PROFIL ELEMEN ORBIT NEAR EARTH COMET (NEC) TIAR DANIL T dan SURYADI SIREGART LProgram Studi Astronomi, lfB ri'eneLiti Astronomi dan Astrollsika. LAPAN c-mai1 : t dani(rlbdg.iapan.go. id Abstrak. Ancanran potcnsi komct untuk menumbuk Bumi sangat mungkin leladi sehingga perlu untuk dipclalari tentang profil dari elemen orbit komel yang pemal'i dan akan mclintas dckat Ilumi untuk melihat pedode. bentuk orbit. inklinasi dan tipc komer. Makalah ini rnenjelaskan tentang profil clcnrcn orbit dari r\t].r' Eorth Comcts (NEC) yang melintas dekat Bumi .^ : 0.2 au dari tahun l900 hingga prediksi sampaj tahun 2196. Dcngan mcnggunakan data program Near Eurth ObJe(! (NEO) dari NASA baik data katalog komet beserla elenlen orbitnya scrta data komct saat mclintas pada jarak terdekal clengaD Burni A: 0.2 au diperoleh profil dari elcmen orbit komet komet NECI ymg nelintas dekat Bumi. : Ncdt ELlt'th airr"1.s (NEC), Elemen Orbit. Neur KeLuarga Jupjter, Komet Tipc Ilallcy Kata Kunci Larlh ObJecl (NEO). Komct Tipc Abstract. 7 he tht'eat of potentidl (:ulrcfs sh'iking the Eurlh is vry [ikel!" k) hdppen .ro we need to pu.t.t cbse to Eorlh b lolot lhe letun dhout the orbito/ elements ltrolile of the (ancl"^ thut dnLl (:/.)mets pe ods, ot'bital sllope, inclination and canrcts rynpe.^'ill This paper d$(:ribe\ lhe orbilal clentents profile of te Near Ldrth Comel\ INEC) pu.t.ting clorc to Eorth / a0.) atl fi'on 1900 tct fbt'ecost until the r-ear 2196. Uo-ini.1 omet conplete cotalog data elements liont N,45.1 Nedr Eerlh Objetl progrant (NF,O) ond comet: ot'hilal elencnt datd a\ il pussT Llo\etl lo Earlh'o^ dislan& / 10.2 at , we ohuined proliles ol orhilal elemenls N[(: (:t)nel.r lhdl pu.t.ting .lasa la Edrlh. Keywonls : Comels. Ildl Ncar Earth CoDtctr^ (NEC). Orbital Llement, ler NeurEarthObjet (NEO),.J fiter Fdnil," ClDnel5 l. Pendahuluan Komet merupakan bcnda kccil Tala Surya yang tersusun atas lanisan es )ilng diselubtLngi debu berdiameter beberapa kilonreter. Komct tcrbcntuk diluar sistem Tata Surya dimana tempelatur cukup rcndah hingga dapat terbentuk es dan saat komet mendekati mataheri maka akan terbentuk ekor konet dengan konra yang menyala. Fenomena ini diakibatkan oleh radiasi matahari dan angin matahari. Komet memiliki periode orbit yarrg bervariasi dari bebcrapa tahun hingga ribuan tahun. Komet periode pendck bcrasal dari sabuk KtLiper yang terletak setelah orbit planet Neptunus (Duncan dan Levinson, 1997) dan korret periode panjang yang cliduga berasal dari awan Oort yang terletak diluar sistcm Tata Surya (Weissman et al, 2002). Komet juga dianggap scbagai sisa-sisa pembentukan tata sulya yang tedadj sekitar.1.6 nriliar tahun yang lalu. Dengan mempelajari komet diharapkan dapat dikctahui korrponcn-komponen pembentuk planet di Sistem Tata Suryl. Hingga Januari 20ll telah ditemukan sekitar Matuhuri dun Lingk ngan Antaik.\o (2012), Ct 2012 Andira Puhlishittg, Banlung. 1l 16 TIAR DANl dan SUIiYADI SIRECAR 42 ,1185 komet (Johnston,20ll) yang sebagian besar terdeteksi saat komet mcndekati matahari padajarak kurang dari l/l0000jarak kc awan Oort(Kresak, 1994). Komet juga rnemiliki distribusi birr.rodal pada elemen elemen orbitnya seperti yang telah dikerjakan oleh Willmann dan Alexander (1995) Neor Eurth Cor?el (NEC) terjadi akibat gaya tarik gravitasi planet terdckat sehingga orbitnya mcmasuki lintasal orbit Bumi. NASA mempunyai program Near Eurth Object (NEO). Ada buar konet yang