KEGIATAN BELAJAR 3 PRAKTIKUM PEMERIKSAAN AUSKULTASI PADA IBU HAMIL ===================================================== Waktu 100 menit ( 2 Jam) Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 3, dalam kegiatan belajar ini anda akan mempelajari tentang bagaimana cara melaksanakan pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil adalah : periksa dengar pada bagian abdomen ibu hamil menggunakan stetoskop monoaural/funduskop atau dopler .Bunyi-bunyi yang bisa terdengar pada saat pemeriksaan auskultasi berasal dari bayi (meliputi bunyi jantung, gerakan, dan bising tali pusat) dan dari ibu (meliputi bising rahim, bising aorta, dan bising usus). Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pembelajaran praktik ini, anda diharapkan mampu melaksanakan pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah melakukan kegiatan belajar praktikum anda diharapkan dapat : 1. Melakukan persiapan alat untuk pemeriksaaan auskultasi pada ibu hamil. 2. Melakukan langkah-langkah pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil. 48 3. Melakukan pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil secara efektif dan efesien. 4. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku KIA atau status ibu hamil. Pokok-Pokok Materi 1. Persiapan alat dan untuk pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil. 2. Langkah-langkah pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil. 3. Pemeriksaan auskultasi dengan efektifdan efesien 4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku KIA atau status ibu hamil. 49 Uraian materi 1. PEMERIKSAAN AUSKULTASI A. ASPEK PENGETAHUAN Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil adalah : periksa dengar pada bagian abdomen ibu hamil menggunakan stetoskop monoaural/funduskop atau dopler .Bunyi-bunyi yang bisa terdengar pada saat pemeriksaan auskultasi berasal dari bayi (meliputi bunyi jantung, gerakan, dan bising tali pusat) dan dari ibu (meliputi bising rahim, bising aorta, dan bising usus). Tujuan pemeriksaan : a. Mendengarkan bunyi jantung bayi dalam kandungan , dapat diketahui bayi hidup atau mati . b. Mendengarkan irama dan menghitung frekuensi bunyi jantung bayi sehingga dapat diketahui apakah bayi dalam kandungan sehat atau ada gangguan. c. Untuk menentukan area terdengarnya denyut jantung janin yang paling keras (punctum maksimum) sehingga dapat dipastikan presentasi janin dalam kandugan , apakah yang berada dibagian bawah kepala atau bokong , atau janinnya melintang. Di samping itu, mengetahui apakah janin didalam kandungan tunggal atau ganda. d. Pada pemeriksaaan auskultasi akan diketahui bunyi/denyut jantung janin, mengenali macam-macam bunyi baik dari ibu atau janin, dan dapat menghitung denyut jantung janin. Bunyi /denyut jantung jani dapat didengarkann dengan stetoskop monoaural atu dopler pada akhir bulan kelima, pada daerah punggung dekat kepala. Bila janin dengan posisi kepala dibawah dan punggung disebelah kiri, punctum maksimum akan berada diantara pusat dan simfisis di bagian 50 kiri ibu. Bila janin dengan kepala dibawah dan punggung dibagian kanan, punctum maksimum berada diantara pusat dan simfisis bagian kanan ibu. Bila janin dengan bagian bawah bokong/kaki dibawah dan punggung disebelah kiri, punctum maksimum berada diantara pusat dan prosessus xifoideus ibu dibagian kiri. Bila janin dengan posisi bokong dibawah dan punggung disebelah kanan, maka punctum maksimum berada diantara pusat dan prosesus xifodeus dibagian kanan ibu. Selanjutnya, apabila janin dengan posisi melintang dengan kepala dibagian kiri, punctum maksimum berada diantara pusat dibagian kiri ibu. Apabila janin dalam posisi melintang dengan kepala dibagian kanan maka, punctum maksimum berada diantara pusat dibagian kanan ibu. Bunyi yang terdengar pada pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil berasal dari ibu dan bayi. Bunyi yang berasal dari ibu meliputi : 1. Bising rahim. Sifat bunyi berdetak, frekuensi sama dengan denyut nadi ibu karena berasal dari arteri urterina. 2. Bunyi aorta. Sifat bunyi berdetak, frekuensi sama dengan denyut nadi ibu , terdengar lebih keras dari bising rahim. 