KAITAN ANTARA SUASANA BATIN TERHADAP KARYA MAHASISWA JURUSAN SENI MAKALAH Disampaikan Kepada Universitas Multimedia Nusantara, Program Studi Desain Komunikasi Visual Sebagai Bagian dari Persyaratan Tugas Makalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia Christina Abigail, NIM : 12120210195 Rifan Tio, NIM : 12120210379 Kenny, NIM : 12120210390 Ferry Anggriawan, NIM : 12120210394 Mario Marcellino Sitompul, NIM : 12120210399 JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA 2014 KATA PENGANTAR Di setiap langkah hidup pasti tak pernah lepas dari petunjuk Tuhan Yang Maha Pemurah sungguh menjadi sumber yang utama untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Kaitan Antara Suasana Batin Terhadap Karya Mahasiswa Jurusan Seni”. Oleh karena itu, penulis mengucap syukur karana penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini diajukan kepada Universitas Multimedia Nusantara agar dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain. Dalam penulisan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat penulis tuntaskan. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada : 1. Dr. Ninok Leksono, sebagai Rektor Universitas Multimedia Nusantara; 2. Desi Dwi Kristanto, M.Ds., sebagai Dekan Fakultas Seni dan Desain; 3. Stephanus Erman Bala, S.S., yang mengajar penulis tata cara menulis makalah yang benar. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga: Ayah, Ibu, Kakak, dan Adikadik tercinta yang selalu mendukung penulis melalui doa dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik sebagai sumber informasi maupun sumber inspirasi, bagi para pembaca. Tangerang, Mei 2014 Penulis KAITAN ANTARA SUASANA BATIN TERHADAP KARYA MAHASISWA JURUSAN SENI ABSTRAK Suasana batin adalah keadaan emosional seseorang yang sedang dialami oleh seseorang. Suasana batin bisa dibagi menjadi dua, yaitu keadaan yang baik dan buruk. Banyak faktor yang memengaruhi suasana batin seseorang, seperti kejadian yang baru saja dialami, keadaan lingkungan sekitar, bahkan cuaca memiliki pengaruh terhadap suasana batin bagi sebagian orang. Mahasiswa jurusan seni merupakan sebagian kelompok yang sangat bergantung terhadap suasana batin terkait dengan karya-karya yang akan mereka ciptakan. Suasana batin bisa saja menjadikan karya mereka dikategorikan baik, bisa juga sebaliknya, tergantung dari keadaan suasana batin mereka. Makalah yang berjudul “Kaitan Antara Suasana Batin Terhadap Karya Mahasiswa Jurusan Seni” ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suasana batin berpengaruh terhadap karya mahasiswa jurusan seni. Dalam hal ini penulis ingin menganalisa lebih jauh tentang kaitan antara suasana batin dengan terhadap karya mahasiswa jurusan seni sebagai suatu bahasan yang menarik untuk dipelajari lebih jauh. Analisis data menggunakan cara wawancara terhadap beberapa mahasiswa jurusan seni dan menarik kesimpulan dari hasil wawancara menggunakan teknik analisis statistik sederhana. Hasil dari analisa didapat hubungan yang sangat erat antara suasana batin dengan hasil karya mahasiswa jurusan seni. Sebagian mahasiswa jurusan seni yang penulis wawancara memberikan alasan sebab dari kaitan suasana batin terhadap karyanya, tips bagaimana cara mengatasinya, dan juga disertai contoh hasil karya yang menggambarkan suasana batin yang sedang dialaminya. DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4 Metodologi Penelitian 1.4.1 Objek Penelitian 1.4.2 Metode Pengumpulan Data 1.4.3 Teknik Analisis Data 1.5 Hipotesis 1.6 Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI BAB III ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 3.1 Daftar Pertanyaan Analisis 3.2 Hasil Penelitian BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan 4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suasana batin adalah sebuah perasaan yang dialami oleh semua