OBSERVASI dan WAWANCARA KB DAN MITOS DALAM MASYARAKAT LAPORAN Laporan ini disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Disusun Oleh Devi Fitria L Erlina M.F B0007006 B0007012 STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA Jl. Cut Nyak Dien Kalisapu Slawi Kabupaten Tegal 2008 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Keluarga Berencana yang kita kenal sekarang ini bermula dari kepeloporan beberapa orang tokoh, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada awal abad ke-19, di Inggris, upaya Keluarga Berencana mula-mula timbul atas prakarsa sekelompok orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu. Diantara pelopor Keluarga Berencana itu, Dr. Sulianto Sarosa dari Yogyakarta pada tahun 1952 menganjurkan para ibu untuk membatasi elahiran mengingat AKB yang cukup tinggi. Program Keluarga Berencana mengalami perkembangan pesat, baik ditinjau dari sudut tujuan, ruang lingkup geografis, pendekatan, cara operasional, dan dampanya terhadap pencegahan kelahiran. Program Keluarga Berencana dilakukan untuk menjarangkan kehamilan dengan cara pemakaian alat kontrasesi. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupaan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Di zaman modern saat ini, bidan dalam memberikan suhannya dihadapkan dengan mitos-mitos tentang perilaku masyarakat dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan nifas. Dimana ada beberapa mitos yang bertentangan dengan kesehatan reproduksi. B. Tujuan Adapun tujuan observasi dan wawancara ini, antara lain : 1. memenuhi tugas mata kuliah Psikologi 2. memberi informasi lebih luas kepada penulis dan pembaca tentang KB dan mitos-mitos dalam masyarakat. 1 3. menggali lebih jauh tentang bagaimana sikap bidan dalam memberikan pelayanan kepada pasien peserta KB 4. menggali lebih jauh tentang bagaimana sikap bidan dalam menanggapi mitos-mitos yang ada di masyarakat. C. Manfaat Adapun manfaat setelah melakukan observasi dan wawancara ini, antara lain : 1. Memperoleh pengetahuan lebih tentang pelayanan KB. 2. Menumbuhkan keberanian pada diri mahasiswi untuk melakukan wawancara kepada bidan. 3. Menumbuhkan sikap tanggung jawab pada diri mahasiswi untuk menyelesaikan tugas observasi dan wawancara. 2 BAB II HASIL A. Observasi Saat penulis melakukan observasi dan wawancara di BPS bidan Sairuroh, desa Slarang Kidul RT 03/03. Bidan Sairuroh adalah bidan satu-satunya di desa Slarang Kidul. Selain kerja di BPS,beliau bekerja di Puskesmas Kambangan dan sekarang sedang melanjutkan kuliah D IV Kebidanan. Hubungan masyarakat di sekitarnya baik, tingkat pendidikan rata-rata masyarakat di desa tersebut adalah lulusan SMP. Rata-rata mata pencaharian masyarakat adalah petani, buruh, dan pembantu rumah tangga. Rata-rata usia pernikahan wanita di desa itu 20 tahun. Gizi masyarakat 70% D/S. B. Hasil Wawancara Sampai saat ini banyak sekali mitos mengenai kehamilan yang beredar di masyarakat. Namun yang namanya mitos tentu masih diragukan kebenarannya. Misalnya, menyematkan benda tajam pada baju atau bangle (semacam jahe) akan melindungi janin dari ‘gangguan’ supranatural. Tapi selama mitos itu tidak mengganggu kehamilan, semuanya dianggap baikbaik saja. Satu-satunya gangguan yang bisa menyerang si kecil saat masih dalam perut adalah gangguan kesehatan. Ibu hamil disarankan banyak berdoa dan hidup sehat agar bayi yang akan dilahirkan selalu dalam kondisi baik dan sehat. Konseling program Keluarga Berencana merupakan hal yang amat penting, karena dapat membantu klien keluar dari berbagai pilihan dan alternative masalah kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (KB). Konseling yang baik membuat klien puas (satisfied). Juga membantunya dalam menggunakan metoda KB secara konsisten dan sukses. Hampir 100% KB yang digunakan di masyarakat adalah KB suntik dan peserta KB kebanyakan perempuan karena adanya anggapan KB milik perempuan. 3 Peran serta suami adalah disaat menentukan KB apa yang akan dipakai dan berhenti tidaknya penggunaan KB saat terjadi efek. Ada 5 corak metoda KB: 1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan). 2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki. 3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. 4. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa itu. 5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi. 75% pasien KB lebih memilih memakai KB hormonal. Ada beberapa cara/metode yang dapat diberikan yaitu suntikan,bentuk pil yang diminum serta susuk atau implant . 