Sejarah Elektro

advertisement
Sejarah Elektro
Teknik elektro adalah bidang disiplin ilmu yang sangat luas dan memiliki tingkat perkembangan yang
paling cepat pada beberapa dekade ini jika dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya. Hal ini disebabkan
karena semakin tingginya jumlah permintaan pasar terhadap hasil-hasil pengembangan teknologi
elektro yang berdampak pada semakin ditingkatkannya berbagai penelitian-penelitian dibidang elektro
serta didukung pula oleh pertumbuhan industri elektro dan kebutuhannya dalam beberapa dekade ini.
Hans Christian Orsted
Pengembangan ilmu pengetahuan tentang elektro dimulai sejak ditemukannya hubungan antara medan
magnet dengan energi listrik oleh Hans Christian Orsted pada 1820 bahwa kawat yang dialiri arus listrik
dapat menolak jarum magnet kompas. Namun, Orsted tidak menawarkan penjelasan yang memuaskan
untuk fenomena ini. Ia pun tidak mencoba menghadirkan fenomena tersebut dalam kerangka
matematis.
Sebulan setelah temuan Orsted ini menyebar di Paris, dua orang ilmuwan Prancis Jean Baptiste Biot dan
Felix Savart berhasil menentukan bentuk medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang stabil.
Percobaan tersebut kemudian dikenal dengan hukum Biot-Savart.
Jean Baptiste Biot
Felix Savart
Michael Faraday Bapak Penemu Listrik
Penemuan dibidang elektromagnetik tersebut kemudian berlanjut pada penelitian Michael Faraday yang
menemukan gaya gerak listrik (GGL) berdasarkan dari penelitiannya tentang efek perubahan medan
magnet di dalam kumparan yang menyebabkan munculnya beda potensial pada kedua ujung kumparan.
Michael Faraday menemukan efek induksi magnet ini pada tahun 1831. Meskipun penemuannya hampir
bersamaan dengan penemuan Joseph Henry, namun banyak dari para ilmuwan dan pelajar dibidang
elektro mengakui Michael Faraday sebagai Bapak Penemu Listrik.
Pada dasarnya, Michael Faraday telah menemukan teknik pembangkitan energi listrik dan motor listrik
pertama melalui hasil percobaanya tersebut. Pada percobaannya tersebut ia menggunakan sebatang
magnet yang digerakkan keluar masuk melalui kumparan sehingga menghasilkan beda potensial listrik di
ujung-ujung kumparannya. Hal yang menjadi dasar dikembangkannya pembangkitan energi listrik,
pembuatan motor listrik dan lain sebagainya yang hingga hari ini menjadi dasar perkembangan disiplin
ilmu dan teknologi ini. Penemuannya ini kemudian dikenal sebagai Hukum Induksi Faraday. Michael
Faraday juga dikenal sebagai penemu kapasitor. Satuan kapasitansi kapasitor diberi nama dengan
menggunakan namanya: Farad.
Wajah dunia hari ini tidak akan pernah seperti yang terlihat hari ini tanpa penemuan besar berbagai
perangkat yang memanfaatkan energi listrik. Thomas Alfa Edison adalah salah satu ilmuwan yang
banyak memanfaatkan energi listrik untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berkat
penemuannya Bola Lampu Listrik pada tahun 1879 yang digunakan sebagai penerangan pertama kali di
Kota Newyork, sejak saat itulah wajah dunia berubah. Perkembangan dunia elektro semakin luas dan
hingga kini dibagi menjadi beberapa cabang ilmu.
Thomas Alfa Edison penemu dan pemilik 1093 paten peralatan elektronika
Penemu Batu Baterai, Alessandro Volta
Alessandro Volta . Volta adalah ahli fisika Italia, ahli kimia, pangeran, guru besar, pengarang, penemu
elemen batere atau tumpukan Volta (1800), penemu kondensator, eudimeter, pistol listrik, dan lampu
udara. Ia memperbaiki elektroforus (1777) dan elektroskop. Ia menemukan dan mengisolir gas metan
(1778). Ia lahir di Como, Lombardia Italia tanggal 18 Februari 1745 dan meninggal di Como juga tahun
1827 pada umur 82 tahun. Volta anak orang bangsawan. Saudara sekandungnya ada 9 orang.
Semuanya masuk biara, kecuali Volta. Waktu kecil Volta baru dapat bicara pada umur 4 tahun, hingga
keluarganya mengira Volta anak yang terbelakang. Tapi setelah besar ia dapat menandingi sebayanya.
