Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2008 telah selesai dengan baik. Laporan tahunan tahun 2008 ini disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran dan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kota Padang khususnya Dinas Kesehatan Kota Padang serta dapat diketahui permasalahan yang ada selama kegiatan berlangsung. Diharapkan dengan adanya laporan ini, dapat dijadikan acuan untuk menjaga kesinambungan dalam penyusunan rencana kerja setiap tahunnya sehingga permasalahan yang ada dapat diminimalisir. Banyak pihak yang terlibat dalam proses penyusunan laporan tahunan ini baik pihak lintas program maupun lintas sektor. Untuk itu kami menghaturkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritikan dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang. Padang, Maret 2009 Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr. Hj. EFRIDA AZIZ, M.Sc NIP. 140 113 650 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 1 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................. ii DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv DAFTAR GRAFIK .................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1 1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................. 2 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Geografi ............................................................................... 3 2.2. Demografi ............................................................................ 4 2.3. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan ..................... 7 2.4. Tenaga Kesehatan ............................................................... 9 BAB III VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Visi Pembangunan Kesehatan Kota Padang ....................... 12 3.2. Misi Pembangunan Kota Padang ......................................... 12 3.3. Tujuan dan Sasaran ............................................................. 12 3.4. Kebijakan Pembangunan Kesehatan ................................... 14 3.5. Strategi................................................................................. 15 BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 4.1. Kedudukan ........................................................................... 18 4.2. Struktur Organisasi .............................................................. 19 4.3. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................... 20 BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN 5.1. Program ............................................................................... 27 5.2. Indikator ............................................................................... 36 BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2008 6.1. Pembiayaan bersumber APBD Kota Padang....................... 40 6.2. Pembiayaan bersumber selain APBD Kota Padang ............ 41 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 2 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB VII PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN 7.1. Bagian Tata Usaha .............................................................. 42 7.2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan ............................................................................................. 60 7.3. Bidang Pelayanan Kesehatan .............................................. 78 7.4. Bidang Kesehatan Keluarga...............................................108 7.5. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit...........125 BAB VIII MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN 8.1. Bagian Tata Usaha.............................................................152 8.2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan.........................................................................153 8.3. Bidang Pelayanan Kesehatan............................................155 8.4. Bidang Kesehatan Keluarga...............................................156 8.5. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit...........164 BAB IX PENUTUP................................................................................170 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 3 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 1 Data Laju Pertumbuhan Penduduk per-Kecamatan ................................................ 5 Tabel 2 Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk Menurut 5 Kecamatan Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin Per- 6 Kecamatan Tabel 4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin dan 6 Kelompok Umur Tabel 5 Jumlah Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kota 10 Padang Tahun 2008 Tabel 6 Indikator Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 37 Tahun 2006- 2010 Tabel 7 Anggaran Belanja APBD Kota Padang Tahun 2008 40 Tabel 8 Sumber-sumber lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 41 2008 Tabel 9 Rekapitulasi Survey PHBS pada 11 Kecamatan 61 Tabel 10 Perkembangan Strata PHBS Di Kota Padang 62 Tabel 11 Jumlah dan Strata Posyandu Tahun 2008 64 Tabel 12 D/S Kota Padang Tahun 2008 65 Tabel 13 TOGA di Kota Padang 69 Tabel 14 Bidan dan Kader Kelurahan Siaga yang telah dilatih 71 Tahun 2008 Tabel 15 Kartu Peserta Jamkesda Kota Padang Tahun 20 73 Tabel 16 Penyuluhan Dalam dan Luar Gedung Puskesmas 75 Tabel 17 Rekapitulasi Kunjungan Puskesmas Tahun 2008 81 Tabel 18 Kunjungan Puskesmas Se-kota Padang tahun 2008 82 berdasarkan Jenis Bayar Tabel 19 Sepuluh Penyakit Terbanyak di kota Padang Tahun 83 2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 4 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel Tabel 20 Halaman Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular Tahun 2008 85 Kota Padang Tabel 21 Kunjungan Gigi Puskesmas Se Kota Padang Tahun 86 2008 Tabel 22 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Di 87 Kota Padang Tahun 2008 Tabel 23 Kegiatan UKGM Puskesmas Se-Kota Padang Tahun 88 2008 Tabel 24 Integrasi Gigi dan KIA Puskesmas Se-Kota Padang 89 Tahun 2008 Tabel 25 Cakupan Program Kesehatan Jiwa Kota Padang 90 Tahun 2008 Tabel 26 Laporan Kegiatan Laboratorium Puskesmas Dinas 91 Kesehatan Kota Padang Tahun 2008 Tabel 27 Rekapitulasi Program Kesehatan Olah Raga Di 93 Puskesmas se Kota Padang Tahun 2008 Tabel 28 Tabel. Rekapitulasi Laporan Penyakit Mata 94 Cakupan Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin dan 95 Puskesmas Sekota Padang Tahun 2008 Tabel 29 JPKM Gakin Kota Padang Tahun 2008 Tabel 30 Data Dasar Rumah sakit Pemerintah dan Swasta di 96 Kota Padang Tabel 31 Hasil Kegiatan Program Kesga Tahun 2006 – 2008 110 Tabel 32 Perkembangan Kasus Balita Gizi Buruk Kota Padang 121 Tahun 2008 Tabel 33 Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk yang Meninggal di 121 Kota Padang Tahun 2008 Tabel 34 Jumlah Rujukan Rawat Inap Kasus Balita Gizi Buruk 121 di Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 5 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel 35 Jumlah Rujukan Rawat Jalan Pasien Gizi Buruk 122 (Kurus Sekali dan Kurus)Indiaktor BB/TB Tahun 2008 Tabel 36 Realisasi Program P2p 2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 149 6 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 DAFTAR GRAFIK Grafik Grafik 1 Halaman Cakupan Kunjungan Puskesmas se- Kota Padang 81 tahun 2008 Grafik 2 Kunjungan Puskesmas tahun 2008 Berdasarkan Jenis 83 bayar Grafik 3 Cakupan Penyakit terbanyak Kota Padang Tahun 84 2008 Grafik 4 Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular Kota Padang 85 Grafik 5 Rasio Tambal : Cabut di BP Gigi Puskesmas 88 Grafik 6 Rekapitulasi kegiatan Laboratorium Puskesmas Se- 92 Kota Padang Tahun 2008 Grafik 7 Rekapitulasi Laporan Penyakit Mata Kota Padang 95 Tahun 2008 Grafik 8 Pencapaian K1 dan K4 Kota Padang Tahun 2006- 111 2008 Grafik 9 Cakupan Kunjungan Neonatal dan deteksi Bumil 112 Resti Kota Padang Tahun 2006-2008 Grafik 10 Cakupan PN Kota Padang Tahun 2006-2008 113 Grafik 11 Pencapaian ASI Ekslusif Kota Padang 2006-2008 114 Grafik 12 Kasus Kematian Ibu, Perinatal dan Bayi di Kota 116 Padang tahun 2006-2008 Grafik 13 Indikator SKDN Kota Padang 2006-2008 118 Grafik 14 Prevalensi Kasus Balirta Gizi Buruk dan Kurus sekali 116 2007-2008 Grafik 15 Hasil Screening Anak Baru Masuk Sekaolah SD, 124 SMP,.SMK/A Se-Kota Padang 2006-2008 Grafik16 Trend Cakupan Immunisasi Kontak Pertama BCG di 126 Kota Padang 2004-2008 Grafik 17 Cakupan Trend Immunisasi Konrtak Lengkap 126 Campak Kota Padang tahun 2004-2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 7 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik Grafik 18 Halaman Trend Cakupan BIAS Campak Kota Padang 2005- 127 2008 Grafik 19 Trend Cakupan BIAS, DT/TT Kota Padang 2004- 128 2008 Grafik 20 Proporsi Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota Padang 129 Menurut Umur dan Jenis Kelamin tahun 2008 Grafik 21 Proporsi Hasil Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota 130 Padang Tahun 2008 Grafik 22 Kasus Difteri Klinis di Kota Padang Tahun 2004- 131 2008 Grafik 23 Data Kasus Campak di Kota Padang Tahun 2004- 132 2008 Grafik 24 Jumlah Kejadian Kasus Keracunan di Kota Padang 133 Thaun 2004-2008 Grafik 25 Data Kasus AFP Kota Padang Tahun 2004-2008 133 Grafik 26 Data Kasus Cikungunya Menurut Kecamatan di Kota 135 Padang Tahun 2008 Grafik 27 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kota Padang 136 Tahun 2004-2008 Grafik 28 Perbandingan Kasus Positif Rabies dengan Kasus 137 Meninggal di Kota Padang Tahun 2004-2008 Grafik 29 Jumlah Kasus dan Kematian DBD Menurut 137 Jumlah Kasus dan Kematian DBD di Kota Padang 138 Kecamatan di Kota Padang Tahun 2008 Grafik 30 Tahun 1998-2008 Grafik 31 Pola Max-Min Kasus DBD di Kota Padang tahun 139 2004-2008 dan Kasus DBD Tahun 2008 Grafik 32 Angka Bebas Jentik pada 35 Kelurahan Endemis 140 DBD di Kota Padang Tahun 2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 8 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik Grafik 33 Halaman Data Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif di 141 Kota padang tahun 2004-2008 Grafik 34 Data Kaus Diare semua Umur di Kota Padang Tahun 242 2004-2008 Grafik 35 Data Cakupan Penderita ISPA Bukan Pneumonia 143 pada Balita di Kota Padang Tahun 2004-2008 Grafik 36 Data Cakupan Penemuan Pneumonioa pada Balita di 144 Kota Padang Tahun 2004-2008 Grafik 37 Data Temuan Penderita Kusta di kota Padang Tahun 145 2004-2008 Grafik 38 Trend Cakupan BTA (+) di Kota Padang Tahun 146 2004-2008 Grafik 39 Data Kasus HIV, AIDS dan Jumlah Kasus yang 147 Meninggal di Kota Padang Tahun 2004-2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 9 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Nasional pada hakekatya diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, tingginya usia harapan hidup serta menurunnya angka kesakitan dan kematian. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dikembangkan visi pembangunan yang dikenal dengan Rakyat Sehat, Negara Kuat. Strategi untuk mencapai Rakyat Sehat Negara Kuat diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis, proaktif dan berkesinambungan yaitu dengan menerapkan pembangunan Nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Lingkungan Sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas polusi, tersedia air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman sehat, perencanaan kawasan berwawasan kesehatan, dan kehidupan masyarakat saling tolong menolong. Perilaku Sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 10 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden), dimana penyakit menular masih cukup tinggi dan menimbulkan berbagai masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. Hal ini erat kaitannya dengan pola hidup/perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan sosial budaya masyarakat. Keadaan ini dapat dicapai dengan penerapan teknologi kesehatan secara tepat oleh petugas – petugas kesehatan yang didukung oleh peran aktif dari semua unsur dan masyarakat. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator antara lain Indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator kinerja dari SPM bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, serta indikator kinerja lainnya di bidang kesehatan. Mengacu kepada tujuan pembangunan kesehatan maka Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2008 berusaha melaksanakan Program-Program kesehatan yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kota Padang Sehat 2010. 1.2. Maksud dan Tujuan Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kota Padang khususnya Dinas Kesehatan Kota Padang selama tahun 2008. Laporan tahunan Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan yang didapat dari masing-masing bidang dan bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kota Padang. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 11 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. GEOGRAFI Letak Kota Padang secara geografis pada bagian pantai Barat Sumatera antara 00 .0 44 ‘ 00‘’ dan 100 .0 08’ 35” Lintang Selatan serta antara 100`05`05 dan 100`34`09 Bujur Timur dengan luas keseluruhan 694,96 Km 2.. Secara geogafis Kota Padang merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau. Dengan uraian Panjang pantai 68.126 Km, 16 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa Kecamatan. Dari keseluruhan luas kota Padang terdiri dari 51.01 % berupa hutan lindung , 62,88 km (9,05%) berupa bangunan dan pekarangan, 52,25 km (7,52%) berupa lahan persawahan. Curah hujan di Kota Padang cukup tinggi rata rata 384.88 mm per bulan. Suhu udaranya cukup tinggi yaitu 22 – 31,7 C. Kelembaban berkisar 70 – 84 persen dan kecepatan angin rata-rata 2 Knot. Secara administrasi Pemerintah Kota Padang terdiri dari 11 Kecamatan dan 104 Kelurahan dengan batas – batas sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Padang Pariaman. 2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan. 3. Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Solok. 4. Sebelah Barat berbatas dengan Samudera Indonesia. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 12 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 2.2. DEMOGRAFI Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2008, tercatat jumlah penduduk sebanyak 838.190 jiwa dimana kecamatan terbanyak penduduknya adalah Koto tangah. Untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat pemerintah membuat empat katagori, yaitu Keluarga Pra sejahtera, keluarga sejahtera I, II, III dan keluarga sejahtera plus. Katagori keluarga pra sejahtera perlu mendapat perhatian, saat ini jumlahnya mencapai 4.349 keluarga yang meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 2773 keluarga. Sementara itu untuk anak anak yang kurang beruntung disediakan panti asuhan sebanyak 19 buah panti. Salah satu strategi dalam penanggulangan kemiskinan di Indonesia dan secara global adalah peningkatan pembangunan manusia. Pembangunan manusia adalah proses sehingga setiap penduduk mampu memiliki lebih banyak pilihan dalam hal pendapatan, kesehatan, lingkungan fisik, dsb. Keberhasilan pembangunan manusia diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dipresentasikan oleh 3 dimensi Umur panjang dan sehat Pengetahuan Dan kehidupan yang layak. Laju pertumbuhan penduduk kota pertahun rata-rata 2.09 dengan kecamatan Koto Tangah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang paling tinggi dan Kecamatan Padang Barat yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah. Tingginya laju pertumbuhan penduduk harus DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 13 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 didukung dengan peningkatan sarana-prasarana pelayanan publik terutama di bidang Kesehatan di wilayah tersebut. Tabel 1. Data Laju Pertumbuhan Penduduk Perkecamatan No Kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tangah . Penduduk . 1998 2007 19.234 23.592 37.096 42.585 81.064 104.323 55.851 61.967 80.987 85.279 62.922 60.102 67.310 74.667 50.508 57.523 88.865 117.694 39.055 52.502 113.144 157.956 696.036 838.190 Laju Pertumbuhan Penduduk 2,30 1,55 2,84 1,16 0,58 -0,51 1,16 1,46 3,17 3,34 3,78 2,09 Kepadatan penduduk masih terfokus di Kecamatan Padang Timur yaitu sebesar 10,335 orang/km2, kemudian posisi kedua ditempati oleh Kecamatan Padang Utara sebesar 9,125 orang/km2. Tabel 2. Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan No. Kecamatan Luas Daerah Jumlah Kepadatan 2 (Km ) Penduduk 1 Bungus Teluk Kabung 100,78 23.592 234 2 Lubuk Kilangan 85,59 42.585 495 3 Lubuk Begalung 30,91 104.323 3.375 4 Padang Selatan 10,03 61.967 6.178 5 Padang Timur 8,15 85.279 10.464 6 Padang Barat 7,00 60.102 8.586 7 Padang Utara 8,08 74.667 9.241 8 Nanggalo 8,07 57.523 7.128 9 Kuranji 57,41 117.694 2.050 10 Pauh 146,29 52.502 359 11 Koto Tangah 232,25 157.956 680 694,96 838.190 1.206 Dari sebanyak 838.190 jiwa penduduk Kota Padang, terdiri dari 416.942 jiwa laki-laki dan 421.248 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 101,03 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 14 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel 3. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan . No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kecamatan Bungus Tlk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tangah Penduduk . Laki-laki Perempuan 12.251 11.341 21.530 21.055 53.036 51287 31.068 30.899 41.387 43.892 29.8000 30.302 36.440 38.227 27.699 29.824 58.628 59.066 26.562 25.940 78.541 79.415 416942 421.248 Jumlah 23.592 42.585 104.323 61.967 85.279 60.102 74.667 57.523 117.694 52.502 157.956 838.190 Sex Ratio 108,02 102,26 103,41 100,55 94,29 98,34 95,33 92,87 99,26 102,40 98,90 98,98 Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur terbanyak terdapat pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 97.114 jiwa atau 86,47%, kemudian disusul kelompok usia 15-19 tahun sebanyak 87.209 jiwa atau 102.70 %. Tabel 4. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur No Kelompok Umur 1 0–4 2 5–9 3 10 – 14 4 15 – 19 5 20 – 24 6 25 – 29 7 30 – 34 8 35 – 39 9 40 – 44 10 45 – 49 11 50 – 54 12 55 – 59 13 60 – 64 14 65 – 69 15 70 – 74 16 75 tthn ke atas . Penduduk . Laki-Laki Perempuan 40.171 36.954 43.327 38.955 42.681 38.764 45.990 47.102 48.969 55.494 36.858 38.383 32.380 32.887 28.491 30.217 25.929 27.722 23.657 22.410 17.568 17.432 9.669 9.194 8.147 8.473 5.424 6.533 4.103 5.198 3.578 5.525 416.952 421.248 Jumlah 77.125 82.282 81.450 93.092 104.463 75.241 65.267 58.708 53.651 46.067 35.000 18.863 16.620 11.957 9.301 9.103 838.190 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG Rasio Jenis Kelamin 108,71 111,22 110,64 97,64 88,24 96,03 98,46 94,29 93,53 105,56 100,78 105,17 96,15 83,02 78,93 64,78 98,98 15 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 2.3. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan pemerataanjangkauan pelayan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan saranadan prasarana kesehatan yang bermutu merupakan hal yang penting. A. Sarana Kesehatan Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan pelayan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu merupakan hal yang penting. a. Puskesmas Fasilitas pelayanan yang tersedia di kota Padang saat ini, secara umum sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, meskipun kurang terdistribusi secara merata. Pada tingkat pelayanan dasar, saat ini terdapat 20 buah puskesmas yang terletak pada 11 kecamatan di Kota Padang dan didukung 60 buah puskesmas pembantu, artinya setiap puskesmas didukung oleh 2 sampai 3 puskesmas pembantu bahkan lebih . b. Puskesmas Pembantu Dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan pada unit pelayanan dan tuntutan dari masyarakat atas pelayanan yang cepat dan terjangkau sudah menjadi kebutuhan mendesak sehingga berdirinya Puskesmas Pembantu yang tersebar disesuaikan dengan peluang yang ada . Saat ini jumlah puskesmas Pembantu sudah meningkat dari 49 buah pada tahun 2000 menjadi 60 buah pada tahun 2008. Pada Tahun 2007 sudah dibangun sebanyak 5 ( Lima ) unit Poskesdes yang berlokasi di Poskesdes DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 16 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Jondul Lapai, Poskesdes Pisang Jadi Marapalam, Poskesdes Limau Manis Selatan, Poskesdes Batang Arau dan Poskesdes Koto Luar. Pada Tahun 2008 dibangun lagi sebanyak 6 unit poskesdes yaitu Poskesdes Seberang Padang, Poskesdes Cengkeh, Poskesdes Bungus, Poskesdes Ikur Koto, Poskesdes Kuranji dan Poskesdes Rimbo Kaluang. c. Puskesmas Keliling Sarana transportasi pendukung pelayanan puskesmas (puskesmas keliling) pada tahun 2004 berjumlah 18 buah dimana 65 % diantaranya sudah berusia diatas 15 tahun dan pada tahun 2008, Puskesmas Keliling roda 4 di puskemas berjumlah 20 unit dan kendaran roda 2 sebanyak 88 unit ( Baik dan Rusak ringan ) Artinya setiap Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas keliling roda 4 sebanyak 1 unit. Kendaraan operasional Roda 4 di Dinas Kesehatan Kota Padang berjumlah 14 unit dan kendaraan roda 2 berjumlah 18 unit. Dalam perkembangannya Puskel dari tahun ke tahun terus meningkat jumlahnya walaupun ada yang berusia diatas 15 tahun. dengan meratanya keberadaan Puskesmas keliling di Kota Padang diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara merata dan terjangkau. d. Sarana dan prasaran lain 1. Rumah Sakit Umum Daerah : 1 buah. 2. Rumah Sakit Swasta : 22 buah. 3. Rumah Sakit Pemerintah : 4 buah. 4. Balai Pengobatan : 42 buah. 5. Apotik : 150 buah. 6. Toko Obat : 118 buah. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 17 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 7. Bidan Praktek Swasta : 370 orang. 8. Dokter Umum Praktek : 177 orang. 9 .Dokter Gigi : 140 orang. 10. Dokter Spesialis : 188 orang. . 11. Laboratorium Kesehatan Swasta : 13 buah. 12. Optikal : 33 buah. 13. Pos Yandu : 845 buah. 14. Rumah Bersalin : 39 buah 15. Rumah Sakit Bersalin : 9 buah 2.4. Tenaga Kesehatan Dalam pelaksanaan kegiatan sehari – hari tenaga kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang dibutuhkan berdasarkan rasio standar. Kebutuhan tenaga ini dikaitkan dengan rencana pengembangan fasilitas kesehatan, Setiap tingkat administrasi pelayanan mempunyai formasi pegawai bervariasi sejalan dengan mobilisasi pegawai sehingga pada gilirannya kebutuhan dan pengadaan tenaga kesehatan di suatu tempat pelayanan kadang - kadang tidak seimbang. Berikut Jumlah Tenaga yang berada Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2008 : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 18 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel 5 Jumlah Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2008 sarjana Dokter no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 unit kerja DKK Padang Pasir Andalas Seb Padang Pemancungan Rawang Barat Alai Ulak Karang Air Tawar Lubuk Buaya Air Dingin Nanggalo Lapai Kuranji Ambacang Krj Belimbing Pauh Lb Kilangan Lb Begalung Penggambiran Bungus GFK jumlah umum gigi pns ptt pns ptt 2 6 2 2 1 2 2 1 3 2 1 4 1 2 1 1 1 2 2 0 2 0 40 0 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 0 2 2 1 0 31 3 4 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 0 1 1 2 2 3 1 1 0 30 0 2 2 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 13 s2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 sarjana muda apo non te kes a a a k skm 16 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 21 2 2 2 0 0 0 1 1 2 1 3 0 1 1 2 0 1 2 0 2 0 44 ak ak non per bid zi kes 3 3 2 6 2 3 4 3 5 12 4 10 3 4 4 2 4 3 6 4 2 0 90 2 6 2 4 0 1 3 2 0 3 8 6 0 3 5 5 1 0 1 2 9 0 63 0 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 19 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 0 0 0 0 2 apk ker 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 ak k g 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 10 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 5 1 0 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 1 0 23 19 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Sambungan tabel 5. slta bidan no sltp pek sp sp sp sm kes ph rg ag ak cp smp spk unit kerja pns ptt spk saa ak sma kpaa kpa u/e sd per 1 2 0 2 7 1 0 0 0 2 0 7 3 1 0 1 9 7 12 3 0 0 0 3 7 0 1 0 1 0 0 9 6 8 1 1 1 1 3 0 4 0 0 0 0 6 7 5 0 0 0 0 1 3 0 3 1 1 0 0 7 4 2 0 0 0 0 0 1 0 3 0 0 0 0 5 2 3 0 0 0 0 1 3 0 3 1 0 0 0 6 3 5 1 0 1 0 0 2 0 1 0 0 0 0 4 2 5 1 0 1 1 2 2 1 1 0 0 0 0 4 0 10 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 15 16 8 3 0 2 1 1 4 0 1 1 0 0 0 12 8 6 3 0 1 0 1 3 0 1 0 0 0 0 4 7 2 2 0 2 0 1 4 0 1 0 0 1 0 3 4 5 2 0 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 5 4 5 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 4 3 0 0 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0 5 9 4 2 0 1 1 0 2 0 1 0 0 0 0 6 10 9 0 0 1 0 1 3 0 4 0 0 0 0 6 6 11 3 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 7 6 8 2 0 0 0 1 4 0 1 1 0 0 0 6 5 7 1 0 1 0 1 3 0 0 0 0 0 0 6 2 4 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 128 112 124 32 5 16 3 19 59 2 35 7 3 1 1 DKK 2 Padang Pasir 3 0 Andalas 4 Seb Padang 5 Pemancungan 6 Rawang Barat 7 Alai 8 Ulak Karang 9 Air Tawar 10 Lubuk Buaya 11 Air Dingin 12 Nanggalo 13 Lapai 14 15 Kuranji Ambacang Krj 16 Belimbing 17 Pauh 18 Lb Kilangan 19 Lb Begalung 20 Penggambiran 21 Bungus 22 GFK jumlah DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 20 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB III VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA PADANG Gambaran keadaan masyarakat Kota Padang di masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah Masyarakat Kota Padang Sehat 2010 Dengan visi ini diharapkan terwujudnya lingkungan sehat dan perilaku sehat serta meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat meningkat secara optimal. 3.2. MISI PEMBANGUNAN KOTA PADANG Untuk dapat mewujudkan visi Kota Padang Sehat 2010 ditetapkan empat Misi Pembangunan Kesehatan sebagai berikut: 1. Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. 3.3. TUJUAN DAN SASARAN 3.3.1 Tujuan Sebagai penjabaran dari visi maka tujuan yang akan dicapai adalah Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 21 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 melalui terciptanya masyarakat Kota Padang yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dinas Kesehatan sebagai Dinas teknis Walikota yang mengelola kesehatan dituntut perannya dalam pengelolaan dan pelayanan kesehatan untuk mewujudkan keadaan: a. Terciptanya kondisi pelayanan kesehatan secara prima. b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat serta membudayakan hidup bersih dan sehat. c. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan sosial d. Terbentuknya masyarakat yang berkualitas yang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah keluarga yang mempunyai derajat kesehatan yang semakin tinggi e. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan social f. Semakin banyaknya keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam kegiatan pelayanan kesehatan 3.3.2. Sasaran Sasaran pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati diatas adalah sebagai berikut : a) Terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan. b) Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB ). DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 22 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 c) Menurunnya Angka Kematian Ibu ( AKI ). d) Meningkatnya Usia Harapan Hidup. e) Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM ). f) Menurunnya penderita penyakit menular dan penyakit tidak menular. g) Meningkatnya Mutu Pelayanan kesehatan dasar dan Rujukan. h) Meningkatnya perilaku hidup sehat. i) Meningkatnya Kesehatan Lingkungan. j) Meningkatnya pengawasan terhadap Obat, Makanan dan Minuman. k) Meningkatnya Manajemen Kesehatan disemua tingkat administrasi. l) Meningkatnya kualitas Sumber Daya manusia Bidang Kesehatan. 