BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian IPS Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS bahwa IPS sebagai pendekatan interdisipliner (Inter-disciplinary approach) dari pelajaran Ilmuilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996: 4), bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau basil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik.Jadi alasan mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut: a. Agar siswa dapat mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki menjadi lebih bermakna. b. Agar siswa dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab. c. Agar siswa dapat mempertinggi toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antarmanusia. Berikut ini dikemukakan pengertian IPS dari berbagai ahli. a) IPS adalah sebagai “those” (studies) whose subject matter relates to the organization and development organisasi human society and to man as 5 member of social group” (Binning & Binning, 1952:2) b) Dikatakan juga “the social a studies are the sosial sciences simplified for pedagogical purposes information school (Wesley, 1952:9). Social studies the study of people carried on in other to help students understand themselves and others in a varieties of societies in different places and at different times as individual and group seek to meet the needs through many institution as those human beings search for a satisfying a personal philosophy and the good society (Kenworthy, 1952). c) The social studies as a part of the elementary school curriculum draw subject matter content from the social science, history, sociology, political, science, social psychology, philosophy, anthropology and economic. (Jarolimek, 1967:4) Jadi IPS adalah ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. B. Pengertian Sejarah (Etimologis) Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajara”, artinya terjadi.Sedangkan kata“Syajaratun” artinya pohon kayu yang terus menerus tumbuh dari bumi ke udarayang mempunyai cabang, dahan, dan daun, bunga serta buah.Menurut Muhammad Yahmin di dalam kata sejarah tersirat makna pertumbuhanatau kejadian. Secara etimologis makna kata sejarah adalah tumbuh, hidup,berkembang, dan bergerak terus menerus dan akan berjalan terus sepanjang masa. 6 Selain kata sejarah dalam bahasa Arab ada kata-kata yang artinya hampir samayaitu kata “silsilah” yang pada umumnya menunjuk pada keluarga. Misalnya,prasasti Kedu menceritakan silsilah raja-raja Mataram Kuno (Hindu).Kata“kisah” dalam bahasa Arab menunjuk pada masa lampau yang merupakan cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi, misalnya kisah Nabi Nuh denganperahunya. Dalam bahasa yang lain misalnya bahasa Belanda yaitu “geschiedenis” (dari katageschieden yang berarti terjadi). Dalam bahasa Jerman yaitu kata “geschichte”(dari kata geschiehen yang berarti terjadi). Dalam bahasa Inggris yaitu kata“history” (berasal dari bahasa Yunani historia yang berarti apa yang diketahui karena penyelidikan) atau mengandung arti belajar dengan cara bertanya.Menurut Aristoteles seorang filsuf Yunani kata historia berarti penelaahan secara sistematis mengenai seperangkat gejala alam tanpa mempersoalkan susunan kronologisnya. Ada sejumlah definisi sejarah yang dikemukakan oleh para sejarawan diantaranya adalah: a. Menurut Ismaun, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkaian kejadian yang berkausalitas pada masyarakat dengan segala aspeknya sertaproses gerak perkembangannya yang kontinyu dari awal sampai sekarang yang berguna bagi pedoman kehidupan masyarakat masa sekarang sertasebagai arah cita-cita masa depan. 7 b. Menurut Muhammad Yamin, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang padaumumnya berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat pada masa lampau yang disusunberdasarkan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tandatanda lain. c. James Bank, sejarah adalah semua peristiwa masa lampau (sejarah sebagaikenyataan). Sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami perilaku manusia pada masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang (tujuan-tujuanbaru pendidikan sejarah) d. Menurut Kuntowijoyo, sejarah dapat diartikan dua macam yaitu: a) Sejarah dalam arti negatif Sejarah dalam arti negatif dapat dipahami sebagai berikut: 1) Sejarah itu bukan mitos Sama-sama menceritakan masa lampau sejarah berbeda dengan mitos.Mitos menceritakan masa lampau dengan waktu yang tidak jelas dankejadian yang tidak masuk akal di masa sekarang. Misalnya, dari Jawa ada mitos tentang raja Dewatacengkar, seorang raja pemakan manusia yangakhirnya dikalahkan oleh Ajisaka.Dari Sumatera ada mitos tentang raja Iskandar Zulkarnain yang turun dari bukit Seguntang yang kemudian menurunkan raja-raja. Dalam mitos tidak ada penjelasan tentang waktu kapan peristiwaterjadi, sedangkan dalam sejarah semua peristiwa secara 8 tepat diceritakan kapan waktunya terjadi dan di mana tempatnya. 2) Sejarah itu bukan filsafat Filsafat itu abstrak (dalam bahasa Latin abstractus berarti pikiran) danspekulatif (bahasa latin speculation berarti gambaran anganangan), dalam arti filsafat hanya berurusan dengan pikiran umum. Jika filsafat berbicara tentang manusia, maka manusia itu adalah manusia padaumumnya, manusia yang hanya ada pada gambaran pemikiran. Sedangkan sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan adalah orang tertentu yang mempunyai tempat dan waktu serta terlibat dalam kejadian. 