Umur 14 tahun dengan tegas ia mengatakan ingin menjadi ahli fisika. Ia manjadi guru fisika pada umur
29 tahun di SMA Como. Ia menemukan elektrofikus; yitu alat untuk menghasilkan muatan listrik dengan
jalan induksi.
Alat ini terdiri atas dua plat logam; plat pertama dan plat kedua. Plat pertama tertutup oleh ebonit, plat
kedua diberi tegangan yang berisolasi. Plat pertama digosok dan dimuati listrik negatif. Jika plat kedua
ditaruh di atasnya, muatan listrik positif tertarik ke permukaan bagian bawah. Muatan negatif terusir ke
atas. Muatan negatif lalu ditarik ke tanah. Proses ini diulang berkali-kali sampai ada muatan yang kuat
pada plat kedua. Mesin pengumpul muatan ini jadi dasar kondensator atau kapasitor sampai sekarang.
Volta jadi terkenal dan ia diangkat jadi guru besar di Universitas Pavia. Di sini ia membuat alat yang
berhubungan dengan listrik statik. Akibatnya ia diangkat jadi angota Royal Society dan mendapat hadiah
Medali Copley. Tahun 1786 Luigi Galvani, ahli fisiologi dan teman Volta, menemukan bahwa kaki katak
yang dikait dengan kait tembaga, bila menyentuh besi, (kaki itu) berdenyut. Galvani menyimpulkan
bahwa daging katak me-ngandung listrik. Delapan tahun kemudian (1794) Volta tahu, bahwa listrik itu
berasal dari logam dan bukan dari daging katak. Timbullah perdebatan ilmiah antara pengikut Volta dan
Galvani selama 6 tahun. Namun tahun 1800 Volta ber-hasil menemukan batere. Maka gugurlah teori
Galva
Sejarah Perkembangan Baterai
1748 – Istilah ‘baterai’ mulai dikenal setelah Benjamin Franklin mendefinisikannya sebagai susunan pelat
kaca yang diberi arus.
1780 – 1786 – Teori bahwa aliran listrik terdapat di sel-sel hewan dikemukakan oleh Luigi Galvani, yang
menyediakan landasan bagi ilmuwan lain untuk penelitian lebih lanjut.
1800 – Alessandro Volta menemukan tumpukan volta, yang merupakan baterai pertama yang
menghasilkan arus listrik konsisten.
1836 – Sel Daniel diciptakan oleh John Daniel, yang terdiri dari seng dan elektrolit tembaga dan
dianggap jauh lebih aman daripada baterai yang ditemukan oleh Volta.
1839 – Sel bahan bakar pertama diciptakan oleh William Grove, yang menghasilkan arus listrik dengan
menyatukan oksigen dan hidrogen.
1839 – 1842 – Berbagai ilmuwan dan penemu banyak melakukan penyempurnaan terhadap baterai
dengan menggunakan elektroda cair untuk menghasilkan listrik.
1859 – Baterai timbal-asam (aki) yang bisa diisi ulang diciptakan oleh penemu Perancis, Gaston Plante.
Mobil dan kendaraan bermotor lain masih menggunanakan aki hingga kini.
1866 – Baterai karbon-seng dipatenkan oleh seorang Prancis bernama Georges Leclanche.
1881 – Baterai pertama yang memiliki elektroda negatif dan pot berpori dalam wadah seng ditemukan
dan dipatenkan oleh JA Thiebaut.
1881 – Baterai sel kering pertama ditemukan oleh Carl Gassener. Penemuan ini juga menuai sukses
secara komersial.
1899 – Baterai nikel-kadmium, yang juga dapat diisi ulang, ditemukan oleh Waldmar Jungner.
1901 – Baterai alkaline ditemukan oleh Thomas Edison.
1949 – Baterai alkaline kecil diciptakan oleh Lew Urry.
1954 – Baterai surya pertama diciptakan oleh Calvin Fuller, Daryl Chapin, dan Gerald Pearson.[]
Motor Listrik
Motor listrik adalah sebuah mesin yang menggunakan energi listrik untuk menghasilkan energi mekanik,
melalui interaksi antara medan magnetik dengan konduktor-konduktor pembawa arus. Proses
sebaliknya, generator atau dynamo mengkonversi energy mekanik menjadi energy listrik. Motor traksi
yang digunakan pada kendaraan-kendaraan dapat berfungsi sebagai motor ataupun sebagai generator.