3. Bising usus. Sifat bunyi tidak teratur yang disebabkan oleh udara dan cairan yang ada diusus. Bunyi yang berasal dari bayi meliputi : 1. Bising tali pusat. Sifat bunyi meniup. Bising tali pusat timbul karena tali pusat tertekan oleh bagian-bagian janin. Bila posisi ibu diubah , Bising tali pusat bisa hilang karena tali pusat sudah tidak tertekan lagi. 2. Gerakan anak. Sifat bunyi seperti gerakan dari dalam rahim. 3. Bunyi/denyut jantung janin. Sifat bunyi berdetak, dalam keadaan normal lebih cepat dari denyut nadi, dan irama teratur. Dalam keadaan tidak normal bisa lebih cepat atau lebih lambat dari denyut nadi dan irama nya tidak teratur.Setelah punctum maksimum denyut jantung janin ditemukan, frekuensi denyut jantung dihitung menggunakan arloji yang mempunyai jarum sekon.Frekuensi yang dihitung adalah lima detik pertama, lima 51 detik ketiga, dan lima detik kelima. Sedangkan lima detik kedua dan lima detik keempat tidak dihitung. Tujuannya supaya kita bisa menilai keteraturan bunyi jantung yang kita dengar. Apakah frekuensi pada lima detik pertama, ketiga dan kelima sama, atau masih memiliki selisih yang seimbang atau selisih sangat banyak, yang menandakan normal tidaknya irama bunyi jantung yang kita dengarkan. Frekuensi denyut jantung janin dihitung pada lima detik pertama, lima detik ketiga, lima detik kelima CONTOH PERHITUNGAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG 5 detik 5 detik 5 detik Kesimpulan I III V 12 11 11 Teratur,136x/mnt (baik) 11 12 13 Teratur,144x/mnt (baik), perlu antisipasi 9 14 10 Tidak teratur,132x/mnt (tidak teratur) Perlu antisipasi 8 8 6 Tidak teratur,92x/menit, (brakardia, gawat janin) 15 14 14 Teratur, (trakardia, 172x/mnt gawat janin) perlu tindakan segera. Setelah diketahui jumlah frekuensin bunyi/denyut jantung janin, hasilnya perlu dianalisis. Normal/tidaknya denyut jantung janin dalam kandungan ditentukan oleh irama dan frekuensinya. Irama denyut jantung janin yang normal selisih frekuensi antara perhitungan lima detik pertama, ketiga, dan kelima tidak lebih dari 2 kali. Janin dalam keadaan sehat bunyi jantungan teratur dan frekuensinya berkisar antara 120-140x/menit. Kalau bunyi jantung kurang dari 120 x/menit atau lebih dari 160 x/menit atau tidak 52 teratur, janin dalam keadaan asfiksia (kekurangan oksigen) yang disebut gawat janin. salah satu cara melakukan pemeriksaan abdomen pada ibu hamil. B. ASPEK KETERAMPILAN Pemeriksaan auskultasi untuk mendengarkan denyut jantung janin bisa dilaksanakan mulai umur kehamilan 20 minggu. Urutan kerjanya: umur kehamilan 20 sampai 21 minggu dilakukan setelah pemeriksaan inspeksi abdomen.Pada kehamilan normal mulai umur kehamilan 22 minggu sampai 35 minggu, sebaiknya dilakukan setelah melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri dengan teknik Mc.Donald, pada umur kehamilan 36 minggu sampai menjelang lahir setelah pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold. Sedangkan pada pemeriksaan kehamilan ganda, pada umur kehamilan 28 minggu setelah pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold. Jangan melakukan pemeriksaan saat uterus berkontraksi. 1. Menyiapkan alat. Dilakukan bersamaan dengan persiapan alat sebelum melakukan pemeriksaan inspeksi. Stetoskop monoral Doppler Jeli Arloji dengan jarum detik Tisu 2. Menyiapkan ibu dan melaksanakan prosedur pemeriksaan dengan ; a. Menggunakan stetoskop monaural Memberi informasi tujuan pemeriksaan kepada ibu 53 Menentukan area punctum maksimum denyut jantung janin Mengambil funduscope menggunakan tangan kiri , kemudian meletakkan pangkalnya pada area punctum maksimum denyut jantung janin. Mendengarkan denyut jantung janin dengan menempelkan telinga pada ujung funduskop.Bila pemeriksa lebih enak menghadap kebagian kaki ibu , minta izin kepada ibu karena membelakangi si ibu . Sementara mendengarkan , tangan kanan pemeriksa meraba denyut jantung nadi ibu pada arteri radialis kanan untuk memastikan denyutan yang didengar , apabila lebih cepat dari denyut nadi ibu berarti benar denyut jantung janin. Menghitung denyut jantung janin selama 5 detik sebanyak 3 kali , dengan interval perhiyungan masing-masing 5 detik . menggunakan jam tangan yang dipegang dengan tangan kanan pemeriksa. Mengangkat funduskop dan meletakkan kembali ketempatnya. Menghitung frekuensi denyut jantung janin dengan menjumlahkan hasil perhitungan 5 detik pertama . 