Ilmu Politik I

advertisement
Ilmu Politik I & II
Materi elearning
Memahami Dimensi Politik
• Perspektif ilmu politik sangat tergantung pada
dimensi apa kita melihatnya. Ada beberapa
dimensi dalam ilmu politik, diantaranya :
1. Pendekatan Institusionalis – Roger F. Soltau;
* Ilmu politik adalah kajian tentang negara,
tujuan – tujuan negara, dan lembaga –
lembaga yang melaksanakan tujuan – tujuan
itu, hubungan antara negara dengan warga
negaranya serta dengan negara – negara lain.
2. Pendekatan Kekuasaan – Harold Laswel ;
* Ilmu politik sebagai disiplin empiris
pengkajian tentang pembentukan dan
pembagian kekuasaan, serta tindakan politik
seperti yang ditampilkan seseorang dalam
perspektif kekuasaan
3. Pendekatan Pengambilan Keputusan – Joyce
Mitchell ;
* Politik adalah pengambilan keputusan
kolektif atau pembuatan kebijakan publik
untuk suatu keseluruhan masyarakat
* Deutsch ; politik adalah pembuatan
keputusan oleh alat – alat publik
4. Pendekatan kebijakan publik – Hogerwerf ;
* Objek dari ilmu politik adalah kebijaksanaan
pemerintah, proses serta akibatnya.
Pengertian kebijakan di sini adalah
membangun secara terarah melalui
penggunaan kekuasaan.
* Easton ; Ilmu politik adalah studi tentang
kebijakan umum
5. Pendekatan Pembagian (distribution
approach) – Laswel ;
* Politik adalah masalah siapa mendapat apa,
kapan dan bagaimana ?
* Easton ; sistem politik adalah keseluruhan
dari interaksi yang mengatur pembagian
nilai secara autoritatif (berdasarkan
wewenang) untuk dan atas nama rakyat.
Ruang Lingkup Pemikiran Ilmu Politik
1. Pemikiran Politik :
* Merupakan akumulasi bangunan teks dan
tulisan para filsuf yang membingkai
pendidikan intelektual pada mahasiswa. Karya
– karya para pemikir diantaranya
Aquinas,Agustine, Hobbes, Locke, Rousseasu,
Montsquie.
* Tugas pemikiran politik adalah untuk
menemukan makna dan konteks asli dari
wacana klasik.
2. Teori Politik ;
* Ada beberapa perspektif dari teori politik,
cenderung memiliki ciri umum yang bersifat
normatif.
* Teori politik Anglo-Amerika kontemporermemiliki pendekatan deduktif dan analisis.
Tugas mereka menjelaskan konseptual tentang
makna – makna konsep kunci yang
kemungkinan kontradiktif, seperti demokrasi,
kebebasan, hukum legitimasi, persamaan,
HAM, dsb.
3. Lembaga – lembaga politik ;
* Kajian terhadap lembaga politik, khususnya
peranan konstitusi, eksekutif, birokrasi,
yudikatif, partai politik dan sistem
pemilihan.
* Sebagaian besar tertarik pada penelusuran
asal – usul dan perkembangan lembaga –
lembaga politik dan memberikan deskripsi
fenomenologis, memetakan konsekuensi –
konsekuensi formal serta prosedural dan
institusi politik
4. Sejarah Politik ;
* High politics – mempelajari perilaku politik para
pembuat keputusan elite, mereka percaya bahwa
kepribadian dan mekanisasi para elite politik adalah
kunci pembuat sejarah. Mereka percaya bahwa
perluasan kekuasaan dan kepentingan diri dapat
menjelaskan perilaku sebagian besar kaum elite.
* Low politics – mereka percaya bahwa perilaku
politik massa memberikan kunci untuk menjelaskan
episode – episode politik utama, seperti halnya
beberapa revolusi yang terjadi. Selain itu, bagi
mereka kharisma, plot, maupun blunder para
pemimpin kurang begitu penting dibanding dengan
perubahan nilai – nilai kepentingan dan tindakan
kolektivitas.
5. Politik Perbandingan ;
* Lembaga – lembaga politik perbandingan
telah berkembang menjadi suatu disiplin yang
meliputi konstitusi, eksekutif, legislatif, dan
yudikatif.
* Perbandingan politik tersebut berkembang
sebagai bagian dari gerakan behaviorisme,
ilmu sosial yang mengkritik sifat formalistik
dan legalistik dari ilmu politik yang
institusional (kelembagaan) tahun 1950an –
1960an.
