pengantar sosiologi kewarganegaraan

advertisement
DIKTAT
PENGANTAR
SOSIOLOGI KEWARGANEGARAAN
Disusun
oleh.
SAMSURI,
M.Ag.
JURUSANPENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
DANHUKUM
FAKULTASILMUSOSIALDAN EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERIYOGYAKARTA
2008
KATA PEI\GANTAR
Ada dua arasandiktat ini dihadirkan.pertama,
kajian kewarganegaraan
yang dinamisdari perspektifsosiologi
masihterbatasjumlah dalamedisiBahasa
Indonesia.padaharuntuk dunia
akademikdi ruar perguruantinggi Indonesi*
kajiansosiorogikewarganegaraan
sudahtumbuhrebihdari rimaputuh
tahunyang
lampau' untuk itu, penuris menyusun
bahan ini untuk mengantarkanapa saja
gagasanawal kajian sosiorogikewarganegaraan.
Kedua,sebagaipengantar,diktat
ini dimaksudkanuntuk merengkapi
bahan kajian yang terah ada terutama
di
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
dan Hukum Fakurtas Irmu Sosiar dan
Ekonomi UniversitasNegeri yogyakarta,
di manadi rembagaini terdapatkajian
yang secaraeksplisit membahas
mengenaikewarganegaraan,yakni Mata
Kuliah
llmu Kewarganegaraan dan Mata
Kuriah pendidikan Kewarganegaraan.
Kehadiran diktat ini diharapkanmenyemarakan
dan memenuhi keterbatasan
referensi
Penulisdiktat ini menyadaribahwa
materi diktat masih amat sederhana
dan terbatas.Kesadaranini muncur
terutamakarenasajiannyamasih bersifat
transferinformasi,dari BahasaInggris
ke dalamBahasaIndonesiadan disusun
sedemikianrupadarambentukbahan
bacaanini. sungguhpun demikian,penuris
berharapdiktat ini dapatberguna.
Penulis mengucapkanbanyak terimakasih
kepada korega di Jurusan
PendidikanKewarganegaraandan Hukum
FISE LrNy yang terah menyokong
penulisandiktat ini. Tak rupa penuris
sampaikankepadapihak fakurtasyang
memfasilitasi
kegiatanpenulisandiktatini.
Yogyakarta,November 200g
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TEORIKAJIAN KEWARGANEGARAAN...............
f. {ewarganegaraanLiberal
B. Kewarganegaraan
Republikan
C. KewarganegananKomunitarian..
D. Kewarganegaraan
Demokratis
Radikal.............
.......'
BAB III HAK-HAK KEWARGANEGARAAN MODEL
MARSHALLIAN
A. Hak-hakSipil Kewarganegaraan
B. Hak-hakPolitik Kewarganegaraan
C. Hak-hakSosial Kewarganegaraan
II
iv
t-7
8-16
t7-25
BAB IV DARI WELFARESTATEHINGGAINDUSTRIALCITIZENSHIP
:
KRITIK TERHADAPTEORIHAK-HAKKEWARGANEGARAAN
MODEL
26-62
BABV MODALSOSIALMASYARAKATKEWARGAAN
63-78
MARSHALLIAN
A. Masyarakat
Kewargaan
B. ModalSosial
BAB VI PENUTUP: TANTANGANKAJIANKEWARGANEGARAAN
DAFTARPUSTAKA
79-82
BAB I
PENDAHULUAN
Arus-utamakajian kewarganegaraan
(citizenshipstudies) tampak rebih
menitikberatkanperhatiannyakepadapersoaran
hak dan kewajibanwarga negara
yang bertalianerat denganposisi dan
statusindividu sebagaianggotakomunitas
politik bernamanegara.selain itu, status
warganegaralebih banyakdiwarnaioleh
kedudukanhukum yang berdampakkepadapersoaran
priverege
sebagaianggota
(warganegara)sebuahnegara.
