BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Hinshi 「品詞」 Kelas kata sangat

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Hinshi 「品詞」
Kelas kata sangat penting dalam pembentukkan suatu kalimat. Kalimat akan
sulit dimengerti tanpa adanya kelas kata. Pada setiap kelas kata terdapat fungsi yang
berbeda-beda. Kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi.
Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004: 14-15) menyatakan dalam kelas kata
bahasa Jepang terbagi menjadi sepuluh bagian, yaitu dooshi (verba), i-keyooshi (kata
sifat “i”), na-keyooshi (kata sifat “na”), meishi (nomina), fukushi (adverbia),
rentaishi (pronomina), setsuzokushi (konjungsi), kandooshi (interjeksi), jodooshi
(verba bantu), dan joshi (partikel).
Menurut Masuoka dan Takubo (1992: 4), yang dimaksud dengan hinshi
adalah sebagai berikut:
Kutipan:
語は文の材料であり、文を組立てる上でー定働きをする。この働きの
違いによって語種類分けしたものが「品詞」である。
Terjemahan:
Bahasa merupakan materi dari kalimat dan berfungsi tetap dalam membentuk
suatu kalimat. Hal yang membagi jenis-jenis kata berdasarkan perbedaan fungsi
inilah yang disebut hinshi.
Kemudian Masuoka dan Takubo (1992: 8) membagi hinshi 「品詞」atau
‘kelas kata’ menjadi sebelas jenis, diantaranya:
1. 「動詞」単独で述語になる。’doushi’ tandoku de jutsugo ni naru.
Terjemahan: Doushi (verba) adalah kelas kata yang menjadi sebuah predikat.
Contoh: 「書く」、「飲む」、「遊ぶ」.
7
8
2. 「 形 容 詞 」 単 独 で 述 語 に な り 、 か つ 、 連 体 修 飾 語 と し て 働
く。’keiyoushi’ tandoku de jutsugo ni nari, katsu, rentai shuushokugo toshite
hataraku.
Terjemahan: Keiyoushi (adjektiva) adalah kelas kata yang dapat menjadi
sebuah predikat, dan juga bertindak sebagai pengubah kata benda.
Contoh: 「暑い」、「古い」、「細い」.
3. 「 判 定 詞 」 名 詞 に 接 続 し て 、 述 語 で 作 る 。 ’hanteishi’ meishi ni
setsuzoku shite, jutsugo de tsukuru.
Terjemahan: Hanteishi adalah kelas kata yang menghubungkan kata benda,
kemudian membentuk sebuah predikat.
Contoh:「です」、「だ」、「である」.
4. 「助動詞」述語に接続して、複雑な述語をつくる。’jodoushi’ jutsugo
ni setsuzokushite, fukuzatsuna jutsugo o tsukuru.
Terjemahan: Jodoushi (verba bantu) adalah kelas kata yang menghubungkan
predikat, dan membentuk predikat yang rumit.
Contoh: 「そうだ」、「はずだ」、「ようだ」.
5. 「名詞」主題や補足語の中心要素になる。’meishi’ shudai ya hosokugo
no chuushin youso ni naru.
Terjemahan: Meishi (nomina) adalah kelas kata yang berfungsi sebagai
subjek dan pelengkap.
Contoh: 「車」、「妹」.
6. 「 副詞」 連用修 飾語 として働く。 ’fukushi’ renyou shuushokuto shite
hataraku.
Terjemahan: Fukushi (kata keterangan), adalah kelas kata yang berfungsi
untuk menerangkan predikat.
Contoh: 「はっきり」、「よく」、「もっと」.
9
7. 「 助 詞 」名詞に接続して主題や補足語を作ったり、名詞と名詞、節
と 節 を 接 続 し た り す る 。 ’joshi’ meishi ni setsuzokushite shudai ya
hosokugo o tsukuttari, meishi to meishi, bushi to setsu o setsuzokushitari suru.
Terjemahan: Joshi
(partikel), adalah kelas kata yang berfungsi untuk
menghubungkan kata benda, lalu membentuk sebuah subjek dan pelengkap.
Contoh: 「に」、「を」、「が」.
8. 「連体詞」連体修飾語として働く。’rentaishi’ rentai shuushokugo toshite
hataraku.
Terjemahan: Rentaishi adalah kelas kata yang berfungsi untuk menerangkan
dan melengkapi kata benda.
Contoh:「いわゆる」、「ある」、「あくる」.
9. 「接続詞」文と文を接続する。’setsuzokushi’ bun to bun o setsuzoku suru.
Terjemahan: Setsuzokushi (kata penghubung), adalah kelas kata yang
berfungsi untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Contoh: 「そして」、「つまり」、「それで」.
10. 「感動詞」単独で文になることができる。’kandoushi’ tandoku de bun ni
naru koto ga dekiru.
Terjemahan: Kandoushi (interjeksi), adalah kelas kata yang mampu berdiri
sendiri menjadi sebuah kalimat.
Contoh: 「ほら」、「あっ」、「さあ」.
11. 「 指 示 詞 」 現 場 や 文 脈 に お け る 人 や も の を 指 し 示 す 働 き を す
る。’shinjishi’ genba ya bunmyaku ni okeru hito ya mono o sashishimesu
hataraki o suru.
Terjemahan: Shijishi (kata penunjuk), adalah kelas kata yang berfungsi
sebagai penunjuk tempat, orang, dan benda. Contoh: 「この」、「それ」.
Dalam skripsi ini penulis akan membahas fukushi (kata keterangan) lebih
lanjut.
10
2.2 Teori Fukushi「副詞」
Sudjianto (1995: 72) menyatakan bahwa, adverbial dalam bahasa Indonesia
disebut juga kata keterangan. Dalam gramatika bahasa Jepang adverbial atau
