Coordinated Management of Meaning

advertisement
COORDINATED MANAGEMENT
OF MEANING THEORY
Nama Kelompok:
Herdawati Wenida
Nandha Utami Filly
Wahid Kurniati
Yoseva Yamlean
Maria Ningsih Sinaga
Teori ini dikembangkan oleh W. Barnett Pearce dan Vernon
Cronen (1980). Menurut mereka, orang-orang berkomunikasi
berdasarkan aturan. Aturan tersebut tidak hanya membantu kita
dalam berkomunikasi, tetapi juga dalam menginterpretasikan apa
yang dikomunika-sikan orang lain pada kita. Karena itu mereka
berdua mencetuskan teori CMM (Coordinated Management of
Meaning) yang dengan teori ini dapat membantu menjelaskan
bagaimana individu saling menciptakan makna dalam sebuah
percakapan.
TIGA KONSEP DALAM COORDINATED
MANAGEMENT OF MEANING (CMM)
Management
Meaning
Coordination
MANAGEMENT

Management digunakan untuk memanfaatkan aturan serta
mengendalikan cara untuk menjelaskan pesan sehingga dapat
mendapatkan makna.

Dari makna yang telah terungkap maka seseorang selanjutnya
dapat menginterpretasikan pada orang lain sehingga dapat
dipahami oleh seseorang yang mendapat respon tersebut.
Ada 2 jenis aturan dari proses managemen ini yaitu :

Constitutive Rules
Constitutive rules mengenai aturan dalam menjelaskan perilaku
atau pesan dalam situasi tertentu sehingga mendapatkan makna
yang sesuai.

Regulative Rules
Regulative rules mengenai cara bagaimana seharusnya dalam
merespon perilaku dan pesan yang diberikan oleh seseorang.
MEANING

Meaning yang berarti makna

Didapat dari mengoprasikan aturan untuk menginterprestasikan
prilaku dan pesan

Tidak semua aturan bekerja dalam semua situasi dan berlaku ke
semua orang, artinya dalam makna yang berbeda terdapat rule
yang berbeda dan konsekuensinya yang berbeda-beda.
Terdapat bermacam context, yaitu:

Content : proses awal merubah data mentah menjadi bermakna.

Speech act : tindakan yang dilakukan melalui bicara.

Episodes : sebuah peristiwa komunikasi yang memiliki awal, pertengahan dan
akhir yang dapat diketahui/kenali. Dalam episodes, kita mulai melihat dengan
lebih jelas pengaruh context terhadap meaning.Orang bisa memberi penekanan
yang berbeda dalam menginterprestasikan episode yang sama.

Relationships : level meaning dimana orang-orang sudah mengenali potensi dan
batasan masing-masing sebagai rekan relasi.

Life script : Merupakan kelompok-kelompok episode masa lalu dan
masa kini. Cobalah bayangkan naskah kehidupan sebagai
autobiografi yang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.

Cultural patterns : Gambaran dunia yang umum tentang tatanan
dunia dan hubungan seseorang dengannya. Diciptakan oleh
kelompok sosial dan masyarakat.
Terdapat dua yaitu individualism dan collectivism.
1) Individualism menekankan bahwa kepentingan/kebutuhan
individu diatas kepentingan/kebutuhan kelompok.
2) Collectivism menekankan bahwa kepentingan/kebutuhan
kelompok di atas kepentingan/kebutuhan indivdu
COORDINATION
Coordination menurut pearce, lebih mudah ditunjukkan dari pada
dideskripsikan. Sesungguhnya untuk memahami coordination yaitu
mengerti interaksi didalam kehidupan sehari-hari. Coordination terjadi
pada saat orang yang berinteraksi sama-sama berusaha untuk
mencari pengertian tentang pesan-pesan yang berurutan dalam
percakapan yang mereka jalani.
Terdapat 3 hasil menurut Gery Plilipsen. Yaitu berhasil
dicapai coordination, gagaldicapai coordination, berhasil mencapai
sebagian coordination. Kemungkinan terbesar mencapai sebagian
dari coordination, karna kenyataan sosial juga tidak mungkin
dikoordinasikan dengan sempurna.
PERPADUAN KONSEP-KONSEP
Ketiga konsep management, meaning, dan coordination bisa
terhubung yaitu orang bisa me-manage meaning dan memanage action sebagai respon atau pesan. Proses management
itu dilakukan dengan memanfaatkan rules sesuai dengan
contextnya. Dengan tujuan untuk mencapai coordination dalam
berkomunikasi.
TERIMA KASIH
Download