3.4. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara bertahap antara lain : 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, kebersihan lingkungan dan menciptakan mutu sumber daya manusia yang baik 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan tersebut perlu di mulai semenjak dalam usia kandungan sampai usia lanjut. Masing-masing keluarga tetap dapat memelihara kesehatan orang tua, sehingga tanggung jawab pemeliharaan kesehatan tetap berada dalam keluarga masingmasing 3. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan fasilitas lembaga kesehatan termasuk penyediaan obat-obatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 23 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga timbul citra terhadap pelayanan kesehatan terutama pada rumah sakit pemerintah, puskesmas dan posyandu. 3.5. STRATEGI Dinas Kesehatan sebagai unit kerja Pemerintah Kota Padang untuk tahun 2006 – 2010 menetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai visi dan misi dalam upaya mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada, mengatasi berbagai kelemahan dan meminimalkan faktor-faktor yang mengancam. Beberapa alternatif strategis yang dihasilkan adalah : 1. Kerjasama Lintas Sektor. Sebagian masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek yang tidak dapat terlepas dari berbagai kebijakan dari sektor lain sehingga upaya pemecahan ini harus secara strategis melibatkan sektor terkait. Isu utama adalah upaya meningkatkan kerjasama lintas sektor yang lebih efektif, karena kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan selama ini sering kurang berhasil. Perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan peningkatan mutu lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat memerlukan kerjasama yang erat antara berbagai sektor yang terkait dengan sektor kesehatan. Demikian pula peningkatan upaya dan manajemen pelayanan kesehatan tidak dapat terlepas dari peran sektor yang membidangi pembiayaan, pemerintahan dan pembangunan daerah, ketenagaan, pendidikan, perdagangan dan sosial budaya. Komitmen bersama lembaga Legislatif dalam pembangunan kesehatan perlu diciptakan untuk DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 24 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 menyerap aspirasi masyarakat dan sekaligus meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. 2. Sumber Daya Manusia Kesehatan Mutu sumber daya manusia kesehatan sangat menentukan keberhasilan upaya dan manajemen kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan yang bermutu harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berusaha untuk menguasai IPTEK yang mutakhir. Disamping itu, mutu sumber daya tenaga kesehatan ditentukan pula oleh nilai-nilai, moral yang dianut dan diterapkan dalam menjalankan tugas. Disadari bahwa jumlah sumber daya tenaga kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK dan menerapkan nilai-nilai, moral dan etika profesi masih terbatas. Adanya kompetisi dalam era pasar bebas sebagai akibat dari globalisasi harus diantisipasi dengan peningkatan mutu dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan daya saing sektor kesehatan. 3. Mutu Dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Dipandang dari segi fisik persebaran sarana pelayanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit serta sarana kesehatan lainnya termasuk sarana penunjang upaya kesehatan telah dapat dikatakan merata ke seluruh kota Padang. Namun harus diakui bahwa persebaran fisik tersebut masih belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan, dan keterjangkauan oleh seluruh lapisan masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat, alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya. Proses pemberian pelayanan dan kompensasi yang diterima serta DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 25 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 harapan masyarakat pengguna, merupakan hal- hal yang harus menjadi fokus perhatian dalam peningkatan mutu pelayanan,. Dengan demikian maka peningkatan kualitas fisik serta faktor tersebut di atas merupakan prakondisi yang harus dipenuhi. Selanjutnya proses pemberian pelayanan ditingkatkan melalui peningkatan mutu dan profesinalisme sumber daya kesehatan sebagaimana diuraikan diatas. Sedangkan harapan masyarakat pengguna diselaraskan melalui peningkatan pendidikan umum, penyuluhan kesehatan, komunikasi yang baik antara pemberi pelayanan dan masyarakat. 4. Pengutamaan, Sumber Daya Pembiayaan, Dan Pemberdayaan Masyarakat. Selama ini kesehatan masih kurang didukung oleh sumber daya pembiayaan yang memadai. Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat merupakan ancaman yang besar bagi kelangsungan terhadap pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Keadaan ini mendorong perlunya langkah strategis dalam menciptakan sistem pembiayaan yang bersifat pra-upaya yang sudah dikenal sebagai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 26 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI . 4.1. KEDUDUKAN Sesuai dengan Perda No. 12 tahun 2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Daerah maka Dinas Kesehatan Kota Padang merupakan Dinas Teknis Walikota bertugas mengelola kesehatan yang dikepalai oleh seorang kepala Dinas. 4.2. STRUKTUR ORGANISASI Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari: 1. Kepala Dinas. 2. Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Sub. Bagian Umum. b. Sub. Bagian Keuangan. 3. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : a. Seksi Rumah sakit dan Puskesmas. b. Seksi Farmasi dan Perizinan. 4. Bidang Kesehatan Keluarga, membawahi: a. Seksi Ibu, anak dan Usia lanjut. b. Seksi gizi dan UKS. 5. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit, membawahi: a.Seksi Imunisasi dan Surveilans. b.Seksi Pemberantasan Penyakit Menular. 6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan membawahi: DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 27 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 a.Seksi Promosi kesehatan b.Seksi Kesehatan lingkungan. Bagan . 1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA PADANG KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA dr. Hj EFRIDA AZIZ, M.Sc PEMBINA Tk. I KEPALA BAGIAN TATA USAHA NURLENA ELIDA, SE KEPALA SUB BAG.UMUM Faisal Riza, SH KEPALA BIDANG P2P KEPALA BIDANG PMKL KEPALA BIDANG YANKES KEPALA SUB BAG. KEUANGAN Eva Yanti, SE.Akt KEPALA BIDANG KESGA Nazarudin, SKM,M.Kes drg.Hj.Eka Lusti,MM Ka.Sie. Ka.Sie. Ka.Sie. Imunisasi dan Surveilance Kesehatan Lingkungan Depitra Wiguna,SKM Zulhefi Bais,SKM Ka. Sie Promkes H.Arliskam,SPd. Ka.Sie. Ka.Sie. RS & Puskesmas Gizi dan UKS dr.Hj.Devi Naswita . Dr. Hj. Gentina Ka.Sie. Pemberantasan Peny. Menular Rizalman,SKM Perizinan Dr. Melinda dr.Hj.IsmaniaOsnita,M.Kes Ka.Sie. Ibu dan Anak Netty Hastuti Neldawati,Amd.Keb PUSKESMAS & GFK DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 28 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 4.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Keputusan Walikota No. 18 tahun 2004 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan maka Dinas Kesehatan Kota Padang sebagai Dinas Teknis Walikota bertugas mengelola kesehatan, melaksanakan kewenangan urusan rumah tangga dibidang kesehatan dan tugas lainnya yang diserahkan oleh Kepala Daerah serta melaksanakan koordinasi dengan semua Dinas yang terkait dibidang Kesehatan. Fungsi Dinas Kesehatan Kota Padang adalah : 1. Perumusan kebijaksanaan, pemberian bimbingan teknis dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang 2. Pemberian Perizinan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan umum 3. Pembinaan terhadap Unit pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan 4. Pengelolaan urusan keTata Usahaan Dinas Bidang Kewenangan: 1. Penyelenggaraan standar pelayanan minimal kesehatan 2. Pemberian izin terhadap penyelenggaraan pelayanan dan sarana kesehatan 3. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular 4. Pengadaan dan pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan 5. Penyelenggaraan pembiayaan pelayanan kesehatan 6. Penyelenggaraan sitim Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 7. Penyusunan rencana bidang kesehatan daerah 8. Penanggulangan bencana dan wabah 9. Penyelengggaraan peningkatan gizi masyarakat. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 29 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan bidang sebagai berikut: A. Bagian Tata Usaha 1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan. 2. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Menyusun administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan, urusan rumah tangga dinas, keuangan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan. b. Menyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun evaluasi dan pelaporan c. Meningkatkan Sumber Daya Manusia 3. Untuk menjalankan fungsinya kepala Tata Usaha dibantu dua orang Kepala Sub Bagian yaitu a. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan kepegawaian , urusan rumah tangga, urusan peralatan dan perlengkapan Dinas Kesehatan Kota Padang b. Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, verifikasi, perbendaharaan, penyusunan pertanggung jawaban keuangan dinas DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 30 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 B. Bidang Pelayanan Kesehatan 1. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan Pembinaan dan Pengembangan Rumah Sakit, Puskesmas dan Sarana Kesehatan lainnya serta pelayanan kesehatan, Farmasi dan Perizinan di Bidang Kesehatan 2. Untuk menyelenggarankan tugasnya, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi : a. Pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Sarana Kesehatan lainnya b. Pembinaan terhadap sarana Farmasi, Makanan dan Minuman c. Penyusunan rencana kebutuhan Obat – obatan dan alat Kesehatan d. Pemberian izin pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di bantu oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu a. Seksi Rumah Sakit dan Puskesmas Seksi Rumah Sakit dan Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas serta pengelolaan manajemen dan pengembangannya b. Seksi Farmasi dan Perizinan Seksi Farmasi dan Perizinan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan terhadap pemakaian dan peredaran obat, alat DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 31 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 kesehatan, kosmetik, makanan, minuman serta memproses, menerbitkan izin tenaga kesehatan, sarana dan fasilitas di bidang kesehatan C. Bidang Kesehatan Keluarga 1. Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam koordinasi, pembinaan dan pengawasan kesehatan Ibu, Bayi, anak dan lanjut usia serta program gizi dan Ussaha Kesehatan Sekolah 2. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi, anak dan lanjut usia b. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan pelayanan pembinaan dan pengawasan program gizi masyarakat c. Pengkoordinasian, usaha kesehatan sekolah 3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Kesehatan keluarga di bantu oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu a. Seksi Ibu, Anak dan Lanjut Usia Seksi Ibu, Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan pogram Kesehatan ibu, Bayi, Anak dan Lansia. b. Seksi Gizi dan UKS Seksi Gizi dan UKS mempunyai tugas melaksanakan, pembinaan dan pengawasan program Gizi dan Usaha Kesehatan Sekolah DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 32 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 D. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit 1. Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyusun rencana penyelenggaraan kegiatan pengamatan, pengawasan, pemberantasan dan pencegahan penyakit 2. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bidang Pemberantasan dan pencegahan penyakit mempunyai fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan bidang pemberantasan dan pencegahan penyakit b. Bimbingan operasional, pengawasan dan evaluasi bidang pemberantasan dan pencegahan penyakit c. Penyusunan pedoman dan standar pengembangan pelayanan serta manajemen program dalam lingkupbidang pemberantasan dan pencegahan penyakit d. Penyebarluasan informasi cara pemberantasan dan pencegahan penyakit e. Pelaksanaan koordinasi surveilans epidemiologi pencegahan dan penanggulangan wabah serta kejadian luar biasa f. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji dan vaksinasi meningitis g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan 3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit di bantu oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu : a. Seksi Imunisasi dan Surveilans DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 33 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Seksi Imunisasi dan Surveilans mempunyai tugas menyusun perencanaan, pembinaan dan pengawasan program imunisasi dan kegiatan surveilans b. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Seksi Pemberantasan Penyakit Menular mempunyai tugas menyusun Perencanaan, Pembinaan dan pengawasan program pemberantasan Penyakit menular E. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan 1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, melaksanakan perencanaan, pembinaan dan mengawasi kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan peran serta masyarakat dibidang kesehatan, pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan 2. Untuk menyelenggarakan tugasnya , Bidang Pemberdayaan Masyrakat dan Kesehatan Lingkungan mempunyai fungsi : a. Perencanaan, pengkoordinasian serta pembinaan kegiatan penyuluhan kesehatan, yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan melalui berbagai media b. Pembinaan dan mendorong tumbuhnya peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan c. Pengkoordinasian dan mengawasi kualitas air yang digunakan oleh masyarakat d. Pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan pemukiman DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 34 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 e. Pembinaan dan pengawasan tempat produksi dan penjualan makanan dan minuman serta tempat – tempat umum lainnya f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan 3. Untuk menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit di bantu oleh 2 orang Kepala Seksi yaitu a. Seksi Promosi Kesehatan Seksi Promosi pengkoordinasian, Kesehatan membina mempunyai dan tugas mengawasi melaksanakan kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan melalui berbagai fasilitas kesehatan dengan menggunakan berbagai media b. Seksi Kesehatan Lingkungan Seksi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas menyusun perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan lingkungan pemukiman, tempat – tempat umum, tempat pengolahan/ produksi dan penjualan makanan minuman serta berbagai fasilitas kesehatan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 35 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN 5.1. PROGRAM Program yang telah disusun dan ditetapkan sebagai strategi kebijakan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2008 terdiri dari : 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Program Pengawasan Obat dan Makanan 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 5. Program Perbaikan Gizi Mayarakat 6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 8. Program Pelayanan Penduduk Miskin 9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannnya 10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah 5.1.1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Tujuan program ini adalah menjamin ketersediaan obat dengan jenis dan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 36 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 melakukan kegiatan pengadaan obat generik dan non generik serta melakukan pemantapan LP-LPO. 5.1.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1. Program ini bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan puskesmas dan meningkatkan pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh masyarakat serta meningkatkan, memantapkan, dan mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan rujukan menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Pengembangan program jaminan mutu dan penggunaan obat rasional Meningkatkan mekanisme dan dukungan kegiatan rujukan Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada kelompok masyarakat rawan penyakit. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Peningkatan peran lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan kesehatan Pemantauan dan penilaian Perumusan perbaikan konsep dasar upaya kesehatan rujukan dan pemantapan kebijakan serta pengelolaan program pelayanan kesehatan rujukan,mendukung kemandirian rumah sakit dan desentralisasi. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 37 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Pengembangan dan pemantapan program jaminan mutu dan penggunaan obat rasional di rumah sakit Terjaminnya pelayanan kesehatan kepada penduduk miskin Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan Rumah Sakit. Pengerakan partisipasi masyarakat dalam perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. 2. Peningkatan manajemen kesehatan Kegiatan ini menjadi tanggung jawab Bagian Tata Usaha yang bertugas mengelola manajemen adminstrasi di Dinas Kesehatan Kota Padang. Kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan antara lain a. Kegiatan dalam mengurus kepegawaian, Sumber Daya Manusia, Evaluasi program dan umum di lingkungan Dinas Kesehatan. Pengelolaan administrasi kepegawaian  Pengelolaan administrasi surat menyurat  Pengelolaan inventaris barang  Pengelolaan kegiatan rumah tangga Dinas Kesehatan  Pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana  Pengelolaan peningkatan SDM b. Kegiatan dalam mengurus keuangan dan perencanaan  Pengelolaan Administrasi keuangan Mengkoordinir Penyusunan rencana kerja kegiatan Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Satuan Kerja dan Perubahan Anggaran . Menyusun Proposal Health Workforce and Services Project Kota Padang DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 38 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Menyusun Lembaran Kerja dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Health Workforce and Services Project. Monitoring dan Evaluasi program pembangunan kesehatan. 3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan manajemen pelayanan kesehatan di rumah bersalin, balai pengobatan dan klinik, penyelenggaraan obat, pengobat tradisional, Rumah Sakit dan saran kesehatan. 5.1.3. Program Pengawasan Obat dan Makanan Program ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, psikotropika, narkotika, zat aditif dan bahan berbahaya lainnya serta penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, sehingga masyarakat terlindung dari produk yang tidak memenuhi syarat yang dapat menimbulkan resiko penyakit. Kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain : Pengamanan bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat narkotika, Psikotropika, zat adiktif lain dan bahan berbahaya lainnya. Pengamanan dan pengawasan makanan dan bahan tambahan makanan. Pengawasan obat, obat tradisional, kosmetika dan alat kesehatan Penggunaan obat rasional Program obat esensial Pembinaan dan pengembangan obat asli Indonesia Pembinaan dan pengembangan industri farmasi DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 39 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 5.1.4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Mayarakat Promosi kesehatan merupakan suatu kegiatan penentu bagi keberhasilan dari suatu program kesehatan karena promosi kesehatan dapat merubah perilaku seseoran, keluarga dan masyarakat melalui peningkatan kesadaran, keinginan dan kemampuan untuk meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan sehingga mampu untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.. Kegiatan yang dilakukan antara lain : - Penyuluhan kesehatan masyarakat pola hidup sehat - Penyuluhan masyarakat tentang penanggulangan penyalahgunaan narkoba - Peningkatan pokjanal posyandu - Pengembangan PSM & Orsos dalam upaya kesehatan masyarakat 5.1.5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tujuan program perbaikan gizi masyarakat ini adalah untuk perbaikan status gizi keluarga, dimana sasarannya adalah masyarakat terkecil yaitu keluarga. Tujuan akhir program ini adalah untuk meningkatkan status gizi masyarakat. Kegaitan-kegiatan yang dilakukan dalam mencapai mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain : Penganggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat mikro lainnya Pemberdayaan mayarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi Pemberian makanan tambahan dan penyuluhan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 40 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 5.1.6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program ini bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain : Pengawasan kulaitas air Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum Pengawasan tempat pengolahan makanan Pembinaan Sanitarian untuk meningkatkan kinerjanya 5.1.7. Program Pencegahan dan Penganggulangan Penyakit Program ini mempunyai peran penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian, dimana pada akhirnya dicapai peningkatan derajat kesehatan secara optimal. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah Imunisasi, TB Paru, Kusta, Rabies, Filaria, DBD, Malaria dan Survailans, dan lain sebagainya. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan langsung oleh Puskesmas, Rumah Sakit maupun Dokter dan Bidan Praktek Swasta, dan dilakukan promosi melalui Posyandu dan kelompok potensial lainnya. Kegiatan lainnya yang langsung dilaksanakan dilapangan adalah pengobatan dan penanggulangan KLB, PSN-DBD dan juga Fogging/ pengasapan. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 41 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 5.1.8. Program Pelayanan Penduduk Miskin Program ini bertujuan agar pelayanan terhadap masyarakat miskin dapat terlaksana. Untuk memenuhi tujuan tersebut, kegiatan yang dilaksanakan antara lain : - dilaksanakannya khitanan masal setiap tahun, dengan sasaran anak-anak miskin. - diberikannya biaya penggantian persalinan bagi masyarakat pra gakin yang melahirkan dengan tenaga kesehatan dan melahirkan di puskesmas sehingga masyarakat pra gakin bisa tertolong dari segi ekonomi. 5.1.9. Program Pengadaan, Peningktanan dan Peerbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannnya Sarana dan Prasarana yang ada di Kota Padang saat ini dalam jumlah yang cukup memadai antara lain memiliki Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Tujuan program ini adalah meningkatnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kota Padang, karena dengan jumlah sarana yang meningkat sehingga meningkatnya kunjungan penduduk ke Puskesmas yang memanfaatkan fasilitas Puskesmas yang dilihat dengan indikator: a. Jumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas b. Kunjungan pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas. c. Frekwensi pelayanan Puskesmas di Luar gedung. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 42 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 5.1.10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program ini bertujuan agar terlayaninya biaya perawatan kesehatan masyarakat pra gakin yang tidak tertampung dalam askes. Karena kegiatan ini baru dilaksanakan maka untuk menunjang kegiatan ini perlu disosialisasikan pada tingkat pemko, DKK, Kecamatan dan tingkat puskesmas. 5.1.11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program ini bertujuan agar para ibu lebih termotivasi membawa balitanya ke posyandu dan puskesmas untuk mengkonsultasikan dan memeriksakan kesehatan sehingga tumbuh kembang balitanya dapat diperhatikan. Program ini didukung dengan kegiatan Lomba Balita Sehat se Kota Padang setiap tahunnya. Pemenang lomba tingkat kota akan diutus untuk mewakili lomba di tingkat Propinsi. 5.1.12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Menurut survey kesehatan rumah tangga tahun 1980 angka kesakitan umur 55 tahun keatas sebesar 11,6%, diatas 50tahun 9,2%. Dalam pelaksanaan pembinaan usia lanjut ini memerlukan penanganan terpadu melalui peningkatan peran lintas sektoral, oleh sebab iru perlu terbentuk Tim Kemitraan Kota, Kecamatan dan tingkat Kelurahan sehingga pembinaan diperlukan sesuai dengan bidang, peran dari masing-masing lintas sektor atas kesepakatan bersama. Kegiatan yang dilakukan antara lain : - Meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan evaluasi - Upaya pelayanan kesehatan lansia DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 43 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 - Pembinaan ketenagaan - Pembinaan dukungan masyarakat Program ini didukung dengan adanya Posyandu lansia, senam lansia dan lomba senam lansia serta adanya pertemuan palanta lansia Kota Padang. 5.1.13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Tujuan Program ini adalah untuk menelusuri kronologis penyebab kematian ibu dan anak, serta menganalisa kasus kematian ibu maternal dan perinatal serta didapat kesepakatan untuk upaya penurunan AKI dan AKB Kota. Tahun 2006, didapat 42 kasus kematian perinatal dari 15.565 kelahiran hidup (3/1.000 KLH). Untuk kematian maternal ada 7 kasus kematian ibu dari 15.565 kelahiran hidup (45 / 100.000 KLH). Jika dibandingkan dengan tahun 2005 (AKI : 47 / 100.000 KLH, AKB : 4 / 1.000 KLH), AKI dan AKB tahun 2006 ada mengalami penurunan. Namun angka ini belum dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan program KIA kota Padang karena penurunanya tidak signifikan. Penyebab kematian parinatal tebanyak adalah BBLR (33 %) dan Aspiksia (24 %). Sedangkan penyebab kematian ibu adalah Eklamsia (17 %). Kegiatan yang dilakukan antara lain diadakannya Semiloka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Audit Maternal Perinatal. 