BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi. Debris ini jika tidak dibersihkan akan menimbulkan berbagai masalah, antara lain karang gigi, gigi berlubang, bau mulut dan sebagainya. cara menyikat gigi yang baik dan benar yaitu dilakukan secara tekun, teliti dan teratur. tekun artinya sikat gigi dilakukan dengan giat dan sungguh-sungguh, teliti artinya sikat gigi dilakukan pada seluruh permukaan gigi dan teratur dilakukan minimal dua kali sehari. Waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi adalah setiap selesai sarapan dan sebelum tidur malam (ircham, 1995) Kelompok anak-anak pada umumnya belum dapat menyikat gigi dengan baik dan efektif karena menyikat gigi itu tidak mudah terutama pada makanan yang lengket, serta sisa makanan yang berada pada permukaan gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi (ircham, 1995) untuk itulah peran orang tua dalam membimbing dan mendisiplinkan anak untuk melatih pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara baik dan benar pada anak-anak sangat diperlukan agar sisa makanan yang tertinggal dipermukaan gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi bisa dibersihkan. Orang tua berperan dalam dalam pengembangan kualitas dan anak ,cara mengajar anak serta cara mendisiplinkan anak (Kudwiratri,1998). Termasuk didalammya peran orang tua dalam membimbing dan mendisiplinkan anak untuk 1 melatih pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara baik dan benar. 1.2 Tujuan Adapun tujuan penulisan terdiri dari dua, yaitu: 1. Tujuan Umum Agar dapat memperluas wawasan dan memperoleh pengalaman secara langsung dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada klien Ny.W dengan gangguan Personal Hygiene: Menggosok Gigi Di Ruang Perawatan Baru RSUD Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu Tahun 2012. 2. Tujuan Khusus Dalam Penyusunan laporan kasus ini diharapkan dapat: a. Melakukan pengkajian secara konprehensip pada klien b. Merumuskan masalah keperwatan sesuai data yang diperoleh dari klien c. Membuat rencana keperawatan yang tepat pada klien d. Mengimplementasikan tindakan yang dilakukan pada klien e. Mengevaluasi dan mendokumentasikan hasil Asuhan Keperawatan yang telah dilakukukan 1.3 Manfaat 1. Bagi penulis a. Sebagai ilmu pengetahuan tentang anatomi fisiologi gigi dan mulut 2 b. Lebih tahu tentang keperawatan menggosok gigi 2. Bagi institusi penpendidikan Dapat dijadikan referensi untuk pembuatan Laporan Kasusselanjutnya 3. Bagi umum/ pembaca a. Digunakan sebagai buku bacaan di perpustakaan agar bisa bermanfaatbagi para pembaca.. b. Sebagai bahan bandingan persepsi tentang keperawatan menggosok gigi 1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan laporan ini, penulisan menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang menggambarkan tahap penggkajian sampai dengan tahap evaluasi, kemudian analisis berdasarkan teori yang ada. Adapun tehnik pengumpulan data ada sebagai berikut: 1. Wawancara Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang di dapat secara langsung dari klien dan keluarga. 2. Observasi Mengamati keadaan klien. 3. Pemeriksaan fisik Dengan cara inspeksi, perkusi, palpasi, dan auskultrasi 4. Studi dokumentasi Menelaah catatan medik yang berkaitan dengan kondisi klien 3 5. Studi kepustakaan Yaitu dilakukan dengan mempelajari buku referensi yang berhubungan dengan masalah keperawatan gangguan Personal Hygiene: menggosok gigi 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman laporan ini, maka sistematika Penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I : Berisi pendahuluan yanhg mengungkapkan latar belang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : Berisi tentang tinjauan teori yang memuat definisi, etiologi, patofiologi, peñatalasanaan, dan upaya pencegahan. BAB III : Berisi tentang tinjauan kasus pada Ny.W dengan masalah keperawatan gangguan Personal Hygiene: menggosok gigi meliputi pengkajian, analisis data, perencanaa, implementasi, evaluasi. BAB IV : Berisi kesimpulan dan saran. 