SISTEM BERBASIS ATURAN UNTUK IDENTIFIKASI PENYAKIT TROPIK PADA MANUSIA DAN MENENTUKAN JENIS OBAT TRADISIONAL (Rule-Based System for Identification of Tropical Disease in Humans and Determine The Type of Traditional Medicine) Nurisya Kusumawardani1) 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email: [email protected] Abstract: Tropical diseases are infectious diseases that are common in tropical climates, including Indonesia. The lack of public knowledge of early symptoms, the types of tropical diseases and the recipes of traditional medicine which is used to prevent and treat the disease causing the increase in tropical disease that is not helped. Therefore, one way to solve this problem is to be made rule-based system for identification of tropical diseases in humans and determine what types of traditional medicine that can be used by traditional medicine specialists to help provide knowledge to the patient / community. From the results of testing of rule-based system for identification of tropical diseases in humans and determine what types of traditional medicine can be concluded that the system can help identify the types of tropical diseases and provide solutions to traditional medicine as well as providing consultation report. Keywords: rule-based systems, tropical diseases, traditional medicine. Penyakit tropik merupakan penyakit efek samping seperti obat-obat kimia. Sebab menular yang sering mewabah di daerah bahan-bahan yang digunakan diambil dari beriklim tropis termasuk Indonesia, diantaranya berbagai tumbuhan yang tumbuh subur di yaitu Malaria, Tipus, dsb. Hal ini disebabkan lingkungan sekitar. iklim tropis yang bercuaca panas dan lembab Minimnya pengetahuan masyarakat mendukung pertumbuhan lalat dan nyamuk terhadap gejala-gejala dini, jenis-jenis penyakit yang merupakan mediator penyebaran penyakit tropik serta resep-resep obat tradisional yang tropik. Selain itu, kondisi sanitasi yang buruk, digunakan untuk mencegah dan mengobati penggundulan hutan, meningkatnya imigrasi, penyakit serta udara bertambahnya penderita penyakit tropik yang internasional dan pariwisata untuk daerah tropis tidak tertolong. Oleh karena itu, salah satu cara juga untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah meningkatnya telah perjalanan menyebabkan meningkatnya penyebaran penyakit tropik. Sejak jaman tersebut menyebabkan makin dengan dibuatnya sistem berbasis aturan untuk dahulu masyarakat identifikasi penyakit tropik pada manusia serta Indonesia menggunakan obat-obat tradisional menentukan jenis obat tradisional yang dapat untuk mengobati berbagai macam penyakit. digunakan oleh dokter spesialis pengobatan Memasuki era modern, ilmu kedokteran telah tradisional mempelajari lebih dalam mengenai berbagai pengetahuan kepada pasien/masyarakat. pengobatan tradisional secara mendalam, mulai untuk membantu memberikan Sistem berbasis aturan menggunakan dari akupuntur hingga penggunaan resep-resep informasi-informasi obat dikarenakan pengguna (user) untuk menarik kesimpulan dari penggunaan obat tradisional tidak menyebabkan pokok permasalahan. Dimana suatu kesimpulan tradisional. Hal ini yang diberikan oleh 1 dihasilkan dari penelusuran yang merupakan ditempel, untuk mencuci/mandi, dihirup representasi dari metode forward chaining. sehingga penggunaannya dapat memenuhi Sehingga sistem berbasis aturan yang akan konsep kerja reseptor sel dalam menerima dibuat senyawa tersebut dapat memberikan saran pengendalian dengan memanfaatkan luasnya ketersediaan teknologi informasi kimia atau rangsangan.. (Dalimartha, 2002). kepada masyarakat. Sistem Pakar Pengertian sistem pakar adalah sebagai LANDASAN TEORI berikut: Penyakit Tropik 1. Penyakit Tropik merupakan penyakit Menurut Irawan (2007:1) sistem pakar (Expert System) adalah sebuah program unik yang sering terjadi di daerah tropis, komputer yang mencoba meniru atau namun jarang terjadi di daerah subtropis. mensimulasikan pengetahuan (knowledge) Hal ini dikarenakan iklim tropis yang panas dan keterampilan (skill) dari seorang pakar dan lembab serta ditunjang dengan sanitasi pada area tertentu. yang buruk menjadi tempat berkembang 2. Menurut Kusrini (2008:3) sistem pakar biaknya lalat dan nyamuk. Sebagian besar adalah aplikasi berbasis komputer yang penyakit tropik disebabkan oleh lalat dan digunakan untuk menyelesaikan masalah nyamuk. Karena serangga tersebut dapat sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. membawa parasit, bakteri atau virus yang menular kepada manusia dan hewan. (Tjokroprawiro, 2007). adalah sistem komputer yang menyamai (emulates) kemampuan pengambilan Komponen Utama Sistem Pakar Tanaman obat adalah tanaman yang khasiat Menurut Arhami (2005:2) sistem pakar keputusan