bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada saat sekarang ini, listrik sudah menjadi kebutuhan penting bagi setiap
lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar
sudah jarang ditemukan rumah, kantor, maupun tempat-tempat umum yang tidak
menggunakan listrik. PLN sebagai perusahaan BUMN penyedia listrik, harus bisa
menjamin ketersediaan listrik dalam 24 jam sehari secara kontinu dan aman.
Secara umum, listrik disalurkan dari pusat-pusat pembangkit ke area transmisi dan
distribusi dimana listrik tersebut dibutuhkan. Dalam penyaluran tenaga listrik,
diperlukan kabel sebagai media penghantar. Pada umumnya, jarak pusat-pusat
pembangkit dengan area distribusi sangat jauh sehingga menempatkan kabel pada
posisi penting dalam dunia kelistrikan.
Kabel merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk menghantarkan
listrik dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam perkembangannya, di pasaran ada
banyak jenis dan macam kabel yang dapat ditemukan. Kabel-kabel ini
diklasifikasikan berdasarkan jenis penghantar dan isolasi yang digunakan. Isolasi
adalah sifat atau bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah
penghantar (atau lebih) yang berdekatan sehingga tidak terjadi kebocoran arus.
Pada umumnya, kegagalan kabel saat sedang digunakan disebabkan karena
kegagalan isolasinya dalam menjalankan fungsi sebagai isolator. Kegagalan
tersebut dapat disebabkan oleh berbagai macam hal seperti panas, kelembaban,
kerusakan mekanis, korosi kimiawi, tegangan lebih dan lain-lain. Apabila sebuah
1
2
peralatan listrik dikenakan tegangan berlebih, maka pada suatu saat isolasi alat
tersebut akan mengalami pelepasan muatan (discharge). Dengan demikian, isolasi
tersebut mengalami kegagalan karena tekanan dielektrik. Kegagalan ini
menyebabkan hilangnya tegangan dan mengalirnya arus. Arus yang mengalir
tersebut cukup besar atau dalam dunia kelistrikan kita kenal dengan arus hubung
singkat.
Apabila kita perhatikan di televisi atau media lainnya, cukup sering terjadi
kebakaran rumah yang disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik (hubung
singkat). Hal ini bisa terjadi karena sambungan kabel yang kurang baik ataupun
buruknya kualitas isolasi kabel. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam hal
memilih kabel yang akan digunakan.
Dewasa ini, banyak kabel tegangan rendah yang dijual di pasaran. Tidak
seperti kabel tegangan tinggi yang dijual hanya di toko-toko listrik dengan
kapasitas yang besar, kabel tegangan rendah dapat dengan mudah ditemukan di
toko-toko kecil. Ketika konsumen mau membeli kabel tegangan tinggi, maka
produsen akan memberikan data atau karakteristik yang lengkap tentang kabel
tersebut, seperti tegangan gagal, arus bocor, isolasi dan sebagainya. Bandingkan
dengan kabel tegangan rendah, produsen tidak bisa menunjukkan data atau
karakteristik seperti di atas karena memang mereka tidak memiliki secara detail
seperti kabel tegangan tinggi sehingga kebanyakan konsumen tidak tahu apakah
kabel tegangan rendah yang mereka beli sudah sesuai dengan yang mereka
butuhkan atau belum. Selain itu, harga juga terkadang menjadi perhatian bagi
3
konsumen karena ketidaktahuan mereka mengenai kabel mana yang memiliki
kualitas, maka mereka cenderung memilih kabel dengan harga yang lebih murah.
Dari penjabaran di atas, maka diperlukan pengujian yang independen
mengenai kualitas kabel yang dijual di pasaran, terutama untuk kabel-kabel
tegangan rendah yang aplikasinya bersinggungan langsung dengan masyarakat
luas.
1.2
Rumusan Masalah
Untuk tegangan nominal tertentu, besar tegangan tembus dan arus bocor
isolasi mungkin berbeda untuk setiap kabel dengan merk dagang yang berbeda.
Hal ini dikarenakan jenis bahan dan ketebalan isolasi yang digunakan mungkin
berbeda. Hasil pengujian tegangan tinggi AC akan diolah dan dianalisis untuk
memperoleh informasi besar tegangan tembus, kekuatan dielektrik dan arus bocor
pada masing-masing kabel beda merk yang diuji.
1.3
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, batasan masalah yang akan dibuat adalah tentang
kemampuan isolasi kabel untuk 3 buah kabel tegangan rendah NYM 2 x 1,5 mm2
300/500 v dengan merk dagang berbeda, yaitu mengenai:
1. Besar tegangan gagal pada selubung luar tambah isolasi dalam kabel untuk
ketiga macam kabel dengan merk dagang berbeda.
2. Besar tegangan tembus pada isolasi dalam yang melapisi kedua
penghantar.
4
3. Besar arus bocor yang mengalir melalui isolasi dalam diantara kedua
penghantar.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui nilai tegangan gagal, kekuatan dielektrik dan arus bocor
pada masing-masing kabel yang diuji.
2. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh data-data ilmiah
mengenai kemampuan isolasi dari ketiga kabel sehingga hasilnya dapat
menjadi rekomendasi bagi konsumen dalam memilih kabel yang
berkualitas.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah , tujuan
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang tinjauan pustaka dan teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian yang diperoleh dari studi literatur, internet, maupun konsultasi dengan
dosen pembimbing.
5
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN
Membahas tentang alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian,
persiapan yang perlu dilakukan dan perhatikan sebelum pengujian, serta langkahlangkah dalam pelaksanaan pengujian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Menampilkan dan membahas data-data, perhitungan, dan grafik dari hasil
pengujian.
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.
Download