TEKS CERITA FABEL (PENGERTIAN, FUNGSI, STRUKTUR, DAN UNSUR KEBAHASAAN) A. PENGANTAR Manusia dapat belajar dari berbagai hal yang ada di muka bumi. Sumber belajar tersebut bisa berasal dari sesama manusia atau yang lainnya, seperti alam, tumbuhan, dan binatang. Di dalam berbagai sumber belajar tersebut, terdapat informasi yang disampaikan melalui bahasa. Adapun wahana yang dapat digunakan sebagai media dalam menyampaikan informasi yang terkadung dalam sumber belajar tersebut satu di antaranya adalah melalui teks. Teks cerita fabel merupakan teks yang di dalamnya menceritakan tentang berbagai binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Teks cerita fabel menjadi objek kajian yang menarik bagi siswa, termasuk pada jenjang SMP. Penekanan utama adalah terletak pada aspek-aspek yang membangun teks itu sendiri, seperti pengertian, fungsi, struktur, dan unsur kebahasaan. Sebagai guru bahasa Indonesia SMP, Anda perlu menguasai materi yang berkaitan dengan pengertian, struktur, dan unsur kebahasaan yang terdapat dalam cerita fabel. Selain itu, Anda juga harus memiliki wawasan dan ide kreatif dalam menemukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Tidak hanya itu, Anda juga harus mampu menyusun instrument penilaian yang bobotnya setara dengan ujian nasional pada materi teks cerita fabel. Untuk materi teks cerita fabel, kompetensi dasar ranah pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasai siswa SMP adalah sebagai berikut. 3.3 Mengklasifikasi teks cerita moral/fabel baik melalui lisan maupun tulisan 4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel baik melalui lisan maupun tulisan 4.3 Menelaah teks ulasan karya sastra sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. SKL UN 2017 SMP yang terkait dengan materi ini adalah sebagai berikut. 1. Siswa mampu memahami tentang pengertian, fungsi, struktur, dan unsur kebahasaan teks cerita fabel. MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 1 2. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang pengertian, fungsi, struktur, dan unsur kebahasaan teks cerita fabel. 3. Siswa mampu bernalar tentang pengertian, fungsi, struktur, dan unsur kebahasaan teks cerita fabel. B. TUJUAN Setelah memelajari modul ini, Peserta Diklat diharapkan mampu memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami materi pengertian, fungsi, struktur, dan unsur kebahasaan teks cerita fabel secara keseluruhan. 2. Merumuskan indikator yang setara dengan ujian nasional untuk kompetensi yang berkaitan dengan materi pengertian, fungsi, struktur, dan unsur kebahasaan teks cerita fabel. 3. Membuat butir soal yang setara dengan ujian nasional sesuai dengan rumusan indikator pada materi pengertian, fungsi, struktur, dan unsur kebahasaan teks cerita fabel. C. URAIAN MATERI 1. Pengertian dan Fungsi Teks Cerita Fabel Anda pasti sudah pernah mendengar berbagai cerita maupun dongeng-dongeng yang menggunakan binatang sebagai tokoh rekaannya. Binatang-binatang tersebut biasanya berperilaku menyerupai manusia dan memiliki berbagai karakter yang baik maupun tidak. Untuk mempermudah dalam mengingatnya, bacalah penggalan cerita di bawah ini, kemudian coba temukan pesan apa yang tersirat di dalamnya. “Si Monmon yang Serakah” Gambar 1. Monyet terjatuh di air (Sumber:www.anneahira.com) MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 2 Dikisahkan pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si Yamyam dan si Monmon namanya. Mereka telah bersahabat sejak kecil. Kemana-mana selalu bersama. Namun, persahabatan mereka mengalami keretakan karena sifat si Monmon yang suka semena-mena terhadap binatang lain. Yamyam sebagai sahabat yang baik selalu berusaha menasehati Monmon. Namun, Monmon tidak pernah menghiraukan nasihatnya. Pada suatu petang si Monmon mengajak si Yamyan pergi keluar untuk berjalanjalan di hutan seperti biasanya. Ketika dalam perjalanan pulang, perut Monmon mulai merasakan lapar. Ia merengek selama dalam perjalanan dan meminta Yamyam mencarikan makanan untuknya. Malangnya, saat itu tidak ada makanan yang Yamyam temukan dalam hutan, sehingga timbullah niat jelek Monmon untuk memakan sahabatnya sendiri. Ia mendekati Yamyam dengan pelan-pelan, kemudian menangkap dan mulai mencabuti bulu Yamyam. Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin memakan sahabatmu?” teriak si Yamyam. Monmon yang pikirannya telah dikuasai kerakusan tersebut tidak memperdulikan situasi sahabatnya sendiri yang meronta kesakitan. Dalam kondisi panik berusaha melarikan, Yamyam akhirnya memiliki nyali untuk mematuk mata Monmon. Dalam sekejap Monmon sontak memejamkan mata dan akhirnya Yamyam dapat meloloskan diri. Yamyam berlari sekuat tenaga ke dalam hutan. Untunglah tidak jauh dari tempat itu ia menemukan tempat kediaman si Kepiting, teman Yamyam mandi ketika di sungai. Dengan tergopoh-gopoh Yamyam masuk ke lubang rumah Kepiting. Di sana Kepiting terkejut dengan kedatangan Yamyam yang tibatiba dengan nafas terengah-engah. “Mengapa keringatmu sampai sebesar jagung begitu Yam? Kamu dikejar siapa?” tanya Kepiting panik. Yamyam menceritakan semua kejadian yang ia alami bersama Monmon di dalam hutan tadi kepada Kepiting. Mendengar hal tersebut Kepiting marah dan tidak terima dengan perlakukan Monmon yang semena-mena kepada sahabatnya. “Mari kita temui Monmon dan memberinya pelajaran yang pantas”, lanjut Kepiting. Ketika dalam perjalanan menemui Monmon, Yamyam dan Kepiting mendengar ada suara yang minta tolong. Mereka mencari dari mana arah suara tersebut berasal. Tanpa diduga, ternyata suara tersebut berasal dari Monmon yang jatuh ke dalam MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 3 sungai. Yamyam dan Kepiting segera meminta bantuan teman-teman yang lain agar Monmon tidak tenggelam. Mereka memanggil Gajah untuk mengangkat tubuh Monmon yang mulai terlihat lemas tidak berdaya. Monmon segera dibawa ke daratan, lalu diberi perawatan agar segera sadar. Ketika membuka mata, Monmon merasa malu kepada teman-temannya, karena dulu sering bersikap buruk pada mereka. Akhirnya, Monmon minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, terutama kepada Yamyam. Sejak saat itu, Monmon selalu bersikap baik kepada binatang-binatang yang hidup di hutan. Ia bahkan tidak segan membantu temannya yang membutuhkan pertolongan. (Diadabtasi dari tulisan Abdurrauf Tarimana, dkk, “Landoke-ndoke te Manu: Kera dan Ayam,” Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara, Jakarta: Dept. P dan K, 1978, hal. 61) Sumber: www.e-smartschool.com. Teks fabel merupakan satu di antara karya sastra tertulis yang berbentuk narasi. Teks cerita fabel menceritakan tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia (Kemendikbud, 2014:2). Binatang-binatang yang diceritakan dalam teks ini ada yang memiliki karakter jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, dan ada juga yang memiliki karakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri. Sekarang cobalah Anda kaitkan uraian tersebut dengan teks yang telah Anda baca sebelumnya. Siapakah tokoh yang memiliki karakter baik hati? Dan siapakah tokoh yang memiliki karakter buruk? Mengapa? Teks fabel sering disebut sebagai cerita moral, karena pesan yang ada di dalam cerita biasanya berkait erat dengan moral. Cerita fabel menjadi satu di antara sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik. Mereka dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari berbagai binatang yang disajikan dalam cerita, agar mereka memiliki perilaku yang terpuji. Dengan kata lain, teks fabel lebih memfokuskan pada penceritaan narasi yang ditulis oleh pengarang dengan tujuan menyampaikan isi yang tersirat pada cerita tersebut. Dalam mengenalkan teks fabel, Anda dapat membangun pengetahuan peserta didik dengan bertanya tentang hal-hal kecil seperti, bagaimana keadaan di sekitar mereka, apakah sudah ada kegiatan yang sifatnya saling membantu seperti gotong royong; apakah mereka sudah terbiasa membantu kedua orang tua ketika berada di MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 4 rumah; dalam hal apa mereka pernah membantu teman; apakah mereka bisa jika hidup tanpa bantuan dari orang lain; apa akibatnya jika mereka tidak mau membantu orang lain; dan lain sebagainya. 