KEBUDAYAAN dan MULTIKULTURALISME

advertisement
KEBUDAYAAN
dan
MULTIKULTURALISME
KEBUDAYAAN

Buddhayah jamak dari buhhi = budi atau akal
 Jadi kebudayaan :
‘hal hal yang bersangkutan dengan budi atau akal’
Kebudayaan = culture
Culture dari kata colere
‘sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah
alam’
• Kebudayaan:
• Kompleksitas yang mencakup pengetahuan ,
kepercayaan, kesenian, moral, adat istiadat dan lain
kemampuan kemampuan serta kebiasaan kebiasaan
yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat
(E.B. Tylor)
• Semua hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat (Selo Soemardjan)
• Hasil karya …………… material culture
• rasa, cipta ……………. Spriritual culture / immaterial
culture
Cultural universal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,
perumahan, alat rt, alat transportasi, alat produksi, senjata)
Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian,
perikanan,peternakan, aistem peoduksi, sistem distribusi)
Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik,
siatem hukum,perkawinan)
Bahasa (lisan atau tulis)
Kesenian
Sistem kepercayaan
Fungsi kebudayaan
1.
2.
3.
Upaya adaptasi thp alam lingkungan (biasanya :
material culture)
Mewujudkan norma dan nilai nilai dalam sosial
(siatem organisasi/politik/kekerabatan dll)
Kebahagiaan (spiritual culture: agama,keyakinan,
upacara khitanan/perkawinan/kematian dll)
Sifat hakekat kebudayaan
1.
2.
3.
4.
Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia,
Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu
generasi
Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan alam
tingkah lakunya
Kebudayaan mencakup aturan aturan yang berisikan kewajiban
kewajiban, tindakan tindakan yang diterima/ditolak, tindakan
tindakan yang dilarang/diizinkan
Kepribadian dan Kebudayaan
• Kepribadian
• Organisasi sikap sikap (predisposition) yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang (T.M. Newcomb)
• Kepribadian mencakup kebiasaan kebiasaan, sikap dan sifat sifat
khas yang dimiliki seseorang yang berkembang apa bila seseorang
berhubungan dengan orang lain
• Kepribadian setiap individu dalam suatu masyarakat
berbeda beda akan berbeda dengan kepribadian
individu, tetapi setiap masyarakat mempunyai pola
perilaku yang berlaku umum dan yang membatasi
perilaku individu adalah kepribadian
Contoh contoh perbedaan perilaku masysrakat
•
Contoh :Mendesis
Bagi masyarakat Inggris mendesis sebagai
perbuatan menghina orang lain, tapi bagi masyarakat
Jepang mendesis dianggap sebagai perbuatan
menghargai orang lain; lain lagi dikalangan suku
Basuto di Afrika bunyi desis dianggap sebagai tepuk
tangan
• Contoh: meludahb
• Bagi sebagian besar masyarakat masyarakat di dunia
perbuatan terebut dianggap sebagai perbuatan tidak
sopan, tapi bagi suku Masai di Afrika perbuatan
meludah sebagai ungkapan terima kasih
Tipe kebudayaan khusus (sub-culture)
1.
Sub culture atas dasar kedaerahan,
dijumpai kepribadian yang berbeda antara individu
pada masyarakat tertentu yang tinggal di daerah
berbeda dengan kebudayaan khusus (sub
culture)yang tidak sama,
Contoh:
‘jiwa berdagang’ kepribadian tsb kuat dimiliki oleh
orang orang Minangkabau dan Tapanuli dibanding
orang orang Jawa dan Melayu
2. Sub culture atas dasar cara hidup di Kota dan Desa,
anak anak yang dibesarkan di kota: cenderung lebih
berani menonjolkan diri/sikapnya terbuka thp
perubahan; anak aak yang dibesarkan di desa lebih
perpercaya diri/suka menilai (sense of value).
Orang kota cenderung individualistis, orang orang
desa sebaliknya rukun
• 3. Sub kultur kelas sosial
contoh:
kebudayaan pada sub kultural kelompok
artis/selebriti akan menampilkan performa tertentu,
misalnya: cara berpakaian, etiket dalam pergaulan,
cara mengisi waktu senggang, cara makan/apa yang
dimakan, kelompok ini jelas mempunyai kebudayaan
yang berbeda dengan kelompok lain
• 4. Sub kultur atas dasar agama
contoh
jamaah tabliq menampilkan kebudayan yang berbeda
dengan kelompok lain dalam bentuk: cara makan,
berpakaian, pola kebersamaan, cara ibadah, cara
bergaul sesama-orang lain dll
• 5. Sub kulture berdasarkan profesi,
•
contoh:
keluarga militer cederung menampilkan bentuk
kebudayaan yang disiplin, terbiasa berpindah
tempat, terbiasa ditinggal sendiri, berani
Relatifisme Kultural
• Cerita pengalaman:
• Dendy berencana berlibur 2 minggu di rumah temannya
(Jeremias) di daerah Suku Asmat Papua, di tepi hutan;
namun belum genap 1 minggu Dendy memmutuskan
untuk kembali ke Jakarta
• Dendy menilai keluarga Jeremias ‘primitifi’, untuk tidur
mereka satu ruangan dengan bapak/ibu/adik adiknya
berserta hewan piaraannya (babi dan anjing) sekaligus.
