Modul ke: 14 Komunikasi Antar Budaya Asimilasi dan Akulturasi Budaya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si Jenis-jenis Kebudayaan: • Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adatistiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan • Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan. • Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994). unsur-unsur kebudayaan universal (Soerjono Soekanto: 2007, 154), antara lain : • • • • • • • Bahasa Sistem Pengetahuan Organisasi Sosial Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Sistem Mata Pencaharian Kesenian Sistem Religi Menurut C. Kluckhohn, • a. peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan , alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport, dan sebagainya) • b. mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya) • c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan) • d. bahasa (Lisan dan tertulis) • e. kesenian • f. sistem pengetahuan • g. religi Akulturasi Kebudayaan Akulturasi (acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Secara singkat, akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. ada lima golongan masalah mengenai akulturasi, yaitu : 1.masalah mengenai metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat; 2. masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan asing apa yang mudahditerima, dan unsur-unsur kebudayaan asing apa yang sukar diterima olehmasyarakat penerima; 3.masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti ataudiubah, dan unsur-unsur apa yang tidak mudah diganti atau diubah olehunsur-unsur kebudayaan asing; 4.masalah mengenai individu-individu apa yang suka dan cepat menerima,dan individu-individu apa yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing; 5.masalah mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis sosial yang timbul sebagai akibat akulturasi. lima golongan masalah mengenai akulturasi, yaitu : • • 1.masalah mengenai metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, danmelukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat; 2. masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan asing apa yang mudahditerima, dan unsur-unsur kebudayaan asing apa yang sukar diterima olehmasyarakat penerima; • 3.masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti ataudiubah, dan unsur-unsur apa yang tidak mudah diganti atau diubah olehunsur-unsur kebudayaan asing; • 4.masalah mengenai individu-individu apa yang suka dan cepat menerima,dan individu-individu apa yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing; • 5.masalah mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis sosial yang timbul sebagai akibat akulturasi. yang sebaiknya diperhatikan oleh para peneliti yang akan meneliti akulturasi adalah : Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial. . Kedua Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur-unsur kebudayaan asing; Individu-individu ini disebut juga agents of acculturation.Pekerjaandan latar belakang dari agents of acculturation inilah yang akan menentukan corak kebudayaan dan unsur-unsur apa saja yang akan masuk ke dalam suatu daerah.Hal ini terjadi karena dalam suatu masyarakat, apalagi jika masyarakat itu adalah masyarakat yang luasdan kompleks, warga hanya mengetahui sebagian kecil darikebudayaannya saja, biasanya yang berkaitan dengan profesi dan latarbelakang warga tersebut. • Terakhir 4. bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh 5. Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing, Asimilasi proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar belakangan kebudayaan yang berbeda-beda yangsaling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehinggakebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnyayang khas, dan unsur-unsurnya masing-masing berubah menjadi unsur-unsurkebudayaan campuran. Secara singkat, asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan atau lebih Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya asimilasi: • 1).Toleransi 2).Kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang. 3).Suatu sikap yang menghargai orang asing dengan kebudayaannya. 4).Sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat 5).Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama 6).Perkawinan campuran 7).Adanya musuh bersama dari luar. Faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya asimilasi • 1).Kehidupan yang terisolasi 2).Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi 3).Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi 4).Perasaan bahwa kebudayaan golongan lain lebih superior atau sebaliknya lebih inferior 5).Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik 6).Adanya In-group feeling 7).Terjadi gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas 8).Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan, baik yang bersifat pribadi maupun golongan. Daftar Pustaka • Mulyana, Deddy. 2006, Komunikasi Antar Budaya, Remaja Rosda Karya, Bandung • Soekanto, Soerjono. 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Press, Jakarta • Sunarto, Kamanto, 2000: Pengantar Sosiologi, Lembagai Penerbit FE-UI, Jakarta Terima Kasih Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si