2. Struktur Teks Cerita Fabel Setiap teks pasti memiliki struktur yang yang berfungsi untuk membedakan antara teks satu dengan teks lainnya. Sebagai cerita naratif, teks cerita fabel memiliki struktur orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Struktur teks fabel hampir sama dengan cerpen, hanya saja di dalam teks fabel terdapat tahapan koda di akhir cerita. 1. Orientasi 4. Koda Struktur Teks Fabel 2. Komplikasi 3. Resolusi Gambar 2. Bagan struktur teks cerita fabel a. Orientasi merupakan bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi. Dalam orientasi biasanya berisi tentang pengenalan latar cerita yang berkaitan dengan nama tokoh, waktu, ruang, dan di mana peristiwa tersebut terjadi. b. Komplikasi merupakan peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik. Komplikasi merupakan bagian yang penting dalam cerita, karena pada tahap inilah akan muncul konflik yang dialami oleh tokoh. c. Resolusi, merupakan tahap yang mana muncul berbagai solusi dari konflik yang dialami oleh tokoh. d. Koda, merupakan bagian akhir cerita yang berisi tentang pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut (amanat). MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 5 Untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang struktur teks cerita fabel, Anda dapat menyediakan satu atau dua teks fabel yang belum pernah siswa baca, kemudian bimbinglah mereka untuk mengidentifikasi teks yang telah disediakan berdasarkan strukturnya. Tugas bisa dilakukan baik secara kelompok maupun mandiri. 3. Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel Sebuah teks biasanya menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan makna yang ingin disampaikan. Bahasa dalam suatu teks cerita fabel dipandang sebagai unsur yang penting, karena jika ingin menguasai teks secara keseluruhan, maka bahasa pun perlu untuk dipahami. Adapun unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks cerita fabel terdiri atas empat unsur kebahasaan. a. Penggunaan kata kerja yang berupa kata kerja transitif dan intransitif. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek dalam kalimat (misalnya memegang, mengangkat) sedangkan kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek dalam kalimat (misalnya, diam, tidur, mandi, dll). Perhatikan contoh berikut: - Pada suatu petang si Monmon mengajak Yamyan pergi keluar (transitif) - Ia mendekati Yamyam dengan pelan-pelan (transitif) - Yamyam berlari sekuat tenaga ke dalam hutan (intransitif) - Monmon minta maaf ….. (intransitif) Untuk mempermudah mengenali mana yang termasuk ke dalam kelompok kata kerja transitif dan mana yang termasuk intransitif, cukup perhatikan imbuhan awalnya. Verba (kata kerja) transitif sebagian besar mengalami afiksasi prefik dan konfiks, seperti memandikan, membeli, menjual, dan lain sebagainya, sedangkan intransitif kata kerjanya berdiri sendiri (makan, minum, lari). Namun, tidak semua kata kerja dapat dianalisis dengan menggunakan rumus tersebut, sebab ada beberapa verba yang mengalami afiksasi tetapi termasuk ke dalam verba intransitif, seperti menyanyi, menari, berlari, dan lain sebagainya. MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 6 Untuk melatih pemahaman peserta didik tentang kedua jenis kata kerja tersebut, perbanyak melakukan latihan dengan memberikan soal-soal yang berkaitan dengan kedua kata kerja tersebut. Supaya peserta didik tidak terlalu jenuh, Anda juga bisa menggunakan beberapa permainan yang dapat mendukung sebagai inovasi dalam teknik pembelajaran. b. Adanya penggunaan kata sandang Si dan Sang. Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan contoh kalimat berikut. - Namun, persahabatan mereka mengalami keretakan karena sifat si Monmon yang suka semena-mena terhadap binatang lain. - Pada suatu petang si Monmon mengajak si Yamyan pergi keluar untuk berjalan-jalan di hutan seperti biasanya. c. Adanya penggunaan keterangan tempat dan waktu. Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya digunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu. Berikut adalah contoh kalimat yang diambil dari teks yang telah Anda baca sebelumnya. 1. Dikisahkan pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. 2. Pada suatu petang Si Monmon mengajak Yamyan pergi keluar untuk berjalan-jalan di hutan seperti biasanya. 3. Untunglah tidak jauh dari tempat itu ia menemukan tempat kediaman Si Kepiting, teman Yamyam mandi ketika di sungai. d. Adanya penggunaan kata hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya. Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks. MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 7 Berikut adalah contoh kalimat yang diambil dari teks yang telah Anda baca sebelumnya. 1. Ia mendekati Yamyam dengan pelan-pelan, kemudian menangkap dan mulai mencabuti bulu Yamyam. 2. Monmon segera dibawa ke daratan, lalu diberi perawatan agar segera sadar. 3. Akhirnya, Monmon minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, terutama kepada Yamyam. D. CONTOH INDIKATOR, SOAL, DAN PENYELESAIAN Setelah Anda mempelajari materi di atas, sekarang cobalah Anda cermati contoh soal yang bobotnya setara dengan UN di bawah ini. Untuk mempermudah pemahaman, pada materi ini disertakan pula contoh rumusan indikator yang menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan SKL UN dan meliputi: kondisi, audiens, behavior, dan derajat pencapaian (C,A,B,D). Nmr. 1. Contoh Indikator Disediakan fabel, penggelan siswa Contoh Soal Sesuai Indikator cerita Meskipun kedua burung itu bersahabat, mampu mereka menentukan makna kata dalam berbeda. memiliki tabiat yang sangat Merak selalu terlihat rapi, teks dengan benar (level kognitif sedangkan gagak tampak begitu jorok. pengetahuan dan pemahaman). Gagak jarang membersihkan tubuh dan makan apa saja, sedangkan Merak rajin sekali membersihkan tubuh serta hanya makan buah dan sayur segar. Merak selalu menjaga kebersihan sarangnya, sedangkan Gagak tidak begitu peduli dengan sarangnya yang penuh dengan sampah. Makna kata yang bercetak miring ada penggalan cerita fabel tersebut adalah. A. Tata cara makan B. Cara berjalan C. Tingkah laku D. Tata berbusana MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 8 Penyelesaian: soal ini menuntut kemampuan siswa dalam menemukan makna kata yang terkandung dalam suatu kalimat. Adapun kunci jawaban untuk soal ini adalah A. Kata tabiat yang dimaksud dalam cerita berkaitan dengan tingkah laku. Tingkah laku tersebut meliputi tata cara Merak dan Gagak dalam hal makan, berjalan, dan berbusana. Nmr. 2. Contoh Indikator Disediakan fabel, penggelan siswa menyimpulkan sebab Contoh Soal Sesuai Indikator cerita Berbagai pikiran buruk menghantui kepala mampu Gajah. Ke manakah perginya sang ibu akibat selama ini? Mungkinkah sang ibu telah ikut konflik yang terdapat dalam teks tewas bersama dengan segerombolan dengan benar (level kognitif binatang lainnya yang mendaki gunung itu? aplikasi). Gajah terus saja naik turun gunung itu untuk menemukan sang ibu. Setiap pagi ia mulai erputar-putar mengelilingi lereng gunung tersebut sambil menangis. Gajah terus saja mencari sang ibu hingga ia tersesat dalam pikiran yang kacau sampai tenaganya terkuras di setiap harinya. Simpulan akibat dari konflik penggalan cerita tersebut adalah… A. Pencarian terhadap tokoh yang belum berhasil ditemukan. B. Pencarian tokoh dilakukan di lereng gunung. C. Pencarian terhadap tokoh dihentikan karena merasa lelah. D. Pencarian terhadap tokoh dihentikan karena tokoh yang dicari telah tewas. Penyelesaian: soal ini menuntut kemampuan siswa dalam menyimpulkan sebab akibat dari konflik yang ada dalam cerita. Penggalan teks fabel tersebut bercerita tentang Gajah yang tengah kebingungan dalam mencari ibunya yang menghilang. Karena sampai