Motor listrik dapat dijalankan sebagai generator dan sebaliknya, akan tetapi hal ini jarang dilakukan
dalam praktek. Motor listrik ada dimana mana, dapat ditemukan dalam berbagai fungsi di industry
ataupun di rumah tangga seperti kipas angin, blower dan pompa, mesin perkakas, alat-alat rumah
tangga, dan disc drive. Motor listrik tersebut dapat digerakkan oleh energi listrik arus searah (sebagai
contoh motor yang menggunakan tenaga baterai), atau oleh arus bolak-balik dari pusat jaringan
distribusi tenaga listrik. Motor yang paling kecil dapat ditemukan di dalam sebuah arloji. Motor listrik
ukuran sedang lebih banyak ditermukan dalam sebuah industry dengan dimensi dan karakteristik yang
memiliki stardardisasi yang lebih tinggi, motor-motor tersebut disesuaikan dengan fungsi dan intensitas
penggunaannya oleh industry yang bersangkutan. Motor listrik paling besar digunakan untuk
menggerakkan kapal-kapal besar (kapal laut) sebagai sarana transportasi laut, dan dengan tujuan sama
juga motor listrik terdapat pada sebuah kompresor yang fungsinya untuk menghisap dan menekan
cairan, dengan rating daya yang sampai jutaan watt.
Prinsip dasar untuk menghasilkan gaya mekanik akibat adanya interaksi antara arus listrik dengan
medan magnetik telah diketahui pada awal tahun 1821. Sepanjang abad ke-19, para peneliti mulai
membuat motor listrik yang memiliki efisiensi yang lebih baik, akan tetapi eksploitasi komersial secara
besar-besaran dari motor listrik memerlukan pembangkit-pembangkit listrik dan jaringan distribusi
listrik.
The Principle
Konversi energi listrik ke dalam energi mekanik berdasarkan prinsip kerja medan elektromagnetik yang
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan asal Inggris, Michael Faraday, pada tahun 1821.
Eksperimen yang dilakukan Faraday yaitu sepotong kawat menggantung (free-hanging wire) dicelupkan
kedalam sebuah wadah mercury dimana pada wadah mercury tersebut diletakkan pula sebuah magnet
permanen. Ketika kawat dialiri arus listrik, kawat tersebut berputar di sekitar magnet, hal ini
menunjukkan bahwa arus listrik menimbulkan medan magnet putar di sekitar kawat. Motor Faraday ini
sering didemonstrasikan di sekolah-sekolah kelas fisika, hanya saja air garam digunakan sebagai
pengganti mercury (air raksa) yang beracun. Eksperimen Faraday ini merupakan wujud motor yang
paling sederhana dan dikenal dengan nama motor homopolar yakni motor yang mempunyai kutub yang
sama. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Barlow yang merupakan perbaikan dari eksperimen yang
dilakukan oleh Faraday dan dikenal dengan Barlow’s Wheel. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh
Faraday, eksperiemen Barlow hanya sebatas demonstrasi saja, tidak sesuai dengan aplikasi praktis di
lapangan dikarenakan konstruksinya masih kuno atau primitif.
Pada tahun 1827, seorang ilmuan kebangsaan Hungaria, Ányos Jedlik, mulai melakukan eksperimen
rotasi elektromagnetik pada peralatan yang ia sebut lightning-magnet self-rotor. Hasil eksperimen ini ia
gunakan untuk tujuan instruktif di Universitas-universitas, dan pada tahun 1928 untuk pertama kalinya
di perkenalkan tiga komponen utama motor arus searah praktis yaitu stator, rotor dan komutator.
Stator merupakan bagian yang diam sedangkan rotor merupakan bagian yang berputar, keduanya bahan
yang bersifat elektromagnetik. Masalahpun muncul, masalah elektromagnetik belum juga terpecahkan
dengan baik karena motor Jedlik ini masih menggunakan medan magnet permanen pada stator dan
rotor, dan lagi-lagi, motor Jedlik ini tidak mendapat ruang dalam aplikasi praktis.
The First Electric Motor
Komutator pertama untuk motor arus searah yang dapat diterapkan pada motor ditemukan oleh
seorang ilmuwan asal Inggris, William Sturgeon pada tahun 1832. Kerja keras Sturgeon membuahkan
hasil, komutator untuk motor arus searah ini dibuat dengan tujuan komersial. Dua orang Amerika yaitu
Emily dan Thomas Davenport memproduksi temuan Sturgeon dan mendapatkan hak paten pada tahun
1837. Motor ini dapat berputar dengan kecepatan 600 rotasi per menit. Karena mahalnya elektroda Zinc
yang diperlukan untuk tenaga listrik pada baterai, motor-motor inipun secara komersial gagal dan
Davenports mengalami kebangkrutan. Beberapa peneliti lainnya mengikuti jejak Sturgeon
mengembangkan motor-motor DC tetapi semuanya menemukan masalah yang sama yaitu tinggi biaya
untuk pembuatan baterai sebagai suplai utama motor. Karena jaringan distribusi listrik pada saat itu
belum ada, motor Sturgeon tidak mendapat tempat di pasar komersial.
