ANALISIS BENTUK DAN MAKNASASTRA LISAN SUMBAWA SAKECOSUKU SAMAWA DI KABUPATEN SUMBAWADENGAN PENDEKATAN FOKLOR Oleh: Zekriady ( 05340071 ) Indonesian Language Dibuat: 2011-03-04 , dengan 7 file(s). Keywords: Bentuk, Makna, Sastra Lisan ABSTRAK Salah satu kekayaan budaya Indonesia adalah memiliki banyak bahasa daerah. Bahasa dengan budaya sulit ditolak karena bahasa merupakan fenomena budaya. Tradisi lisan Sumbawa pada mulanya berinduk pada bahasa Samawa dalam syair-syair yang di tembangkan sebagai bentuk pengungkapan rasa cinta, sedih, kritik, nasehat, dalam kehidupan masyarakat, karena sudah menjadi bagian dari cara mengekspresikan isi hatinya, apalagi disampaikan dengan cara dilagukan (temung) dalam aktifitas keseharian dan tradisi upacara adat etnis Samawa. Penelitian ini hanya menekankan pada analisis bentuk dan makna yang terkadung di dalam Sakeco sebagai sastra lisan Sumbawa. Berkaitan dengan bentuk sastra lisan Sumbawa yang termasuk ke dalam Puisi berbentuk narasi maka peneliti menjabarkan pendapat Sukada yang merangkum beberapa konsep struktur yang ditulis oleh ahli sastra berdasarkan proses kreatif dan cara menganalisis karya sastra. Penelitian ini peneliti membatasi masalah hanya pada bentuk (alur, latar/setting, penokohantifografi, diksi) dan makna pada sastra lisan (sakeco) suku Samawa pada masyarakat Sumabawa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang bertumpu pada pendekatan struktural. Berdasarkan seluruh hasil penelitian terhadap sakeco sebagai sastra lisan Sumbawa yang berbentuk puisi, dapat disimpulkan sebgai berikut: a) Alur yang digunakan adalah alur maju. b) Latar yang digunakan yaitu: Latar tempat: istana sentris, daerah-daerah yang ada di Sumbawa dan daerah yang ada di Goa (Sulawesi Selatan), Latar suasana: senang, sedih, bahagia, tegang. C) Tokoh dan penokohan yang digunakan yaitu tokoh antagonis dan prota gonis. Karakter yang diberikan kepada masing-masing tokoh sesuai dengan peranan masing-masing. d) Tipografi yang digunakan dalam sakeco berupa tipografi bebas tanpa atura, septima, stanze (octav), quartrain, terzina, dan disitikom. e) Tipografi ini digunakan pada sakco yang yang berbentuk puisi nasehat; Diksi pada sakeco sebagai sastra lisan Sumbawa hanya digunakan pada sakeco bentuk puisi nasehat. f) diksi yang digunakan adalah tau, polak, boat, sirik, alam kubur, bunga, Korong batang, dan tau peno. g) Makna yang terkandung adalah makna kehidupan sosial pada masyarakat Sumbawa dan Sulawesi Selatan memiliki kesamaan yaitu menjodohkan putrinya dengan cara saembara atau adu kekuatan dan kepandaian. Masyarakat Sumbawa memiliki nilai persahabatan yang tidak pandang golongan. Perjuangan masyarakat Sumbawa untuk membela kebenaran rela mempertaruhkan nyawa dan tidak memilih golongan yang melakukan kesalahan. ABSTRACT One of the cultural richness of Indonesia is to have many local languages. Language in culture because the language is difficult to resist the cultural phenomenon. Sumbawa oral tradition originally descended on Samawa language in poetry as a form of disclosure in tembangkan love, sadness, criticism, advice, community life, it has become a part of the way of expressing his heart, let alone delivered in a way chanted (temung) in activities of daily life and ceremonial traditions of ethnic Samawa. This study emphasizes only on the analysis of form and meaning contained in Sumbawa Sakeco as oral literature. In connection with the oral form of literature that is included in Sumbawa narrative poem describes the investigators Sukada opinion that summarizes some of the concepts structure written oteh sasfra experts based creative process and how to analyze literary works. This study researchers restrict the problem only on the shape (grooves, background / setting, penokohantifografi, diction) and the meaning of oral literature (sakeco) interest on the public Samawa Sumabawa.Metode used in this study is a qualitative descriptive method, which relies on a structural approach. Based on the results of research on oral literature Sumbawa sakeco as a form of poetry, can be summarized as follows: a) The flow used was forward flow. b) Background used are: place Background: palace centric, there are areas in Sumbawa and local levels in Goa (South Sulawesi), Background mood: happy, sad, happy, tense. C) People and characterization of antagonist used and prota gonis. The characters are given to each character in accordance with their respective roles. d) The typefaces used in the form of typography sakeco freely without atura, septima, stanze (octav), quartrain, terana, and disitikom. e) typefaces are used on a shaped poem sakco advice; Diction on Sumbawa sakeco as oral literature is only used in poetry form of advice sakeco f) the diction used is tau, Polak, boating, envious, Alcan grave, flowers, stems surroundings, and tau peno. g) The meaning is the meaning of embodied social life in South Sulawesi, Sumbawa and communities have in common is a way to match her daughter with the competition or contest of strength and versatility. Sumbawa society has no view of the value of friendship groups. Sumbawa communities struggle to defend the truth willingly risked their lives and do not choose classes that make mistakes.