UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS HUKUM MATA-KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015 IKHTISAR PERKULIAHAN (1) PENGANTAR ANTROPOLOGI BUDAYA Disiapkan oleh: LAUREL HEYDIR MA in Anthropology, University of Kentucky (1993) eMail: [email protected] / [email protected] WA & Line: +62 8 1958 88 00 88 BB PIN: 740AB97E Pendahuluan SAP (Satuan Acara Perkuliahan) Antropologi Budaya di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya untuk Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015 disusun oleh Ibu Vegitya Ramadhani Putri. Ikhtisar ini dibuat sebagai overview terhadap topik-topik bahasan pada SAP tersebut, dengan mencuplik dan menguraikan kembali hal-hal yang dianggap penting untuk dipahami secara baik oleh para mahasiswa. Dengan kata lain, ikhtisar ini merupakan highlighted points dari materi perkuliahan Antropologi Budaya di FH UNSRI. Pengajaran Antropologi Budaya di fakultas hukum tidak untuk mendidik mahasiswa menjadi antropolog (anthropologist), melainkan sekedar untuk memberikan pemahaman yang memadai kepada para calon Sarjana Hukum tentang gejala budaya/kebudayaan yang bertalian erat dengan gejala hukum. Pada Ikhtisar Perkuliahan yang pertama ini, topik bahasannya meliputi pengertian Antropologi, khususnya Antropologi Budaya, serta pengertian budaya/kebudayaan per definisi yang disampaikan oleh beberapa sarjana. Istilah-istilah asing [yang umumnya dalam Bahasa Inggris] disertakan agar mahasiswa familiar dengan terminologi yang digunakan dalam studi Antropologi. Antropologi (Anthropology) Secara harafiah kata Antropologi berasal dari Bahasa Yunani: ‘anthrōpos’ (manusia) & ‘logia’ (ilmu), sehingga secara sederhana pengertiannya adalah: ilmu-pengetahuan yang mempelajari tentang manusia (study of humankind) Namun, ada beberapa ilmu-pengetahuan selain Antropologi yang obyek kajiannya adalah manusia, seperti: Biologi, Ilmu Kedokteran/Kesehatan, Psikologi, Sosiologi, Ilmu Hukum, Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, … dst Pembeda pada berbagai disiplin keilmuan yang sama-sama mempelajari manusia itu terletak pada perbedaan tradisi keilmuan yang dikembangkan oleh masing-masing disiplin tersebut, yang meliputi perbedaan pada aspek yang dikaji, ruang-lingkup kajiannya, metodenya, dll. TUGAS: Pelajari secara mandiri dari berbagai bahan bacaan yang tersedia tentang hubungan Antropologi dengan berbagai ilmu-pengetahuan lainnya [Catatan: Hubungan antara gejala budaya/kebudayaan dengan gejala hukum serta hubungan antara Antropologi Budaya dan Ilmu Hukum merupakan topik yang secara khusus akan dibahas dalam perkuliahan] Empat cabang utama Antropologi, adalah: o o o o Cultural Anthropology (Antropologi Budaya) Biological Anthropology (Antropologi Biologi) Archaeology (Arkeologi) Linguistics (Linguistik – Ilmu Bahasa) The Vitruvian Man a drawing by Leonardo da Vinci (1490) Masing-masing disiplin Antropologi tersebut di atas mencakup beberapa sub-disiplin lainnya. TUGAS: Pelajari secara mandiri dari berbagai bahan bacaan yang tersedia tentang cabang-cabang keilmuan Antropologi Antropologi Budaya (Cultural Anthropology) Cabang Antropologi yang mempelajari keanekaragaman kebudayaan manusia Budaya (Culture) Yang pertama memperkenalkan istilah ‘culture’ (kultur) adalah Sir Edward Burnett Tylor (1897) dengan pengertian yang luas yang mencakup: pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat-istiadat dan segenap kemampuan serta kebiasaan yang dipelajari oleh seseorang sebagai anggota kelompok masyarakatnya. Edward B. Tylor (1832-1917) Culture berasal dari Bahasa Latin: ‘cultūra’ yang berasal dari kata ‘cultus’ yang merupakan bentuk lampau dari ‘colere’ yang berarti mengolah [tanah] yang pengertiannya setara dengan ‘cultivation’ [Bahasa Inggris] yang berarti: bercocok-tanam (bertani, termasuk beternak) Sedangkan ‘budaya’ berasal dari Bahasa Sanskerta (Sanskrit) ‘buddhayah’ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‘buddhi’ yang berarti ‘budi’ atau ‘akal’ atau ‘akal-budi’ Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: o budaya /bu·da·ya/ n 1 pikiran; akal budi; 2 adat istiadat; 3 sesuatu mengenai kebudayaan yg sudah berkembang (beradab, maju); 4 cak sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan yg sudah sukar diubah; o kebudayaan /ke·bu·da·ya·an/ n 1 hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia spt kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; 2 Antr keseluruhan pengetahuan manusia sbg makhluk sosial yg digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yg menjadi pedoman tingkah lakunya; Menurut pakar Antropologi UI Koentjaraningrat (1990): Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar Prof. Dr. Koentjaraningrat (1923-1999) Dengan berorientasi pada konsep kebudayaan Jawa, Prof. Mr. M.M. Djojodigoeno (pakar Hukum Adat dari UGM) mengartikan: Budaya adalah: daya-budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa Kebudayaan adalah: hasil dari cipta, karsa, dan rasa Cipta menunjuk pada gagasan/konsep/pengetahuan (knowledge) yang dikembangkan oleh manusia ~ yang pada masyarakat rasional melahirkan ilmu-pengetahuan (science) Karsa menunjuk pada niat/kemauan Rasa menunjuk pada jiwa manusia ~ yang menghasilkan: nilai-nilai, agama, ideologi, seni Prof. Mr. M. M. Djojodigoeno Sedangkan menurut pakar Sosiologi UI Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi (1984): Kebudayaan adalah: sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya menunjuk pada teknologi/budaya materi yang dibuat dan dikembangkan oleh manusia Prof. Dr. Selo Soemardjan (1915-2003) Budaya mewujud dalam tiga wajah, yaitu: o Gagasan (konsep/ide) o Aktivitas (tindakan/perilaku) o Artefak (hasil atas karya material culture) Selain ketiga wujud kebudayaan tersebut, terdapat dua kata-kunci yang melekat pada pengertian budaya, yaitu: Bahwa pola-pola peri-kehidupan berkebudayaan merupakan suatu yang dihasilkan dari proses belajar learned behavior patterns Bahwa pola-pola peri-kehidupan tersebut merupakan rujukan bersama sekelompok masyarakat shared collectively Hal yang patut untuk dicatat, bahwa gejala budaya/kebudayaan selalu melingkupi sekelompok anggota masyarakat (community), sehingga gagasan/aktivitas/karya yang bersifat perseorangan –yakni yang merupakan preferensi individual– bukanlah gejala budaya/ kebudayaan. Unsur-Unsur Kebudayaan (Cultural Traits) Corak kebudayaan manusia beraneka-ragam karena masing-masing kelompok masyarakat memiliki corak kebudayaannya sendiri-sendiri yang bersifat khas (unique). Namun, di samping keberagaman kebudayaan manusia (cultural differentiation), ditemui adanya unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal ~ dalam arti unsur-unsur tersebut selalu ditemui pada setiap kebudayaan kelompok masyarakat di dunia. Menurut Koentjaraningrat (1990) ada tujuh unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, yaitu: 1. Bahasa 2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata-pencaharian hidup 6. Sistem religi 7. Kesenian Sementara beberapa Sarjana Antropologi lainnya mengidentifikasi unsur-unsur kebudayaan universal secara berbeda bila dibandingkan dengan versi Koentjaraningrat tersebut di atas, antara lain: 1. Tata komunikasi (berupa suara dan tata pengucapan/kalimat) 2. Klasifikasi [anggota masyarakat] berdasarkan usia dan jenis kelamin/gender 3. Klasifikasi [anggota masyarakat] berdasarkan perkawinan, keturunan/kekerabatan 4. Tata pengasuhan anak 5. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin 6. Konsep privasi/pribadi 7. Aturan perilaku seksual 8. Pembedaan antara perilaku baik dan buruk 9. Perhiasan tubuh 10. Bercanda dan permainan 11. Berkesenian 12. Kepemimpinan (dalam pengambilan keputusan masyarakat) TUGAS: Pelajari secara mandiri dari berbagai bahan bacaan yang tersedia mengenai uraian pada setiap unsur-unsur kebudayaan manusia Referensi Koentjaraningrat (Cetakan 8, Oktober 1990), Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta Purwoko, Herudjati (2003), Tiga Wajah Budaya: Artefak, Perilaku, dan Rekayasa, Semarang: Penerbit Masscom Media Soemardjan, Selo & Soelaman Soemardi (1984), Setangkai Bunga Sosiologi: Buku Bacaan untuk Kuliah Pengantar Sosiologi, Jakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Ekonomi UI Beberapa kata-kunci/keywords untuk referensi online, antara lain: Antropologi (Anthropology) Antropologi Budaya (Cultural Anthropology) Budaya/Kebudayaan (Culture)