5 detik ketiga , 5 detik kelima , kemudian dikalikan 4 1. Menggunakan Doppler : Member informasi tujuan pemeriksaan pada ibu Menetukan punctum maksimum denyut jantung janin Mengolesi permukaan Doppler dengan jelly secukupnya menggunakan tisu. Membuang tisu bekas jeli ditempat sampah. Menghitung power Doppler. Menempelkan permukaan Doppler pada permukaan punctum maksimum denyut jantung janin. 54 Memastikan denyut jantung janin pada monitor Doppler pada punctum maksimum denyut jantung janin Menilai irama denyut jantung janin Membaca frekuensi denyut jantung janin pada monitor dopler .bila Doppler yang digunakan tidak ada monitornya , frekuensi denyut jantung janin dapat dihitung menggunakan jam tangan . Mengangkat dan mematikan power Doppler Membersihkan membuang permukaan tisu bekas Doppler ditempat dengan sampah, tisu dan kemudian meletakkan Doppler pada tempatnya Membersihkan bekas jeli pada perut ibu dengan tisu , kemudian membuang tisu bekas ditempat sampah. Mencatat hasil pemeriksaan Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan ispeksi pada kaki , kemudian pada alat kelamin luar. Kemudian pemeriksa mencuci tangan. C. ASPEK SIKAP Sikap pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan auskultasi : 1. Berhati-hati . Pada saat melaksanakan pemeriksa harus berhati-hati.Pertama pemeriksaan auskultasi dalam menetukan lokasi(punctum maksimum) terdengarnya denyut jantung janin , sebelum pasti sebaiknya jangan menempelkan funduskop dan Doppler diatas perut ibu , supaya ibu tidak sering merasakan geli atau kadang-kadang juga terasa sakit.Pada saat mendengarkan denyut jantung janin terutama kalau menggunakan funduskop , usahakan jangan menekan funduskop terlalu keras , supaya ibu tidak kesakitan dan kesejahteraan janin tidak terganggu. 2. Cermat. Dalam mendengarkan denyut jantung janin pemeriksa harus cermat sehingga dapat membedakan antara denyut jantung janin , bising tali pusat , bising rahim , dan bising usus ,.Dengan demikian , 55 akan memperoleh hasil pemeriksaaan dengan tepat.Pada saat menghitung frekuensi denyut jantung janin yang diperoleh pada masing-masing periode perhitungan , yaitu dari perhitungan pada 5 detik pertama, 5 detik ketiga, 5 detik kelima harus dengan penuh konsentrasi, sehingga bisa mengingat hasil perhitungan dengan benar. Apabila dari hasil yang diperoleh ada keraguan, perlu dilakukan ulang sampai 3 kali. kalau 2 kali hasilnya sama, baru bisa diyakini. 3. Tanggap. Selama melakukan pemeriksaan harus tanggap terhadap reaksi ibu hamil yang sedang diperiksa. Amati apakah ada reaksi kesakitan, jika ada, kurangi penekanan ,funduskop pada perut ibu. Apabila terjadi kontraksi rahim atau gerakan janin yang kuat, tunda dulu pemeriksaan samapai kontraksi hilang, gerakan janin normal . 4. Melindungi. Dalam pemeriksaan denyut jantung janin privasi ibu perlu dilindungi, dengan jalan usahakan pemeriksaan jangan dilihat oleh orang lain yang tidak berkepentingan . Upayakan untuk memberdayakan suami mendampingi ibu saat pemeriksaan, sehingga ibu merasa mendapat perlindungan dan kehangatan. Segera menutup tubuh ibu dengan pakaiannya setelah selesai pemeriksaan, sehingga ibu tidak merasakan malu. 56 PRAKTIKUM MAHASISWA Alat Dan Bahan Sebelum melakukan praktikum pemeriksaan auskultasi pada ibu hamill anda harus menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan : 1. Persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan auskultasi. 2. Langkah-langkah pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil. 3. Pemeriksaan auskultasi dengan efektif dan efesien. 4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku KIA dan status ibu hamil. Langkah-langkah Kegiatan Praktikum pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil ini dapat anda lakukan di laboratorium skill atau real setting klinik. Langkah awal yang anda lakukan adalah : mempersiapkan alat dan bahan untuk pameriksaan auskultasi , mempersilahkan ibu hamil untuk naik ketempat tidur dan dan melakukan pemeriksaan sesuai dengan penuntun belajar berikut ini. 57 FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Nama mahasiswa NIM Kompetensi Unit Kompetensi Subunit Kompetensi : : : Asuhan Kebidanan Kehamilan : Pengumpulan Data Objektif : Melakukan Pemeriksaan Auskultasi A. ASPEK PENGETAHUAN Standar Nilai batas lulus: 60 Bobot: 20% Kisi-Kisi Pengetahuan Kritis Nilai Ket 1. 