Matakuliah Tahun : Sejarah Seni Rupa Barat : 2009 KEBUDAYAAN MESOPOTAMIA Pertemuan 3 Bina Nusantara University 3 Lingkungan Alam Mesopotamia berasal dari kata: mesos arti tengah dan potos arti sungai. Secara geografi daerahnya merupakan dataran yang bergunung-gunung. Lingkungan Alam & Bangsa Sumeria Mesopotamia pertama kali dihuni oleh bangsa Sumeria. Melalui bangsa Sumeria tanah Mesopotamia yang yang letaknya diantara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris menjadi salah satu daerah pertanian yang subur. Bangsa Sumeria selain bertani juga berternak kambing, babi, domba dan sapi. Namun untuk kebutuhan logam mereka harus mengambil daerah lain yang kemudian menjadi salah satu kelemahan bangsa Sumeria sehingga hal ini menyebabkan mereka dikalahkan oleh bangsa lain. Sistem Pemerintahan Wilayah mesopotamia terdiri dari berbagai negara kota. Antara negara kota sering terjadi peperangan dan negara yang kuat membawahi negara kota lainnya. Kepala negara kota adalah seorang raja yang merangkap sebagai kepala agama, pemimpin perang dan mengatur perekonomian sehingga kedudukan raja sangat penting. Sistem Kepercayaan Bangsa Mesopotamia percaya bahawa dunia ini diperintahkan oleh para dewa, dewi, roh dan monster. Ada sekitar ratusan dewa yang bertanggung jawab di segala hal di dunia ini, dari mulai dewa sungai, pohon sampai pembuat roti dan keramik. Setiap kota dilindungi oleh tiap-tiap dewa yang khusus. Kuil besar diletakkan di tengah kota. Pendeta juga melakukan ritual untuk menjaga kuil, sementara kuilkuil kecil terletak di sekeliling kota agar penduduk bisa memberikan sesaji. Sistem Kepercayaan Bangsa Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Bangsa ini juga percaya bahwa dewa-dewi mereka akan selalu melindungi ibu kota dan kota mereka. Sekitar tahun 2000 SM mereka membangun menara yang dipercaya menghubungkan dunia dengan surga. Bangunan ini disebut Zigurat. Bangunannya yang luas memiliki 3 s/d 7 tingkat. Kuil sebagai pusat kehidupan juga menjadi pusat tata kota mereka. Dahulu berfungsi untuk menyelenggarakan acara keagamaan namun di masa depan berkembang menjadi pusat agama dan ilmu pengetahuan. Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja dewa yang yang menguasai alam seperti Dewa Anu (dewa langit), Dewa Enlil (dewa bumi) dan Dewa Ea (dewa air). Ketiga dewa ini mendapat pemujaan tertinggi. Bangsa Akkadia Pada tahun 2500 SM kerajaan Sumeria berhasil dikalahkan oleh Raja Akkadia yang bernama Sargon. Sargon berhasil menyatukan dan memerintah Mesopotamia sehingga wilayah kekuasaannya juga mencakup Syria sampai teluk Persia. Dengan kemenangan ini bangsa Akkadia yang termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah padang pasir ini tidak lagi nomaden dan menetap di daerah Mesopotamia. Bangsa Akkadia banyak mengambil dan meniru budaya bangsa Sumeria. Bangsa Babylonia Setelah bangsa Sumeria melemah, maka masuklah bangsa Babylonia ke dalam daerah Mesopotamia. Bangsa Babylonia menggunakan sistem barter dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu peninggalan berharga Babylonia adalah terciptanya “Hukum Hammurabi” (Hammurabi’s Code atau Codex Hammurabi) yang dikeluarkan oleh Raja Hammurabi yang memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat yang peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional sehingga masyarakat menjadi hidup lebih tertib dan teratur. Hukum ini berisikan mengenai peraturan-peraturan bidang usaha, memberikan perlindungan pada wanita, anak-anak dan kaum miskin. Bangsa Babylonia>Kerajaan Babylonia Lama Hammurabi’s Code Terlihat relief Hammurabi sedang berdiri di hadapan Shamash, dewa keadilan. Hukum Hammurabi berupa prasasti batu yang tingginya sekitar 2,5m dan ditempatkan ditengah ibu kota kerajaan Babylonia. Prasasti ini merupakan undang-undang tertulis pertama di dunia. Peninggalan bagi dunia Pada masa kerajaan Sumeria, masyarakat telah mengenal abjad yang berupa huruf paku (Cuneiform). Contoh pemakaian huruf paku pada kegiatan seharihari menggunakan media clay tablet. Bangunan Penjaga Ciri khas bangunan pada masa ini yang memiliki kesamaan dengan bangunan Mesir adalah memiliki bangunan penjaga. Bila di Mesir bangunan penjaga berbentuk berkepala manusia berbadan singa maka di Mesopotamia menampilkan patung berkepala manusia dan berbadan banteng, sebagai penjaga pintu gerbang. Bangsa Assyria Bangsa Assyria yang tinggal di hulu sungai Eufrat dan Tigris berusaha untuk mengasai Mesopotamia. Berkat ketangguhan dan kekuatannya bangsa Assyria menang dan menguasai Mesopotamia serta berusaha menguasai laut demi kelancaran usaha perdagangan antar bangsa. Peninggalan penting bangsa ini adalah pada masa raja Assurbanipal yang berhasil membuat suatu perpustakaan di ibu kota Niniveh. Perpustakaan tersebut menyimpan 22.000 buah buku yang berasal dari kerajaan Sumeria dan babylonia. Buku berbentuk clay tablet bertuliskan huruf paku ini masih dapat dibaca hingga sekarang. Bangsa Chaldeana>Kerajaan Babylonia Baru Kerajaan Babylonia Baru (berasal dari bangsa Chaldean) berakhir pada masa 538 SM sebelum akhirnya diambil alih oleh bangsa Persia. Pada masa ini lahir ilmu astronomi, matematika, seni dan ilmu perdagangan (bisnis). Raja yang bernama Nabonidus bahkan tertarik dengan arkeologi dan mulai menyimpan berbagai benda bersejarah. Masa kejayaan Babylonia Baru yaitu saat dipimpin oleh raja Nabukadnezar (Nabuchadnezar). Pada masa ini raja Nabukadnezar berhasil merokunstruksi bangunan gerbang kerajaan yang megah bernama Ishtar Gate. Motif Ragam Hias Harp of the Queen of Shubad Kerajaan Babylonia Baru Dibawah masa pemerintahan Nabukadnezar, ia menciptakan sistem kota yang sangat baik dan indah bahkan hasil karyanya termasuk dalam keajaiban dunia yaitu Taman Gantung. Kerajaan Persia Sejak Babylonia direbut oleh bangsa Persia, bangsa ini berhasil memperluas daerahnya tidak saja daerah pendudukan Assyria-Babylonia namun meluas hingga Sungai Hindus (India)-sebagian daerah Mesir hingga mencapai Asia.