4 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Definisi Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut. Mereka memiliki struktur yang berfariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Gigi merupakan alat pencernaan makanan yang sangat penting karna dapat membantu alat-alat pencernaan dalam yng lain untuk melumatkan makanan. Gigi yang baik dan sehat bewarna putih dan tidak berlubang. Menggosok gigi adalah rutinitas yang penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dari bakteri dan sisa makanan yang melekat dengan menggunakan sikat gigi Menggosok gigi merupakan suatu upaya yang di lakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat. Kebersihan gigi dan mulut adalah hal penting yang perlu terus dijaga. Kesehatan gigi dan mulut tak hanya terkait dengan persoalan estetika semata, tetapi juga dapat menimbulkan problem kesehatan yang serius timbulnya penyakit yang berkaitan dengan gigi seperti seperti karies (gigi berlubang) atau penyakit periodontal (infeksi gigi/plak gigi) misalnya, dapat berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh. Dua jenis gangguan pada gigi dan mulut ini dapat menimbulkan penyakit sistemik. Apabila tidak cepat ditanggulangi dapat menyebabkan mikroba dalam plak gigi, menyebar dan menimbulkan penyakit sistemik seperti gangguan pada jantung, saluran pernapasan, diabetes bahkan menyebabkan kelahiran prematur. 5 Karies atau gigi berlubang merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang memfermentasi karbohidrat pada gigi. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya yang menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan kerusakan pada jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri. Sedangkan penyakit periodental merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri yang terakumulasi dalam plak, yang menyebabkan gingiva mengalami peradangan, sehingga sering juga disebut penyakit plak. Sama seperti organ tubuh lainnya, rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri aerob maupun anaerob. Bakteri rongga mulut dapat menyebar melalui aliran darah yang disebut bakteremia. Dari penelitian dilaporkan bahwa bakteremia terjadi pada 100 persen pasien setelah pencabutan gigi, 70 persen setelah pembersihan karang gigi, 55 persen setelah pembedahan gigi molar tiga, dan 20 persen setelah perawatan saluran akar gigi. Pada kondisi kesehatan mulut yang normal, hanya sejumlah bakteri yang masuk kedalam aliran darah dan tidak membahayakan. Namun pada individu yang mempunyai oral higiene buruk, maka jumlah bakteri pada permukaan giginya meningkat 2-10 kali, sehingga peluang terjadinya bakteremia menjadi lebih besar. Teori fokal infeksi menyebutkan bahwa infeksi di rongga mulut bertanggung jawab terhadap terjadinya dan berkembangnya tiga penyakit sistemik yakni kardiovaskuler, diabetes melitus dan aterosklerosis. Namun dari ketiganya yang 6 paling berpengaruh adalah penyakit kardiovaskuler, karena bakteri gigi dapat langsung masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah. Hal ini menunjukkan bahwa gigi dan rongga mulut dapat berfungsi sebagai jalur masuk bagi mikroba penyebab penyakit kebagian tubuh lainnya. Meski di beberapa negara berkembang dilaporkan sudah terjadi perbaikan atau peningkatan kesehatan gigi dan mulut, namun kesehatan gigi dan mulut tetap merupakan tantangan masalah kesehatan yang perlu ditanggulangi. Dalam hal