2. 3. 4. Pengertian auskultasi Tujuan pemeriksaan auskultasi Teknik pemeriksaan Mengenali macam-macam bunyi dalam pemeriksaan auskultasi 5. Menghitung bunyi/denyut jantung janin 6. Menganalisis hasil penghitungan bunyi denyut janin B. ASPEK KETERAMPILAN Standar Nilai batas lulus: 100 Bobot: 60% Aspek Keterampilan Yang Dinilai Keterampilan Ket Ya Tidak 1. Menyiapkan alat. Dilakukan bersamaan dengan persiapan alat sebelum melakukan pemeriksaan inspeksi. Stetoskop monoaural Doppler Jeli Arloji dengan jarum detik Tisu Tempat sampah 2. Menyiapkan ibu memberi informasi tujuan pemeriksaan: a. Menggunakan funduskop. 58 Menentukan area punctum maksimum denyut jantung janin Mengambil funduskop menggunakan tangan kiri, kemudian meletakkan pangkalnya pada area punctum maksimum denyut jantung janin. Mendengarkan denyut jantung janin dengan menempelkan telinga pada ujung funduskop. Bila pemeriksa lebih enak menghadap ke bagian kaki ibu, minta izin kepada ibu karna membelakangi ibu . Sementara mendengarkan, tangan kanan pemeriksa meraba denyut nadi ibu pada arteri radialis kanan untuk memastikan denyutan yang didengar, apabila lebih cepat dari denyut nadi ibu berarti benar denyut jantung janin. Menghitung denyut jantung janin selama 5 detik sebanyak 3 kali, dengan interval perhitungan masing-masing 5 detik. Menggunakan jam tangan yang dipegang dengan tangan kanan pemeriksa. Mengangkat funduskop dan meletakkan kembali di tampatnya. Menghitung frekuensi denyut jantung janin dengan menjumlahkan hasil perhitungan 3 detik 59 pertama, 5 detik ketiga, dan 5 detik kelima, dan kemudian dikalikan 4. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu. b. Menggunakan Doppler: Menentukan punctum maksimum denyut jantung janin. Mengolesi permukaan Doppler dengan jeli secukupnya menggunakan tisu. Membuang tisu bekas jeli di tempat sampah. Menghidupkan power Doppler. Menempelkan permukaan Doppler pada punctum maksimum denyut jantung janin. Memastikan denyut jantung janin dengan mendengarkan secara saksama perbedaan suara yang muncul dari Doppler. Menilai irama denyut jantung janin. Membaca frekuensi denyut jantung janin pada monitor Doppler. Bila Doppler yang digunakan tidak ada monitornya , frekuensi denyut jantung janin dihitung menggunakan jam tangan. Mengangkat dan mematikan power Doppler. Membersihkan permukaan Doppler dengan tisu dan membuang tisu bekas di 60 C. tempat sampah , kemudian meletakkan Doppler pada tempatnya. Membersihkan bekas jeli pada perut ibu dengan tisu, kemudian membuang tisu bekas pakai di tempat sampah. Mencatat hasil pemeriksaan. ASPEK SIKAP Aspek Sikap Standar Aspek Sikap Yang Dinilai Selalu Sering KadanKadang Jarang Tidak Pernah Nilai batas 1. Cermat sehingga lulus: 60 mendapat hasil pengukuran yang Bobot: 20% akurat. 2. Melindungi sehingga privasi ibu terjaga. 3. Teliti sehingga bisa membaca dan mencatat hasil pengukuran dengan benar. 61 Ket DAFTAR TIKIK PEMERIKSAAN AUSKULTASI Nama mahasiswa Nim Tingkat/semester Tanggal penilaian : : : : Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb : 0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan 1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan (apabila harus berurutan) 2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi raguragu 3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri N /A : Langkah kerja atau kegitan tidak diperlukan dalam observasi ini LANGKAH / TUGAS 0 KASUS 1 2 3 PERSIAPAN 1. Menyiapkan alat Stetoskop monoral Doppler Jeli Arloji dengan jarum detik Tisu Tempat sampah 2. Menyiapkan pasien untuk memperoleh informasi tujuan pemeriksaan Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan pemeriksaan Menjelaskan prosedur pemeriksaan Menanyakan kesediaan pasien PENGAMBILAN RIWAYAT 1. Sambut ibu dan keluarga dengan ramah 2. Persilahkan ibu untuk duduk atau tidur dengan posisi yang nyaman dan memfasilitasi ibu