kata keterangan disebut fukushi. Fukushi ialah kata yang dipakai untuk
menerangkan yougen (verba, adjektiva-i, dan adjektiva-na), tidak dapat menjadi
subjek dan tidak mengenal konjugasi/deklinasi (Bunkachou dalam Sudjianto,
1995: 72).
2.2.1 Ciri-ciri Fukushi 「副詞」
Sudjianto (1995: 72) menyimpulkan ciri-ciri fukushi adalah sebagai berikut:
1.
Fukushi termasuk kata yang berdiri sendiri (jiritsugo) dan tidak
mengenal kojugasi/deklinasi. Fukushi tidak dapat diubah-ubah lalu
disusun dengan kata-kata lain (seperti yang sering terjadi pada verba,
adjektiva-I, adjektiva-na, atau verba bantu). Fukushi tidak dapat
menjadi subjek dan hanya berfungsi sebagai kata yang menerangkan
kata lain. Ciri pertama ini dimiliki juga oleh rentaishi (prenomina)
sehingga ciri ini sering menyamakan kedia kelas itu.
2.
Ciri yang kedua inilah yang membedakan fukushi dengan rentaishi.
Rentaishi hanya dipakai untuk menerangkan taigen (meishi=nomina),
sedangkan fukushi dipakai untuk menerangkan yougen.
2.2.2
Jenis-jenis Fukushi 「副詞」
Pemilahan jenis fukushi menurut Masuoka dan Takubo (1989)
1. Joutai no Fukushi
Joutai no fukushi yaitu fukushi yang sering dipakai untuk
menerangkan verba, secara jelas menerangkan keadaan pekerjaan
atau perbuatan itu (Isami dalam Sudjianto, 1995: 74).
Contoh-contoh joutai no fukushi:
a. Supiido o gungun masu.
11
b. Kare wa tokidoki yasumu.
c. Suzushii kaze ga soyosoyo to fuku.
d. Kuma ga nosonoso to aruku.
2. Teido no Fukushi
Teido no fukushi ialah fukushi yang menerangkan yougen (verba,
adjektiva-I, adjektiva-na), menyatakan standar (batas, tingkat,
derajat) suatu keadaan atau suatu perbuatan (Motojiri dalam
Sudjianto, 1995: 79).
Contoh-contoh teido no fukushi:
a. Menerangkan keiyoushi
Kyou wa sukoshi atsui.
Kotoshi wa taihen samui.
b. Menerangkan keiyoudoushi
Ano hito wa mattaku shinsetsu da.
Kono heya wa totemo shizuka da.
c. Menerangkan doushi
Ano ko wa eigo ga kamari dekiru.
Sukoshi iku to kouban ga aru.
3. Chinjutsu no Fukushi
Nagayama Isami membagi chinjutsu no fukushi berdasarkan
bentuk kalimatnya menjadi 9 golongan seperti berikut (Isami
dalam Sudjianto, 1995: 82-85)
a. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan negatif atau
menyangkal (uchikeshi)
b. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan harapan,
keinginanm atau perintah (ganmou/kibou)
12
c. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan larangan (kinshi)
d. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan perkiraan atau
sangkaan (suiryou)
e. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan perumpamaan
(tatoe)
f. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan perkiraan
negative (uchikeshi suiryou)
g. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan keputusan,
kesimpulan, atau kepastian (dantei)
h. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan pertanyaan
(gimon)
i. Fukushi yang berpasangan dengan pernyataan pengandaian
(katei)
Fukushi yoku termasuk ke dalam jenis Teido no Fukushi yang menerangkan
doushi.
2.3 Fungsi 「よく」
Yoku seringkali kita temui dalam percakapan sehari-hari masyarakat Jepang.
Selain itu kita juga dapat menemukannya di dalam drama Jepang maupun di
dalam buku-buku yang tertulis dalam bahasa Jepang seperti manga dan novel.
Sano dalam Dù yí jīn (2010: 6) menelaah arti dan penggunaan dari kata yoku
yang merupakan fukushi yang berhubungan dengan suatu keadaan, di mana
keadaan tersebut berhubungan dengan kata kerja yang muncul bersamaan. Yoku
sebagai kata keterangan (副詞) memiliki dua penggunan yang sangat penting
yaitu penggunaan secara kualitatif terbatas dan batas kuantitatif. Kualitatif
terbatas yaitu membatasi tingginya pergerakan dan keadaan kualitatif, sedangkan
batas kuantitatif yaitu membatasi jumlah gerak.
13
Chino (1993) membagi makna yoku dalam empat bagian. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai fungsi yoku beserta contoh kalimatnya menurut Chino
(1993: 3, 32, 179, 181).
1. Nankai mo, aru koto o suru koto
何回も、ある事をすること
digunakan untuk menyatakan sesuatu yang sering dilakukan berulang kali.
Contoh :

