BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mekanika

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Mekanika
geometrik
merupakan
bidang kajian
yang
merupakan
persimpangan antara fisika matematik, teknik, dan matematika yang kaya akan
tema penelitian.Pengembangan mekanika geometrik didorong oleh upaya
memahami gerak kompleks yang ada di alam dan mimikrinya dalam bentuk
perancangan gerak robotika. Terapan mekanika geometrik diantaranya adalah
untuk memahamigerak sistem benda tegar. Benda tegar merupakan sistem partikel
yang memiliki posisi relatif antar partikel tetap,yakni jarak antara sebarang dua
partikel dalam sistem tersebut tetap. Contoh gerak benda tegar adalah gerak
gasingbalik dan Gyroscope.
Sistem mengalami kendala-kendala yang membatasi gerak partikel
penyusun sistem dalam ruang konfigurasi. Kendala secara umum adalah keadaan
yang membatasi gerak sistem mekanik sehingga mengurangi baik derajat
kebebasan,range tiap derajat kebebasan, maupun arah gerak (kecepatan). Kendala
dibagi menjadi dua jenis, yaitu kendala holonomik dan kendala non-holonomik.
Kendala holonomik hanya melibatkan fungsi waktu dan koordinat umum
saja, sedangkan kendala non-holonomik selain melibatkan fungsi waktu dan
koordinat umum, kendala ini juga melibatkan kecepatan sistem. Kendala ini tidak
mengurangi derajat kebebasan, membatasi gerakan sistem dalam ruang
konfigurasi, dan mengurangi derajat kebebasan (arah) momentum. Sistem dapat
digambarkan dalam keragaman (manifold), yaitu suatu upaya membangun tata
koordinat dari suatu ruang berupa kumpulan titik-titik, garis-garis, atau fungsifungsi. Jika ruang konfigurasi yang digunakan berupa grup Lie, maka teori grup
dapat digunakanuntuk mencari penyelesaian persamaan gerak sistem.
Gerak gasing balikpada berbagai arena merupakan contoh keseharian
sistem gerak benda tegar dengan kendala non-holonomik, namun dengan kajian
mekanika yang tidak sederhana. Gasing balik merupakan sejenis gasing yang
memiliki bentuk bola terpotong dengan batang kecil sebagai pegangannya dan
1
2
dapat membalik sendiri dalam keadaan berputar. Ketika bagian bolanya diputar
dengan kecepatan sudut yang tinggi pada permukaan bidang datar, maka gasing
balik ini akan berbalik berputar pada bagian batangnya tadi. Fenomena ini disebut
inversi (Bou-Rabee dkk., 2004).
Pada penelitian sebelumnya, persamaan gerak gasing balik dirumuskan
untuk gasing balik yang bergerak di bidang datar dengan menggunakan berbagai
metode seperti persamaan Euler dan persamaan Maxwell-Bloch. Penulis tertarik
untuk merumuskan dinamika gasing balik jika dimainkan baik di bidang datar
maupun bidang melengkung yaitu permukaan dalam sebuah tabung. Penulis
terlebih dahulu akan meninjau dinamika gasing balik di bidang datar dengan
persamaan Poincarékemudian dilanjutkan dengan meninjau dinamika gasing balik
yang bergerak di permukaan dalam tabung.
Persamaan Poincaré dipilih oleh oleh penulis karena persamaan ini dapat
merumuskan dinamika sistem yang bergerak kompleks seperti sistem yang
bergerak translasi sekaligus rotasi. Selain itu, persamaan Poincarédapat
menggambarkan sistem dinamik berupasistem persamaan diferensial.Dinamika
rotasi sulit dirumuskan dengan persamaan Euler-Lagrange karena dinamika rotasi
mengandung kecepatan sudut yang pada umumnya bukanlah turunan waktu
secara langsung dari koordinat umum. Hal ini disebabkan generator rotasi tidak
komutatif, sehingga dinamika rotasi sulit jika diselesaikan dengan persamaan
Euler-Lagrange (Talman, 1999). Tesis ini merupakan upaya untuk memahami
gerak gasing balikdengan menggunakan teori grup dalam penyederhanaan
persamaan gerak gasing balik melalui persamaan Poincaré.