ini, diperlukan peran aktif masyarakat untuk berperilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri. Tidak cukup hanya dengan kebiasaan pelihara diri saja, tetapi juga harus berusaha menghindari beberapa faktor risiko penyakit gigi dan mulut seperti merokok, alkohol dan stres. Selain itu, membiasakan diet dengan gizi seimbang, mengurangi asupan gula dan dan mengunjungi dokter gigi secara teratur minimal dua kali setahun. Dapat disimpulkan bahwa kesehatan gigi dan mulut yang dipelihara dengan baik dapat menghindarkan seseorang dari risiko menderita penyakit gigi dan mulut serta penyakit sistemik. 2.2. Etiologi Biasa nya masalah gigi sensitif mulai di alami saat usia 20-50 tahun tapi siapa bisa menduga penderita gigi senitif banyak di alami wanita yang mengganut hidup sehat, (maria melisa,dental datiling manager ). 7 2.3. Anatomi Fisiologi/Patofiologi Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Gigi memiliki tiga fungsi yaitu: berfungsi sebagai alat pengunyahan (mastikasi), proses pengucapan (fonetik), dan berperan terhadap penampilan (estetik). Selain itu, masih ada fungsi lain dari gigi, yaitu: (1) Untuk memotong dan memperkecil bahan-bahan makanan pada waktu pengunyahan. (2) Untuk mempertahankan jaringan penyanggah, supaya tetap dalam kondisi yang baik, dan terkait dengan erat dalam lengkung gigi serta membantu dalam perkembangan dan perlindungan dari jaringan-jaringan yang menyanggahnya. (3) Untuk memproduksi dan mempertahankan suara/bunyi. (4) Untuk melindungi jaringan penyanggah. Bagian-bagian gigi terbagi atas, sebagai berikut: (1) Corona dentis yaitu mahkota gigi. (2) Radix dentis yaitu akar gigi. (3) Apex radicis dentis. (4) Dentinum (dentine) = dentin. (5) Emailum (email) = email. (6) Cementum. (7) Cuspis dentis (dental cusp). (8) Apex cuspidis. (9) Cingulum. (10) Fissura pertumbuhan (developmental groove). (11) Fissura tambahan (supplemental groove). (12) Fossa(e). (13) Crista (crest = ridge) = galengan = pematang. 2.4. Penatalaksanaan 10 cara menggosok gigi yang baik adalah: 1) Menjaga mulut dan gusi tetap sehat 8 Ada sebuah ungkapan kesehatan bahwa kondisi gigi yang baik adalah penting untuk mewujudkan tubuh yang sehat secara keseluruhan; termasuk kondisi fisik secara umum, kemampuan untuk mengunyah dan berbicara, penampilan dan hubungan sosial seseorang dengan yang lainnya. 2) Untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi, gosok gigi, bersihkan dengan benang gigi serta kunjungi dokter gigi secara teratur. Jika kurang paham cara menggosok gigi yang baik, minta bantuan dan saran dari dokter gigi Anda. Tak lupa, minta juga saran tentang cara lainnya untuk mencegah kerusakan gigi seperti perawatan gigi dengan fluoride. Gosok gigi Anda dengan benar setidaknya 2 menit minimal 2 kali sehari. Dan waktu menggosok gigi yang paling penting untuk tidak dilewatkan adalah pada malam hari sebelum tidur. Akan lebih baik jika Anda dapat menggosok gigi setiap sehabis makan. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi sedikitnya sekali sehari. Cara menggosok gigi yang baik: 1) Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi. 2) Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan. 3) Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi. 9 4) Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin. 5) Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi. 6) Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar napas lebih segar. 7) Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis. 8) Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering sehingga dapat mengering setelah dipakai. 9) Jangan pernah meminjamkan sikat gigi Anda kepada orang lain karena sikat gigi mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat sudah dibersihkan. 