manusia setiap saat. Keadaan ini dibagi menjadi dua, yaitu suasana batin yang kurang baik dan suasana batin yang baik. Suasana batin yang baik akan membawa seseorang yang mengalaminya melakukan berbagai macam hal dengan senang hati, ceria, seperti tidak ada beban apapun. Begitu juga sebaliknya, seseorang dengan suasana batin yang kurang baik akan melakukan berbagai hal dengan malas, kurang bersemangat, seperti melakukan hal tersebut karena terpaksa sehingga hasil dari pekerjaannya kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena suasana batin memengaruhi alam bawah sadar mahasiswa. Jika suasana batin sudah memengaruhi alam bawah sadar, maka apapun yang dilakukan oleh orang yang mengalaminya akan sangat bergantung pada suasana batin yang sedang dialaminya. Begitu juga mahasiswa jurusan seni. Setiap karya yang dibuat sangat bergantung pada suasana batin yang sedang dialaminya. Seakan-akan suasana batin menjadi alasan utama bagaimana hasil dari karya yang sudah dibuat oleh mahasiswa tersebut. Hal ini menarik perhatian penulis untuk meneliti lebih dalam tentang kaitan antara suasana batin dengan karya mahasiswa jurusan seni. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu: 1. Pengertian suasana batin menurut mahasiswa jurusan seni; 2. Hubungan antara suasana batin dengan hasil karya mahasiswa jurusan seni; 3. Sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh suasana batin; 4. Solusi untuk merubah suasana batin yang kurang baik menjadi baik. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui lebih dalam tentang suasana batin; 2. Mengetahui seberapa jauh pengaruh suasana batin terhadap karya mahasiswa jurusan seni; 3. Mengetahui solusi atau cara mengatasi suasana batin yang kurang baik. Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Membuat para pembaca mengetahui tentang suasana batin dan faktor-faktornya; 2. Membuat para pembaca mengetahui apa yang terjadi ketika mahasiswa jurusan seni sedang membuat karya sesuai dengan suasana batinnya; 3. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga suasana batin tetap dalam kondisi yang baik 1.4 Metodologi Penelitian 1.4.1 Objek Penelitian Mahasiswa jurusan seni merupakan salah satu contoh dari berbagai kelompok masyarakat yang mempunyai hubungan yang sangat erat terkait dengan berbagai hasil karya yang dibuat. Maka dari itu, objek penelitian dari makalah ini adalah Mahasiswa Desain Komunikasi Visual UMN baik laki-laki maupun perempuan angkatan 2011, 2012, dan 2013 dari berbagai peminatan. 1.4.2 Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan dalam penelitian ini guna mencari dan mengumpulkan data yaitu dengan cara mewawancarai beberapa dari objek penelitian, menanyai beberapa pertanyaan, lalu meminta kepada objek penelitian untuk membuat sebuah karya yang sesuai dengan suasana batin yang sedang dialaminya pada saat wawancara. 1.4.3 Teknik Analisis Data Dari hasil wawancara terhadap objek penelitian, teknik analisis data yang kami gunakan untuk mendapatkan kesimpulan dari wawancara tersebut yaitu teknik analisis statistik sederhana. Teknik ini adalah cara untuk mengambil kesimpulan dari perbandingan antara jawaban dari setiap pertanyaan. Lalu, kesimpulan akhirnya adalah jawaban dengan prosentase yang lebih banyak dari jawaban lain. 1.5 Hipotesis Suasana batin erat kaitannya dengan karya mahasiswa jurusan seni, mengingat banyaknya mahasiswa jurusan seni yang terlihat malas dan kurang bersemangat saat mendapatkan tugas dari dosennya jika suasana batinnya sedang kurang baik. Banyak faktor yang memengaruhi keadaan ini, diantaranya lingkungan sekitar, benda tertentu, dan juga tanggung jawab yang sedang dijalaninya. 