Tahun 1855 Jedlik membuat alat dengan prinsip-prinsip yang serupa yaitu electromagnetic self-rotors
dan penemuan ini ternyata sangat bermanfaat. Ia membuat model motor yang berfungsi sebagai sarana
angkutan, seperti mendorong dan memindah benda yang lebih berat. Tidak ada bukti atau keterangan
yang lebih jelas bahwa eksperimen Jedlik ini dipublikasikan secara lebih luas dalam dunia ilmiah pada
waktu itu, ataupun bahwa eksperimen Jedlik mempengaruhi perkembangan motor-motor listrik untuk
dekade berikutnya.
Motor DC modern ditemukan secara kebetulan pada tahun 1873, ketika Zénobe Gramme
menghubungkan dinamo yang telah ia temukan dengan dynamo lainnya kemudian menjalankannya
sebagai motor. Mesin Gramme adalah motor listrik yang pertama yang sukses dalam industry.
Pada tahun 1886, Frank Julian Sprague pertama kali menemukan motor DC praktis, dengan kecepatan
yang konstan tanpa menimbulkan percikan listrik meskipun motor diberikan beban yang variabel.
Penemuan-penemuan Sprague yang lain tentang listrik sangat bermanfaat terhadap perbaikan jaringan
distribusi listrik kita sekarang ini (yang lebih dahulu dilakukan oleh Edison), yang memungkinkan daya
dari motor listrik dapat dikembalikan ke dalam jaringan listrik, tersedianya distribusi listrik yang bisa
dipindah-pindahkan bak sebuah trolley serta sistem kontrol yang mulai memadai untuk
pengoperasiannya. Selanjutnya Sprague menemukan pembangkit listrik dengan sistem trolley yang
pertama pada rentang tahun 1887-1888 di Richmond VA, elevator listrik dan sistem kendali tahun 1892,
dan kereta listrik bawah tanah yang pertama kali dibangun pada tahun 1892 di Chicago oleh South Side
Elevated Railway dimana sangat popular dengan sebutan "L". Motor Sprague dan penemuannya
membuat semacam gebrakan dasyat di bidang industry dalam hal penggunaan motor listrik, dan dalam
waktu yang hampir bersamaan peneliti-peneliti lain juga sedangkan mengembangkan hal yang sama
dimana akan menjadi pesaingnya, dengan demikian penggunaan motor listrik akan menjamah wilayah
yang lebih luas lagi.
Nikola Tesla pada 1888 menemukan motor AC yang pertama yang dapat dipraktekkan dengan sistem
transmisi daya multi fasa. Selama bertahun-tahun Tesla terus mengembangkan motor AC di bawah
perusahaan Westinghouse.
Perkembangan motor listrik dengan efisiensi yang diharapkan sempat tertunda selama beberapa dekade
oleh karena kegagalan untuk mengenali betapa pentingnya celah udara yang relatif kecil antara rotor
dan stator. Awalnya motor-motor mempunyai celah udara sangat besar yang menghasilkan relukstansi
yang sangat tinggi dari sebuah rangkaian magnetik. Motor-motor listrik seperti ini menghasilkan torka
(momen puntir) yang sangat rendah dan sangat tidak efisien tentunya. Penyebab ketidakpahaman ini
sepertinya disebabkan karena pada awal desain motor tersebut terlalu banyak focus pada interaksi
medan elektromagnetik.
Penerapan motor listrik telah merevolusi industri. Proses-proses dalam industri tidak lagi dibatasi oleh
transmisi daya menggunakan batang, belt, udara mampat atau tekanan hidraulik. Malahan setiap mesin
dilengkapi dengan motor listriknya sendiri, menyediakan sistem kendali yang mudah digunakan, dan
efisiensi transmisi daya yang lebih baik. Motor listrik juga banyak digunakan dalam bidang pertanian
menggantikan tenaga manusia dan tenaga binatang untuk berbagai macam pekerjaan seperti
menggiling padi atau memompa air. Untuk penggunaan rumah tangga, motor listrik mengurangi buruh
kasar di dalam rumah-rumah dan membuat standar hidup yang lebih tinggi, nyaman dan aman
tentunya. Dewasa ini, motor listrik mengkonsumsi lebih dari separuh dari total energi listrik yang
dihasilkan.
IMROEE | Sedikit Sejarah Tentang Motor-Motor Listrik
Download