• Kata ‘primitif’ berkonotasi negatif, terdapat
kecenderungan sifat etnocentrisme pada setiap
manusia, artinya menganggap kebudayaan sendiri
paling baik, perilaku, adat istiadat, pendapat paling
benar, paling bermoral dan beradab.
• Mengukur kebudayaan orang lain dengan kacamata
kebudayaan sendiri cenderung subjektif dan egois
• Setiap kebudayan bersifat relatifisme kultural, artinya
pendapat, perilaku, adat istiadat yang ada pada
kebudayaan orang lain tidak dapat diukur dan dinilai
menggunakan standar yang ada pada kebudayan
lainnya
• Tidak ada kebudayan yang superior, lebih modern, lebih
humanis, lebih beradab terhadap kebudayan lain. Setiap
kebudayan setara/elegaliter
• Sifat relatifisme kultur tersebut tetap diperlukan standar
kultural yang bersifat universal untuk digunakan
bersama dalam kehidupan yang lebih luas.
• Contoh:
• Upacara pengorbanan seorang gadis perawan untuk
persembahan dewa di kawah Bromo, Tengger
Prejudis dan steriotipe
• Prejudis (prae = sebelum, judicium = penilaian akhir)
• sikap, kepercayaan, perasaan negatif dan tidak fair
terhadap seseorang atau kelompok masyarakat yang
lain (etnis, warga negara, ras, jenis kelamin, partai,
keluarga, kelas sosial) tanpa bukti bukti terlebih dahulu
• Contoh
• 1. sebagian masyarakat non muslim di Barat
menganggap bahwa orang Islam lebih suka melakukan
kekerasan terhadap pengikut agama lain sebagai wujud
dari pengalaman ‘jihad’
• 2. anggapan sebagian masyarakat muslim bahwa orang
Yahudi dan Nasrani tidak pernah merelakan orang Islam
hidup dalam damai dan mencapai kemajuan, karena
kemajuan orang Islam sebagai ancaman bagi mereka
• Stereotip
• Memberikan penilaian terhadap sifat sifat sebagai ciri ciri
khusus yang typical atau identity yang ada pada
seseorang atau golongan masyarakat tertentu
•
•
•
•
Contoh:
1. Gadis suku Sunda adalah gadis yang materialistisng
2. Orang Padang itu pelit
3. Orang Melayu malas
Stereotip dalam bahasa
Bahasa
Penilaian Positif
Stereotipe
Bhs Indonesia
Tidak mengenal status-klas
Bhs Nasional
Elitis, terlalu serius
Jawa timuran
Tegas, lugas, apa adanya
Kasar, kampungan
Jawa (solo,Yogya)
Lembut, halus, pelan
Feodal, tidak terus terang
Bhs Madura
Intonasi kuat
Kasar, kampungan
Bhs Sunda
Lugu, jujur
Kasar, kampungan
Bhs Betawi
Lugas,tegas, merakyat
Kasar,keras, bhs orang
pinggiran
Bhs Batak
Lugas,tegas apa adanya
Kasar, keras,tergesa gesak,udik
Stereotipe jenis kelamin
ojek
Laki laki
Perempuan
Fisik
kuat
lemah
emosional
stabil
labil
Pemikiran
Sempurna/cerdas
Tidak sempurna/kuarng
pandai
Pekerjaan
publik
domestik
Hak
Tidak terbatas/banyak Terbatas sekali
Penyebab prejudis dan stereotip
•
•
•
•
1. Kompetisi ekonomi, politik
2. Menyerang lawan dgn cara memfitnah
3. Kebutuhan personal
4. Penyesuaian norma norma
DISKRIMINASI
• Perlakuan yang tidak adil terhadap seseorang atau
kelompok lain, karena perbedaan kultural: agama,
suku,ras, gender,umur, bahasa dll
• Biasannya terjadi pada interaksi antara kelompok
dominan terhadap kelompok minoritas, dapat terjadi
dalam berbagai bidang: ekonomi, sosial, politik, budaya,
pendidikan dll
Download