3) Sejarah bukan ilmu alam Sejarah sering dimasukkan dalam Ilmu-ilmu Manusia human studiesyang kemudian dibagi menjadi dua yaitu Ilmu-ilmu Sosial (social sciences) dan ilmu Kemanusiaan (humanities). Ilmu alam (termasukilmu sosial tertentu) bertujuan untuk menemukan hukumhukum yang bersifat umum atau bersifat nomothetis (dari bahasa Yunani nomoberarti hukum, dan tithenai berarti mendirikan), sedangkan sejarahberusaha menuliskan hal-hal yang bersifat khas atau ideografis (bahasa Yunani idio berarti ciri-ciri seseorang, graphein berartimenulis). 4) Sejarah itu bukan sastra Perbedaan sejarah dan sastra paling tidak ada empat hal yaitu 9 carakerja, kebenaran, hasil keseluruhan, dan kesimpulan. Dari cara kerja,sastra adalah adalah pekerjaan imajinasi yang lahir dari kehidupan seorang pengarang. Kebenaran bagi seorang pangarang secara mutlak ada di bawah kekuasaannya atau bersifat subyektif. Hasilkeseluruhannya hanya menuntut supaya pengarang taat asas dunia yang dibangunnya. Misalnya ia sudah terlanjur bercerita tentang orang yang suka merokok, ia tidak boleh lupa bercerita seolah-olah orang itu tidak suka merokok, tanpa memberitahu pembaca. Dalam kesimpulan dalam sastra bisa saja berakhir dengan sebuah pertanyaan. Sedangkan dalam sejarah harus berusaha memberikan informasi selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya. b) Sejarah dalam arti positif Secara positif sejarah dapat diartikan sebagai berikut: 1) Sejarah adalah ilmu tentang manusia Sejarah membicarakan manusia, tetapi bukan cerita tentang masa lampau manusia secara keseluruhan. Manusia yang menjadi fosil menjadi kajian Antropologi Ragawi. Benda-benda peninggalan sejarah menjadi kajian arkeologi. Sejarah akan meneliti peristiwaperistiwa sesudah tahun 1500. Meskipun demikian, manusia masa kini menjadi kajian bersama beberapa ilmu sosial 10 sesuai dengan minat utamanya, seperti sosiologi, ilmu politik, dan antropologi. 2) Sejarah adalah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial Tidak semua peristiwa penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat.Misalnya, bangunan Belanda tidak penting, tetapi gedung dansa di suatu kota menjadi penting, karena gedung itu mempunyai makna sosial yaitu sebagai contoh peninggalan suatu zaman. Kepergian Pakubawana X ke tempat peristirahatan mungkin tidak penting, tetapi ketika Pakubuwana X pergi ke daerah-daerah tahun 1910-an menjadi penting bagi pemerintah Belanda, karena dianggap menggugah nasionalisme Jawa. 3) Sejarah adalah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya, dan terencana. Sejarah adalah sejarah tertentu, partikular (bahasa Latin particularis berarti tertentu, lawan dari generalis berarti umum). Selanjutnya sejarah adalah ilmu yang unik mengenai satu-satunya (bahasa Latin unicus berarti satu-satunya), oleh karena itu sejarah menulis peristiwa yang terkait dengan tempat dan waktu yang hanya terjadi sekali. Misalnya, sejarah itu menulis pemberontakan komunis di Indonesia pada tahun 1965, tidak tentang pemberontakan pada umumnya yang dapat terulang kembali. Pemberontakan komunis di Indonesia pada tahun 1965 itu hanya terjadi sekali itu dan tidak terulang lagi di tempat lain. 11 4) Sejarah adalah imu tentang waktu Sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu. Apa yang dibicarakan tentang waktu? Hal-hal yang dibicarakan tentang waktuada empat yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Misalnya perkembangan demokrasi di Amerika Serikat.Masyarakat Amerika Serikat mulanya berbentuk kota-kota kecil di New England pada abad ke-17, kemudian tumbuh dewan-dewan kota, dari dewandewan kota berkembang menjadi kota-kota propinsi, dari kota propinsi timbul kota-kota besar, dari kota besar timbul kota metropolitan, dandari kota metropolitan timbul kota megapolitan. Sementara itu, demokrasi mengikuti perkembangan kota. Kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pada mulanya kolonialisme adalah kelanjutan dari patrimonialisme. Demikian jugakebijakan kolonial hanya mengadopsi kebiasaan lama. Dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi. Pengulangan terjadi apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi. Misalnya, munculnya kaum pemodal kuat. Sepanjang abad ke-19, kaum pemodal itu telah menyengsarakan penduduk dan menimbulkan banyak protes sosial. Pada zaman 12 sekarang ini kaum pemodal itu muncul lagi dan banyak menimbulkan protes.Apakah sejarah terulang lagi? Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran sama dengan perkembangan, tetapi asumsinya adalah perkembangan secara besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan terjadi, karena pengaruh dari luar. Misalnya, gerakan Paderi di Sumatera Barat yang menentang kaum adat sering dianggap sebagai pengaruh Gerakan Wahabi di Arab yang disebarkan lewat para haji sepulang dari Mekah yang tidak puas dengan kekuasaan kaum adat. Jadi apakah sejarah itu? Dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah rekonstruksi masa lampau. Rekonstruksi sejarah adalah apa saja yangsudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Seorang sejarawan dapat menulis apa saja asal memenuhi syarat untuk disebut sejarah. C. Pengertian Prestasi Belajar Hasil belajar itu merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang setelah orang yang bersangkutan melakukan kegiatan tertentu yang disebut belajar. Dengan demikian pada dasarnya hasil belajar merupakan kemampuan baru yang telah dimiliki sebelumnya. Kemampuan baru itu diperoleh melalui pengalaman yang mengarah kepada penguasaan kecakapan dan kebiasaan. 