Hammurabi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Bagian atas prasasti batu Piagam Hammurabi Hammurabi (bahasa Akkadia, dari kata Ammu "saudara laki-laki pihak ayah", dan Rāpi "seorang penyembuh"); adalah raja keenam dari Dinasti Babilonia pertama (memerintah 17921750 SM), dan ia mungkin juga Amraphel, raja dari Sinoar menurut Bibel (Kejadian 14:1). Hammurabi memimpin pasukannya menyerang Akkadia, Elam, Larsa, Mari dan Summeria, sehingga menjadikan Kekaisaran Babilonia hampir sama besar dengan Kerajaan Mesir kuno di bawah Firaun Menes, yang menyatukan Mesir lebih dari seribu tahun sebelumnya. [sunting] Piagam Hammurabi Walaupun Hammurabi banyak sekali melakukan peperangan menaklukkan kerajaan lain, namun ia lebih terkenal karena pada masa pemerintahannya dibuat kode resmi (hukum tertulis) pertama yang tercatat di dunia, yang disebut sebagai Piagam Hammurabi (Codex Hammurabi). Pada tahun 1901, arkeolog Perancis menemukan piagam tersebut ketika melakukan penggalian di bawah reruntuhan bekas kota kuno Susa, Babilonia. Piagam Hammurabi tersebut terukir di atas potongan batu yang telah diratakan dalam huruf paku (cuneiform). Piagam tersebut seluruhnya ada 282 hukum, akan tetapi terdapat 32 hukum diantaranya yang terpecah dan sulit untuk dibaca. Isinya adalah pengaturan atas perbuatan kriminal tertentu dan ganjarannya. Beberapa contoh isinya, antara lain: Seorang yang gagal memperbaiki saluran airnya akan diminta untuk membayar kerugian tetangga yang ladangnya kebanjiran Pemuka agama wanita dapat dibakar hidup-hidup jika masuk rumah panggung (umum) tanpa permisi Seorang janda dapat mewarisi sebagian dari harta suaminya yang sama besar dengan bagian yang diwarisi oleh anak laki-lakinya Seorang dukun yang pasiennya meninggal ketika sedang dioperasi dapat kehilangan tangannya (dipotong) Seseorang yang berhutang dapat bebas dari hutangnya dengan memberikan istri atau anaknya kepada orang yang menghutanginya untuk selang waktu tiga tahun Saat ini, Piagam Hammurabi telah disimpan dan dipamerkan untuk khalayak ramai di Museum Louvre di Paris, Perancis. Babilonia, 1792 - 1750 SM Arti penting Hammurabi selain merupakan raja, adalah juga seorang pemimpin agama masyarakat Babilonia. Dengan demikian, Piagam Hammurabi merupakan suatu aturan resmi yang dijalankan oleh masyarakat dan pemerintahan Babilonia. Diperkirakan bahwa dahulu hukum-hukum yang diterbitkan dibuat menjadi piagam (dalam bentuk prasasti) dan diperlihatkan kepada khalayak ramai untuk memperoleh persetujuan. Jadi hukum-hukum bukan dibuat oleh pemerintah sematamata agar sesuai dengan pendapatnya sendiri. Dalam pengertian ini, Piagam Hammurabi dapat dianggap sebagai pendahulu dari sistem hukum resmi seperti yang saat ini berlaku pada masyarakat modern. Sungai Efrat Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Sungai efrat) Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Sungai Furat di Irak. Sungai Efrat[1] atau Sungai Furat (Inggris: Euphrates, Arab: )نهر الفراتadalah salah satu sungai yang mencirikan Mesopotamia (satu lagi Sungai Tigris) yang mengalir dari Anatolia. Sungai ini panjangnya lebih kurang 2,781 kilometer (1,730 mil). [sunting] Sungai Furat dalam Hadis Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda: "Tidak terjadi hari kiamat itu sehingga Sungai Furat menjadi surut airnya sehingga ternampak sebuah gunung daripada emas. Ramai orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata "mudah-mudahan akulah orang yang terselamat itu"." Di dalam riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda: "Sudah dekat suatu masa di mana sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu." [sunting] Sungai Furat dalam sejarah Sungai Furat memberi kehidupan yang membawa kepada kemunculan peradaban Sumeria, lebih kurang alaf ke-4 SM. Kebanyakan kota purba penting terletak di tebing sungai ini termasuk Mari, Sippar, Nippur, Shuruppak, Uruk dan Eridu. Lembah sungai ini juga membentuk pusat imperium Babylon dan Assyria. Pertempuran Karbala juga berlaku di tepi sungai Furat di mana Imam Hussain, keluarga dan sahabat beliau terbunuh.