3
1.2.
Perumusan Masalah
Masalah yang akan diselesaikan dalam tesis ini sebagai berikut:
Bagaimana merumuskan dinamika gasing balik pada ruang konfigurasi ℝ2 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3)
dan ℝ × S1 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3)melalui persamaan Poincaré?
1.3.
Batasan Masalah
Tesis ini meninjau gerak gasing balikpada energi rendah. Gasing balik
hanya bergerak pada arena yang berupa bidang datar dan permukaan dalam
tabungyang dianggap cukup besar dari ukuran gasing balik. Gasing balik memiliki
bentuk potongan bola dengan batang kecil sebagai pegangannya dan dapat
membalik.
1.4.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan penelitian
Berdasarkan masalah-masalah di atas maka tujuan penelitian ini secara
rinci dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurunkan persamaan gerak gasing balik pada ruang konfigurasi
ℝ2 × π‘†π‘†π‘†π‘† (3) dan ℝ × π‘†π‘† 1 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3) melalui persamaan
Poincaré.
2. Memahami dinamika gasing balik pada ruang konfigurasi ℝ2 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3) dan
ℝ × π‘†π‘† 1 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3).
4
1.4.2. Manfaat Penelitian
Dengan mengacu pada tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menambah wacana mengenai mekanika geometrik dan penerapannya
dalam menganalisis sistem mekanik.
2. Memahami gerak-gerak kompleks yang ada di alam.
3. Teori ini bermanfaat dalam perancangan gerak-gerak kompleks dalam
bidang robotika.
1.5.
Tinjauan Pustaka
Asal usul penelitian tentang gerakan gasing balikdijelaskan dalam sebuah
buku tahun 1890 oleh John Perry (dalam Cohen, 1977) yang bereksperimen
dengan memutar batu bulat yang ditemukan di Pantai. Perry menjelaskan bahwa
batu bulat ini memiliki pusat massa yang tidak berimpit dengan pusat geometri
batu tersebut. Ketika batu diputar, pusat massa menjadi lebih tinggi menjauhi
permukaan tanah. Penjelasan mengenai gerakan gasing balikmulai dituangkan
dalam beberapa artikel ilmiah sejak tahun 1950-an, diantaranya oleh Synge tahun
1952 (dalam Pliskin, 1953) menjelaskan bahwa fenomena gerakan gasing balik
merupakan akibat ketidakstabilan dinamika tanpa melibatkan gesekan. Sementara
Pliskin (1953) yang menyatakan bahwa interaksi gesekan antara gasing balik
terhadap lantai berperan penting dalam putaran gasing balik. Selanjutnya, Del
Campo pada tahun 1955(dalam Cohen, 1977) menjelaskan secara rinci dengan
perhitungan matematis mengenai peranan gesekan pada gasing balik. Del Campo
menyimpulkan bahwa gesekanlah yang memengaruhi peristiwa pembalikan pada
gasing balik.
Dinamika gasing balik dapat dilihat pada gambar (2.1).Gasing balik yang
bergerak pada bidang datar memiliki keragaman ruang konfigurasi ℝ2 ×
𝑆𝑆𝑆𝑆(3),sedangkan
gasing balik yang bergerak pada permukaan dalam sebuah
tabung memiliki keragaman konfigurasi ℝ × π‘†π‘†1 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3). Penelitian tentang sistem
5
gerak
gasing
balikyang
lebih
moderndimulai
olehCohen
(1974)yang
mengemukakan tentang gerakan gasing balik akibat pengaruh gesekan dan
menganalisis gerakan gasing balik dengan model matematis, serta membuat
simulasi numerik gerakan gasing balik secara sederhana. Hasil penelitian ini
menjadi acuan Ciocci, dkk. (1998) dalam pengembangan model matematik
sederhana untukgasing balik yang memiliki distribusi massa sumbu (axial)
dengan persamaan Euler. Kemudian pada tahun 1999, Gray dan Nickel
menurunkan tiga tetapan gerak gasing balik. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa gerakan gasing balik dapat digambarkan secara langsung dari tiga tetapan,
yaitu tetapan energi, tetapan Jellett, dan tetapan Routh.