13 Sehubungan dengan hasil belajar, Haditono (1980:45) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah mengalami proses belajar di sekolah, nilai yang menggambarkan kemampuan menguasai sejumlah program pelajaran tertentu setelah dipelajari. Menurut Arikunto (1986:269) mengemukakan bahwa prestasi belajar itu adalah tingkat pencapaian yang telah dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing bidang studi, setelah mengikuti program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu menurut Winarno (1982:25) menilai bahwa hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Dan maksud ulangan tersebut adalah menentukan berhasil tidaknya siswa dalam belajar. Indeks prestasi menunjukkan kemampuan dan sekaligus bobot upaya belajar siswa. Tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa mempunyai konsekuensikonsekuensi terhadap penyelesaian studinya, yaitu naik tidaknya siswa dalam studinya. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Muhibbin dalam bukunya Psikologi Pendidikan (1997), mengemukakan secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam: a. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa) meliputi dua aspek, yakni: 1) Aspek Fisiologis (yang bersifat jasmaniah) Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dari sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. 14 2) Aspek Psikologis (yang bersifat rohaniah), meliputi: - Tingkat Kecerdasan/Inteligensi Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988). Jadi inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. - Sikap (attitude) Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (Response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. - Bakat (aptitude) Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972: Reber, 1988) - Minat (interest) Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. - Motivasi Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme seseorang yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu b. Faktor Eksternal Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni 15 1) Lingkungan Sosial - Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. - Lingkungan masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. - Lingkungan keluarga yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. 2) Lingkungan non Sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, letak rumah, tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning). Pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka perlu upaya-upaya sebagai berikut : a. Memperjelas tujuan-tujuan belajar, siswa akan terdorong untuk lebih giat belajar apabila ia mengetahui tujuan-tujuan atau sasaran yang hendak dicapai. b. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan Menyenangkan 16 c. Memberikan hadiah (penguatan) dan hukuman bilamana perlu. d. Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan siswa. e. Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu (seperti suasana yang menakutkan, mengecewakan, membingungkan, menjengkelkan). f. Melengkapi sumber dan peralatan belajar. D. Pengertian Alat Peraga a. Alat peraga adalah suatu alat atau suatu tindakan atau situasi atau benda yang sengaja diadakan untuk mencapai suatu tindakan pendidikan (Crow & Crow,1950:2). b. Alat peraga adalah suatu alat bantu dalam belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapakan, serta dapat mendorong dan menantang perkembangan anak. Kita dapat mengusahakan hal ini dengan jalan menyediakan di dalam ruang kelas berbagai sudut, seperti sudut science, sudut matematika, sudut art, sudut perpustakaan, dan lain-lain(Pakasi, 1985:39) E. Penelitian yang Relevan Hasil penelitian Muh Rowi (2004) tentang hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan motivasi belajar IPS Sejarah kelas IV SD kecamatan sidomukti kota Salatiga semester I tahun pelajaran mampu meningkatkan 2002/2003 menyimpulkan bahwa dengan kemampuan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar guru, 17 konsentrasi siswa sehingga tujuan instruksional khusus dapat dicapai dan penggunaan media pembelajaran mempunyai dampak positif terhadap situasi kelas yaitu perhatian siswa terhadap pelajaran menjadi besar karena guru telah mempersiapkan media pelajaran yang akan di gunakan F. Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teori di atas penggunaan media pembelajaran dalammata pelajaran IPS sebagi variabel bebas (Independent) yang dilambangkan (X) mempunyai hubungan dengan hasilbelajar siswa sebagai variabel terikat (dependent) yang dilambangka (Y) yang terjadi di sekolah dengan penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS (X) diharapkan hasil belajar (Y) meningkat Variabel bebas Variabel terikat (independent) (X) (dependent) Penggunaan media (Y) pembelajaran IPS Hasil belajar E. Hipotesis Tindakan Dari tinjauan pustaka dan kerangka teori diatas dapat dirumuskan hipotesis tindakannya adalah “ melalui penggunaan alat peraga peta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi pokok bahasan kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia bagi siswa kelas VIIb SMPN 1 Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo, semester 1 tahun pembelajaran 2011/ 2012. 18