memiliki potensi untuk mcnumbuk Bumi dan NASA mcndefinisikan NEC sebagai komet dengan perihclion q < 1.3 au dan periode orbit P < 200 tahun.Program NEO menoatat ada sekitar 160 komet yang dianggap sebagai NEC berdasarkan data clcmen orbit program NEO NASA (http://ncojpl.nasa.gov, 2013). Makalah ini membahas profil elemen orbit dari NEC yang melintas pada jarak A! 0.2 au berupa distribusi sumbu semi mayor, disnibusi eksentrisitas, distribusi inklinasi dan distribusi jarak aphelion schingga kemudian dapat diperolch periodisitas. bentuk orbit, inklinasi dan tipe komet yang melintas dekat Bumi. 2. Data dan Metodologi Data yang dipergunakan adalah data komct NEC dari program NEO NASA (http://neo.jpl.nasa.gov/cgi-bin/neo elem) dan data NEC yang memiliki jarak terdekat i 0.2 au dari tahun 1900 hingga 2196 untuk kemudian diragakan distribusi dari elemen orbit komet-komet yang pernah melintas dekat Bumi. Data komet yang digolongkan sebagai NEC oleh program NEO NASA diperoleh sekitar 160 komet dan komet-konet yang melintas pada jarak i 0.2 au dari Bumi diperoleh sekitar 200 kejadian (komct) dari tahun 1900 hingga prcdiksi sampai tahun 2l96. kc Bumi A 3. Hasil dan pembahasan 3.1Di.stribusi StmbLt Seminqjot Orbit Komet l! E l= z, o-o o"1 o-2 o-3 1la {1lau, o-4 Gambar 3-1. Distribusi Sumbu Semimajor NEC pada saat o-5 z1 3 0.2 au P|toFIL EI,EMEN Dari garrbar OITBIT NEAR EARTH (]ONTET (NE(]) +.1 l-l tcrlihat bahwa komet,komet yang melintas dekar Bumi pada.jarak < 7 rahun) dan hanya bebcrapa konret saja yang mcn.riliki periode orbit diatas 7 tahun. Komct dcngan nilai lr,a meodekati nol rnemiliki periodc orbit lebih panjang dan sebariknya. komet bcrnirai r,/a iebih besar altan rnemiliki periode orbit lebih pendek. Secara umunr dapat diketahui dari garnbar bahwa komet yang rrclintas dekar orbit Bumi (NEC) nrerupakan komer_ kolnet dengan per.iode pendck dan belunr ditemukan komet periode panjang yang A:0.2 au sebagian besar merniliki periode orbit pendek (p melintas dekal Bumi pada A i 0.2 au paling tidak hingga tahun 2196 3.2 Distribttsi Eksentrisitds Orbit Konat Kon'tct-komet saat ntelintas dekat Bumi memiliki orbit berbcntuk clips din.rana sebagian besar memiliki ekscntritas, e : 0.69. Semakin besar eksentrisilasnya maka orbit akan berbcntul< hiperbola. D:rri gambar 3-2 diketahui belum ada konret dcngan > c I yang rnclintas dekat Bumi pada jarak A :, 0.2 au sctidakn ya sebelum rahun 2 I 96 E = o.7 0-8 0.9 Eksentrisitas Orttit Cambar 3-2. Distribusi cksentrisitas orbit NEC pada saat zl S 0.2 au 3.3 Di|;trihusi Inklina.\i Orbit Komet lnk nast Orbtt (o) Gambar 3-3. Distribusi inklinasi orbit NEC pada saat A< 0.2 au TIAR DANI dan SIJRYADl SIREGAR 44 Komet berinklinasi i:0 akan memiliki lintasan dekat orbit planet dan gerak rotasi searah rotasi plalet di Tata Surya. Komet berin]dinasi besar cenderung bergerak dari segala arah menuju ke matahari. Dari gambar 3-3 diperoleh komet-komet yang melintas dekat Bumi sebagian besar memiliki inklinasi 0'< i < 30o dengan rerata inklinasi i : 6". Hanya sebagian kecil komet yang melirtas dekat dengan Bumi pada A i 0.2 au memiliki inklinasi orbit diatas 50". 