6. Ekonomi Politik ;
* Bidang ini bertolak dari pemikiran teori perilaku
politik sebagaimana teori perilaku ekonomi. Bagi
para ekponen pilihan rasional, pengujian suatu teori
yang baik terletak pada daya prediksinya, bukan
pada kebenaran asumsinya.
* Secara umum, para ahli ekonomi politik mencari
penjelasan bagi fenomena politik dan ekonomi.
Mereka mengajukan pertanyaan ; “siapa yang
siuntungkan ?” dan “siapa yang membayar?” dalam
mencaru penjelasan hasil politik
7. Administrasi Publik dan Kebijakan Umum ;
* Bidang ini merupakan cabang empiris dan
normatif dari ilmu politik yang tumpang tindih
dengan hukum dan ekonomi. Karena
administrasi publik memusatkan perhatiannya
pada susunan intitusional provinsi pelayanan
publik.
* Pada tataran analisis kebijakan publik
konvensional, khususnya negara – negara barat
merupakan suatu kuantitatif, yang dipengaruhi
oleh ilmu ekonomi, analisis keputusan, serta
kebijakan sosial.
8. Teori Kenegaraan ;
* Teori ini dianggap merupakan teori politik yang
paling padu dalam memberikan perhatian bagi teori
politik kontemporer, pemikiran politik, administrasi
publik, sosiologi politik dan hubungan internasional
* Dalam kaitannya dengan bangunan pemikiran
tersebut, terdapat dua masalah tentang demokrasi :
1. Sejauh mana demokrasi dikontrol oleh rakyatnya
2. Negara cukup otonom sehingga dapat
mengarahkan kembali ke tekanan yang datang dari
masyarakatnya ataupun yang paling kuat dalam
masyarakatnya.
9. Hubungan Internasional ;
* Asal – usul hubungan internasional terdapat
dalam karya teolog, yang mengajukan argumen
tentang kapan dan bagaimana perang itu
dianggap adil
* Subbidang ilmu politik ini memfokuskan pada
masalah yang beragam, menyangkut organisasi
internasional, ekonomi-politik internasional,
kajian perang, kajian perdamaian, dan analisis
kebijakan luar negeri.
• Secara normatif, hubungan internasional, terbagi dalam
dua mazhab ;
1. Pemikiran idealis – mempercayai negara dapat dan
harus melaksanakan urusan – urusan mereka sesuai
dengan hukum dan moralitas serta kerjasama
fungsional lintas batas negara membentuk landasan
bagi perilaku moral.
2. Realis – mereka percaya bahwa negara pada
dasarnya amoral dalam kebijakan luar negerinya,
hubungan antara negaradiatur bukan oleh kebaikan,
tetapi kepentingan, perdamaian adalah hasil dari
kekuasaan yang seimbang, bukannya tatanan
normatif dan kooperatif fungsional.
Sejarah Perkembangan Politik
• Ada beberapa perspektif tentang lahirnya ilmu
politik;
* Menurut Budiarjo, secara resmi politik diakui
sebagai disiplin ilmu sejak berdirinya Ecole Libre
des Science Politiques di Paris tahun 1870 dan di
London School of Economic and Political Science
tahun 1895
* David E. Apter – Ilmu politik adalah konstitusi,
orang Amerika memiliki keyakinan bahwa mereka
tidak hanya mampu merancang konstitusi yang
sempurna bagi pemerintahan mereka sendiri, tapi
senantiasa dapat memperbaiki cara – cara
kerjanya
• Tradisi Amerika lebih merupakan disiplin ilmu
terapan, alat dan praktik dari pemerintahan
rakyat.
• Eropa lebih menekankan pada filsafat moral dan
praktik yurisprudensi.
• Praktik politik di Eropa dan Amerika demikian
berjauhan karena tidak adanya lembaga
tradisional di Amerika seperti monarki. Orang
Amerika selalu mengaitkan politik dengan asas –
asas pemerintahan yang universal, masuk akal
dan karena itu sudah nyata dengan sendirinya
• Filsafat politik tidak berawal dari ilmu
pengetahuan, melainkan bertolok dari
pemakaian common sense dalam tujuan –
tujuan manusia.
• Dalam paradigma politik waktu itu yang
terpenting adalah bagaimana suatu
keselarasan atau keseimbangan antara
penguasa dan yang dikuasai. Dengan
demikian, masing – masing akan melayani
tujuan pihak lain sebagaimana tujuan
bersama.
• Akhir abad Pertengahan , ada 2 prinsip penting
yang mendorong masa transisi ke masa
pencerahan:
* Bahwa penguasa atau raja merupakan wakil
rakyat, dengan lingkup kekuasaan yang
ditentukan oleh konstitusi yang sifatnya
terbatas
* Bahwa komunitas politik bukan terdiri dari
hak – hak pribadi semua individu, melainkan
hak – hak dewan perwakilan.