1.6 Sistematika Penulisan Makalah ini disusun berdasarkan urutan bab perbab. Makalah disusun dengan urutan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan hipotesis. Bab II Landasan Teori, menjelaskan teori-teori yang dijadikan landasan untuk membuat penelitian. Bab III Analisis dan Hasil Penelitian, menjelaskan proses pengumpulan data dan hasil dari wawancara. Bab IV Simpulan dan Saran, menjelaskan penarikan simpulan dari penelitian serta saran untuk para pembaca mengenai hasil dari penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Afek adalah beragam perasaan yang dialami orang. Afek merupakan konsep yang meliputi baik emosi maupun suasana batin. Emosi adalah perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu. Suasana batin adalah perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan sering kali tanpa rangsangan kontekstual. Suasana batin dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : 1. Kepribadian Kepribadian memberi kecenderungan kepada seseorang untuk mengalami emosi dan suasana batin tertentu. 2. Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari Orang-orang cenderung berada dalam suasana batin terburuk (afek tertinggi dan afek positif rendah) diawal minggu dan berada dalam suasana batin terbaik (afek positif tertinggi dan afek negatif terendah) diakhir minggu. Orang-orang biasanya berada dalam semangat lebih rendah pada awal pagi. Suasana batin cenderung meningkat dan kemudian menurun pada malam hari. 3. Cuaca Cuaca memberikan sedikit pengaruh terhadap suasana batin. Korelasi ilusif menjelaskan mengapa orang cenderung berfikir bahwa cuaca yang menyenangkan meningkatkan suasana batin mereka. Korelasi ilusif terjadi ketika orang mengasosiasikan dua kejadian yang pada kenyataannya tidak memiliki sebuah korelasi. 4. Stres Tingkat stres dan ketegangan yang menumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana batin, sehingga menyebabkan mereka mengalami lebih banyak emosi negatif. 5. Aktivitas sosial Aktivitas sosial bersifat fisik , informal, atau Epicurean (makan bersama orang lain) lebih diasosiasikan kuat dengan peningkatan suasana batin yang positif dibandingkan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus. 6. Tidur Kurang tidur pada malam sebelumnya memperburuk kepuasan kerja seseorang pada hari berikutnya, karena sebagian besar orang merasa lelah, cepat marah, dan kurang waspada. 7. Olahraga Terapi olahraga berpengaruh paling kuat terhadap mereka yang mengalami depresi. Walaupun olahraga berpengaruh secara konsisten terhadap suasana hati, tetapi tidak terlalu kuat. Jadi, olahraga dapat membantu anda berada dalam suasana batin yang lebih baik. 8. Usia Emosi negatif tampaknya semakin sering terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Bagi seseorang yang lebih tua, suasana batin positif yang tinggi bertahan lebih lama dan suasana batin yang buruk menghilang dengan lebih cepat. 9. Gender Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar dibandingkan pria, mereka mengalami emosi lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan. Suasana Batin Sebagai Afek Positif Dan Negatif Bila emosi dikategorikan menjadi dua kelompok positif dan negatif, maka akan menjadi keadaan suasana batin karena sekarang emosi dipandang secara lebih umum dan bukan mengisolasi satu emosi tertentu. Perhatikan Struktur Suasana Hati. Jadi kita bisa menganggap afek positif sebagai sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas emosi-emosi positif seperti kesenangan, ketenangan diri, dan kegembiraan pada ujung tinggi dan kebosanan, kemalasan, dan kelelahan pada ujung rendah. Afek negatif adalah sebuah dimensi suasana hati yang terdiri dari kegugupan, stres, dan kegelisahan pada ujung tinggi, serta relaksasi, ketenangan, dan keseimbangan pada ujung rendah BAB III ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 3.1 Daftar Pertanyaan Analisis Metode yang dilakukan dalam penelitian ini guna mencari dan mengumpulkan data yaitu dengan cara mewawancarai beberapa dari objek penelitian, menanyai beberapa pertanyaan. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa : 1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan suasana batin ? 2. Hal atau barang apa saja yang dapat membuat suasana batin anda menjadi baik dan buruk ? 3. Apakah anda termasuk orang yang suasana batinnya cepat berubah ? apakah cepat terpengaruh oleh lingkungan ? 4. Apakah anda pernah kehabisan ide dalam mengerjakan karya karena suasana batin yang kurang baik ? kenapa ? 5. Menurut anda, dapatkah suasana batin mengubah atau merusak karya yang dibuat ? 6. Hal apa saja yang anda lalukan untuk merubah suasana batin yang kurang baik menjadi baik ? 7. Bagaimana keadaan suasana batin anda sekarang ? 8. Kami meminta tolong anda untuk menggambar bebas dan mencerminkan suasana batin yang sedang dialami sekarang ! 3.2 Hasil Penelitian Kami mewawancarai tujuh mahasiswa jurusan seni. Berikut adalah jawaban para mahasiswa yang kami wawancara : 1. Sebagian besar mahasiswa menjawab bahwa suasana batin lebih banyak dipengaruhi oleh perasaan. 2. Mengobrol dan berkumpul bersama teman-teman menjadi satu hal yang dapat merubah suasana batin yang kurang baik menjadi baik. 3. Deadline tugas yang terlalu singkat dapat membuat mahasiswa jurusan seni dalam berkarya tidak sepenuh hati seperti sedang dikejar oleh waktu, sehingga karya yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan dan terkesan terburu-buru. 4. Sebagian besar mahasiswa ternyata suasana batinnya mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitar. Jika dia sedang senang namun teman-temannya dalam keadaan suasana batin yang kurang baik, maka dia akan ikut merasa simpatik. 5. Mahasiswa jurusan seni sering kali kehabisan ide dan tidak dapat menciptakan dan mengonsep rancangan karya ketika suasana batin dalam keadaan yang kurang baik. 6. Tidur, makan, dan jalan-jalan ampuh untuk merubah suasana batin yang kurang baik menjadi baik. 4.5 4 3.5 3 2.5 jumlah 2 1.5 1 0.5 0 7. baik kurang baik Sebagian besar mahasiswa jurusan seni yang kami wawancarai sedang dalam keadaan suasana batin yang kurang baik diakibatkan oleh semakin banyaknya pekerjaan rumah yang harus dikerjakan dari setiap mata kuliah, ditambah lagi dengan tugas untuk Ujian Akhir Semester yang sudah diberikan oleh dosen di beberapa mata kuliah. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah melakukan riset dan pengumpulan data dari berbagai sumber, dapat disimpulkan bahwa suasana batin ternyata memengaruhi proses sampai hasil dari suatu karya seni. Suasana batin dapat memperlambat atau mempercepat proses dan dapat mengubah atau merusak karya. Hal tersebut bergantung di setiap masing-masing individu, sesuai dengan kepribadian yang dimiliki mereka. 4.2 Saran Bagi para pelajar yang merasa bahwa suasana batin dapat memperlambat proses dan merusak hasil karya, ada baiknya bagi mereka untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Lakukanlah kegiatan yang menurut diri masing-masing cocok untuk mengembalikan suasana batin yang baik dalam melangsungkan karya yang dikerjakan. Berikut adalah beberapa saran dasar untuk mengatasi suasana batin yang buruk: 1. Tenangkanlah diri sejenak dan tarik napas dalam. Hal ini dapat membantu Anda untuk setidaknya lebih fokus untuk berpikir. 2. Tentukan permasalahan yang sedang ada di pikiran. Ratakan apapun masalah yang ada di dalam pikiran kita satu per satu. Hal tersebut membantu kita dalam merencanakan solusi. 3. Buatlah sebuah strategi dalam memecahkan masalah. Mulailah dari memecahkan masalah kecil. Dengan menghilangkan masalah-masalah kecil tersebut, beban kita lebih terasa ringan dan kita bisa lebih fokus terhadap masalah yang besar. DAFTAR PUSTAKA Anastasi, Anne. 2006. Tes Psikologi. Jakarta: Penerbit Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ulfa, Fauzia. 