100" dan 150" 3.4 Distribusi Jarak Aphelion Komet Gambar 3-4 memrnjukkan distribusi jarak aphelion komet-komet saat melintas dekat Bumi. Garis putus-putus nrenurjukkan jarak aphelion planet-planet Jovian (Jupiter, Satumus, Uranus dan Neptrmus). Terlihat bahwa gaya tarik dari Jupiter terhadap komet lebih dominan dibanding ketiga planet Jovian lainnya sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar komet yang melintas dekat Bumi pada A < 0.2 au nerupakan komet dari keluarga Jupiter (Jupiter-family Comet JFC) P< 20 tahun (Beck, 1979). Terdapat pula komet bertipe Halley (petiode orbit antara 20 hingga 200 tahun) yang aphelionnya berada di sekitar Uranus dan Neptunus walaupun jumlahnya sangat sedikit. Untuk mengetahui asal komet berdasarkan jarak aphelionnya juga dapat dilihat pada gambar 3-5 dimana diplot antara jarak aphelion dan perihelion dalam skala logaritmik untuk komet-komet yang mclintas dekat dengan Bumi pada saat A ! 0.2 au. E g E 9 z. log Q Gambar3-4. Distribusi komet berdasarkan jarak aphelion Q (dalam skala logaritmik) pada saat A S 0,2 au serta diplot pula aphelion dari planet-planet Jovian Gambar 3-5 menjelaskan bahwa komet-komet yang melintas dekat Bumi pada jarak A:,0.2 au sebagian besar merupakan keluarga Jupiter dan sisanya merupakan komet tipe Halley. Terdapat pula beberapa komet yang jarak perihelionnya sangat dekat ke matahari meskipun memiliki aphelion berada di sekitar Jupiter. Di dalam sumber data PROFTL ELtrMEN ORBIT NE-AR EARTH COMET (NEC) 45 juga disebutkan bahwa komet-komet ini termasuk tipe Jupiter dan bukan merupakan tipe sargra.ser (http://neo.jpl.nasa.gov, 20 13). . ileptufi.rs . Lkarr.F 91, [J'*"*"' . saiumus ED Type Jupiter .Jupiter o o. -1 tog q Gambar 3-5. Distribusi komct berdasarkan jarak aphelion (e) dan perihelion (q) (dalam skaia logaritn.rik) pada saat A :l 0.2 au dan diplot aphelion dan perihelion pianefplanet di sistem tata surya. 4. Kesimpulan Karakteristik elemen orbit dari komet-komet NEC yang melintas dekat Bun.ri pada jarak 0.2 au telah diketahui pada studi ini. NEC memiliki periocle p < 7 tahun dcngan rerata 1/a sebesar 0.33, memiliki rerata eksentdsitas e :0.69 yang menandakan bahwa Ai orbjt komet berbentuk elips dan tidak ditemukan komet NEC yang men.riliki orbit hiperbola yang melintas dekat Bumi. Selain itu diperoleh bahwa sebagian besar NEC yang melintas dekat dengan Bumi A:i 0.2 au memiliki inkiinasi orbit antara 0 30n dan ada pula yang menriliki inklinasi orbit diatas 50", 100", dan 150. waiaupun sargat sedikit. Dikctahui pula bahwa komet-komet NEC yang melintas dekat Bumi pada jarak A :1 0.2 au sebagian besar nerupakan tipe komet keluarga Jupiter dan sebagian kecil merupakan komet tipe Halley. Terdapat pula komet tipe keluarga Jupiter yang memiliki jarak perihelion yang sangat dekat dengan matahari. Daftar Rujukan Beck, R.A., 1979, The Perihelion Longitude Distribution oJ Jupiter Family Comets, Irish Astronomical Joumal. Vol.l4 TTAR 46 Johnston, DANI dAN SURYADI SIREGAR R., 201l, Knovm populations of solar system objects'' lanuari 2013 ' http://wwwjohrstonsarchive.net/astro/sslist html Download pada Meteors'77 f.esak, t-., 1993, Comet (Existing Populations), Journal Asteroids' Comets' Levison,H.F.,Duncan,M.J.,lggT,FromTheKuiperBelttoJupiter-familyComets The Spqtial Distribution of Ecliptic Comets, Icaruq 127 :13-32 Into Weissman, P. R., Bottke, W. F , Levison' H F , 2002, Evolution of Comets 6ti6 669 Tucson, Press, Asteroids, Astercids III, University ofArizona Willman, Jr., Alexander !, 1995, Imptications of Magnitude Distribution Comparisons of between Trans-Neptunian Obiects and Comets,lndependent Study' Department Spacestudies, University of North Dakota http://neojpl.rasa.gov'