* Rakyat diwakili bukan dalam kedudukan
perorangan mereka, tetapi dalam kedudukan
politik sebagai warga negara.
* Sebuah dewan perwakilan menjalankan
pengawasan terhadap penguasa. Hal itu
merupakan dasar hak – hak individu dan
perwakilan.
Mazhab – Mazhab Politik
1. Paham Institusinalisme atau Kelembagaan
* Bagi penganut paham ini, teori – teori
politik libertarian timbul dari sejarah
sebagai tujuan moral yang akan
dimantapkan dalam praktek politik
* Lembaga – lembaga pemerintahan
tersebut terbagi dalam 3 wewenang,
legislatif, eksekutif dan yudikatif
2. Paham Behavioralisme
* Paham ini memandang kebenaran
sebagaimana tersusun dan teruji dalam
pengalaman
* Kecenderungan umum terhadap proses
belajar dari tindakan mengaitkan filsafat
dengan disiplin psikologi yang sedang
berkembang menjadi usaha pencarian
ilmiah yang dapat diamati dan terukur
dalam mengamati tingkah laku
* Instrumentalis behavioral seolah – olah
memberikan inspirasi baru mengani kehidupan
politik sebagai cara belajar bermasyarakat yang
dicapai melalui pengalaman – pengalaman
eksperimen
* Perhatian utama paham ini terletak pada
hubungan antara pengetahuan politik dengan
tindakan politik, termasuk bagaimana proses
pembentukan pendapat politik, bagaimana
kecakapan politik diperoleh dan bagaimana
cara orang menyadari peristiwa politik
3. Paham Pluralisme atau Kemajemukan
* Paham ini dibangun atas dasar perpaduan
paham kelembagaan dan paham tingkah
laku
* Pluralisme menekankan partisipasi partai
sebagai penghubung antara masyarakat
dengan pemerintah.
* Dari sudut ini politik dipandang sebagai
proses interaksi dimana warga yang terlibat
mempengaruhi jalannya kebijaksanaan
4. Paham Strukturalis
* Paham ini berasal dari linguistik, antropologi, filsafat
dan sosiologi
* Ada tiga bentuk strukturalisme dari banyak bentuk
yang ada :
a. Strukturalisme metode kontradiksi, yang
menekankan tentang konflik bersifat dialektis
b. Metode keseimbangan, yang bersifat fungsional,
menekankan pada kesimbangan
c. Berkaitan dengan linguistik, kaidah – kaidah yang
mengatur penggunaan isyarat, mirip kaidah
permainan catur, tata bahasa adalah struktur
5. Paham Developmentalisme
* Mencakup suatu kemajuan ke arah sasaran
melalui pertumbuhan ekonomi
* Di Barat mereka memandang
perkembangan sebagai pengulangan tahap
– tahap kemajuan sejarah, umumnya
menganggap tujuan bukan semata – mata
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai
realisasi demokrasi politik.
Teori – Teori Ilmu Politik
1. Teori Politik Empiris
* Biasanya digunakan untuk mengacu kepada bagian –
bagian teoritis ilmu politik, menjelaskan peristiwa –
peristiwa politik tertentu
2. Teori Politik Formal
* Istilah ini meminjam dari gagasan ilmu ekonomi
tentang pelaku – pelaku rasional yang berusaha
mencapai tujuan – tujuannya, kemudian mencoba
mengembangkan model sistem politik dan seolah –
olah mereka tersusun dari pelaku – pelaku dalam
berbagai peran politik
3. Teori Politik Normatif
* Tujuannya adalah meletakkan prinsip –
prinsip otoritas, kebebasan, keadilan,
mengkhususkan tatanan sosial macam apa
yang paling memadai untuk memenuhi
prinsip – prinsip tsb.
* Tugas teori politik menurut pandangan ini
adalah menjelajah apa makna gagasan
kebebasan dan kemudian menerapkannya
pada masalah – masalah praktis
4. Teori Politik Kekuasaan (Machiavelli) :
* Seorang penguasa yang bijak, hendaknya
mengikuti jalur berdasarkan kebutuhan,
kejayaan dan kebaikan negara.
* Penguasa bijak hendaknya memiliki
kemampuan untuk menjadi baik sekaligus
buruk. Watak ketegsan, kekejaman,
kemandirian, disiplin dan sebuah reputasi
menyangkut kemurahan hati, pengampunan
dapat dipercaya, tulus.