10) Gunakan sikat gigi elektrik untuk si kecil agar lebih mudah digunakan. Sikat gigi jenis ini sebenarnya dapat membersihkan lebih baik daripada sikat gigi manual, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dulu soal penggunaannya dengan dokter gigi Anda. 10 BAB III PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN 3.1. Nama siswa : Desih NIS : 9955186057 Ruang : Perawatan baru Pengkajian diambil tanggal : kamis, 25 oktober 2012 Jam : 13.00 -13.30 WIB Pengkajiaan Identitas Pasien Nama : Ny. W Umur : 43Thn Jenis kelamin : Perempuan Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Alamat : Desa bugel kec patrol Tgl masuk : Rabu, 23 oktober 2012 No. medrek : 060800 Diagnose medis : Diabetes militus Tgl pengkajian : Kamis, 25 oktober 2012 11 A. Riwayat kesehatan sekarang Klien datang ke RSUD Pantura M.A Sentot di antar oleh keluarganya pada tanggal 23 oktober 2012 pukul 10.00WIB. Pada saat dikaji klien mengatakan badan terasa lemas tidak nyaman dengan gigi yang kotor klien tampak lemah,kurus,kadar gula pun rendah berat badan pun turun dari 49 menjadi 45 dan gigi klien tampak kotor dan bau B. Riwayat kesehatan masa lalu Klien mengatakan sebelumnya pernah terjatuh dari tangga 2 tahun yang lalu C. Pemeriksaan Fisik 1. Penampilan umum Kesadaran Panjang/berat badan : 155cm/49kg Tekanan darah :100/60 mmHg Respirsi : 24x/menit Nadi : 84x/menit Suhu : 370 C : tampak lemah 2. Kepala : tidak ada kelainan,dan kulit kepal baik, normal 3. Mata : simetri, kontiva anemis 4. Telinga : simetris, pendengaran cukup baik 5. Hidung : simetris, penciuman baik 6. Mulut : gigi tanpak kotor, pengecapan kurang baik (karena 12 sakit) 7. Dada 8. Abdomen 9. Genetalia : simetris, tidak ada keluhan lainnya simetris tidak ada nyeri normal :- 10. Extramitas atas : simetris, normal bisa digerakan dan tidak ada keluhan lainnya 11. Extramitas bawah : simetris, normal bisa digerakan dan tidak ada keluhan lainnya D. Aktivitas sehari-hari No Jenis aktivitas 1. Nutrisi Frekuensi Pola makan Jenis makanan Porsi makanan kesulitan 2. Eliminasi a. Eliminasi alvi warna feces konsitensi feces kesulitan Saat sehat di rumah 3x sehari Pagi,siang, dan sore Nasi 1 porsi habis Saat sakit di RS 2x sehari Pagi, siang Lunak (bubur) tidak ada masalah dalam pemenuhan nutrisi kuning khas padat tidak ada masalah dalam pemenuhan eliminasi alvi 13 Hanya menghabiskan ½ porsi saja Selera makan berkurang hitam cair campur darah selalu balak/ balik ke kamar mandi b. 3. 4. Eliminasi urine warna urine konsistensi urinekesulitan Pesnonal hygiene frekwensi mandi frekwensi sikat gigi kuning khas cair tidak ada masalah dalam pemenuhan eliminasi urine 2x sehari 2x sehari frekwensi keramas Istirahat dan tidur mulai tidur pukul 20.30 WIB 6-7 Jam lamanya 1x /3 hari tidur E. kuning khas cair tidak ada masalah dalam pemenuhan eliminasi urine 1x sehari selam a dirawat diRS klien belum menggosok gigi di rawat di RS belum 3 hari sejak di RS klien banyak tidur 1-2 jam tapi itu sering (tidur). Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Laboratorium No 1. Tanggal 24 0ktober 2012 Jenis pemeriksaan Pemeriksaan laboraturium a. kimia klinik glukosa sewaktu Hasil 72mg/dl 53mg/dl Ureum Kreatinin Sgot 1,2mg/dl 72u/l 33UL sgpt 14 Nilai normal 110140mg/dl 11-36,5 L:0,64 P:0,57 L=<37 P=<31 L=<45 P=<36 L:12,06,8 b. 10,9g% 12600/mm3 hematologi hemoglobin leukosit trombosit 32 % B hematokrit gol darah F. 231000% P11,015,5 4.00010.000 150.000400.000 35-48% Program Therapy Sabtu, 27 oktober 2012 No. Pukul Bentuk therapy 1. 10.30 WIB o o o 2. 