5.1.14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah Tujuan program ini adalah pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah. Jangkauan pelayanan kesehatan seharusnya 100% dari sekolah DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 44 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan penganekaragaman pelayanan kesehatan. Kegiatan UKS yang dilakukan : - Pelatihan guru UKS - Pelatihan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) - Melaksanakan skreening ke sekolah mulai dari TK s/d SMU - Pelatihan KKR (Kader Kesehatan Remaja) - Melaksanakan bimbingan teknis ke puskesmas dan sekolah - Pertemuan petugas UKS Puskesmas sekali 3 bulan di DKK Padang 5.2. INDIKATOR Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil guna dan berdaya guna, maka dalam rencana strategis Pembangunan Jangka Menengah ditetapkan indikator yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Padang menuju kota Padang Sehat 2010. Indikator ini disusun berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan secara nasional. Berdasarkan SPM maka indikator yang harus dicapai Dinas Kesehatan Kota Padang adalah : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 45 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel 6. Indikator Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2006 - 2010 TARGET no jenis pelayanan 2006 (%) 2007 (%) 2008 (%) 2009 (%) 2010 (%) 90 87 92 88 93 89 94 89 95 90 85 90 87 85 90 90 88 90 95 90 89 95 95 90 89 98 100 90 90 100 - cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah 30 40 50 60 90 - cakupan pemeriksaan kes siswa sd dan setingkat oleh tenaga kes atau terlatih (guru uks atau dokter kecil) 100 100 100 100 100 - cakupan pelayanan kesehatan remaja 40 50 60 70 80 60 70 80 90 100 40 0,09 50 1 60 1,2 70 1,4 35 1,5 11 12 13 14 15 20 30 40 60 80 25 35 50 60 70 86 <9 87 <8 88 <7 89 <7 90 <6 1. penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar a pelayanan kesehatan ibu dan bayi - cakupan kunjungan ibu hamil k4 - cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau nakes yang memiliki kompentensi kebidanan. - ibu hami resiko tinggi yang dirujuk - cakupan kunjungan neonatus - cakupan kunjungan bayi - cakupan bayi bblr yang ditangani - b c pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah pelayanan immunisasi - desa/kelurahan uci d pelayanan pengobatan / perawatan - cakupan rawat jalan - cakupan rawat inap e f g ii a pelayanan kesehatan jiwa - pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum pelayanan kesehatan kerja - cakupan pelayanan kes kerja pada pekerja formal pelayanan kesehatan usia lanjut - cakupan pelayanan kes pra usia lanjut penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat pemantauan pertumbuhan balita - balita yang naik berat badannya ( n/d ) - balita bawah garis merah DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 46 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Sambungan Tabel 6 b iii a b iv a b c d E F G H 1 pelayanan gizi - cakupan balita mendapat kapsul vit a 2 kali pertahun - cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet fe - cakupan pemberian makanan pendamping asi pada bayi bgm dari keluarga miskin - balita gizi buruk mendapat perawatan - cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul yodium penyelenggaraan pelayanan kes rujukan dan penunjang pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi dasar dan komprehensif. - akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus - ibu hamil resiko tinggi/ komplikasi yang tertangani - neonatus resiko tinggi/ komplikasi yang tertangani pelayanan gawat darurat - sarana kes dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular penelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa (klb) dan gizi buruk - desa / kelurahan mengalami klb yang ditangani < 24 jam - kecamatan bebas rawan gizi pencegahan pemberantasan penyakit polio - acute flacid paralysis (afp) rate per 100.000 penduduk < 15 thn pencegahan dan pemberantasan penyakit tb paru - kesembuhan penderita tbc bta + pencegahan dan pemberantasan penyakit ispa - Cakupan balita dengan pnemonia yang ditangani Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIVAIDS - Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS - Infeksi Seksual yang diobati - Darah donor diskrining thd HIV-AIDS Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) - Penderita DBD yang ditangani Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare - Balita dengan diare yang ditangani Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria - Penderita Malaria yang diobati Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta - Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate ) 90 91 100 92 92 100 93 93 100 94 94 100 95 95 100 100 91 100 92 100 93 100 94 100 95 70 75 80 85 90 75 75 80 80 85 85 90 85 90 90 70 75 80 85 90 85 90 95 97 100 65 70 75 77 80 1 1 1 1 >=1 80 85 85 85 > 85 60 70 80 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 75 75 80 80 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 90 90 90 90 >90 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 47 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Sambungan Tabel 6 J Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis. - Kasus filariasis yang ditangani V A B C VI A VII A VIII A B IX A B Penyelenggaraan Kes. Lingkungan dan Sanitasi Dasar Pelayanan Kesehatan Lingkungan - Institusi yang dibina Pelayanan Pengendalian Vektor - Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Pelayanan Hygiene Sanitasi di tempat umum - Tempat umum yang memenuhi syarat Penelenggaraan Promosi Kesehatan Penyuluhan Perilaku Sehat - Rumah tangga sehat - Bayi mendapat ASI- Eksklusif - Desa dengan garam beryodium baik - Posyandu purnama Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (P3 NAPZA) Penyuluhan P3 NAPZA berbasis Masyarakat - Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian ( obat ) Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kes. - Ketersediaan obat sesuai kebutuhan - Pengadaan obat esensial - Pengadaan obat generic Pelayanan Penggunaan Obat Generik - Penulisan resep obat generic Penyediaan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kes perorangan - Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Penyelenggaraan pembiayaan untuk gakin dan masyarakat rentan - Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Gakin dan Masyarakat rentan 90 90 90 90 >=90 50 55 60 65 70 95 95 95 95 >95 48 50 55 65 80 30 40 90 50 35 50 90 60 45 60 90 65 55 70 90 70 65 80 90 80 20 25 30 35 40 85 100 90 87 100 95 87 100 95 90 100 95 90 100 100 90 90 90 90 90 20 30 50 70 80 100 100 100 100 100 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 48 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2008 Selain pembiayaan APBD Kota, dalam pelaksanaan program kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Padang juga ditunjang oleh pembiayaan dari berbagai sumber antara lain APBN (DAK, Dekon), APBD Propinsi dan BHLN (NLR, ISS HWS) 6.1. PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KOTA PADANG Tabel 7. Anggara Belanja APBD Kota Padang Tahun 2008 No Kegiatan Belanja Jumlah (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) % Belanja tidak langsung 1 Belanja Pegawai/ 30.918.534.550,64 29.015.048.902 93,84 Personalia 2 Belanja Langsung 1.477.822.560 1.343.102.010 90,88 3 Belanja Pegawai 5.568.161.979 5.052.079.754 90,73 4 Belanja Barang dan Jasa 8.731.297.000 8.554.495.653 97,97 46.695.816.089,64 43.964.726.319 94.15 Belanja Modal Jumlah Adapun dana DAK sudah termasuk dalam anggaran APBD Kota dialokasikan sebesar Rp. 9.619.379.000,- namun terealisasikan sebesar Rp. 9.300.195.884 (97%). DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 49 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 6.2. PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KOTA PADANG Tabel 8. Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2008 No Sumber Kegiatan Belanja 2 3 1 Jumlah Realisasi % 4 5 6 1 Dekonsentrasi Operasional Posyandu Dekon Puskesmas 2 NLR (Nederland Leprose) Seksi KIA Rp. 3.600.000 dan Lansia Rp. 3.600.000 100% 3 ISS GAVI BLN Seksi Gizi Rp.17.575.000 dan UKS Kusta Rp.11.769.000 Rp.17.575.000 100% Rp.11.769.000 100% 4 5 HWS 0 0 0 0 Imunisasi Surveilen Rp. 2.100.470.000 Ephidemologi Rp..269.308.040 60% APBN Operasional Jamkesda Bensos Jamkesmas Rp.141.230.000 Rp.102.250.000 72,39% Rp. 57.720.000 Rp. 320500.000 56,32% DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 50 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB VII PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN 7.1 BAGIAN TATA USAHA Kedudukan Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Kota Padang sebagai unsur membantu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dengan tugas pokok melaksanakan kewenangan dibidang Tata Usaha mempunyai Dua Sub. Bagian Yaitu Sub.Bag. Umum & Kepegawaian dan Sub. Bagian Perencanaan & Keuangan yang dipimpin oleh Kepala Tata Usaha dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang. 7.1.1 Sub.Bagian Umum & Kepegawaian Selama Tahun 2008, Sub. Bagian Umum & Kepegawaian sudah melaksanakan kegiatan rumah tangga Dinas Kesehatan Kota Padang antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Dalam rangka untuk melaksanakan tertib administrasi perkantoran maka perlu dilakukan berbagai kegiatan yang mendukung pelaksanaan administrasi Perkantoran antara lain : Penyediaan jasa surat menyurat. Penyediaan jasa komunikasi , sumber daya listrik, air dan telepon. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional. Penyediaan jasa kebersihan kantor. Penyediaan alat tulis kantor. Penyediaan barang cetakan dan pengandaan. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 51 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. Penyediaan peralatan rumah tangga. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan. Penyediaan bahan logistik kantor. Penyediaan makanan dan minuman. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah. Penyediaan peralatan kebersihan kantor. Peningkatan pelayanan jasa publik. Penggadaan SIKD Operasional Bimbingan tekhnis ke lapangan. Belanja bahan logistik ( Bahan pakai habis medis ) Penyediaan jasa internet a. Masukan: Dana Program Pelayanan Administrasi Perkantoran berasal dari APBD Kota Padang sebanyak Rp.1.514.653.914,- terealisasi Rp.1.396.538.769.- (92,2 %) b. Keluaran: Terlaksananya semua kegiatan pada pelayanan administrasi kantor. c. Hasil : Terpenuhi tertib administrasi perkantoran Dinas Kesehatan Kota Padang. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 52 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 d. Manfaat : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran . e. Dampak: Meningkatnya kinerja aparatur. 2. Program Peningkatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan sarana dan prasarana maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan kegiatan antara lain : Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor a. Masukan: Dana Program peningkatan sarana dan prasarana berasal dari APBD Kota Padang sebanyak Rp.1.046.470.500,- terealisasi Rp.950.387.039(90,81 %) b. Keluaran: Terlaksananya semua kegiatan pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. c. Hasil : Terpenuhi sarana dan prasarana aparatur. d. Manfaat : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 53 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 e. Dampak: Meningkatnya kinerja aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan disiplin aparatur maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan kegiatan antara lain : Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. a. Masukan : Dana Program peningkatan disiplin aparatur berasal dari APBD Kota Padang sebanyak Rp.149.550.000,- terealisasi Rp.124.021.000- ( 82,9 %). b. Keluaran : Terealisasinya penggadaan pakaian dinas . c. Hasil : Terpenuhi kebutuhan pakaian dinas pegawai dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang. d. Manfaat : Meningkatnya kualitas displin aparatur. e. Dampak: Meningkatnya kinerja aparatur. 4. Program Penggadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pustu dan Jaringannya. Dalam rangka terwujudnya Kota Padang 2010 perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan sarana dan prasarana fisik pelayanan kesehatan seperti: 1. Pembangunan baru puskesmas. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 54 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 2. Rehab Puskesmas 3. Perluasan Gedung Puskesmas 4. Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu. 5. Rehab Puskesmas Pembantu 6. Penggadaan Alat Medis dan Non Medis 7. Penggadaan kendaraan roda 4 puskel 8. Rehab fisik kendaraan puskel roda 4 9. Pembangunan baru poskesdes 10. Rehab Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo Hal ini secara langsung akan meningkatkan mutu pelayanan dan jangkauan pelayanan kesehatan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat secara optimal. a. Masukan : Program peningkatan sarana dan prasarana didanai oleh DAK dan dana Rp. pendamping (APBD) dengan jumlah keseluruhannya 9.619.379.000,-, terealisasi sebesar Rp.9.300.195.884,- ( 97 % ) b. Keluaran: Lanjutan Pembangunan Puskesmas Lubuk Buaya Lanjutan Pembangunan Puskesmas Air Tawar Lanjutan Pembangunan Puskesmas Dadok T. Hitam Pembangunan Puskesmas Pembantu Pasir Putih Tabing Pembangunan Puskesmas Pembantu Koto Ujung Tanah Pembangunan Pagar Pustu Mata Air Pembangunan Pagar Pustu Tabing DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 55 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Pembangunan Pagar Pustu Pulai Koto Tangah Pembangunan Pagar Pustu Alai Parak Kopi Rehabilitasi Puskesmas Kuranji Rehabilitasi Puskesmas Nanggalo Rahabilitasi Puskesmas Bungus Rehabilitasi Puskesmas Pagambiran Rehabilitasi Puskesmas Pauh Rehabilitasi Ruang Rawatan Puskesmas Lubuk Buaya Perluasan Puskesmas Rawang Rehabilitasi Pustu Batu Gadang Rehabilitasi Pustu Timbalun Bungus Teluk Kabung Rehabilitasi Pustu Nipah Rehabilitasi Pustu Purus V Peningkatan Poskesdes Batang Arau menjadu Pustu Peningkatan Poskesdes Marapalam menjadi pustu Rehabilitasi Polindes Sungai Sapih Penggadaan Puskesmas Keliling roda empat Rehabilitasi kendaraan puskel roda empat Pembangunan Poskesdes Seberang padang Pembangunan Poskesdes Cengkeh Pembangunan Poskesdes Bungus Pembangunan Poskesdes Ikur Koto Pembangunan Poskesdes Kuranji Pembangunan Poskesdes Rimbo Kaluang Rehabilitasi Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 56 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Penggadaan peralatan medis Penggadaan alat non medis seperti  Penggadaan peralatan komputer & komunikasi seperti : a. Penggadaan komputer note book b. Penggadaan printer c. Penggadaan kelengkapan komputer d. Penggadaan jaringan komputer tanpa CPU e. Penggadaan teralis televisi f. Penggadaan kamera g. Penggadaan AC/Kipas Angin & sound sistem h. Penggadaan televisi untuk puskesmas i. Penggadaan radio SSB j. Penggadaan radio HF  Penggadaan peralatan kantor dan moubiler seperti : a. Penggadaan Almari b. Penggadaan Meja dan Kursi c. Penggadaan Tempat Tidur d. Penggadaan Kursi Tamu c. Hasil : Terbangunnya fasilitas kesehatan seperti puskesmas, pustu dan jaringannya serta tersedianya peralatan medis dan non medis yang dapat menunjang kelancaran pelayanan kesehatan. d. Manfaat : Pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berjalan dengan baik. c. Dampak : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 57 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Dengan tersedianya ruang perawatan Puskesmas dan adanya kendaraan operasional akan meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan pada masyarakat yang pada akhirnya menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Disamping kegiatan – kegiatan tersebut diatas Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian juga bertugas mengurus kepegawaian di lingkungan Dinas Kesehatan adapun hasil kegiatan selama Tahun 2008 : 1. Sumber Daya Kesehatan yang ada pada Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2008 adalah 1.046 orang yang terbagi atas : a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 899 orang. b. Pegawai NPD sebanyak 9 orang. c. Pegawai Musiman sebanyak 15 orang. d. Pegawai honor harian sebanyak 4 orang e. Pegawai Tidak Tetap ( PTT ) sebanyak 119 orang yang terdiri dari : Dokter umum sebanyak 15 orang. Dokter Gigi sebanyak 2 orang Bidan sebanyak 102 orang ). Dinas kesehatan yang mempunyai UPT Dinas yaitu Puskesmas yang mempunyai tenaga fungsional. Tenaga fungsional ini berprofesi sebagai Dokter umum, Dokter gigi, Perawat / bidan, Gizi, Sanitasi dan Farmasi dan lain - lain. 2. Dari jumlah Pegawai Negeri Sipil sebanyak 899 orang, yang menerima Keputusan naik pangkat 179 orang yang terdiri : a. Kenaikan Pangkat Periode April 2008. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 58 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kenaikan Pangkat Reguler sebanyak 29 orang Kenaikan Pangkat Fungsional sebanyak 70 orang b. Kenaikan Pangkat Periode Okober 2008 Kenaikan Pangkat reguler sebanyak 10 orang Kenaikan Pangkat Fungsional sebanyak 65 orang Penyesuaian Ijazah 3. Jumlah pegawai yang mengajukan usulan dari CPNS ke PNS yaitu sebanyak 45 orang. 4. Jumlah Pegawai yang naik gaji berkala yaitu sebanyak 310 orang. 5. Jumlah pegawai yang pensiun sebanyak 11 orang 6. Jumlah pegawai yang pindah ke daerah lain sebanyak 2 orang. 7. Jumlah pegawai yang pindah dari daerah lain sebanyak 24 orang. 8. Jumlah pegawai yang titipan ke daerah lain sebanyak 8 orang 7.1.2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Sesuai dengan bidang tugasnya, Bendaharawan di bawah lingkungan Dinas kesehatan telah melakukan pembukuan / administrasi keuangan serta pembuatan SPJ setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sub.Bag Perencanaan dan Keuangan dalam rangka melaksanakan kegiatannya telah melakukan administrasi keuangan dan perencanaan baik kegiatan langsung dan kegiatan tak langsung dengan perincian sebagai berikut : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 59 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 A. Anggaran A.1 Pendapatan / Penerimaan Dibidang penerimaan daerah Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan daerah No. 3 tahun 2000 tentang retribusi pelayanan Kesehatan berperan memberikan dukungan bagi terlaksananya upaya kegiatan ektensifikasi dan intensifikasi penerimaan daerah . Kewajiban tugas Dinas Kesehatan Kota Padang untuk melakukan pemungutan secara operasional dilaksanakan melalui retribusi atas pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis, Adapun penerimaan retribusi kesehatan di UPT Dinas Kesehatan Kota Padang berupa karcis Umum, Rawat Inap Persalinan, Penerimaan Askes, Laboratorium, Pelayanan Ambulance, Pengujian Kesehatan dan Pelayanan Gigi dengan total pencapaian berjumlah : Rp. 589,188,100,- ( 80,42 %) dari target yang ditetapkan Tahun 2008 sebesar : Rp. 732,620,000.A.2 Belanja /Pengeluaran Yang Berasal Dari : a. APBD Kota Padang :. Dari APBD Kota Padang termasuk dana DAK yang dialokasikan ke Dinas Kesehatan Kota Padang sebanyak Rp. 45.190.099.740,-. Setelah dilakukan perubahan anggaran jumlah dana APBD Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun Anggaran 2008 yaitu sebesar Rp. 46.695.798.089.,-. dan terealisasi sebesar :Rp. 43.964.726.319,- ( 94,15 % ) . Anggaran ini alokasikan untuk kegiatan – kegiatan belanja tak langsung dan belanja langsung. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 60 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 b. Dana APBN : Dana APBN untuk Dinas Kesehatan Kota Padang antara lain berupa Operasional dan Bensos Jamkesda. Jamkesda sebanyak Anggaran untuk Operasional Rp. 141.230.000 ,- terealisasi sebanyak Rp. 102.250.000 ,- (72,39 % ) dan untuk Bensos Jamkesda sebanyak Rp. 57.720.000,- terealisasi sebanyak Rp. 32.500.000 ( 56,32%) c. Dana – Dana Lainnya Program Dinas Kesehatan Kota Padang yang dianggarkan menggunakan dana lainnya: NLR (Nederland Leprosis) Untuk Kegiatan Program Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kusta melalui sumber NLR (Nederland Leprosis) sebesar Rp.3,600,000,- dan terealisasi Rp. 3.600,000,- (100 %). HWS (Health Workforce Services) Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Akses pelayanan kesehatan yang bersumber dari World Bank dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.100.470.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.269.308.040 ,- ( 60 %). A.3 URAIAN KEGIATAN ( BELANJA TIDAK LANGSUNG MAUPUN BELANJA LANGSUNG ) a. BELANJA TIDAK LANGSUNG 1. Belanja Pegawai /Personalia : Anggaran ini dialokasikan dalam rangka memenuhi kebutuhan gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Dinas Kesehatan Kota DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 61 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Padang . Tujuannya adalah memenuhi biaya gaji dan tunjangan – tunjangan lain berupa : Gaji pokok PNS Tunjangan keluarga Tunjangan jabatan Tunjangan fungsional Tunjangan fungsional umum Tunjangan beras Tunjangan PPh / tunjangan khusus Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja. Tunjangan penghasilan berdasarkan tempat kerja. a. Masukan Dari anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Padang Dinas Kesehatan Kota Padang, untuk belanja Aparatur ( Tidak Langsung ) mendapat sebesar Rp. 30.918.534.550,64,- terealisasi sebesar Rp. 29.015.048.902,- ( 94 % ) dan dana tersebut dialokasikan untuk biaya belanja Pegawai ( Gaji/ Tunjangan PNS ). b. Keluaran : Dari belanja Tak Langsung yang dilokasikan dapat membiayai gaji dan Tunjangan – Tunjangan Pegawai dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang dan Jajarannya. c. Hasil : Terbayarnya gaji Pegawai Negeri Sipil dan Tunjangan – tunjangannya. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 62 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 d. Manfaat : Termotivasinya karyawan dan pegawai dalam melaksanakan tugas serta mendorong peningkatan kinerja pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang. e. Dampak : Lancarnya pencapaian pelayanan pada masyarakat dibidang kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di lingkungan Dinas Kesehatan. b. BELANJA LANGSUNG PADA BAGIAN TATA USAHA 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran digunakan untuk memenuhi kebutuhan administrasi perkantoran Dinas Kesehatan Kota Padang. a. Masukan : Dana Program Pelayanan Administrasi Perkantoran berasal dari APBD Kota Padang sebanyak Rp.1.514.653.914,- terealisasi Rp.1.396.538.769.- ( 92,2 % ) . b. Keluaran : Terlaksananya semua kegiatan pada pelayanan administrasi kantor. c. Hasil : Terpenuhi tertib administrasi perkantoran Dinas Kesehatan Kota Padang. d. Manfaat : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran . DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 63 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 e. Dampak : Meningkatnya kinerja aparatur. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan sarana dan prasarana maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan kegiatan antara lain : Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor. a. Masukan : Dana Program peningkatan sarana dan prasarana berasal dari APBD Kota Padang sebanyak Rp.1.046.470.500,- terealisasi Rp.950.387.039- ( 90,81 % ) . b. Keluaran : Terlaksananya semua kegiatan pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. c. Hasil : Terpenuhi sarana dan prasarana aparatur. d. Manfaat : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur. e. Dampak : Meningkatnya kinerja aparatur DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 64 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan disiplin aparatur maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan kegiatan kegiatan antara lain : Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. a. Masukan : Dana Program peningkatan disiplin aparatur Kota Padang Rp.124.021.000- sebanyak berasal dari APBD Rp.149.550.000,- terealisasi ( 82,9 %). b. Keluaran : Terealisasinya penggadaan pakaian dinas . c. Hasil : Terpenuhi kebutuhan pakaian dinas pegawai dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang. d. Manfaat : Meningkatnya kualitas displin aparatur. e. Dampak : Meningkatnya kinerja aparatur 4. Program Penggadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya Dalam rangka untuk melaksanakan program Penggadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Pustu dan jaringannya maka dilakukan berbagai upaya peningkatan sarana dan prasarana fisik pelayanan kesehatan seperti: DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 65 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 1. Pembangunan baru puskesmas. 2. Rehab Puskesmas 3. Perluasan Gedung Puskesmas 4. Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu. 5. Rehab Puskesmas Pembantu 6. Penggadaan Alat Medis dan Non Medis 7. Penggadaan kendaraan roda 4 puskel 8. Rehab fisik kendaraan puskel roda 4 9. Pembangunan baru poskesdes 10. Rehab Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo a. Masukan : Program peningkatan sarana dan prasarana didanai oleh DAK dan dana pendamping Rp.9.619.379.000,-, (APBD) dengan terealisasi jumlah keseluruhannya sebesar Rp.9.300.195.884,- ( 97 % ) b. Keluaran: Pembangunan baru puskesmas. Rehab Puskesmas Perluasan Gedung Puskesmas Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu. Rehab Puskesmas Pembantu Penggadaan Alat Medis dan Non Medis Penggadaan kendaraan roda 4 puskel Rehab fisik kendaraan puskel roda 4 Pembangunan baru poskesdes DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 66 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Rehab Rumah Dokter Puskesmas Nanggalo c. Hasil : Terbangunnya fasilitas kesehatan seperti puskesmas, pustu dan jaringannya serta tersedianya peralatan medis dan non medis yang dapat menunjang kelancaran pelayanan kesehatan. d. Manfaat : Pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berjalan dengan baik. e. Dampak : Dengan tersedianya ruang perawatan Puskesmas dan adanya kendaraan operasional akan meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan pada masyarakat yang pada akhirnya menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat c. PENINGKATAN MANAJEMEN KESEHATAN Dalam rangka meningkatkan pelayanan dasar agar terjadi peningkatan mutu pelayanan pada masyarakat, maka diharapkan adanya peningkatan terhadap manajemen kesehatan. Kegiatan Program Peningkatan Manajemen Kesehatan diantaranya : 1. Penyusunan Laporan Kerja Tahun 2006 2. Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2008 3. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahun 2008 4. Penyusunan Laporan SAP tahun 2007 5. Penyusunan Profil Kesehatan Kota Padang tahun 2008 6. Pertemuan Manajemen Puskesmas 7. Sosialisasi SAP DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 67 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 8. Pertemuan Perencanaan Berbasis Kinerja 9. Rakerkesda 10. Pertemuan PUMC dan Juru Pungut 11. Pembinaan Perencanaan ke Puskesmas 12. Pengumpulan Data Profil Kesehatan Kota Padang 13. Pengumpulan Data Laporan SAP 14. Pembinaan Administrasi Keuangan 15. Pembinaan Kepegawaian Ke Puskesmas 16. Pembinaan Administrasi Barang Inventaris 17. Monev petugas ke Institusi Pendidikan yang MOU dengan DKK 18. Konsultasi RKA/DPA ke Bagian Keuangan Pemko Padang 19. Pengumpulan Data Profil Kesehatan Kota Padang ke Instansi terkait a. Masukan : Program Peningkatan Manajemen Kesehatan menggunakan dana APBD Kota Padang sebesar Rp.216.929.000,-, terealisasi Rp.180.600.500,- ( 83,25 % ). b. Keluaran : Terjadinya peningkatan SDM petugas puskesmas Peningkatan Mutu sistem pelaporan Peningkatan mutu pelayanan pada masyarakat c. Hasil : Tersusunnya sistem data dan pelaporan, baik laporan keuangan maupun laporan kerja di Dinas Kesehatan Kota Padang. d. Manfaat : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 68 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tersedianya laporan dan data yang baik dan bermutu e. Dampak : Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan pada masyarakat yang pada akhirnya menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 7.2. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN 7.2.1.Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Sehat adalah karunia tuhan yang perlu disukuri, sebab sehat merupakan hak azazi manusia yang perlu dihargai, dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga. Kondisi sehat dapat dicapai bila mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Pemerintah sudah cukup lama mengkampanyekan PHBS. Namun berbagai kendala klasik menghadang diantaranya disparitas status kesehatan antar tingkat sosial, tingkat ekonomi, antar kawasan, antar pedesaan dan perkotaan, masih rendahnya kinerja pelayanan kesehatan, beban ganda penyakit dan terbatasnya penyebaran tenaga kesehatan. PHBS meliputi PHBS di rumah tangga, PHBS di tempat-tempat umum, PHBS di Institusi Kesehatan, PHBS di sekolah, PHBS di tempat-tempat kerja. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 69 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 PHBS di rumah tangga tujuannya untuk memberdayakan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Untuk menilai rumah tangga sehat digunakan 10 alat ukur atau indikator PHBS yaitu : persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, ASI Ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur tiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok dalam rumah. Indikator PHBS di tempat kerja, di institusi kesehatan,di tempat-tempat umum, di sekolah dan tempat kerja, tidak jauh berbeda dengan indikator PHBS rumah tangga. Intinya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat untuk mempraktekkan perilaku hidup sehat dimanapun berada. Untuk tahun 2008, Survey PHBS telah dilakukan pada 11 kelurahan pada 11 kecamatan yang ada di kota Padang, dengan jumlah sampel 2310 RT, dengan hasil sebagai berikut. Tabel.9 Rekapitulasi Survey PHBS Pada 11 Kelurahan No 1 Indikator Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan % 81,9 2 Memberi Bayi Asi Eksklusif 70,3 3 Menimbang bayi dan anak balita 60,9 4 Menggunakan air bersih 98,9 5 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 58,9 6 Menggunakan jamban sehat 82,0 7 Memberantas jentik di rumah 60,6 8 Makan buah dan sayur setiap hari 43,9 9 Melakukan aktifitas fisik setiap hari 99,8 10 Tidak merokok dalam rumah 40,3 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 70 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Sampai saat ini jumlah Kelurahan PHBS di Kota Padang sebanyak 73 Kelurahan dengan strata tingkat perkembangan sebagai berikut : Tabel.10 Perkembangan Strata PHBS Di Kota Padang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nama Puskesmas Seberang Padang Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Ambacang Pauh Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Pengambiran Bungus Lubuk Buaya Air Dingin Jumlah Jumlah Kelurahan PHBS 3 3 3 6 4 3 3 5 4 4 2 3 2 7 4 3 2 4 5 3 73 Starata II II II/III II/III/IV II/III II II II/III II II II II II II/III II II II II II II Pengembangan UKBM a. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat dewasa ini. Posyandu yang meliputi 5 program prioritas (KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 71 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Penanggulangan Diare) terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Secara kuantitas perkembangan posyandu sangat menggembirakan, karena disetiap kelurahan terdapat 5 – 6 posyandu. Saat ini posyandu yang ada di kota Padang berjumlah 844 buah yang tersebar di 104 kelurahan dengan jumlah kader lebih kurang 3376 orang. Terjadi penambahan jumlah posyandu 22 buah dari 822 buah pada tahun 2007. Apabila ditinjau dari aspek kualitas, masih ditemukan berbagai masalah antara lain pengetahuan dan keterampilan kader yang belum memadai, tempat penyelenggaraan posyandu yang masih menumpang, partisipasi masyarakat yang masih rendah. Untuk meningkatkan kualitas posyandu telah dikembangkan Telaah Kemandirian Posyandu yang pada intinya menggelompokkan posyandu ke dalam 4 tingkat perkembangan yaitu : Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 72 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel.11 Jumlah dan Strata Posyandu Tahun 2008 No Puskesmas Jumlah 1 2 3 4 5 6 SEB PADANG PEMANCUNGAN RAWANG PADANG PASIR ULAK KARANG ALAI 23 37 25 69 29 30 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 AIR TAWAR ANDALAS NANGGALO LAPAI KURANJI BELIMBING AMBACANG PAUH LB KILANGAN LB BEGALUNG PENGAMBIRAN BUNGUS LUBUK BUAYA AIR DINGIN 24 88 41 17 16 30 27 70 41 61 44 38 76 59 845 Pratama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Strata Posyandu Madya Purnama 7 14 29 8 5 17 9 57 2 22 2 26 17 1 10 3 11 25 6 22 9 4 9 0 44 19 250 6 56 18 11 3 5 20 33 29 52 35 38 18 36 501 Mandiri 2 0 3 3 5 2 1 19 13 3 2 0 1 15 3 5 0 0 14 4 94 Berdasarkan tabel diatas, untuk posyandu pratama tidak ada lagi, posyandu purnama sudah mencapai 501 buah, sedangkan mandiri baru 94 buah. Hasil pencapaian tingkat partisipasi masyarakat untuk ke posyandu (D/S) Kota Padang tahun 2008 adalah sebagai berikut : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 73 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 TABEL.12 D/S KOTA PADANG TAHUN 2008 No. Puskesmas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Seberang Padang Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Ambacang Pauh Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Pengambiran Bungus Lubuk Buaya Air Dingin Sasaran 2120 1845 2564 6490 2275 2489 3152 9044 3665 2391 2278 5334 4386 5462 4410 5948 4665 2524 11398 4731 87172 Jumlah Ditimbang D/S 1160 1170 1959 3407 1438 1949 1582 3690 1532 799 861 1574 2899 3621 2381 2873 2962 1413 6041 3553 54,7 63,4 76,4 52,5 63,2 78,3 50,2 40,8 41,8 33,4 37,8 29,5 66,1 66,3 54,0 48,3 63,5 56,0 53,0 75,1 47945 55,0 Dari tabel diatas terlihat bahwa angka D/S Kota Padang tahun 2008 masih dibawah target 63 %. Pada umumnya yang datang ke posyandu adalah bayi yang akan mendapatkan imunisasi, sementara untuk anak usia 3 – 5 tahun jarang yang mau datang ke Posyandu. Salah satu solusi untuk meningkatkan cakupan D/S ini adalah integrasi PAUD dengan Posyandu. Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan peran Posyandu pada tahun 2008 yaitu : Evaluasi Pokjanal Posyandu Bertujuan untuk menilai kembali keaktifan kelompok kerja operasional Posyandu di Kecamatan dalam membina posyandu yang ada di setiap DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 74 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kelurahan. Kegiatan ini berupa pertemuan yang pesertanya terdiri dari pengurus Pokja Kecamatan, Pokja Kelurahan dan Tokoh Masyarakat. Penilaian Posyandu Bertujuan untuk memberikan motivasi kepada kader, Pokja Posyandu, dan masyarakat, dalam pelaksanaan posyandu. Dalam penilaian ini, juri berasal dari Bidang Pemerintahan, BPMKB,PKK dan Dinas Kesehatan. Hasil kegiatan ini yaitu : Juara I : Posy Melati III Kel Batang Kabuang Ganting Kt Tangah Juara II : Posy Kel Ujung Gurun, Kec Padang Barat Juara III : Posy Mutiara Bunda Kel Lapai Kec Nanggalo Harapan I : Posy Bungo Kopi Kel Parak Kopi Kec Padang Utara Harapan II : Posy Anggrek Jingga Kel Cupak Tangah Kec Pauh Harapan III : Posy Kasih Ibu IV Kel Parak Gadang Kec Pdg Timur. Penyerahan hadiah dan piagam pemenang diberikan oleh Walikota Padang pada tanggal 12 November 2008 dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 44 tingkat Sumatera Barat di Lapangan Imam Bonjol Padang. Dalam rangka meningkatkan kinerja kader posyandu diberikan insentif berupa uang pengganti transpor sebanyak Rp.40.000/bulan/posyandu selama 2 bulan. Alokasi dana untuk Kota Padang sebanyak 840 posyandu. Di BPM-KB juga memberikan insentif kader ini selama 8 bulan. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 75 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 a. Satuan Karya Bhakti Husada SBH (Satuan Karya Bakti Husada) merupakan bentuk partisipasi generasi muda khususnya pramuka di dalam bidang kesehatan. SBH mengembangkan merupakan pengetahuan, bentuk wadah keterampilan, pramuka pengalaman untuk dan kesempatan untuk membaktikan diri pada masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sehat. SBH di Kota Padang (Kwartir Cabang), dan di Kecamatan Kwartir Ranting. Kegiatan yang telah dilakukan oleh SBH Kota Padang yaitu pembinaan SBH Kecamatan se Kota Padang, yang pesertanya adalah Kwartir Ranting se Kota Padang. Sosialisasi Krida Bina Perilaku Hidup Sehat (PHBS) telah dilakukan pada 10 Gudep Kwarcab se Kota Padang. Peserta adalah anggota Pramuka di : 1. Gudep SMTI Padang 2. Gudep MAN Gn Pangilun Padang 3. Gudep SMA Muhammadiyah Padang 4. Gudep SMAN 1 Padang 5. Gudep SMAN 4 Padang 6. Gudep SMA 6 Padang 7. Gudep SMANK 1 Padang 8. Gudep SMANK 2 Padang 9. Gudep SMANK 4 Padang 10. Gudep SMAN 9 Padang DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 76 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 b.Poskestren Pesantren merupakan kelompok masyarakat yang harus dibina, yang mempunyai warga belajar yang disebut santri. Para santri ini jumlahnya cukup banyak sehingga nantinya diharapkan memiliki kemampuan sebagai inovator moral, spritual dan intelektual yang bernuansa Islami. Kelompok ini juga rawan dengan masalah kesehatan, oleh sebab itu perlu dibentuk Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Dari 14 Pesantren yang ada di kota Padang telah dilakukan pembinaan Poskestren sebanyak 5 buah yaitu Poskestren di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin, Lubuk Buaya, Nanggalo, Kuranji dan Bungus. Pembinaan dilakukan dengan instansi terkait yaitu Departemen Agama. Untuk tahun 2009 direncanakan akan membina semua poskestren yang ada Kota Padang. c. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan sebuah lahan atau pekarangan yang dimanfaatkan untuk mananam tanaman yang berkhasiat sebagai obat.. TOGA merupakan wujud peran aktif masyarakat dalam peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisionil. Fungsi utama TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, mengobati gejala dan beberapa penyakit ringan, memperbaiki gizi masyarakat, memperindah pemandangan dan dapat menambah penghasilan keluarga. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 77 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 TABEL.13 TOGA DI KOTA PADANG No PUSKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Seberang Padang Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Ambacang Pauh Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Pengambiran Bungus Lubuk Buaya Air Dingin TOGA < 5 KK TOGA > 5 KK JUMLAH 120 40 80 50 30 25 50 290 90 80 260 340 380 320 360 160 60 450 180 330 40 130 30 60 40 60 30 360 250 240 300 400 160 450 320 340 200 360 200 300 160 170 110 110 70 85 80 650 340 320 560 740 540 770 680 500 260 810 380 630 d. POS Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Upaya kesehatan kerja menjadi penting di era Industrialisasi sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak yang biasanya tetap diiringi oleh maraknya tenaga kerja informal. Salah satu wujud kegiatan UKK adalah pembentukan Pos UKK di sektor informal. Pos UKK merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja, yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan oleh masyarakat pekerja. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 78 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kegiatan spesifik yang menjadi ciri pokok Pos UKK adalah : Adanya komunikasi, informasi,edukasi dan motivasi untuk pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, gizi kerja, kebugaran, penanggulangan stress, hypertensi, bahaya merokok, pencegahan penyakit menular dan keracunan makanan. Kegiatan yang bersifat lintas sektor, sesuai dengan peran masingmasing menurut peran dan fungsi sektor terkait. Pelayanan dasar kesehatan kerja antara lain meliputi P3K, P3P (Pemantauan Penggunaan alat Pelindung Pekerja) dan upaya penyehatan lingkungan. Pos UKK yang sudah dibina sebanyak 273 buah, yang tersebar di semua wilayah kerja Puskesmas di Kota Padang. Pada umumnya kegiatan di Pos UKK masih dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan, sehingga untuk Kota Padang belum bisa dibuatkan strata untuk Pos UKK ini. Indikator stratifikasi Pos UKK ini meliputi jenis obat yang dimiliki, P3K Kit, Ergonomi, Penggunaan pelindung, Simasker (Sarasehan Intervensi Menuju Norma Sehat Dalam Bekerja dan Dana Sehat). e Kelurahan Siaga Kelurahan Siaga dibentuk berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI No: 564/Menkes/SK/VIII/2006. Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Pengembangan Kelurahan Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) yaitu salah satu DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 79 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk dalam rangka menyediakan/mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), pengobatan (Kuratif)yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader dan tenaga sukarela lainnya. Untuk pelaksanaan Kelurahan Siaga di Kota Padang sudah dibangun 15 Poskeskel dari dana Pemerintah (APBN, APBD) dan swadaya masyarakat. Dalam rangka pengembangan Kelurahan Siaga baru telah dilakukan kegiatan Sosialisasi kepada Lurah, Tokoh Masyarakat dan Sektor Terkait. Telah dilaksanakan pelatihan bidan siaga dan kader siaga sbb : TABEL.14 Bidan dan Kader Kelurahan Siaga yang telah dilatih Tahun 2008 No Puskesmas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Seberang Pdng. Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Ambacang Pauh Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Pengambiran Bungus Lubuk Buaya Air Dingin Jumlah Dokter 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Bidan Kader 2 2 3 5 2 4 3 2 3 2 1 4 4 9 7 10 5 2 7 6 83 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 2 4 6 6 6 4 4 4 4 4 80 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG Kelurahan Seb. Padang 06 Bt.Arau 07 Rim kaluang 07 Kb Marapal 07 Kp. Olo 07 KalbukGn. Sarik Gng Sarik 06 Kt.Luar, LMS 07 Indarung 08 Tj. Aur 06 Bungus Brt 08 Koto Panjang 07 80 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 f. Asuransi Jamkesda Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO, 1948), UUD 1945 pasal 28 H dan Undang Undang no.23/1992 tentang Kesehtan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap penduduk. Karena itu setiap penduduk berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Masih banyak keluarga, masyarakat miskin/ mendekati miskin yang tidak termasuk kuota JPKMM/ Askeskin, tetapi membutuhkan pelayanan kesehatan ke Puskesmas dan Rumah Sakit secara tetap, saat ini mempergunakan SKTM untuk berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit. Untuk mengatasi masalah diatas, Pemko Padang / Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2007 mengalokasikan dana subsidi premi Jaminan Kesehatan Kemitraan bagi kelompok keluarga non miskin/mendekati miskin sebesar 50 % atau Rp. 5000 per bulan ( Rp. 60.000 per tahun) dari premi Rp. 10.000 per bulan (Rp. 120.000 per tahun). Premi 50 % lagi ditanggung oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Barat / Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Tujuan JPKMM adalah meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin/ mendekati miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efisien dan efektif. Sasaran program ini adalah masyarakat yang mendekati miskin/ tidak mampu di Kota Padang, tahun 2008 berjumlah 20.833 orang, DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 81 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel.15 Kartu Peserta Jamkesda Kota Padang Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kecamatan Padang Selatan Puskesmas Seberang Padang. Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Ambacang Pauh Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Pengambiran Bungus Lubuk Buaya Air Dingin Padang Barat Padang Utara Padang Timur Nanggalo Kuranji Pauh Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Bungus Koto Tangah Jumlah 3. Jumlah 344 447 270 917 27 1401 534 2778 1617 1035 136 685 764 841 2517 746 1240 657 2644 1233 20.833 Penyuluhan Dalam Gedung Penyuluhan / promosi kesehatan dalam gedung maksudnya adalah promosi kesehatan yang dilakukan di dalam gedung puskesmas. Kegiatan promosi kesehatan dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan di puskesmas. Bentuk kegiatan promosi kesehatan yang telah dilaksanakan di semua puskesmas di Kota Padang adalah : Di tempat pendaftaran pasien (Loket). Jenis informasi yang diberikan adalah tentang alur pelayanan puskesmas, jenis pelayanan yang ada, denah poliklinik,peraturan kesehatan spt tidak boleh merokok, DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 82 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya, penggunaan kartu asuransi (Askes, Jamkesmas dan Jamkesda), dll. Di Poliklinik. Petugas yang melayani pasien meluangkan waktu untuk konsultasi, menjawab pertanyaan pasien, dengan menggunakan media spt leaflet, poster, lembar balik dsb. Di poliklinik tersedia ruang tunggu yang dilengkapi dengan media informasi spt poster, leaflet, VCD yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Di setiap Puskesmas di Kota Padang, juga dilakukan penyuluhan kelompok pada saat pasien ramai. Di ruang pelayanan KIA dan KB. Petugas juga melakukan penyuluhan langsung ke pasien (Ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita, WUS yang akan ber KB). Pada semua puskesmas juga telah dilaksanakan kelas ibu yang tujuannya untuk memberikan informasi kepada ibu hamil untuk mempersiapkan kehamilannya secara dini. Di Ruang perawatan inap (Puskesmas Rawatan) Di Laboratorium Di Apotik Di Klinik Khusus ( Pojok Gizi, Pojok Kesling dan Pojok Uro) 4. Penyuluhan Luar Gedung Penyuluhan kesehatan di luar gedung adalah penyuluhan yang dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas, artinya penyuluhan yang dilakukan untuk masyarakat yang berada di luar gedung puskesmas spt diposyandu balita dan lansia, di sekolah, di mesjid, di rumah, penyuluhan dengan mobil Puskel dsb. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 83 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Untuk tahun 2008, DKK Padang juga melakukan penyuluhan keliling di 13 Kelurahan di Kota Padang dengan topik DBD, Malaria dan PHBS. Penyuluhan Narkoba dilakukan untuk Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Bagi Dai dan Ustad, Bagi siswa di 5 SLTP, 5 SLTA dan 5 Perguruan Tinggi di Kota Padang. Sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu DKK Padang, Polda Sumbar dan Departemen Agama. Sumber dana untuk kegiatan penyuluhan ini APBD DKK Padang. Tabel.16 Penyuluhan Dalam dan Luar Gedung Puskesmas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Puskesmas Seberang Padang. Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Ambacang Pauh Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Pengambiran Bungus Lubuk Buaya Air Dingin JUMLAH Penyuluhan Dalam Gedung 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 96 kali 1920 kali Penyuluhan Luar Gedung 33 kali 47 kali 35 kali 79 kali 39 kali 40 kali 34 kali 98 kali 41 kali 17 kali 26 kali 40 kali 37 kali 80 kali 51 kali 71 kali 54 kali 48 kali 86 kali 69 kali 1045 kali Dilihat dari tabel di atas, secara kualitas penyuluhan di dalam dan di luar gedung puskesmas sudah mencukupi, tetapi mungkin dari segi kualitas penyuluhan ini masih ada beberapa kendala antara lain media penyuluhan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 84 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 yang terbatas untuk di luar gedung puskesmas, tempat dan suasana penyuluhan yang kurang memadai seperti di posyandu, dsb. 7.2.2.Seksi Kesehatan Lingkungan 1. Pengawasan Kualitas Air Dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota bersama Puskesmas dengan jenis kegiatan berupa pengawasan terhadap kualitas air bersih dan Air Minum berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun 1990 tentang Kualitas Air Bersih dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907 Tahun 2002 tentang Kualitas Air Minum. Dalam kegiatan operasionalnya kegiatan ini diimpelementasikan kedalam beberapa kegiatan sebagai berikut : i. Pengawasan kualitas air bersih terhadap sumber air bersih masyarakat yang bersumber dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM), sumur gali, sumur pompa tangan, penampungan air hujan, perlindungan mata air, badan air maupun sungai dengan target program akses air bersih masyarakat sesuai standar kesehatan 70 %, kegiatan telah dilaksanakan melalui pemeriksaan sampel air bersih masyarakat sebanyak 1.500 dengan 86 % memenuhi syarat kualitas air bersih. ii. Pengawasan terhadap tempat pemandian umum dan kolam renang dengan target seluruh sarana sesuai standar kesehatan dengan hasil 100 % kolam renang memenuhi syarat dan tempat pemandian umum hanya 30 % memenuhi syarat. iii. Pengawasan terhadap sumber air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat seperti Depot Air Minum (DAM) dengan tanget 100 % sarana memeriksakan kualitas air dengan parameter bakteri 1 kali 3 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 85 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 (tiga) bulan hanya 40 % yang memenuhi ketentuan dan untuk kimia 1 kali setahun hanya 10 % memenuhi ketentuan sesuai persyaratan pengawasan kualitas air minum. 2. Pengawasan Sanitasi Tempat- Tempat Umum (TTU) Program ini meliputi kegiatan pengawasan terhadap tempat- tempat umum dan tempat pengolahan makanan yang diperkirakan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan bersama tenaga sanitarian Puskesmas yang meliputi kegiatan pengawasan tempat- tempat umum terhadap hotel, terminal, pasar, rumah sakit, bioskop, mesjid/rumah ibadah, salon dan daerah tujuan wisata) yang ditargetkan 80 % sarana tempat- tempat umum memenuhi syarat kesehatan dengan hasil baru 67 % memenuhi syarat kesehatan dilihat dari ketersedian sarana sanitasi dasar di sarana tempattempat tersebut. Operasional kegiatan dengan menggunakan inspeksi sanitasi terhadap masing- masing sarana. 3. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan (TPM) seperti rumah makan/ restoran dan jasa boga dengan target program 75 % sarana memenuhi syarat dan baru tercapai 68 % dengan indikator ketersedian sarana sanitasi yang masih terbatas dan belum memenuhi syarat kesehatan. 4. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Untuk melihat sejauhmana kegiatan yang telah dilakukan oleh Puskesmas dalam hal ini perpanjangan tangan program oleh tenaga sanitarian dilaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui kegiatan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 86 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 pembinaan teknis dan pertemuan dengan pimpinan dan petugas sanitarian sebagai wadah pembinaan dalam percepatan pencapaian program. 7.3. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN 7.3.1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Dalam upaya menghadapi tantangan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satu langkah penting yang dilakukan adalah peningkatan mutu pelayanan dasar di Puskesmas dan peningkatan pelayanan rujukan di seluruh rumah sakit i Kota Padang. Tujuan. 1. Meningkatkan pemahaman petugas kesehatan dan olah raga di Puskesmas. 2. Meningkatkan pemahaman petugas balai pengobatan di Puskesmas. 3. Meningkatkan pemahaman petugas pengolah laporan SP2TP di Puskesmas. 4. Meningkatkan pemahaman petugas puskesmas terhadap program Quality Assurance. 5. Meningkatkan kemampuan petugas untuk menilai kinerja Puskesmas. 6. Meningkatkan kemampuan petugas Rumah sakit untuk mengevaluasi sistim pelaporan Rumah sakit. 7. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas melalui penilaian puskesmas dan petugas berprestasi. 8. Mengevaluasi kemampuan petugas puskesmas pasca pertemuan dan pelatihan. 9. Membina dan mengevaluasi sistem pelaporan rumah sakit. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 87 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 10. Membina dan mengevaluasi program Quality Assurance di puskesmas. 11. Menyediakan pelayanan P3K. 12. Membina dan mengevaluasi petugas program UKGS di Puskesmas. Hasil. 1 Pertemuan kesehatan olah raga bagi petugas puskesmas sebanyak 40 peserta untuk 20 puskesmas dengan dana Rp. 10.635.900.- dan terealisasi sebesar Rp. 10.635.900.- ( 100% ). 2 Pelatihan sistem pelaporan SP2TP bagi petugas Tata Usaha dan petugas SP2TP puskesmas sebanyak 20 peserta untuk 20 Puskesmas dengan dana 3 Rp. 7.700.000.- dan terealisasi sebanyak Rp. 7.700.000.- ( 100% ). Pelatihan evaluasi kinerja bagi petugas puskesmas sebanyak 40 peserta untuk 20 Puskesmas dengan dana Rp. 11.125.100.- dan terealisasi sebanyak 4 Rp. 11.125.100.- ( 100% ). Pertemuan Monitoring evaluasi rumah sakit sebanyak 27 peserta untuk 27 Rumah Sakit dengan dana Rp. 6.528.200.- dan terealisasi sebanyak Rp.5.928.200.- ( 90,81% ). 5 Penilaian puskesmas dan petugas berprestasi terhadap 70 petugas dan 20 Puskesmas dengan dana Rp. 26.199.950.- dan terealisasi sebanyak Rp. 24.699.950.- ( 94,27% ). 6 Pelatihan petugas Medical Record Puskesmas dengan dana Rp. 7.230.050.- dan terealisasi Rp. 7.230.050.- ( 100% ) 7 Pembinaan dalam rangka penilaian Puskesmas berprestasi tingkat kota Padang terhadap 6 Puskesmas dengan dana Rp. 5.520.000.- dan terealisasi sebanyak Rp. 4.920.000.- ( 89,13% ). DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 88 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 8 Monitoring evaluasi pasca pertemuan dan pelatihan ke puskesmas dengan dana Rp. 8.000.000.- dan terealisasi Rp. 7.600.000.- ( 95% ). 9 Bimbingan teknis sistem pelaporan rumah sakit dengan dana Rp.2.000.000.- dan terealisasi Rp. 1.900.000.- ( 95% ) 10 Pelaksanaan P3K dengan dana Rp. 24.720..000.- dan terealisasi sebanyak Rp.24.500.000.- ( 99,1% ). 11 Pembinaan dan evaluasi dalam rangka program UKGS petugas puskesmas dengan dana Rp. 15.900.000.- dan terealisasi sebanyak Rp. 15.900.000.( 100% ). 12 Bimbingan teknis manajemen alat kesehatan Puskesmas dengan dana 5.600.000.- dan terealisasi sebanyak Rp. 5.930.000- ( 105,89% ). 13 Bimbingan tekhnis QA ke Puskesmas Pembantu dengan dana Rp. 11.140.000.- dan terealisasi Rp. 11.070.000.- ( 99,37% ) 14 Bimbingan tekhnis evaluasi kinerja dengan dana Rp. 6.800.000.- dan terealisasi Rp. 6.740.000.- ( 99,12% ) 15 Rapat Kerja Kerja Kesehatan Daerah dengan dana Rp.42.546.100.- Dan terealisasi Rp. 42.546.000.- ( 99,9%) 16 Honor panitia pelaksana kegiatan dan honor tim kerja khusus HWS dengan dana Rp.34.315.000.- dan terealisasi Rp. 34.150.500.- ( 99,52% ) 17 Pencetakan blanko SP2TP dengan dana Rp. 4.500.000.- dan terealisasi 100% Dari total anggaran Pelayanan Kesehatan Dasar Rp. 234.771.300.- pada tahun 2008 terealisasi sebanyak Rp.227.190.300.- yaitu 96,77 %. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 89 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 7.3.2. Program Pelayanan Tingkat Puskesmas. Balai Pengobatan. Kunjungan Puskesmas. Tabel. 17 Rekapitulasi Kunjungan Puskesmas Tahun 2008. Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nofember Desember Total Kunjungan Baru 21579 21578 19702 25015 22380 27674 24388 25040 21051 17593 31800 19101 276.901 Kunjungan Lama 67035 67032 66535 75922 75677 84263 68556 75940 58907 90178 75274 76702 882.021 Total 81174 89273 84841 103651 148896 114935 98277 103656 86983 56907 117489 107489 1.229.489 Jumlah penduduk kota Padang 838.190 jiwa dengan pemanfaatan sarana kesehatan Visite Rate , Grafik.1 CAKUPAN KUNJUNGAN PUSKESMAS SE- KOTA PADANG TAHUN 2008 276,901 882,021 Kunjungan Baru Kunjungan Lama DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 90 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik di atas menggambarkan kunjungan baru Puskesmas sebanyak 276.901 kunjungan dan kunjungan lama 882.021. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan pemanfaatan kunjungan puskesmas dengan Visite Rate 1.5. Tabel.18 Kunjungan Puskesmas Se-kota Padang tahun 2008 berdasarkan Jenis Bayar. N0 Puskesmas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Padang Pasir Andalas Lubuk Buaya Air Dingin Air Tawar Ulak karang Alai Lapai Nanggalo Kuranji Belimbing Pauh Lub. Begalung Pengambiran Seb. Padang Rawang Barat Pemancungan Lubuk Kilangan Bungus Ambacang JUMLAH Bayar Askes 17951 6794 10104 2742 10655 2762 31831 18216 10346 7629 10778 9024 9061 6735 25924 16443 26203 19370 27422 5628 18265 14376 7061 4784 11751 6467 12411 5582 18810 6853 13532 4992 18311 9356 14067 4765 15115 1991 12581 6279 322.179 160.788 Askeskin 3797 4656 7289 10969 7198 4527 4038 17783 26495 30925 8951 7314 11942 9727 11808 6861 5952 7557 6843 14254 208.886 Gratis TOTAL 16873 45415 13832 31334 12277 32983 24323 85339 17397 42570 16401 40730 20047 39881 56578 116728 81978 154046 26330 90305 13976 55568 3712 22871 13038 43198 23141 50861 7428 44899 34123 59508 73582 107201 30559 56948 7065 31014 37271 70385 529.931 1.221.784 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kunjungan puskesmas terbanyak adalah kunjungan askeskin dengan jumlah 208.886 kunjungan. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 91 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik. 2. Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Di Kota Padang Tahun 2008 Tabel .19. Sepuluh Penyakit Terbanyak di kota Padang Tahun 2008. NO JENIS PENYAKIT JUMLAH KASUS BARU 103.875 PERSENTASE 1 ISPA 2 3 4 5 6 Gastritis Penyakit kulit dan jaringan sub cutan Penyakit pulpa jaringan periodontal Rematoid Artritis Diare, tersangka kolera 15.222 14085 12.785 12.197 11.634 5 4.7 4.2 4 3.9 7 Penyakit Jamur 10,816 2.4 8 Kelainan Refraksi 4.022 1.3 9 Asma 3.568 1 10 Penyakit susunan saraf 3.061 1 11 Penyakit lainnya 117.628 38.5 308.893 100 TOTAL DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 34 92 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Dari tabel diatas dapat dilihat kunjungan kasus baru terbanyak adalah ISPA yaitu 34 % ( 103.875 kasus ), diikuti oleh Gastritis sebanyak 5 % ( 15.222 kasus ) dan penyakit kulit dan jaringan sub cutan 4.7 % ( 14.085 kasus ). Jika dibandingkan dengan tahun 2006 tidak banyak perbedaan, dimana pada tahun 2006 dan 2007 penyakit terbanyak juga ISPA .Grafik.3 CAKUPAN PENYAKIT TERBANYAK KOTA PADANG TAHUN 2008 34 38,5 1 1 1,3 5 2,4 3,9 ISPA Penyakit kulit dan jaringan sub cutan Rematoid Artritis Penyakit Jamur Asma lainnya 4,2 4 4,7 Gastritis Penyakit pulpa jaringan periodontal Diare, tersangka kolera Kelainan Refraksi Penyakit susunan saraf Grafik di atas menunjukkan ISPA masih menempati peringkat teratas. Dimana kasus ini selalu tertinggi setiap tahunnya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis dan iklim Kota padang yang cenderung berobah (pancaroba) dengan curah hujan yang tinggi. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 93 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Penyakit Tidak Menular Tahun 2008. Tabel .20 Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular Tahun 2008 Kota Padang. NO PUSKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pd. Pasir Lb. Buaya Air dingin Air Tawar Ulak Karang Alai Nanggalo Lapai Andalas Pemancungan Rawang Seb. Padang Pengambiran Lub.Begalung Lub. Kilangan Kuranji Belimbing Pauh Ambacang Bungus TOTAL Diabetes 65 72 220 72 12 38 31 0 271 35 216 76 58 137 45 73 3 25 90 18 1557 Hiper tensi 628 353 784 618 72 196 456 80 835 213 538 985 262 757 167 150 208 107 720 17 8146 PENYAKIT Kecelak PPOK aan 250 0 96 1 650 0 77 4 32 10 251 0 4 0 17 0 151 14 27 6 28 0 105 5 238 16 265 29 27 0 110 45 185 3 251 0 165 7 86 0 3013 115 Keganasan 5 12 0 18 4 7 0 2 14 4 0 0 16 5 2 5 3 0 0 0 97 Dari tabel diatas dapat dilihat penyakit tidak menular terbanyak adalah Hipertensi yaitu sebanyak 8.146 kasus. Grafik.4 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 94 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Dari grafik diatas dapat dilihat penyakit tidak menular yang terbanyak adalah Hipertensi. Dengan jumlah kasus 8.146. Program Kesehatan Gigi dan Mulut. Pelayanan Pengobatan Gigi Di Puskesmas. Tabel. 21. Kunjungan Gigi Puskesmas Se Kota Padang Tahun 2008. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 PUSKESMAS Seb Padang Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Lubuk Buaya Air Dingin Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Pauh Luki LB. Begalung Pengambiran Bungus Ambacang Jumlah KUNJUNGAN BP GIGI BARU 2132 515 953 4443 1776 2236 515 2527 2421 1430 2157 592 642 866 1235 1392 1799 492 934 1525 30582 LAMA 1010 435 439 1984 1528 571 330 1613 1370 1474 1702 753 465 860 320 1390 1121 928 511 1057 19861 JUMLAH 3142 950 1392 6427 3304 2807 845 4140 3791 2904 3859 1345 1107 1726 1555 2782 2920 1357 1445 2582 50380 Kunjungan baru BP gigi tahun 2008 berjumlah 30.582 jiwa dengan total kunjungan 50.380 jiwa dan cakupan pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Kota Padang adalah 6.01%. Ini menggambarkan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas sudah mulai mendapat tempat di masyarakat DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 95 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 karena cakupan pelayanan gigi melebihi target kota Padang yaitu 4 % dari jumlah penduduk. Tabel.22 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Di Kota Padang Tahun 2008 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 PUSKESMAS Seb Padang Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Lubuk Buaya Air Dingin Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Pauh Luki LB. Begalung Pengambiran Bungus Ambacang JUMLAH Ratio Tambal : Cabut PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TAMBALAN GIGI PENCABUTAN GIGI TETAP TETAP 78 1187 0 203 41 359 492 1707 220 1191 202 987 0 160 465 1043 78 1092 223 601 94 1048 47 449 74 445 57 528 64 548 23 853 0 1077 36 589 17 428 61 790 2272 15285 1 : 7 Tabel di atas menunjukkan ratio tambal : cabut 1 : 7 (2.272 kasus tambal : 15.285 kasus cabut). Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kualitas sebagian sumber daya manuasia yang memberikan pelayanan, sarana dan prasarana perawatan gigi di Puskesmas kurang lengkap dan perilaku masyarakat yang cenderung DINAS KESEHATAN KOTA PADANG membutuhkan 96 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 pelayanan yang cepat (cabut) sehingga perawatan gigi kurang menjadi pilihan. Jika dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007 terjadi perubahan ratio, dimana pada tahun 2006 ratio tambal : cabut 1 : 7 dan pada tahun 2007 yaitu 1 : 3. Grafik. 5. 5.1.2.2.2. UKGM Tabel.23 Kegiatan UKGM Puskesmas Se-Kota Padang Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 PUSKESMAS Seb Padang Pemancungan Rawang Padang Pasir Ulak Karang Alai Air Tawar Andalas Lubuk Buaya Air Dingin Nanggalo Lapai Kuranji Belimbing Pauh Luki LB. Begalung Pengambiran Bungus Ambacang JUMLAH Juml Desa yang Ada 4 5 3 10 2 2 3 10 7 6 3 3 2 3 9 7 10 5 6 4 104 Juml.Desa Dibina 1 1 3 3 2 2 2 9 0 2 3 2 2 2 4 1 2 1 1 2 45 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG % 25 20 100 30 100 100 66.6 90 0 33.3 100 66.6 100 66.6 44.4 14.2 20 20 16.6 50 43.27 97 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan UKGM untuk kota Padang adalah 43.27% , yang berarti bahwa cakupan UKGM yang dicapai jauh lebih rendah dari target UKGM yaitu 60%. Jika dibandingkan dengan kegiatan UKGM pada tahun 2006,dan 2007 maka kegiatan UKGMD untuk tahun 2008 kurang dari 2 tahun sebelumnya. 5.1.2.2.3. Integrasi Gigi dan KIA. Tabel .24 Integrasi Gigi dan KIA Puskesmas Se-Kota Padang Tahun 2008. NO PUSKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 Padang Pasir Ulak Karang Lapai Alai Nanggalo Seb Padang Lb.Buaya Pemancungan Lubuk Begalung Ambacang Air Tawar Belimbing Lubuk Kilangan Rawang Pegambiran Air Dingin Kuranji Andalas Pauh Bungus JUMLAH 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jum. Ps.Rjk 2369 1069 556 3728 2543 1106 445 314 Juml. Ps. diIntegrasi 981 511 227 510 586 975 354 72 Cakupan Integrasi 0.4 0.47 0.4 0.13 0.23 0.88 0.79 0.22 3844 2014 147 594 399 1093 50 459 0.1 0.54 0.34 0.77 41 3217 539 1068 405 541 258 518 25316 34 1572 502 457 64 404 209 107 9566 0.82 0.48 0.93 0.42 0.15 0.74 0.81 0.2 0.37 Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan kegiatan integrasi gigi dan KIA untuk kota Padang adalah 0,37%. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 98 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 UKGS dan Sikat Gigi Massal Dalam rangka kesehatan gigi anak sekolah melalui kegiatan UKS juga dilaksanakan UKGS, dengan melakukan pemeriksaan gigi secara sederhana di sekolah dan melakukan rujukan bagi yang memerlukan perawatan. Dari 425 buah SD yang ada di Kota Padang 100 % melaksanakan UKGS. Disamping itu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak sekolah dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut, maka dilakukan peragaan sikat gigi secara massal yang yang bekerja sama dengan PT. Unilever dalam kegiatan Pepsodent School Program. Dimana kegiatan ini mencakup seluruh SD Yang ada di kota Padang. Jika dibandingkan dengan kegiatan yang sama pada tahun 2006 dan 2007 terdapat peningkatan kegiatan UKGS yang sangat bermakna. Kesehatan Jiwa. Tabel .25 Cakupan Program Kesehatan Jiwa Kota Padang Tahun 2008 Diagnosa Psikosa Anxietas Depresi Psikosomatik Retardasi Mental Gangguan Keswa Peny. Jiwa Lainnya Epilepsi Pasung Total Jumlah Kunjungan 4288 1662 666 434 231 282 646 837 0 9046 Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit gangguan jiwa yang menempati posisi teratas adalah Psikotik ( 4.288 kasus ) dan kasus terendah DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 99 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 adalah Retardasi mental (231 kasus). Sedangkan untuk kasus pasung tidak ada yang dilaporkan. Cakupan pelayanan jiwa untuk kota Padang adalah 10.8% sedangkan berdasarkan standar pelayanan minimal untuk kesehatan jiwa kota Padang 15%, ini berarti cakupan pelayan jiwa masih dibawah standar indikator pelayanan. Laboratorium. Tabel.26 Laporan Kegiatan Laboratorium Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2008 NO PUSKESMAS TENAGA KEGIATAN JUMLAH PENDIDIKAN P.DARAH URINE TINJA BTA BTA + TOTAL 1 Padang Pasir 3 D.III,Sakm a 430 240 10 249 20 949 2 Andalas 2 Sakma 531 225 11 245 19 1031 Sakma 160 210 9 235 11 625 3 Lubuk Buaya 2 4 Air Dingin 1 Sakma 299 347 5 210 10 636 5 Air Tawar 1 Smak 153 206 5 291 4 659 6 Ulak Karang 1 Sakma 210 210 4 210 8 642 7 Alai 2 Smak 218 256 5 210 7 696 8 Lapai 2 D.III. 200 240 4 152 10 606 9 Nanggalo 2 Sakma 221 175 6 172 6 580 10 Kuranji 2 D.III 225 120 6 155 6 512 11 Belimbing 1 D.I 241 225 4 185 4 659 12 Pauh 1 Sakma 248 115 3 163 5 534 13 Lubuk Beg 2 251 255 4 232 6 748 14 Pengambiran 3 242 260 6 15 4 656 15 Seb.Padang 2 Sakma D.III,Sakm a D.III,Sakm a 212 182 5 110 5 509 16 Rawang Barat 1 D.III 215 168 3 109 4 499 17 Pemancungan 1 242 174 3 80 3 502 18 Lub.Kilangan 2 D.III D.III,Sakm a 215 124 3 120 3 465 19 Bungus 1 D.III 221 230 4 212 8 675 20 Ambacang 0 Sakma 180 150 3 115 4 452 4914 4112 103 3470 147 12746 JUMLAH 32 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 100 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel di atas menunjukkan pemeriksaan darah yang terbanyak (4.914 kunjungan). Berbeda dengan tahun 2006 dan 2007 dimana pemeriksaan terbanyak adalah pemeriksaan urine. Grafik. 6. Grafik di atas menunjukkan kunjungan labor terbanyak adalah dari Puskesmas Andalas (1031 kunjungan). Ini menunjukkan bahwa pelayanan laboratorium di Puskesmas Andalas sudah cukup baik dibandingkan dengan Puskesmas lainnya. Dimana pada tahun lalu kegiatan laboratorium terbanyak adalah Puskesmas Lubuk buaya, penggurangan kunjungan laboratorium Lubuk Buaya ini mungkin disebabkan karena Puskesmas Lubuk Buaya dalam proses renovasi gedung. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 101 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kesehatan Olah Raga. Tabel .27. Rekapitulasi Program Kesehatan Olah Raga Di Puskesmas se Kota Padang Tahun 2008 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 5 3 4 2 5 6 6 2 2 2 3 3 2 5 5 2 2 2 4 2 67 Jumlah 3 0 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 41 9 4 5 6 5 6 8 1 1 1 3 2 7 5 6 4 3 3 8 3 90 Peralatan OR Paramed is Pd. Pasir Lb. Buaya Air dingin Air Tawar Ulak Karang Alai Nanggalo Lapai Andalas Pemancungan Rawang Seb. Padang Pengambiran Lub.Begalung Lub. Kilangan Kuranji Belimbing Pauh Ambacang Bungus TOTAL Kel OR di bi na SDM yg dilatih Medis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Lain-lain Puskesmas Lansia No Sanggar Jumlah Kel OR 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 1 Dari tabel diatas dapat dilihat kelompok olah raga sudah merata diseluruh Puskesmas dikota Padang, dimana jumlah kelompok olah raga yang dibina berjumlah 144 kelompok, sedangkan untuk peralatan olah raga hanya Puskesmas Padang Pasir yang memiliki. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 102 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Penyakit Mata. Tabel .28 Rekapitulasi Laporan Penyakit Mata Puskesmas Sekota Padang Tahun 2008. PUSKESMAS Katarak Pd. Pasir Lb. Buaya Air dingin Air Tawar Ulak Karang Alai Nanggalo Lapai Andalas Pemancungan Rawang Seb. Padang Pengambiran Lub.Begalung Lub. Kilangan Kuranji Belimbing Pauh Ambacang Bungus Jumlah 9 6 86 44 32 26 64 7 73 15 24 56 61 52 8 35 25 35 54 15 727 Glouko ma 6 1 2 6 2 2 0 1 13 0 0 0 5 5 0 0 1 0 9 0 53 Kel.Refrak si 373 61 191 154 211 333 131 189 203 95 91 228 222 218 72 276 161 133 135 5 3482 Xeropthal mia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Peny. Mata lainnya 442 479 147 182 163 189 87 144 192 101 129 159 249 274 145 219 204 135 255 39 3934 Dari tabel diatas dapat dilihat kelainan refraksi merupakan penyakit mata terbanyak diseluruh puskesmas di kota Padang dengan total 3.482 kasus. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 103 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik. 7. Dari tabel diatas terlihat bahwa kelainan refraksi merupakan kelainan mata terbanyak di Puskesmas dengan jumlah 3.482 kasus. Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin. Tabel.29 Cakupan Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin dan JPKM Gakin Kota Padang Tahun 2008 No Kecamatan 1 2 1 padang selatan 2 padang barat 3 padang utara 4 padang timur 5 koto tangah 6 nanggalo 7 kuranji 8 pauh 9 lub. kilangan 10 lub. begalung 11 bungus JUMLAH Puskesmas 3 seb. padang pemancungan rawang barat padang pasir ulak karang alai air tawar andalas lubuk buaya air dingin nanggalo lapai kuranji belimbing ambacang pauh lub. kilangan lub. begalung pengambiran bungus Jml Jiwa Maskin 4 3452 6304 6403 11739 4063 4911 2273 16605 19278 14203 5190 2409 5754 12332 9530 11429 9215 16651 11372 8821 185.001 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG Maskin Mendapat Yankes 5 2590 6271 10516 22222 8303 2305 2102 17671 25986 30656 13164 7212 12614 10004 14238 11773 6417 12590 7557 6638 230.829 VR 6 0.75 0.99 1.64 1.89 2.044 0.47 0.92 1.06 1.35 2.16 2.54 2.993 2.19 0.81 1.49 1.03 0.69 0.76 0.66 0.75 1.27 104 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat miskin cukup baik dengan didapatkan Visite Rate 1,27. Untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin tersedia anggaran bersumber APBD dan APBN dengan rincian sebagai berikut: i. Dana Sunatan Massal sebesar Rp.44.000.000,- dan terealisasi sebanyak 100 % (APBD). ii. Dana Persalinan Masyarakat Miskin sebesar Rp.100.000.000,- hanya terealisasi sebanyak Rp. 23.600.400 yaitu 23.6 % (APBD). iii. Dana Operasional Jamkesmas Kota sebesar Rp. 141.230.000,- dan terealisasi sebanyak Rp. 102.250.000,- yaitu 72.39 % (APBN). iv. Dana Bansos Jamkesmas sebesar Rp. 57.720.000,- dan terealisasi sebanyak Rp. 32.500.000,- yaitu 56.32 % (APBN). Program Pelayanan Rumah Sakit. Tabel.30 Data Dasar Rumah sakit Pemerintah dan Swasta di Kota Padang. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Rumah Sakit Jenis M Djamil Depkes/Umum Reksodiwiryo Hankam/Umum RSUD Pemko/Umum RSJ HB Depkes/Khusus Saanin Bayangkara Polisi/Umum Yos Sudarso Swasta/Umum PT. Semen Swasta/Umum BMC Swasta/Umum Selaguri Swasta/ Umum Selasih Swasta/Umum Aisyah Swasta/Umum Ibnu Sina Swasta/Umum Siti Rahmah Swasta/Umum Kelas Akreditasi B C C A Sudah Belum Belum Sudah Kapasitas TT 800 121 30 200 D C D D D C D C D Belum Sudah Belum Sudah Belum Belum Belum Sudah Belum 40 146 51 60 55 61 29 61 67 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 105 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Sambungan tabel. 30 hal 85... 14 RSK Jantung 15 RSK Ropanasuri 16 RSJ Puti Bungsu 17 RSM Sitawa 18 RSB Annisa 19 RSB Siti Hawa 20 RSB Bunda 21 RSB Lenggogeni 22 RSB Ananda 23 Asri 24 Cicik 25 RSB T.Anggrek 26 RSB BKM Jumlah Swasta/Khusus D Belum 27 Swasta/Khusus D Sudah 19 Swasta/Khusus D Sudah 40 Swasta/Khusus D Belum 25 Swasta/Khusus D Belum 12 Swasta/Khusus D Belum 25 Swasta/Khusus Swasta/Khusus D D Belum Belum 25 42 Swasta/Khusus D Belum 12 Swasta/Umum Swasta/Umum Swasta/Khusus D D D Belum Belum Belum 19 20 25 Swasta/Khusus D Belum 18 2030 Dari tabel diatas dapat dilihat sebagian besar rumah sakit belum terakreditasi (19 RS), jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 2.030 tempat tidur yang tersebar di 26 rumah sakit di kota Padang. Pencapaian Program Seksi Farmasi dan Perizinan. Seksi Farmasi dan Perizinan Bidang Pelayanan Kesehatan melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok yang sifatnya proyek didukung oleh APBD Kota Padang dan rutin dengan total anggaran sebesar Rp. 107.399.900,- dan terealisasi sebanyak Rp. 92.272.800,- yaitu 85.92 %. Adapun hasil pencapaian kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2008 meliputi kegiatan proyek dan kegiatan rutin. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 106 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kegiatan Proyek. Kegiatan yang didukung oleh dana APBD Kota Padang tahun 2008 dikelompokkan kepada 2 program dengan 3 kegiatan yakni : 1. Program Pengawasan Obat dan Makanan. 2. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan bahan berbahaya. 3. Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengawasan Peredaran Obat dan Makanan. 1. Pertemuan Pengelolaan Obat bagi petugas Puskesmas Tujuan diadakan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petugas obat puskesmas tentang pengelolaan obat mulai dari penerimaan, pencatatan, pendistribusian dan pelaporan agar obat yang sampai pada terjamin mutu dan khasiatnya. Sasaran peserta pertemuan adalah petugas apotik dan BP puskesmas. yang berjumlah 60 orang untuk 20 Puskesmas . Biaya yang disediakan untuk pertemuan ini Rp. 10.294.000,- Kegiatan ini terealisasi 100% baik keuangannya maupun fisik. 2. Pertemuan Manajemen Pengelolaan Obat di Apotik bagi Apoteker. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman petugas dalam pengelolaan dan peredaran obat di apotik. Sasaran pertemuan ini adalah Apoteker Pengelola Apotik (APA) di Kota Padang. Jumlah peserta 60 orang Jumlah dana yang disediakan Rp. 9.372.900,Realisasi kegiatan ini keuangan dan fisik 100%. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 107 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 3. Bimbingan Teknis Pengawasan dan Razia Peredaran Obat di Toko Obat. Bimbingan dan pengawasan dilakukan adalah untuk melakukan penertiban terhadap toko obat dalam penyelenggaraannya sebagai toko obat dengan menjalankan kewenagnannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kegiatan ini dilaksanakan secara tim untuk tinjauan kelapangan. Tim ini terdiri dari Dinkes Kota Padng, Satpol Kota Padang, Dinas Perindagtamben Kota Padang. Jumlah toko obat yang diawasi berjumlah 60 buah dengan dana yang tersedia Rp. 5.600.000,Kegiatan ini terealisasi keuangannya Rp. 3.560.000,- dengan prosentase 65,1 %. 4. Bimbingan teknis Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Obat di Apotik Tujuan pembinaan ini adalah untuk melihat kelengkapan adminstrasi seperti pencatatan dan pelaporan, petugas (apoteker dan asisten apoteker) serta peralatan lainnya yang wajib diadakan dan dijalankan. Jumlah apotik yang diawasi berjumlah 50 buah. Didukung oleh dana Rp. 8.180.000,- Terealisasi Rp. 6.600.000,- dengan prosentase 80,6 %. 5. Bimbingan teknis Menejemen Pengelolaan Obat Terpadu & Pengunaan Obat Rasional di Puskesmas. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahi sejauh mana pengelolaan manejemen obat dan penggunaan obat secara rasional di puskesmas sehingga nantinya akan diberikan solusi yang terbaik dalam pengelolaan obat nantinya baik. Sasaran petugas apotik di puskesmas dan dokter puskesmas, jumlah lokasi pengawasan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG adalah 20 108 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 puskesmas yang ada di Kota Padang, dengan jumlah dana Rp. 2.900.000,- Realisasi kegiatan ini untuk fisik terealisasi 100 %, sedangkan keuangan realisasinya Rp. 2.300.000,- dengan prosentase 79,3 % 6. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan. Honor ini diberikan kepada penanggung jawab, pelaksana kegiatan dan anggota panitia pelaksana kegiatan. Jumlah dana yang disediakan sebesar Rp. 660.000,-- dan terealisasi Kegiatan Peningkatan Pengawasan 100 %. Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. 1. Penyuluhan Keamanan Pangan bagi industri Rumah Tangga Pasca Sertifikasi Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada pelaku industri pangan rumah tangga tentang pengolahan makanan dan minuman yang baik, menjaga lingkungan tempat pengolahan makanan. Jumlah peserta penyuluhan ini berjumlah 60 orang dan dana yang disediakan sebesar Rp. 12.953.500,- dan realisasi keuangannya Rp. 12.953.000 (99,9 %). 2. Pelatihan Penanggulangan Keracunan Pangan bagi Petugas Puskesmas. Pelatihan ini diadakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan petugas puskesmas khususnya petugas surveilan dan petugas P2M dalam penatalaksanaan kasus /wabah dalam rangka DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 109 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 penanggulangan Kasus Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di wilayah kerjanya. Biaya yang disediakan sebesar Rp. 10.107.000,- dan realisasinya baik fisik maupun keuangannya 100 % 3. Bimbingan teknis Pengawasan Parcel & Mak-Min yang tidak memenuhi syarat pada sarana distribusi. Tujuan bimbingan ini adalah untuk melihat makanan dan minuman yang dijual baik yang dipajang maupun yang dibungkus dalam bentuk parcel yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Jumlah toko yang diawasi berjumlah 45 buah. Jumlah dana Rp. 2.970.000,- dan kegiatan ini terealisasi keuangannya Rp.2.910.000 %. (97,9 %) 4. Pembinaan Keamanan Pangan bagi Industri Rumah Tangga Pangan. Tujuan pembinaan adalah untuk mengawasi kegiatan pembuatan makanan dan minuman pada industri rumah tangga pangan, sehingga makanan yang diproduksi telah memenuhi syarat kesehatan (higienis). Jumlah sasaran yang dibina berjumlah 50 sarana dengan jumlah dana Rp. 7.590.000,-Realisasi keuangan kegiatan ini Rp.7.050.000,- prosentase 92,9 %. 5. Penanggulangan Kasus Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan. Untuk kegiatan ini disediakan sebesar Rp. 2.480.000,- untuk tim investigasi penderita keracunan baik untuk puskesmas maupun tingkat II Kasus keracunan terjadi pada 5 lokasi, dengan hasil keracunan pangan yang disebabkan oleh kandungan kimia yang ada pada pangan tersebut. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 110 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 6. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan. Honor ini diberikan kepada penanggung jawab, pelaksana kegiatan dan anggota panitia pelaksana kegiatan. Jumlah dana yang disediakan sebesar Rp. 1.380.000,-- dan terealisasi 100 %. Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat. 1. Pertemuan Balai Pengobatan/Rumah Bersalin/Klinik. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada petugas tentang penyelenggaran Balai Pengobatan (BP),/ klinik dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebagi BP/klinik. Serta persyaratannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Disamping itu untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan pada BP/,klinik. Untuk pertemuan ini disediakan dana sebesar Rp. 9.427.900,- dengan peserta sebanyak 40 orang. Realisasi kegiatan ini baik fisik maupun keuangannya adalah 100 %. 2. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Optik, Pengobatan Tradisional, RS & Sarkes lain Kegiatan ini adalah melakukan pengawasan dan pengendalian dilapangan terhadap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan medik dasar kepada masyarakat. Sehingga dengan adanya pembinaan ini praktek-praktek pelayanan kepada masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan dapat dicegah sedini mungkin. Sasaran sarana yang dikunjungi sebanyak 30 sarana. Untuk kegiatan ini disediakan dana sebesar Rp. 7.600.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 3.200.000,- (42,10 %) DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 111 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 3. Bimbingan Tekhnis Penyelenggaraan RB/,/BP, /Klinik, & BPS Tujuan dari bimbingan teknis ini adalah melakukan pemantauan terhadap sarana menyelenggarakan pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan tersebut kepada dalam masyarakat. Disamping itu juga memberikan masukan-masukan kepada pemilik sarana tentang izin yang harus dipunyai. Jumlah sarana yang dibina berjumlah 20 buah. Dana yang disediakan untuk pembinaan ini berjumlah Rp. 7.100.000,- dan realisasinya sebesar Rp. 5.150.000,- dengan prosentase (72,4 %). 4. Pemeriksaan Setempat dalam rangka penyelenggaraan tempat pelayanan perizinan. Dalam pemberian izin ada beberapa langkah yang akan dilakukan, antara lain; meneliti permohonan yang harus melengkapi beberapa persyaratan yang ada pada permohonan perizainan. Kemudian tahap selanjutnya adalah pemeriksaan setempat setelah permohonan telah lengkap. Untuk kunjungan lapangan ini disediakan dana sebesar Rp. 6.600.000,- Realisasi dana pemeriksaan setempat ini sesuai dengan permohonan izin yang masuk. Realisasi keuangan adalah Rp. 4.720.000,- yakni sebesar 72,4 %. 5. Honor Panitia Pelaksana Kegiatan. Honor ini diberikan kepada penanggung jawab, pelaksana kegiatan dan anggota panitia pelaksana kegiatan. Jumlah dana yang disediakan sebesar Rp. 1.070.000,-- dan terealisasi 100 %. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 112 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kegiatan Rutin. Disamping kegiatan-kegiatan yang bersifat pengawasan dan pembinaan, seksi farmasi dan perizinan bidang pelayanan kesehatan juga melaksanakan kegiatan seperti pemberian izin operasional sarana pelayanan kesehatan masyarakat antara lain : 1. Penyelenggaraan Apotik Untuk penerbitan izin penyelenggaraan apotik diatur oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332 tahun 2002, tentang Tata Cara Pemberian Izin Apotik. Jumlah apotik yang dikeluarkan izinnya selama tahun 2008 berjumlah 31 buah. Sehingga jumlah apotik yang ada pada saat yakni tahun 2008 ini berjumlah 174 buah. 2. Penyelenggaraan Toko Obat Penyelenggaraan untuk sebuah toko obat didasari oleh Keputusan Menteri Kes sehatan Republik Indonesia nomor 1331 tahun 2002, tentang Pedagang Eceran Obat (Toko Obat Berizin). Jumlah izin yang telah dikeluarkan untuk toko obat selama 2008 berjumlah 11 buah. Jumlah toko obat yang ada sampai pada tahun 2008 ini berjumlah 117 buah. Jumlah yang mempunyai izin berjumlah : 20 Buah dengan porsentase izin 17 % 3. Penyelenggaraan Optikal Dalam penerbitan izin penyelenggaraan optikal diatur oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 1424 tahun 2002, tentang Pedoman Penyelenggaraan Optikal. Jumlah izin yang telah dikeluarkan selama tahun 2008 berjumlah 3 buah. Jumlah optikal yang ada sampai tahun 2008 ini berjumlah 42 buah. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 113 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 4. Penyelenggaraan Rumah Bersalin Penyelenggaraan rumah bersalin diatur oleh Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 664 tahun 1987, tentang Petunjuk Pelaksanaan Upaya Pelaksanaan Pelayanan Swasta di Bidang Pelayanan Medik Dasar. Jumlah rumah bersalin yang telah dikeluarkan izinnya selama tahun 2008 berjumlah 2 buah. Jumlah rumah bersalin yang ada sampai tahun 2008 adalah 410 buah. 5. Penyelenggaraan Klinik Pengobatan Tradisional Klinik Pengobatan Tradisonal dalam penyelenggaraannya berpedoman kepada Kepmenkes Republik Indonesia No. 1076 Tahun 2006, tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisonal, Jumlah izin yang dikeluarkan tahun 2008 berjumlah 13 buah. 6. Penyelenggaraan Balai Pengobatan Penyelenggaraan Balai Pengobatan diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 920 Tahun 1986, tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik. Jumlah Balai Pengobatan/ klinik yang telah diberikan izin selama tahun 2008 berjumlah 7 buah. Jumlah balai pengobatan sampai saat ini berjumlah 42 buah 7. Penyelenggaraan Labor Swasta Dasar Penerbitan izin untuk penyelenggaraan labor swasta ini adalah Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2002. tentang Laboratorium Kesehatan Swasta. Jumlah izin labor yang telah dikeluarkan selama tahun 2008 adalah 2 buah. Jumlah labor swasta sampai saat ini DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 114 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 adalah berjumlah 11 buah. Labor yang mempunyai izin operasionalnya berjumlah 7 buah (75 %). 8. Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) Dasar diterbitkan izin praktek bidang aadalah Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 900 Tahun 2002, tentang Registrasi dan Praktik Bidan. Untuk pengeluaran izin ini harus mempunyai surat izin bidan dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Jumlah izin yang dikeluarkan selama tahun 2008 ini adalah 88 buah. Jumlah Bidan yang Ada sampai sekarang ini adalah 595 orang. 9. Surat Izin Kerja Perawat (SIK) Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 1239 Tahun 2001, tentang Registrasi dan Praktik Perawat. Jumlah Izin Kerja Perawat yang diterbitkan pada tahun 2008 ini berjumlah 193 orang. Dan jumlah perawat yang ada pada komisariat DKK Padang berjumlah 402 orang. 10. Surat Izin Kerja RO Dasar penerbitan izin Kepmenkes RI Nomor 544 Tahun 2002, tentang Registrasi dan Izin Keja Refraksionis Optisien. Jumlah SIK RO yang dikeluarkan selama tahun 2008 berjumlah 5 buah. 11. Surat Izin Kerja Asisten Apoteker Daasar hukum penerbitan surat izin kerja asisten apoteker adalah Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 679 Tahun 2003, tentang Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker. Jumlah izin yang dikeluarkan selama tahun 2008 adalah 64 buah. 12. Surat Izin Praktik Dokter Umum/ Dokter Gigi dan Dokter Spesialis. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 115 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Surat izin praktek yang telah dikeluarkan baik praktek perorangan maupun pada sarana pelayanan kesehatan diatur dengan Kepmenkes republik Indonesia Nomor 512 Tahun 2007. Jumlah izin yang dikeluarkan tiap dokter paling banyak pada 3 lokasi atau tempat sudah termasuk pada sarana pelayanan pemerintah. Jumlah surat izin praktik yang telah dikeluarkan selama tahun 2008 dengan Perincian: Dokter Umum : 100 orang Dokter Gigi : 22 orang Dokter Spesialis Mata : 13 orang Dokter Spesialis Bedah Plastik : 2 orang Dokter Spesialis Bedah Ongkologi : 1 orang Dokter Penyakit Dalam : 6 orang Dokter Spesialis Kandungan : 7 orang Dokter Spesialis Anak : 9 orang Dokter Spesialis Bedah : 2 orang Dokter Spesialis THT : 2 orang Dokter Spesialis P. Kulit & Kelamin : 2 orang Dokter Spesialis Jiwa : 3 orang Dokter Spesialis Orthopedi : 2 orang Dokter THT.DFM : 1 orang Dokter Sub Spesialis : 6 orang 13. Izin Pangan Industri Rumah Tangga. Dasar pengeluaran sertifikat izin industri pangan rumah tangga adalah Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasa Obat & Makanan Republik DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 116 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Indonesia Nomor : HK.00.05.5.1.1640, tanggal 30 April 2003, tentang Sertifikat Pangan Industri umah Tangga. Penerbitan izin ini adalah untuk produksi makanan dan minuman yang telah memenuhi syarat kesehatan terutama hygiene sanitasinya. Proses penerbitan adalah penyuluhan dan pemeriksaan setempat. Jumlah izin yang telah dikeluarkan untuk tahun 2008 adalah 152 buah. Jumlah izin PIRT sampai saat ini yang telah dikeluarkan, dengan perincian : Tahun 2005 : 119 buah Tahun 2006 : 102 buah Tahun 2007 : 111 buah Tahun 2008 : 152 buah Yang masih menggunakan SP : 499 buah Jumlah seluruhnya Industri Pangan Rumah Tangga di Kota Padang adalah 1.073 buah. 7.4 BIDANG KESEHATAN KELUARGA Kegiatan: Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (ANC Standar) : KIA dan K4 Mendeteksi Bumil dengan Resti sehingga dapat membuat rencana penanganan tindak lanjut apakah dirujuk ke Puskesmas atau ke RS. Pelayan Ibu Bersalin dengan : # Tenaga Kesehatan # Dukun didampingi Bidan Pelayanan Kesehatan Neonatal - KN 1 : 0-7 Hari DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 117 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 - KN 2 : 8- 28 Hari Kegiatan pelayanan kesehatan balita dan anak prasekolah melalui pemeriksaan tumbuh kembang secara berkala yang disebut dengan kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Kegiatan tatalaksana neonatal sakait melalui preningkatan penjaringan neonatal Resti Kegiatan Stimulasi IntervensiDini secara terarah terhadap Balita dengan masalah penyimpangan perkembangan. Kegiatan pelayanan kesehatan di TK Kegiatan pembinaan Usila di Panti, Puskesmas melalui organisasi kelompok Usila dan berkembangnya jenis pelayanan kesehatan usila. Program Gizi 1. Program Keluarga Mandiri Sadar Gizi : - Pendidikan dan Pelatihan - Kampanye - Kajian Prilaku Keluarga - Pemberdayaan Keluarga 2. Program Perbaikan Gizi : - Sistim kewaspadaan Gizi - Pencegahan dan penanggulanagn kelaianan Gizi - Peningkatan konsumsi Gizi - Perbaikan Gizi Institusi - Upaya Perbaikan darurat. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 118 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel.31 Hasil Kegiatan Program Kesga Tahun 2006 - 2008 V VI 2009 2010 IV Ksjg III Trg % 4 Hsl ABS 3 Target % 2 Sasaran ABS 1 Target % II Pely Kesehatan Ibu ,Anak - K1 - K4 - Bumil Resti - Neonatus ( KN) - Asi Eklusif - Bumil Resti yg dirujuk - Cakp kunjungan bayi - Cakupan BBLR/kasus BBLR yg dpt ditangani -Cak.Pertolongan persalinan oleh nakes Cakupan Pelayanan Anak Pra sekolah - DDTK Anak Balita & Anak Pra sekolah - Cakupan Scerining murid SD -Cakupan Pely Kes Rmj (SMP) - Cakupan Pely Kes Rmj(SMU) Pemantau pertumbuhan balita - N/D - BGM Pelayanan Gizi - VIT.A Balita 2x setahun Cakp. Bayi yang mendapat vit.A 2 kl/thn - Fe Bumil ( 90 ) Tablet - Cakp WUS dapat Iodium (Endemis) KLB Gizi Buruk - Pananganan dg PMT - Kecm bebas rawan Gizi Pelayanan Usila - Jml Posyandu - Cakp Pelayanan Target Hsl % 1 Kegiatan Thn 2008 Target % No Thn 2007 Hsl % Thn 2006 98 91 15,4 90 43,4 100 75 89 90 78 20 78 40 100 87 85 90,5 81,3 18,5 84,9 36,4 90 84,7 91,4 95 92 20 90 50 90 88 90 19657 19657 3931 17870 17870 3157 17870 81 92 84 20 83 80 100 90 100 19245 17302 3157 15666 7902 2210 14475 79 97.9 88.0 16.1 87.7 44.2 70 81 97.5 + 5.9 -4 - 3.9 + 4.7 -35.8 -30 -9 - 2.5 87 95 85 60 95 89 98 90 100 88 65 100 90 100 85 77 80,9 88 18764 82 15723 83.8 + 1.8 85 87 24,5 30 26,9 40 52303 60 32488 40.7 19.3 60 70 100 100 94,97 100 16899 100 16004 94.7 - 5.3 100 100 20,33 100 92,12 80 13053 80 12100 92.7 + 12.7 70 80 14 100 89,93 80 13526 80 11762 86.9 6.9 70 80 87,08 1,75 86 <9 77,24 2,06 87 <8 36983 87717 88 <7 28957 801 78.3 2.16 - 9.7 + 4.84 89 <7 90 <6 82,84 86,51 92 92 93 66626 83.3 - 9.7 80024 87.19 90 95 94 95,4 90,70 78 91 80,60 73,81 92 92 19657 0 93 0 17042 0 86.7 0 - 6.3 87 94 90 95 100 66,6 100 65 100 45,45 100 70 90 8 100 75 200 100 0 100 77 100 80 104 62026 100 50 91 48273 87.5 77.8 121 22 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 119 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Pencapaian Program Bidang Kesehatan Keluarga : Program KIA dan Lansia a. Program KIA 1. Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS KIA) PWS KIA bertujuan untuk memantau secara berkesinambungan pelayanan kesehatan ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta kesehatan anaknya. Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan K1, K4, Deteksi Resti oleh tenaga kesehatan / masyarakat, Kunjungan Neonatus, Persalinan oleh tenaga kesehatan, dan persalinan yang ditolong dukun. Pencapaian K1, K4, Kunjungan Neonatus (KN), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) sudah mencapai target, dan mengalami trend peningkatan, seperti yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik .8. K1 2006 2007 2008 . K4 98 PENCAPAIAN91 K1 DAN K4 KOTA PADANG 90.5 81.3TAHUN 2006-2008 97.9 88 120 100 98 91 90.5 81.3 80 97.9 88 60 40 20 0 2006 2007 K1 2008 K4 Dari grafik di atas terlihat bahwa pencapaian K1 dan K4 mengalami penurunan pada tahun 2007, dan mengalami trend peningkatan pada tahun DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 120 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 2008 meskipun masih dibawah pencapaian tahun 2006. Jika dibandingkan dengan target pencapaian (K1 = 92 % dan K4 = 84 %), maka cakupan K1 dan K4 sudah melebihi target di tahun 2008 (K1 = + 5,6 % dan K4 = + 4,0%). Hal ini disebabkan karena sudah mulai ada kerja sama yang baik dalam melaksanakan pemantauan wilayah setempat antara Puskesmas dengan Bidan Praktek Swasta (BPS) yang berpraktek di wilayah kerja Puskesmas, sehingga kunjungan K1 dan K4 terpantau dan terlaporkan dengan lebih baik. Diharapkan kedepan Puskesmas lebih meningkatkan kualitas forum komunikasi BPS di Puskesmas, sehingga kualitas dan kuantitas pemantauan dan pelaporan dari BPS ke Puskesmas akan semakin lebih baik dan lebih maksimal. Grafik .9. Resti 2006 2007 2008 KN CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DAN 15.4 90 DETEKSI BUMIL 18.5 84.9 RESTI KOTA PADANG 16.1 87.7 TAHUN 2006-2008 100 90 80 84.9 87.7 18.5 16.1 60 40 20 15.4 0 2006 2007 Resti 2008 KN Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan Kunjungan Neonatus (KN) mengalami penurunan di tahun 2007 dan mengalami trend peningkatan di tahun 2008, meskipun masih di bawah pencapaian tahun DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 121 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 2006. Jika dibandingkan dengan target pencapaian (KN = 83 %), cakupan KN tahun 2008 sudah melebihi target (+ 4,7 %). Untuk deteksi bumil resti terlihat ada trend penurunan ditahun 2008 jika dibandingkan dengan tahun 2007. Dan pencapaian di tahun 2008 masih dibawah target yang ditetapkan (Resti = 20%). Diharapkan kedepan, Pembina wilayah lebih meningkatkan kerjasama dengan kader dalam pendeteksian bumil resti di masyarakat. Sehingga semua bumil resti yang ada dapat terdeteksi dan mendapat pelayanan yang tepat dan aman. Grafik. 10 PN 2006 2007 2008 86 85 84 83 82 81 80 79 78 85 CAKUPAN PN KOTA PADANG TAHUN 200680,9 2008 83,8 85 83,8 80,9 2006 2007 2008 PN Meskipun masih dibawah pencapaian tahun 2006, grafik Persalinan yang ditolong oleh Nakes (PN) memperlihatkan bahwa ada peningkatan cakupan ditahun 2008 jika dibandingkan dengan tahun 2007. Dan pencapaian di tahun 2008 sudah melebihi target (PN = 82 %) sebesar + 1,8 %. Ini makin mempertegas bahwa adanya peningkatan kerjasama antara Puskesmas dan BPS dalam pelaksanaan PWS KIA. Meskipun demikian masih harus tetap dilakukan pembinaan kepada Pengelola DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 122 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 program KIA Puskesmas, Pembina Wilayah dan BPS yang ada di Kota Padang. 2. Untuk pencapaian ASI Eksklusif dari tabel terlihat adanya kecendrungan peningkatan cakupan jika dibandingkan dari 2 tahun sebelumnya. Ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini Grafik .11. ASI Eks. ASI EKSKLUSIF KOTA PADANG 2006PENCAPAIAN 43,4 2007 36,4 TAHUN 2006-2008 2008 44,2 50 40 44,2 43,4 36,4 30 20 10 0 2006 2007 2008 ASI Eks. : Pada grafik terlihat ada penurunan pencapaian di tahun 2007, pada tahun 2008 terjadi peningkatan cakupan. Walau ada kecendrungan peningkatan, hasil yang telah dicapai masih dibawah target yang telah ditetapkan (80%). Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran ibu-ibu yang memiliki bayi, terutama ibu yang bekerja dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Promosi ASI Eksklusif kalah bersaing dengan promosi susu formula bayi, dan mudahnya mendapatkan susu formula bayi di pasaran tanpa ada aturan-aturan yang mengikat serta masih kurangnya dukungan dari atasan bagi ibu-ibu bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 123 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 3. Cakupan bumil resti yang dirujuk walaupun sudah meningkat dibandingkan dengan cakupan di tahun 2007, akan tetapi masih di bawah target. Dari 3157 orang bumil resti yang dideteksi, baru 70 % yang dirujuk. Sementara 30 % masih ditangani oleh Puskesmas dan BPS. Hal ini dikarenakan adanya factor penolakan dari pasien untuk dirujuk ke sarana yang lebih lengkap, yang disebabkan dengan berbagai alasann, terutama alasan ekonomi dan keluarga. 4. Untuk Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Balita ada memperlihatkan kecendrungan peningkatan cakupan dua tahun terakhir. Akan tetapi hasil yang diperoleh masih dibawah target yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya peralatan permainan edukatif (APE), belum tersosialisasikannya DDTK ke semua pembina wilayah, sehingga pelaksanaan DDTK belum maksimal. Diharapkan kedepan pelaksanaan DDTK balita dapat dilaksanakan lebih maksimal oleh semua pembina wilayah dengan melibatkan semua sector terkait, dan adanya dukungan yang penuh oleh pimpinan puskesmas. Pembinaan dan pengadaan APE perlu ditingkatkan dan ditambah. DDTK dapat dilaksanakan di Puskesmas, Posyandu dan PAUD. 5. Kasus kematian maternal tahun 2008 ada 15 orang / 15.693 kelahiran hidup, kematian Perinatal 142 orang / 15.693 kelahiran hidup, dan kematian bayi 164 orang / 15.693 kelahiran hidup. Jika dibandingkan 2 tahun sebelumnya ada kecendrungan penurunan kasus kematian, ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini : DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 124 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik 12 IBU KASUS 2006 2007 2008 PERINATAL BAYI KEMATIAN IBU, PERINATAL DAN BAYI KOTA 7 37 42 PADANG TAHUN 2006-2008 20 197 235 15 142 250 164 235 200 197 164 142 150 100 50 42 37 20 7 0 2006 15 2007 IBU PERINATAL 2008 BAYI Dari grafik di atas terlihat bahwa ada kecendrungan penurunan kasus kematian, baik kematian ibu, perinatal maupun kematian bayi. Hal ini disebabkan karena adanya survey AKI/AKB di tahun 2007, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat guna meningkatkan pemantauan dan penurunan kasus kematian tersebut. Diharapkan dengan lebih terpantaunya kasus kematian, maka dapat di ketahui permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ada di masyarakat. b. Program Lansia 1. Jumlah Posyandu lansia di Kota Padang 91 pos (87,5 %). Pencapaian ini menunjukkan bahwa ada penurunan dari jumlah posyandu lansia dari 2 tahun terakhir. 2. Cakupan pelayanan kesehatan lansia tahun 2008 meningkat dari 2 tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena mulai meningkatnya partisipasi lansia untuk memenfaatkan posyandu lansia DINAS KESEHATAN KOTA PADANG untuk memeriksa 125 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 kesehatannya, sehingga cakupan pelayanan kesehatan lansia meningkat. Hal ini juga tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Puskesmas, tokoh masyarakat maupun lintas sektor terkait, terutama peranan kader posyandu lansia. Pembentukan pengurus Palanta lansia Kota Padang, serta pelaksanaan Puskesmas Santun Lansia juga berpengaruh pada pencapaian cakupan. Diharapkan kedepan lebih ditingkatkan lagi pembinaan oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota, dan lintas sektor terkait lainnya. Dan adanya dukungan dana dari Pemerintah Kota Padang untuk pelaksanaan pembinaan lansia. Program Gizi dan UKS a. Program Gizi 1. Indicator SKDN dan Hasil Pemantauan Status Gizi 1.1 Indicatir SKDN D/S tahun : Jumlah Balita yang berpartisipasi dalam kegiatan posyandu pada 2008 terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. N/D : Pencapaian N/D tahun 2008 cendrung mengalami kenaikan walaupun hanya sedikit tetapi jika dibandingkan duan tahun lalu N/D cendrung mengalami penurunan. BGM/D : Hasil pencapaian BGM / D tahun 2008 cendrung mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 126 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Hasil SKDN seperti terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik .13. INDIKATOR SKDN KOTA PADANG TAHUN 2006 - 2008 180 160 140 89 87.1 77.2 120 78.3 100 80 65 60 50.4 43.9 40 42.4 20 0 2.06 2007 1.75 2006 BGM/D 6 2.2 2008 D/S 2010 N/D Berdasarkan grafik di atas teradinya kecendrungan penurunan dan peningkatan pada indikaor SKDN hal ini disebabkan kurangnya penyuluhan diposyandu tentang pentingnya melakukan penimbangan setiap bulan guna memantau berat badan secara rutin. Selain itu kegiatan di poyandu yang monoton setiap bulan (menimbang, PMT dan pulang), serta kurangnya penyuluhan di posyandu tentang pola asuh yang baik untuk anak balita. Sedangkan peningkatan BGM/D disebabkan belum tercatanya semua balita BGM sehingga kasus BGM yang tercata pada bulan ini tidak terdeteksi pada bulan berikutnya dan juga belum terbentuknya suatu tim yang baik untuk mengatasi BGM pada balita diposyandu. Selain kegiatan posyandu bulanan juga dilakukan penimbangan massal yang dilaksanakan pada bulan Februari 2008 yang DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 127 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 berguna untuk menjaring dan mendeteksi kasus balita gizi buruk di Kota Padang. 1.2 Pemantauan Status Gizi Kegiatan PSG di Kota Padang tahun 2008 dilakukan pada bulan Agustus 2008 dengan memantau berat badan dan tinggi badan. Hasil kegiatan PSG ini cendrung naik dari tahun sebelumnya. Seperti grafik dibawah ini Grafik 14 PREVALENSI STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK (BB/U) DAN KURUS SEKALI (BB/TB) TAHUN 2007-2008 I 4.5 2.5 4 2.2 3.5 3 2.5 2 1.5 1.6 1.5 1 0.5 0 2007 2008 BB/TB (Krs.Skl) BB/U (Buruk) Kecendrungan kenaikan prevalensi status gizi ini baik pada indikator BB/U (gizi buruk) maupun prevalensi status gizi kurus sekali (BB/TB). Penyebab meningkatnya prevalensi status gizi karena kurangnya kerjasama keterlibatan lintas sektor dan lintas program dalam menangani penyebab masalah gizi buruk dan juga kurang dalam memantau perkembangan gizi buruk, selain itu juga belum semua balita gizi buruk DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 128 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 tercatat dengan baik status gizinya oleh petugas karena kemempuan petugas yang belum maksimal. Selain hasil prevalensi status gizi, hasil PSG juga menunjukan daerah rawan gizi pada daerah Lubuk Begalung dan merupakan daerah yang menjadi waspada rawan gizi yaitu Koto Tangah, Padang Selatan. Padang Timur dan Pauh daerah ini merupakan daerah rawan gizi pada tahun sebelumnya (2007). 2. Penanggulangan Kasus balita Gizi Buruk Penanggulangan kasus balita gizi buruk dilakukan dengan pemberian PMT yang pendanaanya melalui dana APBD Kota Padang Tahun 2008. Pemberian PMT yang diberikan berupa pemberian susu Dancow, Frisian Flag dan Lactogen untuk 200 balita gizi buruk. Dari jumlah kasus yang dibantu lebih kurang 87 % balita naik berat badannya, tetapi masih juga ditemui sebanyak 13% dari kasus yang bantu tidak megalami kenaikan berat badanya disebabkan adanya penyakit penyerta seperti kelainan syaraf, penyakit TBC, Cacat bawaan, Infeksi Saluran Kemih, Kelainan Jantung dan penyakit lainnya. Selain itu tahun 2008 kegiatan penanggulangan balita gizi buruk di Kota Padang telah dilakukan di puskesmas Nanggalo sebagai puskesmas rawatan gizi buruk. Balita gizi buruk sebanyak 106 balita, yang dirawat inap sebanyak 10 orang dan rawat jalan sebanyak 118 orang serta balita gizi buruk meninggal sebanyak 7 orang. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 129 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Tabel.32 Perkembangan Kasus Balita Gizi Buruk Kota Padang Tahun 2008 Jml Status Gizi No Meninggal Kasus Baik % Krg % Buruk % 106 79 74.5 8 7.5 12 11.3 7 Tabel. 33 Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk yang Meninggal di Kota Padang Tahun 2008 No Puskesmas Jumlah kasus meninggal 1 Air Dingin 2 2 3. 4. 5. 6. Lubuk Buaya Pagambiran Belimbing Ulak Karang Pauh Padang 1 1 1 1 1 7 Penyakit Penyerta 1. Peneumoni 2. Adanya virus menjalar sampai ke otak TB. Kelenjar Broncho Penemonia Hipoalbuminia Kelainan Syaraf TB Paru Sedangkan jumlah kasus balita gizi buruk rawat inap dan rawat jalan sebagai mana tabel di bawah ini : Tabel. 34 Jumlah Rujukan Rawat Inap Kasus Balita Gizi Buruk di Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2008 No Rujukan Puskesmas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ulak Karang Seberang Padang Belimbing Pauh Bungus Andalas Kuranji Jumlah Jumlah Kasus DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 1 2 1 3 1 1 1 10 130 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Selama rawat inap balita gizi buruk diberikan perlakukuan sesuai dengan penangan kasus gizi buruk selama beberapa hari sampai kondisi balita tersebut menjadi gizi kurang atau gizi baik dan selanjutnya dipulangkan untuk dilakukan rawat jalan dengan konsultasi tetap ke puskesmas Nanggalo serta tetap dipantau oleh tenaga gizi dan dokter puskesmas masing-masing. Selain rawat inap juga dilakukan rawat jalan balita gizi buruk yang kondisi kurus atau kurus sekali yang tidak mau dirawat inap. Jumlah balita rawat jalan sebanyak 118 kasus baik kasus baru dan kasus lama. Rincian rujukan kasus perpuskesmas sebagai berikut : Tabel. 35 Jumlah Rujukan Rawat Jalan Pasien Gizi Buruk (Kurus Sekali dan Kurus)Indiaktor BB/TB Tahun 2008 No Puskesmas Jumlah Rujukan 1. Nanggalo 71 2. Pauh 12 3. Andalas 7 4. Belimbing 7 5. Alai 1 6. Ulak Karang 4 7. Ambacang 8 8. Pagambiran 3 9. Air Dingin 2 10. Bungus 3 Padang 118 Berdasarkan hasil di atas terlihat masih 50% puskesmas merujuk pasien kepuskesmas Nanggalo pada tahun 2008 hal ini disebabkan masih DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 131 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 adanya pasien balita gizi buruk yang tidak mau dirujuk dengan alasan ekonomi dan lainnya. Oleh sebab itu untuk masa yang akan datang diharapkan partisipasi semua pihak untuk melakukan rujukan pasien gizi buruk. 3. Hasil Pemeriksaan Garam Pada tahun 2008 pemeriksaan garam dilakukan di 50 kelurahan yang ada di Kota Padang. Terlihat jumlah desa yang baik sebanyak 72% dan kelurahan tidak baik 28%. Keadaan ini menunjukan masih kurangnya penyuluhan tentang pentingnya penggunaan garam beryodium oleh petugas puskesmas ke masyarakat, selain itu belum berjalan secara maksimal kerja sama lintas sektor untuk melakukan pemeriksaan garam secara berkala terutama di tingkat puskesmas. Kegiatan lain yang dilakukan dalam usaha perbaikan gizi keluarga salah satunya adalah penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Pelaksanaan yang dilakukan dalam penanggualan masalah akibat kekurangan garam beryodium adalah dengan melakukan Pemantauan Garam Beryodium ditingkat masyarakat dan melakukan survey cepat GAKY yang pendanaannya bersumber dari APBD Propinsi Sumatera Barat. Survey Cepat GAKY dilakukan pada Bulan Maret 2008 di 104 kelurahan pada 20 puskesmas dengan sampel sebanyak 2080 adalah wanita usia subur (ibu hamil, menyusui, dan wanita usia subur). Kegiatan survey ini meliputi pengambilan urine, palpasi, pemeriksaan garam serta wawancara. Hasil Survey Cepat Gaky menunjukan 99,2% garam mengandung yodium, DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 132 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Hasil palpasi 93,8 grade 0, hasil palpasi grade I (5,5%) dan grade II (0,7%) sedangkan hasil urine masih belum ada. Hasil Rekapitulasi terlampir. b. Program UKS Kegiatan program UKS di Kota Padang melakukan skrening kepada anak baru masuk sekolah yaitu penentuan status gizi, dan juga sepuluh penyakit terbanyak pada anak sekolah (data terlampir) serta pembinaan kepada sekolah melalui kegiatan penyuluhan. Berdasarkan graik di bawah ini terlihat : Grafik. 15. HASIL SCERINING ANAK BARU MASUK SEKOLAH TK,SD,SMP DAN SMA/K SEKOTA PADANG TAHUN 2006-2008 120 100 100 99.3 94 91.6 92.1 92.7 89.9 87.6 86.9 80 60 40 20.3 20 14 0 0 TK SD SMP 2006 2007 SMA 2008 Hasil screning terlihat untuk sekolah TK dan SD telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007 meskipun belum mencapai target yang diharapkan (100%), sedangkan untuk SMP dan SMA/K telah mencapai target (80%) yang diharapkan. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 133 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 7.5. BIDANG PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT 5.1.1 PROGRAM IMUNISASI a. IMUNISASI RUTIN Dilaksanakan di Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Dokter dan Bidan praktek swasta dengan sasaran bayi, ibu hamil dan calon pengantin ( WUS ) . Jumlah sasaran imunisasi untuk bayi adalah 17710 dan sasaran Ibu Hamil : 19302 , dengan target Kontak I = 95 % dan Kontak Lengkap = 85 %. Pencapaian imunisasi Kontak Pertama untuk BCG cukup bagus yaitu 98,8 %. Akan tetapi ini turun dibanding tahun 2007 ( 111,6 % ) dan tahun 2006 ( 104,7 % ). Sedang pencapaian kontak pertama HB uniject 0-7 hari masih rendah dari target yang diharapkan yaitu baru 40,2 % . Rendahnya pencapaian ini disebabkan karena beberapa hal antara lain kurang teraturnya pengiriman laporan imunisasi dari Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin, Klinik, Dokter Praktek Swasta maupun Bidan Swasta. Disamping itu hal ini bisa jadi disebabkan oleh belum validnya data sasaran di lapangan sehingga sasaran sebenarnya lebih banyak dibandingkan dengan data yang di proyeksi. Untuk Kontak lengkap polio 4 sebesar 89,5 % turun dari tahun 2007 ( 91,7 % ) dan tahun 2006 ( 88,2 %). Sedangkan untuk kontak lengkap campak sebagai indikator UCI sebanyak 90,1 % , juga turun dari tahun 2007 ( 96 % ) dan tahun 2006 ( 89,6 % ). Akan tetapi pada tahun 2008 ini terjadi peningkatan jumlah kelurahan UCI, dimana dari 104 kelurahan yang ada di Kota Padang terdapat 87 ( 83,6 % ) naik dibanding tahun 2007 yang 76 kelurahan (73 %) dan tahun 2006 sebanyak 68 kelurahan (65 %). DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 134 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Untuk lebih terincinya hasil pencapaian imunisasi mulai dari tahun 2004 - 2008 ini, dapat dilihat pada tabel dibawah ini . Grafik. 