5. Teori Negara Berdaulat Jean Bodin
* Watak dan tujuan negara merupakan hal
yang penting untuk diketahui sebelum
beralih pada cara mencapai tujuan negara.
* Negara sebagai pemerintahan yang tertata
dengan baik dari beberapa keluarga serta
kepentingan bersama mereka oleh
kekuasaan yang berdaulat
* Keluarga merupakan unit dasar negara,
bukan individu. Keluarga harmonis citra sejati
commonwealth
* Keluarga seperti bernegara, hanya ada stu
penguasa, satu pemimpin dan satu tuan.
* Elemen yang membedakan negara dari
semua bentuk asosiasi manusia lainnya
adalah kedaulatan
6. Teori Kekuasaan Negara Terbatas John Locke
* Manusia hidup pada awalnya adalah dalam
kondisi alamiah. Dalam masyarakat prapolitik
ini orang bebas, sederajat dan merdeka
* Setiap orang memiliki kemerdekaan alamiah
untuk bebas dari setiap kekuasaan superior di
atas bumi dan tidak berada di bawah kehendak
atau otoritas legislatif manusia
* Meski keadaan alamiah adalah keadaan
kemerdekaan, ia tidak memiliki kemerdekaan
untuk menghancurkan dirinya atau apa yang
menjadi miliknya.
* Untuk menanggulangi kelemahan dalam
hukum alam, terdapat kebutuhan hukum yang
mapan yang diketahui, diterima, dan disetujui
oleh kesepakatan bersama untuk menjadi
standar benar dan salah
* Individu tidak menyerahkan kepada
komunitasnya tersebut hak – hak alamiahnya
yang substansial
* Hak yang diserahkan oleh individu tidak
diberikan kepada orang atau kelompok
tertentu
* Kontrak adalah perjanjian untuk membentuk
masyarakat politik. Ketika masyarakat terbentuk,
maka harus membentuk pemerintahan yang
dilanjutkan dengan membentuk lembaga
* Masyarakat politik adalah pembuat sekaligus
pewaris keputusan tersebut. Sebagai pembuat,
ia menetapkan batas – batas kekuasaan,
sedangkan sebagai pewaris ia adalah penerima
manfaat yang bersal dari pelaksanaan kekuasaan
tersebut
7. Teori Pemisahan Kekuasaan (Montesquieu)
* Hukum dan institusi politik harus
disesuaikan dengan lingkungan sejarah,
geografi, dan iklim dimana orang – orang
tinggal
* Bentuk pemerintahan yang paling tepat
adalah pemerintahan yang paling sesuai
dengan karkater orang – orang yang
mendiami wilayah itu
* Dalam klasifikasi pemerintahan, terdapat tiga
jenis, yaitu republik, monarki dan despotik
* Untuk menghindari ketegangan politik dan
perang, maka hukum dibutuhkan baik itu
hukum bangsa – bangsa yang mengatur
hubungan antar bangsa atau negara merdeka
* Negara yang cocok untuk memaksimalkan
kebebasan dan menyeimbangkan persamaan
adalah negara dimana legislatif, yudikatif dan
eksekutif dipisahkan sendiri - sendiri
8. Teori Hak Pemilikan Legal Robert Nozick
* Mereka menentang penggunaan negara
sebagai kebijakan sosial
* Nozick mengklaim bahwa dengan
meningkatnya kekayaan sosial, akan terjadi
proefisiensi secara maksimal.
* Ada tiga prinsip utama dalam teori ini ;
a. Prinsip transfer – apapun yang diperoleh
secara adil dapat ditransfer secara bebas
b. Prinsip perolehan awal yang adil, penilaian
tentang bagaimana orang pada awalnya
sampai memiliki sesuatu yang dapat ditransfer
menurut prinsip pertama
c. Prinsip pembenaran keadilan, bagaimana
berhubungan dengan pemilikan, jika hal itu
diperoleh atau ditransfer melalui cara yang
tidak adil
* Dari prinsip tersebut, dapat dilihat bahwa
distribusi yang adil “setiap orang memberikan
sesuai dengan pilihannya, dan setiap orang
menerima sesuai dengan pilihannya”
TUGAS
• Bacalah materi tentang masalah sosial dan Ilmu
Politik
• Klipinglah artikel dari media cetak terkait dengan
masalah sosial dalam aspek politik (minimal 10
artikel). Sertakan sumber medianya
• Analisislah secara umum permasalahan tersebut
dengan menggunakan salah satu dari mazhab
atau teori – teori politik yang ada
• Carilah referensi lain untuk membantu analisis
Saudara
Download