dari seorang pakar. Tanaman Obat memiliki 3. obat dan Menurut Irawan (2007:5), secara umum digunakan struktur sistem pakar terdiri atas tiga komponen sebagai obat dalam penyembuhan maupun utama yaitu knowledge base, working memory, pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat dan inference engine. Komponen tersebut dapat obat adalah mengandung zat aktif yang dijelaskan melalui diagram Gambar 1. berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, Gambar 1 Struktur Dasar Sistem Pakar 2 1. User Interface Pakar Interface Pakar Verifikasi Knowledge Based User interface adalah kemungkinan Database Pakar seseorang untuk memasukkan instruksi dan informasi kedalam sistem pakar Output : · File KBS, yaitu berupa himpunan rule · Hasil identifikasi penyakit tropik · Jenis ramuan tradisional penyakit tropik dan User User Interface Inference Engine menerima informasi dari sistem pakar. Instruksi akan menentukan parameter yang Database User mengarahkan sistem pakar melalui proses penalaran, dan informasi berbentuk nilai yang diberikan pada variabel tertentu. 2. Gambar 2 Desain Arsitektur Identifikasi Penyakit Tropik Pada Manusia Dan Menentukan Jenis Obat Tradisional Inference Engine Penjelasan Inference engine adalah bagian dari desain arsitektur sistem pakar yang melakukan penalaran Gambar 2 untuk identifikasi penyakit tropik dengan menggunakan isi knowledge base pada manusia dan jenis obat tradisional adalah berdasarkan urutan tertentu. Selama proses sebagai berikut: konsultasi antar sistem dan user, inference 1. Pakar engine menguji aturan-aturan dari knowledge base satu demi satu, dan saat kondisi aturan itu benar, tindakan tertentu 3. dari Pakar dalam pembuatan sistem berbasis aturan ini dalah dokter. 2. User diambil dan jika saat kondisi aturan itu User dalam sistem berbasis aturan ini adalah salah akan dikesampingkan. masyarakat umum yang ingin berkonsultasi Knowledge Based mengenai penyakit yang diderita. Bagian dari sebuah sistem pakar yang mengandung/menyimpan pengetahuan 3. Interface Pakar Suatu media yang digunakan oleh pakar (domain knowledge). Knowledge base untuk input parameter rules. yang dikandung oleh sebuah sistem pakar Rule yang diinputkan adalah gejala-gejala berbeda antara satu dengan yang lain penyakit tergantung pada bidang kepakaran dari knowledge base. sistem yang dibangun. Ada dua bagian tropik untuk menghasilkan 4. Verifikasi dalam knowledge base ini yaitu fakta dan Proses verifikasi dijalankan ketika ada aturan. penambahan atau perubahan rule yang terdapat pada tabel Rulebase. Desain Arsitektur Desain pada Gambar 2 menggambarkan hubungan antar elemen-elemen utama. Berikut teori verifikasi yang digunakan: a. Redundant rules adalah suatu rule jika dua rule atau lebih memiliki premise dan conclusion yang sama. b. Conflicting rules adalah suatu rule jika dua rule atau lebih memiliki premise 3 yang sama, tetapi memiliki conclusion yang berlawanan. c. Subsumed rules 7. User Interface Digunakan oleh user untuk melihat dan adalah suatu rule berinteraksi dengan sistem. Dengan mempunyai constraint yang lebih atau memasukkan fakta-fakta untuk mendapat kurang tetapi mempunyai conclusion kesimpulan. yang sama. 8. Inference Engine 5. Knowledge Based System Mekanisme inferensi yang digunakan adalah Kumpulan fakta dan aturan (rule) serta forward chaining yaitu penelusuran dari working memory yang merupakan fakta yang fakta-fakta yang ada untuk mencapai suatu diperoleh sistem selama proses berlangsung kesimpulan yaitu hasil identifikasi penyakit yaitu aturan identifikasi penyakit tropik pada tropik pada manusia dan obat tradisional. manusia. Knowledge base pada sistem ini disimpan dalam Tabel RuleBase. 9. Database User Database user digunakan untuk menyimpan 6. Database Pakar data yang dimasukkan oleh user dan Digunakan untuk mengembangkan basis disimpan pengetahuan apabila pakar ingin menambah, TropicalDisease.mdf. mengubah dan mengahapus aturan. Dalam Consultation sistem ini database pakar disimpan dalam menyimpan data hasil konsultasi. TropicalDisease.mdf yang terdiri dari: yang database yaitu tabel digunakan untuk 10. Output a. Table User untuk menyimpan data user. a. Output dari desain pakar adalah b. Tabel Patient untuk menyimpan data database dengan nama tabel Tabel pasien. Rulebase, Rule. c. Tabel Disease untuk menyimpan data b. Output dari desain user adalah hasil penyakit tropik. d. Tabel dalam TraditionalMedicine akhir dari proses inference yaitu hasil untuk identifikasi penyakit tropik pada menyimpan data obat tradisional. manusia dan obat tradisional. e. Tabel RuleSetCategory untuk menyimpan data rule. Block Diagram f. Tabel RuleSet untuk menyimpan data set, premis dan pertanyaan. Pada lampiran gambar 1 dijelaskan