Kewarganegaraan
(citizenship)memiriki banyak perspektif pengertian.
Perbedaan
pengertiancenderungdilekatkankepadadisiplin
apayangmemberikan
pendefinisiannya.Konsepkewarganegaraan
secaraklasik selaludikaitkankepada
kenggotaanseorangindividu kepada ikatan poritik
sebuahnegara-bangsa
akan
dikaji dari perspektif politik, ataupun hak-hak
dan kewajiban dari status
kewarganegaraanseseorangdari aspek hukum
(regal). Dari penjelasanitu,
kewarganegaraan seraru dilekatkan kepada
persoaran identitas poritik
kewarganegaraan
dan statushukum seseorang
sebagaiwarganegara.
SeylaBenh abib(2004:,et,*1r:.-ikan kewarganegaraan
di dunia modern
"membership
sebagai
in a boundedpoliticar community which wos
either a
nation-state, a multinational state, or a commonwealth
stntcttlre.,, Sedangkan
warganegarasebagai"individual who hqs membership
rights to reside within a
territory, who is subiectto the state'sadministrotive.iurisdiction,
andu,ho is also.
ideolly, a member of the democratic sovereign in the name of
whom laws are
issuedand administrationis exercised'(Benhabib
,2004:fiflql)
Perhatianterhadap kajian warga negara dari aspek sosiologi
di dunia
akademik sebenarnyabukanlahhal baru. Thomas Humprey Marshall,
seorang
sosiologInggris,dikenalsebagaiperintiskajiankewarganegaraan
dengananalisis
sosiologis.Dalamceramahpada1949yangmemberikaninspirasikepada
sosiolog
dan ilmuwan sosial generasiberikutnya,Marshall menyampaikanperkembangan
hak-hakkewarganegaraan
dalam tiga periodemulai abad ke-lg hingga abadke20. Hak-hak kewarganegaraan
tersebutmeliputi hak sipil, hak politik, dan hak
sosial.
untuk keperluankajian sosiologikewarganegaraan,
buku ini mengikuti
Bryan S. Turner (1999) akan membahasinstitusi-institusikewarganegaraan,
identitassosial,hakekatketidaksetaraan
dan aksesterhadapsumber-sumber
daya
sosio-ekonomi.
Menurut Turner (1999:263), model ,.politik,' kewarganegaraan
secaratipikal memiliki satu fokus yang lebih tajam tentang hak-hak politik,
negaradan individu. Sejarahide-ide politik tentang kewarganegaraan
dimulai
denganteori kontrak sosial Jean JacquesRousseauserta teori hak dari
Johann
Gottlieb Fichte daripada teorisasi "kewarganegaruandan kelas sosial"
dari
Marshall.
Dari hal tersebut,menurut Turner (1999), para sosiolog mencurahkan
perhatian untuk memahami bagaimana institusi-institusi kewarganegaraan
melindungi individu-individu dan kelompok-kelompok (warga negara)
dari
dampak negatif dan tindakan tanpa tujuan dari pasar dalam suatu masyarakat
kapitalis' Fokus terhadap potensi redistributif
dari institusi kewarganegaraan
(fungsi alokatif) memberikan
dasar bagi pendekatan sosiorogis
terhadap
pertanyaan-pertanyaan
tentang keadirandan kesetaraan.Jadi,
kewarganegaraan
mengkontror akses individu-individu
dan kerompok_kerompok terhadap
kelangkaansumberdaya dalammasyarakat.