1. Pil Kb termasuk metode yang efektif saat ini, bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur. Pil KB mempunyai efektifitas yang tinggi 99% bila digunakan dengan tepat dan secara teratur . Keuntungan lain pil kb tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram atu sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakain pil kb dapat mencegah terjadinya kanker rahim. Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini saja. Tentu saja ada sedikit efek samping dari pil kb ini yaitu kenaikan atau penurunan berat badan, payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dan wanita dengan tekanan darah tinggi dan penyakit 4 jantung dianjurkan tidak menggunakan pil kb ini. Dalam pemakaian Pil Kb diperlukan komitmen dari wanita untuk dapat memakai secara teratur dan tepat. 2. Suntikan dan implant /susuk mempunyai cara kerja seperti pil kb. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali (depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko lupa minum pil kb, dan keamanan selama 3 bulan. Efek samping adalah menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan serta pemulihan kesuburan agak terlambat. Implant/susuk dengan cara memasukkan tabung kecil dibawah kulit di bagian tangan yang dilakukan oleh dokter anda, dan hormone yang terdapat dlam tabung akan terlepas sedikit–sedikit untuk mencegah kehamilan. Keuntungannya tidak harus minum pil atau suntikan, dan proses memasukkan tabung ini 1 X dan untuk 2-5 tahun. Dan bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant ini kembali. Efek samping yang ditimbulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan. Pemakaian KB dengan metode hormonal tidak dianjurkan untuk wanita dengan riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari observasi dan wawancara ini, antara lain : 1. Alat kontrasepsi yang banyak digunakan di masyarakat adalah suntikan, dan kebanyakan peserta KB adalah perempuan karena masih adanya anggapan bahwa KB adalah milik perempuan. 2. Ada 5 corak metoda KB, yaitu metoda perintang, metoda hormonal, metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim, metoda alamiah, dan metoda permanent. 3. Masih ada mitos-mitos di dalam masyarakat dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan. B. Saran 1. Sebaiknya sebelum mengikuti KB, ibu mendapatkan konseling terlebih dahulu supaya tahu efek dari KB tersebut, dan lebih mantap dalam menentukan KB apa yang akan digunakan. 2. Bagi ibu yang menggunakan KB suntik supaya gtepat waktu untuk control. 3. sebaiknya kita sebagai bidan membiarkan mitos yang ada di masyarakat selama mitos tersebut tidak membahayakan kehamilan. 4. sebaiknya kita sebagai bidan memberikan konseling kepada masyarakat apabila mitos tersebut membahayakan kehamilan. 6 LAMPIRAN Penulis :Bagaimana peran suami dalam pelayanan KB ? Bidan :Mendukung pada saat memilih alat kontrasepsi, jika ada efek negative terhadap tubuh istri,suami berperan dalam mengambil keputusan apakah akan menghentikan KB atau tidak. Penulis :Apakah pasien konsultasi dahulu tentang efek-efek KB ? Bidan :pasien sudah tahu dan biasanya pasien tahu dari rekan-rekannya. Penulis :Sebagian besar pasien KB menggunakan KB apa ? Bidan :70% menggunakan KB suntik. Penulis :Apakah pasien KB tepat waktu melakukan suntik KB tepat pada jadwalnya ? Bidan :25% tidak sesuai jadwalnya dengan alas an ingin mendapat menstruasi dulu, suaminya jauh, dank arena factor ekonomi. Penulis :Apakah efek samping dari KB hormonal tersebut ? Bidan :Jika Pil KB efeknya mual, KB Spiral keluar keputihan, dan jika KB suntik spoting ( keluar darah sedikit-dikit ) Penulis :Rata-rata pasien KB berumur berapa ? Bidan :20 tahun dan usia 40 tahun ke atas jarang. Ibu menyusui tidak boleh minum pil KB karena berakibat si ibu tidak nafsu makan. Penulis :Apakah wanita yang belum pernah melahirkan boleh mengikuti KB ? Bidan :boleh,tapi disarankan mengkonsumsi mini pil. Penulis :Apakah di dalam masyarakat masih ada mitos-mitos ? Bidan :Masih, misalnya ibu hamil mengenakan gunting/benda tajam. Bayi usia kurang dari 40 hari tidak boleh dibawa kemana-mana. Penulis :Kami rasa cukup. Terima kasih atas waktu dan informasinya, bu..? Bidan :Sama-sama. Slarang Kidul, 29 Mei 2008 Nara Sumber Sairuroh, Amd. Keb 7