Beberapa tahun kemudian, penelitian tentang gerakan gasing balik
dikembangkan lebih jauh, Bou-Rabee, dkk. (2004) menjelaskan pembalikan yang
terjadi pada gasing balik melalui modifikasi persamaan Maxwell-Bloch. Artikel
tersebut menjelaskan secara eksplisit syarat keberadaan orbit heteroklinik pada
gasing balik yang terjadi saat proses inversi berlangsung. Beberapa tahun
kemudian, Bou-rabee, dkk. (2008) mengembangkan penelitian orbit heteroklinik
pada gasing balik.Adanya orbit ini disebabkan oleh disipasi antara keadaan inversi
dan non-inversi gasing balik yang ditentukan oleh persamaan osilator harmonik
sederhana versi kompleks yang merupakan modifikasi persamaan Maxwell-Bloch.
Analisis linier standar menyatakan bahwa modifikasi persamaan Maxwell-Bloch
menggambarkan keadaan inversi gasing balik melalui ketidakstabilan spektral,
sedangkan keadaan non-inversi gasing balik melalui stabilitas Lyapunov.
Gambar 2.1. Proses pembalikan gasing balik
Dinamika gasing balik merupakan contoh bagi dinamika benda tegar yang
dapat disederhanakan melalui penerapan menerapkan teori grup dalam perumusan
6
persamaan geraknya, karena dinamika gasing balik memiliki ruang konfigurasi
berupa grup Lie yaitu grup rotasi𝑀𝑀 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3), dengan M suatu keragaman licin
berdimensi dua. Jika gasing balik dimainkan di bidang datar maka ruang
konfigurasi gasing balik adalahℝ2 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3),sedangkan jika gasing balik dimainkan
pada bidang melengkung berupa tabung maka ruang konfigurasinya adalah
ℝ × π‘†π‘† 1 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3).Tesis
ini membicarakandinamika gasing balik melalui persamaan
Poincarépada ruang konfigurasi ℝ2 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3) dan ℝ × π‘†π‘†1 × π‘†π‘†π‘†π‘†(3)melalui penerapan
teori grup (dinamika gasing balik yang bergerak di bidang datar dan di permukaan
dalam tabung).
1.6.
Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kajian teoretis matematis. Penelitian dilakukan
dengan tinjauan terhadap beberapa pustaka mengenai sistem mekanik pada kasus
gasing balik yang telah dikembangkan sebelumnya serta perhitungan matematis.
1.7.
Sistematika Penulisan
Tesis ini tersusun atas empat bab, dengan uraian singkat berikut ini:
1. Bab 1 merupakan pendahuluan
2. Bab II berisi teori dasar geometri dan mekanika yang menampilkan
keragaman, vektor singgung, grup matriks, aljabar Lie pada grup Lie
matriks, geometri pada keragaman, medan vektor, forma-1 diferensial, aksi
grup, kendala, koordinat umum, ruang konfigurasi, gaya umum, persamaan
Eular-Lagrange, Persamaan Poincaré, penyederhanaan persamaan Poincaré
dengan teori grup, koordinat siklik dan reduksi Routhian.
3. Bab III berisi pembahasan dinamika gasing balik, persamaan gerak gasing
balik melalui persamaan Poincaré dan mereduksi persamaan Poincaré
dengan reduksi Routhian.
4. Bab IV berisi simpulan dan saran.
Download