16 Trend Cakupan Imunisasi Kontak Pertama BCG di Kota Padang Tahun 2004 – 2008 TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK PERTAMA BCG DI KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008 108.1 PERSENTASE 110 103.7 104.7 Th 2005 Th 2006 111.6 98.8 90 70 50 30 10 Th 2004 Th 2007 Th 2008 Grafik.17. Trend Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap Campak di Kota Padang Tahun 2004 – 2008 TREND CAKUPAN IMUNISASI KONTAK LENGKAP CAMPAK KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 88 90.1 89.6 Th 2004 Th 2005 Th 2006 96 Th 2007 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 90.1 Th 2008 135 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 b. BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) BIAS dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu BIAS Campak yang diberikan hanya untuk murid kelas 1 SD dan yang sederajat, dan DT / TT untuk kelas 1 s/d klas III.Kegiatan BIAS Campak ini dilaksanakan setiap awal tahun ajaran baru pada bulan Agustus. Target atau sasaran untuk BIAS Campak sebanyak 17871 murid dengan hasil pencapaian sebanyak 16445 murid ( 92 % ). Terjadi peningkatan cakupan dibanding tahun 2007 ( 90,4 % ) dan tahun 2006 sebanyak 89,3 %. Grafik.18. . Trend Cakupan BIAS Campak Kota Padang Tahun 2005 – 2008 TREND CAKUPAN BIAS CAMPAK KOTA PADANG TAHUN 2005 - 2008 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 94.5 Th 2005 89.3 90.4 92 Th 2006 Th 2007 Th 2008 BIAS DT / TT dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar / MI se Kota Padang dengan sasaran murid kelas satu sampai kelas tiga. Imunisasi DT diberikan pada murid kelas satu dengan jumlah sasaran 17771 murid, dan pencapaian sebanyak 16131 ( 90,8 % ) naik dibandingkan tahun 2007 ( 88,9 % ) dan tahun 2006 ( 90 % ) . Imunisasi TT diberikan untuk kelas dua dan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 136 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 tiga SD dengan jumlah sasaran 35186 dan pencapaian sebanyak 32005 murid (90,9 %), naik dibanding tahun 2007 (89,6 %) dan tahun 2006(90,6 %). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut ini . Grafik. 19. Trend Cakupan BIAS DT / TT Kota Padang Tahun 2004 - 2008 TREND CAKUPAN BIAS DT/TT KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 92.6 93.5 90.7 89.4 90.8 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 c. SWEEPING IMUNISASI Sweeping Imunisasi dilaksanakan pada kelurahan yang belum mencapai UCI, yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi, sehingga semua kelurahan diharapkan dapat mencapai UCI. Puskesmas yang melaksanakan sweeping hanya sebanyak 8 Puskesmas dari 20 Puskesmas. d. PEMERIKSAAN KESEHATAN & VAKSINASI MENINGITIS CALON JEMAAH HAJI (CJH). Dalam rangka meningkatkan dan memelihara kesehatan CJH, setelah melakukan pemeriksaan pertama di Puskesmas, selanjutnya dilakukan pemeriksaan kedua dan Vaksinasi meningitis di Dinas Kesehatan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 137 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kota. Jumlah CJH Kota Padang tahun 2008 yang diperiksa sebanyak 1142 jemaah. Jemaah terbanyak adalah perempuan 60 % dan laki – laki 30 %. Kelompok umur terbanyak adalah 50- 59 tahun sebanyak 38,3 %, disusul kelompok 40-49 tahun sebanyak 27,4 %. Jemaah resiko tinggi lebih banyak dibanding dengan yang sehat yaitu 55 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini . Jumlah jemaah haji yang meninggal sebanyak 3 jemaah. Grafik.20 Proporsi Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota Padang Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008 PROPORSI PEMERIKSAAN KESEHATAN CJH MENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN KOTA PADANG TAHUN 2008 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 257 P 183 L 127 130 64 56 28 20-29 30-39 40-49 181 50-59 74 48 33 96 60-69 70-79 >80 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 138 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik.21 Proporsi Hasil Pemeriksaan Kesehatan CJH Kota Padang Tahun 2008 PORSENTASE HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN CJH KOTA PADANG TAHUN 2008 573 573 572 571 SEHAT 570 569 RESTI 569 568 567 SEHAT RESTI 7.5.2 SURVEILANS DAN PENANGGULANGAN KASUS Dalam rangka kewaspadan dini terhadap penyakit-penyakit yang cenderung menimbulkan wabah, maka dilakukan pengumpulan data mingguan dari Puskesmas berupa laporan W2 dan KDRS dari Rumah Sakit serta laporan beberapa penyakit terpilih yang dilaporkan Puskesmas melalui sistem surveilans terpadu (SST) setiap bulannya. Kasus KLB dilaporkan dalam 24 jam dengan menggunakan format W1. Dan untuk kasus-kasus KLB ini diperlukan tindakan segera dan pelacakan ke lapangan. Salah satu indikator kinerja surveilans adalah kelengkapan dan ketepatan laporan W2. Pada tahun 2008 kelengkapan laporan W2 adalah sebanyak 98,7 % naik dibandingkan tahun 2007 ( 96,73 %) dan tahun 2006 (92 %) . Sedangkan untuk ketepatan W2 pada tahun 2008 97,26 % lebih baik dibanding tahun 2007 (94, 13 %) dan tahun 2006 (86 %) DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 139 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Kasus – kasus yang terjadi pada tahun 2008 adalah :  Pada tahun 2008 ditemukan 6 kasus diphteri klinis yang tersebar di 5 wilayah Puskesmas yaitu Andalas, Seberang Padang , Lubuk Buaya, Pegambiran, dan Padang Pasir. Hasil pemeriksaan Laboratoriun pada ke enam kasus ini tidak ada yang menunjukkan positif diptheri. Dari hasil pelacakan kelapangan ternyata bayi dan anak yang terkena penyakit ini, tidak diimunisasi / ada diimunisasi tetapi tidak lengkap. Terjadi peningkatan kasus suspect diphteri dibandingkan tahun 2007 ( 5 kasus ) dan 2006 ( 2 kasus ) . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut . Grafik. 22. Data Kasus Diphteri Klinis Di Kota Padang Tahun 2004 – 2008 7 6 5 4 3 2 1 0 6 2 20 08 Th 20 07 Th 20 06 Th Th 20 05 1 Th  6 5 20 04 Kasus DATA KASUS DIPTHERI KLINIS KOTA PADANG TAHUN 2004-2008 Kasus campak pada tahun 2008 ditemukan 168 kasus, turun dibandingkan tahun 2007 ( 316 kasus ) dan pada tahun 2006 ( 480 ) kasus . Untuk lebih jelsnya dapat dilihat pada tabel berikut . DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 140 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik.23. .  Data Kasus Campak Di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 Pada tahun 2008 terjadi penurunan kasus keracunan di kota Padang. Dari laporan yang tercatat ada tiga kali kasus keracunan yang terjadi, yaitu pada wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang ( ikan tongkol ) / AR 80 %, Pemancungan ( ikan tongkol ) / AR 75 %, Kuranji ( sosis goreng ) / AR 80 %. Jumlah kasus keracunan tahun 2008 turun dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 141 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik.24 . Jumlah Kejadian Kasus Keracunan Di Kota Padang Di Kota Padang Tahun 2004 – 2008 KEJADIAN KERACUNAN DI KOTA PADANG TAHUN 2004-2008 8 7 KEJADIAN 7 6 5 4 4 3 3 3 2 1 1 20 08 Th 20 07 Th 20 06 Th 20 05 Kasus AFP pada tahun ini ditemukan 3 kasus, dengan hasill pemeriksaan laboratoriun virus polio negatif. Penemuaan kasus AFP ini turun dibanding tahun 2007 ( 5 kasus ) dan 2006 (4 kasus). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Grafik. 25. Data Kasus AFP Kota Padang Tahun 2004 - 2008 KASUS AFP KOTA PADANG TAHUN 2004-2008 6 5 5 4 3 3 3 3 2 1 1 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 20 08 Th 20 07 Th 20 06 Th 20 05 Th 20 04 0 Th KASUS  Th Th 20 04 0 142 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009  Kasus AIDS tahun ini ditemukan sebanyak 44 kasus positif yang dilaporkan rumah sakit. Kasus terbanyak ada pada Kecamatan Padang Barat.  Pada awal tahun 2008 terjadi lonjakan Kasus DBD sebanyak 1219 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada bulan Januari ( 165 kasus ) dan Februari ( 134 kasus), sedangkan kasus yang paling sedikit terjadi pada bulan September sebanyak 59 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada wilayah Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak 164 kasus, diikuti Puskesmas Andalas 124 kasus dan Nanggalo sebanyak 99 kasus. Kasus yang paling sedikit terjadi pada Puskesmas Bungus sebanyak 8 kasus. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan. Disamping itu tetap di sarankan pada masyarakat untuk tetap melakukan PSN di rumah maupun kelurahan masing – masing .  Pada tahun 2008 terjadi juga peningkatan kasus chikungunya di Kota Padang. Tercatat sebanyak 62 kejadian chikungunya dengan jumlah kasus 957, yang hampir merata di seluruh wilayah Puskesmas kota Padang kecuali Puskesmas Bungus. Kasus terbanyak terjadi di Padang Utara dengan sebanyak 240 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada bulan Nopember 188 kasus dan bulan Agustus 174 kasus. Untuk pemutusan mata rantai penularan dari nyamuk yang telah terinfeksi kepada manusia lain, dilakukan fogging focus pada seluruh kasus ( 62 ) focus. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 143 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Grafik.26 Data Kasus Chikungunya Menurut Kecamatan Di Kota Padang Tahun 2008 7.5.3 . SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR a. P2 RABIES Populasi anjing yang cukup tinggi di Kota Padang, mengakibatkan tingginya kasus gigitan dari Hewan Penular Rabies ( HPR ) ini. Untuk pencegahan terjadinya penyakit rabies, disamping dilakukan pemeliharaan dan vaksinasi secara rutin dan berkala terhadap HPR tadi, pada setiap kasus gigitan HPR diberikan VAR `sesuai dengan protap yang ada, dimana apabila HPR bisa diobservasi, dilakukan observasi selama 14 hari. Bila hewan tersebut menderita rabies, akan mati dalam beberapa hari setelah menggigit, maka penderita harus diberikan VAR. Namun bila HPR tidak bisa diobservasi karena hilang, maka penderita yang digigit HPR tetap diberikan VAR. Untuk Pemberian SAR melihat tempat luka/ besar/luas luka gigitan. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 144 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Pada luka yang besar dan banyak serta tempat gigitan yang dekat ke kepala selain pemberian VAR juga diiringi dengan pemberian SAR. Kasus Rabies pada tahun 2008 berdasarkan laporan Puskesmas dan Rumah Sakit sebanyak 535 kasus naik dibanding tahun 2007 ( 427 kasus ). Yang mendapatkan VAR, sebanyak 468 kasus. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Grafik. 27 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies ( HPR ) di Kota Padang Tahun 2004 – 2008 PERBANDINGAN KASUS HPR DAN YANG DI BERI VAR DI KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008 535 500 400 487 445 358 381 468 427 340 300 340 201 200 100 0 Th 2004 Th 2005 Th 2006 KASUS GIGITAN HPR Th 2007 Th 2008 KASUS YANG DI VAR Sedangkan kasus positif rabies tahun 2008 terdapat 6 kasus , naik dibandingkan tahun 2007 ( 1 kasus ) sedangkan kematian nol kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 145 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik. 28 Perbandingan kasus Positif Rabies Dengan Kasus Meninggal Di Kota Padang Tahun 2004 – 2008 PERBANDINGAN KASUS POSITIF RABIES DENGAN KASUS MENINGGAL DI KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008 40 35 30 25 20 15 10 5 0 34 24 17 3 3 Th 2004 7 3 Th 2005 Th 2006 SPESIMEN POSITIF 6 1 0 Th 2007 Th 2008 KASUS MENINGGAL b. P2-DBD Pada awal tahun 2008 terjadi lonjakan Kasus DBD sebanyak 1219 kasus (IR 145 /100.000 ) dengan 6 kematian (CFR 0,5 % ). Ini turun dibandingkan tahun 2007 ( 1760 kasus dengan 19 kematian ) , tetapi naik dibanding tahun 2005 ( 1100 kasus dengan 19 kematian ) . Grafik. 29 Jumlah Kasus dan Kematian DBD Menurut Kecamatan Di Kota Padang Tahun 2008. JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN DBD PER KECAMATAN DI KOTA PADANG TAHUN 2008 250 213 200 KSS 190 MNGL 151 138 150 137 124 84 100 67 54 53 50 1 1 1 0 1 0 0 2 0 0 KT KRJ LBG NGL PU PT PB PS PH LK 8 0 0 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG BGS 146 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik. 30 Jumlah Kasus dan Kematian DBD Di Kota Padang Tahun 1998 - 2008. JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN DBD TH DI KOTA PADANG TAHUN 1998 - 2008 1760 1800 KASUS MNGL 1600 1400 1227 1219 1100 1200 1000 809 674 800 554 513 600 306 400 19 200 152 83 0 0 11 9 3 11 19 7 19 6 0 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 Adapun untuk kasus terbanyak di tahun 2008 ini, terjadi pada bulan Januari ( 165 ) kasus dan Februari ( 134 kasus), sedangkan kasus yang paling sedikit terjadi pada bulan September sebanyak 59 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada wilayah Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak 164 kasus, diikuti Puskesmas Andalas 124 kasus dan Nanggalo sebanyak 99 kasus. Kasus yang paling sedikit terjadi pada Puskesmas Bungus sebanyak 8 kasus. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan. Disamping itu tetap di sarankan pada masyarakat untuk tetap melakukan PSN di rumah maupun kelurahan masing – masing . Dari jumlah kasus diatas bisa diketahui CFR nya 0,5 % dari jumlah kasus, dengan insidens rate nya 145/ 100.000 penduduk. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 147 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Untuk perbandingan jumlah kasus dan pola maximal dan minimal DBD dapat dilihat pada tabel berikut . Grafik. 31 Grafik Pola Max – Min Kasus DBD Di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 dan Kasus DBD Tahun 2008 POLA MAX-MIN TH 2004- 2008 DAN KASUS DBD TH 2008 DI KOTA PADANG 300 MAX 250 209 MIN 244 241 KS TH 08 200 200 186 165 153 150 143 125 134 100 113 133 113 76 86 91 80 113 92 80 74 57 50 59 39 34 25 23 11 6 0 JAN 108 82 FEB MAR APR MAI JUN JUL 24 22 6 AGT SEP OKT NOV DES PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DBD Salah satu kegiatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN DBD secara berkesinambungan pada wilayah kerja Puskesmas masing - masing. Dengan kegiatan ini diharapkan tempat perkembang biakan nyamuk aedes aegypti bisa dikurangi yang pada akhirnya tidak ada tempat untuk berkembang biak nyamuk aedes aegepty. PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA (PJB) Pemeriksaan Jentik Berkala dilaksanakan oleh Kader secara berkala ke rumah-rumah penduduk sambil memberikan penyuluhan tentang penyakit DBD dan pencegahannya, yang dikoordinir oleh petugas puskesmas. Agar DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 148 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 penyakit DBD ini tidak menimbulkan wabah/KLB maka diharapkan lebih dari 95 % rumah yang ada harus bebas dari jentik nyamuk aedes. Pada tahun 2008 dilakukan PJB pada 35 kelurahan endemis yang dipantau oleh Juru Pemantau Jentik ( Jumantik ). Pemantauan ini diutamakan pada kelurahan endemis DBD. Angka Bebas Jentik pada 35 kelurahan tersebut, bisa dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik. 32 Angka Bebas Jentik Pada 35 Kelurahan Endemis DBD Di Kota Padang Tahun 2008 ABAT1SASI Abatisasi bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk aedes, dengan cara menaburkan abate pada tempat-tempat penampungan air.Abatisasi dilaksanakan pada 35 kelurahan endemis yang dilaksanakan oleh kader yang dikoordinir oleh petugas puskesmas. Disamping itu, pemberian abate juga diberikan pada kelurahan non endemis . FOGGING FOCUS Untuk memutus mata rantai penularan DBD pada daerah kasus, dilakukan fogging focus di lokasi tempat tinggal penderita dengan radius 200 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 149 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 meter. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan dengan membunuh nyamuk dewasa yang telah terinfeksi. Untuk tahun 2008 dilakukan sebanyak 1050 focus turun dibanding tahun 2007 ( 1607 ) focus. c. MALARIA Kasus penyakit malaria di Kota Padang sampai saat ini masih ada. Dari hasil diagnosa di Puskesmas lebih banyak banyak ditemui sebagai kasus malaria klinis artinya pada saat pasien berobat ke Puskesmas kondisi demam pasien sudah berkurang sehingga tidak dilakukan pemeriksaan darah tebal. Jumlah kasus yang didiagnosa sebagai malaria klinis adalah sebanyak 13 kasus dan kasus malaria yang dirawat di rumah sakit berjumlah 179 kasus. Kasus ini turun dibanding dengan tahun 2008 ( 24 ) kasus klinis dan tahun 2006 ( 82 ) kasus akan tetapi jumlah kasus rawatan rumah sakit naik dibanding tahun 2007 ( 94 ) kasus dan tahun 2006 ( 77 kasus) . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini . Grafik. 33 Data Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif Di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 DATA PERBANDINGAN KASUS MALARIA KLINIS DENGAN MALARIA POSITIF DI KOTA PADANG TAHUN 2005 - 2008 200 179 165 150 99 82 100 50 24 0 13 0 0 Th 2005 Th 2006 Malaria Klinis Th 2007 Th 2008 Malaria Positif DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 150 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 d. DIARE Penyakit Diare sampai saat ini masih termasuk dalam urutan 10 penyakit terbanyak di Kota Padang. Penyakit diare yang banyak ditemukan adalah gastro enteritis yang disebabkan oleh kuman. Penderita yang berobat ke Puskesmas diobati sesuai dengan prosedur tetap penatalaksanaan kasus diare dengan pengobatan yang rasional. Pada tahun 2008, jumlah kasus diare rawat jalan di Puskesmas adalah sebanyak 14168 kasus dengan Insidens Rate 16,9 /1000 penduduk naik dibanding tahun 2007 ( 10678 kasus) dengan Insidens Rate 13,3 / 1000 penduduk dan tahun 2006 ( 13449 kasus ). Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel dibawah ini. Grafik. 34 Data Kasus Diare Semua Umur di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 DATA KASUS DIARE SEMUA UMUR DI KOTA PADANG TAHUN 2004 -2008 16000 14495 14302 14770 14168 14000 12000 10678 10000 8000 6000 4000 2000 0 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Sedangkan kelompok umur terbanyak adalah > 5 tahun sebanyak 8360 kasus ( 59 % ) dan dibawah lima tahun sebanyak 5808 kasus ( 41 % ). Jumlah penderita diberi oralit sebanyak 12149 kasus , yang berarti tidak semua kasus diberi oralit. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 151 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 e. ISPA Penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) sampai saat ini masih menempati urutan tertinggi dalam pola sepuluh penyakit terbanyak. Penanganan kasus ISPA di Puskesmas disesuaikan dengan protap penanganan yang sudah baku dan rasional. Jumlah kunjungan kasus ISPA Bukan Pneumoni tahun 2008 sebanyak 49298 kasus naik dibanding tahun 2007 ( 39821 ) kasus dan tahun 2006 ( 42888 ) kasus. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel dibawah ini. Grafik. 35 . Data Cakupan Penderita ISPA Bukan Pneumoni Pada Balita Di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 Jumlah Cakupan Penderita ISPA Bukan Pneumonia Pada Balita di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 47000 46000 45000 44000 43000 42000 41000 40000 39000 38000 37000 36000 46069 44486 43298 42118 39821 2004 2005 2006 2007 2008 Sedangkan kasus ISPA Pneumoni sebanyak 929 kasus , juga naik dibanding tahun 2007 ( 757 ) kasus dan tahun 2006 ( 774 ) kasus. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 152 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada grafik dibawah ini. Grafik. 36 Data Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 5543 5876 4713 3567 Target 2238 1028 2004 Pencapaian 774 2005 2006 463 2007 929 2008 f. KUSTA Penemuan penderita kusta baru tahun 2008 sebanyak 2 kasus, turun dibanding tahun 2007 ( 3 kasus ) dimana kedua kasus tersebut adalah kusta MB. Dari jumlah kasus tersebut diketahui prevalensinya sebesar 0,03 % dan CDR juga 0,27 %. Sedangkan target yang hendak dicapai dalam program P2 Kusta ini adalah penemuan kasus 1 / 10.000 penduduk. Untuk tahun ini tidak bisa dilakukan penjaringan penderita kusta melalui survey ke sekolah sekolah dasar yang ada di Kota Padang.Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel berikuit ini. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 153 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik. 37 Data Temuan Penderita Kusta di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 JUMLAH PENDERITA KUSTA KOTA PADANG DARI TAHUN 2004 S/D 2008 12 11 10 9 8 8 7 7 6 PB MB JML 5 4 3 3 2 2 2 2 2 1 0 0 0 2004 2005 2006 2007 2008 g. TB PARU Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Perkiraan penderita TB Paru BTA ( + ) 16/1000 penduduk. Cakupan penemuan penderita TB Paru BTA ( + ) tahun 2008 adalah sebanyak 699 kasus ( 52 % ) dari 1323 BTA ( + ) yang diperkirakan, naik dibanding tahun 2007 yang 580 kasus (45,1 % ) dari 1282 dari BTA ( + ) yang diperkirakan. Pencapaian ini juga naik dibandingkan dengan penemuan cakupan tahun 2006 yaitu sebanyak 555 kasus ( 43,3 % ) dari 1282 yang BTA ( + ) diperkirakan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini . DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 154 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Grafik. 38 Trend Cakupan BTA ( + ) Kota Padang Tahun 2004-2008 TREND CAKUPAN BTA ( + ) KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2005 70 60 50 40 30 20 10 0 52 52 52.8 49.2 43.1 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Untuk kasus TB Paru kambuh ditemukan sebanyak 29 kasus naik dari tahun 2007 ( 19 kasus ) dan turun dibandingkan tahun 2006 sebanyak 31 kasus . Untuk angka kesembuhan untuk tahun 2008 ini belum bisa dihitung , karena untuk mengetahui angka kesembuhan pada tahun yang bersangkutan hanya bisa dilihat pada tahun berikutnya ( 12 – 15 bulan kedepan sejak akhir Desember 2008 ). Sedangkan angka konversi sampai dengan triwulan III tahun 2008 adalah 88 %. Angka kesembuhan untuk penderita baru TB Paru BTA (+) tahun 2007 yaitu sebanyak 409 penderita ( 88,1 % ) dengan angka konversi 83 % dengan error rate 0 %. Sedangkan tahun 2006 angka kesembuhannya 495 kasus ( 89 % ), dengan angka konversi sebesar 90,8 % dan error rate 0 % . DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 155 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 g. HIV AIDS Dari data yang terkumpul , kasus HIV dan AIDS mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data kasus didapat dari sero survey dan laporan rumah sakit. Sero survey dilakukan terhadap 112 sample naik dibanding tahun 2007 ( 86 sampel ), yang dilakukan di Poltabes dan seluruh Polsek di Kota Padang. Dari hasil sero survey ditemukan 1 orang positif HIV sedangkan dari laporan rumah sakit tercatat 51 penderita HIV dan AIDS. Dengan demikan total kasus HIV dan AIDS tahun 2008 sebanyak 52 penderita. Sebagian besar kasus terjadi pada pengguna napza suntikan . Kasus HIV dan AIDS tahun 2008 ini turun dibanding tahun 2007 ( 53 ) tetapi jumlah kasus naik dibanding tahun 2006 sebanyak 23 kasus . Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Grafik. 39 Data Kasus HIV, AIDS Dan Jumlah Kasus Yang Meninggal Di Kota Padang Tahun 2004 - 2008 DATA PERBANDINGAN KASUS HIV , AIDS DAN KASUS MENINGGAL DI KOTA PADANG TAHUN 2004 - 2008 50 44 44 40 30 22 20 10 11 15 10 13 2 2 3 5 Th 2004 Th 2005 Th 2006 9 12 8 4 0 HIV AIDS Th 2007 Th 2008 Meninggal DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 156 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 I. FILARIASIS Dari hasil survey darah jari untuk Filariasis tahun 2006, ditemukan 21 kasus positif filaria. Pada tahun 2008 dilakukan pengobatan massal filaria pada 3 kecamatan endemis yaitu Kecamatan Padang Timur, Lubuk Begalung dan Lubuk Kilangan. Sebelum dilakukan pengobatan massal telah dilatih kader sebanyak 720 orang. Jumlah sasaran pengobatan 182601 penduduk yang berusia diatas 2 tahun , tidak dalam keadaan sakit berat dan hamil. Jumlah penduduk yang minum obat sebanyak 147474 Setelah ( 90.97 % ). selesai pengobatan massal, maka muncul beberapa kasus baru filaria hampir diseluruh kecamatan di Kota Padang, kecuali Koto Tangah dan Nanggalo. Jumlah kasus baru yang ditemukan tersebut adalah sebanyak 5 kasus dan telah dilakukan pengobatan selektif. j. FLU BURUNG Penyakit flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influensa type ”A ” dan ditularkan oleh unggas dengan manifestasi beragam, mulai dari sakit ringan hingga kematian. Pernyakit flu burung yang disebabkan oleh avian Influensa jenid H5N1 pada unggas di konfirmasikan telah terjadi di Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos , China, Pakistan dan Indonesia. Pada bulan Juli tahun 2008, ditemukan satu orang suspect flu burung di kelurahan Bungus Timur, RT 1 / RW. 2 , berumur 1 tahun 6 bulan. Pasien menderita demam dan dibawa kebidan praktek swasta karena riwayat demamnya bersamaan dengan adanya ayam yang mati mendadak satu ekor sehingga oleh bidan di rujuk ke RS. Dr. M. Jamil sebagai rumah sakit rujukan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 157 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 flu burung. Dari hasil pemeriksaan labor darah penderita, dinyatakan negatif, namun penderita sempat dirawat di ruang isolasi selama seminggu. DKK bersama Puskesmas Bungus dan Dinas Peternakan tetap melakukan pelacakan kasus ke lokasi dan memberi vaksinasi unggas, pembersihan kandang dan pemberian penyuluhan. Tabel 36 REALISASI PROGRAM P2P 2008 no 1 kegiatan seksi imunisasi dan survailans 1.immunisasi imunisasi rutin untuk bayi bcg dpt-hb1 dpt-hb 3 polio 4 campak bias anak sekolah dt tt campak 2 2.survailans kasus afp kelengkapan lap ( w2 ) ketepatan laporan ( w2 seksi pemberantasan penyakit menular 1. p2 rabies kasus gigitan hpr jml gigitan (+) rabies jml penderita di var penderita meninggal 2. p2 tb – paru a. penjaringan suspect b. penemuan bta + c. angka konversi d. kesembuhan e. kesalahan lab target cakupan (%) 95 % 95 % 85 % 85 % 85 % 98,8 % 97,2 % 89,1 % 89,5 % 90,1 100 % 100 % 100 % 90,8 % 90,9 % 92 % 5 kasus 90 % 90 % 3 kasus 96.7 % 94.1 % 0 0 0 0 427 kasus 7 kasus 340 kasus 1 kasus 12812 1282 ≥80 % ≥85 % <5% 2456 (19.2 % ) 450 ( 35.1 ) 88 % -blmbs dhtng 0 % DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 158 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 3. ispa a. pengobatan pnmi b. jml penderita di rujuk c. jml penderita m”nggal 4. diare a. jml penderita di obati nakes b. jml penderita dpt oralit c. jml oralit diberikan d. jml meninggal 5. kusta a. jml penderita baru b. jml penderita diobati c. jml meninggal 100 % 0 0 100 % 2 kasus 0 kasus 100 % 100% 100 % 1/10.000 100 % 0 112 0 100% 49283 bks 0 kasus 2 kasus 2 kasus 0 kasus 6. hiv / aids a. periksa sampel darah b. hiv ( + ) 900 < 1,5 % 112 sample 1 sample 7. p2 dbd a. jml kasus b. jml kasus meninggal c. jml pe d. jml fogging focus e. jml fogging massal f. jml kel diabatisasi g. abj 0 900 0 35 >95 % 0 0 1219 6 org 600 1044 fcs 0 35 kel > 95 % 8. malaria a. jml kasus b. penderita meninggal 0 0 9. filariasis a. jml kasus baru b. jml kasus baru diobati DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 108 ks 0 ks 5 ks 5 ks 159 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran untuk kegiatan P2P tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1.APBD II a) Immunisasi = Rp. 216.656.000,- a) Surveilans = Rp. 39.022.000,- b) P2M = Rp. 418.900.300,- c) Fogging = Rp. 261.598.000,- 2. NLR ( Kusta ) = Rp. 3.600.000,- 3. ISS – GAVI ( Imunisasi ) = Rp. 17.575.000,- 4. Survailans Epidemiologi ( BLN ) = Rp. 11.769.000,- Jumlah = Rp.969.120.300,- . DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 160 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB VIII MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN VIII.1. BAGIAN TATA USAHA Permasalahan Yang Harus Diselesaikan 1. Masih adanya keterlambatan dalam proses kenaikan pangkat. Dalam proses kenaikan pangkat, pegawai yang akan naik pangkat harus menyerahkan berkas – berkasnya ke Sub.Bagian Umum dan kepegawaian paling lambat 3 bulan sebelum TMT Kenaikan pangkat pegawai yang bersangkutan. Kekurangan berkas – berkas yang disyaratkan untuk proses kenaikan pangkat, berakibat berkas yang telah dikirim ke BKN Medan sering dikembalikan untuk diperbaiki, sehingga proses kenaikan pangkat jadi terlambat. Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan Bimbingan Teknis dari Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota Padang, agar ditahun – tahun mendatang tidak ada lagi pegawai yang berkasnya kurang lengkap dan terlambat untuk mengurus kenaikan pangkat, baik Reguler, Fungsional, Pilihan dan Penyesuaian Ijazah. 