2013.”Emosi dan Suasana Hati. Dalam http://fauziaulfa27.blogspot.com/2013/09/emosi-dan-suasana-hati.html. Mcnerney, Sam. Dalam http://bigthink.com/insights-of-genius/how-your-mood-affects-yourcreativity 2006 .“Kecerdasan Emosi dan Kreativitas”. Dalam http://www.penalaranunm.org/index.php?option=com_content&view=article&id=549:kecerdasan-emosi-dankreativitas&catid=48:opini&Itemid=206 “Pola Belajar Mahasiswa Sekarang”. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/23/efektifkah-pola-belajar-mahasiswa-sekarang558524.html “Anak Pintar Rajin Beraktivitas”. Dalam http://blogbelajarpintar.blogspot.com/2012/01/anak-pintar-rajin-beraktivitas.html Kemala, Endah. Dalam http://kabarkampus.com/2013/03/cara-ajaib-bikin-mood-belajarbertambah/ Dalam http://nisakaje.wordpress.com/2012/12/05/mengatasi-mood-belajar/ “Apresiasi Seni dengan Hubungan Seni”. Dalam http://radyckal.blogspot.com/2012/03/apresiasi-seni-hubungan-seni-dengan.html Dalam http://www.psikoterapis.com/?en_emosi-di-bidang-seni,256 “Sikap dan Kepuasaan Kerja”. Dalam http://novitaariandy.wordpress.com/2012/09/29/sikap-dan-kepuasan-kerja/ LAMPIRAN Mahasiswa 1 : Edwin (20 tahun) semester 4 1. Keadaan psikologi seseorang pada suatu waktu tertentu 2. Baik : Handphone, Komputer, Kasur Buruk : Dosen dengan cara mengajar yang kurang menarik, koneksi internet yang lama, waktu pengumpulan karya yang cepat 3. Termasuk. Cepat terpengaruh dengan suasana. 4. Pernah. Karena hal-hal yang membuat suasana batin buruk terjadi 5. Merusak 6. Menunggu sampai suasana batin kembali menjadi baik 7. Buruk 8. Mahasiswa 2 : Carla Safira (19 tahun) semester 4 1. Perasaan 2. Baik : Mendengarkan lagu kesukaan, makan cokelat Buruk : Tidak ada sinyal 3. Tidak termasuk. Tidak terpengaruh dengan suasana 4. Pernah. Karena niat dan inspirasi jadi hilang 5. Mengubah menjadi lebih unik 6. Tidur 7. Baik 8. Mahasiswa 3 : Glen (21 tahun) semester 6 1. Perasaan 2. Baik : Makan, menonton film, main Buruk : Orang yang cuek 3. Tidak termasuk. Tidak terpengaruh dengan suasana 4. Pernah. Karena suasana batin tersebut menjadi hambatan, niat untuk melanjutkan jadi hilang 5. Mengubah 6. Jalan-jalan, cuci mata 7. Buruk 8. Mahasiswa 4 : Sheila Amanda (19 tahun) semester 2 1. Hal yang dirasakan 2. Baik : Berbicara dengan teman, belanja, menonton film Buruk : Ketemu orang yang suasana batinnya buruk, banyak tugas, waktu pengumpulan tugas yang cepat, kurang tidur, tidak ada uang 3. Tidak termasuk. Tidak terpengaruh dengan suasana 4. Pernah. Karena niat untuk mengerjakan jadi hilang 5. Mengubah 6. Jalan-jalan, makan, curhat (?) 7. Buruk 8. Mahasiswa 5 : Ervan Solihin (20 tahun) semester 4 1. Perasaan 2. Baik : Koneksi internet lancar, teman lagi tidak rese (?), Dosen yang tidak telat, makan di jam yang tepat, tidur yang cukup Buruk : Koneksi internet yang lamban, teman yang rese (?). Dosen yang telat, makan yang di jam yang tidak tepat, kurang tidur 3. Termasuk. Tidak cepat terpengaruh dengan suasana 4. Pernah. Karena ide untuk karya tidak ada 5. Merusak 6. Menyendiri, tidur 7. Baik 8. Mahasiswa 6 : Dennis Reynaldo (20 tahun) semester 4 1. Perasaan 2. Baik : Kasur, komputer Buruk : Tugas 3. Termasuk. Cepat terpengaruh dengan suasana 4. Pernah. Karena niat untuk mengerjakan jadi hilang 5. Mengubah 6. Mandi, tidur, browsing (berselancar?) internet, tidur 7. Buruk 8. Mahasiswa 7 : Hana Tjip (18 tahun) semester 2 1. Perasaan 2. Baik : Main, kasur, jalan-jalan, ketawa, bergaul, menggambar, baca buku komik, menonton video Buruk : Berbicara dengan orang yang lamban, begadang, koneksi internet yang lamban, mati lampu, hujan dan tidak ada transportasi 3. Tidak termasuk. Tidak terpengaruh pada suasana 4. Pernah. Karena suasana batin yang buruk membuat hati tidak enak, banyak masalah dan akibatnya tidak mendapatkan inspirasi 5. Mengubah 6. Browsing, membaca buku komik, mampir ke kamar teman, main, nonton video 7. Baik 8.