saat ini ibunya belum juga ditemukan, Gajah terus saja mencari sang ibu di setiap harinya. Oleh karena itu, jawaban yang tepat untuk soal nomor 2 adalah pencarian terhadap tokoh belum berhasil ditemukan (A). MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 9 Nmr. 3. Contoh Indikator Contoh Soal Sesuai Indikator Disediakan teks cerita fabel, Bacalah teks cerita fabel berikut! siswa mampu menunjukkan bukti latar dan watak yang ada (1) Pada suatu siang, ada seekor musang dalam teks dengan benar (level yang ingin bersahabat dengan ayam. kognitif penalaran). Tetapi sebenarnya si Musang hanya ingin menipu si Ayam. Ia ingin menangkap dan menjadikan si Ayam sebagai menu makan malamnya. (2) Ternyata si Ayam tidak sebodoh yang Musang pikirkan. Apa yang terkandung dalam hati Musang itu sebenarnya sudah diketahui olehnya. Oleh karena itu, jauh-jauh sebelumnya Ayam sudah bersiap akan menangkis segala tipu daya yang Musang rencanakan. (3) Pada suatu hari Musang datang bertamu ke rumah si Ayam. Maka terjadilah perbincangan yang panjang. Setelah berbincang-bincang sekian lama, Musang pun menyampaikan maksudnya yang sebenarnya, bahwa ia ingin bermalam di rumah Ayam. (4) “O.. tidak apa-apa, aku sama sekali tidak keberatan. Tetapi kamu harus maklum bahwa anakku banyak sekali. Mereka semuanya nakal-nakal. Malam-malam ada saja yang mau berak, kencing, minta makan, minta minum, menangis dan sebagainya. Yah….seperti itulah setiap malamnya. Lagipula anak-anakku tidak tahu- menahu biar ada tamu sekalipun mereka tetap saja tidak mau acuh.” Kata Ayam, MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 10 (5) “Oh,…..tidak juga apa-apa, demikian,” anak-anakku jawab musang. Pada malam harinya Musang dan Ayam terus saja berbincang-bincang. Hingga pada akhirnya mereka merasa letih dan tidur. (6) Sembari mengantar kamarnya, Ayam Musang mulai ke mengatur tempat tidur anaknya-anaknya yang besar-besar dan mulai menyuruh mereka untuk mencari batu. Setelah batu terkumpul, mereka lalu menyusunnya di bawah tempat tidur. Ayam segera diam- diam mengungsikan anak-anaknya keluar. (7) Suasana malam pun menjadi sunyi sepi. Musang berpikir bahwa Ayam dan anak-anaknya pasti sudah tertidur nyenyak. Lalu perlahan-lahan ia mulai mengintai dan mendekati tempat tidur si Ayam. Musang dengan sekuat tenaga menyeruduk dan menerkam tempat tidur tersebut. Tetapi, yang kena terkam hanyalah batu-batu yang disusun si Ayam. (8) Musang kesakitan. Giginya yang tengah patah. Dengan putus asa dan dengan menahan rasa sakit, pulanglah musang kerumahnya. Akhirnya, ia pulang dengan tangan kosong tanpa membawa menu makan untuk makan malamnya. (Diambil dari buku 50 cerita fabel dunia, 2013) MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 11 Latar tempat pada cerita fabel tersebut adalah…. A. Di rumah Ayam B. Di rumah Musang C. Di hutan D. Di jalan Bukti bahwa tokoh Musang memiliki watak yang licik terdapat pada bagian… A. 1 dan 3 B. 1 dan 5 C. 1 dan 7 D. 1 saja Penyelesaian: soal ini menuntut kemampuan siswa dalam menunjukkan bukti latar dan watak tokoh yang terdapat dalam cerita fabel. Adapun kunci jawaban untuk soal nomor 3 yang terkait dengan latar adalah A, yaitu di rumah Ayam. Hal tersebut dibuktikan oleh penggalan cerita “Pada suatu hari Musang datang bertamu ke rumah si Ayam. Maka terjadilah perbincangan yang panjang. Setelah berbincang-bincang sekian lama, Musang pun menyampaikan maksudnya yang sebenarnya, bahwa ia ingin bermalam di rumah Ayam”. Kunci jawaban untuk soal yang terkait dengan watak adalah C, yaitu 1 dan 7. Hal tersebut dibuktikan dari bagian 1 yang menyatakan niat buruk Musang dan bagian 7 yang menunjukkan perwujudan dari niat buruknya. E. SOAL-SOAL LATIHAN Kerjakan soal-soal latihan berikut! Nmr. 1. Indikator Diberikan cerita (1) Pada suatu siang, ada seekor musang yang Siswa mampu ingin bersahabat dengan ayam. Tetapi mengidentifikasi struktur sebenarnya si Musang hanya ingin menipu si teks dengan tepat (level Ayam. Ia ingin menangkap dan menjadikan