2. Untuk cuti tahunan, cuti alasan penting, cuti melahirkan dan cuti besar, masih ada pegawai puskesmas dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang yang terlambat mengirimkan surat cuti ke Dinas Kesehatan Kota Padang, sehingga seringkali terjadi yang bersangkutan telah menjalani cuti, tetapi surat cutinya belum ditanda tangani Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang. Untuk itu perlu adanya sosialisasi dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kota Padang sehingga pegawai yang akan cuti harus memasukkan surat permohonan cuti DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 161 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 ke Dinas Kesehatan Kota Padang minimal 1 ( satu ) bulan sebelum yang bersangkutan cuti. 3. Kegiatan Program Penggadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pustu dan Jaringannya Tahun 2008, realisasi dana sudah mencapai 97 %, persentase ini jauh lebih baik dibandingkan realisasi yang dicapai pada tahun 2007 yang hanya 60 %. 4. Pencapaian retribusi di tahun 2008 belum mencapai target yang telah ditetapkan. Belum tercapainya target retribusi dari pelayanan kesehatan ini disebabkan karena : a. Banyaknya pasien yang berasal dari keluarga miskin yang menggunakan kartu miskin sehingga pasien umum berkurang. b. Pelayanan persalinan yang beresiko tinggi langsung dirujuk ke Rumah Sakit VIII.2. dan tempat lain sesuai dengan keinginan pasien. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN VIII.2.1. Seksi Promosi Kesehatan 1. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) untuk datang menimbang balita ke posyandu masih rendah yaitu 55 %, masih dibawah target Kota Padang yaitu 63 %. Upaya yang dilakukan adalah melakukan pembinaan pokjanal posyandu, baik tingkat kota, kecamatan dan kelurahan, melaksanakan temu kader posyandu, pemberian insentif berupa transpor kader posyandu, pemberian makanan tambahan di posyandu, dan integrasi posyandu dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 162 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 2 Belum adanya data yang akurat dan penyamaan persepsi tentang kriteria dan jumlah Pos UKK yang ada di kota Padang, sehingga belum bisa dibuatkan strata Pos UKK. Upaya yang dilakukan adalah mengadakan pertemuan khusus yang akan membahas masalah UKK, penyamaan persepsi tentang kriteria dan indikator UKK, serta pembinaan terhadap Pos UKK yang telah ada. 3 Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petugas promkes dalam memanfaatkan sarana/ media penyuluhan yang tersedia, seperti penggunaan laptop dan LCD. Upaya yang dilakukan adalah pembinaan dan bimbingan tehnis secara berkala dan pelatihan tentang penggunaan dan pembuatan media sederhana promosi kesehatan bagi petugas. VIII.2.2. Seksi Kesehatan Lingkungan 1 Masih rendahnya kepedulian pemilik sarana Depot Air Minum dalam memeriksakan kewajibannya untuk memeriksakan kualitas air minum parameter kimia maupun bakteri sesuai ketentuan berlaku ditandai hanya 40 % dari jumlah depat sebanyak 253 buah yang melakukan internal kontrol dengan memeriksakan air ke Laboaratorium dan melaporkan hasilnya. Upaya yang telah dilakukan melalui kegiatan pembinaan dan inspeksi sanitasi di lokasi serta pembuatan Rancangan Peraturan Daerah Kota Padang tentang Pengawasan Kualitas Air 2. Sarana tempat- tempat umum yang diperiksa hanya 67 % memenuhi syarat ditandai dengan masih rendahnya fasilitas sanitasi dasar yang dimiliki, upaya yang telah, sedang dan terus dilakukan melalui advokasi terhadap pemilik sarana maupun instansi terkait. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 163 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 VIII.3. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN VIII.3.1Program peningkatan pelayanan dasar dan rujukan antara lain : a. Masih belum baiknya koordinasi antar lintas sektor dalam melaksanakan program upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. b. Masih rendahnya kesadaran petugas terhadap data dan kelengkapannya. c. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan kesehatan dalam menganalisa satu laporan. d. Sering terjadi pertukaran pemegang program sehingga laporan tidak lengkap dan tidak tercatat. e. Banyaknya pekerjaan rangkap yang dipegang oleh satu orang sehingga pekerjaan tidak optimal. f. Tidak sama persepsi terhadap satu jenis laporan sehingga memberikan laporan yang berbeda-beda. g. Belum adanya program yang diprioritaskan di Puskesmas, sehingga hanya kegiatan rutin yang dikerjakan. VIII.3.2. Program Perizinan dan Farmasi antara lain : 1. Pengelolaan obat di Apotik tidak memenuhi ketentuan kepmenkes 1332 tahun 2002 tentang Tata cara izin apotik,14 % dari 71 Apotek. 2. Asisten Apoteker sebagai penanggung jawab Toko Obat tidak ada pada jam buka apotik,8 % 3. Manajemen Pengelolaan obat di Puskesmas masih ada yang tidak satu pintu dan penggunaan obat belum rasional, 40% Puskesmas 4. Industri Rumah Tangga Pangan dalam pengolahan makanan belum higienis, 6 % DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 164 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 5. Kurangnya kemauan penjaja kaki lima dan penjaga warung sekolah dalam menjaga kebersihan makanan yang dijual dan diolah 6. Masih ada Toko makanan dan swalayan menjual makanan tidak memperhatikan kadaluarsa makanan serta makanan yang belum punya izin Depkes,3 % 7. Masih ada sarana pelayanan kesehatan dan Praktek Tenaga Kesehatan memberi pelayanan kepada masyarakat , belum memiliki izin Operasional. VIII.4. BIDANG KESEHATAN KELUARGA VIII.4.1. Permasalahan PROGRAM KIA DAN LANSIA 1. Belum tercapainya target ASI Eksklusif. Kurangnya kesadaran dan motivasi ibu menyusui terutama ibu yang bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi, kurangnya pengetahuan keluarga tentang ASI Eksklusif, kurangnya famplet/poster untuk promosi ASI Eksklusif, belum adanya ruangan klinik laktasi di Puskesmas untuk konsultasi khusus bagi ibu menyusui, keterbatasan sarana ditempat bekerja yang dapat mendukung ibu menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif, kurang terpantaunya jumlah bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif, pencatatan dan pelaporan ASI Eksklusif yang kurang konfrehensif sehingga sumber data tidak maksimal, kurang gencarnya promosi ASI Eksklusif , sehingga kalah dengan promosi susu formula, belum adanya komitmen dari pemerintah daerah untuk membuat kebijakkan yang mendukung ibu menyusui yang bekerja untuk memberikan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 165 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 ASI Eksklusif bagi bayinya, kurangnya dana untuk promosi ASI Eksklusif, sehingga kalah dengan promosi susu formula. 2. Masih rendahnya cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Balita Belum semua pembina wilayah terpapar dengan DDTK, masih kurangnya pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita, keterbatasan Alat Permainan Edukatif (APE) di Puskesmas, kurang terdatanya jumlah PAUD yang ada di wilayah kerja Puskesmas, pencatatan dan pelaporan DDTK yang cukup banyak, sehingga memmerlukan waktu yang agak lama untuk pelaksanaannya, kelas ibu balita belum berjalan maksimal, belum ada dana khusus yang mendukung pelaksanaan DDTK dari Pemko Padang di tahun 2008 3. Belum tercapainya target Bumil resti yang dirujuk Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya persalinan, Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tanda-tanda bahaya persalinan, ketidak siapan ibu hamil dan keluarga untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap, kurang nyamannya pelayanan tempat rujukan, pelaksanaan kelas ibu hamil belum maksimal, pemanfaatan dan pemahaman buku KIA oleh ibu hamil masih rendah, belum maksimalnya pelaksanaan P4K, faktor ekonomi keluarga,. 4. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi Baru 6 % bidan praktek swasta di Kota Padang yang terlatih APN (Asuhan Persalinan Normal), baru 13 % bidan praktek swasta di Kota Padang yang terlatih penanganan Asfiksia dan BBLR, masih adanya BPS yang tidak memiliki peralatan pertolongan persalinan yang sesuai standar, sistem rujukan yang masih belum optimal, pelaksanaan ANC yang masih belum DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 166 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 sesuai standar pelayanan, penanganan ditempat rujukan yang masih belum optimal, belum adanya dana dari Pemko Padang untuk pelaksanaan pelatihan APN dan penanganan Asfiksia – BBLR bagi bidan praktek swasta. 5. Penurunan cakupan posyandu lansia aktif Kurangnya keterampilan pengelola Lansia tentang pelaksanaan Manajemen ARRIF dalam mengaktifkan posyandu Lansia, kurangnya komitmen bersama antara pimpinan, pengelola program dan pembina wilayah dalam meningkatkan keaktifan posyandu lansia, masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan manfaat posyandu lansia, keterbatasan paralatan untuk memberikan pelayanan kesehatan di posyandu lansia, keterbatasan tempat untuk dijadikan posyandu lansia, keterbatasan buku pemantauan kesehatan pribadi usia lanjut, kurangnya koordinasi antara lintas program dan lintas sektor terkait dalam pembinaan posyandu lansia, kurangnya promosi tentang posyandu lansia, kurangnya kegiatan inovatif di posyandu lansia sehingga tidak menarik bagi lansia, tidak adanya dana insentif bagi kader posyandu lansia, keterbatasan dana dari pemko Padang untuk pembinaan program lansia. PROGRAM GIZI DAN UKS 1. Masih Belum Tercapainya Target SKDN dan Peningkatan Hasil PSG Kegiatan di Posyandu yang monoton yaitu hanya menimbang, PMT dan Pulang. Selain itu belum maksimalnya penyuluhan baik oleh petugas puskesmas (pembina wilayah dan petugas gizi) dan juga kader tentang pentingnya posyandu untuk memantau pertumbuhan berat badan balita DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 167 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 setiap bulan, belum ada di analisa dan evaluasi hasil kegiatan di posyandu semaksial mungkin karena kemampuan petugas yang masih minim dan juga pencatatan dan pelaporan yang belum rapi dan baik atau regitrasi posyandu yang belum lengkap dan benar. Balita gizi buruk belum tercatat dengan baik di buku posyandu maupun di buku pembina wilayah. Masih kurangnya media promosi penyuluhan tentang balita gizi buruk baik dalam bentuk leafleat maupun pamplet dan media promosi lainnya. 2. Penanggulangan Kasus Balita Gizi Buruk Masih kurangnya pemantauan terhadap PMT yang diberikan kepada balita gizi buruk. Kurangnya kerjasama keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam menangani penyebab masalah gizi buruk serta masih kurangnya pemantauan perkembangan gizi buruk dan juga masih kurangnya penyuluhan kepada ibu balita dalam merubah pola asuh orang tua. Selain itu masih belum berjalan dengan lancar puskemas Nanggalo sebagai puskesmas rujukan bagi balita gizi buruk baik untuk rawat inap maupun rawat jalan, karena masih kurangnya sosialisai kepada petugas puskesmas, masih ditemukannya balita yang tidak mau dirujuk posyandu dengan alasan ekonomi, belum maksimalnya penanganan kasus gizi buruk di puskesmas Nanggalo karena pada kasus gizi buruk yang ada penyakit penyerta belum dapat tertangani dengan maksimal sehingga masih perlu dirujuk ke RSUD maupun RSUP, belum tercatat dengan baik pencatatan dan pelaporan, masih kurangnya pendanaan untuk kegiatan penanganan balita gizi buruk. 3. Hasil pemeriksaan garam beryodium yang merupakan salah satu cara untuk penggulangan GAKY di Kota Padang ternyata masih ditemukan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 168 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 masyarakat yang mengkonsumsi garam non yodium, hal ini disebabkan masih kurangnya pementauan garam beryodium dengan melibatkan lintas sektor terutama di puskesmas, kurangnya penyuluhan baik diposyandu maupun di puskesmas, masih terbatas jumlah yodinan test yang diberikan kepuskesmas, masih mengharapkan kegiatan pemeriksaan ini melalui pendaan APBD di Kota Padang sehingga tidak dapat dipantau secara berkala. 4. Petugas UKS mengikuti pendidikan dan masih memegang program sehingga program UKS tidak berjalan dengan lancar, adanya puskesmas yang tidak melakukan analisis status gizi anak sekolah, adanya puskesmas yang tidak melakukan skrining diseluruh sekolah. Anak sekolah yang ditemukan status gizinya kurus sekali belum dilakukan tindakan untuk penanggulangannya begitupula dengan kasus penyakit yang banyak ditemukan disekolah. VIII.4.2. UPAYA PEMECAHAN MASALAH PROGRAM KIA DAN LANSIA 1. Belum tercapainya target ASI Eksklusif Meningkatkan dana, sarana dan prasaranan untuk promosi ASI Eksklusif agar tidak kalah bersaing dengan promosi susu formula bayi, adanya komitmen dari pemerintah daerah dalam mendukung ibu menyusui yang bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya, meningkatkan kualitas pelaksanaan kelas ibu dalam mempersiapkan ibu hamil untuk memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam pelaksanaan manajemen laktasi. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 169 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 2 Masih rendahnya cakupan DDTK Balita Meningkatkan kualitas pelaksanaan kelas ibu balita, meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam melakukan DDTK balita, koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan DDTK balita, meningkatkan promosi tentang penggunaan buku KIA, meningkatkan metoda pemancatatan dan pelaporan dalam pemantauan tumbuh kembang balita, penambahan pengadaan APE untuk Puskesmas. 3.Belum tercapainya target bumil resti yang dirujuk Meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang bahaya-bahaya persalinan melalui kelas ibu hamil, meningkatkan kualitas pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), meningkatkan kegiatan-kegiatan Garakan Sayang Ibu (GSI) 4.Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberikan Asuhan Persalinan Normal yang aman dan nyaman, serta penanganan bayi baru lahir melalui pelatihan-pelatihan yang berkualitas, meningkatkan kualitas ANC oleh bidan mengoptimalkan sesuai sistim dengan rujukan dan standar pelayanan penanganan kebidanan, ditempat rujukan, meningkatkan pemantauan dan pembinaan ke BPS sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar praktek kebidanan. 5.Penurunan cakupan posyandu lansia aktif Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas tentang pelaksanaan Manajemen ARRIF dalam pembinaan posyandu lansia melalui pelatihan, meningkatkan komitmen bersama antara pimpinan, pengelola program lansia, dan pembina wilayah dalam pembinaan DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 170 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 posyandu lansia, meningkatkan promosi dan koordinasi dalam pembinaan posyandu lansia, pengadaan alat untuk pelayanan kesehatan di Posyandu lansia, adanya perhatian dari Pemko Padang untuk memberikan insentif bagi kader posyandu lansia, dan penambahan anggaran untuk peningkatan pelayanan kesehatan lansia di Posyandu lansia. B. PROGRAM GIZI DAN UKS 1. Masih Belum Tercapainya Target SKDN dan Peningkatan Hasil PSG Untuk peningkatkan pencapaian SKDN di posyandu kedepanya diharapkan kegiatan posyandu dengan kegiatan PAUD, meningkatan koordinasi dengan lintas program tertumata pada bagian promosi kesehatan untuk melakukan penyuluhan baik di posyandu maupun di puskesmas, Meningkatkan pembinaan kepada petugas puskesmas ( pembina wilayah) terutama dalam hal pencatatan posyandu serta penentuan status gizi balita, penyuluhan dengan meningkatkan kerjasama lintas program terutama pada, melakukan evaluasi hasil kegiatan posyandu secara berkala melalui pertemuan bulanan (Staff meeting) puskesmas dengan melibatkan pemegang Program di Dinas Kesehatan Kota Padang dan lintas Sektor yang terkait lainnya. Selain itu perlu dibentuk tim surveilans BGM sehingga penyebab balita BGM dapat tertanggulangi dan tidak ditemukannya balita gizi buruk. 2. Penanggulangan Kasus Balita Gizi Buruk Meningkatan pengawasan melibatkan kader dan pembina wilayah setempat, meningkatkan pembinaan kepada pemberian petugas PMT puskesmas kepada (pembina balita wilayah) dengan untuk melakukan pengawasan terhadap balita gizi buruk yang tidak terpantau DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 171 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 secara rutin, meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dan program dalam menangani penyebab masalah gizi buruk serta pemantauan perkembangan gizi buruk, meningkatkan penyuluhan dengan melibatkan lintas program (Promosi Kesehatan), meningkatkan media promosi untuk penanggulangan balita gizi buruk, selain itu diberikan penyuluhan melalui demo/praktek masak untuk penanganan balita gizi buruk. Selain itu meningkatkan promosi dan sosialisasi, serta pembinaan kepada puskesmas lainnya bahwa puskesmas Nanggalo sebagai puskesmas rujukan balita gizi buruk, meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit untuk penangan balita gizi buruk sebagai rujukan, melengkapi administrasi dan pencatatan serta pelaporan, meningkatkan pendanaan untuk kegiatan rujukan melalui pendanaan puskesmas serta meningkatkan pendanaan melalui dana APBD Kota Padang. 3. Masih ditemukannya garam non yodium Hasil pemeriksaan garam beryodium yang merupakan salah satu cara untuk penggulangan GAKY di Kota Padang ternyata masih ditemukan masyarakat yang mengkonsumsi garam non yodium, sehingga pementauan garam beryodium perlu ditingkatkan dengan melibatkan lintas sektor sedangkan pendaannya dapat melalui dana APBD maupun dana puskesmas. 4.Belum semua anak baru masuk sekolah diskrining UKS Dilakukan pembinaan kepada seluruh petugas untuk melakukan skrining kepada seluruh anak sekolah dengan melibatkan lintas program yang ada di puskesmas, dilakukannya tindakan pada anak sekalah yang status gizinya kurus sekali dengan pemberian PMT dan pemberian obat untuk DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 172 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 anak yang menderita sakit sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan melalui dana APBD Kota Padang Tahun 2008. VIII.5. BIDANG PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT 1. Cakupan imunisasi kontak pertama ( BCG, DPTHB 1 dan Polio 1 ) dan Kontak Lengkap ( Polio 4 dan Campak ) untuk Kota Padang sudah mencapai target / UCI . Namun demikian masih ada sebagian kecil kelurahan pada Puskesmas yang belum mencapai target UCI . Hal ini mungkin disebabkan karena masih adanya kegiatan imunisasi yang dilaksanakan pihak swasta seperti rumah sakit, dokter praktek swasta, bidan, dan sebagainya yang belum mengirim laporannya secara rutin ke DKK Padang. Disamping itu masih ada juga sasaran yang belum tercatat di Puskesmas. Kedepan diharapkan kegiatan untuk imunisasi berupa promosi dan koordinasi harus lebih ditingkatkan lagi. 2. Cakupan imunisasi pada anak sekolah masih belum bisa 100 % sesuai yang diharapkan, hal ini disebabkan masih adanya beberapa sekolah dan orang tua murid yang menolak untuk pelaksanaan imunisasi ini. Untuk itu perlu sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif lagi dengan pihak sekolah melalui komite sekolah dan dinas terkait. 3. Ditemukannya 6 kasus dipteri ( klinis ) pada wilayah kerja Puskesmas walaupun hasil labor menunjukkan negatif tetapi perlu peningkatan kewaspadaan terhadap KLB Dipteri melalui peningkatan cakupan imunisasi DPT di seluruh wilayah posyandu. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 173 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 4. Cakupan ABJ rata – rata pada kelurahan sudah lebih darii 95 % akan tetapi masih ditemukan kasus DBD. Kedepan diharapkan pemeriksaan jentik yang lebih valid tidak hanya oleh Jumantik juga dengan didampingi oleh Puskesmas secara berkala serta peningkatan sosialisasi tentang penyakit DBD dan perkembangannya. Disamping itu diperlukan pemberian abate pada beberapa tempat penampungan air yang tidak memungkinkan untuk dikuras. 5. Masih tingginya kasus gigitan HPR di Kota Padang, hal ini disebabkan oleh masih tingginya populasi anjing serta masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk vaksinasi anjing. Kedepan diperlukan perhatian yang lebih serius lagi dengan menigkatkan sosialisasi penanganan rabies serta meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam penanganan anjing terutama anjing liar. 6. Menigkatnya jumlah kasus HIV/AIDS memerlukan perhatian yang serius tidak hanya bagi Dinas Kesehatan tetapi juga dari sektor terkait, lintas agama, LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS dan sebagainya. Sosialisasi tentang penyakit ini perlu lebih ditingkatkan lagi untuk kewaspadaan dan pencegahan terjadinya peningkatan kasus HIV/AIDS serta peningkatan jasa konseling bagi masyarakat ( ODHA ) yang membutuhkannya. Disamping itu juga akan ditingkatkan kerjasama dengan KPA AIDS Kota Padang. 7. Meningkatnya kasus keracunan makanan memerlukan penanganan yang lebih serius sehingga kasus kedepan bisa diturunkan. Penanganan yang lebih serius tidak hanya dari bidang P2P tapi juga dari lintas program seperti pengawasan Tempat Pengolahan Makanan oleh Bidang PMKL, DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 174 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 Pengawasan Makanan dengan bidang Yankes, maupun lintas sektor terkait lainnya. Disamping itu perlu peningkatan sosialisi cara pengolahan makanan sampai kepenyajian terhadap konsumen serta pemeriksaan personal higiene petugas penjamah makanan. 8. Cakupan penemuan BTA Positif yang masih dibawah target ( 52 % ) berarti masih dibawah kasus TB Paru ini standar WHO ( 70 % ) . Kedepan penjaringan akan lebih ditingkatkan lagi melalui peningkatan kerjasama dengan dokter praktek swasta, Rumah Sakit, PKK, , BP4 dan melalui pemeriksaan awal Calon Jemaah Haji, sehingga penemuan kasus TB Paru dengan BTA Positif akan lebih banyak. Dengan demikian diharapkan akan terjadi penurunan penularan TB Paru . Kemudian penderita yang dengan BTA Positif diberi tambahan makanan ( susu ). 9. Ditemukan kasus Tetanus Neonatorum di kelurahan Padang Sarai di Lubuk Buaya sebanyak 1 kasus. Dengan adanya 1 kasus di kelurahan tersebut maka kelurahan tersebut beresiko tinggi untuk kasus Tetanus Nenonatorum. Dari penyelidikan kasus dilapangan diketahui bahwa kasus tersebut persalinannya tidak ditolong oleh tenaga kesehatan dan tidak ada di imunisasi TT. Kedepan diharapkan perlu peningkatan cakupan imunisasi TT pada WUS dan ibu hamil serta meningkatkan kerjasama dengan lintas program seperti KIA. 10. akupan imunisasi kontak pertama ( BCG, DPT 1 dan Polio 1 ) dan Kontak Lengkap ( Polio 4 dan Campak ) untuk Kota Padang sudah mencapai target / UCI. Namun demikian masih ada sebagian kecil kelurahan pada Puskesmas yang belum mencapai target UCI . Hal ini mungkin disebabkan karena masih adanya kegiatan imunisasi yang dilaksanakan pihak swasta DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 175 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 seperti rumah sakit, dokter praktek swasta, bidan, dan sebagainya yang belum mengirim laporannya secara rutin ke DKK Padang. Disamping itu masih ada juga sasaran yang belum tercatat di Puskesmas. Kedepan diharapkan kegiatan untuk imunisasi berupa promosi dan koordinasi harus lebih ditingkatkan lagi. 11. Cakupan imunisasi pada anak sekolah masih belum bisa 100 % sesuai yang diharapkan, hal ini disebabkan masih adanya beberapa sekolah dan orang tua murid yang menolak untuk pelaksanaan imunisasi ini. Untuk itu perlu sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif lagi dengan pihak sekolah melalui komite sekolah dan dinas terkait. 12. Ditemukannya 5 kasus dipteri pada wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya dan Lubuk Kilangan walaupun hasil labor menunjukkan negatif tetapi perlu peningkatan kewaspadaan terhadap KLB Dipteri melalui peningkatan cakupan imunisasi DPT di seluruh wilayah posyandu. 13. Cakupan ABJ rata – rata pada kelurahan sudah lebih darii 95 % akan tetapi masih ditemukan kasus DBD. Kedepan diharapkan pemeriksaan jentik yang lebih valid tidak hanya oleh Jumantik juga dengan didampingi oleh Puskesmas secara berkala serta peningkatan sosialisasi tentang penyakit DBD dan perkembangannya. Disamping itu diperlukan pemberian abate pada beberapa tempat penampungan air yang tidak memungkinkan untuk dikuras. 14. Masih tingginya kasus gigitan HPR di Kota Padang, hal ini disebabkan oleh masih tingginya populasi anjing serta masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk vaksinasi anjing. Kedepan diperlukan perhatian yang lebih serius lagi dengan menigkatkan sosialisasi penanganan rabies serta DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 176 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam penanganan anjing terutama anjing liar. 15. Menigkatnya jumlah kasus HIV/AIDS memerlukan perhatian yang serius tidak hanya bagi Dinas Kesehatan tetapi juga dari sektor terkait, lintas agama, LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS dan sebagainya. Sosialisasi tentang penyakit ini perlu lebih ditingkatkan lagi untuk kewaspadaan dan pencegahan terjadinya peningkatan kasus HIV/AIDS serta peningkatan jasa konseling bagi masyarakat ( ODHA ) yang membutuhkannya. 16. Meningkatnya kasus keracunan makanan memerlukan penanganan yang lebih serius sehingga kasus kedepan bisa diturunkan. Penanganan yang lebih serius tidak hanya dari bidang P2P tapi juga dari lintas program seperti pengawasan Tempat Pengolahan Makanan oleh Bidang PMKL, Pengawasan Makanan dengan bidang Yankes, maupun lintas sektor terkait lainnya. Disamping itu perlu peningkatan sosialisi cara pengolahan makanan sampai kepenyajian terhadap konsumen serta pemeriksaan personal higiene petugas penjamah makanan. 17. Rendahnya cakupan penemuan penderita TB Paru ( 19.2 % ) dan BTA + yang masih dibawah target ( 35,1 % ) masih dibawah standar WHO. Kedepan penjaringan kasus TB Paru ini melalui peningkatan akan lebih ditingkatkan lagi kerjasama dengan dokter praktek swasta, Rumah Sakit, PKK, , BP4 dan melalui pemeriksaan awal Calon Jemaah Haji, sehingga penemuan kasus TB Paru dengan BTA + akan lebih banyak. Dengan demikian diharapkan akan terjadi penurunan penularan TB Paru DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 177 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BTA . Kemudian penderita yang sudah ditemukan dengan BTA + diberi tambahan makanan ( susu ) disamping OAT yang di berikan . 18. Ditemukan kasus Tetanus Neonatorum di kelurahan Jati, Kelurahan Batang Arau dan Kelurahan Kuranji. Dengan adanya 1 kasus dimasing – masing kelurahan tersebut maka kelurahan tersebut beresiko tinggi untuk kasus Tetanus Nenonatorum. Dari penyelidikan kasus dilapangan diketahui bahwa kasus tersebut persalinannya tidak ditolong oleh tenaga kesehatan dan tidak ada di imunisasi TT. Kedepan diharapkan perlu peningkatan cakupan imunisasi TT pada WUS dan ibu hamil serta meningkatkan kerjasama dengan lintas program seperti KIA. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 178 Laporan Tahunan DKK Padang Tahun 2008 Edisi 2009 BAB IX PENUTUP Dalam Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang ini, tersusun kebijakan yang selanjutnya dibuat Program dan dirinci dalam bentuk kegiatan yang dilakukan pada tahun 2008. Dalam tahun 2008, Dinas Kesehatan melaksanakan 62 kegiatan dalam 17 program untuk mencapai 12 sasaran yang telah ditetapkan. Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sebagian kegiatan lainnya dilaksanakan dengan menjalin kerja sama dengan organisasi lain serta pihak lain yang dirasa berkompeten. Pembangunan Kesehatan dalam bentuk Program kegiatan di Dinas Kesehatan tahun 2008 secara umum dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan tahun 2008 mempunyai kendala dan hambatan dalam melaksanakan kegiatan salah satunya adalah terlambatnya pencairan anggaran, keterbatasan tenaga dan sarana yang secara umum dapat mengganggu pencapaian tingkat kinerja. Demikianlah laporan tahunan 2008 Dinas Kesehatan ini disusun semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 179