untuk didampingi dengan keluarga yang diinginkan ibu 3. Jelaskan kepada ibu tentang prosedur yang akan dilakukan 4. Tanyakan mengenai usia kehamilan 5. Tanyakan keluhan yang dialami ibu 6. Menjaga privasi ibu 62 N/A PEMERIKSAAN AUSKULTASI 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Jaga privacy ibu 3. Bantu ibu untuk tidur dengan relaks 4. Beritahu kepada ibu bahwa akan melakukan pemeriksaan auskultasi Lakukan pemeriksaan dengan cermat dan teliti 5. c. Menggunakan funduskop. Menentukan area punctum maksimum denyut jantung janin Mengambil funduskop menggunakan tangan kiri, kemudian meletakkan pangkalnya pada area punctum maksimum denyut jantung janin. Mendengarkan denyut jantung janin dengan menempelkan telinga pada ujung funduskop. Bila pemeriksa lebih enak menghadap ke bagian kaki ibu, minta izin kepada ibu karna membelakangi ibu . Sementara mendengarkan, tangan kanan pemeriksa meraba denyut nadi ibu pada arteri radialis kanan untuk memastikan denyutan yang didengar, apabila lebih cepat dari denyut nadi ibu berarti benar denyut jantung janin. Menghitung denyut jantung janin selama 5 detik sebanyak 3 kali, dengan interval perhitungan masingmasing 5 detik. Menggunakan jam tangan yang dipegang dengan tangan kanan pemeriksa. Mengangkat funduskop dan meletakkan kembali di tampatnya. Menghitung frekuensi denyut jantung janin dengan menjumlahkan hasil perhitungan 3 detik pertama, 5 detik ketiga, dan 5 detik kelima, dan kemudian dikalikan 4. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu. d. Menggunakan Doppler: Menentukan punctum maksimum denyut jantung janin. Mengolesi permukaan Doppler dengan jeli secukupnya menggunakan tisu. Membuang tisu bekas jeli di tempat sampah. Menghidupkan power Doppler. Menempelkan permukaan Doppler pada punctum 63 maksimum denyut jantung janin. Memastikan denyut jantung janin dengan mendengarkan secara saksama perbedaan suara yang muncul dari Doppler. Menilai irama denyut jantung janin. Membaca frekuensi denyut jantung janin pada monitor Doppler. Bila Doppler yang digunakan tidak ada monitornya , frekuensi denyut jantung janin dihitung menggunakan jam tangan. Mengangkat dan mematikan power Doppler. Membersihkan permukaan Doppler dengan tisu dan membuang tisu bekas di tempat sampah , kemudian meletakkan Doppler pada tempatnya. Membersihkan bekas jeli pada perut ibu dengan tisu, kemudian membuang tisu bekas pakai di tempat sampah. 6. Catat semua hasil pemeriksaan 7. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu 8. Bila diperlukan susun rencana kunjungan ulang pemeriksaan auskultasi SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100 = 141 TANGGAL : PARAF PEMBIMBING : TANDA TANGAN PRAKTIKAN : 64 RANGKUMAN Selamat anada telah belajar melakukan pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil dengan demikian anda sebagai calon bidan telah menguasai salah satu kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Halhal penting yang sudah anda pelajari dalam panduan praktik klinik ini adalah sebagai berikut : Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil meliputi tahap-tahap sebagai berikut : a. Persiapan alat dan bahan, ruangan dan dokumentasi. b. Pelaksanaan pemeriksaan auskultasi meliputi teknik /conten aspek sikap dan prilaku. Langkah pelaksanaan pemeriksaan fisik kebidanan pada ibu hamil. c. Evaluasi keseluruhan terhadap kegiatan auskultasi, meliputi : sistematika, efektif dan efesien. Perhatikan hal-hal yang mempengaruhi bias pemeriksaan auskultasi. d. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku KIA dan status ibu hamil. 65 TUGAS MANDIRI Lakukan latihan praktikum auskultasi pada ibu hamil secara bertahap sebagai berikut : 1. Latihan bersama teman anda dalam kelompok kecil pada setting laboratorium skill dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik, kemudian teman anda melakukan observasi dengan menggunakan instruktur anda. a. Lakukan latihan auskultasi pada 5 orang ibu hamil di real setting lahan praktik dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik serta lakukan pendokumentasian hasil auskultasi pada buku KIA atau status ibu hamil. b. Apabila menemui kesulitan, mintalah bimbingan instruktur anda 66 67