Meminjam istilah Marshall,hak-hak
dan kewajiban regar setelahd'embagakan
sebagaiposisi status formal. pada
gilirannya hak dan kewajiban tersebut
memberi rukyatsebutanformar untuk
sumberdaya yang terbatasdan dengan..sumber-sumber
daya,,terutamasumber
daya ekonomi sepertikeamanansosiar,perawatan
kesehatan,subsidiperumahan,
paket pensiun' ataupunkonsesipajak. "sumber
daya,,termasukaksesterhadap
sumber-sumberdaya atau "barang-barang,,
yang secara kurturar diinginkan,
seperti di dalam kerangka kerja liberal
tradisional yaitu hak untuk berbicara
denganbahasayang dipunyai seseorang
di arenapublik atau hak yang berkaitan
dengan kebebasanberagama.sumber-sumber
daya ini termasuk tidak hanya
sumberdaya ekonomitradisionarsepertiperumahan,
kesehatan,penghasilan,dan
pekerjaan,tetapijuga sumberdaya
kultural dapatdikonseptualisasikan
di dalam
paradigmamodalkultural(cultural
capital)melaluiteori-teorisosiologiBourdieu.
secara skematismoder sosiorogikewarganegaraan
tersebutdapat digambarkan
sebagaiberikut.
MenurutEngin Isin dan Bryan S. Turner(2007),kewarganegaraan
modem
disusun secara historis dari aspek hak-hak
dan kewajiban-kewajibanyang
berkaitan dengan kerja, rayananpubrik
dan keorangtuaanatau pembentukan
kefuarga. Kewarganegaraandidefinisikan
sebagai keanggotaanuntuk suatu
masyarakatmerarui hak-hak yang terhimpun
dengan
perayanan,dan mungkin
yang paling kentara iarah daram
har sistem nasionar perpajakan. Moder
kewarganegaranini sebagaihak-hak
sosiarsecaraerat dikaitkan dengansejarah
hak-hakkewarganegaraan
menurutsosiorogInggris, ThomasHumprey
Marshail
(1893-1982),
yakni meriputihak sipil,hak poritik,
danhak sosiar.
Gambarl. ModerKajianSosiorogi
Kewargane
garaanMenurut
Bryans.Tumer
(teee)
Kewarganegataan
model Marshalliantelah diperluasdan diperdalam
oleh
pendekatan-pendekatanyang menekankan
fleksibiritas keanggotaan sosiar,
pembatasan-pembatasan
kewarganegaraansemata-matasebagaihak,
dan dengan
perspektifyang membentukidentitas
dan perbedaan.perhatian untuk membera
hak asasi manusia sering merampaui pembelaan
kewarganegaraansebagai
pelabelan,statusdan keanggotaan
sosiar. Isin danTurner(2007:5) menekankan
kompatibilitas krusial kewarganegaraan
dan
hak asasi manusia" pembentukan
pentingnya kewarganegaraandalam masyarakat
demokratis yang efektif.
Kewarganegaraanmenjadi esensialuntuk menanamkan
keutamaan-keutamaan
kewargaan(civic virtues)dan nilai-nilai demokratis.Kewajiban
kewarganegaraan
seharusnya
tidak dipisahkanbegitutajam dari hak asasimanusia.Di
sini Isin dan
Turner (2007: 5) berupaya untuk mengembangkan
sebuah gagasanhak-hak
(seperti "hak-hak mobilitas dan transaksi") yang relevan
terhadapglobalisasi.
Meskipun globalisasisering dianggapuntuk menciptakan
suatu dunia di mana
kewarganegaraan
kehilanganmaknapentingnya,menunjukkanbetapapentingnya
untuk lembaga-lembaga
politik kontemporer.
Institusi kewarganegaraan
dalam tradisi budaya politik Barat diawali
sejak Yunani kuno dan Romawi. Hak-hak kewarganegaraan
menjadi signifikan
sebagaiaspekpolitik modern hanyaketika berkaitandenganperistiwa-peristiwa
revolusioneryang menerapkannorma-norrna
politik yunani kuno dan Romawi
seperti Perang KemerdekaanAmerika, dan Revolusi perancis.