11.50 WIB o Oral o injeksi o Infus Oral injeck infuse Jenis therapy o ambroxol o paracetamol o Ranitidine o ondansetron o – o Ceftriaxonen o NaCl - 3.2. Analisa Data No. Data Fokus Etiologi 1. DO: klien mengatakan Malas untuk Gangguan ersonal hygiene: badan terasa lemas melakukan menggosok gigi berhubungan dan tidak nyaman perawatan diri dengan ketidakmampuan fisik dengan gigi yang menggosok gigi kotor DS: klien tanpak lemah, gigi klien tanpak kotor dan bau 15 Masalah 2. DS: klien mengatakan Mengigil Peningkatan tubuhnya terasa panas berhubungan dengan penyakit DO: suhu tubuh DM meningkat - S = 39 0 C - R = 24x/menit 16 suhu tubuh 3.3. Catatan Perkembangan No. Tgl 1 25 oktober 2012 DS:klien Masalah Keperawatan Gangguan Diagnosa keperawatan Gangguan personal Setelah Lakukan Melakukan tampak lemah personal hygiene: menggosok dilakukan tindakan tindakan mengatakan gig klien hygiene: gigi dgn ketidak tindakan perawatan keperawatan setelah tampak kotor Menggosok gigi mampuan fisik: keperawatan personal personal menggosok dan bau DS: klien tampak selama 1x24 hygiene: hygiene: gigi, DO:klien lemah gigi klien jam masalah menggosok menggosok mulutnya mengatakan tampak kotor dan bau personal gigi. gigi. terasa segar badan terasa DO:klien hygiene: lemas dan menggatakan badan menggosok gigi Berikan karna gigi tidak nyaman terasa lemas dan dapat teratasi. penyuluhan mersa sudah dengan gigi tidak nyaman dengan kesehatan cara- bersih. yang kotor. gigi yang kotor dan cara tentang bau perawatan diri: tanpak menggosok bersih, gigi. sudah tidak Data Tujuan Intervansi Implementasi Evaluasi S=klien dan nyaman O=gigi klien kotor lagi A=masalah keperawatan menggosok 17 gigi dapat teratasi. P=pertahankan tindakan. 2 25 oktober 2012 DS: klien Peningkatan Peningkatan suhu Setelah Lakukuan Melakukan mengatakan suhu tubuh : tubuh. dilakukan tindakan tindakan mengatakan tubuhnya tersa meninggkat DS:kliem tindakan keperawatan keperawatan suhu tubuhnya panas mengatakan tubuhnya keperawatan mengkompres mengkompes tidak terasa DO: suhu tubu terasa panas selama 1x24 dengan air air hangat panas lagi. klien, DO:suhu tubuh klien, jam masalah hangat. meninggkat peningkatan tanpaktidak meninggkat 0 0 S=klien O=klien - S=39 C - S=39 C suhu tubuh: menggigil - R=24x/me - R=24x/menit menggigil lagi. nit teratasi dengan baik. A=masalah keperawatan mengkompers dengan air hangat dapat teratasi . P=pertahankan. 18 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Laporan Kasusini berjudul “Asuhan Keperawatan pada klien Ny.W dengan gangguan personal hygiene: menggosok gigi di ruang perawatan baru di RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu tahun 2012 “. Selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. W penulis menemukan beberapa hal yang dijadikan kesimpulan. 1. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan personal hygiene menggosok gigi di tujukan untuk menghindari terjadinya gigi berlubang dan karies 2. Gangguan keperawatan berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. W dengan masalah personal hygiene menggosok gigi, terdapat gangguan keperawatan yaitu kurangnya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. 3. Tahap perencanaan disesuaikan dengan gangguan keperawatan yang ditemukan dan disesuaikan dengan kemampuan, situasi, kondisi dan sarana yang ada di ruangan. 4. Tahap pelaksanaan/implementasi dapat berjalan dengan baik yang telah di buat dan diselesaikan dengan kondisi klien. 5. Tahap evaluasi, penulis menilai sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien 19 4.2 Saran Berdasarkan hasil pengkajian langsung pada Ny.W dengan gangguan personal hygiene menggosok gigi terdapat beberapa hambatan yang dialami penulis maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki suatu hambatan tersebut . oleh karena itu, penulis merekomendasikan hal sebagai berikut : 1. Untuk perawat Perawat hendaknya melakukan Asuhan Keperawatan secara Komprehesif baik dari segi bio,psiko,social,dan spiritual dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Personal Hygiene: menggosok gigi 2. Untuk klien dan Keluarga Diharapkan setelah dilakukan pengkajian Klien maupun keluarga harus mau dan mampu melakukan personal hygiene menggosok gigi dengan baik dan benar. 