si kognitif pengetahuan dan Ayam sebagai menu makan malamnya. fabel. sebuah Soal Latihan Sesuai Indikator pemahaman) (2) Ternyata si Ayam tidak sebodoh yang Musang pikirkan. Apa yang terkandung MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 12 dalam hati Musang itu sebenarnya sudah diketahui olehnya. Oleh karena itu, jauhjauh sebelumnya Ayam sudah bersiap akan menangkis segala tipu daya yang Musang rencanakan. (3) Pada suatu hari Musang datang bertamu ke rumah si Ayam. perbincangan yang Maka terjadilah panjang. Setelah berbincang-bincang sekian lama, Musang pun menyampaikan maksudnya yang sebenarnya, bahwa ia ingin bermalam di rumah Ayam. (4) “O.. tidak apa-apa, aku sama sekali tidak keberatan. Tetapi kamu harus maklum bahwa anakku banyak sekali. Mereka semuanya nakal-nakal. Malam-malam ada saja yang mau berak, kencing, minta makan, minta minum, menangis dan sebagainya. Yah….seperti itulah setiap malamnya. Lagipula anak-anakku tidak tahu-menahu biar ada tamu sekalipun mereka tetap saja tidak mau acuh.” Kata Ayam, (5) “Oh,…..tidak apa-apa, anak-anakku juga demikian,” jawab musang. Pada malam harinya Musang dan Ayam terus saja berbincang-bincang. Hingga pada akhirnya mereka merasa letih dan tidur. (6) Sembari mengantar Musang ke kamarnya, Ayam mulai mengatur tempat tidur anaknya-anaknya yang besar-besar dan mulai menyuruh mereka untuk mencari batu. Setelah batu terkumpul, mereka lalu menyusunnya di bawah tempat tidur. Ayam segera diam-diam mengungsikan anakanaknya keluar. MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 13 (7) Suasana malam pun menjadi sunyi sepi. Musang berpikir bahwa Ayam dan anakanaknya pasti sudah tertidur nyenyak. Lalu perlahan-lahan ia mulai mengintai dan mendekati tempat tidur si Ayam. Musang dengan sekuat tenaga menyeruduk dan menerkam tempat tidur tersebut. Tetapi, yang kena terkam hanyalah batu-batu yang disusun si Ayam. (8) Musang kesakitan. Giginya yang tengah patah. Dengan putus asa dan dengan menahan rasa sakit, pulanglah musang kerumahnya. Akhirnya, ia pulang dengan tangan kosong tanpa membawa menu makan untuk makan malamnya. (Diambil dari buku 50 cerita fabel dunia, 2013). Bagian orientasi dalam teks tersebut ditunjukkan oleh nomor… A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 4 dan 5 Bagian koda dalam teks tersebut ditunjukkan oleh nomor….. A. 3 B. 5 C. 6 D. 8 2. Diberikan fabel. sebuah Siswa menyimpulkan cerita Berdasarkan cerita fabel yang telah kalian baca mampu pada soal pertama, manakah dari jawaban di isi tersirat bawah ini yang bukan termasuk amanat yang MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 14 dalam teks dengan kritis dan terkandung dalam teks cerita fabel tersebut logis (level kognitif aplikasi) adalah... A. Jangan menjadi anak yang pandai menipu temannya sendiri B. Kecerdikan seseorang itu tidak dapat diukur dari fisiknya C. Jangan terlalu banyak bicara dengan seseorang yang baru kita kenal D. Setiap niat buruk pasti ada balasannya. 3. Diberikan sebuah teks fabel. Jenis kata keterangan yang dicetak tebal pada Siswa mampu menganalisis paragraph ketiga adalah.…. unsur kebahasaan terkandung dalam yang A. Keterangan tempat teks B. Keterangan waktu dengan benar (level kognitif C. Keterangan suasana penalaran) D. Keterangan saja Berdasarkan cerita fabel yang telah kalian baca di atas, kata kerja yang dicetak tebal pada nmr. 7 termasuk ke dalam kata kerja…. A. Transitif B. Intransitif C. Verba D. Nomina F. LATIHAN MERUMUSKAN INDIKATOR DAN MEMBUAT BUTIR SOAL Berdasarkan SKL materi pengertian, struktur, dan unsur kebahasaan teks cerita fabel yang dicantumkan pada bagian pengantar di atas, cobalah membuat rumusan indikator kemudian kembangkan menjadi butir soal untuk mengukur SKL tersebut. G. DAFTAR PUSTAKA Ernes, Stella. 2013. 50 Cerita Fabel Dunia. Jakarta: Anak Kita. Http://www.e-smatschool.com, diunduh 5 Februari 2017, pukul 13.26 WIB Permendikbud,2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. MODUL PPMG-BAHASA INDONESIA-SMP 15