bahwa perancangan block diagram identifikasi g. Tabel Rulebase untuk menyimpan data penyakit tropik pada manusia terdiri dari tiga set setelah proses verifikasi, kesimpulan level, yaitu level 0, level 1, dan level 2. Pada dan obat tradisional. level 1 terdapat tiga belas parameter yaitu h. Tabel Consultation untuk menyimpan data konsultasi. parameter anamnesa mata, parameter anamnesa hidung, parameter anamnesa tenggorokan, parameter anamnesa leher, parameter anamnesa pernafasan, parameter anamnesa kulit, 4 parameter anamnesa pencernaan, parameter metode forward chaining set awal terletak pada anamnesa sebelah kiri atau sebelum set yang paling ujung sisa metabolisme, parameter anamnesa kondisi perut, parameter anamnesa (terakhir). kondisi tubuh, parameter anamnesa sendi-otot, parameter pemeriksaan fisik dan parameter HASIL DAN PEMBAHASAN pemeriksaan laboratorium. Treeview Pada level 2 menjelaskan sub-sub Data yang ada pada form treeview parameter yang terdapat pada level 1 yaitu merupakan gambaran dari dependency diagram gejala-gejala yang telah dibuat. Dimana form treeview umum pada manusia yang terserang penyakit. Berdasarkan parameter yang merupakan ada, maka disusun block diagram penyakit menentukan parameter-parameter dari penyakit tropik pada manusia dan obat tradisional seperti tropik. Tampilan form treeview dapat dilihat lampiran gambar 1. pada lampiran gambar 3. Dependency Diagram yang digunakan untuk Rule Set Category Setelah block diagram dibuat, maka langkah form selanjutnya membuat dependency diagram. Dependency diagram identifikasi penyakit tropik manusia dan pada obat Form rule set category digunakan untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data kategori rule set. Tampilan form rule set category dapat dilihat pada lampiran Gambar 4. tradisional dapat dilihat pada lampiran gambar 2. Verifikasi Dependency diagram menunjukkan Form verification merupakan form yang hubungan atau ketergantungan antara input digunakan oleh user untuk melakukan analisa jawaban, aturan-aturan (rules), nilai-nilai dan suatu penyakit. Form verification berisi berbagai direkomendasikan base gejala dari suatu penyakit. Berdasarkan gejala- system. Rule set 14 merupakan rule set yang gejala tersebut, user memberikan kesimpulan memberikan konklusi akhir dari konklusi- penyakit. untuk knowledge konklusi sebelumnya. Konklusi akhir terdiri dari Terdapat dua tahapan yang dilakukan jenis-jenis penyakit tropik, yaitu campak, user demam berdarah, demam tifoid (tipus), difteri, Tahapan pertama adalah user memberikan disentri basilar, hepatitis A, hepatitis B, hepatitis gejala-gejala suatu penyakit beserta kesimpulan. C, kolera, dan malaria. Pada rule set 2, rule set Form tahapan pertama dapat dilihat pada 3, rule set 4, rule set 5, rule set 6, rule set 7, rule lampiran Gambar 5. Tahapan kedua adalah user set 8, rule set 9, rule set 10, rule set 11, rule set dapat 12, rule set 13, hanya didapatkan konklusi penyakit sementara yang sangat mempengaruhi hasil disimpan di dalam database. Form tahapan akhir dan konklusi pada rule set 14. Untuk kedua dapat dilihat pada lampiran Gambar 6. ketika melakukan proses melakukan generate beserta kesimpulan verifikasi. gejala-gejala yang telah 5 Konsultasi DAFTAR PUSTAKA Form consultation merupakan form Arhami, M., 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. yang digunakan oleh user untuk melakukan analisa terhadap pasien. Form consultation berisi berbagai pertanyaan yang harus dijawab Dalimartha, dr.Setiawan, 2002, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, Trubus Agriwidya, Jakarta. user. Jawaban-jawaban yang diberikan user menjadi fakta yang dapat menghasilkan kesimpulan. Tampilan form konsultasi dapat dilihat pada lampiran gambar 7. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari sistem berbasis aturan untuk identifikasi penyakit tropik pada manusia dan menentukan jenis obat tradisional antara lain: 1. Sistem ini dapat mengidentifikasi jenis penyakit tropik dan memberikan solusi obat tradisional dengan menggunakan metode Forward Chaining. 2. Sistem ini merupakan sistem berbasis aturan melalui proses verifikasi untuk menghasilkan rule yang benar. Irawan, Jusak, 2007, Buku Pegangan Kuliah Sistem Pakar, STIKOM, Surabaya. Kusrini, 2008, Aplikasi Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. Tjokroprawiro, Askandar, dkk, 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Airlangga University Press, Surabaya. SARAN Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan aplikasi sistem berbasis aturan untuk identifikasi penyakit tropik pada manusia dan menentukan jenis obat tradisional adalah pengembangan aplikasi dapat dilakukan dengan membuat sistem berbasis aturan secara online. 6