang diperoleh
bila komunikan menerapkan atau tidak menerapkan gagasan anda dan akhirnya
dorong komunikan untuk bertindak.
3.2 KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak
menggunakan kata-kata. Komunikasi digunakan dengan gerak tubuh, sikap tubuh,
vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan
sentuhan.
Modul : Communication Principles
17
Leili Kurna Gustini, S.Sos
Fungsi komunikasi non verbal :
1. Pengulangan
Ssst  kemudian meletakkan telunjuk di bibir
Iya  kemudian menganggukkan kepala
2. Pelengkap
Hai + senyum
Selamat pagi + senyum
Sambil berpikir, menggaruk kepala (padahal tidak gatal)
Meneteskan air mata sambil bercerita
3. Pengganti
Penggantian
dilakukan
apabila
pembicaraan
tidak
memungkinkan,
tidak
diinginkan atau tidak tepat diucapkan
Misal : pengatur jalur kapal terbang
Orang marah, malas bicara, diganti dengan cemberut
4. Memberi penekanan
Gerakan kepala, nada suara
5. Memperdayakan
Kadang-kadang non verbal sengaja diciptakan untuk memberikan informasi yang
salah dengan maksud memberikan pengarahan yang tidak benar atau untuk
memperdayakan
orang
lain
sehingga
orang
lain
mungkin
salah
dalam
menafsirkan pesan tersebut. Misal : sewaktu wawancara kerja, posisi badan
dibuat serileks mungkin padahal hati tidak tenang.
Klasifikasi Pesan Non Verbal
1. Kinesik (gerak tubuh)
a. Pesan facial : menggunakan air muka untuk menyampaikan pesan-pesan
tertentu. Misal : takut, marah, terkejut, muak, minat, dll.
Modul : Communication Principles
18
Leili Kurna Gustini, S.Sos
b. Pesan gestural : menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti
mata, tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna.
c. Pesan postural : berkenaan dengan keseluruhan anggota badan.

Power  mengungkapkan status yang lebih tinggi, misal postur
guru di hadapan murid.

Immediacy  ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap
individu lain.

Responsiveness

bila
bereaksi
secara
emosional
pada
lingkungan negatif atau positif.
2. Pesan paralinguistik : pesan non verbal yang berhubungan dengan cara
pengucapan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan
arti yang berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda.
Misal ; “Ayah, Budi mengambil ikan” berbeda dengan “Ayah Budi mengambil
ikan”. Nada dapat mengungkapkan kesedihan, kasih sayang. Volume, tinggi
rendahnya suara. Misalnya marah, cenderung menaikkan volume suara
3. Pesan artifaktual
Diungkapkan melalui penampilan  tubuh, pakaian, kosmetik.
Pakaian menyampaikan pesan : ke pesta dengan banyak perhiasan, ke kematian
dengan menggunakan pakaian berwarna hitam.
4. Pesan sentuhan dan bau-bauan
Kebanyakan komunikasi melalui bau-bauan berlangsung tanpa sadar. Bila anda
emosional atau dalam keadaan tegang, tubuh anda mengeluarkan keringat yang
mengeluarkan bau-bauan yang khas.
Modul : Communication Principles
19
Leili Kurna Gustini, S.Sos
5. Pesan proksemik
Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
Intim
Pribadi
Sosial
Umum
a. Jarak intim 15-46 cm
Hanya yang dekat yang boleh memasukinya
Zona sangat intim < 15 cm
b. Zona pribadi 46 cm – 1,22 m
Jarak percakapan di suatu pesta, percakapan antara orang tua dan anak
yang telah dewasa.
c. Zona sosial 1,22 m – 3,6 m
Percakapan dengan penjual sayur, dengan tukang ledeng, dll.
d. Zona umum > 3,6 m
Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan daerah pribadi (teritori) dan status
dalam suatu organisasi :
1. Makin tinggi status dalam organisasi, makin lebih baik dan lebih luas ruangan
kerja yang dipunyainya.
Misal : pimpinan perusahaan mempunyai ruangan yang lebih bagus dan lebih luas
dibandingkan dengan ruangan kepala bagian.
2. Makin tinggi status seseorang, makin baik ia memelihara teritorinya.
Misal : untuk ke ruangan direktur, harus melalui beberapa tahap dan meminta
ijin terlebih dahulu.
3. Makin tinggi kedudukan atau status dalam perusahaan, makin mudah melanggar
teritori karyawan yang lebih rendah kedudukannya.
Modul : Communication Principles
20
Leili Kurna Gustini, S.Sos
Download