松本さんは、よくディスコへ行って踊っている。
Matsumoto sering pergi menari ke tempat disko.

この会社の株は、よく上がったり下がったりして安定して
ない。
Saham perusahaan ini sering naik turun dengan tidak stabil.
2. Nen o irete, no imi 念を入れて、の意味 digunakan untuk menyatakan
suatu hal yang didalamnya terdapat perasaan si penutur.
Contoh :

車によく気をつけてください。
Berhati-hatilah terhadap mobil.

試験を書き終えたら、よく見なおしてください。
Setelah selesai mengerjakan ujian, harap diperiksa kembali.
3. Yorokobi ya ureshi-sa o arawasu baai 喜びやうれしさを表す場合
digunakan untuk mewakili perasaan senang atau bahagia.
Contoh :

よくいらしてくださいました。
Silahkan datang kembali.
4. Jouzu ni, subarashiku, no imi 上手に、すばらしく、の意味 digunakan
untuk menyatakan sesuatu yang hebat dan mengagumkan.
Contoh :

この絵は実によく描けている。
14
Gambar ini digambar dengan bagus.

山田さんは病気の体で良く大任を果たしたものだ。
Dalam keadaan sakit, Yamada melaksanakan tugas yang penting
dengan baik.
Hida dan Asada (1994) membagi yoku menjadi enam bagian dilihat dari
pandangan plus/minus nuansanya:
(a) ましく好ましい様子を表す
Menyatakan keadaan yang diinginkan dan disukai.
(b) 相手の困難な行為を評価したり賛賞したりする様子を表す
Menyatakan keadaan untuk mengevaluasi tindakan sulit dari pihak lain.
(c) (b)反語の用法で、相手の行為に疑問をもったり憤慨したりする様
子を表す
Berbeda dengan penggunaan pada (b),
menyatakan pertanyaan terhadap
suatu keadaan, dan menujukkan kebencian terhadap tindakan lawan.
(d) 行為や状態の程度が十分である様子を表す
Menyatakan suatu tindakan dirasa sudah cukup.
(e) 頻度が高い様子を表す
Menyatakan frekuensi.
(f) 完全に達成する様子を表す
Menyatakan hasil pencapaian.
Penulis akan memakai teori oleh Hida dan Asada dalam menganalisis data.
Download