20 DAFTAR PUSTAKA https://sites.google.com/site/dentalhealthcomunityevhyedward/struktur-anatomigigi www.preventionindonesia.com/article.php?...cara-menggosok-gigi inforahma.wordpress.com/2012/01/06/jagalah-mulutmu/ 21 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) CARA MENGGOSOSK GIGI YANG BAIK DAN BENAR Masalah kesehatan sesuai prioritas Gangguan personal hygiene: Menggosok gigi A. Area / pesan poko : Cara perawatan diri ‘’menggosok gigi’’ yang baik dan benar. B. Tujuan pendidikan : 1. Klien dapat memahami pengertian dari menggosok gigi. 2. Klien dapat memahami factor-faktor yang dapat mempengaruhi perawatan diri menggosok gigi yang baik dan benar 3. klien dapat memahami cara perawatan diri menggosok gigi yang baik dan benar C. Sasaran : Ny. W D. Hari/tanggal : kamis, 25 oktober 2012 E. Tempat : RSUD Pantura M.A Sentot Patrol F. Pelaksana : Desih G. Waktu (durasi) H. Materi/isi Indramayu : 20 menit : 1. Perawatan diri “menggosok gigi” 22 2. manfaat menggosok gigi 3. penyebab terjadinya kerusakan pada gigi 4. Cara menggosok gigi yang benar I. Metode pendidikan : 1. Metode yang digunakan : ceramah, Tanya jawab, dan diskusi 2. Media yang digunakan J. : kertas, sepidol. Rencana Kegiatan Tahap kegiatan pendahuluan Kegiatan pengajar Kegiatan M emberikan Waktu 5Mmenit enjawab salam salam perkenalan. m emperhatikan M ember tahu kontrak waktu. M enjelaskan tujuan tentang pemberian penyuluhan kesehatan V alidasi data Pengkajian perawat klien menjelaskan memperhatikan pengertian penjelasan tentang 23 10 menit perawatan diri: perawatan diri menggosok gigi menggosok gigi perawat menjelaskan memperhatikan manfaat penjelasan tentang perawatan diri manfaat diri Menggosok gigi menggosok gigi klien klien perawat memperhatikan menjelaskan tentang cara tentang penyebab penyebab terjadinya kerusakan pada kerusakan pada gigi gigi klien memperhatikan perawat tentang cara menjelaskan perawatan diri tentang cara menggosok gigi menggosok gigi yang benar Penutup memberikan evaluasi memberikan salam penutup K. Lampiran Selengkapanya 1. Pengertian menggosok 24 klien kooperatif 5 menit Membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan dan bakteri yang ada pada gigi dengan menggunakan pasta gigI 2. Penyebab Terjadinya kerusakan pada gigi a) makanan yang pedas-pedas b) minuman yang dingin-dingin c) jarang menggosok gigi d) menggumpulnya bakteri pada gigi yang di akibat kan oleh sisa-sisa makanan 3. cara perawatan diri yang yang baik dan benar: a) menyikat gigi sesudah bangun tidur dan sebelum tidur. b) Menjaga gigi dari makanan atau minuman yang membuat gigi rusak c) Menyikat gigi dengan teratur d) Menjaga gigi dari makanan yang bisa membuat gigi ngilu. L. Evaluasi 1. Klien mampu menjawab 10% benar, tentang definisi perawatan diri menggosok gigi 2. klien mampu menjawab 80% benar , tentang faktor-faktor yang dapat mempengarui perawatan diri menggosok gigi 3. Klien mampu menjawab 10% benar tentang cara perawatan diri menggosok gigi yang baik dan benar 25 LAMPIRAN-LAMPIRAN 26 LEMBAR BUKTI KONSUL LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN SISWA/SISWI SMK KESEHATAN 1 SUKRA PROGRAM KEPERAWATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nama : Desih NIS : 9955186057 No. HARI/TANGGAL MATERI YANG DI BAHAS PARAF Indramayu, Oktober 2012 Pembimbing 27 Ade Kunaerih H. A. MK, S.Pd 28