Di perancis,
kewarganegaraan
merupakanhasil dari Pencerahan
rasionaldan dinyatakansecara
radikaldalamtulisan-tulis
an paraaristokratseperti Marquisde Condorcet (17431794),yang menjadi pelopor hak-hak perempuansebagaiwarga
negaradalam
eseinyapada 1790,"on giving womenthe right of citizenship"(lsin
& Turner,
2007:5-6).
Di
Amerika Serikat, topik kewarganegaraanterah memuncurkan
karakteristik
yangdijelaskansecaraklasikolehAlexis de Tocquiville(1g05-1g59)
dalamduajilid bukunya,Democracyin Americapada lg35
dan 1g40. warga
negaradilihat untuk berpartisipasidalamnegarabagianmelalui
masyarakatsipil,
yang terbentukdalamsejumlahasosiasisukarela
sepertikapel-kapel,denominasidenominasidan kota-kota.Di Inggris,kewargan
egaraandibentuk
daramkerangka
hukumumum(commonraw),yangmenjagaprevirese
parapemirikkekayaan,dan
menjadipenghalang
melawan kekuasaan
negaraterhadapindividu.parlemendan
pemerintahanhukum (rute of /aw)
membenfuk suatu sistem pengawasan
melawan muncurnya suatu negara absorutis.
Hak-hak warga negara secara
esensialmenjadikebebasan-kebebasan
negatifdari interferensidaripadahak-hak
positif untuk menikmati privelesetertentu.
Bentuk-bentukkewarganegaraan
ini
sangatberbedadari kewarganegaraan
sosialdi Jermanera otto von Bismarck di
manahak-hakuntuk keamanansosialmenjadi lebih
penting daripadakebebasan
sipil (Isin danTurner,2007:6).
Pemahaman kewarganegaraan Marshailian
terah mendominasi
pendekatan-pendekatan
sosiologisterhadaphak-hak sosial dalam paruh kedua
abadkeduapuluh.Marshail mengusungtiga hak kewarganeg
araan:hak_haksipil,
politik dan sosial.Hak-haksipit terahberkembang
padaabad ke-r7 dan ke-lg
sertadifembagakandaramcommonraw, habeascorpus
dan sistemjuri (Isin &
Turner,2007:7).
Mendasarkanpada paparantersebut di atas, sebagai
pengantarkajian
sosiologi kewarganegaraan,
buku ini menitikberatkanpijakan pembahasannya
kepadateori hak-hak kewarganegaraan
dari Marshall. Teori tersebutoleh para
ilmuwan politik maupun karangansosiorog
dianggapsebagaifondasi
kewarganegaraan
dari perspektifsosiologi.
kajian
BAB II
TEORI KAJIAN KEWARGAIIEGARAAN
Terdapat beberapa pengelompokan teori kajian kewarganegaraan.
Janoskidan Gran (2002) membagisedikitnyaadaempatteori kewarganegarirrn,
yaitu: teori liberal, kansensus ketertiban, republikanisme dan pluralisme
Posmodern moderat. Di pihak rain dengan pembagianyang hampir
tidak
berbeda, Gerard Delanty (2004) mengelompokkan ada empat
kewarganegaraansebagaiberikut, yaitu
teori
rights discourse of liberal theory,
classicol and modern republican theory, communitarianisne,dan radical
pluralism. Dalam bab ini akan secara ringkas dan integratif teori-teori
kewarganegaraan
tersebutdipaparkan.
A. KewarganegaraanLiberal
Kewarganegarmnliberal memandangkebebasan
individual yang memuat
di dalamnyasejumlahhak-hakdasarsebagaiprinsip utama,seperti:hak hidup,
hak kebebasan,dan hak milik. Tokoh utamakonsepsikewarganegaraan
liberal
ialahJohnLockedanJohnstuartMill (Schuck,2002:132-134).
Teori KewarganegaraanLiberal menyatakanbahwa kewarganegaraan
mulai
dari
individu. pandangan liberarisme individual membentuk
pandangannya
dari semuaagregasisosiar,termasuknegara.pemahamanhakekat
Download